Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roni Ardian Zulianto
"Media massa mempunyai sebuah tatanan bahasa dan juga struktur agar pembaca bisa memahami apa yang merekamaksud. Selain itu, kesopanan dalam bahasa juga sangat dijaga agar tidak menimbulkan konflik dari kalangan pembaca dan masyarakat secara luas. Hal itu dilakukan oleh media massa karena media massa tidak mau menimbulkan konflik dari wacana yang mereka tayangkan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kesopanan dalam wacana yang digunakan oleh media massa untuk memberitakan suatu objek.Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kesopanan bahasa dalam media massa akan dijelaskan sesuai dengan makna yang terkandung di dalam teks melalui teori Leech 2014 yang menyimpulkan jenis kesopanan dengan 6 kategori, meliputi maksim kebijakan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim persepakatan, dan maksim perhatian atau disebut dengan maksim kesimpatikan. Selain mengggunakan teori tersebut, penelitian ini juga membutuhkan adanya metode untuk menganalisis daya, metode tersebut, yaitu metode simak dengan teknik bebas libat cakap. Kemudian untuk memperoleh hasil yang maksimal, analisis data juga menggunakan metode Padan Pragmatik dengan teknik klasifikasi data secara langsung. Hal itu dilakukan agar hasil yang diperoleh darisubjek penelitian terkait berita detik.com lebih akurat. Hasil dari penelitian ini ditemukan ada 18 kesopanan dari seluruh kategori kesopanan yang dipaparkan oleh Leech (2014)"
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di Bali khususnya, sampai saat ini telah muncul 4 stasiun televisi lokal yaitu TVRI Bali, Bali TV, Dewata TV, dan BMCTV. Secara keseluruhan, keempat stasiun televisi lokal ini memberikan berbagai pilihan acara yang menampilkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Bali dari berbagai aspek kehidupan dari segi isi dan visualnya. Namun jika ditinjau dari pemakaian bahasa Ibu, yaitu bahasa Bali, program acara yang ditampilkan oleh keempat stasiun ini masih bisa dihitung dengan jari. Ruang lingkup penulisan ini akan difokuskan untuk menganalisis profil 4 televisi lokal di Bali, program acara yang menggunakan bahsa Bali, nilai-nilai sosial yang terkandung pada proram acara yang menggunakan bahasa Bali sekaligus untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kiprah televisi dalam pemertahanan bahasa Ibu, dimana metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Simpulan dari penelitian adalah gambaran umum setiap televisi lokal dapat ditinjau dari profil yang mereka miliki; program acara yang menggunakan Bahasa Bali terdiri dari 4 kategori: Berita, Religi, Seni Tradisional dan Hiburan; Nilai-nilai sosial yang terkandung pada program acara yang menggunakan bahasa Bali yaitu reativitas, pelestarian, edukasi, religi dan hiburan; faktor yang mempengaruhi program acara menggunakan bahasa Bali adalah kebijakan pemerintah, ideologi, kreativitas, masyarakat dan globalisasi.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Aulia Ramadhani
"ABSTRAK
Bahasa dapat berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat. Perkembangan bahasa dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek sintaksis yang berkaitan dengan penandaan ujaran berupa tanda baca. Di dalam makalah ini, tanda baca yang berupa tanda hubung - akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui ada atau tidaknya perkembangan bahasa. Data yang akan dianalisis pada makalah ini adalah beberapa artikel dari Kompas.com dan Republika.co.id yang telah disatukan dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Selain itu, analisis penelitian ini berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan EYD dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa penerapan dari tanda hubung - di dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia sudah sesuai dengan EYD dan PUEBI. Namun, di dalam data ditemukan pula beberapa penerapan tanda hubung - yang fungsinya belum diatur dalam EYD dan PUEBI. Kata kunci: Bahasa; tanda baca; tanda hubung - ; pengembangan; media massa.

ABSTRACT
Language develops along with advancement of people rsquo s life. Language development can be seen from several aspects, such as syntactical aspect which is related to speech signals in form of punctuation marks. This paper focuses on one type of punctuation marks, which is hyphen , and aims to find out its significance for the development of Bahasa Indonesia. This paper analyzes articles from Kompas.com and Republika.co.id which have been compiled in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Ejaan yang Disempurnakan EYD and Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI are used as the basic guidelines for the research analysis. The findings reveal that some applications of hyphen in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia are in accordant with EYD and PUEBI. However, there are still some applications of hyphen whose functions haven rsquo t been included in EYD and PUEBI. Keywords Language punctuation mark hyphen development mass media."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chong, Swee Huat
"Perkembangan mass media modern, baik televise, radio maupun persuratkabaran dan majalah telah memainkan peranan yang penting dalam segala bidang. Tanpa mass media berarti komunikasi antara satu pihak dengan pihak yang lain akan terhambat, dan akibatnja bias sangat parah. Karena tanpa mass media pemerintahan demokratik, industri, aktivitas kebudayaan dan pendidikan akan menjadi lumpuh (Alexander Scharbach 1965:78). Fungsi mass media secara konservatif dapat dikatagorikan atas empat koponen yang penting yaitu: komunikasi, informasi, didaktik dan hiburan. Keacuali suratkabar majalahlah yang paling banyak pembacanya, ia juga termasuk salah satu publikasi yang _long life age_ (lestari) sifatnya. Maka pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga penggunaan bahasanya, tidak dapat diabaikan. Majalah-majalah di Indonesia sungguh banyak sekali variasinya. Secara garis besar dapat kami klasifikasikan sebagai berikut: 1. Majalah hiburan (untuk orang dewasa): Varia, Varianada, Cinta, Vista, Selecta, Senang, Stop, Non-stop, Flamboyan, Contessa dan sebagainya. 2. Majalah berita mingguan (bergambar): Tempo, Ekspres, Topi, Mimbar dan sebagainya. 3. Majalah kanak-kanak: Bobo, Kawanku, Si Kuncung, Kembang Teratai dan sebagainya. 4. Majalah kebudayaan: Budaja Djaja, Basis, Pewayangan Indonesia, Horizon dan sebagainya. 5. Majalah wanita: Wanita, Mutiara, Femina, Keluarga, Lady Only dan sebagainya. 6. Majalah bulanan umum (human interst) : Intisari, Mahkota, Prima dan sebagainya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S10768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadli Arifin
"ABSTRAK
Media massa sebagai cerminan bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas mempunyai gaya bahasa tersendiri untuk menarik perhatian pembaca yang tercermin pada penulisan judul dalam surat kabar. Penelitian ini membahas struktur kalimat pembentuk judul dan hubungannya dengan jenis berita dalam surat kabar Kompas. Dalam Kompas terdapat empat jenis judul yang diteliti, yaitu judul rubrik, judul topik, judul berita, dan judul tambahan. Dalam pemaparan hasil analisis, digunakan pengategorian kata, frase, klausa, dan kalimat yang dipaparkan oleh Kridalaksana (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat tak lengkap terdapat pada judul rubrik dan judul topik. Namun, terdapat kekecualian yang terjadi, yaitu penggunaan kalimat lengkap pada judul berita dan judul tambahan. Selain itu, ditemukan adanya kecenderungan penggunaan kalimat lengkap pada judul berita keras (hardnews) dan kalimat tak lengkap pada judul berita lunak (softnews). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengategorian judul sebagai kalimat tak lengkap yang diungkapkan Kridalaksana terjadi perkembangan pada penggunaannya di surat kabar sesuai dengan data yang diteliti.

ABSTRACT
Mass media as the language reflection that is being used by wide people community has it own style of language to attract the reader?s attention which is reflected in the newspaper title writing structure. This research discuss about the sentences structure of forming title and it correlation with sort of news in daily newspaper, Kompas. In Kompas, there was found four type of title that is being studied, and specifically known as, section title, headings, headline, and additional title. The explanation in analysis result is using the theory of words categorization, phrase, clause, and sentences as well being explanation by Kridalaksana (1999). The research result indicate that the using of incomplete sentences could be found on the section title and headings. However, there is an exception that take place, that is headline and additional title. Furthermore, there was found a tendency of using incomplete sentences in hardnews title and complete sentences in softnews title. From all of that, this could be concluded that the categorization of title as incomplete sentences which is being disclosed by Kridalaksana has a development on its use in the newspaper due to the data that were examined. "
2016
S63428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P & K, 1984
499.223 2 IND k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Apriliani Zahra
"Di era di mana pemasaran digital ada di mana-mana, pasar kecantikan di Indonesia berkembang dengan menarik minat konsumen. Di tengah persaingan iklan yang ramai, merek-merek harus mengeksplorasi strategi untuk mendapatkan dan menghubungkan dengan konsumen. Penelitian ini menyelidiki pengaruh daya tarik empati dan pilihan bahasa terhadap niat pembelian konsumen dalam industri kecantikan di pasar Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan Independent T-Test dan ANOVA dua arah pada data dari 209 responden yang layak, bertujuan untuk menilai dampak langsung dan moderasi dari empati dan bahasa terhadap niat pembelian konsumen. Bertentangan dengan hipotesis awal, hasil penelitian mengungkapkan bahwa baik daya tarik empati maupun pilihan bahasa secara independen tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap niat pembelian. Hasil temuan menunjukkan bahwa niat pembelian konsumen sedikit lebih rendah saat menggunakan konten berbahasa asing dibandingkan dengan konten berbahasa lokal tanpa daya tarik empati. Namun, ketika menggunakan daya tarik empati, niat pembelian sedikit meningkat baik dalam bahasa lokal maupun asing, menunjukkan bahwa pengaruhnya bervariasi daripada konsisten dalam penelitian ini yang tidak sesuai dengan prediksi. Kesimpulan praktis disajikan dalam sesi diskusi yang luas, bersama dengan pemahaman mengenai potensi implikasi dari temuan penelitian bagi para pemasar, terutama dalam menarik perhatian audiens berdasarkan empati dan bahasa.
In an era where digital marketing is everywhere, the Indonesian beauty market flourishes by grabbing consumer interests. Amidst the crowded competing advertisements, brands must explore strategies to gain and connect with consumers. This study investigates the effects of empathy appeals and language choice on consumer purchase intention within the beauty industry in the Indonesian market. The analysis, performed using Independent T-Test and two-way ANOVA on data from 209 viable respondents, aimed to assess the direct and moderated impacts of empathy and language on consumer purchase intentions. Contrary to initial hypotheses, the results reveal that neither empathy appeals, nor language choice independently exert significant effects on purchase intentions. The findings showed that customer purchase intentions were slightly lower when using foreign language content compared to local language content without empathy appeals. However, when using empathy appeals, purchase intentions slightly increased in both local and foreign languages, indicating that the effect varied rather than being consistent in this study which is not as predicted. The practical conclusion is presented in a broad discussion session, along with comprehending the potential implications of the research findings for marketers, especially in appealing to an audience based on empathy and language."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa selain sarana penyampaian berita juga menjadi sarana pembina bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam media massa merupakan keharusan yang perlu ditingkatkan. Media massa yang mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu akan memberi kesan bahwa media massa tersebut tidak "cendekia". Untuk itu, media massa perlu meningkatkan mutu bahasa Indonesia dengan membangun kesadaran akan pentingnya penyampaian dan penyajian berita yang efektif melalui bahasa yang efektif pula. Penerapan kaidah bahasa dalam penyampaian dan penyajian berita akan mewujudkan kesetiaan berbahasa Indonesia sehingga kedisiplinan berbahasa Indonesia akan terbentuk pula."
MBUNTAR 14:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Suhud Victor Hugo
"Perkembangan Industri Media Cetak memasuki babak barn dengan dicabutnya kebarusan memiliki Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) oleh Menteri Penerangan M Yunus Yosfiah pada pertengahan 1998. Hal itu membuat banyak pemain baru masuk dalam industri tersebut. Akibatnya kompetisi dalam industri menjadi meningkat.
Dari jumlab penerbitan pers yang cuma sekitar 289 buab sebelum reformasi, maka pada akhir 1998 sudah tercatat sekitar 871 penerbitan pers dengan aneka format di seluruh tanah air. Jumlah itu terus bertambah bingga puncaknya pada akhir 1999 yang mencapai 1687 penerbitan pers.
Untuk dapat bertahan di industri media cetak, terutama surat kabar barian , para pemain barus jeli melibat pasar yang akan dilayaninya. Surat kabar barus paham betul siapa saja pembacanya sebingga dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhan pembacanya.
Tujuan penelitian ini adalab menganalisis kondisi yang dihadapi surat kabar barian Media Indonesia dan memberikan rekomendasi strategi bersaing yang dapat digunakan oleb surat kabar harian Media Indonesia.
Metode penelitian menggunakan studi literatur dan penelitian lapangan. Penelitiannlapangan dilakukan melalui wawancara serta dengan penyebaran kuisioner kepada 30 orang pembaca yang bennukim di daerah Cililitan, Jakarta. Pemilihan sample dilakukan berdasarkan metode nonprobablity sampling. Untuk melengkapi basil penelitian lapangan , ditambahkan basil riset yang pemah dilakukan oleb Media Indonesia pada tahun 1997. Penulis menyadari keterbatasan jumlah sampel dan area penyebaran menyebabkan basil survey tidak dapat ditarik kesifilpulan secara umum (general).
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam kerangka lima kekuatan bersaing yang terdiri pendatang baru, produk pengganti (substitusi), pembeli, pemasok, dan persaingan di dalam industri , untuk dapat merumuskan strategi bersaing Media Indonesia.
Berdasarkan penilaian pembaca (basil survei) terhadap kriteria rubrik-rubrik yang disajikan, kualitas penulisan setiap berita menunjukkan bahwa Kompas adalah paling unggul, disusul Media Indonesia dan Republika. Namun dalam hal tampilan/cetakan Media ternyata dapat mengungguli Kompas.
Dari hasil analisa terhadap pembeli/pembaca terlihat bahwa posisi tawar pembeli/pembaca tidak cukup besar untuk dapat menekan penerbit surat kabar, khususnya surat kabar yang telah memiliki nama. Hal itu merupakan keunggulan tersendiri bagi surat kabar besar dibandingkan surat kabar baru. Intensitas persaingan dalam industri surat kabar telah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari ketatnya masing-masing surat kabar menjaga area pemasarannya.
Sehingga tidak mudah untuk setiap surat kabar masuk ke daerah yang telah dikuasai pesaingnya. Bahkan untuk perluasan pasar ke daerah, surat kabar nasional akan menghadapi persaingan ketat dengan pesatnya pertumbuhan surat kabar lokal.
Ancaman dari produk pengganti televisi dan radio cukup tinggi terhadap industri surat kabar. Namun hal itu dapat dieliminir karena surat kabar memiliki keunikan yang dapat membedakannya dari produk pengganti tersebut, yaitu kelengkapan data dan kedalaman analisis.
Kehadiran pendatang barn tidak menjadi ancaman yang berarti karena surat kabar yang lama telah memiliki keunggulan dalam mutu berita, mutu cetak, penguasaan distribusi dan memiliki percetakan sendiri. Sehingga amat sulit bagi pemain baru untuk dapat mencuri pangsa pasar dari surat kabar yang terlebih dahulu telah ada dan kuat di pasaran.
Ancaman dari sisi supplier tidak akan mengganggu para surat kabar besar. Posisi tawar mereka terhadap supplier cukup tinggi karena pola pembelian dalam jumlah besar. Keadaan berbeda dihadapi para surat kabar kecil, dimana mereka lemah terhadap supplier.
Strategi yang sesuai untuk Media Indonesia adalah strategi differensiasi. Hal tersebut berdasarkan indikator bahwa Media Indonesia mampu menciptakan beberapa keunikan berupa tampilan/cetakan yang lebih unggul dan penyajian berita yang lebih berani daripada daripada Kompas. Untuk itu imej Media Indonesia sebagai surat kabar yang independen dan berani mengungkap fakta harus semakin dikembangkan. Caranya antara lain dengan menyajikan berita yang eksklusif dan berasal dari berbagai sumber. Sinergi dengan Metro TV dapat dikembangkan dalam kaitan membangun imej tersebut.
Beberapa saran yang diberikan kepada Media Indonesia diantaranya memperbaiki kualitas penyajian berita. Akurasi dan kelengkapan data yang selama ini masing dirasa kurang dari Media Indonesia dapat dibenahi melalui pemberian pelatihan bagi wartawan dan memperkuat fungsi litbang. Media Indonesia diharapkan juga melakukan penambahan berita kriminal seperti yang diinginkan pembaca. Penyajian foto berwama dalam berita-berita yang dianggap penting oleh pembaca harus menjadi perhatian. Sedangkan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan loyalitas pembaca dapat dilakukan dengan cara memberikan diskon berlangganan dan penyelenggaraan undian. Untuk menerobos pasar baru di daerah perlu dilakukan keijasama dengan surat kabar daerah/lokal. Dalam 3 tahun ke depan, Media indonesia sebaiknya juga telah dapat menerapkan teknologi cetak jarak jauh."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mesha Herly Mediani
"ABSTRAK
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar penting untuk diterapkan oleh setiap warga negara Indonesia. Selain melalui pendidikan formal, pembelajaran bahasa Indonesia dapat diperoleh melalui media massa. Dengan mengonsumsi media massa, kita akan mempelajari gaya penulisan dan kosa kata baru. Namun, acapkali ditemukan kesalahan berbahasa Indonesia pada media massa. Kesalahan tersebut antara lain salah memenggal awalan kata, keliru dalam pemilihan kata, dan penggunaan kata yang mubazir. Jika jurnalis melakukan kesalahan berbahasa, berarti pers sudah menyosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia yang keliru. Dalam jurnal ini akan dipaparkan contoh kesalahan berbahasa yang dilakukan surat kabar dan media online melalui metode observasi dokumen. Hasilnya, beberapa media terbukti abai dalam menggunakan tata bahasa yang benar. Untuk meminimalisir kesalahan penulisan, seharusnya dilakukan uji kompetensi berbahasa untuk jurnalis, terutama reporter dan redaktur.
ABSTRACT
The right use of bahasa Indonesia is important to every Indonesian citizens. Not only through formal education, learning Indonesian language can be obtained through mass media. By consuming mass media, such as reading newspaper or online media, we will know new vocabularies and able to learn how to write properly. Unfortunately, there are often found some grammatically incorrect writings in mass media. Most likely, the mistakes are removal of prefix, wrong in choosing the right words, and excessive use of words. If journalists make mistakes in their writings, it can be directly ascertained that journalists have spreaded the incorrect use of bahasa Indonesia. In this study, I will provide you with some examples of grammatically incorrect uses of bahasa Indonesia. The research method was through observing data from articles in some national newspapers and online media. The research findings show us about how often media neglect to write news based on language guidelines. To minimize the problems, journalists ndash especially reporter and editor ndash should pass some competence tests to enhnace their languange skill in speaking and writing."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>