Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthia Dewi
"Distributor alat kesehatan (DAK) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat kesehatan dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PT MJG merupakan Distributor Alat Kesehatan (DAK) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang menyalurkan alat kesehatan dan produk sediaan farmasi, meliputi peralatan di bidang bank darah, in vitro diagnostik, vaksin, kebutuhan untuk penelitian dan industri. PT MJG wajib menerapkan aspek CDAKB dan CDOB dalam menyelenggarakan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran produk farmasetika atau alat kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian penerapan CDAKB dan CDOB di PT MJG dari aspek operasional yang tercantum pada peraturan perundang-undangan dengan implementasinya di PT MJG. Pengkajian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di PT MJG dan studi literatur. Berdasarkan analisis terhadap implementasi CDAKB dan CDOB dari aspek operasional di PT MJG, dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek operasional yang mencakup pengadaan, penerimaan, penyimpanan, serta pengemasan dan pengiriman di PT MJG telah sesuai dengan CDAKB dan CDOB.

A medical device distributor (DAK) is a company in the form of a legal entity that has a permit to procure, store and distribute medical devices in large quantities in accordance with statutory provisions. PT MJG is a Medical Equipment Distributor (DAK) and Pharmaceutical Wholesaler (PBF) which distributes medical devices and pharmaceutical preparation products, including equipment in the fields of blood banking, in vitro diagnostics, vaccines, needs for research and industry. PT MJG is obliged to implement CDAKB and CDOB aspects in organizing the procurement, receipt, storage and distribution of pharmaceutical products or medical devices. Therefore, it is necessary to study the implementation of CDAKB and CDOB at PT MJG from the operational aspects listed in the statutory regulations with their implementation at PT MJG. The assessment was carried out based on direct observations of the implementation of operational activities at PT MJG and literature studies. Based on the analysis of the implementation of CDAKB and CDOB from operational aspects at PT MJG, it can be concluded that all operational aspects including procurement, receiving, storage, as well as packaging and delivery at PT MJG are in accordance with CDAKB and CDOB. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saintica Luthfia Utama
"Penyaluran sediaan farmasi dan alat Kesehatan dapat melalui Pedagang Besar Farmasi, Distributor Alat Kesehatan, instalasi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah. Untuk memastikan bahwa mutu dari suatu produk sediaan farmasi dan alat kesehatan terjaga dari awal proses pembuatan hingga sampai ke tangan konsumen, maka perlu sistem yang dapat menjamin mutu dalam distribusi produk. Penjaminan mutu dalam alur distribusi obat dan alat kesehatan masing-masing berpedoman pada CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dan CDAKB (Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik). Sebagai penangguna jawab dalam proses distribusi, apoteker penting untuk dapat memahami prinsip CDOB dan CDAKB. Sebagai calon apoteker penulis diberikan kesempatan untuk melakukan observasi dan mengkaji kesesuaian aspek manajemen mutu pada CDOB dan CDAKB dengan PBF PT.MJG. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung kegiatan operasional ataupun tanya jawab langsung kepada narasumber dari PT. MJG. Hasil observasi yang diperoleh dibandingkan kesesuaiannya dengan aspek manajemen mutu dari CDOB dan CDAKB sesuai keputusan BPOM dan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengkajian terhadap manajemen mutu pada PT. MJG, dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen mutu yang telah dijalankan oleh PT.MJG telah memenuhi aspek manajemen mutu pada pedoman teknis CDOB dan CDAKB.

Distribution of pharmaceutical preparations and medical devices can be done through pharmaceutical wholesalers, medical equipment distributors, government-owned pharmaceutical preparations and health equipment installations. To ensure that the quality of a pharmaceutical product and medical device is maintained from the beginning of the manufacturing process until it reaches the consumer, a system is needed that can guarantee quality in product distribution. Quality assurance in the distribution flow of medicines and medical devices is guided by CDOB (Good Medicine Distribution Method) and CDAKB (Good Medical Device Distribution Method) respectively. As the person responsible for the distribution process, it is important for pharmacists to understand the principles of CDOB and CDAKB. As a prospective pharmacist, the author was given the opportunity to make observations and assess the suitability of quality management aspects at CDOB and CDAKB with PBF PT.MJG. Data collection was carried out through direct observation of operational activities or direct questions and answers to resource persons from PT. MJG. The observation results obtained were compared for their suitability with the quality management aspects of CDOB and CDAKB in accordance with BPOM and Ministry of Health decisions. Based on the results of observations and studies of quality management at PT. MJG, it can be concluded that the quality management system implemented by PT. MJG has fulfilled the quality management aspects of the CDOB and CDAKB technical guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliza Farhan
"Penyaluran sediaan farmasi baik obat maupun alat kesehatan pasca produksi dan siap didistribusikan ke fasilitas kesehatan seperti apotek atau instalasi farmasi merupakan tugas dari pedagang besar farmasi (PBF). Pedagang Besar Farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi diterapkannya CDOB dan CDAKB pada PBF merupakan suatu parameter kritis dalam rantai pasok yang akan menentukan kelancaran alur pendistribusian dari pemasok ke pelanggan. Proses operasional yang tepat dalam pelaksanaan, perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian yang sesuai akan menghindarkan dari kesalahan serta penggunaan obat dan alat kesehatan yang tidak tepat, menjaga stok obat dan alat kesehatan, serta memudahkan penelusuran dan monitoring jika terjadi masalah yang mengakibatkan ditariknya suatu produk. Analisis operasional dilakukan dengan melihat proses penerimaan, penyimpanan, dan distribusi alat kesehatan dan obat di PT MJG. Tujuan dari studi ini adalah memperoleh gambaran terhadap operasional di PT MJG mencakup aspek pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian. Proses penerimaan barang dilakukan verifikasi terhadap keutuhan kontainer/sistem penutup, fisik, fitur kemasan, label kemasan, dan memperhatikan suhu penyimpan dari principal sehingga diletakan diruang penyimpanan. PT MJG telah tersertifikasi CDOB, CDAKB.

Distribution of pharmaceutical preparations, both drugs and post-production medical devices ready for distribution to health facilities such as pharmacies or pharmaceutical installations, is the task of pharmaceutical wholesalers (PBF). Pharmaceutical Wholesalers are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store and distribute large quantities of pharmaceutical supplies in accordance with the provisions of applicable laws and regulations. The function of implementing CDOB and CDAKB in PBF is a critical parameter in the supply chain that will determine the smooth flow of distribution from supplier to customer. Appropriate operational processes in implementation, planning, receipt, storage and distribution will prevent errors and inappropriate use of medicines and medical devices, maintain stocks of medicines and medical devices, and facilitate tracking and monitoring if problems occur that result in the withdrawal of a product. product. Operational analysis was carried out by looking at the process of receiving, storing and distributing medical devices and medicines at PT MJG. The aim of this study is to obtain an overview of operations at PT MJG including aspects of procurement, receiving, storage and distribution. The process of receiving goods is carried out by verifying the integrity of the container/covering system, physical form, packaging features, packaging labels, and paying attention to the storage temperature of the principal so that it is placed in the storage room. PT MJG has been certified CDOB, CDAKB.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Khairunnisa Salsabila
"Alat kesehatan memiliki perkembangan yang pesat setiap tahunnya dan hal tersebut menjadikan tahun menjadikan kebutuhan pasar terhadap alat kesehatan semakin tinggi. PT. MJG merupakan suatu distributor alat kesehatan dan farmasi yang telah berdiri sejak tahun 2004. Pada saat proses pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian alat kesehatan, seluruh Distriutor Alat Kesehatan (DAK) wajib menerapkan pedoman teknis CDOB dan CDAKB. Aspek personalia, bangunan, dan fasilitas merupakan beberapa aspek yang terdapat pada pedoman teknis CDOB dan CDAKB. Penyususnan laporan tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian implementasi aspek personalia, bangunan, dan fasilitas di PT. MJG dengan yang dipersyaratkan pada CDOB dan CDAKB. Informasi pendukung diperoleh penyusun melalui proses wawancara dengan staf PT. MJG disertai adanya studi literatur, pengamatan, analisis, dan pengkajian kesesuaian aktual pelaksanaan implementasi aspek personalia, bangunan, dan fasilitas di PT. MJG dengan yang telah dipersyaratkan pada CDOB dan CDAKB. Pada aspek pengelolaan sumber daya atau personalia, terdapat beberapa hal yang dilakukan pengkajian kesesuaian, diantaranya adalah jumlah SDM, sistem penerimaan SDM, perencanaan pelatihan umum dan khusus bagi personalia, prosedur tetap bagi personil, dan pelaksanaan evaluasi pelatihan, sedangkan pada aspek bangunan dan fasilitas, hal yang dilakukan pengkajian adalah desain, sistem keamanan, pemeliharaan, keamanan, dan kebersihan bangunan, jumlah ruang penyimpanan, jenis fasilitas, serta program pengendalian hama. Berdasarkan proses pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, aspek personalia, bangunan, dan fasilitas di PT. MJG diketahui telah diimplementasikan dengan baik dan sesuai oleh PT. MJG seperti yang dipersyaratkan pada CDOB dan CDAKB.

Healthcare equipment has been rapidly developing every year, leading to an increasing demand for healthcare devices in the market. PT. MJG is a distributor of healthcare and pharmaceutical equipment, established since 2004. During the procurement, storage, and distribution processes of healthcare equipment, all Healthcare Equipment Distributors are required to adhere to the technical guidelines of CDOB and CDAKB. Personnel, infrastructure, and facilities are some aspects covered by the technical guidelines of CDOB and CDAKB. The preparation of this special task report aims to assess the compatibility of the implementation of personnel, infrastructure, and facilities aspects at PT. MJG with the requirements outlined in CDOB and CDAKB. Supporting information was obtained by the author through interviews with PT. MJG staff, along with literature review, observation, analysis, and an assessment of the actual compatibility of implementing personnel, infrastructure, and facilities aspects at PT. MJG with the stipulated requirements of CDOB and CDAKB. In terms of resource management or personnel, several aspects were assessed for compatibility, including the number of human resources, the HR selection system, general and specific training planning for personnel, standard procedures for personnel, and training evaluation implementation. Regarding infrastructure and facilities aspects, the assessment included design, security systems, maintenance, security, and cleanliness of buildings, storage space quantity, facility types, and pest control programs. Based on the observation and analysis conducted, it is evident that the personnel, infrastructure, and facilities aspects at PT. MJG have been well and appropriately implemented by PT. MJG, as required by CDOB and CDAKB."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Familia Maya Sari
"Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009, alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Pada intinya alkes memiliki fungsi untuk mendiagnosis dan meringankan penyakit serta mempertahankan bahkan meningkatkan kesehatan. Dalam proses pendistribusian nya, penyalur alat kesehatan (PAK) memiliki penanggung jawab yakni Apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai perundang-undangan dimana pada pelaksanaan nya, seluruh kegiatan mengacu pada Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) untuk memastikan mutu obat sepanjang jalur distribusi sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Apoteker di PBF maupun PAK memiliki andil dan tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan perbekalan kesehatan yang didistribusikan, baik obat maupun alat kesehatan.

According to Law of the Republic of Indonesia no. 36 of 2009, medical devices are instruments, apparatus, machines and/or implants that do not contain drugs that are used to prevent, diagnose, cure and relieve disease, treat sick people, restore health to humans, and/or form structures and improve body functions. In essence, medical devices have the function of diagnosing and alleviating disease as well as maintaining and even improving health. In the distribution process, the medical device distributor (PAK) has a person in charge, namely a Pharmacist who meets the qualifications and competence according to the law, where in its implementation, all activities refer to the Good Medical Device Distribution Method (CDAKB) to ensure the quality of medicines along the distribution route. in accordance with the requirements and intended use. Pharmacists at PBF and PAK have a big role and responsibility in managing distributed health supplies, both medicines and medical devices."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Euntong Army
"Penelitian ini membahas mengenai penerapan aspek keluhan dan produk tidak sesuai CDOB dan CDAKB, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara langsung dengan karyawan serta studi literatur. Hasil penelitian ini menyarankan untuk menjaga kelancaran dan kualitas dari seluruh kegiatan penanganan keluhan dan produk tidak sesuai yang telah berjalan dengan baik. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan serta komparasi dengan literatur didapatkan bahwa semua aspek yang berkaitan dengan keluhan dan produk tidak sesuai yang meliputi return, recall, produk palsu, kedaluwarsa dan reject di PT.MJG telah mengalami penganan secara baik dan menyeluruh sesuai dengan ketentuan di CDOB dan CDAKB.

This research discusses the application of aspects of complaints and products that do not comply with CDOB and CDAKB. This research is qualitative research carried out by direct observation and direct interviews with employees as well as literature study. The results of this research suggest maintaining the smoothness and quality of all complaints and non-conforming product handling activities that have been running well. Based on observations that have been made and comparisons with the literature, it was found that all aspects related to complaints and non-conforming products including returns, recalls, counterfeit products, expired and rejected products at PT. CDAKB.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meika Putri Hidayati
"PT. MJG sebagai distributor alat kesehatan dan pedagang besar farmasi yang tersertifikasi IDAK (Izin Distribusi Alat Kesehatan) harus dapat mempertahankan implementasi aspek-aspek yang dimuat CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dan CDAKB (Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik). Aspek personalia, bangunan, dan fasilitas merupakan beberapa aspek yang terdapat pada pedoman teknis CDOB dan CDAKB. Personil sangat berperan penting, dengan keahlian dan jobdesk masing-masing personil untuk dapat menjaga mutu rantai distribusi berjalan dengan baik. Sedangkan, bangunan dan fasilitas sangat berperan penting sebagai pelindung dan penunjang mutu rantai distribusi agar terhindar dari kontaminasi dan hal yang mengancam. Sehingga pemantauan, pemeliharaan dan konsistensi kesesuaian implementasi aspek personalia, bangunan, dan fasilitas di PT. MJG penting dilakukan. Berdasarkan studi literatur mengenai persyaratan aspek personalia, bangunan, dan fasilitas yang terdapat di Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) disertai dengan wawancara dengan staff PT. MJG, serta pengamatan dan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa aspek personalia, bangunan, dan fasilitas telah diimplementasikan dengan baik oleh PT. MJG dan sesuai seperti yang dipersyaratkan pada CDOB dan CDAKB.

PT. MJG, as a distributor of medical equipment and a wholesale pharmaceutical trader certified with IDAK (Medical Equipment Distribution Permit), must be able to maintain the implementation of the aspects outlined in Good Distribution Practice for Medical Devices (CDOB) and Good Distribution Practice for Medical Equipment (CDAKB). Personnel, buildings, and facilities are some of the aspects covered in the technical guidelines of CDOB and CDAKB. Personnel play a crucial role, with their respective skills and job responsibilities ensuring the quality of the distribution chain. On the other hand, buildings and facilities are important for protecting and supporting the quality of the distribution chain to prevent contamination and potential threats. Therefore, monitoring, maintenance, and consistent adherence to the suitability of the implementation of personnel, buildings, and facilities aspects at PT. MJG are important. Based on a literature review regarding the requirements of personnel, buildings, and facilities aspects outlined in Good Distribution Practice for Medical Devices (CDOB) and Good Distribution Practice for Medical Equipment (CDAKB), along with interviews with PT. MJG staff, as well as observations and analysis, the conclusion is drawn that PT. MJG has successfully implemented the personnel, buildings, and facilities aspects in accordance with the requirements of CDOB and CDAKB."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Gozali
"Alat kesehatan dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat luas yang berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penyalur alat kesehatan menjamin keamanan, mutu, dan manfat alat kesehatan yang beredar di masyarakat. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) bergerak di bidang usaha distribusi dan perdagangan, antara lain produk-produk farmasi, alat kesehatan, kosmetik, cold chain product, dan produk lainnya. KFTD menerapkan prinsip-prinsip Good Distribution Practice (GDP) melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Salah satu aspek dalam CDAKB yaitu pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan yang dilakukan apabila terjadi masalah dari alat kesehatan tersebut. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk menganalisis implementasi CDAKB terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. Metode pelaksaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dan wawancara narasumber. Pengembalian/retur alat kesehatan dari pelanggan dilakukan dengan penerimaan alat kesehatan kembalian, pemastian alat kesehatan tersebut dapat diterima sebagai alat kesehatan kembalian atau tidak serta dilaporkan dalam Form Pengembalian Alat Kesehatan. Penarikan kembali (recall) alat kesehatan dilakukan segera setelah adanya instruksi penarikan kembali dari intansi berwenang atau pemegang izin edar baik penarikan wajib (mandatory recall) maupun penarikan sukarela (voluntary recall). Berdasarkan hasil studi literatur, dapat disimpulkan bahwa implementasi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 telah sesuai dengan CDAKB Nomor 4 Tahun 2014.

Medical devices are needed by health workers, patients, and the wider community, which play a role in improving the quality of health services. Medical device distributors guarantee the safety, quality, and benefits of medical devices that are distributed in the community. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) operates in the distribution and trading business, including pharmaceutical products, medical devices, cosmetics, cold chain products, and other products. KFTD applies the principles of Good Distribution Practice (GDP) through certification of Good Method of Distribution Medicine (CDOB) and Good Method of Distribution Medical Device (CDAKB). One aspect of CDAKB is the return and recall of medical devices, which is carried out if a problem occurs with the medical device. The purpose of this special assignment is to analyze the implementation of CDAKB regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. The method is carried out observationally and by interviewing informants. Returns of medical devices from customers are carried out by accepting the returned medical equipment, ensuring that the medical device can be accepted as a returned medical device or not, and reporting it in the Medical Device Return Form. A recall of medical devices is carried out immediately after a recall instruction is issued from the authorized agency or distribution permit holder, whether mandatory or voluntary. In conclusion, the implementation of Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB) regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 is in accordance with CDAKB Number 4 of 2014.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Gozali
"Alat kesehatan dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat luas yang berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penyalur alat kesehatan menjamin keamanan, mutu, dan manfat alat kesehatan yang beredar di masyarakat. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) bergerak di bidang usaha distribusi dan perdagangan, antara lain produk-produk farmasi, alat kesehatan, kosmetik, cold chain product, dan produk lainnya. KFTD menerapkan prinsip-prinsip Good Distribution Practice (GDP) melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Salah satu aspek dalam CDAKB yaitu pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan yang dilakukan apabila terjadi masalah dari alat kesehatan tersebut. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk menganalisis implementasi CDAKB terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. Metode pelaksaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dan wawancara narasumber. Pengembalian/retur alat kesehatan dari pelanggan dilakukan dengan penerimaan alat kesehatan kembalian, pemastian alat kesehatan tersebut dapat diterima sebagai alat kesehatan kembalian atau tidak serta dilaporkan dalam Form Pengembalian Alat Kesehatan. Penarikan kembali (recall) alat kesehatan dilakukan segera setelah adanya instruksi penarikan kembali dari intansi berwenang atau pemegang izin edar baik penarikan wajib (mandatory recall) maupun penarikan sukarela (voluntary recall). Berdasarkan hasil studi literatur, dapat disimpulkan bahwa implementasi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 telah sesuai dengan CDAKB Nomor 4 Tahun 2014.

Medical devices are needed by health workers, patients, and the wider community, which play a role in improving the quality of health services. Medical device distributors guarantee the safety, quality, and benefits of medical devices that are distributed in the community. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) operates in the distribution and trading business, including pharmaceutical products, medical devices, cosmetics, cold chain products, and other products. KFTD applies the principles of Good Distribution Practice (GDP) through certification of Good Method of Distribution Medicine (CDOB) and Good Method of Distribution Medical Device (CDAKB). One aspect of CDAKB is the return and recall of medical devices, which is carried out if a problem occurs with the medical device. The purpose of this special assignment is to analyze the implementation of CDAKB regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. The method is carried out observationally and by interviewing informants. Returns of medical devices from customers are carried out by accepting the returned medical equipment, ensuring that the medical device can be accepted as a returned medical device or not, and reporting it in the Medical Device Return Form. A recall of medical devices is carried out immediately after a recall instruction is issued from the authorized agency or distribution permit holder, whether mandatory or voluntary. In conclusion, the implementation of Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB) regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 is in accordance with CDAKB Number 4 of 2014.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Alat kesehatan adalah elemen esensial dalam pelayanan kesehatan, sejalan dengan kemajuan teknologi informasi yang mempengaruhi perkembangannya dari teknologi sederhana hingga canggih. Dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ketiga tentang kesehatan, alat kesehatan memiliki peran vital. Penyalur Alat Kesehatan (PAK) berperan penting dalam memastikan keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan. Penerapan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) merupakan kewajiban bagi PAK dan cabangnya dalam proses distribusi alat kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan. Studi ini menganalisis kesesuaian implementasi CDAKB pada PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 2, yang meliputi proses penerimaan, pengiriman, dan penyerahan alat kesehatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa KFTD Jakarta 2 telah menerapkan CDAKB dengan baik sesuai pedoman yang berlaku, termasuk dalam pengecekan, penyimpanan, dan distribusi alat kesehatan.

Medical devices are essential components in healthcare services, alongside healthcare professionals and medicines. As technology evolves, ranging from simple to advanced technologies, medical devices are increasingly used in both healthcare facilities and households. They are crucial for achieving the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly Goal 3, which aims to ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages. The need for medical devices is matched by the development and contribution of Medical Device Distributors. These distributors and their branches play a vital role in ensuring the safety, quality, and efficacy of medical devices available to the public. A Medical Device Distributor is a legal entity authorized to procure, store, and distribute medical devices in bulk by applicable regulations. All distributors and their branches are required to implement the Good Distribution Practice for Medical Devices (GDPMD) as outlined by the Ministry of Health. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 (KFTD) is a distributor that applies the principles of Good Distribution Practice (GDP) through certification of Good Distribution of Medicines (GDPM) and GDPMD. This study analyzes the compliance of KFTD Jakarta 2 with GDPMD standards concerning the receipt, delivery, and distribution of medical devices. The analysis reveals that KFTD Jakarta 2 adheres to GDPMD guidelines for the acceptance, shipment, and delivery of medical devices, including checking, storage, and distribution processes.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>