Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sartika Harka Putri
"Persediaan merupakan bahan-bahan atau barang-barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan, atau dalam rangka menghadapi ketidakpastian permintaan yang datang baik dari segi jumlah maupun waktu, dan juga sebagai bentuk jaga-jaga jika di waktu mendatang akan terjadi kenaikan harga. Salah satu metode pengendalian persediaan yang terkait dengan masuk dan keluarnya barang adalah metode FSN atau Fast, Slow dan Non-moving. Dimana, barang-barang tersebut dibedakan berdasarkan pergerakan masuk dan keluarnya barang dari gudang. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di PT Sammarie Tramedifa didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Terdapat perbedaan hasil klasifikasi FSN pada masing-masing indikator yang digunakan. Namun metode yang direkomendasikan untuk digunakan adalah metode consumption rate (CR). Barang-barang slow moving menyimpan aset sebanyak 23,16% (TOR), 17,21% (CR), 3,85% (FK), 56,56% (%) dari total aset Rp529.216.444,00. Serta, barang-barang non-moving menyimpan aset sebanyak 42,91% (TOR), 6,86% (CR), 7,44% (FK), 5,26% (%) dari total aset Rp529.216.444,00.

Inventories are materials or goods that are provided to meet demand from consumers or customers, or in order to deal with the uncertainty of demand that comes both in terms of quantity and time, and also as a form of precaution if in the future there will be a price increase. One of the inventory control methods related to the entry and exit of goods is the FSN or Fast, Slow and Non-moving method. Where, these items are distinguished based on the movement of goods in and out of the warehouse. Based on research that has been conducted at PT Sammarie Tramedifa, the following conclusions are obtained. There are differences in the results of the FSN classification on each indicator used. However, the recommended method to use is the consumption rate (CR) method. Slow moving goods store assets as much as 23.16% (TOR), 17.21% (CR), 3.85% (FK), 56.56% (%) of the total assets of Rp529,216,444.00. Also, non-moving items hold 42.91% (TOR), 6.86% (CR), 7.44% (FK), 5.26% (%) of the total assets of IDR529,216,444.00.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhona Irani
"Pedagang besar farmasi sebagai fasilitas pelayanan distribusi berperan penting untuk menjamin ketersediaan perbekalan farmasi yang aman dan bermutu ke fasilitas pelayanan kesehatan lain dan/ atau PBF lainnya hingga sampai kepada masyarakat (pasien) sesuai pedoman CDOB. Untuk mendapatkan tingkat stok persediaan yang efektif maka perlu kebijakan pengendalian persediaan yang tepat. Analisis ABC sebagai salah satu pengendalian persediaan sediaan farmasi yang digunakan oleh Perusahaan PT SamMarie Tramedifa. Dalam praktiknya, kelompok obat pareto A masih terdapat kendala kelebihan stok. Olek karena itu, pengawasan pengendalian persediaan perlu dilakukan dengan menggunakan kombinasi ABC-FSN (fast-moving, slow-moving, dan non-moving) yang diharapkan dapat mencapai tingkat persediaan yang efisien melalui rencana pengadaan yang optimal dengan mempertimbangkan tingkat perputaran persediaan item tersebut selama periode 1 Oktober-31 Desember 2022. Berdasarkan hasil analisis 150 item obat kelompok A, ditemukan 9 item obat kelompok AN (Non-Moving), 20 item obat AS (Slow), dan 121 item obat AF (Fast) yang membutuhkan kontrol peninjauan persediaan, perencanaan dan metode pengendalian yang berbeda.

Pharmaceutical wholesalers as distribution service facilities play an important role in ensuring the availability of safe and quality pharmaceutical supplies to other health care facilities and/or other PBFs until they reach the public (patients) according to guidelines for the proper distribution of drugs. To get an effective inventory stock level, it is necessary to have the right inventory control policy. ABC analysis as one of the inventory controls for pharmaceutical preparations used by the Company PT SamMarie Tramedifa. In practice, the pareto drug group A still has problems with excess stock. Therefore, inventory control monitoring needs to be carried out using a combination of ABC-FSN (fast-moving, slow-moving and non-moving) which is expected to achieve efficient inventory levels through optimal procurement plans taking into account the item's inventory turnover rate during October 1 - December 31, 2022. Based on the results of an analysis of 150 group A drug items, 9 items of AN (Non-Moving) group drug were found, 20 items of AS (Slow) group drug, and 121 items of AF (Fast) group drug that required inventory review control, different planning and control methods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jais Rauf
"Apoteker memiliki peranan yang penting untuk masyarakat terutama dibidang apotek, industri farmasi maupun pedagang besar farmasi. Untuk mempersiapkan apoteker yang profesional maka dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dibeberapa tempat, sehingga diharapkan para calon apoteker dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama kuliah. Selain itu para calon apoteker mendapatkan ilmu baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya di tempat PKPA. Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan melakukan PKPA di Apotek Safa, PT. Harsen Laboratories dan PT. Sammarie Tramedifa Periode September-Desember 2020. Selama PKPA diharapkan dapat menjadi calon apoteker yang profesional dan siap memasuki dunia kerja.

Apothecary have an important role for society, especially in the pharmacy, pharmaceutical industry and pharmaceutical wholesalers. To prepare apothecary pharmacists, the apothecary Professional Work Practice (PKPA) is carried out in several places, so that prospective pharmacists are expected to be able to apply the knowledge they have gained during college. In addition, prospective apothecary get new knowledge that has never been obtained before at the PKPA place. On this occasion the author had the opportunity to do PKPA at the Safa Pharmacy, PT. Harsen Laboratories and PT. Sammarie Tramedifa September-December 2020 period. During PKPA, it is hoped that you can become professional apothecary candidates who are ready to enter the world of work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Octaviani Putri
"Tahap pengadaan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan operasional di PBF. Sistem pengadaan diatur sedemikan rupa dengan tujuan tidak terdapat kelebihan persediaan (overstock) yang dapat memicu adanya produk yang kadaluarsa. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dilakukan pengendalian persediaan untuk menjaga kesediaan stok terutama pada pelanggan prioritas. pelanggan prioritas disini merupakan pelanggan yang memiliki kapasitas pembelian terbanyak. Analisis ABC akan digunakan untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan kapasitas produk yang dipesan sehingga dapat ditentukan pelanggan prioritas yang bertujuan untuk dapat memberikan prioritas perhatian pada pelanggan dengan menjaga stok produk pareto A selalu tersedia. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, dari 44 pelanggan terdapat 9 pelanggan yang memiliki pareto A atau menjadi pelanggan prioritas, dari total 330 produk yang terjual selama bulan Juli – September 2023 terdapat 19 jenis produk prioritas alat kesehatan di PBF Tramedifa, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam proses perencanaan dan pengadaan karena tingginya peluang untuk meningkatkan profit perusahaan dan juga pada analisis ini terdapat 26 produk pareto A menurut panduan pengadaan yang melakukan pemesanan hanya 1 pelanggan dan merupakan pelanggan non grup PT. SamMarie, dimana hal tersebut memiliki resiko yang besar terjadinya dead stock.

The procurement stage is one of the most important activities in carrying out operational activities at PBF. The procurement system is regulated in such a way with the aim of not having excess inventory (overstock) which could trigger expired products. One thing that can be done is inventory control to maintain stock availability, especially for priority customers. Priority customers here are customers who have the largest purchasing capacity. ABC analysis will be used to group customers based on the capacity of the products ordered so that priority customers can be determined which aims to provide priority attention to customers by keeping stock of Pareto A products always available. Based on the results of the calculation analysis, of the 44 customers there are 9 customers who have Pareto A or are priority customers, from a total of 330 products sold during July – September 2023 there are 19 types of priority products for medical devices at PBF Tramedifa, so special attention is needed in the planning process and procurement because of the high opportunity to increase company profits and also in this analysis there are 26 Pareto A products according to the procurement guide that only 1 customer orders and is a non-PT group customer. SamMarie, where this has a big risk of dead stock.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firiyaliza Aulianisa
"Produk rantai dingin merupakan obat-obatan yang harus disimpan dalam kisaran suhu yang telah ditetapkan. Proses penyimpanannya perlu dijaga pada suhu 2° s/d 8°C (chiller/ cold room) dan -15° s/d -25°C (freezer). Produk rantai dingin bersifat mudah rusak sehingga memerlukan pemeliharaan dan distribusi dalam lingkungan yang terkendali. Pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer yang tidak memadai dapat menjadi masalah utama yang dialami dalam pengendalian produk rantai dingin. Guna menjamin kualitas obat yang baik agar produk rantai dingin terjaga khasiatnya, distributor memastikan pendistribusian produk rantai dingin dilaksanakan sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), sehingga perlunya dilakukan penerapan sistem pemeliharaan harian, mingguan dan bulanan yang didokumentasikan menggunakan formulir checklist yang memuat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer. Selain suhu penyimpanan yang harus dimonitor tiga kali sehari. Ada beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer secara berkala selama mingguan dan bulanan, yaitu jarak antar kotak vaksin, ada/ tidak ada bunga es, ada/ tidaknya karat, kondisi karet pintu, dan kondisi sambungan listrik pada stop kontak.

Cold chain products are medicines that must be stored within a predetermined temperature range. The storage process needs to be maintained at 2° to 8°C (chiller/cold room) and -15° to -25°C (freezer). Cold chain products are perishable and require maintenance and distribution in a controlled environment. Inadequate chiller/cold room/freezer maintenance can be a major problem experienced in the control of cold chain products. In order to ensure good drug quality so that cold chain products maintain their efficacy, distributors ensure that the distribution of cold chain products is carried out in accordance with the guidelines of the Good Drug Distribution Method (CDOB), so it is necessary to implement a daily, weekly and monthly maintenance system documented using a checklist form that contains several important things that must be considered in maintaining the chiller / cold room / freezer. In addition to the storage temperature that must be monitored three times a day. There are several other important things that must be considered in the maintenance of the chiller / cold room / freezer periodically during the weekly and monthly, namely the distance between vaccine boxes, the presence / absence of sparks, the presence / absence of rust, the condition of the rubber door, and the condition of the electrical connection at the socket.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erinna Putri Damayanti
"Dalam menjalankan kewajibannya, PBF harus mematuhi prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM). Apoteker bertanggung jawab dalam mengawasi distribusi obat dan memastikan prinsip CDOB di PBF telah diimplementasikan dengan baik. Apoteker juga memiliki peranan penting dalam setiap tahapan manajemen perbekalan farmasi salah satunya adalah tahap perencanaan dan pengadaan (BPOM RI, 2022). Perencanaan dan pengadaan obat di PBF merupakan tahapan kritis dalam manajemen perbekalan farmasi. Perencanaan dan pengadaan yang akurat membantu PBF untuk mempertahankan tingkat persediaan obat dengan tepat. Ketersediaan obat yang berlebih akan membebani modal dan ruang penyimpanan yang ada, tetapi ketersediaan obat yang terbatas dapat menyebabkan kekosongan produk dan kehilangan penjualan. Dalam mengatasi kondisi tersebut, pengkajian kembali terhadap data pemesanan produk obat dari setiap pemasok menjadi solusi dalam pengadaan obat. Pemilihan pemasok dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Pareto yang menyatakan bahwa "sekitar 80% hasil atau efek berasal dari 20% penyebab atau input." (Emin & Maria, 2023). Dari hasil kajian distributor, direkomendasikan 7 nama distributor yang diprioritaskan dalam pengadaan produk obat yaitu PT Anugerah Pharmindo Lestari, PT Kallista Prima, PT Bina San Prima, PT Merapi Utama Pharma, PT Sapta Saritama, PT Millennium Pharmacon International Tbk, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Pengkajian tersebut ditinjau dari jumlah dan kategori Pareto pada produk obat yang dipesan dan dipilih berdasarkan prinsip Pareto.

In carrying out its obligations, PBF must comply with the principles of Good Drug Distribution Methods (CDOB) set by the Food and Drug Monitoring Agent (BPOM). Pharmacists are responsible for overseeing drug distribution and ensuring that the CDOB principles in PBF are properly implemented. Pharmacists also have an important role in every stage of pharmaceutical supply management, one of which is the planning and procurement stage (BPOM RI, 2022). Drug planning and procurement in PBF is a critical stage in pharmaceutical supply management. Accurate planning and procurement help PBF to maintain appropriate drug inventory levels. Excessive drug availability will burden existing capital and storage space, but limited drug availability can lead to product vacancies and lost sales. In overcoming these conditions, a review of drug product order data from each supplier is a solution in drug procurement. Supplier selection can be done by applying the Pareto principle which states that "about 80% of the results or effects come from 20% of the causes or inputs." (Emin & Maria, 2023). From the results of the distributor review, it is recommended that 7 distributor names are prioritized in the procurement of medicinal products, namely PT Anugerah Pharmindo Lestari, PT Kallista Prima, PT Bina San Prima, PT Merapi Utama Pharma, PT Sapta Saritama, PT Millennium Pharmacon International Tbk, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. The assessment is reviewed from the number and Pareto category of drug products ordered and selected based on the Pareto principle.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Iswara
"Kesehatan adalah hal asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Tuberkulosis menjadi masalah besar kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yanag tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggunalangan TB secara berkesinambungan. Klinik pratama sebagai salah satu FKTP yang melaksanakan program JKN menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik maupun khusus. Tenaga medis pada klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari dua orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan. Berdasarkan Analisa dari beberapa aspek, Klinis Pratama Medika yang memiliki 2 dokter dan 1 dokter gigi dengan pelayanan 24 jam dan dana kapitasi Rp 9.750 dikatakan layak untuk dibangun dan dilaksanakan dengan BEP sebesar Rp. 767.141.222/tahun. Sedangkan PP dari klinik pratama ini adalah selama 3,3 tahun. Program ini diberikan pada penderita penyakit-penyakit kronis. Keadaan pandami saat ini telah diperkirakan ada 1,4 juta kematian pasien TB di dunia. Mengingat TB merupakan penyakit yang mudah menular sehingga kepatuhan dalam pengobatan TB merupakan hal yang penting untuk diteliti serta belum adanya gambarana mengenai tingkat kepatuhan pengambilan obat oleh pasien penderita TB di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tingkat kepatuhan pasien TB rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Indonesia masih tergolong rendah dengan presentasi pasien yang patuh dalam pengambilan obat TB sebanyak 54,14% dan pasien yang tidak patuh sebanyak 42,86%. Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF sebagai distributor obat dan BMHP yang akan didistribusikan obat kepada rumah sakit, klinik, puskesmas hingga apotek. PBF PT. SamMarie Tramedifa melakukan pendistribuaan obat dan alat kesehatan ke RSIA SamMarie Basra, Apotek JacoebSon Pharmacy dan RSIA SamMarie Wijaya. PBF membuat formularium untuk menunjung kebutuhan obat dan BMHP yang diperlukan oleh fasilitas kesehatan tersebut. Pelayanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. SamMarie Tramedifa memiliki tingkat kesesuaian penggunaan obat oleh dokter SMHG berdasarkan penggunaan obat dengan formularium sebanyak 89% sedangkan yang tidak sesuai 11%.

Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized in accordance with the ideals of the Indonesian nation. Tuberculosis is a major public health problem that causes high morbidity, disability, and death, so it is necessary to carry out ongoing TB control efforts. Pratama clinic as one of the FKTP that implements the JKN program provides basic and special medical services. Medical personnel at a primary clinic that provide medical services consist of at least two doctors and/or dentists as service providers. Based on the analysis of several aspects, the Pratama Medika Clinic which has 2 doctors and 1 dentist with 24-hour service and a capitation fund of Rp. 9,750 is said to be feasible to build and implement with a BEP of Rp. 767,141,222/year. While the PP from this primary clinic is for 3.3 years. This program is given to people with chronic diseases. The current state of the pandemic has been estimated that there are 1.4 million TB patient deaths in the world. Considering that TB is an easily communicable disease, adherence to TB treatment is an important thing to study and there is no description of the level of adherence to taking medication by TB patients at the University of Indonesia Hospital. The level of adherence of outpatient TB patients at the University of Indonesia Hospital is still relatively low with the presentation of patients who are obedient in taking TB drugs as much as 54.14% and patients who are not compliant as much as 42.86%. Pharmaceutical wholesaler (PBF) is a company that has a license for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug ingredients in large quantities in accordance with the provisions of the legislation. PBF as a distributor of drugs and BMHP which will distribute drugs to hospitals, clinics, health centers to pharmacies. PBF PT. SamMarie Tramedifa distributed drugs and medical devices to SamMarie Basra Hospital, JacoebSon Pharmacy Pharmacy and SamMarie Wijaya Hospital. PBF makes a formulary to support the need for drugs and BMHP required by the health facility. Services at Pharmaceutical Wholesalers (PBF) PT. SamMarie Tramedifa has the appropriate level of drug use by SMHG doctors based on the use of drugs with formulary as much as 89% while those that are not appropriate are 11%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alvian Nathanael
"Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengklasifikasi produk farmasi pada PT SamMarie Tramedifa menjadi 3 golongan menurut pergerakannya (fast, slow, dan non-moving) berdasarkan 3 variabel, yaitu jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan berulang dan jeda waktu antar pesanan menggunakan kecepatan konsumsi dan rata-rata waktu simpan produk, yang dikelompokkan dengan prinsip Pareto. Pada tugas khusus ini, dilakukan perhitungan nilai rata-rata waktu simpan dan kecepatan konsumsi. menggunakan data stok produk dan pemesanan sediaan farmasi dari PT SamMarie Tramedifa dalam periode Januari – Juli 2023. Setelah perhitungan rata-rata waktu simpan dan kecepatan konsumsi dilakukan, maka dilakukan perhitungan rata-rata waktu simpan kumulatif dan tingkat konsumsi kumulatif, kemudian digolongkan ke dalam produk fast, slow, dan non-moving. Penggolongan menggunakan kombinasi kecepatan konsumsi dan rata-rata waktu simpan dilakukan untuk meningkatkan akurasi analisis. Dari analisis yang dilakukan terhadap penggolongan produk farmasi fast, slow, dan non-moving di PT SamMarie Tramedifa periode Januari – Juni 2023 menggunakan 3 variabel, yaitu jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan berulang dan jeda waktu antar pesanan, diperoleh persentase produk fast moving sebesar 29%, produk slow moving sebesar 40%, dan produk non-moving sebesar 31%. Sediaan farmasi yang digolongkan sebagai produk fast moving rata-rata dipesan sebanyak lebih dari 0,083 kali per hari atau disimpan tidak lebih dari 12,1 hari, kemudian produk slow moving rata-rata dipesan sebanyak lebih dari 0,033 kali per hari dan tidak lebih dari 0,083 kali per hari atau disimpan lebih dari 12,1 hari dan tidak lebih lama dari 42,23 hari, serta produk non-moving rata-rata dipesan tidak lebih dari 0,033 kali per hari atau disimpan lebih dari 42,23 hari.

The objective of this project at PT SamMarie Tramedifa is to categorize pharmaceutical products into three groups—fast, slow, and non-moving—based on their movement patterns using three variables: order quantity, repeat order frequency, and time intervals between orders. The classification utilizes the principles of Pareto, incorporating consumption rate and average stay period of products. Calculations involve determining the average stay period and consumption rate using stock and order data from January to July 2023. After computing cumulative values for average shelf life and consumption speed, the products are classified into fast, slow, or non-moving categories. This dual-parameter classification enhances the precision of the analysis. The analysis of pharmaceutical product classification during January to June 2023 reveals that 29% are categorized as fast-moving, 40% as slow-moving, and 31% as non-moving. Fast-moving products are ordered over 0.083 times per day or stored for no more than 12.1 days. Slow-moving products are ordered between 0.033 and 0.083 times per day or stored for more than 12.1 days but less than 42.23 days. Non-moving products are ordered no more than 0.033 times per day or stored for more than 42.23 days. This classification provides valuable insights for inventory management and strategic planning at PT SamMarie Tramedifa."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfiroh Inzaniyah Latifah
"Seorang apoteker memegang peranan penting di Pedagang Besar Farmasi (PBF). Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PBF PT SamMarie Tramedifa periode bulan Februari tahun 2019. Selama PKPA diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan , pemahaman,dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist plays an important role in the pharmaceuticals wholesalers. Pharmacists must meet competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian pharmacist competency standards consist of ten (10) competency standards as abilities expected by pharmacists when graduating and entering professional work practices. As a preparation and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PBF PT SamMarie Tramedifa for the period February 2019. During PKPA it is expected that pharmacist candidates can broaden their horizons , understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional workplaces "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Rismauli Ruth Natasari
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan yang melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dengan izin hukum dan undang-undang yang berlaku sehingga berperan sebagai penggerak rantai pasok sediaan farmasi hingga sampai ke tangan konsumen. Salah satu analisis pengendalian persediaan yang umum digunakan adalah analisis fast, slow, dan non-moving (FSN). Analisis ini mengklasifikasikan barang berdasarkan seberapa sering suatu barang keluar dan masuk menjadi tiga kategori, yaitu fast, slow, dan non-moving. Perlu pengendalian persediaan sediaan farmasi pada PT. SamMarie Tramedifa guna mencapai ketersediaan obat yang optimal dengan biaya minimal dan alokasi biaya yang juga optimal sebagai topik laporan praktik kerja profesi apoteker (PKPA) di PBF. Tujuan pelaksanaan laporan pada praktik kerja profesi apoteker di PT. SamMarie Tramedifa adalah untuk mengetahui perbedaan analisis terhadap persediaan sediaan farmasi menggunakan Fast-Slow-Non-moving (FSN) dengan membandingkan metode Turnover Ratio (TOR), Average Monthly Consumption (AMC), dan frekuensi konsumsi untuk dijadikan referensi pemilihan metode yang sesuai dengan kebutuhan PT. SamMarie Tramedifa. Berdasarkan analisis FSN menggunakan tiga metode, yaitu TOR, AMC, dan FK, diketahui terdapat perbedaan jumlah barang dan nilai persediaan sediaan farmasi dari ketiga hasil analisis tersebut dengan perbedaan yang sangat variatif antara kategori F, S, dan N. Pemilihan metode yang digunakan untuk analisis FSN bergantung kepada preferensi masing-masing perusahaan. Namun, metode yang paling merepresentasikan analisis FSN dengan dasar kriteria yang dapat diterima adalah metode Average Monthly Consumption

Pharmaceutical distributor (PBF) are companies that procure, store, distribute drugs and/or medicinal ingredients with legal permits and applicable laws so that they act as drivers of the supply chain for pharmaceutical preparations until they reach the hands of consumers. One of the commonly used inventory management is FSN analysis. This analysis classifies goods based on how often an item comes in and out into three categories, namely fast, slow and non-moving. It is necessary to control the inventory of pharmaceutical preparations at PT SamMarie Tramedifa in order to achieve optimal drug availability optimal cost allocation as the topic of the pharmacist professional work practice report (PKPA) at PBF. The aim of implementing the pharmacist internship report at PT SamMarie Tramedifa is to find out the differences in analysis of pharmaceutical supplies using Fast-Slow-Non-moving (FSN) by comparing the Turnover Ratio (TOR), Average Monthly Consumption (AMC) and consumption frequency methods to be used as a reference for choosing a method that suits their needs. Based on FSN analysis using three methods, namely TOR, AMC, and FK, it is known that there are differences in the number of goods and inventory values ​​of pharmaceutical preparations from the three analysis results with very varied differences between categories F, S, and N. Selection of methods used for analysis FSN depends on the preferences of each company. However, the method that best represents FSN analysis based on acceptable criteria is the Average Monthly Consumption (AMC) method.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>