Ditemukan 14448 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2024
839.31 CER
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Subagio Sastrowardoyo
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
839.3 SUB s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Subagio Sastrowardoyo
Jakarta: Balai Pustaka, 1983
839.3 SUB s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Subagio Sastrowardoyo
Jakarta: Balai Pustaka , 1990
899.221 09 SUB s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Djambatan, 1973
839.360 9 KIA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Shafa Alin Zahirah
"Tidaklah mudah untuk menemukan buku anak yang memuat aspek-aspek yang sesuai dengan usia anak-anak. Minoes merupakan karya yang sukses dan populer dari Annie M.G. Schmidt. Karya ini mendapat banyak unggahan resensi mengenai keistimewaannya. Hal ini dapat menggambarkan kualitas dari karya tersebut. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penerimaan pembaca, baik di Indonesia maupun di Belanda, mengenai novel Minoes. Korpus penelitian ini berupa resensi novel Minoes dan terjemahannya yang terbit di Indonesia dan Belanda di situs resensi online Goodreads. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan dikaitkan dengan teori estetika resepsi sastra Jauss (1967). Hasilnya menunjukkan bahwa dari resepsi sastra yang terbit di Indonesia dan Belanda mengenai novel Minoes dan terjemahannya karya Annie M.G. Schmidt dapat memperlihatkan kualitas estetika dari novel ini yang terletak pada cerita yang dikemas dengan baik dan juga memuat aspek-aspek yang sesuai untuk anak-anak.
It is not easy to find children's books that contain age-appropriate aspects. Minoes is a successful and popular work by Annie M.G. Schmidt. It has received many review posts about its features. This can illustrate the quality of the work. The focus of this research is to see how readers, both in Indonesia and the Netherlands, received the novel Minoes. The corpus of this research is the reviews of the novel Minoes and its translation published in Indonesia and the Netherlands on the online review site Goodreads. The method used is descriptive qualitative and is associated with Jauss' (1967) aesthetic theory of literary reception. The results show that from the literary receptions published in Indonesia and the Netherlands about the novel Minoes and its translation by Annie M.G. Schmidt can show the aesthetic quality of this novel which lies in a well-packaged story and also contains aspects that are suitable for children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nieuwenhuys, Rob
Jakarta: Djambatan, 1985
839.31 NIE ot
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nieuwenhuys, Rob
Jakarta: Djambatan, 1979
839.31 NIE b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri Rosewiaty S.
"Jan Wolkers adalah seorang penulis muda negeri Belanda pada abad ini. Namanya melonjak dalaa dunia kesusastraan sejak buku pertamanya Serpentina's petticoat, mendapat penghargaan di kota Amsterdam tahun 1963. Jan Wolkers termasuk salah seorang pengarang modern Belanda yang banyak menulis tentang pengalaman pribadinya. la juga seorang tokoh aliran realisme di negeri Belandaa. Dua buah karyanya dari sejumlah karyanya telah difilmkan. Secara tersirat, di dalam karya-karyanya.penceritera ada_lah tokoh ceritera. Hal ini tidak mengherankan karena karya--karyanya merupakan gambaran pengalaman dan penyelidikannya. Penulis tertarik pada karya karya Jan. Walkers, khususnya tiga karya yang akan dibahas tersebut, karena merupakan suatu gambaran masalah yang erat hubungannya dengan latar belakang Jan Walkers sendiri tetapi disajikan dalam bentuk ceritera yang lebih umum sifatnya dan dapat terjadi pada diri tiap manusia. Tiga karya Jan Wolkers yang dipilih masing--mesing adalah kumpulan ceritera pendek Serpentina's pe tticoat terbit tahun 1961,. mendapat penghargaan hadiah novel ko_ta Amsterdam tahun 1963. Kumpulan ceritera ini terdiri dari lima buah ceritera pendek pertarna yang dibuat Jan Wolkers. Bermula dari kumpulan ceritera pendek inilah Jan Wolkers memulai kariernya sebagai penulis. Tema ceri_tera-ceritera inilah yang dijadikan dasar pada banyak _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15921
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syadza Fadhilah
"Jurnal ini membahas gambaran kehidupan orang Belanda di Hindia-Belanda pada masa penjajahan Belanda dan kekuasaan Jepang hingga masa kemerdekaan RI dalam buku Our Childhood in The Former Colonial Dutch East Indies (2011) yang ditulis oleh Ralph Ockerse dan Evelijn Blaney. Buku ini berkisah tentang dinamika kehidupan Ockerse dan keluarganya di Hindia Belanda pada tahun 1935 sampai dengan tahun 1946. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, tahun 1940 sampai 1946 adalah masa di mana transisi otoritas di Hindia-Belanda, mulai dari kekuasaan Belanda, kependudukan Jepang pada tahun 1942, hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Transisi otoritas tersebut berdampak langsung kepada orang Belanda di Hindia Belanda. Kondisi masyarakat yang berubah-ubah secara signifikan pada masa itu dapat tercermin pada kehidupan orang Belanda, salah satunya kepada kehidupan Ralph Ockerse tokoh utama dalam buku Our Childhood in The Former Colonial Dutch Indies. Dinamika kehidupan orang Belanda ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana gambaran kehidupan orang Belanda di Hindia-Belanda dalam buku Our Childhood in The Former Colonial Dutch Indies? Bagaimana orang Ockerse sebagai representasi orang Belanda dalam buku ini melihat kehidupannya sendiri di Hindia-Belanda?
This paper will dicuss the description of the Dutchs life in Dutch East Indies during Dutch colonial era and Japans authority up until Indonesias independence in Our Childhood in The Former Colonial Dutch Indies (2011) written by Ralph Ockerse and Evelijn Blaney. This book tells about the dynamics of Ockerses and his familys life in Dutch East Indies from 1935 until 1946. According to the historical data, the most intense authorities transition in Dutch East Indies happened from 1940 untul 1946, began with Dutchs authority, Japans authority in 1942, until Indonesias independence in 1945. These authorities transitions affected the Dutch citizen in Dutch East Indies directly, in this case was Ralph Ockerse as the main character of the book. This dynamics triggering several question: Hows the life of the Dutch in Dutch East Indies described in Our Childhood in The Former Colonial Dutch Indies? How Ockerse, as the representation of the Dutch in this book sees his own life in Dutch East Indies?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library