Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Dalam upaya meningkatkan produktivitas dalam proses produksi, maka perlu dilakukan pemeliharaan dan evaluasi rutin pada mesin tersebut agar nantinya dapat dioperasikan dengan optimal. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) untuk memantau efektivitas suatu proses sehingga nantinya dapat dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkakan efektivitas proses tersebut. OEE (Overall Equipment Effectiveness) merupakan suatu metode perhitungan yang digunakan untuk mengetahui efektivitas suatu proses yang sedang dilaksanakan. OEE akan mengidentifikasi persentase waktu produksi yang benar-benar produktif. Nilai OEE dipengaruhi oleh tiga faktor, diantaranya Availability, Performance dan Quality. Ketiga faktor ini dapat membantu untuk mengetahui dan mengkategorikan penyebab productivity losses yang terjadi selama proses dilaksanakan. OEE mensyaratkan nilai masing-masing faktor sebesar 90,0% untuk availability; 95,0% Performance; 99,9% untuk quality; dan rata-rata 85% untuk OEE itu sendiri. Nilai OEE terbagi atas tiga kategori, yaitu nilai < 40% yang artinya perlu usaha keras untuk melakukan peningkatan, nilai > 40% hingga 85% yang artinya merupakan produktivitas yang wajar, serta nilai > 85% yang artinya produktivitas tergolong baik. Pada periode praktik kerja kali ini, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan formasi baru pada proses pengemasan primer menggunakan mesin Chentai-320 dan menilai efektivitas dari penerapan formasi tersebut. Dalam proses pengamatan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam proses pengumpulan data, diantaranya total durasi kerja untuk 1 batch produk, jumlah unit yang diproduksi dalam total durasi kerja produk tersebut, waktu berhenti yang direncakanan (planned shutdown), waktu berhenti yang tidak direncanakan (unplanned shutdown), serta jumlah produk yang cacat.
In an effort to increase productivity in the production process, it is necessary to carry out routine maintenance and evaluation on the machine so that it can be operated optimally. The evaluation carried out is by carrying out an OEE (Overall Equipment Effectiveness) analysis to monitor the effectiveness of a process so that later efforts can be made to increase the effectiveness of the process. OEE (Overall Equipment Effectiveness) is a calculation method used to determine the effectiveness of a process being implemented. OEE will identify the percentage of production time that is truly productive. The OEE value is influenced by three factors, including Availability, Performance and Quality. These three factors can help to identify and categorize the causes of productivity losses that occur during the process. OEE requires a value of each factor of 90.0% for availability; 95.0% Performance; 99.9% for quality; and an average of 85% for OEE itself. The OEE value is divided into three categories, namely a value of < 40%, which means that hard work is needed to make improvements, a value of > 40% to 85%, which means reasonable productivity, and a value of > 85%, which means that productivity is relatively good. In this work practice period, an evaluation was carried out on the implementation of new formations in the primary packaging process using the Chentai-320 machine and assessed the effectiveness of the application of these formations. In the observation process, there are several things that need to be taken into account in the data collection process, including the total working duration for 1 batch of product, the number of units produced in the total working duration of the product, planned shutdown time, unplanned downtime ( unplanned shutdown), as well as the number of defective products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shalda
"Perkembangan teknologi membawa perubahan pada semua bidang salah satunya pada dunia industri farmasi yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan produksi. Salah satu penunjang kegiatan produksi adalah mesin dan peralatan yang merupakan kekuatan utama dalam proses yang harus diperhatikan dalam menjaga keefektifitas suatu mesin adalah menggunakan parameter Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dasar nilai OEE yaitu aspek availability, performance efficiency, dan rate of quality. Tiga aspek penting OEE memiliki nilai standar tersendiri yaitu availability memiliki nilai standar 90%, performance 95% dan rate of quality 99%. PT. Guardian Pharmatama menetapkan target nilai OEE sebesar 85%, untuk mencapai target nilai tersebut maka membutuhkan waktu yang panjang dengan cara menghitung dan menganalisa ketiga aspek penting dari OEE. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Hasil perhitungan nilai OEE mencapai nilai standar 85% yang telah ditetapkan, maka nilai tersebut dikatakan baik sehingga perlu dipertahankan persentase tersebut. Nilai OEE yang dihasilkan apabila masih dibawah standar yang telah ditetapkan maka diperlukan suatu perbaikan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan nilai OEE rendah. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tugas khusus praktek kerja profesi apoteker (PKPA) ini dilakukan analisa dan perhitungan nilai OEE pada mesin coating TCS-100 pada bulan September 2022 di PT. Guardian Pharmatama. Hasiln nilai OEE dari mesin coating yang dihasilkan untuk bulan September 2022 yaitu 39%. Hasil ini masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan dibawah standar JIPM. Faktor terendah yaitu pada aspek availability yang disebabkan oleh tingginya durasi line stop dan kegiatan yang melewati durasi maksimal atau over planned shutdown.

Technological developments bring about changes in all fields, one of which is in the world of the pharmaceutical industry which directly involves technological developments in production activities. One of the supporting production activities is machinery and equipment which is the main force in the production process. One of the key performance indexes that must be considered in maintaining the effectiveness of a machine is using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) parameter. The basic OEE values ​​are aspects of availability, performance efficiency, and rate of quality. Three important aspects of OEE have their own standard values, namely availability which has a standard value of 90%, performance of 95% and a rate of quality of 99%. PT. Guardian Pharmatama has set an OEE target value of 85%, to achieve this target value it will take a long time to calculate and analyze the three important aspects of OEE. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. The results of the calculation of the OEE value reach the standard value of 85% which has been set, then this value is said to be good so it is necessary to maintain this proportion. If the resulting OEE value is still below the established standard, an improvement is needed by means of the factors that cause low OEE values. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. Based on this, in the special work practice task of the pharmacist profession (PKPA) an analysis and calculation of the OEE value is carried out on the TCS-100 coating machine in September 2022 at PT. Guardian Pharmacy. The resulting OEE value from the coating machine produced for September 2022 is 39%. These results are still below the standards set by the company and below JIPM standards. The lowest factor is the availability aspect which is caused by the high duration of line stops and activities that exceed the maximum duration or over planning shutdown."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sari Anhar
"Kedudukan Apoteker pada industri farmasi telah tercantum jelas dalam CPOB yaitu berperan sebagai personil kunci dalam produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu yang harus independen antara satu terhadap yang lain serta merupakan apoteker purnawaktu. Mengingat pentingnya peran apoteker dalam industri farmasi, maka calon apoteker harus mendapatkan bekal pengetahuan yang cukup serta memiliki pengalaman yang memadai. Univesitas Indonesia bekerja sama dengan PT Guardian Pharmatama dalam mengadakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) sebagai suatu sarana pembelajaran bagi calon apoteker yang berlangsung pada periode Juli – Agustus 2019. Dengan adanya kegiatan ini, calon apoteker menjadi lebih siap ketika bekerja dan dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan terkait pekerjaan kefarmasian yang ada di industri farmasi. Selama PKPA penulis diberikan tugas khusus yaitu melakukan pembuatan standar waktu untuk kegiatan penyiapan mesin produksi. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengurangi waste time produksi yang berakibat pada pengurangan lead time produk serta meningkatkan kinerja perusahaan.

The position of Apothecary in the pharmaceutical industry has been clearly stated in CPOB, namely having a role as key personnel in production, quality control, and quality assurance who must be independent from one another and are full-time pharmacists. Given the important role of pharmacists in the pharmaceutical industry, prospective pharmacists must obtain sufficient knowledge and have sufficient experience. Univesitas Indonesia collaborates with PT Guardian Pharmatama in holding the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) activity as a learning tool for prospective pharmacists which takes place in the period July - August 2019. With this activity, prospective pharmacists are more ready when working and can apply knowledge owned in order to overcome problems related to pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. During PKPA the author is given a special task, namely making time standards for production machine preparation activities. The purpose of this special task is to reduce production waste time which results in reduced product lead time and improves company performance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Pribadi
"Apoteker memiliki peran penting di berbagai bidang, baik di Industri Farmasi, Distributor, maupun Fasilitas Kesehatan, seperti Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan sebagainya. Seorang Apoteker haruslah mampu memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan dan senantiasa mengikuti standar dan etik yang berlaku selama menjalankan tugasnya sehingga peran Apoteker pada berbagai bidang tersebut dapat berjalan dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut, dilaksanakanlah Praktik Kerja Profesi Apoteker di tiga tempat praktik kefarmasian yang berbeda, yaitu PT Guardian Pharmatama, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Apotek Kimia Farma 14 Bandung pada periode Januari hingga April 2019. Dengan melaksanakan praktik kerja tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam praktik pekerjaan kefarmasian.

Pharmacists have an important roles in the Pharmaceutical Industry, Distributors, or Health Facilities such as Pharmacies, Puskesmas, Hospital Pharmacy Installation, etc. Pharmacists must be able to establish competency standards and always follow the applicable standards and ethics along their duties so that Pharmacist's role can be fulfilled properly. To accomplish those aims, internship were done in three different pharmacy practice facilities, namely PT Guardian Pharmatama, The South Jakarta Administration City Health Office, and Apotek Kimia Farma 14 Bandung period Januari to April 2019. Hopefully, Pharmacists will gain knowledge and experiences in pharmaceutical practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Muhammad Fridho Damora
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di PT Guardian Pharmatama Periode Bulan Februari-Maret Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industri Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industry farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul Laporan Validasi Proses Pengolahan dan Pengemasan Krim Mometasone Furoate 10 Gram OGB dan Suspensi 10 mL rdquo
Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT Guardian Pharmatama adalah mengamati dan mengevaluasi kegiatan pengolahan dan pengemasan Krim Mometasone Furoate 10 gram OGB dan Suspensi merupakan proses yang valid dan dapat memberikan hasil yang konsisten. Secara umum, PT Guardian Pharmatama telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT Guardian Pharmatama Period February-March 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is Manufacturing and Packaging Process Validation Report of Mometasone Furoate 10 Gram Cream OGB and Suspension X 10 mL.
The purpose of this special assignment is to observe and to evaluate the manufacturing and packaging process of Mometasone Furoate 10 gram OGB and Suspension can yield a constant and valid through out its operation. In general, PT Guardian Pharmatama has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyyu Ghulam
"Profesi apoteker memiliki peran penting dalam bidang industri farmasi, rumah sakit, pelayanan, dan pemerintahan. Untuk menjadi apoteker yang profesional, seorang calon apoteker harus melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker agar mendapatkan bekal dan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker kali ini dilaksanakan di PT. Guardian Pharmatama periode Januari – Februari 2022 dan Apotek Roxy Poltangan periode April 2022. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi dan apotek, calon apoteker diharapakan mendapatkan pengalaman dan gambaran mengenai pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang apoteker di dunia kerja terlebih di bidang industri farmasi dan pelayanan di apotek.
..... The pharmacist profession has an important role in the pharmaceutical industry, hospitals, services, and government. To become a professional pharmacist, a pharmacist candidate must carry out the Pharmacist Professional Practice to gain the skills and experience needed to enter the world of work. This time the Pharmacist Professional Work Practice was held at PT. Guardian Pharmatama for the period January – February 2022 and the Roxy Poltangan Pharmacy for the period April 2022. With the implementation of the Pharmacist Professional Work Practice in the pharmaceutical and pharmacy industry, pharmacists candidate are expected to gain experience and an overview of the work that will be carried out by a pharmacist in the world of work, especially in the pharmaceutical industry and services in pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Industri farmasi yang sudah mendapatkan izin untuk melakukan pembuatan sediaan farmasi harus mempunyai sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam proses produksi, PT Bintang Toedjoe menerapkan pedoman berdasarkan CPOB dan CPOTB. Penerapan pedoman tersebut melibatkan seluruh personil produksi untuk menopang dan memastikan bahwa mutu yang dihasilkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Pelatihan personil termasuk salah satu aspek dari tiga kompenen penting dalam penerapan regulasi terkait Good Manufacturing Practice yang digunakan untuk meningkatkan kinerja personil. Pentingnya pelatihan bagi personil adalah untuk membentuk peran dan tanggung jawabnya masing-masing, serta dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi personil yang berkualitas dan terkualifikasi. Standar kualifikasi yang ditetapkan oleh PT Bintang Toedjoe disusun berdasarkan komponen matriks kompetensi sesuai dengan area masing-masing, baik area compounding, filling, dan packaging. Standar kualifikasi dinilai setiap tahun berdasarkan matriks kompetensi yang mengacu pada Work Instruction (WI) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman personil terhadap area kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dan post test, dapat dikatakan bahwa 82% personil telah memahami matriks kompetensi yang telah ditetapkan. Sebesar 85% personil sudah memahami matriks kompetensi area masing-masing dan hanya tersisa 15% personil yang masih belum memahami matriks kompetensi dengan baik. Selain itu, berdasarkan nilai post test, seluruh personil powder sudah secara keseluruhan memahami matriks kompetensi dengan baik sehingga perlu peningkatan pemahaman kepada personil compounding, filling, dan packaging line liquid.

Pharmaceutical industries that have obtained a license to manufacture pharmaceutical preparations must have a certificate of Good Manufacturing Practice (GMP) from the Food and Drug Administration (FDA). In the production process, PT Bintang Toedjoe applies guidelines based on CPOB and CPOTB. The implementation of these guidelines involves all production personnel to support and ensure that the quality produced can produce quality products. Personnel training is one aspect of three important components in the implementation of regulations related to GMP used to improve personnel performance. The importance of training for personnel is to shape their respective roles and responsibilities, and to increase the knowledge, experience, and skills needed to become qualified personnel. The qualification standards PT Bintang Toedjoe are compiled based on the components of the competency matrix according to each area, both compounding, filling, and packaging areas. Qualification standards are assessed annually based on a competency matrix that refers to the Work Instruction to determine how much personnel understand their work area. Based on the results of interviews and post tests, it can be said that 82% of personnel have understood the competency matrix that has been determined. As many as 85% of personnel have understood the competency matrix of their respective areas and only 15% of personnel remain who still do not understand the competency matrix properly. Based on the post test scores, all powder personnel have overall understood the competency matrix well so it is necessary to increase understanding to compounding, filling, and packaging line liquid personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
"Kualifikasi merupakan salah satu persyaratan dari Good Manufacturing Practice (GMP). Kualifikasi merupakan tindakan pembuktian dan pendokumentasian berdasarkan data yang menunjukan kelayakan peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem bekerja dengan benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualifikasi terhadap peralatan sangat penting dilakukan guna menjamin bahwa peralatan yang digunakan dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga dapat mengurangi adanya biaya terkait kemungkinan kurang bermutunya obat yang dihasilkan. Pengerjaan rekualifikasi dilakukan pada instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Shimadzu LC-2010C HT yang terdapat pada laboratorium instrumen QC BA dan IPC PT Guardian Pharmatama guna memastikan kesesuaian kondisi peralatan dengan protokol kualifikasi yang telah ditetapkan PT Guardian Pharmatama. Pengerjaan rekualifikasi mencakup peninjauan pustaka, penyusunan protokol, dan melakukan rekualifikasi terkait Kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasional (KO), dan Kualifikasi Kinerja (KK) pada instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Berdasarkan hasil rekualifikasi pada instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Shimadzu LC-2010C HT yang terdapat pada laboratorium instrumen QC BA dan IPC PT Guardian Pharmatama dapat disimpulkan instrumen masih memenuhi syarat yang ditetapkan PT Guardian Pharmatama.

Qualification is one of the requirements of Good Manufacturing Practice (GMP). Qualification is a process of proof and appropriate documentation based on data that shows the suitability of equipments, facilities, supporting facilities or systems to work correctly according to predetermined specifications. Qualification of equipment is very important to ensure that the equipment used can work as it should so as to reduce costs related to the possibility of poor quality medicines being produced. Requalification work was carried out on the Shimadzu LC-2010C HT High Performance Liquid Chromatography (HPLC) instrument at PT Guardian Pharmatama's QC BA and IPC instrument laboratory to ensure the suitability of the equipment condition with the qualification protocol established by PT Guardian Pharmatama. Requalification work includes reviewing literature, preparing protocols, and carrying out requalification for Installation Qualification (IQ), Operational Qualification (OQ), and Performance Qualification (PQ) on the High Performance Liquid Chromatography (HPLC) instruments. Based on the requalification results of the Shimadzu LC-2010C HT High Performance Liquid Chromatography (HPLC) instrument at PT Guardian Pharmatama's QC BA and IPC instrument laboratory, it can be concluded that the instrument still meets the requirements set by PT Guardian Pharmatama.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>