Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal Aziz
"Pelabuhan merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat arus barang dan penumpang. Begitu pula yang terjadi dengan pelabuhan penyeberangan Biaro. Saat ini, kondisi pelabuhan penyeberangan Biaro cukup memprihatinkan. Perlu dilakukan rehabilitasi untuk mengoptimalkan kondisi pelabuhan. Salah satu prasyarat adanya kegiatan rehabilitasi di lingkungan kementerian perhubungan adalah dengan disusunnya rencana induk pelabuhan yang didalamnya memuat zonasi wilayah daratan dan perairan pelabuhan. Pengaturan dan pengendalian operasional di Pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dilaksanakan dengan menggunakan sistem zonasi seperti yang ada di dalam PM. 91 tahun 2021. Hasil penentuan zonasi daratan dan perairan pelabuhan penyeberangan Biaro diuji dan dipastikan faktor keselamatannya menggunakan dua metode. Pertama, pencocokan dengan petunjuk teknis di internal kementerian perhubungan. Kedua, analisis faktor keselamatan menggunakan metode bow tie analysis. Hasil dari penentuan zonasi daratan dan perairan pelabuhan berupa gambar teknik zonasi daratan pelabuhan penyeberangan Biaro dan gambar teknik zonasi perairan pelabuhan penyeberangan Biaro.

The port is a part of the transportation system that functions as a loading and unloading place for the flow of goods and passengers. The same thing happened with the ferry port of Biaro. Currently, the condition of the ferry port of Biaro is quite worrying. Rehabilitation needs to be carried out to optimize port conditions. One of the prerequisites for rehabilitation activities within the Ministry of Transportation is the preparation of a port master plan which includes zoning of the port's land and water areas. Operational arrangements and control at ports used to serve ferry transportation are carried out using a zoning system as in the regulation number PM. 91 of 2021. The results of determining the land and water zoning of the ferry port of Biaro were tested and confirmed for safety factor using two methods. First, matching with technical instructions within the Ministry of Transportation. Second, safety faktor analysis using the bow tie analysis method. The results of determining the land and water zoning of the port are in the form of a technical drawing for the land zoning of the ferry port of Biaro and a technical drawing for the water zoning of the ferry port of Biaro.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Yulio
"[Sarana angkutan laut yang popular untuk transportasi utama yaitu kapal.
Kapal Eretan Muara Gembong adalah kapal penyeberangan pada perairan sungai
yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang. Pada
penelitian ini untuk bisa mendapatkan perancangan atau desain kapal yang
memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penumpang dilihat dari aspek
stabilitas sesuai aturan yang berlaku yaitu standar dan memenuhi kriteria
keselamatan IMO guna mendapat izin kapal beroperasi. Perhitungan stabilitas
yang dilakukan berupa proses pengujian kemiringan kapal (inclining test) berbasis
IACS Standard. Dengan berkembangnya teknologi maka untuk mengetahui dan
menghitung stabilitas kapal ini menggunakan Software HidromaxPro untuk lebih
akurat hasilnya dan juga akan diperhatikan hasil pengujian apakah hasil pengujian
tersebut dengan permodelan dan perhitungan dengan Software HidromaxPro
memenuhi kriteria keselamatan IMO., A popular means of sea transport for the main transportation is ship.
Eretan Muara Gembong boat is a ship crossing the waters of the river that
connects the Bekasi regency of Karawang Regency. In this research to be able to
get a ship design that meets the requirements of security and passenger safety
from the aspects of stability according to the rules, namely the safety of IMO
standards and criteria in order to obtain permission to operate the vessel. Stability
calculations are carried out in the form of tilt testing process vessel (inclining test)
based IACS Standard. With the development of the technology to determine and
calculate the stability of the ship using Software HidromaxPro for more accurate
results and also will be considered the results of testing whether the test results
with the modeling and calculations with Software HidromaxPro IMO safety
criteria.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Putra Kuncoro
"[Tesis ini membahas tentang penyelengaraan manajemen sekuriti fisik di PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Merak-Banten yang dikelola oleh PT. Indo
Sarana Usaha sesuai dengan Addendum VIII (delapan) Surat Perjanjian tentang
Perpanjangan Waktu Tenaga Ahli Daya (Outsourcing) Tenaga Pengamanan
(Security) Pelabuhan Merak Nomor : Sperj.29/Add-HK.203/ASDP-CUM-2014
dan Nomor : 083/SK/ASDP-ISU/X/2014 tanggal 10 Oktober 2014 guna
melindungi asset, keamanan, kenyamanan dan ketertiban bagi seluruh penumpang
yang mengunakan jasa penyeberangan PT. ASDP Merak. Penelitian tesis ini
dilatar belakangi oleh hasil observasi penulis terhadap penyelengaraan manajemen
sekuriti di Pelabuhan Merak yang belum sesuai dengan beberapa literatur
manajemen sekuriti, hal tersebut terbukti masih banyaknya tindak pidana
penyelundupan. Batasan tesis ini fokus pada proses manajemen sekuriti dan upaya
proses pengamanan dan pengawasan yang dilakukan oleh sekuriti PT. ISU.
Penelitian tesis ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
Yuridis manajerial, serta dalam penelitian ini mengunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif melalui penggambaran dan penganalisaan. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penelaahan beberapa
dokumen. Sumber data berasal dari informasi yang didapatkan penulis berupa data
primer dan sekunder. Tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis merupakan
beberapa konsep dan dokumen yang menunjang penulis untuk melakukan
penelitian ini terhadap penyelengaraan manajemen sekuriti oleh PT. ISU di
kawasan PT. ASDP Merak Banten. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyelenggaraan manajemen sekuriti tidak ideal karena kurangnya inventaris dan
penerapan SOP dalam pengaman dan pegawasan untuk mencegah terjadinya
penyelundupan. Disarankan agar dilakukan perbaikan sistem dan sumber daya
Satpam.;This thesis discusses the physical security management at PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) organization of Merak Banten managed by PT Indo Sarana Usaha
in accordance with Addendum VIII (eight) Agreement on the Extension of Time
Expert Power (outsourcing) Energy security (security) Merak Number: Sperj.29/
Add-HK.203/ASDP-CUM-2014 and Number : 083/SK ASDP-ISU/X/2014 dated
October 10, 2014 in order to protect the assets, security, comfort and order for all
the passengers who use the services crossing PT. ASDP Merak. The background
of this thesis research by the observation of the writer towards the organization of
security management at Merak are not in accordance with some security
management literature. It is evident there are many criminal acts of smuggling.
Limitations of this thesis focuses on the process of security management and
security and surveillance efforts processes carried out by security PT. ISU. This
thesis uses qualitative research methods with managerial juridical approach, and in
this study using qualitative descriptive analysis technique through the depiction
and analysis. The technique of collecting data through interviews, observation and
review of several documents. Source of data derived from the information
obtained in the form of author primary and secondary data. Literature review used
by the author are some concepts and documents that support the writer to do this
research on the organization of security management by PT. ISU in the area of PT.
ASDP Merak, Banten. The results showed that the implementation of security
management is not ideal because of the lack of inventory and application of SOP
in the safety and pegawasan to prevent smuggling. It is recommended that the
system be improved and resource security guard, This thesis discusses the physical security management at PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) organization of Merak Banten managed by PT Indo Sarana Usaha
in accordance with Addendum VIII (eight) Agreement on the Extension of Time
Expert Power (outsourcing) Energy security (security) Merak Number: Sperj.29/
Add-HK.203/ASDP-CUM-2014 and Number : 083/SK ASDP-ISU/X/2014 dated
October 10, 2014 in order to protect the assets, security, comfort and order for all
the passengers who use the services crossing PT. ASDP Merak. The background
of this thesis research by the observation of the writer towards the organization of
security management at Merak are not in accordance with some security
management literature. It is evident there are many criminal acts of smuggling.
Limitations of this thesis focuses on the process of security management and
security and surveillance efforts processes carried out by security PT. ISU. This
thesis uses qualitative research methods with managerial juridical approach, and in
this study using qualitative descriptive analysis technique through the depiction
and analysis. The technique of collecting data through interviews, observation and
review of several documents. Source of data derived from the information
obtained in the form of author primary and secondary data. Literature review used
by the author are some concepts and documents that support the writer to do this
research on the organization of security management by PT. ISU in the area of PT.
ASDP Merak, Banten. The results showed that the implementation of security
management is not ideal because of the lack of inventory and application of SOP
in the safety and pegawasan to prevent smuggling. It is recommended that the
system be improved and resource security guard]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzhary Muhammad Rio
"Pengelolaan kawasan perbatasan darat Indonesia telah mengalami banyak perkembangan. Pada periode awal kemerdekaan Indonesia, isu perbatasan sering dikaitkan dengan pertimbangan-pertimbangan geopolitik dan keamanan. Namun hal ini mulai berubah sejak dibentuknya instansi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) pada tahun 2010 sebagai lembaga yang bertanggung jawab membangun kawasan perbatasan tidak hanya secara geopolitik dan keamanan namun juga kesejahteraan ekonomi, hingga perwujudan program Nawacita membangun sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) secara bertahap hingga tahun 2024 kelak. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan darat Indonesia dengan rentang waktu 2010-2021.  Melalui kerangka analisis kebijakan luar negeri, dan metode studi kasus, penelitian ini menemukan hubungan sebab akibat dari faktor eksternal (internasional) dan faktor internal (domestik) yang mempengaruhi kebijakan pengelolaan perbatasan darat yang berorientasi pada  pembangunan ekonomi. Tesis ini menemukan bahwa lingkungan strategis (faktor eksternal/internasional) berupa dorongan lingkungan strategis terkait intensifikasi pembentukan BCA dan BTA dengan dukungan PLBN dan optimalisasi kerjasama investasi tiga negara sekitar dalam mengelola perbatasan darat memengaruhi strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan darat di Indonesia. Begitu juga secara simultan, faktor internal/domestik yaitu kepentingan ekonomi yang diwujudkan melalui dorongan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan mengoptimalkan pengolahan serta distribusi komoditas pangan untuk masyarakat sekitar perbatasan, turut mempengaruhi penggunaan strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan perbatasan darat Indonesia.

The management of Indonesia's land border areas has undergone many developments. In the early period of Indonesian independence, border issues were often associated with geopolitical and security considerations. However, this has begun to change since the establishment of the National Border Management Agency (BNPP) in 2010 as an institution responsible for developing border areas not only geopolitically and security but also economic welfare, until the realization of the Nawacita program to build a number of State Cross-Border Posts (PLBN), gradually until 2024 later. This study analyzes the factors that influence the economic development strategy in Indonesia's policy on land border areas during 2010-2021. Through the framework of foreign policy analysis, and case study methods, this study finds a causal relationship between external (international) and internal (domestic) factors that influence policy. This thesis finds that the strategic environment (external/international factors) in the form of strategic environmental incentives related to the intensification of the formation of BCA and BTA with the support of the PLBN and the optimization of investment cooperation between the three neighboring countries in managing land borders affect the economic development strategy in the policy of managing land border areas in Indonesia. Simultaneously, internal/domestic factors like economic interests that are realized through the encouragement of the development of new economic growth centers, and optimizing the processing and distribution of food commodities for communities around the border, also influence the use of economic development strategies in Indonesia’s policy on land border managements."
Depok: fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyus Shadicky
"Fenomena tabrakan orang pada perjalanan kaki di pedestrian, termasuk zebra cross, menciptakan penundaan perjalanan dan berpengaruh pada inefisiensi ekonomi. Penelitian intervensi ini mencoba untuk menguji efektivitas dari penggunaan provincial norm, sebagai jenis norma yang menggunakan identitas spasial yang lebih dekat pada subjek, dalam membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross, yang diaplikasikan pada sekaligus dibandingkan dengan penggunaan injunctive norm biasa. Penelitian ini dilaksanakan dengan desain A-B-A time series analysis with two comparison group.
Setelah melakukan pengukuran selama tiga pekan pada empat titik penyeberangan di Universitas Indonesia, dibuktikan bahwa penggunaan teknik intervensi memanfaatkan provincial norm secara signifikan berhasil membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross dibandingkan penggunaan injunctive norm biasa. Pembentukan perilaku menyeberang di sisi kiri ini juga memiliki pengaruh pada pengurangan terjadinya tabrakan orang di penyeberangan zebra cross.

The phenomenon of human collisions on pedestrian, including zebra cross, creates a locomotion delay and affects economic inefficiency. This intervention study tried to test the effectiveness of provincial norms, as a type of norm that uses identity that spatially closer to the subject, in modifying left-side crossing behavior on zebra cross, which is applied at and compared to injunctive norms. This research was carried out with A-B-A time series analysis with two comparison group design.
After measuring three weeks at four crossing points in Universitas Indonesia, it was proven that intervention technique using provincial norm significantly succeeded in modifying left-side crossing behavior compared to injunctive norms. The formation of left-side crossing behavior also had an influence on reducing the occurrence of human collisions on zebra cross.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Hotman P.
"Dalam perencanaan transportasi, salah satu unsure lalu lintas yang perlu mendapat perhatian serius adalah pejalan kaki (pedestrian). Pejalan kaki dalam melakukan kegiatannya sebagai pejalan kaki di jalan raya sangat diharapkan untuk selalu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya fasilitas-fasilitas yang disediakan seperti trotoar yang berada pada sisi luar sepanjang jalan dan fasilitas penyeberangan jalan yakni jembatan penyeberangan, zebra cross dengan traffic light atau tanpa traffic light. Pada saat melakukan aktivitas menyusuri atau menyeberang jalan, pejalan kaki sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu dirasa sangat perlu menyediakan fasilitas penyeberangan jalan yang akomodatif khususnya terhadap ancaman keamanan dan keselamatan jiwa pejalan kaki, selain keselamatan pengendara atau pengemudi. Beberapa fasilitas penyeberangan jalan yang biasa dijumpai yaitu berupa jembatan penyeberangan, zebra cross tanpa traffic light, zebra cross dengan traffic light yang meliputi zebra cross dengan red traffic light, yellow traffic light, zebra cross dengan press button (PELICAN). Masing-masing fasilitas penyeberangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, penulis melakukan studi perbandingan terhadap beberapa fasilitas tersebut khususnya mengenai efektivitas dari fasilitas tersebut jika ditinjau dari persentase pengguna fasilitas tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Fitri
"Skripsi ini membahas tentang prinsip-prinsip dasar bangunan pada hunian terapung yang berada di perairan sungai, danau, dan laut terkait kondisi alam di masing-masing perairan tersebut. Berada di atas air, membuat kondisi alam di lingkungan perairan, terutama yang berpengaruh terhadap cara kerja struktur hunian terapung, penting untuk diperhatikan. Kondisi alam di sungai, danau, dan laut memiliki karakternya masing-masing. Sehingga, hunian terapung di masing-masing perairan tersebut memiliki caranya masing-masing dalam menangani kondisi tersebut. Penulisan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi literatur dan studi kasus dengan data yang berasal dari berbagai sumber cetak maupun elektronik.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hunian terapung harus berada di perairan dangkal yang terlindung dari arus dan gelombang besar, serta dekat dengan permukiman di daratan sekitar sebagai penunjang kehidupan. Bentuk bangunan di perairan sungai sebaiknya dibangun ramping dengan sisi terpendek menghadap arus, sebaliknya, di danau dan laut bentuk ramping dan terlalu tinggi sebaiknya dihindari. Tambatan sebaiknya mempertimbangkan pasang-surut, arah serta kecepatan pergerakan air. Tambatan untuk hunian terapung yang berada di sungai sebaiknya ditempatkan di ujung hulu dan hilir bangunan atau di ujung hulu saja. Tambatan untuk hunian terapung di laut sebaiknya lebih erat dalam memegang bangunan dibanding hunian terapung di danau atau sungai. Material yang digunakan pada hunian terapung harus tahan terhadap air, terutama untuk hunian terapung yang berada di laut dengan tingginya salinitas.

The focus of this study is about the basic principles of floating home in the river, lake, and sea that are related to their nature conditions.Being on the water, makes the nature conditions in each body of water, which could give some effect to floating home?s structure, are important to be considered in constructing the floating home. River, lake, and sea have their own nature?s characters. That makes floating home in each place has its own way to deal with the conditions. This study uses descriptive-qualitative method.
The result shows that floating home should be placed in shallow water area that is protected from large waves and currents, and near the settlements of nearby land. The river-floating home should be costructed as thin building whose smallest side faces the currents. On the other hand, neither lake-floating home nor sea-floating home should be constructed as thin building. It?s better to consider tidal?s effect, water movement direction and velocity in constructing mooring. The mooring at river-floating home should be placed at the upstream and downstream part of the building. The mooring at sea-floating home should hold the building more tightly than those at river and lake ones. The materials are used in floating home should have high endurance to water, especially for those which are used in sea.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Air sebagai substansi yang disediakan alam, ternyata tidak hanya memberi manfaat untuk keberlangsungan hidup manusia saja, tetapi juga menjadi wadah untuk manusia bertinggal. Hubungan yang terjalin antara air dengan manusia dan arsitektur mewujudkan suatu bentuk hunian di atas air. Munculnya hunian di atas air didasari baik faktor fisik lingkungan maupun faktor yang dibentuk oleh manusia itu sendiri, sejarah, budaya, dan kepercayaan misalnya. Skripsi ini memaparkan pentingnya peran air pada hunian di atas air menjadikannya sebagai orientasi berhidup ataupun berinteraksi dengan sesama. Akibatnya, pengaruh aktivitas yang ada di atasnya menentukan konsep hunian dan pembagian ruang - ruangnya. Dalam menjaga keberdirian dan memastikan hunian untuk tetap terapung, metode yang digunakan untuk keterbangunan hunian di atas air juga menjadi hal utama. Berdasarkan tinjauan kasus yang telah dilakukan, kehidupan di atas air tidak dapat lepas begitu saja dengan aktivitas yang terjadi di daratan. Maka dari itu, secara garis besar bahwa hidup di atas air menghapus batasan antara daratan dan air.

Water as a substance which is provided by nature, not only gives amelioration for human living, but also accommodates spaces for human dwelling. The relationship between water with human and architecture could form a kind of dwelling on the water. The presence of dwelling on the water may be affected by physical environment or the behaviour of human itself, such as history, culture, and belief. This paper is aimed to reveal the ability of water to create whether as life orientation or human interaction. The influence of human’s activity could establish the concept of dwelling and the diverse types of spaces. Construction method also has a main role to ensure the building keeps floating. Based on case study, dwelling on the water could not be separated from activities which occured on land. Therefore, generally that dwelling on the water wipes out the boundary between land and water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Adelar Sukada
Bandung: Bina Budhaya, 1983
720 BUD r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Adeline Melissa
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh walkability di pusat kota bagi manusia yang berkegiatan di pusat kota Seperti yang kita ketahui pusat kota berpengaruh bagi kegiatan ekonomi kota Pusat kota juga merupakan area perpaduan antara kegiatan ekonomi dan sosial di mana kedua hal ini yang menjadi tujuan utama masyarakat kota berkegiatan sehari hari Calthorpe 2000 Untuk mendukung kehidupan manusia di pusat kota dalam perancangannya pusat kota dijadikan tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi Gallion and Eisner 1993 Sehingga untuk mencapai realisasi agar pusat kota dapat menjadi tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi perlu menganalisa aktor yang berperan di pusat kota Aktor tersebut tentunya adalah manusia Dengan menggabungkan pandangan Jan Gehl dan Robert Florida penulis menyimpulkan bahwa manusia sebagai aktor di pusat kota memiliki tiga peran yaitu a manusia sebagai individu b manusia sebagai bagian dari komunitas dan c manusia sebagai bagian dari kehidupan publik Di mana peran tersebut dapat kita amati di Jalan Hal ini karena manusia di pusat kota memiliki karakteristik 'street level culture' Sehingga bila walkability terdapat di pusat kota akan mendukung keberadaan jalan sebagai tempat yang dapat menghadirkan banyak manusia sehingga dapat ditemukan banyaknya manusia yang ada di jalan jalan pusat kota tentunya hal ini akan membuat pusat kota menjadi lebih aman dan manusia di pusat kota dapat melakukan kegiatan sehari harinya dengan gembira.

This paper discusses how walkability in city centre could support the people that have daily activities in there As we know city centre had an effect on city finance City centre also a mix area between financial activities and social activities which are these two things become a destination of the people in everyday life Calthorpe 2000 By designing the city centre to become a place for work live and play it is all to support the living in city centre Gallion and Eisner 1993 Thus to achieve that goal for city centre become a place for work live and play in realization somehow we should analyze the actor that takes place in city centre Those actors are surely the people By mixing the idea from Jan Gehl and Robert Florida we could find that people in city centre has 3 roles which are a people as individual b people as a part of community and c people as a part of public life And those roles we could find in the street of city centre It is because basically people in city centre has a characteristic which known as 'street level culture' So that if there is a walkability in city centre that could support the sidewalks as a place to invite the people Thus we could find there will be so many people in the streets of city centre And of course this condition could make the city centre more safe and lively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>