Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athaya Khanza Kamilia
"
Penyimpanan dan transportasi gas alam merupakan tantangan utama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah suatu metode potensial untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan gas alam. Pada penelitian ini, digunakan adsorben dari limbah botol polietilena tereftalat (PET) sebagai potensi pemanfaatan limbah plastik dalam sumber energi terbarukan. Pembuatan karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pre-treatment bahan baku, karbonisasi, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan aliran gas N2. Karbon aktif yang diperoleh kemudian dimodifikasi melalui proses impregnasi logam NiO dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2% untuk mengetahui kemampuannya sebagai adsorben. Berdasarkan karakterisasi melalui metode uji bilangan iodin, SEM, dan EDS, diketahui bahwa sampel karbon aktif yang terimpregnasi NiO 2% menunjukan hasil terbaik dengan luas permukaan 997,65 m2/g. Kemudian, dilakukan uji kapasitas adsorpsi dan desorpsi gas alam pada sampel nonimpregnasi dan sampel terimpregnasi untuk mengetahui peningkatan kapasitas penyimpanan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif terimpregnasi NiO 2% pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 138,9 g/kg.

Storage and transportation of natural gas has become a major challenge in optimizing the use of renewable energy. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a potential method to increase natural gas storage capacity. In this research, adsorbents from waste polyethylene terephthalate (PET) bottles were used as a potential of plastic waste as a renewable energy source. The preparation of activated carbon is carried out through several stages, namely pre-treatment of raw materials, carbonization, chemical activation with KOH 4 M, and physical activation with N2 gas flow. The activated carbon obtained was then modified through a NiO metal impregnation process with varying concentrations of 0.5%, 1% and 2% to determine its ability as an adsorbent. Based on characterization using the iodine number test method, SEM, and EDS, it is known that the activated carbon sample impregnated with 2% NiO showed the best results with a surface area of 997,65 m2/g. Then, natural gas adsorption and desorption capacity tests were carried out on non- impregnated samples and impregnated samples to determine the increase in natural gas storage capacity. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by 2% NiO impregnated activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar which was able to reach 138,9 g/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Nugroho Utomo
"Gas alam merupakan salah satu energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Teknologi penyimpanan gas alam umumnya menggunakan CNG dan LNG. Teknologi tersebut memiliki kekurangan yang menyebabkan adanya masalah keamanan dan tidak ekonomis. Kekurangan ini dapat diatasi dengan menerapkan teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG) yang menggunakan adsorben berupa karbon aktif yang terbuat dari limbah plastik jenis Poltylene terepthalate (PET). Pada penelitian ini, karbon aktif dari limbah PET melalui tahapan karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan pada suhu 500 oC, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan gas N2 100 mL/menit. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi dilakukan impregnasi dengan menggunakan Mg(NO3).6H2O dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b dengan bilangan iodin sebesar 984,51 mg/g dan luas permukaan sebesar 979,18 m2/g. Karbon aktif yang dihasilkan diuji kapasitasnya dalam menyimpan gas metana. Kapasitas adsorpsi terbesar didapatkan oleh karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 0,148 kg/kg dengan desorpsi mencapai 76,34%.

Natural gas is an alternative energy that meets energy needs in Indonesia. Natural gas storage technology generally uses CNG and LNG. This technology has shortcomings that cause security problems and could be more economical. This deficiency can be overcome by implementing Adsorbed Natural Gas (ANG) technology, which uses an adsorbent in the form of activated carbon made from polyethylene terephthalate (PET) plastic waste. This research shows activated carbon from PET waste through carbonization and activation stages. Carbonization was carried out at a temperature of 500 oC, chemical activation with 4 M KOH, and physical activation with N2 gas 100 mL/minute. To increase the adsorption capacity, impregnation was carried out using Mg(NO3).6H2O with varying concentrations of 0.5%, 1%, and 2%. The activated carbon with the best characteristics is MgO 1% w/w modified activated carbon with an iodine number of 984.51 mg/g and a surface area of 979.18 m2/g. The resulting activated carbon was tested for its capacity to store methane gas. The largest adsorption capacity was obtained by 1% w/w MgO modified activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar, which reached 0.148 kg/kg with desorption reaching 76.34%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursya`bani
"Gas alam merupakan bahan bakar bersih yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara dan minyak bumi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan gas alam adalah adsorbed natural gas (ANG). ANG memanfaatkan kemampuan adsorpsi material adsorben seperti karbon aktif untuk menyimpan gas alam. Karbon aktif dibuat dengan menggunakan cangkang kelapa sawit melalui tahapan karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400 oC dan dilanjutkan dengan tahapan aktivasi untuk membuka pori. Aktivasi kimia dilakukan dengan larutan H3PO4, sementara aktivasi fisika dilakukan dengan menggunakan gas N2. Yield yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebesar 27,56%. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi, dilakukan juga impregnasi menggunakan MgO yang divariasikan pada konsentrasi 0,5% b/b, 1% b/b, dan 2% b/b. Karbon aktif dengan hasil terbaik adalah karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b dengan luas permukaan sebesar 1604,00 m2/g. Karbon aktif yang dihasilkan diuji kapasitasnya dalam menyimpan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 0,027 kg/kg.

Natural gas is a cleaner fuel that is more environmentally friendly than coal and oil. One of the technologies that can be used to store natural gas is adsorbed natural gas (ANG). ANG utilizes the adsorption ability of adsorbent materials such as activated carbon to store natural gas. Activated carbon is made using palm shells through the stages of carbonization and activation. The carbonization was carried out at 400 oC and followed by an activation step to open the pores. Chemical activation was carried out with H3PO4 solution, while physical activation was carried out using N2 gas. Yield obtained from this experiment is 27.56%. To increase adsorption ability, impregnation was also carried out using MgO with variation of concentration of 0.5% w/w, 1% w/w, and 2% w/w. Activated carbon with the best results was activated carbon with 1% w/w MgO modification with a surface area of 1604.00 m2/g. The activated carbon produced then tested for its capacity to store natural gas. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by activated carbon modified with 1% MgO w/w at temperature 28 oC and pressure 9 bar which was able to reach 0.027 kg/kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonard Chandra
"

Metode penyimpanan gas alam perlu dioptimalkan guna mencapai kapasitas adsorpsi dan desorpsi yang optimal namun tetap efektif dan aman. Salah satu teknologi yang menjanjikan untuk penyimpanan gas alam adalah Adsorbed Natural Gas (ANG). Teknologi ANG dapat dioptimalkan melalui pengembangan adsorben berbasis karbon aktif yang digunakan dalam silinder penyimpanan. Karbon aktif dapat diproduksi dari limbah cangkang kelapa sawit yang memiliki kandungan selulosa sebesar 29,7%, holoselulosa 47,7%, dan lignin 53,4%. Proses pembuatan karbon aktif dari limbah cangkang kelapa sawit melibatkan karbonisasi pada suhu 400 °C, diikuti oleh aktivasi menggunakan agen aktivator ZnCl2. Untuk meningkatkan luas permukaan karbon aktif, dilakukan aktivasi fisika tambahan pada suhu 850 °C selama 5 jam dengan aliran gas N2 sebesar 100 ml/menit. Karbon aktif yang dihasilkan kemudian dimodifikasi menggunakan bahan perekat termoplastik PVA dengan variasi konsentrasi 1% dan 2%. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah karbon aktif yang termodifikasi menggunakan PVA 2% dengan bilangan iodin sebesar 1393,74 mg/g dan luas permukaan spesifik (SBET) sebesar 1386,19 m2/g. Kapasitas adsorpsi gas metana oleh karbon aktif yang telah dimodifikasi dengan PVA 2% pada suhu 28 °C dan tekanan 9 bar mencapai 0,0573 kg/kg.


The storage method of natural gas needs to be optimized to achieve optimal adsorption and desorption capacities while ensuring effectiveness and safety. One promising technology for natural gas storage is Adsorbed Natural Gas (ANG). ANG technology can be optimized through the development of carbon-based adsorbents used in storage cylinders. Activated carbon can be produced from waste palm kernel shells, which contain 29.7% cellulose, 47.7% hemicellulose, and 53.4% lignin. The production process of activated carbon from palm kernel shell waste involves carbonization at a temperature of 400 °C, followed by activation using ZnCl2 as the activating agent. To increase the surface area of the activated carbon, additional physical activation is performed at a temperature of 850 °C for 5 hours with a nitrogen gas flow rate of 100 ml/minute. The resulting activated carbon is then modified using a thermoplastic binder, PVA, with concentrations of 1%, and 2%. The best-performing activated carbon is the one modified with 2% PVA, exhibiting an iodine number of 1393.74 mg/g and a specific surface area (SBET) of 1386.19 m2/g. The methane adsorption capacity of the modified activated carbon with 2% PVA at a temperature of 28 °C and a pressure of 9 bar reaches 0.0573 kg/kg.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurania Saubryani
"ABSTRAK
Adsorbed natural gas ANG adalah teknologi penyimpanan gas bumi dengan proses penjerapan adsorpsi menggunakan adsorben berpori. ANG menyimpan gas bumi pada tekanan 3,5 ndash; 4,0 MPa dan suhu ambien, sehingga tidak memerlukan proses pencairan seperti liquefied natural gas LNG ataupun proses kompresi bertingkat seperti compressed natural gas CNG . Penelitian ini akan membahas mengenai pemodelan tangki ANG dengan menggunakan adsorben berpori HKUST-1 untuk sektor rumah tangga menggunakan metode computational fluid dynamics CFD . CFD merupakan metode pemodelan yang mempertimbangkan neraca massa, energi, dan momentum. HKUST-1 adalah adsorben jenis metal organic frameworks MOF yang memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan adsorben jenis lain. Model ANG mempertimbangkan neraca massa total yang dikoreksi dengan dengan persamaan Darcy dan neraca energi. Variasi yang dilakukan adalah suhu umpan, tekanan, laju alir gas umpan, diameter pelet adsorben, dan geometri tabung untuk mendapatkan kapasitas adsorpsi tertinggi dan waktu pengisian yang paling cepat. Waktu pengisian didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk tabung mencapai tekanan 35 bar. Hasil dari penelitian ini adalah kapasitas adsorpsi sebesar 99,15 V STP /V volume gas teradsorpsi pada keadaan STP/volume tabung dengan waktu pengisian 8,87 menit. Hasil tersebut diperoleh dengan laju alir gas umpan 150 L/menit, volume tabung internal sebesar 77 L, dan diameter pelet 0,2 mm, serta suhu umpan dan suhu lingkungan secara berturut-turut sebesar 298 K dan 300.15 K . model tersebut menghasilkan nilai kalor sebesar 265,456 BTU, dimana nilai tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan nilai kalor LPG 12 kg untuk rumah tangga yang memiliki nilai kalor sebesar 557,424 BTU. Nilai kalor dapat ditingkatkan dengan menurunkan suhu umpan dan meningkatkan tekanan tabung ANG. Model dengan pendinginan pada suhu umpan sebesar 125 K dan tekanan tabung sebesar 100 bar menghasilkan nilai kalor sebesar 535.688 BTU, yang nilainya hampir sama dengan nilai kalor LPG 12 kg untuk rumah tangga.

ABSTRACT
Adsorbed natural gas ANG is a natural gas storage technology with adsorption process using porous material called adsorbent. ANG store the natural gas at 3,5 ndash 4,0 MPa and ambient temperature, so it does not require liquefaction process such liquefied natural gas LNG or multistages compression such as compressed natural gas CNG. This research will focus on modeling ANG tank using porous adsorbent HKUST 1 for household sector using computational fluid dynamics CFD . CFD is a modeling method that consider the mass, energy, and momentum balance. HKUST 1 is a metal organic frameworks MOF type of porous adsorbent which has higher storage capacity than other type of adsorbent. Transport equations considered in the model are total mass transport continuity equation corrected with Darcy rsquo s equation and energy transport. Variations in this study are the temperature, pressure, gas flowrate, and the pellet diameter of the adsorbent to achieve highest storage capacity and fast filling times using axi symmetric two dimensional 2D model . Filling times defined as the time at which the ANG tank reaches average pressure 3.5 bar. The result obtained by the simulation are 99.15 V STP V i.e., liters of gas stored per liters of storage vessel internal volume under STP condition of charging capacity and 8.87 minutes of charging time, with the following conditions constant inlet flowrate 150 L min, cylinder internal volume 77 L, pellet diameter 0.2mm, and extrenal and inlet temperature are 298 K and 300.15 K, respectively. The model resuting the Heating value of 265,456 which much lower than the heating value of 12 kg household LPG tank which has the heating value od 557,424 BTU. The heating value of ANG tank can increase with cooling in the inlet gas and increasing the tank pressure until 125 K and 100 bar, respectively. Resulting the incerasing number of the heating value until 535,688 BTU, which slighty similar with the heating value of household 12 kg LPG tank. "
2017
S67793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghilandy Ramadhan
"Karbon aktif adalah jenis adsorben yang paling banyak digunakan pada Adosrbed Natural Gas (ANG).. Karbon aktif dapat dibuat dari berbagai bahan baku dan salah satunya Eceng Gondok (Eichornia crassipes). Proses pembuatan karbon aktif berbahan dasar Eceng gondok melalui tahap preparasi, karbonasi, dan aktivasi kimia. Activating agent yang digunakan dalam preparasi karbon aktif adalah ZnCl2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator ZnCl2 yang digunakan untuk pembuatan karbon aktif dari eceng gondok, pengaruh tekanan saat pengisian terhadap kapasitas penyimpanan gas metana pada tabung ANG, serta membandingkan kemampuan adsorpsi dan desorpsi karbon aktif . Variasi konsentrasi ZnCl2 yang digunakan adalah 0,25 N, 1 N, 4 N dan 7 N. Variasi tekanan saat pengiasian gas metana adalah 10 bar, 24 bar dan 35 bar. Metode bilangan Iod dan Uji SEM-EDX digunakan dalam proses karakterisasi. Pada pengujian kapasitas penyimpanan dilakukan pada suhu tetap (isothermal) yaitu 27°C. Karbon aktif komersial jenis EnerG2 digunakan sebagai pembanding. Hasil paling baik didapatkan pada konsentrasi ZnCl2 1 N dengan luas permukaan 365,7 m2/g dan kapasitas penyimpanan gas metana pada 36 bar sebesar 0,29 kg/kg dengan efisiensi 54,9 %.

Activated carbon is a type of adsorbents which most widely used in the Natural Gas (ANG) technology. Activated carbon can be manufactured from a variety of raw materials included water hyacinth (Eichornia crassipes). The process of making an activated carbon from Eichornia crassipe through preparation, carbonation stage, and chemical activation.. This study aims to determine the effect of concentration of Activating agent ZnCl2, effect of pressure of the methane storage , and to compare the ability of activated carbon from water hyacinth and commercial activated carbon. Variations ZnCl2 concentration used was 0.25 N, 1 N, 4 N and 7 N. While variations of gas pressure is 10 bar, 24 bar and 35 bar. Iodine Number test and SEM-EDX is used in the characterization process. In this test, the storage capacity of methane performed at a constant temperature (isothermal) at 27 ° C. EnerG2 types of commercial activated carbon is used as a comparison. The best results obtained at a concentration of ZnCl2 1 N with a surface area of ​​365.7 m2/g and the storage capacity of methane gas at 36 bar of 0.29 kg/kg with an efficiency of 54.9 %."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alristo Sanal
"Limbah plastik PET merupakan bahan baku yang baik untuk membuat karbon aktif dimana memiliki ketersediaan yang besar dan kadar karbon yang tinggi. Karbon aktif tersebut dibuat untuk mengembangkan teknologi ANG yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penyimpanan gas metana. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif berbahan baku limbah plastik PET untuk diaplikasikan pada teknologi ANG. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan melakukan variasi pada proses aktivasi yaitu variasi laju alir karbon dioksida dan waktu aktivasi serta dilakukan pengujian terhadap penyerapan gas metana.
Hasil terbaik dari pembuatan karbon aktif adalah dengan laju alir 200 ml/min dan waktu aktivasi 240 menit yang menghasilkan luas permukaan sebesar (bilangan iod) 1591,72 m2/g dengan kadar karbon 83,2 %. Pada uji penyerapan gas metana menggunakan karbon aktif dengan kondisi optimal menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,529 kg/kg pada tekanan 25 bar dan sebagai pembanding digunakan karbon aktif komersial yang menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,1 kg/kg dengan luas permukaan 1201 m2/g.

PET plastic waste is a good raw material for making activated carbon which has a great availability and high carbon content. PET based activated carbon is made to develop ANG technology used to solve the problems of methane gas storage. Because of that in this research researcher make an activated carbon with PET plastic as raw material to be used at ANG technology. The propose of this research is to made an activated carbon with high surface area with variation at activation process which are carbon dioxide gas flow and activated time also we test the adsorption of methane gas.
Activated carbon with the highest surface area is activated carbon with gas flow at 200 ml/min and activated time at 240 muinute with surface area at (Iod Number) 1591,72 m2/g and carbon composision at 83,2 %. At methane gas adsorption test use activated carbon with optimal condition that give storage capacity at 0,529 kg/kg with 25 bar pressure and as comparison we used commercial activated carbon that give storage capacity at 0,1 kg/kg with surface area 1201 m2/g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipangkar, Samson Patar
"Penggunaan gas alam dapat dimaksimalkan denga mengoptimasi metode penyimpanan yang efektif dan aman. Salah satu teknologi penyimpanan gas alam yang aman adalah Adsorbed Natural Gas (ANG). Teknologi ANG dapat dikembangkan melalui pengembangan adsorben berupa karbon aktif. Kapasitas lepas gas alam dari karbon aktif masih dapat ditingkatkan hingga 7,76 dengan penyisipan logam NiO. Karbon aktif dapat diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya limbah sabut kelapa karena mengandung selulosa sekitar 32,5 dan lignin sekitar 37. Karbon aktif berbahan baku limbah sabut kelapa akan diproses melalui karbonisasi pada temperatur 500 C, lalu diaktivasi dengan menggunakan agen aktivator berbeda berupa KOH dan NaOH, dan dimodifikasi menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5, 1, dan 2. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah karbon aktif termodifikasi NiO 1 dengan bilangan iodin sebesar 791 mg g dan SBET 777m2 g. Kapasitas adsorpsi gas metana oleh karbon aktif termodifikasi NiO 1 pada temperatur 28 C dan tekanan 9 bar mampu mencapai 0,046kg kg.

The use of natural gas can be maximized by optimizing effective and safe storage methods. One of the safest natural gas storage technology is Adsorbed Natural Gas (ANG). ANG technology can be developed through the development of the adsorbent in the form of activated carbon. The release capacity of natural gas from activated carbon can still be increased up to 7.76 with NiO metal impregnation. Activated carbon can be produced from biomass such as coconut husk waste because it contains about 32.5 cellulose and 37 lignin. Activated carbon made from coconut husk waste will be processed through carbonization at 500 C, activation using different activator agents in the form of KOH and NaOH, and modification using NiO with differences concentration of 0.5, 1 and 2. Activated carbon that modified with 1 NiO has the best characteristic with iodin number of 791 mg g and SBET of 777 m2 g. The modified activated carbon methane adsorption capacity at 28 C dan 9 bar is 0,046kg kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbiyah Sausan Ulfa
"PET (Polietilena Tereftalat) merupakan kemasan botol plastik berwarna dengan tingkat konsumsi terbesar keempat di dunia. Konsumsi PET di Indonesia meningkat mencapai 7% per tahun hal ini dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendaur ulang limbah PET dengan menggunakan proses sederhana dalam menghilangkan warna dari limbah PET. Hasil penghilangan warna limbah PET akan digunakan sebagai alternatif sumber karbon untuk sintesis carbon nanotube (CNT). Warna limbah PET yang digunakan adalah biru dan hijau. Agen penghilang warna yang terpilih adalah hidrogen peroksida (H­2O2) karena merupakan reagen yang ekonomis dan ramah lingkungan. Limbah PET berwarna dan H2O2 akan dipanaskan ke dalam sistem oil bath pada suhu 110oC dan tekanan 1 atm.
Hasil waktu penghilangan warna untuk limbah PET biru lebih cepat dibandingkan limbah PET hijau yaitu 72 dan 115 menit per 15 gram limbah PET. Kualitas penghilangan warna limbah PET biru lebih baik dibanding hasil penghilangan warna limbah PET hijau karena memiliki nilai reflektansi lebih dekat dengan limbah PET tidak berwarna. Proses sintesis CNT dari plastik limbah PET biru yang sudah dihilagkan warnanya menghasilkan yield sebesar 8,58%. Diameter rata rata kristal CNT yang dihasilkan dari proses ini diperoleh sebesar 37 nm. Hal ini menunjukkan bahwa plastik limbah PET yang sudah dihilangkan warnanya dapat digunakan sebagai sumber karbon dalam sintesis CNT.

The level consumption of Polyethylene Terephthalate (PET) as a packaging of colored beverage bottles occupies the fourth largest in the world. In Indonesia, PET consumption increased reaches 7% per year so that it can cause environmental impacts. This study aims to process the recycling PET waste by obtaining a simple potential process to remove the color from PET waste. The decolorized PET waste will be an alternative carbon source for Carbon Nanotube (CNT) synthesis. The colors of PET waste are blue and green bottles. The selected color removal agent is hydrogen peroxide (H2O2) because it is inexpensive reagent and has lower toxicity to environment. The colored PET waste and H2O2 will be heated in the oil bath system at temperature 110oC and pressure 1 atm.
The result showed that color removal time for blue PET waste faster than the green PET waste, 72 and 115 minutes per 15 grams PET waste. The quality of color removal of blue PET waste is better than the result of color removal of green PET waste because it has a reflectance value closer to colorless PET waste. The CNT synthesis process from plastic blue PET waste which has been color-treated yields a yield of 8.58%. The average diameter of CNT crystals produced from this process is obtained at 37 nm. This shows that PET waste plastic which has been discolored can be used as a carbon source in CNT synthesis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Aulia Hanifah
"Emisi gas buang dari kendaraan bermotor banyak mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Karbon aktif dapat dikembangkan sebagai adsorben guna mendukung upaya penanggulangan pencemaran udara akibat emisi gas kendaraan bermotor. Karbon aktif diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya ialah cangkang kelapa sawit yang memiliki kandungan selulosa (6,92%), hemiselulosa (26,16%), dan lignin (53,85%). Karbon aktif berbahan baku limbah cangkang kelapa sawit diproses melalui proses dehidrasi, reduksi, dan diaktivasi kimia menggunakan larutan kalium karbonat (K2CO3) dengan rasio massa 1:1 dan konsentrasi K2CO3 sebesar 20%-w. Selanjutnya, sampel dikarbonisasi pada furnace dengan temperatur 500 ºC dan dilanjutkan dengan aktivasi kimia tahap dua dengan variasi perbandingan massa K2CO3 dan massa bahan baku yang digunakan sebesar 1:1 dan 3:2. Sampel yang telah teraktivasi kimia selanjutnya mengalami aktivasi fisika pada temperatur 750 ºC dan dialiri gas N2 dengan laju 200 ml/menit selama 90 menit. Karbon aktif yang telah disintesis memiliki luas permukaan terbaik pada variasi rasio massa 3:2 yaitu sebesar 1202 m2/g. Modifikasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dari karbon aktif. Pada penelitian ini, modifikasi dilakukan dengan menyisipkan logam oksida berupa nikel oksida (NiO) ke dalam pori karbon aktif dengan variasi konsentrasi sebesar 0,5%, 1%, 2%. Penyisipan NiO mengurangi luas permukaan karbon aktif hingga 802 m2/g pada variasi konsentrasi 2%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media karbon aktif terimpegrasi NiO 1% yang dipasang pada tabung adsorpsi dapat memberikan hasil penurunan konsentrasi gas CO sebesar 61,95%, HC sebesar 37,96 %, dan CO2 sebesar 48,5 %.

Exhaust emissions from motor vehicles contain many compounds that are harmful to human health and the environment. Activated carbon can be developed as an adsorbent to support efforts to combat air pollution due to motor vehicle gas emissions. Activated carbon is produced with biomass raw materials, one of which is a palm shell which contains cellulose (6.92%), hemicellulose (26.16%), and lignin (53.85%). Activated carbon made from palm shell waste is processed through the process of dehydration, reduction, and chemical activation using potassium carbonate (K2CO3) solution with a mass ratio of 1:1 and K2CO3 concentration of 20%-w. Furthermore, the sample was carbonized in the furnace at a temperature of 500 ºC and continued with second step chemical activation with a variation in the mass ratio of K2CO3 and the mass of the raw material used was 1:1 and 3:2. Samples that have been chemically activated then undergo physical activation at 750 ºC and flowed with N2 gas at a rate of 200 ml/min for 90 minutes. The synthesized activated carbon has the best surface area at a mass ratio of 3:2 which is 1202 m2/g. Modifications were made to increase the adsorption capacity of activated carbon synthesized. In this study, the modification was carried out by impregnating metal oxides in the form of nickel oxide (NiO) into pores of activated carbon with a concentration variation of 0.5%, 1%, 2%. NiO impregnation reduces the surface area of activated carbon up to 802 m2/g at 2% concentration variation. From the results of the study, the NiO 1% -activated carbon mounted on the adsorption tube can result in a decrease in CO gas concentration of 61.95%, HC of 37.96%, and CO2 of 48,5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>