Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hajriyanto Y. Thohari
"Istilah konstitusi seringkali dimaknai secara sempit: undang-undang dasar (yang tertulis). Pemahaman yang demikian ini tentu kurang tepat. Pasalnya, jika pemahaman tentang konstitusi seperti itu berarti hanya sebatas memahami konstitusi sebagai konstitusi politik yang berfungsi untuk membatasi kekuasaan dan perlindungan hak asasi manusia saja."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2016
342 JKTN 001 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
""Konstitusi menjadi dasar negara karena itu konstitusi memuat visi dan tujuan bernegara serta juga mengemukakan prinsip dan aturan dasar yang mengatur tata kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakan. Salah satu instrumen penting yang utama dalam sistem kekuasaan suatu negara adalah kekuasaan kehakiman, Kekuasaan dimaksud harus senantiasa dijaga kemandiriannya dan ditingkatkan akuntabilitasnya.
Ada 2 (dua) periode perubahan konsitusi dalam perspektif sejarah ketatanegaraan, yaitu: pertama, perubahan konstitusi pasca kemerdekaan; dan kedua, perubahan konstitusi di akhir periode Orde Baru dan/atau di awal periode Orde Reformasi. Ada sekitar 4 (empat) kali amandemen, yaitu pada tahun 1999 hingga tahun 2002. Rumusan pasal yang dikemukakan di dalam UUD tahun 1945 pasca amandemen menyatakan secara tegas “kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.
Independensi harus ditegakkan sebagai satu sisi koin mata uang yang disertai akuntabilitas pada sisi lainnya. Hal itu dimaksudkan agar independensi yang disertai akuntabilitas dapat secara signifikan meminimalisasi suatu potensi yang menyebabkan terjadinya anarkisme dan tindakan koruptif.""
JLI 7:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Maruarar
Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2008
342.02 SIA u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia tengah terus mewujudkan konsolidasi demokratik dan dalam keseluruhan prosesw dimaksud ,bisa terjadi ketidakpuasan,ketidakpastiandan ketidakjelasan serta terus menerus ada pertanyaan yang mempersoalkan,kemana ujung dari seluruh proses transisi akan bermuara? ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mokalu, Piter J.
"Pada awal masa reformasi yaitu tahun 1999 yang merupakan
tonggak awal mengembalikan citra demokrasi di Indonesia, maka
terhadap beberapa bagian dari UUD 1945 telah diubah oleh MPR
sebagai pelaku kedaulatan rakyat. Dengan demikian dapatlah
dikatakan bahwa di dalam negara demokrasi, apa, mengapa, dan
bagaimana konstitusinya sangat ditentukan oleh kehendak dan pikiran
rakyat sebagai pemegang kedaulatan dalam negara. Bagaimanakah
dengan eksistensi konstitusi di Indonesia yang juga adalah suatu
negara demokrasi; tulisan ini akan mencoba membahasnya.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui arti dan fungsi konstitusi dalam tatanan
kehidupan negara demokrasi.
2. Untuk mengetahui kaitan materi muatan UUD 1945 dengan
tatanan kehidupan negara demokrasi.
3. Untuk mengetahui eksistensi UUD 1945 dalam kaitannya dengan
dinamika kehidupan demokrasi di Indonesia.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan
atau normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan kepustakaan atau data
sekunder belaka. Data sekunder yang dimaksud mencakup;
a. Data hukum primer terdiri dari norma dasar atau kaidah dasar
yaitu Pembukaan UUD 1945, Peraturan Dasar yaitu Batang
Tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR.
b. Bahan hukum sekunder seperti hasil karya dari kalangan
hukum, hasil penelitian."
Universitas Indonesia, 2001
T10969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Dinillah
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang perbedaan Konstitusi Arab Saudi dan Maroko meliputi bentuk batang dan tubuh konstitusi secara umum, penggunaan istilah yang digunakan, jumlah bab dan pasal dalam konstitusi, serta hierarki tata urutan perundangan-undangan dalam sistem pemerintahan negara. Jurnal ini berjudul ldquo;Diferensiasi Konstitusi Arab Saudi dan Maroko rdquo;. Penulis menggunakan metode studi pustaka yang bersumber dari buku dan media online, penelitian jurnal ini menggunakan metode deskriptif analisis dalam pengolahan data dan pemaparan. Teori yang penulis gunakan dalam jurnal ini adalah teori hierarki tata urutan perundang-undangan milik Hans Kelsen yang akan dikaitkan dengan Konstitusi Arab Saudi dan Maroko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Konstitusi Arab Saudi dan Maroko memiliki banyak perbedaan disebabkan perbedaan sistem monarki yang dianut oleh masing-masing negara, serta perbedaan posisi konstitusi dalam sistem pemerintahan, di mana Konstitusi Arab Saudi menempati posisi ketiga, sedangkan Konstitusi Arab Saudi menempati posisi pertama dalam hierarki tata urutan perundangan-undangan.

ABSTRACT
This paper discusses about differentiation of the constitution of Saudi Arabia and Morocco includes the rod shape and the body of the constitution in general, the used term, the number of chapters and clauses, and the sort order of hierarchy of laws in the state government system. This paper entitled, ldquo Differentiation of The Constitution of Saudi Arabia and Morocco rdquo . The author uses the method of literature sourced from books and online media, this paper also using descriptive analysis method in data processing and exposure. The theory that used in this paper is Hans Kelsen rsquo s hierarchy of the sort order of law theory that will be associated with the Constitution of Saudi Arabia and Morocco. The results of this study indicate that the Constitution of Saudi Arabia and Morocco have many differences due to the differences of monarchy system which adopted by each country, and differences in the position of the constitution on the government system, in which Constitution of Saudi Arabia occupies the third position, while the Constitution of Morocco occupies the first position of each country."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Komisi III DPR RI tengah menuntaskan revisi UU MK . Pertimbangan pokok yang mendasari revisi ini karena ada kecurigaan yang makin berkembang di kalangan ahli hukum bahwa MK tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan persoalan ketatanegaraan Indonesia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kusuma
"ABSTRAK
Skripsi ini mencoba membahas pengaruh hubungan Raja-militer di
Thailand terhadap Konstitusi 2007. Untuk menjelaskan pengaruh Raja-militer,
digunakan teori militer, elit, peran Raja dan konstitusi. Metode penelitian yang
dipakai adalah kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hubungan Raja-militer di Thailand memiliki pengaruh
terhadap Konstitusi 2007. Hubungan Raja-militer bisa dilihat dari pasal-pasal
yang ada dan saat proses penyusunan draft Konstitusi 2007. Kesimpulannya,
Konstitusi 2007 bukanlah konstitusi yang demokratis melainkan suatu konstitusi
yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja yaitu Raja dan militer.

Abstract
The thesis discussed the influence of King-Military relations in Thailand
to the Constitution of 2007. The theory of military, elite as well as role of King
and Constitution are applied in order to further explain the influence of the King-
Military. The research methodology is qualitative through literature study. The
research presented that the relations between King and Military in Thailand has
given influence to the Constitution of 2007. The relations itself was reflected
through the existing articles and the establishment process of the Draft
Constitution 2007. As a conclusion, the constitution of 2007 is understood as a
non democratic constitution which will only give advantage to several parties :
King and the Military."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
William Aditya Sarana
"ABSTRAK
Indonesia is an Archipelagic State which consists of small islands as well as large ones and sea area larger than the land area. As an Archipelagic State, Indonesia has a big potential in the field of maritime. It is situatedbetween two oceans: The Indian Ocean and the Pacific Ocean, making Indonesia a very strategic state in international world especially in maritime law field.Maritime itself should be viewed as an object thatcovers many areas of lifewhich isinterrelated with other fields. Consequently, it is necessary to formulate public policies that are oriented to the interest of making Indonesia as a GlobalMaritime Axis. In order to pursue this interest, the Government has to focusin improving itslawsand its law enforcements. However, manyregulations under the constitution do not have the same perspective as theconstitution,which isthe highest source of law in Indonesia. The legislation of aspects of maritime management is stipulated at the highest source of law, that is the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. It must be followed by regulations below the constitution in order to support Indonesia as Global Maritime Axis."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2016
340 UI-JURIS 6:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"As a government souvrenities of the people base to the law and to handle the state government base on constitution, therefore the management of state finance system should be appropriate with main regulation which stated in constitution 1945. The government budget and expenses (APBN), also the local government budget and expenses (APBD) to be fixed each year by the law including taxes and others charge with forced for the government needs also sort and price money area stated by the law. The President as an authority holder state management finance, delegates to the Ministers/Institution leaders, governors, Regents or Mayors and Head of certain organization unit leaders for arranging and fixing also responsibility in management of APBN anf APBD. In order to support good government realization in management of government state finance it's need to do profesionalism, open up and responsibility due to constitution 1945 in general principle namely: Accountability for the result oriented , Profesionalsm, Prpporsionalsm, Open up and controling . Relationship between Central government and Local government and Local government, that is central government to feel an obligation to local government for allocation funds sharing with proprosionality base on law and others regulation."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>