Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Magda Doria
"Sebagai salah satu upaya untuk menjamin kesehatan setiap warga negara dan peningkatan pembangunan bangsa, Pemerintah mencanangkan Posyandu sebagai Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Posyandu diharapkan dapat memberikan layanan dan informasi mengenai kesehatan masyarakat secara tepat dan akurat. Namun, kegiatan pencatatan pelayanan Posyandu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mampang Kota Depok masih berlangsung secara manual menggunakan kertas dan alat tulis. Hal ini menimbulkan berbagai masalah antara lain pencatatan dan pengumpulan data memakan wakyu yang lama, data yang tidak lengkap bahkan hilang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun desain antar muka sistem informasi pencatatan Posyandu di UPTD Puskesmas Mampang Kota Depok. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tahapan perancangan sistem menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil penelitian berupa rancang bangun desain antar muka sistem informasi pencatatan Posyandu berbasis mobile application. Evaluasi pengguna menunjukkan bahwa rancang bangun sistem sudah cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Diharapkan adanya penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung dan sistem dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Posyandu.

As an effort to ensure the health of every citizen and increase national development, the Government has declared Posyandu as a community based health enterprise (UKBM). Posyandu is expected to be able to provide services and information regarding public health precisely and accurately. However, activities for recording Posyandu services in UPTD Puskesmas Mampang, Depok City, still take place manually using paper and stationery. This causes various problems, including recording and collecting data taking a long time, incomplete and even lost data. This research aims to create a design for the interface of the Posyandu recording information system at the UPTD Puskesmas Mampang, Depok City. The research uses qualitative methods with system design stages using the System Development Life Cycle (SDLC) method. The results of the research are in the form of a mobile application-based Posyandu recording information system interface design. User evaluation shows that the system design is good enough and can meet user needs. It is hoped that there will be provision of supporting facilities and infrastructure and the system can be developed according to the needs of the Posyandu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Khairunissa S
"Skripsi ini membahas tentang perancangan aplikasi pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri ke Puskesmas dalam mendukung sistem informasi Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Cipaku. Perancangan aplikasi ini bertujuan untuk membantu bidan dalam mencatat dan menyimpan data setiap kunjungan pasien ke dalam formulir pencatatan dan memudahkan dalam pelaporan data setiap bulan ke pihak Puskesmas wilayah bidan praktek mandiri itu berdiri. Penelitian ini bersifat kualititatif dengan pendekatan sistem agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam pencatatan dan pelaporan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan berdasarkan masalah yang ada, selanjutnya analisis rancangan, pembangunan sistem hingga akhirnya penerapan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen laporan dari formulir pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri. Perancangan aplikasi ini menggunakan visual studio 2017

This thesis discusses the application design of recording and reporting of independent practice midwives to Puskesmas in supporting Puskesmas information system in Cipaku Puskesmas working area. The design of this application aims to assist midwives in recording and storing data of each patient visit into the recording form and facilitate in reporting data every month to the Puskesmas midwife area of independent practice is standing. This research is qualitative with system approach in order to help solve problems related to mother and child health service especially in recording and reporting. This research uses system development method starting from planning phase based on existing problem, then design analysis, system development until finally application of system. Data collection is done by interviewing, observing and reviewing report documents from an independent midwife recording and reporting form. The design of this application using visual studio 2017."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noerfitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah pengelolaan rekam medis lansia pada
Program Santun Lansia di UPTD Puskesmas Pondok Gede, Bekasi. Tujuan dari
skripsi ini ialah merancang sistem informasi rekam medis bagi lansia yang dapat
digunakan untuk menghasilkan informasi yang valid, lengkap, dan tepat waktu
serta untuk mendukung peningkatan pelayanan bagi lansia di UPTD Puskesmas
Pondok Gede Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Hasil penelitian berupa sistem informasi rekam medis lansia yang dapat
diterapkan di UPTD Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi.

ABSTRACT
This thesis studies about matters which happen in elderly medical record
management at Elderly Assist Program in Pondok Gede Community Health
Center, Bekasi. The purpose of this thesis is designing information system of
medical record for elderly that can be used to produce valid, complete, and on
time information and also to support care upgrading for elderly in Pondok Gede
Community Health Center, Bekasi. This research used qualitative research method.
Result of this research information system of Elderly Medical Record which can
be used in Pondok Gede Community health center, Bekasi."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmono Widagdo
"Salah satu kebijaksanaan pemerintah dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di masyarakat adalah Posyandu. Dalam kegiatan KIA di Posyandu kader mempunyai tiga peranan, yaitu memimpin, mengelola, dan sebagai pengguna sendiri. Kader diharuskan untuk membaca dan secara bertahap mempelajari buku KIA yang merupakan petunjuk nasional setelah mereka melakukan kegiatan Posyandu sebagai evaluasi atas apa yang telah mereka kerjakan. Penggalian buku KIA dalam kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas, Kedungadem, Bojonegoro masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ciri-ciri dan peran kader Posyandu yang berkaitan dengan buku KIA di wilayah kerja Puskesmas. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan populasi 64 kader Posyandu sebagai sampel di wilayah kerja Puskesmas. Analisis univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi, dan bivariat dengan Chi-square untuk mengetahui hubungannya. Variabel-variabel yang berpengaruh dites dengan multiple logistic-regression. Hasil penelitian: responden usia kurang dari 35,2 tahun (56%), lama bekerja dirumah kurang dari 8 jam per hari (58%), pendapatan keluarga kurang dari upah minimal daerah (66%), sekolah dasar (81%), lama bekerja 8 tahun/lebih (52%), mengikuti pelatihan lebih dari 2 kali (81%), pengetahuan buruk (56,25%), berperan sebagai pengawas buku KIA (76,56%), Variabel-variabel yang berhubungan dengan penggalian buku KIA adalah lama bekerja di rumah (p=0,017), peran sebagai pengawas (p=0,016), dan peran sebagai pengelola (p=0,003). Variabel yang paling berpengaruh terhadap penggunaan buku KIA adalah peran pengawas (p=0,032) dengan EXP (B)= 6,630. Karakteristik umur dan lama bekerja di rumah berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA. Karakteristik pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, masa kerja kader, frekuensi pelatihan, dan tingkat pengetahuan kader tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA. Saran bagi Puskesmas adalah meningkatkan pengetahuan kader Posyandu melalui konseling dan pada pertemuan di Puskesmas mereka diharuskan untuk hadir secara rutin, berpartisipasi secara aktif dalam setiap program dan melaksanakan perannya sesuai dengan kegiatan di Posyandu.

One of the government policies for maternal and child health (KIA) service based on community is Posyandu (Primary Health Care). In the activity of KIA in Posyandu cadres have three roles, such as executive, manager and consumer or user. Cadres have to read and gradually to study KIA book as national guidance after they have finished their activities in Posyandu as the evaluation to what they have done. In the KIA activities in Posyandu the exploration of KIA book in the working area at Puskesmas (Public Health Centre), Kedungadem, Bojonegoro is still low. The research aim is to analyze the influence of Posyandu cadre characteristics and roles concerning with the KIA Book in the working area of Puskesmas. This research has been done by cross sectional approach, with the population of 64 Posyandu cadres as sample in the working area of Puskesmas. The univariate analyzis has been done for the frequency distribution, the bivariate analyzis tested by Chi Square to know the relation. Variables which statistically significant tested by the multiple logistic regression-multivariate. Research results: respondent ages < 35.2 years old (56%), working duration at home < 8 hours per day (58%), family income less than regional minimum income (66%), elementary education (81%) year of service ≥ 8 year (52%), training ≥ 2 times (81%), poor knowledge (56.25%), good role as executor of the KIA book (76.56%), good role as the KIA book manager (56,25%), the exploration of the KIA book (56.25%). Related variables in the exploration of the KIA Book are the working duration at home (p=0.017), role as executor (p=0.016), role as manager (p=0.003). The most influenced variable of the use of KIA book is the role as executor (p=0.032), EXP (B)= 6.630). Age and working duration at home influence the utilization of KIA book by Posyandu Cadres. Family income, education level, length of service, training frequency, and knowledge do not affect the utilization of KIA book. Suggestion to Puskesmas is to increase the Posyandu cadre knowledge through counselling and at the time of meeting in Puskesmas, they have to be present and to joint routinely, active participation and conducting the role according to the duty in Posyandu."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Istita
"Tuberkulosis ditetapkan sebagai penyebab kematian akibat agen infeksi tunggal terbesar kedua di dunia pada tahun 2022. Indonesia menempati peringkat kedua kasus tuberkulosis tertinggi di dunia, dengan kasus mencapai 724.309. Pada tahun 2021-2022, terdapat peningkatan 79,61% kasus tuberkulosis di Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Kenaikan kasus tersebut mengakibatkan tingginya risiko penularan, sehingga diperlukan perilaku kesehatan untuk mencegah penularan tuberkulosis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilodong tahun 2024. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Data dikumpulkan dari lembar kuesioner 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata perilaku masyarakat terhadap pencegahan penularan tuberkulosis dalam skala 100 adalah 80,3. Variabel yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru meliputi jenis kelamin, pendapatan keluarga, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak, dan efikasi diri, dengan nilai-p < 0,05. Usia tidak memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberian informasi mengenai tuberkulosis paru kepada masyarakat dengan cakupan lebih luas agar dapat menekan angka kasus tuberkulosis.

Tuberculosis was the second leading cause of death from a single infectious agent globally in 2022. Indonesia ranked second worldwide for the highest number of tuberculosis cases, with 724,309 cases. In 2021-2022, there was a 79.61% increase in tuberculosis cases in Cilodong District, Depok City. This rise led to a high risk of transmission, necessitating health behaviors to prevent tuberculosis transmission. This study aims to analyze factors related to pulmonary tuberculosis transmission prevention behaviors in the working area of the UPTD Puskesmas Cilodong in 2024. The study used a quantitative method with a cross-sectional design. Data were collected from questionnaires distributed to 100 respondents. The average score for community behavior towards preventing tuberculosis transmission was 80.3 out of 100. Variables related to pulmonary tuberculosis transmission prevention behavior included gender, family income, knowledge, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, and self-efficacy, with a p-value < 0.05. Age did not relate to prevention behavior. Therefore, providing broader information about pulmonary tuberculosis to the society is necessary to help reduce tuberculosis cases. Public awareness and education efforts are crucial to mitigating the spread of this disease."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hamidah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang literasi informasi kader Posyandu Mandiri dan
Mandiri Plus di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Tujuannya adalah untuk
menggambarkan literasi informasi kader Posyandu Mandiri dan Mandiri Plus di
Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan desain studi kasus dan teknik pengambilan sampel accidental sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan literasi informasi yang dilakukan kader
Posyandu Mandiri dan Mandiri Plus di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok
meliputi empat hal, yaitu menentukan kebutuhan informasi, melakukan
penelusuran informasi, mengevaluasi informasi dan menggunakan informasi.
Penelitian ini menyarankan kepada kader Posyandu untuk lebih meningkatkan
literasi informasinya terutama dalam hal penelusuran informasi yang
menggunakan teknologi informasi, seperti komputer dan internet. Sedangkan
saran untuk Pemerintah Kota Depok adalah menyediakan fasilitas perpustakaan
umum di Kota Depok dan menyediakan fasilitas komputer dan internet di setiap
Posyandu.

Abstract
This undergraduate thesis discusses about information literacy Posyandu Mandiri
and Mandiri Plus cadre in Kecamatan Sukmajaya Depok City. The purpose of this
research is to describe Posyandu Mandiri and Mandiri Plus cadre in Kecamatan
Sukmajaya Depok City. The study was a qualitative research design with case
studies and sampling technique accidental sampling. The results of this study
indicate that information literacy Posyandu Mandiri and Mandiri Plus cadre in
Kecamatan Sukmajaya Depok City includes four issues, namely determine
information needs, perform a search of information, evaluating information and
using information. This study suggests to increase information literacy of cadre,
especially in terms of information retrieval using information technology, like
computers and the internet. While the suggestion for the government of Depok
City is provide public library facilities in the Depok City and provide computer
and internet facilities in every Posyandu.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pratiwi
"Penggunaan Buku KIA adalah bentuk peran serta aktif keluarga dan masyarakat termasuk kader dan pemerhati KIA dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Mengingat pentingnya Buku KIA sebagai program prioritas kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan pentingnya peran kader dalam penggunaan Buku KIA, sehingga melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam peran serta aktif kader dalam penggunaan Buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Jiput Kabupaten Pandeglang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pukesmas Jiput juga Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dalam meningkatkan program penerapan Buku KIA.
Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan sumber informannya adalah kader dengan informan kuncinya bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa dari empat desa yang ada di wilayah Puskesmas Jiput yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu dua desa terdekat dan dua desa terjauh yang dianggap dapat mewakili semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jiput. Faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan buku KIA oleh kader posyandu yang akan diteliti adalah berdasarkan teori Green (2005) yaitu faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan motivasi. Faktor pemungkin meliputi pelatihan dan insentif. Faktor penguat meliputi pembinaan.
Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan buku KIA masih didominasi oleh petugas kesehatan. Sebagian besar kader belum menggunakan buku KIA dan masih harus dibimbing untuk melaksanakan empat komponen tugas kader dalam penggunaakan Buku KIA Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan kepada bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa, dapat lebih berperan dalam meningkatkan peran aktif kader dalam penggunaan Buku KIA.

Use of KIA book is form of active role of family and community including cadre and KIA observer in field of mother and child health. Because of importance of this book as a priority program of mother and child health in effort to increase mother and child health and importance of cadre in using this book, becomes basic background for researcher to have a study about it. This study aims to find out deeply active role of cadre in using KIA book in working area of Puskesmas Jiput Regency of Pandeglang. This study was expected to be able to provide useful input for Puskesmas Jiput and Health Agency of Pandeglang Regency in developing implementation program of KIA book.
This study using qualitative study with information sources are cadre especially midwifes, Head of Puskesmas and Village Leader of four villages in Puskesmas Jiput area which is chosen as research place consists of nearest two villages and farthest two villages supposed to be represented all of existing villages in working area of Puskesmas Jiput. Factors which influence behavior of using KIA book by Posyandu cadre will be investigated based on Green theory (2005) that is predisposition factor including informant, knowledge and motivation. Possibly factors include training and incentive. Strengthen factor is guiding.
This study shows that use of KIA book is still dominated by health officer. Most of cadre has not used KIA book yet and still has to be guided to implement four components of cadre duties in using KIA book. Based on obtained information in this study, it is expected that midwife head, Puskesmas Head, and Village Leader, could be more active in increasing active role of cadre in using KIA book."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nony Parmawaty
"Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk memantau program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Pelaksanaan kegiatan PWS KIA yang telah berjalan selama ini masih bersifat surveilans pasif. Data yang dicatat dan dikumpulkan adalah data hasil surveilans pasif yaitu sasaran dan pelayanan ibu hamil dan bayi pada pelayanan kesehatan saja dan tidak berbasis kewilayahan. Kualitas data yang dijadikan masukan kepada sistem merupakan hal yang juga penting. Masukan data yang diharapkan adalah data yang valid dengan memperkuat aspek penelusuran dan survailans aktif yang dilakukan oleh elemen kesehatan dibantu elemen masyarakat dengan basis wilayah. Dari masukan data yang berkualitas dapat menghasilkan analisis data yang berkualitas. Oleh karenanya maka perlu dikembangkan sistem supervisi sebagai suatu instrumen manajemen yang mengkoreksi dan mengendalikan masukan dan proses yang jelas terkait dengan mutu data. Penguatan sistem supervisi akan menggiring proses pencatatan dan pelaporan dilaksanakan sesuai standar. Bersama dengan instrumen manajemen lainnya, pemantauan dan evaluasi, supervisi menjadi tumpuan perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan sistem yang terdiri dari analisis sistem, perancangan sistem, perancangan basis data dan tahap uji coba. Pengembangan sistem menggunakan data sekunder kabupaten Malang dan Pasuruan. Kemudian sistem yang diajukan diujicobakan di kabupaten Pandeglang untuk mendapat masukan demi kesempurnaan sistem. Analisis data penelitian dilakukan dengan cara penggabungan analisis dari seluruh metode yang dilakukan. Berdasarkan hasil kajian data sekunder dan hasil wawancara, diketahui bahwa sistem supervisi tingkat desa perlu dikembangkan. Saran dari tingkat desa, puskesmas dan kabupaten mengenai kemungkinan pengembangan sistem telah dimanfaatkan untuk melihat kemungkinan penggunaan sistem dan penyempurnaan sistem.
Pada sistem yang diajukan, supervisi dilakukan dengan menggunakan daftar tilik dengan tahap kegiatan yang terdiri dari orientasi, kajian mandiri, verifikasi, rencana tindak lanjut perbaikan dan evaluasi hasil. Informasi daftar tilik kemudian dimasukkan ke aplikasi perangkat lunak untuk diolah datanya. Hasil pengolahan perangkat lunak akan memberikan informasi wilayah prioritas berdasarkan tingkat kepatuhan yang ditunjukkan dengan kode warna tertentu. Penelitian yang telah dilakukan di tiga kabupaten terpilih telah menghasilkan rancangan sistem supervisi pencatatan dan pelaporan KIA terpadu di kabupaten yang dapat menkoreksi dan mengendalikan input dan proses yang dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan sistem perencanaan program KIA.

Maternal and Child Health Local Area Monitoring (MCH - LAM) is a management tool to monitor the MCH program continuously in a particular area for immediate and appropriate follow up. The current LAM activities are still passive surveillance. Data collected through passive surveillance record pregnant women and newborn; the data are facility-based, not area-based. Data quality that serve as input for the system is also important. Input data are expected to be valid to strengthen active surveillance and tracking by health providers and community members in the area. Quality input will generate quality analysis. Therefore it is considered necessary to develop a supervision system as one of the management tool to correct and control inputs and process to provide quality data. Stronger supervision system will align recording and reporting to comply to standard. Together with other management tool, the monitoring and evaluation tool, supervision become the core of continuous quality improvement in health services.
Methodology used in this study is system approach that consists of system analysis, system design, database design and pilot testing. Development of the system uses secondary data from Malang and Pasuruan districts. The system was then pilot tested in Pandeglang district to get input for finalization. Data were analyzed by combining all analysis result from the methodologies used in this study. Secondary data review and in-depth interview found that recording and reporting system at village level should be developed. Input from village, puskesmas and district levels on system feasibility has been utilized to see possibility of usage and refinement of the system.
In the proposed system design, supervision is coducted using checklist containing steps of activities including orientation, self-assessment, verification, plan of action and continuous result evaluation. Information from the checklist is inputted into the software for data processing. The software output will yield information on priorities areas based on compliance result shown in color coding. The study was conducted in three districts and produced design of district level integrated MCH recording and reporting supervision system. The system is useful to correct and control input and process of recording and reporting mechanism and will produce valid data and information to improve maternal and neonatal program planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T21793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Trisdiana Kusumawardani
"Kegiatan pencatatan dan pelaporan saat pelaksanaan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun berulang (double report) yaitu ditulis manual kemudian merekap data dalam bentuk file excel offline untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Madiun, hal ini tidak efektif karena tidak jarang data peserta Posbindu PTM dan hasil pemeriksaan pada formulir excel offline tersebut kosong atau tidak lengkap, penumpukan saat menginput data dari kertas hasil pemeriksaan ke file excel offline oleh petugas pencatatan dan pelaporan diakhir kegiatan Posbindu PTM sehingga tidak selesai saat itu juga. Sekitar 82,35% surveilans Posbindu PTM dilakukan secara offline sehingga tidak lengkap dan tidak tepat waktu (Renyaan EY, dkk., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan tahapan perancangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan model pendekatan prototype. Hasil penelitian ini berupa perancangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Tim Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo sebagai user merasa puas, mudah dalam menggunakan rancangan sistem informasi, dan merasa lebih efektif serta efisien menggunakan sistem informasi yang dirancang. Pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo dapat meringankan beban kerja petugas, mempercepat dan mempermudah kegiatan pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM, dapat menampilkan kembali data dari pelaksanaan Posbindu PTM yang dibutuhkan puskesmas, dan menghasilkan laporan kegiatan Posbindu PTM yang lengkap dan berkualitas. Sebaiknya pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo berlanjut hingga sistem informasi dapat diimplementasikan dalam kegiatan Posbindu PTM, dilakukan proses uji coba yang mendalam kepada user mengenai dampak terhadap kemudahan dan kepuasan dari kinerja sistem informasi dalam kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo.

Recording and reporting activities during the implementation of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City repeatedly (double report) that is written manual then they fill the data in the form of offline excel files to be sent to the Madiun City Health Office, this is not effective because it is not uncommon for posbindu PTM participants data and the results of checks on offline excel forms are blank or incomplete,  buildup when inputting data from the examination paper to offline excel files by the recording and reporting officer at the end of Posbindu PTM activities so that it is not completed at that time. About 82.35% of Posbindu PTM surveillance is conducted offline so it is incomplete and not on time (Renyaan EY, et al., 2018). This research aims to develop an information system supporting the recording and reporting of Posbindu PTM activities in Banjarejo Health Center in Madiun City. This research is qualitative research with a case study approach using the design stages of the System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype approach model. The results of this study are in the form of the design of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City activities. Posbindu PTM Banjarejo Health Center team as users feel satisfied, easy to use the design of information systems, and feel more effective and efficient using the information system designed. The development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities can ease the workload of officers, accelerate and facilitate the recording and reporting activities of Posbindu PTM, can display data from the implementation of Posbindu PTM needed by the health center, and produce a complete and quality Posbindu PTM activity report. We recommend that the development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities continues until the information system can be implemented in Posbindu PTM activities, an in-depth trial process to users regarding the impact on the ease and satisfaction of information system performance in Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida D. Andayani
"Gizi adalah masukan vital dalam pengembangan sumberdaya manusia. Prevolensi gizi kurang di Kabupaten Bogor tahun 2005 masih tinggi, yaitu 15,3 persen. Di UPID Puskesmas Kecamatan Cileungsi tahun 2005 ditemukan 1170 balita gizi kurang (9,1 %) dan 269 (1,3 %) balita gizi buruk. Jika dibandingkan dengan tahun 2004, jumlah kasus balita gizi buruk mengalami kenaikan yaitu dari 0,8% menjadi 1,3% . Adanya peningkatan status gizi buruk tersebut antara lain disebabkan penanganan gizi buruk belum cukup dilaksanakan secara menyeluruh dengan keterlibatan penuh dari link sektor. sehingga dapat, dikatakan setiap hari terjadi KLB Gizi di wilayah tersebut. Hal ini perlu sekali mendapat perhatian dari semua pihak terkait dan menempatkan Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi sebagai kegiatan· yang penting dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dalam pelaksanaannya,. surveilance gizi didukung sistem infonnasi yaitu Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi yang telah dimiliki oleh setiap puskesmas tingkat kecamatan di Kabupaten Bogor, tetapi belum dioperasikan secara maksimal karena masih ditemui kendala dalam pelaksanaannya. Kendala tersebut diantaranya adalah sulitnya melengkapi input data karena memerlukan koordinasi lintas sektor, tidak terscdianya basis data' untuk penelusuran kasus, pemanfaatan komputer belum optimal, ketepatan waktu pengiriman dan kelengkapan laporan rendah. Untuk itu perlu dikembangkannya sistem informasi SKD KLB Gizi dcngan basis pelayanan kesehatan dasar, yaitu puskesmas, yang dilengkapi dengan fasilitas basis data di Kecamatan Cileungsi.
Metodologi yang digunakan adalah operasional research melalui pengamatan sistem yang sudah berjalan selama ini dengan berdasarkan siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dan tahap perencanaan, analisis, perancangan dan ujicoba sistem. Pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium dengan menggunakan data sampel. Pengumpulan data dan informasi melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi. Unit kerja. yang menjadi obyek penelitian adalah UPTD Puskesmas Kecamatan CHeungsi. beserta dua UPF puskesmas dan 3 posyandu.
Sebagai hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya prototipe Sistem informasi SKD KLB Gizi yang dihampkan dapet effektif dan effisien dalam penyediaan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang diperoleh akan dirancang agar benar -benar relevan; cepat dan tepat serta dapat lebih bermanfaat, terutama untuk kepentingan program gizi pada umumnya, dan surveilance gizi pada khususnya, sehingga dapat tercapai optimalisasi pemantauan kewaspadaan gizi di wilayah tersebut. Agar pelaksanaan sistem informasi ini dapat berjalan dcngan baik dan berkelanjutan. dibutuhkan komitmen dan kebijakan pendukung, termasuk mekanisme umpan balik dan pengawasan.

Nutrient is the most important intake for the growth of human being. The nutrient deficiency in Bogor Municipal in 2005 is still high. that is 15.3 percent. It was found that there was 1770 infant suffering nutrient deficiency ( 9,1%) and 269 infant in poor nutrient intake ( 1,3 % ) at UPTD Public Health Medical Center Cileungsi sub district in 2005. Compared to 2004 the case of infant with nutrient deficiency had been increased from 0.8% to 1,3%. It seem that the increasing infant in nutrient deficiency was caused by lack of capacity and coordination among the government offices within the department of health. As a result of this condition is that almost everyday could be found KLB Nutrition as the main program and to be maintain continually.
In fact, the computerized nutrient surveilance which is early warning system KLB nutrition is applied by every Public Health Medical Center in Bogor Municipal. However, the system was not conducted properly due to some difficulties, such as unavailable of data, unsuffience of base data for case tracking, unoptimize computer usage, incomplete report? and delay in reporting. Therefore, it is important to develop the information system on Early Warning system KLB Nutrition at Public Health Medical Center level supported by database facility at Cileungsi sub district.
The method for this research was operational research by investigating the current system which was separated into three stages naming planning, analysis. and trial system. In the trial system the sample data was tested in the laboratorium. The data collection was done through interview, document study and observation. The research with conducted at UPTD Public Health Medical Center Cileungsi Sub distric. including two UPF Public Health Medical Centre and three Posyandu.
The study results in the creation of prototype fur the information system on early warning system KLB nutrient. It is expected that the system could provide the data required effectively and efficiencively. The data needed could he more relevant, accurate and useful, particularly those related to the nutrient improvement program. In order the result to be useful it is important that the related government offices to be commit and to provide further supporting policy on feedback and control.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>