Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mei Ling
"Kawasan Manggarai, yang berada di pusat kota Jakarta dengan lokasi sangat strategis dan mudah diakses. Hal tersebut menjadikan Kawasan Manggarai ditetapkan menjadi Kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta dengan arah pengembangan kawasan perdagangan, jasa, serta stasiun terpadu dan titik perpindahan beberapa moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sebagai kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta, pastinya pada Kawasan Manggarai terdapat banyak pekerja/ karyawan yang berdatangan berbagai tempat untuk melakukan aktivitas produktif dari pagi hingga sore bahkan malam. Mayoritas dari mereka pastinya melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum, sehingga mereka harus menghadapi “rush hour” pada saat jam pergi dan pulang kerja yang kondisinya sangat ramai, padat, dan sesak setiap harinya. Maka dari itu, dibutuhkannya suatu fasilitas di sekitar Manggarai yang dapat meningkatkan kesejahteraan secara fisik maupun mental, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih produktif dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Manggarai is a strategic area located in the heart of Jakarta that is easily accessible. As a result of its strategic location and easy accessibility, Manggarai has been designated as one of the Economic Strategic Areas of DKI Jakarta Province, with development direction towards becoming a commercial and service area, as well as an integrated station and a hub for various modes of transportation with the concept of Transit Oriented Development (TOD). Inevitably, Manggarai attracts many workers from various places who engage in productive activities from morning until evening and even at night. Most of them travel using public transportation, which means they have to face the "rush hour" during commuting times, where the conditions are very crowded, dense, and congested every day. Therefore, there is a need for facilities around Manggarai that can enhance both physical and mental well-being, so that they can work more productively and have a better quality of life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
G. Bagus Wiranegara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, David O.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iffrin Delifiano
"Manggarai Dance Center didedikasikan untuk melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan warisan tari tradisional komunitas Manggarai sekaligus merangkul berkembangnya seni tari kontemporer. Pusat ini menyediakan ruang komprehensif untuk pelatihan pertukaran budaya yang mengintegrasikan inovasi modern sambil mempertahankan keaslian tradisi tari Manggarai. Terintegrasi dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD), pusat ini menyediakan akses yang mudah melalui transportasi publik, memastikan partisipasi yang luas dari masyarakat. Dengan mendorong keterlibatan dan aksesibilitas komunitas, Pusat Tari Manggarai tidak hanya memupuk bakat lokal tetapi juga menjembatani pemahaman dan apresiasi budaya, menjadikannya pusat yang dinamis bagi penduduk dan pengunjung.

Manggarai Dance Center is dedicated to preserving, developing, and promoting the traditional dance heritage of the Manggarai community while embracing the growth of contemporary dance. The center provides a comprehensive space for training and cultural exchange, integrating modern innovations while maintaining the authenticity of Manggarai dance traditions. Integrated with the concept of Transit-Oriented Development (TOD), the center provides easy access through public transportation, ensuring wide community participation. By fostering community engagement and accessibility, Manggarai Dance Center not only nurtures local talent but also bridges cultural understanding and appreciation, making it a dynamic hub for both residents and visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ward, Tara
Cina: Arcturus Publishing Ltd, 2008
615.5 WAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hadi Yassin
"Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Manggarai, sebagai salah satu proyek pengembangan transportasi terintegrasi terbesar di Jakarta, diprediksi akan menjadi hub mobilitas dan aktivitas yang ramai. Hal ini memicu kebutuhan akan Tourist Information Center (TIC) yang berperan sebagai pusat informasi dan layanan bagi wisatawan. TIC di TOD Manggarai memiliki peran penting dalam menyambut dan melayani wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut. Kehadiran TIC akan memberikan informasi wisata yang komprehensif, membantu wisatawan dalam merencanakan perjalanan, dan menyediakan layanan pendukung lainnya seperti pemesanan tiket, penukaran mata uang, dan akses internet. Terintegrasinya TIC dengan TOD Manggarai menghadirkan sinergi yang bermanfaat bagi kedua pihak. TOD Manggarai menyediakan aksesibilitas yang mudah bagi wisatawan, sementara TIC membantu meningkatkan citra dan daya tarik kawasan TOD Manggarai sebagai destinasi wisata yang terintegrasi dan ramah wisatawan.

The Transit Oriented Development (TOD) Manggarai area, one of the largest integrated transportation development projects in Jakarta, is predicted to become a bustling hub for mobility and activities. This triggers the need for a Tourist Information Center (TIC) to serve as a center of information and services for tourists. A TIC in TOD Manggarai plays a crucial role in welcoming and serving tourists visiting the area. The presence of a TIC will provide comprehensive tourist information, assist tourists in planning their trips, and offer other supporting services such as ticket reservations, currency exchange, and internet access. The integration of TIC with TOD Manggarai presents a beneficial synergy for both parties. TOD Manggarai provides easy accessibility for tourists, while TIC helps enhance the image and appeal of TOD Manggarai as an integrated and tourist-friendly destination.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Antonio Suteja
"Pos pemadam kebakaran merupakan infrastruktur yang penting dalam suatu komunitas. Betapa pentingnya kehadiran pos pemadam kebakaran dalam setiap komunitas juga adalah untuk menghadirkan layanan yang sigap dan cepat tanggap dalam keadaan darurat. Dengan kemacetan yang ada di Jakarta, hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak pos pemadam kebakaran, khususnya pada daerah padat penduduk. Dengan adanya pengembangan baru transit oriented development (TOD) di Manggarai, komunitas baru ini dapat dilayani dengan lebih baik dengan adanya Pos Pemadam Kebakaran Manggarai.

Fire stations are crucial infrastructures in any community. Its importance is to provide a prompt and quick response to emergencies. With the traffic jam in Jakarta, this can be done by increasing the number of fire stations, especially in densely populated areas. With the new transit oriented development (TOD) in Manggarai, the new community can be served better with the addition of Manggarai Fire Station."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryrie, Charlie
Boston: Journet Editions, 1999
553.7 RYR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Scotland: Geddes & Grsset, 1997
618.92 GUI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Theddeus Octavianus Hari Prasetyono
"Penyembuhan luka merupakan sebuah proses transisi yang merupakan salah satu proses paling kompleks dalam fisiologi manusia yang melibatkan serangkaian reaksi dan interaksi kompleks antara sel dan mediator. Fase peradangan bertujuan untuk membuang jaringan mati dan mencegah infeksi. Fase proliferasi bercirikan terbentuknya jaringan granulasi yang disertai kekayaan jaringan pembuluh darah baru, fibroblast, dan makrofag dalam jaringan penyangga yang longgar. Fase kedua yang berlangsung sejak hari ke-8 hingga ke-21 pascaluka merupakan fase terjadinya epitelisasi dan sekaligus memberikan refleksi dalam perawatan luka untuk dapat mencapai kondisi luka yang telah tertutup dengan epitel.
Fase terakhir adalah fase maturasi yang bercirikan keseimbangan antara proses pembentukan dan degradasi kolagen. Setidaknya terdapat 3 prasyarat kondisi lokal agar proses penyembuhan luka dapat berlangsung dengan normal, yaitu: 1) semua jaringan di area luka dan sekitarnya harus vital, 2) tidak terdapat benda asing, 3) tidak disertai kontaminasi eksesif atau infeksi. Penulis mengusulkan formulasi pola hirarkis dalam intensi penyembuhan luka yang mengikuti urutan intensi primer sebagai intensi ideal, diikuti intensi tersier, dan yang Vsekunder. Key words: inflammatory mediator, epithelialisation, growth factor, wound healing.

Wound healing is a transition of processes which is also recognized as one of the most complex processes in human physiology. Complex series of reactions and interactions among cells and mediators take place in the healing process of wound involving cellular and molecular events. The inflammatory phase is naturally intended to remove devitalized tissue and prevent invasive infection. The proliferative phase is characterized by the formation of granulation tissue within the wound bed, composed of new capillary network, fibroblast, and macrophages in a loose arrangement of supporting structure. This second phase lasts from day 8 to 21 after the injury is also the phase for epithelialisation. The natural period of proliferative phase is a reflection for us in treating wound to reach the goal which ultimately defines as closed wound.
The final maturation phase is also characterized by the balancing between deposition of collagen and its degradation. There are at least three prerequisites which are ideal local conditions for the nature of wound to go on a normal process of healing i.e. 1) all tissue involved in the wound and surrounding should be vital, 2) no foreign bodies in the wound, and 3) free from excessive contamination/infection. The author formulated a step ladder of thinking in regards of healing intentions covering all acute and chronic wounds. Regarding the ?hierarchy? of healing intention, the first and ideal choice to heal wounds is by primary intention followed by tertiary intention and lastly the secondary intention.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>