Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Defanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe dan penggunaan metafora konseptual karya Karoline von Günderrode berjudul die eine Klage. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara memahami isi puisi, mengidentifikasi metafora, lalu mengklasifikasikannya sesuai dengan teori metafora konseptual dari Lakoff & Johnson (1980). Dalam memahami puisi, peneliti menggunakan kamus ekabahasa Deutsches Wörterbuch karya Gerhard Wahrig dan Renate Wahrig-Burfeind (1986) dan Langenscheidt online (diakses melalui situs https://en.langenscheidt.com/english-german). Hasil dari penelitian ini menunjukkan, terdapat empat belas data yang termasuk dalam metafora konseptual yang dibagi ke dalam tiga jenis, yakni : Sembilan data metafora struktural, tiga data metafora orientasional dan dua data metafora ontologis. Konsep yang dominan digunakan pada puisi tersebut adalah PERASAAN dan EMOSI.

This study aims to analyze the types and uses of conceptual metaphor that shown in one of Karoline von Günderrode’s poems named die eine Klage. The researcher using a qualitative descriptive research method by understanding the poems, identifying the metaphors, then classified them according to type of conceptual metaphor using the theory of Lakoff & Johnson (1980). In order to understanding the poem, the researcher also use monolingual dictionary Deutsches Wörterbuch by Gerhard Wahrig dan Renate Wahrig-Burfeind (1986) and Langenscheidt online (accessed via site https://en.langenscheidt.com/english-german). The result showed that there are fourteen data of conceptual metaphors which were divided into three types: nine data of structural metaphors, three data of orientational metaphors and two data of ontological metaphors. The concepts frequently used in this poem are FEELINGS and EMOTIONS."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Anugrah Perdana
"ABSTRAK
Penyair pada masa awal romantisme sering mengangkat tema seperti kebebasan dan individu dengan menggunakan unsur alam. Seri ketiga La Légende des Siècles merupakan buku puisi terakhir sebelum Victor Hugo meninggal. Ocean merupakan salah satu contoh puisi di dalam seri itu yang memiliki pertentangan ruang antara kecil dan besar, pembatasan dan perluasan. Artikel ini akan mengaitkan makna dan fungsi metafora serta struktur puisi yang digunakan oleh Victor Hugo dalam puisi Ocean dengan kehidupan pribadi Hugo serta konteks sejarah pada masa itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Melalui analisis fungsi metafora Camp (2003) dan struktur puisi Schmitt & Viala (2015), ditemukan bahwa puisi Ocean mencerminkan Hugo sebagai penyair romantis yang berinovasi sehingga berbeda daripada aturan klasisisme dan menempatkan lautan dan manusia di dalam puisi sebagai representasi Napoleon III secara khusus dan sistem monarki secara umum dan masyarakat Prancis pada masa itu. Metafora digunakan untuk menggambarkan sifat pemerintah Prancis saat itu.

ABSTRACT
Poets in the early days of romanticism often raised themes such as freedom and individuals using natural elements. The third series of La Legende des Siecles is the last poetry book before Victor Hugo died. Ocean is one of the examples of poems in the series that has spatial contradictions, restrictions and expansion. This article will link the meaning and function of the metaphor and the structure of poem used by Victor Hugo in Ocean with Hugos personal life and historical context at that time. This study uses qualitative methods with library study techniques. Through the analysis of the function of metaphor from Camp (2003) and the structure of the poem from Schmitt & Viala (2015), it was found that Ocean reflected Hugo as a romantic poet who innovated so that his poem was different from the rules of classicism and put the ocean and humans in the poem as representations of Napoleon III and the monarchy system in general and French society at that time. Metaphor is used to describe the nature of the French government at that time."
Depok: Sastra Prancis, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rifqa Daniya Ryansyach
"Liberté merupakan sebuah puisi karya Paul Éluard yang muncul pada tahun 1942 dalam buku koleksi puisi clandestin berjudul Poésie et Vérité 1942. Puisi ini diciptakan oleh Éluard di tahun 1942 sebagai nyanyian semangat juang akan kebebasan untuk melawan Nazi Jerman yang pada masa itu menduduki Prancis. Metafora yang berada di dalam puisi ini dibangun tidak hanya dengan tujuan untuk memunculkan kesan indah atau sisi estetikanya saja, tetapi juga memiliki fungsi untuk menyampaikan sentimen kebebasan yang mengandung makna akan harapan atau impian terhadapnya dan juga perasaan putus asa yang diakibatkan oleh Perang Dunia II, bertepatan dengan masa puisi ini dibuat. Untuk memaknai harapan atas kebebasan dan keputusasaan, Éluard menuangkannya melalui penggambaran elemen-elemen yang berada di alam terbuka yang dominan ditunjukkan di dalam puisi dan setiap elemennya merepresentasikan emosi positif dan negatif. Penelitian yang menelaah metafora puisi Liberté secara lebih mendalam belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini didukung dengan menggunakan metode analisis kualitatif, teori metafora Ullmann dan Lehmann & Martin-Berthet, serta teori analisis komponen makna Mortureux. Berdasarkan jenis metafora yang dipaparkan oleh Ullmann dan Lehmann & Martin-Berthet, di dalam puisi ini ditemukan tiga jenis metafora, yakni metafora sinestesia (7 buah), konkret ke abstrak (11 buah), dan konkret ke konkret (11 buah). Pada puisi ini, Éluard menggunakan metafora sinestesia untuk merepresentasikan harapan akan kebebasan dan kehidupan pasca perang yang lebih baik, sementara untuk metafora konkret ke abstrak dan konkret ke konkret, penyair menggunakannya untuk menjelaskan keputusasaan, kematian, dan kehampaan. Pemaknaan metafora di penelitian ini dibantu dengan teori analisis komponen makna Mortureux yang menunjukkan bahwa penggunaan metafora yang ada di puisi menunjukkan impian akan kebebasan pada masa perang. Selain metafora, Éluard juga menunjukkan kekhasan puisi surealis melalui penggunaan hypallage (hipalase) yang ditampilkan melalui gaya penulisan puisi.

Liberté is a poem by Paul Éluard which appeared in 1942 in a clandestine poetry anthology titled Poésie et Vérité 1942. This poem was created by Éluard in 1942 as a marching song to raise the fighting spirit for liberty in order to fight Nazi Germany who at that time occupied France. The metaphors in this poem are built not only with the aim of creating a beautiful impression or aesthetic side, but also has the function to convey a sentiment of liberty which contains the meaning of hopes and also feelings of hopelessness caused by World War II, coinciding. by the time this poem was made. To interpret the impression of hope for liberty and despair, Éluard expresses this through the depiction of elements of nature that are predominantly shown in this poetry and each element represents positive and negative emotions. The research of the metaphor of Liberté's poetry in greater depth has never been done before. This research uses qualitative analysis methods, Ullmann and Lehmann & Martin-Berthet’s metaphors, and Mortureux's componential analysis theory. Based on the types of metaphors described by Ullmann and Lehmann & Martin-Berthet, this poem shows three types of metaphors, such as synaesthetic metaphors (7 pieces), concrete to abstract metaphors (11 pieces) and concrete to concrete metaphors (11 pieces). In this poem, Éluard uses the synaesthetic metaphors to represent hope for liberty and a better post-war life, whereas for the concrete to abstract and the concrete to concrete metaphors, he uses it to describe despair, death, and emptiness. The meaning of metaphors in this study is supported by Mortureux's componential analysis which shows that the use of metaphors in poem exhibits the dreams for liberty during wartime. Apart from metaphors, Éluard also shows the characteristic of surreal poetry through the use of hypallage which is displayed through poetry writing style."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Leverkusen Leske verlag + Budrich GmbH 1983
Jer 305.235 Nah
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Huch, R Huch, Ricarda
Leipzig Haessel 1918
830 H 420
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
917.59 C 38 e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hentig, Hartmut von
Stuttgart: Klett-Cotta, 1980
378.16 HEN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Servan-Schreiber, Jean-Jacques
Hamburg: Hoffmann und Campe Verlag, 1970
Jer 304.2 Ser b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Valentin, Erich
Berlin: Deutsche Buch Eeminschaft , 1958
927.82 VAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Rifanza Salim
"Terjemahan beranotasi adalah penelitian yang berupa teks terjemahan yang
disertai anotasi sebagai pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih.
Penerjemahan TSu dikerjakan dengan berpedoman pada ideologi pelokalan,
metode komunikatif, dan pendekatan dokumenter-filologis. Skoposnya adalah
menghasilkan buku ajar yang dapat berfungsi dengan baik. Masalah penerjemahan
yang diungkapkan dalam karya ini mencakup masalah penerjemahan istilah
budaya, istilah umum, metafora, dan pengalihan struktur kalimat. Dalam mencari
padanan beragam istilah dan nama diri, pendalaman pengetahuan ensiklopedis dan
penggunaan beragam alat kerja perlu digiatkan untuk menemukan padanan yang
mudah dimengerti dan diingat oleh pembaca.

An annotated translation is a type of research which consists of a translation that
is supported by annotations of the translator’s commentary on the chosen
equivalents. The translation of this ST was guided by the localization ideology,
the communicative method, and the documentary-philological approach. The
translation problems encountered in this work includes the problems of translating
cultural and common terms, metaphors, and syntax. In finding equivalents of
various terms and proper names, enrichment of encyclopedic knowledge and
utilization of different work tools are encouraged in order to discover equivalents
that are both easily understood and remembered by the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>