Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nirwana Pratiwi
"Perkembangan teknologi telah mengubah pola aktivitas literasi masyarakat, dengan akses mudah melalui sumber bacaan digital. Gramedia Digital merupakan salah satu sumber bacaan digital yang dapat mendukung minat baca masyarakat Indonesia. Akan tetapi, rating 3,1/5 pada Google Play Store menunjukkan kekurangan dari segi usability pada aplikasi Gramedia Digital. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memahami masalah pengguna saat menggunakan aplikasi tersebut. Evaluasi usability awal pada aplikasi Gramedia Digital saat ini dilakukan menggunakan kuesioner online, System Usability Scale (SUS), usability testing, dan contextual interview. Hasil evaluasi usability awal menunjukkan bahwa 95 dari 125 responden merasa desain aplikasi tidak memenuhi kebutuhan membaca pengguna. Oleh karena itu, hal tersebut memicu perlunya solusi desain alternatif dari aplikasi Gramedia Digital. Desain alternatif yang dirancang menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) dan Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Evaluasi usability dari solusi desain alternatif dilakukan menggunakan usability testing dan contextual interview yang melibatkan 10 peserta. Berdasarkan hasil usability testing, solusi desain alternatif memiliki nilai sangat baik dengan success rate 97,8% disertai komentar positif saat contextual interview, yaitu memenuhi kebutuhan membaca, memotivasi pengguna untuk terus membaca, dan mudah digunakan.
.....The development of technology has changed the way people engage in literacy activities with easy access through digital reading sources. Gramedia Digital is one of the digital reading resources that can support the reading interest of Indonesian people. However, the 3.1/5 rating on the Google Play Store shows the usability issues of the Gramedia Digital app. Therefore, this research aims to understand user problems when using the application. An initial usability evaluation of the current Gramedia Digital app was conducted using an online questionnaire, System Usability Scale (SUS), usability testing, and contextual interviews. The initial usability evaluation results showed that 95 out of 125 respondents felt the app design did not fulfill the users' reading needs. Therefore, this motivated the need for an alternative design solution of the Gramedia Digital app. The alternative design used a user-centered design (UCD) approach and Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Usability evaluation of the alternative design solution was conducted using usability testing and contextual interviews involving 10 participants. Based on the usability testing results, the alternative design solution scored very well with a success rate of 97.8% along with positive comments during the contextual interview, which fulfill reading needs, motivate users to continue reading, and are easy to use."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alkhadrina Rasyidah Azzah Zahra
"Perkembangan teknologi telah mengubah pola aktivitas literasi masyarakat, dengan akses mudah melalui sumber bacaan digital. Gramedia Digital merupakan salah satu sumber bacaan digital yang dapat mendukung minat baca masyarakat Indonesia. Akan tetapi, rating 3,1/5 pada Google Play Store menunjukkan kekurangan dari segi usability pada aplikasi Gramedia Digital. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memahami masalah pengguna saat menggunakan aplikasi tersebut. Evaluasi usability awal pada aplikasi Gramedia Digital saat ini dilakukan menggunakan kuesioner online, System Usability Scale (SUS), usability testing, dan contextual interview. Hasil evaluasi usability awal menunjukkan bahwa 95 dari 125 responden merasa desain aplikasi tidak memenuhi kebutuhan membaca pengguna. Oleh karena itu, hal tersebut memicu perlunya solusi desain alternatif dari aplikasi Gramedia Digital. Desain alternatif yang dirancang menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) dan Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Evaluasi usability dari solusi desain alternatif dilakukan menggunakan usability testing dan contextual interview yang melibatkan 10 peserta. Berdasarkan hasil usability testing, solusi desain alternatif memiliki nilai sangat baik dengan success rate 97,8% disertai komentar positif saat contextual interview, yaitu memenuhi kebutuhan membaca, memotivasi pengguna untuk terus membaca, dan mudah digunakan.

The development of technology has changed the way people engage in literacy activities with easy access through digital reading sources. Gramedia Digital is one of the digital reading resources that can support the reading interest of Indonesian people. However, the 3.1/5 rating on the Google Play Store shows the usability issues of the Gramedia Digital app. Therefore, this research aims to understand user problems when using the application. An initial usability evaluation of the current Gramedia Digital app was conducted using an online questionnaire, System Usability Scale (SUS), usability testing, and contextual interviews. The initial usability evaluation results showed that 95 out of 125 respondents felt the app design did not fulfill the users' reading needs. Therefore, this motivated the need for an alternative design solution of the Gramedia Digital app. The alternative design used a user-centered design (UCD) approach and Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Usability evaluation of the alternative design solution was conducted using usability testing and contextual interviews involving 10 participants. Based on the usability testing results, the alternative design solution scored very well with a success rate of 97.8% along with positive comments during the contextual interview, which fulfill reading needs, motivate users to continue reading, and are easy to use."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesar Akram Pratama
"Pada era industri 4.0, digitalisasi menjadi salah satu tren yang banyak diadaptasi oleh pelaku bisnis. Dalam memberikan pelayanan berbasis bisnis digital, Telkom menghadirkan MyIndihome melalui aplikasi mobile. Namun, ulasan pengguna aplikasi di platform Android dan iOS menunjukkan bahwa rating aplikasi masih jauh di bawah target yang ditetapkan CEO CFU Consumer Telkom. Masalah ini berujung pada pencapaian rating MyIndihome yang tidak sesuai target. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi usability dan user experience pada aplikasi MyIndihome. Hasil dari evaluasi tersebut akan digunakan untuk menyusun rekomendasi perbaikan desain antarmuka aplikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan data yang dihimpun melalui metode kombinasi (Mixed Methods). Data dikumpulkan secara kuantitatif melalui ulasan pengguna Google Play Store dan Apple Store, survei User Experience Quistionnaire (UEQ) dan System Usability Scale (SUS) kepada 115 responden. Hasil pengumpulan data ini berupa kategorisasi masalah dan saran perbaikan. Masalah dipetakan terhadap heuristic evaluation untuk dibuatkan persona pengguna. Hasil persona ini digunakan untuk penelitian kualitatif melalui observasi usability testing dan wawancara kontekstual kepada sembilan responden untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna yang diperoleh dipetakan terhadap prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules dan diperoleh 27 rekomendasi perbaikan desain aplikasi yang dibangun perbaikan melalui tahapan sketching, wireframing, prototyping, dan testing. Desain akhir prototype dievaluasi kembali menggunakan UEQ dan SUS. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan nilai pada seluruh skala UEQ, terutama skala attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, dan novelty naik dari kategori below average menjadi above average. Hasil pengukuran SUS juga mengalami kenaikan dari nilai D kategori poor menjadi nilai B kategori good. Jadi perbaikan desain antarmuka aplikasi mampu memberikan peningkatan positif pada usability dan user experience MyIndihome. Implikasi penelitian secara teoritis membuktikan bahwa framework UCD mampu mengelaborasikan berbagai teknik pengumpulan dan analisis data terkait aspek usability dan user experience. Secara praktikal, metode evaluasi dan rancangan perbaikan desain dapat diterapkan pada sistem aplikasi lain. Selain itu, hasil rancangan juga dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan aplikasi MyIndihome selanjutnya.

In the industrial era 4.0, digitalization has become one of the trends that are widely adapted by business people. In providing digital business-based services, Telkom presents MyIndihome through a mobile application. However, user reviews of applications on the Android and iOS platforms show that the application rating is still far below the target set by the CEO of CFU Consumer in Telkom. This problem led to the achievement of MyIndihome rating which was not on target. This study aims to analyze the evaluation of usability and user experience on MyIndihome application. The results of the evaluation will be used to make recommendations for improving the application interface design. This study uses a user centered design approach with data collected through a mixed methods research. Data were collected quantitatively through user reviews of application on the Play Store and Apple Store, User Experience Questionnaire (UEQ) and System Usability Scale (SUS) surveys to 115 respondents. The results of this data collection were in the form of problem categorization and suggestions for improvement. Problems were mapped against heuristic evaluations to create user personas. The results of these personas were used for qualitative research through usability testing and contextual interviews with nine respondents to identify user requirements. The obtained user requirements were mapped against the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules and made result of 27 recommendations for application design improvements, which was built through the stages of sketching, wireframing, prototyping, and testing. The final prototype design was re-evaluated using UEQ and SUS. The evaluation results showed an increase in the scores on all UEQ scales, especially the attractiveness, perspicuity, efficiency, dependability, and novelty scales, from below average to above average. The results of the SUS measurement also increased from the D value in the poor category to the B value in the good category. So improvements to the application interface design can provide positive impacts to the usability and user experience of MyIndihome. The research implication is theoretically proving that the UCD framework is able to elaborate various data collection and analysis techniques related to usability and user experience aspects. Practically, the evaluation method and design improvement design can be applied to other application systems. In addition, the design results can also be used as a reference for further development of MyIndihome application"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rayyan Azka Ihsanuddin
"Bersamaan dengan evolusi zaman dan tuntutan masyarakat modern dalam melakukan perjalanan lintas negara, paspor menjadi sebuah dokumen esensial yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk melakukan perjalanan resmi ke luar negeri. Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai instansi pemerintah yang mengurusi paspor memberikan pilihan jenis antrian paspor kepada masyarakat, yaitu antrian prioritas, antrian percepatan, dan Aplikasi M-Paspor. Namun, aplikasi M-Paspor mengalami permasalahan implementasi, terlihat dari keluhan terkait UI/UX yang buruk pada review Google Play Store. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat ketergunaan aplikasi M-Paspor dan melakukan perbaikan pada desain antarmukanya. Penelitian ini melibatkan pengguna aplikasi M-Paspor dengan menggunakan metode Design Thinking serta menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design untuk mengidentifikasi potensi perbaikan pada antarmuka pengguna. Proses evaluasi dilaksanakan dua kali, melibatkan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara ahli dan pengguna pada tahap awal. Tim peneliti menyusun solusi perbaikan desain, mencakup desain lowfidelity dan high-fidelity. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif yang memiliki nilai baik, dengan success rate 93,75%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan kegunaan aplikasi MPaspor, sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih optimal.

In line with the evolution of time and the demands of modern society for cross-border travel, a passport has become an essential document required by every citizen for official international journeys. The Directorate General of Immigration, as the government institution responsible for passports, provides citizens with options for passport queues, including priority queues, expedited queues, and the M-Paspor Application. However, the M-Paspor application is experiencing implementation problems, as can be seen from complaints regarding poor UI/UX in Google Play Store reviews. The objective of this research is to evaluate the usability of the M-Paspor application and make improvements to its interface design. The study involves M-Paspor application users, utilizing the Design Thinking method and applying Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design to identify potential improvements in the user interface. The evaluation process is conducted twice, involving the System Usability Scale (SUS) questionnaire and expert and user interviews in the initial stages. This research resulted in an alternative interface design that has good value, with a success rate of 93,75%. This research is expected to contribute to enhancing the quality and usability of the M-Paspor application, ultimately providing users with a more optimal experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Amalia Sholeka
"Transformasi digital menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengadopsi proses tradisional menjadi digital. Upaya ini juga sedang banyak digunakan dalam pengimplementasian sistem pemerintahan, salah satunya pada layanan perpajakan di Indonesia yaitu diluncurkannya aplikasi M-Pajak. Akan tetapi, penggunaan aplikasi M-Pajak belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dilihat dari penilaian salah satu distribusi digital, aplikasi M-Pajak mendapatkan penilaian yang tergolong biasa saja atau berada di rentang rata-rata. Beberapa pengguna berpendapat aplikasi belum memiliki fitur yang lengkap, secara fungsionalitas layanan perpajakan yang diberikan belum selengkap layanan DJP Online. Keberadaan kedua layanan tersebut perlu dipertanyakan nilai kegunaan aplikasi dalam memenuhi layanan perpajakan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bagi perancang aplikasi untuk memastikan layanan dapat memberikan pengalaman yang terbaik dengan mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Wajib Pajak. Pada penelitian layanan perpajakan terdahulu lebih fokus membahas tentang layanan e-Filing pada DJP Online dan belum ada penelitian yang mengevaluasi aplikasi mobile tentang perpajakan dari sisi usability. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi usability dan melakukan perancangan ulang desain antarmuka menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dan menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Penelitian ini melibatkan partisipan yang merupakan pengguna aplikasi M-Pajak dan DJP Online pada pengumpulan data dan evaluasi usability. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara daring dengan pengguna pada tahapan pertama. Solusi perbaikan desain yang diberikan tim penulis berupa low-fidelity dan high-fidelity design. Pada evaluasi SUS tahap pertama mendapatkan skor sebesar 64,23 atau ‘OK’ dan tahap kedua mendapatkan skor final sebesar 82 atau ‘Good’. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi perbaikan sistem pada aplikasi M-Pajak dan dapat meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia.

Digital transformation is one of the efforts that has been made to adopt traditional processes into digital ones. This effort is also being massively used within the implementation of government systems, one of which is in the provision of tax services in Indonesia, namely the launch of the M-Pajak mobile application. However, the use of the M-Pajak mobile application had not fully met user needs. This could be seen from the assessment of one of the digital distributions in which M-Pajak got the application rating that was classified as average. Some users thought that the features within the application were incomplete in terms of functionality, meaning that the tax services provided were not as complete as the services provided in DGT Online platform. The usefulness of both services in fulfilling tax services in Indonesia needs to be questioned. Therefore, it is necessary for application designers to ensure that services can provide the best experience by optimizing the benefits that taxpayers would get. Previous research that had been done on tax services focused more on discussing e-Filing services at DGT Online as well as there had been no research evaluating mobile applications regarding taxation from the perspective of usability. Therefore, this research was conducted with the aim of evaluating usability and redesigning the interface design using the User-Centered Design (UCD) approach and applying the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. This study involved participants who were the M-Pajak and DGT Online users in data collection and usability evaluation. The evaluation was carried out in two stages using System Usability Scale (SUS) evaluation questions and online interviews with users in the first stage. This evaluation resulted the design improvement solution in the form of low-fidelity and high-fidelity design. In the first stage of evaluation, an SUS score of 64.23 or ‘OK’ was obtained while SUS score in the second stage was 82 or 'Good'. This research is expected to contribute to providing system improvement solutions for the M-Pajak mobile application and to improve the quality of tax services in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnadiati Hartatika
"Transformasi digital menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengadopsi proses tradisional menjadi digital. Upaya ini juga sedang banyak digunakan dalam pengimplementasian sistem pemerintahan, salah satunya pada layanan perpajakan di Indonesia yaitu diluncurkannya aplikasi M-Pajak. Akan tetapi, penggunaan aplikasi M-Pajak belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dilihat dari penilaian salah satu distribusi digital, aplikasi M-Pajak mendapatkan penilaian yang tergolong biasa saja atau berada di rentang rata-rata. Beberapa pengguna berpendapat aplikasi belum memiliki fitur yang lengkap, secara fungsionalitas layanan perpajakan yang diberikan belum selengkap layanan DJP Online. Keberadaan kedua layanan tersebut perlu dipertanyakan nilai kegunaan aplikasi dalam memenuhi layanan perpajakan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bagi perancang aplikasi untuk memastikan layanan dapat memberikan pengalaman yang terbaik dengan mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Wajib Pajak. Pada penelitian layanan perpajakan terdahulu lebih fokus membahas tentang layanan e-Filing pada DJP Online dan belum ada penelitian yang mengevaluasi aplikasi mobile tentang perpajakan dari sisi usability. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi usability dan melakukan perancangan ulang desain antarmuka menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dan menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Penelitian ini melibatkan partisipan yang merupakan pengguna aplikasi M-Pajak dan DJP Online pada pengumpulan data dan evaluasi usability. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara daring dengan pengguna pada tahapan pertama. Solusi perbaikan desain yang diberikan tim penulis berupa low-fidelity dan high-fidelity design. Pada evaluasi SUS tahap pertama mendapatkan skor sebesar 64,23 atau ‘OK’ dan tahap kedua mendapatkan skor final sebesar 82 atau ‘Good’. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi perbaikan sistem pada aplikasi M-Pajak dan dapat meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia.

Digital transformation is one of the efforts that has been made to adopt traditional processes into digital ones. This effort is also being massively used within the implementation of government systems, one of which is in the provision of tax services in Indonesia, namely the launch of the M-Pajak mobile application. However, the use of the M-Pajak mobile application had not fully met user needs. This could be seen from the assessment of one of the digital distributions in which M-Pajak got the application rating that was classified as average. Some users thought that the features within the application were incomplete in terms of functionality, meaning that the tax services provided were not as complete as the services provided in DGT Online platform. The usefulness of both services in fulfilling tax services in Indonesia needs to be questioned. Therefore, it is necessary for application designers to ensure that services can provide the best experience by optimizing the benefits that taxpayers would get. Previous research that had been done on tax services focused more on discussing e-Filing services at DGT Online as well as there had been no research evaluating mobile applications regarding taxation from the perspective of usability. Therefore, this research was conducted with the aim of evaluating usability and redesigning the interface design using the User-Centered Design (UCD) approach and applying the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. This study involved participants who were the M-Pajak and DGT Online users in data collection and usability evaluation. The evaluation was carried out in two stages using System Usability Scale (SUS) evaluation questions and online interviews with users in the first stage. This evaluation resulted the design improvement solution in the form of low-fidelity and high-fidelity design. In the first stage of evaluation, an SUS score of 64.23 or ‘OK’ was obtained while SUS score in the second stage was 82 or 'Good'. This research is expected to contribute to providing system improvement solutions for the M-Pajak mobile application and to improve the quality of tax services in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Shafira Zahra
"E-ticketing atau tiket elektronik adalah suatu cara untuk mendokumentasikan aktivitas transaksi pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik atau tiket kertas. M.Tix merupakan sebuah platform resmi dari Cinema XXI yang menyediakan layanan pembelian tiket film di bioskop mereka secara online, baik melalui website maupun aplikasi. Sebagai franchise bioskop terbesar dan terpopuler di Indonesia, Cinema XXI ingin memberikan pelayanan maksimal dengan menyediakan fasilitas untuk memesan tiket secara online. Namun, dari evaluasi singkat yang dilakukan terhadap aplikasi M.Tix, terdapat beberapa kekurangan dari segi usability. Penelitian ini bertujuan untuk memahami permasalahan yang dialami, merancang desain alternatif, dan meningkatkan pengalaman pengguna ketika menggunakan aplikasi M.Tix. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif aplikasi M.Tix yang dirancang menggunakan metode user-centered design (UCD). Berdasarkan tahapan pengumpulan data seperti landasan teori, kuesioner, dan wawancara pengguna, dilakukan pengembangan desain antarmuka alternatif terhadap 32 halaman utama aplikasi M.Tix. Selain itu, evaluasi desain antarmuka dan usability juga dilakukan terhadap desain antarmuka as-is dan desain antarmuka alternatif dengan menggunakan usability testing, contextual interview, dan system usability scale (SUS). Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan desain antarmuka alternatif dalam bentuk clickable prototype dengan success rate 100%, dan rata-rata nilai SUS dengan skor 82,65 yang menunjukkan bahwa desain antarmuka alternatif aplikasi M.Tix memiliki usability yang baik. Penelitian ini ditutup dengan pemberian saran yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian di masa depan.

E-ticketing, or electronic tickets, is a method of documenting customer transaction activities without the need for physical valuable documents or paper tickets. M.Tix is an official platform from Cinema XXI that offers online movie ticket purchasing services for their cinemas, accessible through both their website and application. As the largest and most popular cinema franchise in Indonesia, Cinema XXI aims to provide maximum service by offering facilities for online ticket reservations. However, a brief evaluation of the M.Tix application reveals some usability shortcomings. This research aims to understand the issues experienced, design alternative solutions, and enhance the user experience when using the M.Tix application. The study results in the design of an alternative user interface for the M.Tix application, developed using the user-centered design (UCD) method. Based on data collection stages such as theoretical foundations, questionnaires, and user interviews, alternative interface designs were developed for the 32 main pages of the M.Tix application. Additionally, interface design and usability evaluations were conducted on the as-is interface design and the alternative interface design using usability testing, contextual interviews, and the System Usability Scale (SUS). The research produces a design improvement for the alternative interface in the form of a clickable prototype with a 100% success rate and an average SUS score of 82.65, indicating good usability for the alternative M.Tix application interface. The study concludes with recommendations that can be used as references for future research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandini Antya Kirana
"Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan signifikan terhadap kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia. Salah satu tren yang muncul akibat fenomena ini merupakan migrasi kegiatan berbelanja pada toko offline ke platform social commerce. Migrasi ini mendorong platform-platform social commerce untuk terus berkembang dan meningkatkan keunggulan bersaing. TikTok Shop merupakan salah satu platform social commerce yang terintegrasi dengan media sosial TikTok yang baru dilansir ke pasar pada tahun 2021. Dengan perkembangan aplikasi TikTok yang cukup pesat sejak rilis aplikasi, TikTok Shop memiliki potensi kesuksesan yang besar dalam industri online commerce. Salah satu aspek yang mendukung pertumbuhan dari TikTok Shop sendiri merupakan aspek usability di mana dengan kondisi baru dilansir, TikTok Shop masih mempunyai banyak ruang untuk berkembang dalam aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan mewujudkan kebutuhan pengguna TikTok Shop. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif dari TikTok Shop yang dirancang menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD). Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara pengguna, desain alternatif yang dirancang telah menyediakan perbaikan terhadap 18 halaman utama dengan fitur-fitur yang mendukung proses pencarian produk, pembelian produk, dan pelacakan pesanan. Rancangan desain alternatif kemudian dievaluasi menggunakan Usability Testing (UT), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil dari UT menyatakan mayoritas task mendapatkan success rate sebesar 100% dengan nilai terkecil sebesar 90%. Sementara itu, didapatkan bahwa hasil SUS dari desain alternatif TikTok Shop mendapatkan skor akhir sejumlah 83,67 yang termasuk kategori grade B dengan rating excellent sehingga sistem dinilai memiliki usability yang cukup baik untuk digunakan.

The rise of the Covid-19 pandemic has driven significant changes in the shopping habits of Indonesian citizens. One of the trends that have been recurrent because of this phenomenon is the shift from shopping in offline stores to social commerce platforms. This shift has pushed social commerce platforms to grow and increase their competitive advantage. TikTok Shop is one of the new social commerce platforms being released in 2021. It is a shopping feature of the popular social media TikTok. With the fast growth of TikTok since its release, TikTok Shop has a high success potential in the online commerce market. One of the aspects supporting TikTok Shop’s growth is its usability. This research is intended to analyze further and realize TikTok Shop users’ needs. The end product of this research is an alternative interface design based on users’ needs collected using a User-Centered Design (UCD) approach. Based on the data collected through surveys and interviews, an alternative interface design of TikTok Shop has been made with 18 main pages consisting of features to help with product search, purchase, and order tracking. The alternate interface design was then evaluated once more using Usability Testing (UT), contextual interview, and a System Usability Scale (SUS). UT results have shown that the majority of the tasks have a success rate of 100%, with the lowest rate being 90%. Meanwhile, the design has achieved an average SUS score of 83,67, which could be interpreted as a “B” in letter grades, indicating that the system has good usability."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandini Antya Kirana
"Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan signifikan terhadap kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia. Salah satu tren yang muncul akibat fenomena ini merupakan migrasi kegiatan berbelanja pada toko offline ke platform social commerce. Migrasi ini mendorong platform-platform social commerce untuk terus berkembang dan meningkatkan keunggulan bersaing. TikTok Shop merupakan salah satu platform social commerce yang terintegrasi dengan media sosial TikTok yang baru dilansir ke pasar pada tahun 2021. Dengan perkembangan aplikasi TikTok yang cukup pesat sejak rilis aplikasi, TikTok Shop memiliki potensi kesuksesan yang besar dalam industri online commerce. Salah satu aspek yang mendukung pertumbuhan dari TikTok Shop sendiri merupakan aspek usability di mana dengan kondisi baru dilansir, TikTok Shop masih mempunyai banyak ruang untuk berkembang dalam aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan mewujudkan kebutuhan pengguna TikTok Shop. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif dari TikTok Shop yang dirancang menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD). Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara pengguna, desain alternatif yang dirancang telah menyediakan perbaikan terhadap 18 halaman utama dengan fitur-fitur yang mendukung proses pencarian produk, pembelian produk, dan pelacakan pesanan. Rancangan desain alternatif kemudian dievaluasi menggunakan Usability Testing (UT), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil dari UT menyatakan mayoritas task mendapatkan success rate sebesar 100% dengan nilai terkecil sebesar 90%. Sementara itu, didapatkan bahwa hasil SUS dari desain alternatif TikTok Shop mendapatkan skor akhir sejumlah 83,67 yang termasuk kategori grade B dengan rating excellent sehingga sistem dinilai memiliki usability yang cukup baik untuk digunakan.

The rise of the Covid-19 pandemic has driven significant changes in the shopping habits of Indonesian citizens. One of the trends that have been recurrent because of this phenomenon is the shift from shopping in offline stores to social commerce platforms. This shift has pushed social commerce platforms to grow and increase their competitive advantage. TikTok Shop is one of the new social commerce platforms being released in 2021. It is a shopping feature of the popular social media TikTok. With the fast growth of TikTok since its release, TikTok Shop has a high success potential in the online commerce market. One of the aspects supporting TikTok Shop’s growth is its usability. This research is intended to analyze further and realize TikTok Shop users’ needs. The end product of this research is an alternative interface design based on users’ needs collected using a User-Centered Design (UCD) approach. Based on the data collected through surveys and interviews, an alternative interface design of TikTok Shop has been made with 18 main pages consisting of features to help with product search, purchase, and order tracking. The alternate interface design was then evaluated once more using Usability Testing (UT), contextual interview, and a System Usability Scale (SUS). UT results have shown that the majority of the tasks have a success rate of 100%, with the lowest rate being 90%. Meanwhile, the design has achieved an average SUS score of 83,67, which could be interpreted as a “B” in letter grades, indicating that the system has good usability."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Qurrota Aini
"Transformasi digital menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengadopsi proses tradisional menjadi digital. Upaya ini juga sedang banyak digunakan dalam pengimplementasian sistem pemerintahan, salah satunya pada layanan perpajakan di Indonesia yaitu diluncurkannya aplikasi M-Pajak. Akan tetapi, penggunaan aplikasi M-Pajak belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dilihat dari penilaian salah satu distribusi digital, aplikasi M-Pajak mendapatkan penilaian yang tergolong biasa saja atau berada di rentang rata-rata. Beberapa pengguna berpendapat aplikasi belum memiliki fitur yang lengkap, secara fungsionalitas layanan perpajakan yang diberikan belum selengkap layanan DJP Online. Keberadaan kedua layanan tersebut perlu dipertanyakan nilai kegunaan aplikasi dalam memenuhi layanan perpajakan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bagi perancang aplikasi untuk memastikan layanan dapat memberikan pengalaman yang terbaik dengan mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Wajib Pajak. Pada penelitian layanan perpajakan terdahulu lebih fokus membahas tentang layanan e-Filing pada DJP Online dan belum ada penelitian yang mengevaluasi aplikasi mobile tentang perpajakan dari sisi usability. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi usability dan melakukan perancangan ulang desain antarmuka menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dan menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Penelitian ini melibatkan partisipan yang merupakan pengguna aplikasi M-Pajak dan DJP Online pada pengumpulan data dan evaluasi usability. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara daring dengan pengguna pada tahapan pertama. Solusi perbaikan desain yang diberikan tim penulis berupa low-fidelity dan high-fidelity design. Pada evaluasi SUS tahap pertama mendapatkan skor sebesar 64,23 atau ‘OK’ dan tahap kedua mendapatkan skor final sebesar 82 atau ‘Good’. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi perbaikan sistem pada aplikasi M-Pajak dan dapat meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia.

Digital transformation is one of the efforts that has been made to adopt traditional processes into digital ones. This effort is also being massively used within the implementation of government systems, one of which is in the provision of tax services in Indonesia, namely the launch of the M-Pajak mobile application. However, the use of the M-Pajak mobile application had not fully met user needs. This could be seen from the assessment of one of the digital distributions in which M-Pajak got the application rating that was classified as average. Some users thought that the features within the application were incomplete in terms of functionality, meaning that the tax services provided were not as complete as the services provided in DGT Online platform. The usefulness of both services in fulfilling tax services in Indonesia needs to be questioned. Therefore, it is necessary for application designers to ensure that services can provide the best experience by optimizing the benefits that taxpayers would get. Previous research that had been done on tax services focused more on discussing e-Filing services at DGT Online as well as there had been no research evaluating mobile applications regarding taxation from the perspective of usability. Therefore, this research was conducted with the aim of evaluating usability and redesigning the interface design using the User-Centered Design (UCD) approach and applying the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. This study involved participants who were the M-Pajak and DGT Online users in data collection and usability evaluation. The evaluation was carried out in two stages using System Usability Scale (SUS) evaluation questions and online interviews with users in the first stage. This evaluation resulted the design improvement solution in the form of low-fidelity and high-fidelity design. In the first stage of evaluation, an SUS score of 64.23 or ‘OK’ was obtained while SUS score in the second stage was 82 or 'Good'. This research is expected to contribute to providing system improvement solutions for the M-Pajak mobile application and to improve the quality of tax services in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>