Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keishandra Nabila Junistya
"Bersepeda terbukti memiliki manfaat kesehatan dan lingkungan. Namun, bersepeda di jalan raya, pesepeda memiliki risiko cedera serius yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengendara mobil dan truk. Menurut World Health Organization (WHO) (2023), kecelakaan sepeda menyebabkan sekitar 41.000 kematian setiap tahun. Di Eropa, angka kematian pesepeda tidak menunjukkan penurunan yang signifikan sejak tahun 2010. Di Indonesia, jumlah kecelakaan sepeda meningkat dari 80 pada tahun 2018 menjadi 96 pada tahun 2021. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pesepeda 55% lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan pada malam hari dibandingkan siang hari. Penggunaan lampu berkedip dan lampu dalam konfigurasi biomotion secara signifikan meningkatkan conspicuity pesepeda dibandingkan dengan lampu statis. Namun, conspicuity pesepeda menurun ketika mereka tidak mengayuh, sehingga efek biomotion hilang. Konfigurasi dan penempatan lampu yang berbeda dapat memberikan solusi alternatif untuk visibilitas pesepeda yang buruk dan yang menjadi faktor utama kegagalan pengemudi dalam mendeteksi pesepeda tepat waktu untuk menghindari kecelakaan. Studi ini bertujuan untuk menilai dampak berbagai pola kedipan lampu sepeda terhadap conspicuity pesepeda, dengan mempertimbangkan respons kognitif pengemudi dalam hal mempunyai approach atau withdrawal motivation, yang dievaluasi melalui analisis gelombang otak menggunakan alat Electroencephalogram (EEG). Studi ini melibatkan 11 responden (7 laki-laki dan 4 perempuan). Konsep Frontal Alpha Asymmetry (FAA) digunakan untuk mengidentifikasi pola pencahayaan mana yang memicu motivasi mendekati atau preferensi tertinggi dari pengemudi. Temuan menunjukkan bahwa penempatan lampu di helm, seatpost, dan pedal, dengan lampu berkedip 4Hz di helm, dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan pengemudi memperhatikan pesepeda, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pesepeda.

Cycling is widely recognized for its health and environmental benefits. Yet, cyclists are more vulnerable on the roads, facing a higher risk of severe injuries than car and truck occupants. According to the World Health Organization (WHO) (2023), bicycle crashes cause approximately 41,000 deaths annually. In Europe, bicycle fatalities have shown no significant decline since 2010. In Indonesia, bicycle accidents have risen from 80 in 2018 to 96 in 2021. Previous research indicates that cyclists are 55% more likely to be involved in accidents at night than during the day. Using flashing lights and lights in a biomotion configuration significantly enhances cyclist conspicuity compared to static lights. However, cyclist visibility decreases when not pedalling, causing the biomotion effect to be lost. Different lighting configurations and placements can provide an alternative solution to the poor visibility of cyclists, which is a significant factor in drivers failing to detect cyclists in time to avoid accidents. This study aims to assess the impact of various bicycle light flashing patterns on cyclist conspicuity, considering drivers' cognitive responses regarding approach or withdrawal motivation, evaluated through brain wave analysis using an Electroencephalogram (EEG) device. The study includes 11 respondents (7 males and 4 females). The Frontal Alpha Asymmetry (FAA) concept was employed to identify which lighting patterns elicit the highest approach motivation or preference from drivers. The findings suggest that placing lights on the helmet, seatpost, and pedals, with a 4Hz flashing light on the helmet, can significantly increase the likelihood of drivers noticing cyclists, thereby enhancing safety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Fajrianti
"

Berdasarkan pengamatan ITDP pada Juni 2020, jumlah pengendara sepeda meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan Oktober 2019. Peningkatan jumlah pengendara sepeda sejalan dengan peningkatan jumlah kecelakaan sepeda berdasarkan data dari Polda Metro Jaya dan komunitas Bike to Work. Pengendara sepeda memiliki risiko 55% lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan pada malam hari dibandingkan siang hari. Lampu berkedip dapat meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dan menjadi solusi untuk masalah keterlihatan pengendara sepeda yang merupakan penyebab utama kecelakaan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh pola kedipan lampu sepeda terhadap conspicuity pengendara sepeda dan mengevaluasi faktor kognitif pengemudi terhadap pola kedipan lampu sepeda. Penelitian ini melibatkan 12 responden (6 laki-laki dan 6 perempuan) untuk membandingkan conspicuity pengendara sepeda yang dihasilkan dari setiap pola kedipan. Hasil menunjukkan bahwa pattern full blink lebih meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dengan jarak deteksi sejauh 80,25 meter, dibandingkan pattern partial blink dengan jarak deteksi sejauh 76,09 meter. Selain itu, kondisi pedal sepeda yang berkaitan dengan adanya biological motion dan jarak deteksi yang lebih jauh memberikan indikasi mengenai proses kognitif responden dalam mengenali pesepeda.


Based on ITDP's observation in June 2020, the number of cyclists increased up to 10 times compared to October 2019. The increase in the number of cyclists is in line with the increase in the number of bicycle accidents, based on data from Polda Metro Jaya and the Bike to Work community. Cyclists have a 55% higher risk of being involved in an accident at night than during the day. Flashing lights can increase the conspicuity of cyclists and provide a solution to the problem of cyclist visibility, which is a major cause of accidents. This study aimed to determine the effect of bicycle light flashing patterns on cyclist conspicuity and to evaluate driver cognitive factors in relation to bicycle light flashing patterns. The study involved 12 respondents (6 males and 6 females) to compare the cyclist conspicuity resulting from each blink pattern. The results showed that the full blink pattern increased cyclists’ conspicuity more, with a detection distance of 80.25 meters, compared to the partial blink pattern with a detection distance of 76.09 meters. In addition, the condition of the bicycle pedals associated with biological motion and longer detection distances provides an indication of the respondents' cognitive process in recognizing cyclists.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Silvia
"Berlimpahnya cahaya matahari juga dapat membantu penghematan energi untuk pencahayaan pada bangunan kantor. Namun, cahaya matahari yang berlebih menimbulkan silau dan panas terutama pada area di dekat jendela. Fasad kaca pada bangunan kantor mempengaruhi intensitas pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan sehingga digunakan shading untuk mengatur pencahayaan. Namun, shading yang digunakan saat ini bersifat statis dalam bentuk horizontal, vertikal, maupun egg crate sehingga distribusi cahaya tidak merata. Dengan demikian, penggunaan dynamic shading perlu dieksplorasi karena kemampuannya dalam mengontrol cahaya dan mengurangi konsumsi energi pencahayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan jenis shading melalui konfigurasi dynamic shading untuk meningkatkan kualitas pencahayaan alami sehingga menurunkan konsumsi energi untuk pencahayaan. Penelitian terdiri atas lima tahap yang diawali dengan observasi lapangan pada tujuh bangunan kantor yang dipilih. Kemudian dilanjutkan dengan pra simulasi dan perhitungan OTTV untuk memilih satu bangunan kantor yang paling tepat untuk dipasang dynamic shading. Tahap berikutnya adalah simulasi eksisting dan modifikasi shading horizontal, vertikal, dan egg crate yang masing – masing memiliki konfigurasi fasad berbeda karena jenis rotasi yang berbeda pada fasad. Tahap selanjutnya yaitu pengukuran pencahayaan alami di bangunan terpilih dan tahap terakhir yaitu eksperimen. Lebar kisi – kisi dynamic shading, jarak dynamic shading ke kaca serta ukuran perforated aluminium adalah parameter penelitian. Hasil yang paling optimal untuk mencapai uniformity minimal 0,5 adalah dynamic shading egg crate dengan model 2 untuk pagi hari, model 1 untuk siang hari, dan model 3 untuk digunakan pada sore hari.

The quantity of sunlight can also assist save electricity for office lighting. Excessive sunshine, on the other hand, generates glare and heat, particularly in places near windows. Because glass facades in office buildings modify the intensity of natural light entering the space, shading is used to control illumination. However, the shading currently used is static in the form of horizontal, vertical, or egg crates so that the light distribution is uneven. Thus, the use of dynamic shading needs to be explored because of its ability to control light and reduce lighting energy consumption. This study aims to develop types of shading through dynamic shading configurations to improve the quality of natural lighting thereby reducing energy consumption for lighting. The research consisted of five stages beginning with field observations in the seven selected office buildings. Then proceed with the pre-simulation and OTTV calculations to choose the most appropriate office building to install dynamic shading. The following stage involves the existing simulation and modification of the horizontal, vertical, and egg crate shading, each of which has a different facade configuration due to a different sort of facade rotation. The following stage is to measure natural illumination in selected buildings, followed by experiment of the best dynamic shading configuration. The research parameters are the width of the dynamic shading grating, the distance between the dynamic shading and the glass, and the size of the perforated aluminum. The dynamic shading of egg crate with model 2 for the morning, model 1 for the afternoon, and model 3 for use in the afternoon produces the best results for achieving uniformity of at least 0.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erindra Nur Shadrina Ghaisani
"Meningkatnya pengguna sepeda di Indonesia berbanding lurus dengan adanya risiko kecelakaan. Pentingnya mencegah kecelakaan dengan melengkapi komponen dan alat keselamatan sepeda perlu ditingkatkan. Salah satu komponen sepeda yang wajib dimiliki oleh setiap pengendara sepeda berdasarkan kebijakan pemerintah yaitu lampu sepeda. Walaupun kebijakan telah ditetapkan, tetapi ditemukan keluhan mengenai kurangnya pencahayaan pada sepeda khususnya pada malam hari yang dapat membahayakan seluruh pengguna jalan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang pencahayaan pada sepeda berdasarkan prinsip ergonomi dengan metode kerangka kerja perancangan produk rasional oleh Nigel Cross. Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi peluang hingga mengembangkan detail rancangan usulan. Konsep pencahayaan pada sepeda dirancang dengan memerhatikan biological motion pengendara sepeda dengan pola kedipan lampu yang membentuk segitiga sehingga dapat dilihat dan dikenali oleh pengguna jalan lain khususnya pada malam hari. Selain itu, rancangan usulan pencahayaan pada sepeda ini memanfaatkan gerakan rotasi dari crank pedal untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk menghidupkan lampu pada sepeda.

The increase in bicycle users in Indonesia is directly proportional to the risk of accidents. The importance of preventing accidents by completing bicycle safety components and tools needs to be increased. One of the bicycle components that must be owned by every cyclist based on government policy is a bicycle light. Even though the policy has been set, there are complaints about the lack of lighting on bicycles, especially at night which can endanger all road users. Therefore, this research was conducted to design bicycle lighting based on ergonomic principles using the rational product design framework method by Nigel Cross. The design process begins with identifying opportunities to develop a detailed plan of the proposed concept. The concept of lighting on bicycles is designed by taking into account how the biological movement of cyclists when riding by applying a pattern of flashing lights that form a triangle shape so that other road users can see and recognize them, especially at night. In addition, the proposed lighting design on bicycles utilizes the rotational movement of the crank pedal to drive a generator which functions to turn on the lights on bicycles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Prabowo
"Penelitian ini mengkaji aspek ergonomis dari sepeda lipat Departemen Teknik Mesin FT-UI dalam virtual environment modeling. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah PEI yang mengintegrasikan hasil analisis dari tiga buah metode: LBA, OWAS, dan RULA. Tujuannya adalah menentukan desain sepeda lipat yang paling ergonomis berdasarkan PEI tersebut serta menganalisis kelayakan sepeda lipat menjadi pengganti sepeda UI. Pembuatan konfigurasi desain berdasarkan tinggi stang dan tinggi sadel sepeda lipat sehingga dihasilkan sembilan konfigurasi desain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sepeda lipat yang paling baik dari apek ergonomi adalah dengan kondisi stang yang dinaikkan menjadi 32 cm serta kondisi sadel yang tetap. PEI desain sepeda lipat yang terbaik adalah 1,65 yang berarti lebih rendah dibandingkan PEI sepeda UI sehingga sepeda lipat berpotensi untuk menggantikan sepeda UI.

This research tried to study ergonomic aspect from folding bicycle from Mechanical Engineering University of Indonesia in virtual environment modeling. PEI used as approach that integrated the results of three methods: LBA, OWAS, and RULA. The objective is to determine the most ergonomic design of folding bicycle based on PEI and analyze feasibility of folding bicycle to replace UI bicycle. Configuration of design made based on handle bar and sadle height so that produce nine configurations of design.
The result show that most ergonomic design of folding bicycle from ergonomic aspect is handlebar that added until 32 cn and sadle condition is same. PEI from best design of folding bicycle is 1,65 that means lower than PEI of UI bicycle so that folding bicycle potential to replace UI bicycle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52018
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Afrinotha
"Penelitian ini membahas tentang analisis aspek ergonomis sepeda UI dilihat dari postur tubuh pengendara wanita. Analisis tersebut dilakukan dengan metode Posture Evaluation Index (PEI) dalam virtual environment. Hasil penelitian ini berupa penilaian terhadap sepeda UI yang ada saat ini dari segi ergonomi dan rekomendasi desain sepeda UI dengan tinggi stang 22 cm dan tinggi sadel 11 cm sebagai desain sepeda UI yang ergonomis. Seluruh metode dan analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan perhitungan dan simulasi pada software JACK 6.0.

This study is focused on the ergonomic analysis of the UI bicycle based on the body postures of its female riders. This study uses the Posture Evaluation Index (PEI) method in a virtual ergonomic design of UI bicycle. All the methods and analysis conducted in this research using simulation and calculation on JACK 6.0 software. environment. Results of this research include the assessment of the existing design of UI bicycle from the aspects of ergonomic and design recommendation of UI bicycle with handlebar height 22 cm and saddle height 11 cm as."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baby Asrofa
"ABSTRAK
Pencahayaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan suatu aktivitas kerja. Cahaya terdiri dari dua sumber utama yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami memiliki karakteristik yang tidak dapat diubah dan merupakan sumber cahaya yang sudah tersedia oleh alam sehingga manusia tidak dapat merubah karakteristik maupun kekuatan cahayanya. Berbeda dengan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya buatan merupakan lampu memiliki karakteristik dapat diatur tingkat pencahayaannya. Hal ini karena lampu terdiri dari komponen-komponen yang mampu disediakan dan diatur oleh manusia. Lampu juga memiliki beberapa jenis yang dibedaan dari material pembuatannya. Dengan adanya karakteristik lampu beserta pencahayaan yang dapat diatur maka lampu juga memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini dapat dibedakan berapa besar tingkat pencayaan pada lampu untuk menerangi suatu ruang atau bidang kerja. Kuat pencahayaan pada suatu lampu menerangi ruangan dapat diukur dengan menggunakan lux meter. Sehingga pencahayaan memiliki standar-standar untuk menerangi setiap ruangan berbeda

ABSTRACT
Lighting is one of the important things in doing a work activity. Light consists of two main sources, namely natural light sources and artificial light sources. Natural light sources have characteristics that cannot be changed and are a source of light that is availableby nature so that humans cannot change the characteristics or strength of their light. Unlike the artificial light source. An artificial light source is a lamp that has characteristics that can be adjusted to its lighting level. This is because the lightsconsist of components that can be provided and regulated by humans. The lamp also has several types that are distinguished from the manufacturing material. With the characteristics of the lights and lighting that can be adjusted, the lights also have different functions. It can be distinguished how much the level of illumination on the lamp to illuminate a space or field of work. Strong lighting on a lamp illuminating a room can be measured using lux meters. So lighting has standards to illuminate each room differently.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelino Sampouw
"Data dan fakta menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, faktor pengguna jalan-lah yang dianggap memiliki pengaruh paling dominan terhadap terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas. Dengan konsep Theory of Planned Behavior penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana pengaruh perilaku masyarakat sebagai pengguna jalan, dalam hal ini pengendara sepeda motor di Kota Batam, terhadap aspek keselamatan berlalu lintas Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengendara sepeda motor di kota tersebut memiliki pengaruh positif lemah terhadap aspek keselamatan berlalu lintas. Dan diharapkan hasil kajian perilaku tersebut, dapat dijadikan suatu dasar pertimbangan dalam penyusunan program peningkatan keselamatan lalu lintas yang efektif dan tepat guna.

According to data, among the 3 (three) main causal factors of road accident, road user factor is considered has big effect toward accident happened. This research using Theory of Planned Behavior concept, intend to analyze effect of society behavior as road user, motorcyclist in this case, toward road safety aspect in Batam. The result of this study show that the motorcyclist’s behavior in Batam have weak positive influence toward the road safety aspect. Hopefully this result referable for arranging road safety improvement program effectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelino Sampouw
"ABSTRAK
Data dan fakta menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) faktor utama penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas, faktor pengguna jalan-lah yang dianggap memiliki
pengaruh paling dominan terhadap terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas. Dengan
konsep Theory of Planned Behavior penelitian ini bermaksud untuk mengkaji
bagaimana pengaruh perilaku masyarakat sebagai pengguna jalan, dalam hal ini
pengendara sepeda motor di Kota Batam. terhadap aspek keselamatan berlalu
lintas Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengendara sepeda motor di
kota tersebut memiliki pengaruh positif lemah terhadap aspek keselamatan berlalu
lintas. Dan diharapkan hasil kajian perilaku tersebut, dapat dijadikan suatu dasar
pertimbangan dalam penyusunan program peningkatan keselamatan lalu lintas
yang efektif dan tepat guna.

ABSTRACT
According to data, among the 3 (three) main causal factors of road accident, road
user factor is considered has big effect toward accident happened. This research
using Theory of Planned Behavior concept, intend to analyze effect of society
behavior as road user, motorcyclist in this case, toward road safety aspect in
Batam. The result of this study show that the motorcyclist’s behavior in Batam
have weak positive influence toward the road safety aspect. Hopefully this result
referable for arranging road safety improvement program effectively."
2009
T40732
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>