Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasna Nugrahaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan unsur timah (Sn) pada paduan aluminium-seng (Al-Zn) terhadap sifat fisik dan perilaku degradasinya sebagai anoda korban. Anoda korban berbasis Al-Zn dengan variasi penambahan Sn sebesar 0,4%, 0,8%, dan 1,2% dibuat melalui metode pengecoran dan diuji untuk sifat fisik menggunakan mikroskop optik (OM) dan scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy(SEM-EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan  Sn memperkecil ukuran butir paduan, yang berkontribusi pada peningkatan ketahanan terhadap korosi pitting. Pengujian degradasi dilakukan menggunakan pengujian cyclic potentiodynamic polarization(CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), dan electrochemical capacitance (DNV RP-B401). Sampel dengan penambahan Sn sebesar 1,2 wt% memiliki grafik OCP yang paling fluktuatif, yang mengindikasikan bahwa sampel tersebut sulit terepasivasi. Penambahan unsur Sn juga dapat meningkatkan nilai Epitt. Nilai Epitt yang lebih negatif menunjukkan semakin mudah suatu sampel mengalami pitting corrosion. Sampel dengan penambahan unsur Sn sebesar 0,8 wt% memiliki nilai potensial akhir terbesar, tetapi untuk nilai ECC dan consumption rate masih unggul sampel dengan penambahan 1,2wt%, sehingga sehingga performa keseluruhan sampel AlZn1,2Sn lebih baik dalam hal ECC yang lebih tinggi dan laju konsumsi yang lebih rendah, meskipun sampel AlZn1,2Sn memiliki kecenderungan pitting corrosion yang lebih besar dibandingkan sampel AlZn0,8Sn.

This study aims to evaluate the effect of adding tin (Sn) to aluminum-zinc (Al-Zn) alloys on their physical properties and degradation behavior as sacrificial anodes. Al-Zn-based sacrificial anodes with Sn additions of 0.4%, 0.8%, and 1.2% were produced through casting and tested for physical properties using optical microscopy (OM) and scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy (SEM-EDS). The results indicated that the addition of Sn reduced the grain size of the alloy, contributing to increased resistance to pitting corrosion. Degradation testing was conducted using cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), and electrochemical capacitance (DNV RP-B401). The sample with a 1.2 wt% Sn addition had the most fluctuating OCP graph, indicating difficulty in repassivation. The addition of Sn also increased the Epitt value. A more negative Epitt value indicates that the sample is more prone to pitting corrosion. The sample with 0.8 wt% Sn addition had the highest final potential value, but for ECC and consumption rate, the sample with 1.2 wt% addition was superior. Therefore, the overall performance of the AlZn1.2Sn sample is better in terms of higher ECC and lower consumption rate, despite having a greater tendency for pitting corrosion compared to the AlZn0.8Sn sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzulfikar Rakhman
"Korosi pada dunia industri dan infrastruktur sangat dihindari. Oleh karena itu diperlukan pencegahan terjadinya korosi atau menghambat laju korosi. Metode yang sering digunakan adalah anoda korban. Pada penelitian ini berfokus pada pengaruh penambahan unsur disporsium (Dy) sebesar 0,1; 0,3; 0,5 wt% terhadap mikrostruktur dan sifat korosi paduan Al-5Zn-0,5Sn sebagai kandidat material anoda korban. Sampel dibuat menggunakan proses pengecoran dengan electric resistant mini furnace, kemudian dilakukan karakterisasi dengan OES, OM, dan SEM EDX. Kemudian dilakukan uji polarisasi dan EIS menggunakan alat CorrTest dengan software CS Studio5, NaCl 3,5% sebagai larutan elektrolitnya dan SCE sebagai reference electrode (RE). Hasilnya menunjukkan semakin halusnya ukuran butir dengan bertambahnya kandungan disporsium (Dy). Kemudian nilai OCP yang dihasilkan berkisar antara -1,1792 V hingga -1,1443 V sehingga tidak memenuhi standar logam tanah jarang sebagai kandidat anoda korban. Di sisi lain, paduan dengan penambahan kandungan disporsium (Dy) menunjukkan laju korosi yang semakin tinggi.

Corrosion in industry and infrastructure is highly avoided. Therefore, it is necessary to prevent corrosion or inhibit the rate of corrosion. The method that is often used is sacrificial anode. This study focuses on the effect of the addition of the element dysprosium (Dy) of 0,1; 0,3; 0,5 wt% on microstructure and corrosion properties of Al-5Zn-0,5Sn alloy as a candidate sacrificial anode material. Samples were made using a casting process with an electric resistant mini furnace, then characterization was carried out with OES, OM, and SEM EDX. Then polarization and EIS tests were carried out using CorrTest with CS Studio5, NaCl 3,5% as electrolyte solution and SCE as reference electrode (RE). The result shows the finer grain size with increasing dysprosium (Dy). Then the results of OCP values ranged from -1,1792 V to -1,1443 V, so they are not in accordance with the standard of rare earth metals as sacrificial anode candidates. On the other hand, alloys with addition of dysprosium (Dy) showed a higher corrosion rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmat Basuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Prasetya
"Salah satu anoda korban yang paling banyak dipelajari adalah paduan Al-Zn-Sn, yang memiliki efisiensi arus sekitar 70%. Untuk meningkatkan efisiensi anoda korban paduan aluminium, logam tanah jarang seperti lantanum sering ditambahkan. Dari beberapa penelitian, penambahan logam tanah jarang menunjukkan efek yang berbeda, mulai dari peningkatan efisiensi arus hingga sealing effect pada lapisan pasif. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruhnya terhadap struktur mikro dan sifat korosi dari penambahan lantanum pada salah satu paduan aluminium yang sering digunakan, seperti Al-Zn-Sn. Variasi sampel uji adalah Al-Zn-0.5Sn-xLa dan Al-Zn-1Sn-xLa (x= 0,1; 0,3; 0,5). Sampel akan diuji mikroskop optik, SEM-EDS, polarisasi siklik, EPMA dan EIS. Dari pemetaan unsur dengan EDS dan EPMA, lantanum terdistribusi dalam matriks Al dan presipitat dengan membentuk senyawa intermetalik Al11La3. Hasil OCP menunjukkan penurunan seiring dengan peningkatan lantanum. Hasil OCP sekitar -1,2 V dimana hasil tersebut lebih tinggi dari OCP anoda korban tegangan rendah yaitu -0.85 vs SCE. Dari hasil polarisasi siklik, potensi pitting corrosion terlihat menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi lantanum. Dari hasil EIS, resistansi transfer muatan meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi lantanum. Dari hasil pengujian tersebut, paduan Al-Zn-Sn-La tidak dapat diklasifikasikan sebagai anoda korban tegangan rendah.

One of the most studied sacrificial anodes is the Al-Zn-Sn alloy, which has a current efficiency of about 70%. To increase the efficiency of aluminium alloy sacrificial anodes, rare earth metals such as lanthanum are often added. From several studies, the addition of rare earth metals shows different effects, from increasing current efficiency until sealing effect on passive layer. Therefore, further research is needed on the effects on microstructure and corrosion properties of adding lanthanum to one of the frequently used aluminium alloys, such as Al-Zn-Sn. The variations of the test samples were Al-Zn-0.5Sn-xLa and Al-Zn-1Sn-xLa (x= 0.1, 0.3, 0.5). The samples were tested for optical microscope, SEM-EDS, EPMA cyclic polarization and EIS. From mapping from EDS and EPMA, lanthanum was distributed in Al matrix and precipitate by forming an intermetallic compound αAl11La3. OCP result shown decreasing as lanthanum increases. OCP result is about -1.2 V that higher than low voltage sacrificial anode OCP (-0.85V vs SCE). From the cyclic polarization result, potential of pitting corrosion was shown decreasing as the lanthanum concentration increased. Charge transfer resistance shown increasing as lanthanum concentration is increasing in EIS result. Therefore, Al-Zn-Sn-La cannot be classified as low voltage sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Prasetya
"Salah satu anoda korban yang paling banyak dipelajari adalah paduan Al-Zn-Sn, yang memiliki efisiensi arus sekitar 70%. Untuk meningkatkan efisiensi anoda korban paduan aluminium, logam tanah jarang seperti lantanum sering ditambahkan. Dari beberapa penelitian, penambahan logam tanah jarang menunjukkan efek yang berbeda, mulai dari peningkatan efisiensi arus hingga sealing effect pada lapisan pasif. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruhnya terhadap struktur mikro dan sifat korosi dari penambahan lantanum pada salah satu paduan aluminium yang sering digunakan, seperti Al-Zn-Sn. Variasi sampel uji adalah Al-Zn-0.5Sn-xLa dan Al-Zn-1Sn-xLa (x= 0,1; 0,3; 0,5). Sampel akan diuji mikroskop optik, SEM-EDS, polarisasi siklik, EPMA dan EIS. Dari pemetaan unsur dengan EDS dan EPMA, lantanum terdistribusi dalam matriks Al dan presipitat dengan membentuk senyawa intermetalik Al11La3. Hasil OCP menunjukkan penurunan seiring dengan peningkatan lantanum. Hasil OCP sekitar -1,2 V dimana hasil tersebut lebih tinggi dari OCP anoda korban tegangan rendah yaitu -0.85 vs SCE. Dari hasil polarisasi siklik, potensi pitting corrosion terlihat menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi lantanum. Dari hasil EIS, resistansi transfer muatan meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi lantanum. Dari hasil pengujian tersebut, paduan Al-Zn-Sn-La tidak dapat diklasifikasikan sebagai anoda korban tegangan rendah.

One of the most studied sacrificial anodes is the Al-Zn-Sn alloy, which has a current efficiency of about 70%. To increase the efficiency of aluminium alloy sacrificial anodes, rare earth metals such as lanthanum are often added. From several studies, the addition of rare earth metals shows different effects, from increasing current efficiency until sealing effect on passive layer. Therefore, further research is needed on the effects on microstructure and corrosion properties of adding lanthanum to one of the frequently used aluminium alloys, such as Al-Zn-Sn. The variations of the test samples were Al-Zn-0.5Sn-xLa and Al-Zn-1Sn-xLa (x= 0.1, 0.3, 0.5). The samples were tested for optical microscope, SEM-EDS, EPMA cyclic polarization and EIS. From mapping from EDS and EPMA, lanthanum was distributed in Al matrix and precipitate by forming an intermetallic compound αAl11La3. OCP result shown decreasing as lanthanum increases. OCP result is about -1.2 V that higher than low voltage sacrificial anode OCP (-0.85V vs SCE). From the cyclic polarization result, potential of pitting corrosion was shown decreasing as the lanthanum concentration increased. Charge transfer resistance shown increasing as lanthanum concentration is increasing in EIS result. Therefore, Al-Zn-Sn-La cannot be classified as low voltage sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidane Ramadhan
"Sumber daya minyak dan gas di Indonesia dapat ditambang menggunakan anjungan lepas pantai. Namun, lingkungan laut merupakan lingkungan yang cukup korosif bagi material anjungan lepas pantai sehingga diperlukannya metode proteksi seperti proteksi katodik berupa anoda korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur Ti terhadap struktur mikro dan perilaku degradasi paduan anoda korban Al-5Zn. Paduan Al-5Zn dengan variasi penambahan Ti (0,01%, 0,03%, dan 0,05%) dibuat dengan metode pengecoran. Analisis struktur mikro dan distribusi unsur dilakukan dengan mikroskop optik (OM) dan energy dispersive spectroscopy (EDS). Pengujian perilaku degradasi pada penelitian ini meliputi cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), dan pengujian kapasitas arus
Hasil pengujian OM menunjukkan bahwa penambahan Ti memperkecil ukuran butir anoda korban Al-5Zn dengan ukuran butir terkecil diraih oleh sampel A1 (Al-5Zn- 0,01Ti). Pengujian CPDP menunjukkan bahwa penambahan Ti meningkatkan nilai Epit yang menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap korosi terlokalisasi. Hasil EIS menunjukkan bahwa penambahan Ti meningkatkan diameter kurva setengah lingkaran penurunan laju korosi. Sampel A1 menunjukkan ketahanan korosi terbaik di antara semua sampel. Pengujian kapasitas arus menunjukkan bahwa penambahan Ti akan menambah kapasitas arus anoda korban Al-5Zn dengan nilai kapasitas arus terbesar dimiliki oleh sampel C1 (Al-5Zn-0,05Ti).

Oil and gas resources in Indonesia can be mined using offshore platforms. However, the marine environment is quite corrosive for offshore platform materials, so protection methods such as cathodic protection in the form of sacrificial anodes are needed. This study aims to determine the effect of Ti addition on the microstructure and degradation behavior of Al-5Zn sacrificial anode alloy. Al-5Zn alloys with various Ti additions (0.01%, 0.03%, and 0.05%) were made by casting method. Microstructure and elemental distribution analyses were carried out by optical microscopy (OM) and energy dispersive spectroscopy (EDS). Degradation behavior testing in this study includes cyclic potentiodynamic polarization (CPDP), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), and current capacity testing.
OM test results showed that the addition of Ti reduced the grain size of Al-5Zn sacrificial anodes, with the smallest grain size achieved by sample A1 (Al-5Zn-0.01Ti). CPDP testing showed that the addition of Ti increased the Epit value, indicating increased resistance to localized corrosion. EIS results showed that the addition of Ti increased the diameter of the corrosion rate reduction semicircle curve. Sample A1 showed the best corrosion resistance among all samples. Current capacity testing shows that the addition of Ti will increase the current capacity of the Al-5Zn sacrificial anode, with the largest current capacity value belonging to sample C1 (Al-5Zn-0.05Ti).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Salim
"Spesimen Al-5Zn-0,5Cu-xLa dan Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0,1; 0,3; 0,5 wt%) dibuat melalui proses pengecoran sebagai spesimen kandidat anoda korban tegangan rendah. Ternary alloy Al-5Zn-0,5Cu dan Al-5Zn-1Cu yang digunakan sebagai master alloy diperiksa komposisi kimianya dengan menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES). Struktur mikro spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan Electron Probe Microanalysis (EPMA). Properti elektrokimia dan perilaku korosi spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES menunjukkan bahwa komposisi kimia ternary alloy layak untuk digunakan sebagai master alloy dalam pembuatan spesimen. Penambahan tembaga dan lantanum menyebabkan menurunnya nilai SDAS sehingga diduga tembaga dan lantanum memiliki efek penghalusan butir dengan nilai SDAS terendah ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,5La sebesar 27,8205 μm. Berdasarkan hasil EDS dan EPMA, diprediksi fasa yang terbentuk pada matriks aluminium adalah α-Al dan η-Zn, sedangkan pada presipitat adalah La3Zn22, Al2LaZn2, dan α-Cu. Nilai OCP tertinggi ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar -1.014,2 mV. Penambahan lantanum menyebabkan penurunan drastis pada laju korosi. Laju korosi terbesar ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,1La yaitu sebesar 0,05697 mm/tahun dan laju korosi terkecil ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar 0,0025 mm/tahun. Penambahan lantanum menyebabkan lapisan pasif pada permukaan spesimen menjadi lebih rapat dan tebal sehingga meningkatkan nilai resistansi transfer ion terhadap lingkungannya. Kemudian, dibutuhkan waktu yang lama untuk logam paduan direndam di dalam larutan elektrolit untuk menimbulkan produk korosi yang memecah lapisan pasif dan menurunkan nilai resistansinya. Penambahan lantanum pada paduan Al-Zn-Cu menyebabkan paduan dinilai tidak cocok digunakan sebagai anoda korban karena meningkatkan resistansi transfer ion pada lapisan pasif sehingga menyebabkan resistansi korosi. Sehingga, diperlukan uji efisiensi untuk memastikan apakah spesimen memiliki efisiensi yang mumpuni untuk digunakan sebagai anoda korban.

Specimen Al-5Zn-0.5Cu-xLa and Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0.1; 0.3; 0.5 wt%) were made by casting process as candidate for low voltage sacrificial anode. Ternary alloy Al-5Zn-0.5Cu and Al-5Zn-1Cu which were used as master alloy were checked by Optical Emission Spectroscopy (OES) to ensure they achieve the desirable chemical composition. The microstructure of the specimens was analyzed by conducting Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), and Electron Probe Microanalysis (EPMA). Electrochemical properties and corrosion behavior of the specimens were checked by conducting Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES showed that the chemical composition of ternary alloy was sufficient to be used for casting specimens. The copper and lantanum addition cause SDAS value to be lower hence it was assumed that copper and lantanum have grain refinement effect. The lowest SDAS was found at Al-5Zn-1Cu-0.5La which is 27.8205 μm. According to EDS and EPMA, it was predicted that the phase at aluminium matrix is α-Al and η-Zn. Meanwhile, the predicted phase at precipitate is La3Zn22, Al2LaZn2, and α-Cu. The highest OCP was found in Al-5Zn-0.5Cu-0.5La, which is -1014.2 mV. The lantanum addition causes the massive drop in corrosion rate. The highest corrosion rate is 0.05697 mm/year at Al-5Zn-1Cu-0.1La. Meanwhile, the lowest corrosion rate is 0.0025 mm/year at Al-5Zn-0.5Cu-0.5La. The presence of lantanum causes the passive layer on the surface to be thicker hence enhancing the charge transfer resistance value. Furthermore, longer time of immersion in electrolyte solution is needed to breakdown the passive layer and lower the resistance value. The lantanum addition in Al-Zn-Cu alloy is considered to be insufficient to be used as low voltage sacrificial anode as it increases the charge transfer resistance at the passive layer hence enhancing the corrosion resistance. Therefore, efficiency testing is needed to ensure the efficiency value of specimen as sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Salim
"Spesimen Al-5Zn-0,5Cu-xLa dan Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0,1; 0,3; 0,5 wt%) dibuat melalui proses pengecoran sebagai spesimen kandidat anoda korban tegangan rendah. Ternary alloy Al-5Zn-0,5Cu dan Al-5Zn-1Cu yang digunakan sebagai master alloy diperiksa komposisi kimianya dengan menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES). Struktur mikro spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan Electron Probe Microanalysis (EPMA). Properti elektrokimia dan perilaku korosi spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES menunjukkan bahwa komposisi kimia ternary alloy layak untuk digunakan sebagai master alloy dalam pembuatan spesimen. Penambahan tembaga dan lantanum menyebabkan menurunnya nilai SDAS sehingga diduga tembaga dan lantanum memiliki efek penghalusan butir dengan nilai SDAS terendah ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,5La sebesar 27,8205 μm. Berdasarkan hasil EDS dan EPMA, diprediksi fasa yang terbentuk pada matriks aluminium adalah α-Al dan η-Zn, sedangkan pada presipitat adalah La3Zn22, Al2LaZn2, dan α-Cu. Nilai OCP tertinggi ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar -1.014,2 mV. Penambahan lantanum menyebabkan penurunan drastis pada laju korosi. Laju korosi terbesar ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,1La yaitu sebesar 0,05697 mm/tahun dan laju korosi terkecil ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar 0,0025 mm/tahun. Penambahan lantanum menyebabkan lapisan pasif pada permukaan spesimen menjadi lebih rapat dan tebal sehingga meningkatkan nilai resistansi transfer ion terhadap lingkungannya. Kemudian, dibutuhkan waktu yang lama untuk logam paduan direndam di dalam larutan elektrolit untuk menimbulkan produk korosi yang memecah lapisan pasif dan menurunkan nilai resistansinya. Penambahan lantanum pada paduan Al-Zn-Cu menyebabkan paduan dinilai tidak cocok digunakan sebagai anoda korban karena meningkatkan resistansi transfer ion pada lapisan pasif sehingga menyebabkan resistansi korosi. Sehingga, diperlukan uji efisiensi untuk memastikan apakah spesimen memiliki efisiensi yang mumpuni untuk digunakan sebagai anoda korban.

Specimen Al-5Zn-0.5Cu-xLa and Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0.1; 0.3; 0.5 wt%) were made by casting process as candidate for low voltage sacrificial anode. Ternary alloy Al-5Zn-0.5Cu and Al-5Zn-1Cu which were used as master alloy were checked by Optical Emission Spectroscopy (OES) to ensure they achieve the desirable chemical composition. The microstructure of the specimens was analyzed by conducting Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), and Electron Probe Microanalysis (EPMA). Electrochemical properties and corrosion behavior of the specimens were checked by conducting Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES showed that the chemical composition of ternary alloy was sufficient to be used for casting specimens. The copper and lantanum addition cause SDAS value to be lower hence it was assumed that copper and lantanum have grain refinement effect. The lowest SDAS was found at Al-5Zn-1Cu-0.5La which is 27.8205 μm. According to EDS and EPMA, it was predicted that the phase at aluminium matrix is α-Al and η-Zn. Meanwhile, the predicted phase at precipitate is La3Zn22, Al2LaZn2, and α-Cu. The highest OCP was found in Al-5Zn-0.5Cu-0.5La, which is -1014.2 mV. The lantanum addition causes the massive drop in corrosion rate. The highest corrosion rate is 0.05697 mm/year at Al-5Zn-1Cu-0.1La. Meanwhile, the lowest corrosion rate is 0.0025 mm/year at Al-5Zn-0.5Cu-0.5La. The presence of lantanum causes the passive layer on the surface to be thicker hence enhancing the charge transfer resistance value. Furthermore, longer time of immersion in electrolyte solution is needed to breakdown the passive layer and lower the resistance value. The lantanum addition in Al-Zn-Cu alloy is considered to be insufficient to be used as low voltage sacrificial anode as it increases the charge transfer resistance at the passive layer hence enhancing the corrosion resistance. Therefore, efficiency testing is needed to ensure the efficiency value of specimen as sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Rifandi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seaman, Alfred
"Untuk meningkatkan kinerja anoda korban paduan AI-Zn-Sn dipertukan usaha untuk mengecilkan ukuran butir. Salah satu usaha untuk itu adalah dengan pembarian inokulan ketika logam cair dituang ka cetakan. Inokulan tersebut diberikan tepat saat, 15 detik dan 30 delik setelah dituang. Dari hasil penelitian terbukti bahwa pembarian inokulan 15 detik setelah dituang memberikan kinerja yang terbaik dengan kapasitas 0,2169 A.h./kg , arus keluaran 2.18 mA dengan efisiensi sebasar 81,23 %. Adepun ukuran butir yang dicapai dengan cara ini adalah 0, 811 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>