Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathi Restu Prianggoro
"Sektor konstruksi di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur nasional, tetapi juga diwarnai oleh risiko tinggi kecelakaan kerja. Kurang diperhatikannya aspek-aspek Keselamatan Konstruksi (K2) dalam proyek konstruksi dapat memberikan dampak yang buruk bagi sektor konstruksi. Sektor konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbesar di dunia. Menurut International Labour Organization (ILO), sektor konstruksi melaporkan sedikitnya 60.000 kecelakaan fatal terjadi di sektor konstruksi setiap tahunnya. Kemudian, di Amerika Serikat dilaporkan bahwa industri konstruksi hanya menyumbang 5% dari tenaga kerja di Amerika Serikat, namun secara tidak proporsional menyumbang 20,2% dari kematian di antara semua industri dari tahun 2003 hingga 2012 (BLS, 2023). Di Indonesia sendiri menurut data dari BPJS Ketenagakerjaan, angka kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 123.040 kasus dan pada tahun 2022 angka kecelakaan kerja meningkat drastis menjadi 265.334 kasus kecelakaan kerja. Salah satu upaya untuk meningkatkan K2 adalah dengan pemasangan rambu-rambu dan perlengkapan lalu lintas pada proyek konstruksi. Perlengkapan lalu lintas merupakan salah satu komponen yang harus diperhitungkan dalam penyusunan anggaran biaya SMKK berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021.Perlengkapan lalu lintas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pekerja terhadap aturan keselamatan kerja, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja. Namun, kurangnya penerapan perlengkapan lalu lintas dapat meningkatkan risiko kecelakaan, mengakibatkan ketidaknyamanan, kebingungan, dan potensi kesalahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk  mempermudah penentuan jumlah kebutuhan perlengkapan lalu lintas pada proyek konstruksi dengan Menyusun sebuah metode perhitungan yang akurat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode delphi atau validasi pakar dan melakukan analisa arsip.  Hasil dari penelitian ini akan disusun menjadi sebuah pedoman perhitungan  kebutuhan peralatan lalu lintas pada proyek konstruksi.

The construction sector in Indonesia has an important role in the development of national infrastructure, but it is also characterized by a high risk of work accidents. The lack of attention to Construction Safety ("K2") aspects in construction projects can have a devastating impact on the construction sector. The construction sector is the largest contributor to the number of work accidents in the world. According to the International Labor Organization (ILO), the construction sector reports at least 60,000 fatal accidents occur in the construction sector each year. Then, in the United States it is reported that the construction industry accounts for only 5% of the workforce in the United States, but disproportionately accounts for 20.2% of fatalities among all industries from 2003 to 2012 (BLS, 2023). In Indonesia itself, according to data from BPJS Ketenagakerjaan, the number of work accidents in Indonesia in 2017 reached 123,040 cases and in 2022 the number of work accidents increased dramatically to 265,334 cases of work accidents. One of the efforts to improve K2 is by installing signs and traffic equipment on construction projects.Traffic equipment is one of the components that must be taken into account in the preparation of the SMKK cost budget based on the Minister of PUPR Regulation Number 10 of 2021. This traffic equipment aims to increase workers' awareness and compliance with work safety rules, thereby reducing the risk of work accidents. However, the lack of implementation of traffic equipment can increase the risk of accidents, resulting in inconvenience, confusion, and potential errors. Therefore, this research aims to simplify the determination of the number of traffic equipment needs in construction projects by developing an accurate calculation method. The research method used in this research is the delphi method or expert validation and archival analysis.  The results of this research will be compiled into a guideline for calculating traffic equipment needs in construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Bonitha
"Indonesia terus melakukan pembangunan di berbagai sektor termasuk sektor jasa konstruksi, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta daya saing bangsa global. Hal ini meningkatkan kecelakaan kerja konstruksi karena kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Salah satu aspek penting pendukung SMKK yaitu pengadaan Alat Pelindung Kerja (APK). Pemerintah telah mengeluarkan Permen PUPR No. 8 Tahun 2023 yang di dalamnya telah mengatur tentang biaya penerapan SMKK, tetapi masih terbilang kurang terhadap pendetailan perhitungan jumlah dari setiap APK yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu metode perhitungan efektif yang akan dijadikan pedoman untuk menentukan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Pendekatan ini dilakukan dengan memanfaatkan kuesioner dan teknik Delphi untuk memperoleh pandangan para ahli di bidang keselamatan konstruksi. Hasil penelitian ini berupa susunan tabel pedoman dalam menghitung kebutuhan APK pada proyek konstruksi yang tersusun dari jenis, komponen, fungsi, indikator memengaruhi, dan metode perhitungan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Hasil tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang kokoh bagi para profesional dan praktisi proyek dalam mengestimasi kebutuhan APK dengan presisi, sehingga dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

The Indonesian government continues to carry out development in various sectors, including construction sector, in order to improve people's welfare and encourage economic growth and global national competitiveness. This causes an increase in construction work accidents due to the lack of implementation of the Construction Safety Management System (SMKK). One important aspect supporting SMKK is the procurement of Work Protective Equipment (WPE). The government has issued PUPR Ministerial Regulation No. 8 of 2023 which regulates the costs of implementing SMKK, but is still lacking in detailed calculations of quantity of each WPE required. This research aims to develop an effective calculation method that will be used as a guideline for determining the amount of WPE required on construction projects. This approach was carried out with questionnaires and Delphi technique to obtain views from experts in the field of construction safety. The result of this research is a guideline table for calculating WPE required on construction projects which consists of types, components, functions, indicators that affects, and methods for calculating the quantitiy of WPE required on construction projects. These results are expected to provide a solid foundation for project professionals and practitioners in estimating WPE needs with more precision, so as to improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Fadhilah
"Untuk mendukung hilirisasi di industri pertambangan, maka Undang-Undang mewajibkan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Kontrak Karya (KK) untuk mendirikan smelter yaitu fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi untuk meningkatkan kadar logam sampai pada tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Dari faktor kebijakan diperoleh bahwa kebijakan memiliki peranan terhadap permasalahan keterlambatan pembangunan smelter di Indonesia. Oleh karena itu, evaluasi dan penyempurnaan regulasi sebagai solusi permasalahan perlu dilakukan agar pembangunan smelter sebagai upaya pelaksanaan hilirisasi pertambangan dapat terlaksana dengan baik. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer kualitatif yang dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Pada analisa hubungan variabel kebijakan dengan variabel kinerja waktu proyek, didapatkan bahwa variabel perizinan, jangka waktu, sanksi, dan insentif tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan variabel pengawasan dan keadaan kahar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja waktu proyek. Untuk itu, dilakukan pengembangan terhadap peraturan dalam bentuk diantaranya pengembangan aspek & kriteria pelaksanaan verifikasi, penentuan standar data verifikasi, instrumen berupa sarana pengawasan, instrumen berupa alat pengawasan, hingga penyusunan tindak lanjut terhadap keadaan kahar dan beberapa rekomendasi lainnya atas regulasi eksisting yang berkorelasi dengan variabel indikator yang paling berpengaruh secara signifikan yaitu pengawasan dan keadaan kahar.

To support downstreaming in the mining industry, the Law requires holders of Mining Business Permits (IUP) and Work Contracts (KK) to establish smelters, mining processing facilities that function to increase metal content to a level that meets standards as raw materials for final products. From the policy factor, it is obtained that policies play a role in the problem of delays in smelter construction in Indonesia. Therefore, evaluation and improvement of regulations as a solution to the problem need to be carried out so that smelter construction as an effort to implement mining downstreaming can be carried out properly. The study was conducted by collecting qualitative primary data which was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). In the analysis of the relationship between policy variables and project time performance variables, it was found that the licensing, time period, sanctions, and incentives variables did not have a significant effect, while the supervision and force majeure variables had a significant effect on project time performance. For this reason, development of regulations is carried out in the form of, among others, developing aspects & criteria for implementing verification, determining verification data standards, instruments in the form of supervision facilities, instruments in the form of supervision tools, to compiling follow-up actions for force majeure and several other recommendations for existing regulations that correlate with the most significantly influential indicator variables, namely supervision and force majeure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poetera Ramadhan Agoes
"Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang pesat. Tercatat, sampai dengan tahun 2023 terdapat total 201 proyek infrastruktur, terdiri dari sektor transportasi, sektor kawasan, sektor sumber daya air, sektor perumahan dan sektor energi yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dan saat ini sudah terealisasi total 156 proyek. Namun, tingginya pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia juga diikuti dengan meningkatnya kasus kegagalan konstruksi. Dalam periode tahun 2017-2022, telah terjadi peristiwa kegagalan konstruksi pada proyek infrastruktur yang melibatkan penyedia jasa konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualfikasi usaha perusahaan besar. Merujuk kepada peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 12 Tahun 2009, perusahaan dengan kualifikasi besar harus memiliki sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualifikasi besar harus menerapkan pengendalian proyek yang baik berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pembangunan. Komunikasi yang merupakan satu dari tiga indikator strategi pengembangan budaya mutu, sistem kepemimpinan dan tingkat kematangan, turut andil dalam terjadinya kegagalan konstruksi. Dalam dunia konstruksi yang kompleks dan melibatkan beberapa individu atau kelompok, komunikasi yang mencakup pertukaran informasi yang efektif dan pemahaman terhadap informasi yang diterima berperan besar dalam kesuksesan proyek dan memenimalisir kegagalan konstruksi. Informasi harus didistribusikan kepada pihak yang tepat, secara akurat dan konsisten sehingga Distribusi Informasi yang merupakan satu dari lima parameter kontrol yang mempengaruhi sistem komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentuan indikator-indikator dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan jasa konstruksi bumn nasional dalam menurunkan tingkat kegagalan konstruksi dan menghasilkan strategi peningkatan distribusi informasi dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang perlu diterapkan pada perusahaan jasa konstruksi bumn nasional untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah validasi pakar, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini didapatkan  11 variabel dan 37 Indikator distribusi informasi yang berpengaruh dalam menurunkan kegagalan konstruksi.

Infrastructure development in Indonesia, both initiated by the government and the private sector, has experienced rapid growth in recent years. It is recorded that up to 2023 there will be a total of 201 infrastructure projects, consisting of the transportation sector, the regional sector, the water resources sector, the housing sector, and the energy sector, which are included in national strategic projects, and currently a total of 156 projects have been realized. However, the high growth in infrastructure development in Indonesia has also been accompanied by an increase in construction failures. In the period 2017–2022, there have been construction failures in infrastructure projects involving state-owned construction service providers (BUMN) with large company business qualifications. Referring to the Construction Services Development Institute regulation Number 12 of 2009, companies with large qualifications must have an ISO 9001:2000 certificate for a quality management system. State-Owned Enterprises (BUMN) with large qualifications must implement good project control based on the ISO 9001:2000 quality management system from the planning stage to the construction stage. Communication, which is one of the three indicators of a quality culture development strategy, leadership system, and level of maturity, has contributed to construction failures. In a complex world of construction involving several individuals or groups, communication that includes effective exchange of information and understanding of the information received plays a major role in project success and minimizes construction failures. Information must be distributed to the right parties accurately and consistently, so information distribution is one of the five control parameters that affect the communication system. The purpose of this study is to determine the indicators in the construction project communication system that influence the success of national state-owned construction service companies in reducing construction failure rates and produce strategies for increasing information distribution in construction project communication systems that need to be applied to national-owned construction service companies to reduce construction failure rates. The research methods used are expert validation, interviews, and literature studies. The results of this study obtained 11 variables and 37 indicators of information distribution that had an effect on reducing construction failures."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Ghifari
"Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya konsumsi unggas jenis ayam di Indonesia sehingga membuka peluang bisnis yang lebih besar dalam industry peternakan. Pesatnya pembangunan dalam dunia bisnis peternakan ini patut dipertanyakan apakah pelaksanaan pembangunan sudah dilakukan dengan baik dan benar? Apakah desain yang dibuat sudah tepat guna, efisien serta memiliki kinerja biaya yang baik? Dalam tesis ini, akan membahas secara mendalam tentang kebutuhan produksi berdasarkan dasar teori dan wawancara, dilanjutkan dengan skenario desain yang menghasilkan parameter desain. Mengidentifikasi kebutuhan tim produksi, spesifikasi dan kualitas standar pekerjaan konstruksi, mesin dan equipment proyek yang digunakan, menjadi kunci dalam perencanaan proyek yang dapat tepat guna dan sesuai dengan budget yang disediakan. Dalam 4 tahun terakhir, PT.X telah membangun 4 Unit breeding farm baru, pada proyek yang berbeda, tatanan layout dan luas tanah yang berbeda, serta desain-desain bangunan dan instalasi yang bervariasi. Dengan dilakukannya evaluasi terkait optimasi desain terhadap kinerja biaya konstruksi proyek pembangunan 4 Unit breeding farm PT X ini diharapkan didapatkan desain standar perencanaan yang lebih baik dari segi fungsi, biaya dan waktu. Hasil dari penelitian ini menghasilkan sebuah desain standar yang lebih efisien dalam segi biaya, sesuai dengan kebutuhan produksi, serta memiliki manfaat tambahan dengan adanya fasilitas-fasilitas pendukung.

The increased consumption of poultry in Indonesia, opening up greater business opportunities in the industry. The rapid project construction in the livestock business should be questioned whether the implementation of project has been carried out properly? The evaluation of production requirements, project design scenarios, the cost of project, and the value of every component that have been carried out should be identified by evaluating the requirements, specifications, standard quality, the machines and equipment. In the last 4 years, PT.X has built 4 new breeding farm units, in far different locations, typical layouts, land areas, varied building and installation designs. This resulted in the creation of master plan that was not standardized. By conducting an evaluation related to design optimization on the construction of the 4 PT X breeding farm unit, the better standard design is obtained in terms of cost and value. The research of the method done by analyzing the production needs as a scenario design that produce the parameter design as the reference in making the new standard design. The result of the optimization is an efficient cost with suitable function for the production and also giving some extra benefit by providing more facilities and utilities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benson
"Perusahaan jasa konstruksi BUMN publik Indonesia adalah perusahaan jasa konstruksi yang jumlah kepemilikan saham perusahaannya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan jumlah minimal 51%. Saat ini, terdapat 4 BUMN konstruksi yang telah menjadi perusahaan publik. Kinerja BUMN konstruksi publik pada tahun 2018 yang diukur dengan mengadopsi dan modifikasi Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) menempatkan 2 BUMN konstruksi publik pada kelas industry leader, 1 pada kelas emerging industry leader, dan 1 pada kelas good performance. Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja pada perusahaan konstruksi adalah perencanaan yang kurang baik. Manajemen portofolio proyek (MPP) dapat meningkatkan perencanaan sehingga kinerja perusahaan juga dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan portofolio proyek untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan objek BUMN konstruksi publik. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap direksi BUMN konstruksi publik dimana data kemudian diolah untuk mendapatkan strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah skala prioritas dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah strategi bisnis, persiapan masa depan, keseimbangan portofolio, kinerja proyek, sinergi antar proyek, pemangku kepentingan, dan aspek bisnis perusahaan.

Indonesia public construction state owned enterprise (SOE) is construction company that owned by the government of Indonesia by 51% or more. Currently there are 4 Indonesia state owned public construction company. These companies’ performance in 2018 are measured by adapting and modifying Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) and putting 2 companies as industry leader, 1 as emerging industry leader, and another as good performance. One of the main reasons for low company performance is poor planning. Project portfolio management (PPM) can increase the planning quality and followed by increasing company performance. The purpose of this study is to analyze the critical success factors for PPM to increase company performance with Indonesia public construction SOE as object. This research is done by doing interview with directors from Indonesia public construction SOE and the data will be analize in order to know the strategy to improve company performance. The result of this research is that to improve company performance, the priority is business strategy, future preparedness, balance portfolio, project performance, project synergy, stakeholders, and company business aspect. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Adhisthana
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang dikelola oleh kontraktor swasta dewasa ini tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti biaya, waktu, dan ruang lingkup tetapi juga aspek manajemen proyek yang sering berkaitan dengan kematangan internal perusahaan dalam mengelola proyek. Seiring dengan berkembangnya teori dalam bisnis konstruksi, terdapat pertimbangan aspek lainnya yaitu aspek sustainability. Teori sustainable construction lahir sebagai akibat dari kegiatan konstruksi yang diperkirakan berkontribusi terhadap 50 persen limbah padat di dunia. Salah satu bentuk konstruksi adalah konstruksi stasiun instrumen meteorologi yang semakin dibutuhkan di era dengan cuaca tidak menentu ini. Selain waktu pembangunan yang cukup lama, stasiun instrumen meteorologi akan dibangun di antara pemukiman warga dan akan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, penting bagi kontraktor untuk menerapkan praktik sustainability yang berfokus pada 3 pilar yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat praktik su stainability dengan studi kasus proyek konstruksi stasiun instrumen meteorologi di 3 lokasi berbeda di Indonesia. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Distance to Ideal Maturity Level (DIML) dan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukan proyek di satu lokasi memiliki nilai terendah dengan nilai terendah yaitu 3 dari 5 tingkat sehingga perlu dilakukan perbaikan agar kematangan proyek meningkat.

Construction project run by private contractor has many aspects to consider other than cost, time, and scope but also other aspect such as project management which usually associates with maturity of a company in managing a project. As the theory in construction business developed, another aspect to consider is sustainability. Sustainability in construction usually known as sustainable construction theory, emerge as a result of waste generated by construction project which responsible for an estimated 50 percent of solid waste. Construction of a meteorological instrument station also takes part in contribution of solid waste. Due to weather uncertainty, more meteorological instrument stations are being construct progressively. Aside from the time consuming construction, it is also located among residential area which will be used for a long period of time. The sustainability theory itself has 3 pillars that is economy, environment, and social. Therefore, it is important for contractor to implement sustainability practices. The purpose of this article is to assess sustainability practices in case studies addressed to construction of meteorological instrument stations in 3 different locations in Indonesia. The result, which processed using Distance to Ideal Maturity Level (DIML) and Important Performance Analysis (IPA), shows one location with lowest maturity level (3 out of 5). Furthermore, recommendations on sustainability pra ctices are provided in order to improve the maturity level of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Subandini
"Tujuan penulisan adalah menganalisis aktivitas pengendalian internal PT. X terhadap proyek KSO. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa wawancara dan observasi serta studi kepustakaan. Karakteristik proyek KSO adalah bekerjasama dengan mitra mengerjakan suatu proyek, pencatatan akuntansi dengan metode ekuitas, dan memiliki NPWP tersendiri sehingga aktivitas pengendalian berbeda dengan proyek non KSO.
Penelitian menyimpulkan aktivitas pengendalian internal PT. X untuk proyek KSO sudah cukup memadai, dengan terpenuhinya tiga prinsip aktivitas pengendalian COSO. Beberapa perbaikan perlu dilakukan sehingga risiko dapat dimitigasi sampai level yang dapat diterima, sistem informasi memiliki general control yang baik, kebijakan dan prosedur dapat dilaksanakan dengan baik.

The purpose of writing is to analyze the activity of internal control of PT. X on KSO project. Research is a case study with research methods in the form of interviews and observation and literature study. The characteristics of the KSO project are to work with partners on a project, accounting records using the equity method, and have a separate NPWP so that control activities are different from non-KSO projects.
The study concludes that PT. X's internal control activities for the KSO project are sufficient, with the fulfillment of three principles of COSO control activities. Some improvements need to be made so that risks can be mitigated to acceptable levels, information systems have good general control, policies and procedures can be well implemented.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Khomsiati
"Seiring dengan berjalannya kemajuan metode-metode yang digunakan dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, maka banyak kemungkinan-kemungkinan ataupun alternatif cara untuk ataupun dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi hingga selesai.
Dilatarbelakangi atas hal tersebut, maka saya mencoba untuk mengangkat beberapa pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi untuk di bahas. Proyek konstruksi yang di tinjau adalah proyek konstruksi perumahan. Beberapa pekerjaan yang di maksud adalah pekerjaan pasangan bata, plester, aci dan rangka atap. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di pilih karena pada pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan cara yang lebih praktis dan adanya kemungkinan untuk penghematan biaya pelaksanaannya. Yaitu dengan menggunakan material-material alternatif dengan fungsi yang sama dan dapat menghasilkan suatu hasil atau produk yang lebih baik. Material-material alternatif tersebut adalah bata ringan, semen mortar dan rangka atap baja ringan.
Dengan melengkapi data-data selain dari buku panduan suatu produk tersebut, dapat di tambah dari kuisioner dan foto-foto. Sehingga setelah diolah dan perhitungkan kembali, dapat menghasilkan ataupun memberi pengaruh yang baik terhadap kontraktor yang melaksanakan suatu proyek konstruksi perumahan tersebut.

Through to the methods progress that are used in operational of construction project, there are so many ways or alternatives to complete the construction project. Because of that reason, I try to choose some works in construction project as the topics.
The construction project that I take is housing construction project. Some works are bricks work, plaster work and roof truss. Those works are chose because they can be done by the easier ways and make the cost more cheaper than the costom ones. The materials alternative with the same function can produce the product better than the costom ones. The materials alternative are light brick, mortar cement and light truss.
Besides the guide book from the products, we can also add the informations from quisioners and photographs. So we can analyze and get the results. And we can make the conclution for the contractor is : by using the materials alternative, we can get the good influences more than the costom ones.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Halim Gunawan
"Pada tied arch bridge, sambungan arch rib/tie girder mengalami tegangan yang besar sehingga dibutuhkan desain yang detail terhadap web stiffener untuk menghindari konsentrasi tegangan yang tinggi. Jika tebal web ditambah secara berlebihan dapat menyebabkan residual stress yang tinggi pada sambungan las dan meningkatkan kemungkinan keruntuhan getas (brittle fracture). Sebaliknya, jika jumlah stiffener terlalu banyak digunakan maka struktur menjadi rumit untuk difabrikasi. Dan untuk perancangan stiffener pada sambungan arch rib/tie girder yang menggunakan penampang box di dalam code tidak dijelaskan secara eksplisit bagaimana stiffener tersebut dirancang untuk mengatasi konsentrasi tegangan yang tinggi. Pada Skripsi ini, sambungan arch rib/tie girder dimodelkan dengan SAP 2000 NL ver. 8.08 dimana arch rib dan tie girder merupakan box section. Dimensi penampangnya didapat dari hasil optimasi struktur tied arch bridge dengan menggunakan program SAP 2000 NL ver. 8.08. Pada model sambungan arch rib/tie girder dikerjakan gaya-gaya nodal sesuai dengan beban luar yang bekerja. Dari hasil analisis struktur, didapatkan kondisi tegangan-tegangan pada sambungan tersebut. Di tempat-tempat yang mengalami konsentrasi tegangan yang tinggi, didesain web stiffener dengan mengacu pada AISC Code tentang Plate Girder. Model sambungan yang telah dipasangkan web stiffener pada tie girder kemudian dianalisis lagi sehingga didapatkan kondisi tegangannya setelah ditambah web stiffener. Selanjutnya dilakukan pengecekan tegangan-tegangan yang terjadi pada kondisi riil terhadap berbagai kriteria tegangan. Dari hasil studi yang dilakukan didapatkan bahwa dengan perancangan stiffener mengacu pada AISC Code terbukti dapat mengatasi terjadinya konsentrasi tegangan yang tinggi pada sambungan arch rib/tie girder."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>