Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Handayani Hasan
"Fenomena penggunaan bahasa asing pada ruang publik semakin memprihatinkan. Penggunaan bahasa asing dalam penamaan toko, perumahan, dan hotel seolah-olah memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan kosakata bahasa Indonesia. Adanya anggapan tersebut semakin membuat bahasa Indonesia semakin tersisihkan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih banyak nama toko, perumahan, dan hotel yang memiliki nilai jual yang tinggi walaupun menggunakan kosakata bahasa Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kondisi penggunaan bahasa pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon; dan bagaimana penerapan kaidah kebahasaan pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketaatan penerapan kaidah bahasa Indonesia oleh pemilik usaha di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Peneliti menggunakan sampel nama-nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon untuk dianalisis struktur frasanya. Simpulan yang diperoleh yaitu mayoritas penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon lebih memilih menggunakan kosakata bahasa asing dibandingkan kosakata bahasa Indonesia. Pola frasa yang digunakan pada penamaan toko, perumahan, dan hotel diKota Ambon yaitu M –D. Pola M –D merupakan pola frasa bahasa Inggris."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Handayani Hasan
"Maraknya penggunaan bahasa asing di media luar ruang menjadikan bahasa Indonesia kian terdesak. Ambon sebagai kota yang berkembang juga tidak luput dengan fenomena tersebut. Dengan menggunakan foto-foto di media luar ruang di Kota Ambon, penelitian ini membahas penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kota Ambon. Tujuan dari penelitian ini mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang, baik dari segi perhitungan keterkendalian, maupun pendeskripsian hasil perhitungan yang ditunjang dengan hasil wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 foto media luar ruang di Kota Ambon. Foto-foto tersebut dianalisis instrumen yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hasil perhitungan tersebut kemudian didukung dengan wawancara mendalam. Hasil perhitungan menunjukkan Kota Ambon berada pada peringkat terkendali III, yang berarti termasuk wilayah/daerah yang penggunaan bahasa asingnya agak terkendali dengan agak mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, dan pelestarian bahasa daerah sebagai penguatan bahasa nasional agak baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dipilih sebagai bahasa di media luar ruang di Kota Ambon. Meskipun demikian, hal tersebut mulai mengalami kemunduran. Munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang menggunakan istilah asing menjadikan wajah media luar ruang di Kota Ambon mulai mengalami perubahan. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah, dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harlin Turiah
"Penelitian ini, selain bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggambarkan situasi kebahasaan, tetapi juga mengungkapkan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada media massa di Kota Ambon. Metode penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberi gambaran secara apa adanya tentang situasi kebahasaan pada media massa, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, dan penyebab terjadinya penyimpangan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar pada media massa di Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)kesalahan dengan preferensi banyak pada media cetak terdapat pada ejaan yang sangat buruk, kemudian diikuti bentuk dan pilihan kata kategori cukup buruk, dan kesalahan sedikit pada kalimat kategori cukup baik, 2)kesalahan dengan kecenderungan banyak pada media elektronik terdapat pada bentuk dan pilihan kata kategori cukup baik, kemudian diikuti ejaan kategori cukup baik pula, dan kesalahan sedikit pada kalimat kategori sangat baik, 3)kesalahan dengan preferensi banyak pada media daring terdapat pada ejaan kategori buruk, kemudian bentuk dan pilihan kata kategori cukup baik, dan kalimat kategori baik, 4)penyebab terjadinya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada media massa dikarenakan kemampuan bahasa wartawan berbeda-beda, tidak ada redaktur bahasa yang menyortir naskah berita, wartawan tidak berasal dari jurusan yang berhubungan langsung dengan kebahasaan, tidak mengetahui bahwa apa yang ditulis tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia, adanya tenggat atau batas waktu target berita, bahasa dari narasumber berita cenderung kompleks, dan partisipasi lembaga belum optimal."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"English-Indonesian basic conversation on Indonesian daily life and culture for foreigners."
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Republik Indonesia, 2004
499PUSL003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"English-Indonesian basic conversation on Indonesian daily life and culture for foreigners."
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Republik Indonesia, 2004
499PUSL002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"English-Indonesian basic conversation on Indonesian daily life and culture for foreigners."
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Republik Indonesia, 2004
499PUSL001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
E. Zaenal Arifin
Jakarta: Akademika Pressindo, 1991
499.28 ZAE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
E. Zaenal Arifin
Jakarta: Akademika Pressindo, 2015
499.28 ZAE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Retty Kriswardhani
"Dalam kamus dwibahasa Indonesia-Prancis Dictionnaire General Indonesien-Francais disingkat DIF) di mana BSU-nya adalah bahasa Indonesia dan BSa -nya bahasa Prancis terdapat banyak masalah karena bahasa Indonesia memiliki sifat yang khas. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur daerah dan unsur unsur asing. Karena adanya unsur bahasa daerah dalam bahasa Indonesia maka penulis ingin melihat padanannya dalam DIF. Unsur bahasa daerah yang penulis pilih adalah bahasa Jawa. Adapun hal yang diteliti dalam skripsi ini, yang berjudul Kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Jawa dalam Dictionnaire General Indonesien-Francais karya Pierre Labrousse. Sejauh mana ketepatan padanan kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa yang diberikan dalam DIF. Untuk menganalisis ketepatan padanan kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa digunakan analisis komponen makna dari Wida dan Taber. Juga digunakan syarat ketepatan padanan dari Zgusta bahwa makna leksikal kedua satuan leksikal identik dalam semua komponen, seperti penyebutan (designation), konotasi (connotation) dan ruang lingkup penggunaan (range of application). Selain itu ketepatan padanan juga dapat dilihat dari tipe padanan yang diberikan. Misalnya tipe terjemahan, tipe terjemahan (+penjelasan) dan tipe penjelasan (dari Zgusta dan Al Kasimi) . Setelah mengadakan analisis data terlihat bahwa dilihat dari komponen makna,padanan yang tepat menurut tipe padanan yaitu : padanan yang tepat menurut tipe padanan terjemahan berjumlah 68 entri dari 250 entri. (27,20%); menurut tipe padanan terjemahan (+penjelasan) berjumlah 22 entri (8,80%) dan menurut tipe padanan penjelasan berjumlah 37 entri (14,80%). padanan yang kurang tepat menurut tipe padanan terjemahan berjumlah 77 entri (30,00%); menurut tipe padanan terjemahan (penje1asan) berjumlah 20 entri (11,20%) dan menurut tipe padanan penjelasan berjumlah 10 entri (7,20%). dilihat dari gambar sebagai penunjang informasi, ternyata ada 9 entri (3,60%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyusun kamus DIF telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelaraskan satuan-satuan 1esika1 BSu ke dalam BSa. Adanya gambar tersebut menunjukkan bahwa kamus ini lebih ditujukan pada masyarakat BSa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Tusthi Eddy
Flores: Nusa Indah, 1989
499.224 NYO u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>