Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satyandyka Adirajasa
"Tujuan makalah ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas teknologi Long Range (LoRa)
sebagai media komunikasi untuk aplikasi Smart Meter. Smart meter adalah perangkat
elektronik yang mengukur dan mengomunikasikan data konsumsi energi ke penyedia
utilitas pusat. LoRa adalah teknologi komunikasi nirkabel jarak jauh dan daya rendah
yang telah mendapatkan daya tarik di arena Internet of Things (IoT) karena konsumsi
dayanya yang rendah dan kemampuannya untuk berkomunikasi jarak jauh. Selanjutnya,
kita akan membahas pertimbangan desain untuk memasang jaringan Smart Meter
berbasis LoRa, seperti parameter yang mempengaruhi jangkauan, tingkat data, dan
konsumsi daya perangkat LoRa. Terakhir, berdasarkan kriteria yang dijelaskan, kami akan
menyajikan evaluasi kinerja jaringan Smart Meter berbasis LoRa. Kinerja LoRa sebagai
saluran komunikasi untuk aplikasi Smart Meter akan dianalisis untuk memberikan
wawasan signifikan tentang implementasi jaringan Smart Meter. Berdasarkan kriteria
seperti cakupan, konsumsi daya, tingkat data, dan biaya, penelitian ini akan membantu
dalam mengidentifikasi metode komunikasi yang paling tepat untuk aplikasi Smart Meter.
Secara keseluruhan, penelitian ini akan membantu membangun jaringan Smart Meter
yang efisien dan hemat biaya, yang penting untuk mencapai masa depan energi yang
berkelanjutan.

The objective of this paper is to evaluate the effectiveness of Long Range (LoRa)
technology as a communication medium for Smart Meter applications. Smart meters are
electronic devices that measure and communicate energy consumption data to a central
utility provider. LoRa is a low-power, long-distance wireless communication technology
that has gained traction on the Internet of Things (IoT) arena due to its low power
consumption and long-distance capabilities. Afterwards, we'll go through the design
concerns for installing LoRa-based Smart Meter networks, such as the parameters that
influence the range, data rate, and power consumption of LoRa devices. Lastly, based on
the criteria described, we will present a performance evaluation of LoRa-based Smart
Meter networks. The performance of LoRa as a communication channel for Smart Meter
applications will be analysed to give significant insights into the implementation of Smart
Meter networks. Based on criteria such as coverage, power consumption, data rate, and
cost, this study will assist in identifying the most appropriate communication method for
Smart Meter applications. Overall, this research will help to construct efficient and cost-
effective Smart Meter networks, which are essential for reaching a sustainable energy
future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangandar Febritson
"Skripsi ini membahas mengenai praktik pengukuran dan pengevaluasian kinerja, penyusunan laporan kinerja, dan pemanfaatan laporan kinerja untuk peningkatan kualitas kinerja dengan perspektif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang ditinjau dari aspek tujuan dan manfaat, proses, indikator yang diukur, serta memaparkan hambatan-hambatan dalam penggunaan dan pelaporan pengukuran kinerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap Kementerian ESDM. Pengumpulan data dilakukan dengan penelaahan dokumen LAKIP dan wawancara.
Tujuan utama Kementerian ESDM melakukan penyusunan, pengukuran dan pengevaluasian kinerja adalah untuk pelaporan eksternal dan kepatuhan. Proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja serta penyusunan laporan kinerja Kementerian ESDM secara umum telah sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan teori langkah teknis penyusunan, pengukuran dan pengevaluasian kinerja yang ada. Namun, untuk pengukuran outcome masih mengalami berbagai kendala yang disebabkan oleh beberapa faktor yang menghambat dalam proses pengukuran dan pelaporan kinerja.

This thesis discusses about the practice of measurement and evaluation performance, preparation of performance reports, and use of performance reports for performance improvement with the perspective of Government Accountability Implementation that viewed from aspect of purpose and benefit, process, indicators are measured, and explain the obstacles in the use of performance measurement and reporting. This research use qualitative approach with case study method in Ministry of Energy and Mineral Resources. Data collection use document review and interview.
Main purpose of Ministry of Energy and Mineral Resources doing preparation of performance reports, performance measurement and evaluation is for external reporting and compliance. Generally preparation of performance reports, performance measurement, and performance evaluation process is in line with regulations and legislation applicable and theory. Nevertheless, the measurement of outcome still encounter many problems because several factors that hinder the process of measuring and reporting performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Adinnugraha Julyusputra
"Leaderonomics bergerak di industri pelatihan dan pengembangan profesional yang sedang mengalami disrupsi yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan pandemi. Disrupsi ini menyebabkan pemain lama di industri tersebut terancam posisinya oleh pemain baru dengan teknologi atau pelayanan yang lebih baik. Leaderonomics tidak bebas dari ancaman tersebut dan berusaha untuk beradaptasi dengan melakukan transformasi digital. Usaha tersebut terwujud dalam pembentukan Leaderonomics Digital (LD) sebagai penyedia teknologi untuk aktivitas pelatihan dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah transformasi digital tersebut telah tepat dilakukan ditinjau dari kondisi industri pelatihan dan pengembangan profesional, performa LD dari perspektif finansial dan operasional, serta tercapainya competitive differentiation ditinjau dari rantai nilai LD. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembentukan LD telah tepat dilakukan, performa finansial LD masih belum sesuai harapan, dan competitive differentiation masih belum tercapai dikarenakan pemasaran yang tidak efektif.

Leaderonomics is in the professional training and development industry which is currently experiencing disruption because of technological development and the pandemic. This disruption causes established players in the industry to be threatened by new competitors who can provide better technology or service. Leaderonomics is not free from such threat and seeks to adapt to this development through its effort to carry out digital transformation. This effort was manifested in the formation of Leaderonomics Digital (LD) as technology provider for training and development activities. This study was conducted to analyze whether digital transformation is the proper choice in terms of the conditions of the professional training and development industry, LD performance from financial and operational perspective, and the achievement of competitive differentiation in terms of LD value chain. The result of the analysis carried out in this study found that the formation of LD is the proper choice in regards to the industry’s conditions, LD’s financial performance hadn’t met expectations, and competitive differentiation has not been achieved due to ineffective marketing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moeheriono
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
658.312 5 MOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ester Marini
"Dengan adanya Kebijakan Pemerintah mengenai Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 Tahun 2007 mengenai Pedoman Manajerial PPI dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 tahun 2007 mengenai Pedoman PPI diharapkan semua rumah sakit dapat mengimplementasikannya dengan penanggungjawab adalah Organisasi PPI yaitu Komite PPI. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati telah melaksanakan Program PPI sejak tahun 1989 dan pada tahun 2013 mendapatkan akreditasi baik versi Nasional maupun internasional namun angka Healthcare Associated Infections (HAIs) masih tinggi. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi RSUP Fatmawati untuk terus meningkatkan kinerja agar mutu pelayanan meningkat. Untuk memperoleh kinerja yang baik dalam program PPI diperlukan sistem keuangan, sumber daya dan pelaksanaan program kerja yang baik sehingga pasien dan petugas merasa aman karena terhindar dari kejadian infeksi. Pendekatan yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja keempat aspek tersebut adalah dengan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PPI yang ada belum mengatur semua aspek PPI sehingga menimbulkan ketidakpahaman rumah sakit sebagai pelaksanaan program seperti Infection Control Risk Assesment dan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Dalam struktur organisasi PPI RSUP Fatmawati juga belum sesuai dengan Pedoman Manajerial PPI. Untuk kinerja perspektif pelanggan sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan sebesar 74,6% namun masih memerlukan perbaikan pada kondisi fisik bangunan yang tidak sesuai standar. Kinerja perspektif proses internal sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 80,74% namun beberapa upaya pencegahan HAIs belum dilaksanakan optimal. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 75,34% namun perlu meningkatkan kompetensi 4 perawat PPI serta perlu pelatihan PPI untuk semua petugas kesehatan. Kinerja perspektif finansial juga cukup baik dengan tingkat kesetujuan 72,56% namun perlu mendapatkan perhatian mengenai penambahan anggaran untuk pelatihan PPI dan penyesuaian insentif perawat PPI dengan kinerja.
Saran yang dapat dilaksanakan yaitu revisi kebijakan PPI, restrukturisasi Komite PPI, melakukan kajian resiko pengendalian infeksi, pertemuan rutin untuk membahas pencegahan dan pengendalian infeksi khususnya penurunan angka HAIs, pelatihan untuk perawat PPI yang baru serta pelatihan untuk semua petugas kesehatan dan perlu disusun kebijakan mengenai jenjang karir dan jabatan perawat PPI.

Government Policy on Infection Prevention and Control (IPC) Program which are the Minister of Health Decree No. 270/2008 about Guidelines for IPC Managerial and the Minister of Health Decree No. 382/2007 about Guidelines of Infection Prevention and Control states that all hospitals should implement the IPC Program with the charge is the IPC Organization named IPC Committee. Fatmawati General Hospital has conducted IPC Program since 1989 and accredited in 2013 for both versions National and International but the numbers of Healthcare Associated Infections (HAIs) is still high. And this is certainly a concern for Fatmawati General Hospital in order to continuously improve the services quality. To obtain good performance in IPC program required the financial system, resources and programs implementation that work well so patient and attendant satisfied not being infected. The approach can be used to improve the performance of the four aspects is the Balanced Scorecard. This research is a descriptive analytical quantitative and qualitative approach (mixed method).
The results showed that the IPC policy is not set all the aspects of IPC, such as the implementation of Infection Control Risk Assessment and Antimicrobial Resistance Control. The organization of the IPC in Fatmawati General Hospital has not fulfilled the criteria on IPC Managerial Guideline. For the performance of the customer perspective is quite good with the level of agreement of 74.6% but still need improvement in the physical condition of the building. The performance of internal process perspective is good with 80.74% level of agreement but some HAIs preventive measures have not been implemented optimally. The performance of Learning and Growth perspective is good enough with 75.34% level of agreement but need to improve the competence of 4 IPC nurses with training and also for all hospital workers. And performance of financial perspective is also quite good with 72.56% level of agreement but need in concern about budget for IPC trainings and the incentives of IPC nurses calculated with their performance.
Suggestions that can be implemented are revision of IPC policy, restructuring IPC committee, implement infection control risk assessment, conduct regular meetings to discuss the infection prevention and control in particular for reduction of HAIs rates, IPC training for new IPC nurses and other hospital workers and develop the policy for the career and their position.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Radytio Nugrahanto
"ABSTRAK
Laporan Magang ini dimaksudkan untuk menganalisis system pengelolaan kinerja yang digunakan
didalam perusahaan PT. Pertamina EP dengan penarikan partisipan melalui karyawan di kantor
pusat Jakarta.
Fokus Laporan Magang ini antara lain untuk memberikan laporan aktivitas magang selama tiga
bulan, dan juga untuk mengetahui bagaimana pandangan perumus sekaligus penerap pedoman
system pengelolaan kinerja serta pendapat dan pengalaman dari para partisipan karyawan selain
penerap terhadap proses pengelolaan kinerja, yang pada gilirannya akan digunakan untuk
membahas mengenai bagaimana proses pengelolaan kinerja dilaksanakan serta apakah
berdasarkan teori system pengelolaan kinerja dan prosesnya sudah efektif. Metode penelitian
kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara terhadap beberapa karyawan yang lingkup
kerjanya berada didalam Departemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, pengetahuan juga didapat
melalui presentasi pedoman yang diberikan pembimbing magang.
Dalam penelitian ditemukan bahwa proses pengelolaan kinerja terganggu dalam pengolahan nilai
akhir pegawai dengan isu subjektivitas. Meskipun begitu, pada tahap-tahap lain dalam proses
pengelolaan kinerja ditemukan telah efektif. System sendiri secara garis besar terbagi tahap
pembuatan standar, tahap pengampuan kinerja, dan tahap umpan balik serta perjanjian pegawai."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luksi Paryatno
"Evaluasi kegiatan webinar dilakukan Pusdiklat Perdagangan untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Evaluasi dilakukan terhadap peserta webinar. Sampel diambil dengan non probability sampling, yaitu purposive sampling yang berjumlah 36 responden dengan menggunakan kuesioner melalui survei online. Evaluasi layanan dilakukan dengan pendekatan service quality (servqual) terhadap empat dimensi pelaksanaan webinar, yaitu promosi, pelaksana, narasumber, dan materi. Hasil analisis dengan pendekatan importance performance matrix analysis (IPMA) membagi dimensi dan indikator ke dalam empat kuadran. Hasil menunjukkan bahwa narasumber dan materi adalah dua dimensi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi dan kinerja yang baik, yaitu berada pada kuadran 2; dimensi promosi telah mempunyai kinerja yang sangat baik meski tidak mempunyai kepen tingan yang tinggi ; sedangkan dimensi pelaksana/pelaksanaan menjadi dimensi yang harus diperbaiki karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi kinerja yang rendah. Temuan lain yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan webinar adalah peran pemandu acara yang harus aktif memahami dan memenuhi kebutuhan peserta selama kegiatan webinar berlangsung. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan webinar, penyelenggara harus dapat memilih dan mempersiapkan pemandu acara yang memahami materi, karakter peserta, dan kebutuhan peserta webinar"
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Halim
"Laporan ini menjelaskan tentang metode penilaian kinerja yang digunakan oleh perusahaan perjudian yang bernama Millenium Leisure. Laporan ini menjawab tentang pertanyaan yang ditanyakan sehubungan dengan keterbatasan penilaian kinerja lama (Stacked Ranking). Selanjutnya, kami mengajukan metode penilaian kinerja yang baru (Balanced Scorecard), yang dimana kami pun memasukkan beberapa keuntungan dalam pemakaiannya. Pada akhirnya, kami memberikan sistem pemberian upah yang berdasarkan dengan metode penilaian kinerja tersebut.

This report explains about the performance ranking methods practiced by Gambling Company in Australia named Millenium Leisure. The report starts directly answering the question that we have been asked about limitations by using the old method of performance ranking (Stacked Ranking). Furthermore, we introduce the new performance ranking (Balanced Scorecard) method which we include the advantages of using it. At the end of the report, we give them the remuneration system based on the performance ranking method we suggest."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ariani
"Multifinance merupakan institusi keuangan non-bank yang bergerak di bidang usaha peminjaman dana yang memiliki tujuan untuk melakukan transaksi jasa ataupun barang. Industri multifinance mengalami beberapa masalah selama beberapa tahun belakangan, salah satu diantaranya ialah peningkatan kredit macet yang disebabkan oleh penurunan pada pertumbuhan industri dimana hal tersebut mendorong terjadinya kenaikan pada NPF multifinance sehingga perlu dilakukan evaluasi ulang perihal kinerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kinerja dari perusahaan multifinance di Indonesia selama periode waktu 2014-2019 serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk memperoleh skor efisiensi dan menggunakan regresi Tobit untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap efisiensi, dan hasil dari Data Envelopment Analysis (DEA) untuk uji robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multifinance masih belum efisien dalam menjalankan fungsi biayanya selama tahun 2014-2019. Capital ratio, Size, Expense, ROA, dan Borrowed Fund merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap efisiensi multifinance di tahun 2014-2019, dimana capital ratio, ROA, dan Borrowed fund berpengaruh positif signifikan terhadap efisiensi, sedangkan Size dan Expense berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi multifinance.

Multifinance is a non-bank financial institution that lends money in order to conduct service or goods transactions. The multifinance industry has faced several issues in recent years, one of which is an increase in non-performing loans caused by a decline in industrial growth, which has resulted in an increase in the NPF of multifinance, necessitating a re-evaluation of performance. The purpose of this study was to assess the performance of multifinance companies in Indonesia from 2014 to 2019, as well as to determine the factors that influence it. The Stochastic Frontier Analysis (SFA) method was used to obtain an efficiency score, and Tobit regression was used to determine what factors affect efficiency, as well as the results of the Data Envelopment Analysis (DEA) for the robust test. The study's findings indicate that multifinance is still inefficient in carrying out its cost function from 2014 to 2019. Capital ratio, Size, Expense, ROA, and Borrowed Fund are variables that have a significant effect on multifinance efficiency in 2014-2019, with capital ratio, ROA, and Borrowed Fund having a significant positive effect on efficiency and Size and Expense having a significant negative effect on efficiency finance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bari
"UMKM berkontribusi secara signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Menurut data yang diterbitkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2021 UMKM diperkirakan berkontribusi sebesar 8.573 triliun rupiah. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja setidaknya 96,92%, diperkirakan sebanyak 119,6 juta orang. Di antara bisnis yang berorientasi pada produk dan layanan, UMKM yang memfokuskan produknya pada bisnis jasa perlu lebih memperhatikan standarisasinya baik dalam proses penyampaian layanan maupun produk akhir yang diterima oleh klien. Berlokasi di Jakarta Selatan, PPSDM Consultant adalah perusahaan menengah yang memfokuskan produknya pada bisnis jasa sebagai konsultan manajemen dan psikologi. Penelitian ini menggunakan teknik business coaching dengan metode kualitatif dalam pengumpulan data untuk memetakan kondisi dan permasalahan perusahaan saat ini untuk merancang dan mengimplementasikan solusi perbaikan. Masalah utama yang ditemukan adalah tidak tersedianya deskripsi pekerjaan (job description) yang tepat dan standard operating procedure (SOP) sebagai standarisasi pelayanan untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya. Hasil penelitian menunjukkan penerapan SOP (standard operating procedure) yang tepat dan job description fungsi terkait berpengaruh positif terhadap efisiensi kinerja perusahaan karena adanya standarisasi dalam prosedur pemberian layanan yang pada gilirannya meningkatkan kualitas produk akhir perusahaan, laporan psikologis. Penerapan SOP dan uraian tugas membantu karyawan memahami tanggung jawab dan fungsinya dengan baik untuk memenuhi standar perusahaan. Penerapan SOP dan job description juga membantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO internasional yang memperluas segmen pasar khususnya B2G (business to government) dan meningkatkan pendapatan tahunan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam mengelola fungsi internal dalam aspek manajemen operasional dengan menerapkan deskripsi pekerjaan (job description) dan SOP (standard operational procedure) yang tepat.

MSMEs contribute significantly to both Indonesia’s economic growth and employment. According to data published by Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprise, in 2021 MSMEs contribute estimated at 8,573 trillion rupiah. MSMEs also contributed to employment by at least 96.92% estimated at 119,6 million people. Among product and service-oriented business, MSMEs that focuses its products on services business need to pay more attention to its standardization both in service delivering process and the end products received by clients. Located in South Jakarta, PPSDM Consultant is a medium enterprise focusing its products on service business as management and psychology consultant. This study uses business coaching techniques with qualitative method in data collection to map current condition and problems of the company to devise and implement solutions of improvement. Two main problems found within the company are the unavailability of proper job descriptions and standard operational procedure (SOP) for service standardization to improve its performance efficiency. The result shows the implementation of proper SOP (standard operating procedure) and job descriptions of functions positively affects company’s performance efficiency because of the standardization in service deliver procedure which in turn improving the quality of the company’s end-products, the psychological reports. The implementation of SOP and job description help the employees understand about their responsibility and functions properly to meet company’s standards. The implementation of SOP and job description also help the company to gain international certification of ISO which in turn broaden market segments for B2G (business to government) and increase in company annual income. This study aims to assist MSMEs in managing their internal function of management in operations aspect by implementing proper job description and SOP (standard operational procedure).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>