Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Wijanarko
"Pada umumnya, perempuan Jawa bercitra baik sehingga kerap dimunculkan sebagai bentuk ajaran dalam sastra. Akan tetapi, dalam teks Swara Sěstra justru dimetaforakan sebagai daun senthe, yaitu alegori perempuan muda yang dimadu dengan perempuan yang lebih tua. Persoalan ini menjadi rumit ketika keadaan tersebut terjadi di lingkungan aristokrat Jawa. Berbekal disiplin filologi dengan metode penyuntingan teks dan penerjemahan, fenomena perempuan dalam teks Swara Sěstra akan diungkapkan. Telaah teks secara semiotik melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik kemudian menjadi upaya dalam menafsirkan teks. Pada akhir pembahasan, diketahui bahwa alegori perempuan sebagai senthe merujuk pada citra perempuan Jawa yang tidak baik. Di balik pemaknaan teks tersebut kemudian ditemukan pula bukti bahwa pengalegorian perempuan ini menyeret fakta sejarah tentang maraknya perkawinan endogami di lingkungan bangsawan. Bahkan perilaku tersebut merupakan hal yang subur, terutama di lingkungan dalam tembok istana."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
810 JEN 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Novel Jawa memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perkembangan sejarah Kesusastraan Jawa Modern. Dengan Cara penyajiannya ataupun penyampaian yang sederhana dan cerita yang menggambarkan keadaan masyarakat seperti sesungguhnya, menjadikan novel Jawa menempati posisinya yang cukup mantap di hati para penikmatnya maupun dalam khasanah Kesusastraan
Jawa Modern.
Beragam segi-segi keadaan atau kehidupan masyarakat yang dituangkan ataupun diangkat menjadi topik cerita ragam sastra novel, Salah satunya adalah perbincangan mengenai sosok perempuan yang menjadi topik cerita teks novel Sintru Oh Sintra yang dipilih oleh penulis sebagai bahan obyek
penelitian skripsi ini. Perbincangan sosok perempuan didalam karya sastra khususnya ragam sastra novel Jawa amatlah beragam dan menarik. Berangkat dari konsep mengenai
perempuan Jawa yang harus diindahkan dan diterapkan oleh setiap perempuan Jawa dalam kehidupannya sehari-hari, penampilan ataupun kehadiran tokoh-tokoh perempuan rekaan dalam ragam sastra novel menjadi suatu daya tarik diantara keanekaragaman topik cerita yang ada.
Tokoh Sintru dalam teks novel Sintra Oh Sintra hadir sebagai tokoh rekaan yang memiliki identitas diri yang jelas sebagai individu, yang juga mengalami konflik kejiwaan emosi dan perasaannya yang terjalin dalam rangkaian peristiwa yang dialaminya dalam cerita. Sosok perempuan Sintru ditampilkan dengan perawakan yang indah dan wajah yang cantik bagai dewi
Banowati. Namun goncangan kejiwaan yang pernah mengendap dan ditambah lagi kegagalan perkawinan dan pertunangannya, membuatnya menjadi berpendirian mandiri dan hendak menggugat dominasi kaum pria. Namun akhirnya Sintru menyadari kekeliruan dan kesalahannya terhadap apa yang selama ini menjadi sikap dan keyakinannya.
Sosok perempuan Sintru bagaikan hadir guna menjadi cerminan kehidupan kita saat ini ditengah gencarnya kemitra sejajaran antara pria dan perempuan yang dicanangkan oleh pemerintah. Sintru bagai hadir untuk mengingatkan kaum perempuan agar tidak meninggalkan dan melupakan kodratnya sebagai perempuan yang mempunyni andil besar bagi penoiptaan generasi penerus bangsa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristi Muji Khasiati
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu nilai yang penting adalah terkait dengan tipe ideal perempuan. Karya sastra yang dijadikan objek penelitian adalah transliterasi yang dilakukan oleh Wiwin Indiarti dan Anasrullah. Masalah yang dibahas adalah bagaimana citra perempuan ideal Jawa Timur digambarkan dalam teks Sri Tanjung Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengangkat kembali nilai-nilai perempuan yang ideal di Jawa Timur untuk dijadikan pedoman hidup perempuan Jawa. Hasil temuan penelitian ini adalah citra perempuan dalam teks Sri Tanjung Banyuwangi terbagi menjadi dua bagian, yaitu citra fisik (berupa berwajah cantik, melangkah dengan pelan, berpakaian indah dan tertata rapi) dan citra non-fisik (berupa sikap hormat, ikhlas, setia, berbakti kepada suami, nrima dan sumarah, jujur, bener, dan temen). Citra fisik dan citra non-fisik tersebut kemudian dikaitkan dengan unen-unen atau ungkapan dalam budaya Jawa yang menggambarkan karakter atau kepribadian perempuan ideal Jawa Timur.

A literary work is a representation of social reality which contains values of life. One of the important values is related to the ideal type of woman. The literary work that became the object of research is the transliteration carried out by Wiwin Indiarti and Anasrullah. The issue is how the image of the ideal East Javanese woman is described in the text of Sri Tanjung Banyuwangi. This research uses a descriptive-qualitative approach. The purpose of this research is to raise back the values of ideal women ini East Java to serve as guidelines for the lives of Javanese women. The result of this research is that the image of women in the text of Sri Tanjung Banyuwangi is divided into two parts, namely the physical image (with beautiful appearance, walking slowly, dressed beautifully and orderly) and the non-physical image (with respect, sincerity, loyalty, obedience and devotion to the husband, nrima and sumarah, honest, bener, and temen). These physical images and non-physical images are then associated with unen-unen or expressions in Javanese culture that show the character or personality of the ideal East Javanese woman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak Zaidan
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002
899.222 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suyami
Yogyakarta: BPNB, 2013
899.222 UNS (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak Zaidan
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.222 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Priantini
"Di dalam rangka melestarikan Kebudayaan Nusantara yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai dokumen budaya baik yang tertulis maupun tidak tertulis agar tidak punah, maka diperlukan wadah untuk menyimpan serta memeliharanya dengan baik. Dokumen budaya dapat diwujudkan dalam bentuk abstrak dan konkrit. Di dalam bentuk konkrit dapat berupa seni sastra misalnya: buku dalam bentuk karya sastra, dluwang, rontal dan lain-lain, bisa pula berupa seni tari, semi suara. Sedangkan dalam bentuk abstrak berupa kepercayaan, tingkah laku, serta adat Istiadat. Semua itu sudah merupakan sebuah wadah untuk melestarikannya. Sebagai bukti untuk ikut meleatarikan dokumen budaya ini, misalnya pada nilai perkawinan di dalam tiga karya sastra ini dilukiskan dengan masih terikat pada konvensi budaya Jawa dan kode budaya Jawa.
Perkawinan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dan memiliki nilai yang suci. Perkawinan pun menjadi salah satu unsur dari kebudayaan. Kebiasaan di dalam penyelenggaraan perkawinan pada kehidupan orang Jawa khususnya pada tiga Rarya sastra yang menjadi pokok bahasan dalam analisis skripsi inipun merupakan suatu dokumen budaya. Untuk menuju ke arah perkawinan perlu satu kebiasaan memakai cara atau jalan di dalam menentukan teman hidup yang berpegang pada pedoman lama yaitu tiga kriteria nilai bobot, bibit, serta bebet yang merupakan suatu proses sebagai sesuatu yang bernilai. Khususnya di dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha mencoba untuk menggali dan mengungkapkan makna budava yang terkandung di dalam tiga karya sastra yaitu Serat Rijanto, Ngulandara dan Srikuning sabagai pokok bahasan dan usaha ikut melestarikan budaya bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"Penelitian ini membahas frasa yang merupakan cakupan dari sintaksis. Penelitian ini memfokuskan pada frasa nominal bahasa Jawa Kuna di dalam kitab Adiparwa. Frasa nominal bahasa Jawa Kuna memiliki struktur asli Jawa Kuna dan hal tersebut sangat berbeda dengan frasa berpola Sansekerta. Penelitian frasa nominal bahasa Jawa Kuna ini di dalamnya membahas tipe-tipe konstruksi frasa nominal bahasa Jawa Kuna, struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna berdasarkan kategorinya, dan hubungan makna antarunsur Frasa nominal bahasa Jawa Kuna. Pembahasan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan pada tinjauan sintaksis. Hal tersebut dibahas kemudian dianalisis dengan tujuan membedakan frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan Frasa nominal berpola Sansekerta. Dengan demikian penelitian ini akan menemukan struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna yang pada akhirnya akan membedakan struktur frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan frasa nominal berpola Sansekerta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nur Arifah Yaza
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini membahas apa nilai-nilai etika Jawa yang terkandung dalam film pendek Tanah Kalurahan karya Paniradya Kaistimewan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami etika Jawa melalui analisis struktur logis dan representasi budaya Jawa mendasarkan pada konsep etika Jawa sebagaimana disampaikan oleh Magnis-Suseno (1984), serta bagaimana etika tersebut direpresentasikan melalui bahasa, tanda, dan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif melalui analisis dialog dan tangkapan layar dari adegan film. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman (1992) yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada empat topik etika Jawa yaitu: sikap batin yang tepat, tindakan yang tepat dalam dunia, tempat yang tepat, dan pengertian yang tepat. Hasil penelitian menemukan representasi nilai etika Jawa melalui dua unen-unen bahasa Jawa yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe dan andhap asor serta sikap ngapurancang. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana etika Jawa mempengaruhi interaksi sosial, hubungan antarindividu, dan keselarasan sosial dalam masyarakat.

Literary works are representations of social reality which contain life values. One form of literary work is film. This research discusses the Javanese ethical values contained in the short film Tanah Kalurahan by Paniradya Kaistimewan. The aim of the research is to understad Javanese ethics through analysis of the logical structure and representation of Javanese culture based on the concept of Javanese ethics as presented by Magnis-Suseno (1984), along with how these ethics are represented through language, signs, and images. The research method used is dercriptive qualitative with an objective approach through analysis of dialogue and screen captures from film scenes. Data were analyzed using the Miles and Huberman (1992) method which including data reduction, data display, and conclution drawing. This research focuses on four topics of Javanese ethics, namely: the right inner attitude, the right action in the world, the right place, and the right understanding. The results of the research found a representation of Javanese ethical values through two Javanese language adages, namely sepi ing pamrih rame ing gawe and andhap asor as well as the ngapurancang attitude. This research provides an understanding of how Javanese ethics influences social interactions, relationships between individuals, and social harmony in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Fitria Ramadani
"Penelitian ini mengkaji ajaran sufisme dalam budaya Jawa yang tercermin pada naskah Suluk Sandi Pratistha (SSP). Sufisme jawa dalam teks ini penting untuk dibahas karena memberikan ajaran atau tahapan dalam mencapai insan kamil atau kesempurnaan diri. Naskah SSP tersimpan dalam koleksi Mangkunegaran, dengan kode koleksi MN 316 A 66. Sebagai salah satu teks suluk yang berfungsi untuk memberikan ajaran keagamaan, filsafat, dan etika, SSP memuat ajaran sufisme Islam yang bersinggungan dengan kebudayaan Jawa. Maka dari itu masalah utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana menyajikan teks naskah SSP agar dapat dipahami oleh pembaca? ; dan 2) Bagaimana ajaran sufisme Jawa terkandung dalam teks naskah SSP? Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan integrasi sufisme Jawa dalam teks naskah SSP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan filologi dan sufisme Jawa untuk mengkaji teks naskah SSP. Melalui analisis filologis, penelitian ini menyajikan teks naskah secara jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi ajaran sufisme Jawa yang terkandung dalam naskah SSP, termasuk konsep-konsep seperti distansi, konsentrasi, iluminasi, dan insan kamil yang mengacu pada pandangan Simuh (1995). Melalui praktik tersebut teks SSP menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai perkembangan spiritual yang tinggi.

This study examines the teachings of Sufism in Javanese culture as reflected in the Suluk Sandi Pratistha (SSP) manuscript. Javanese Sufism in this text is important to discuss because it provides teachings or stages in achieving insan kamil or self-perfection. The SSP manuscript is stored in the Mangkunegaran collection, with collection code MN 316 A 66. As one of the suluk texts that functions to provide religious, philosophical and ethical teachings, SSP contains Islamic Sufism teachings that intersect with Javanese culture. Therefore, the main problems in this research are as follows: 1) How to present the SSP manuscript text so that it can be understood by readers; and 2) How are Javanese Sufism teachings contained in the SSP manuscript text? In line with the formulation of the problem, this research aims to explain the integration of Javanese Sufism in the SSP manuscript text. The method used in this research is a qualitative method with a philological approach and Javanese Sufism to study the SSP manuscript text. Through philological analysis, this research presents the manuscript text clearly and easily understood by readers. In addition, this study also explores the teachings of Javanese Sufism contained in the SSP manuscript, including concepts such as distancing, concentration, illumination, and insan kamil that refer to the views of Simuh (1995). Through these practices the SSP text provides a comprehensive framework for achieving high spiritual development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>