Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85648 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasyad Abdul Azis
"PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memiliki peran penting dalam upaya memastikan ketahanan energi nasional melalui upaya memperkuat pasokan dan memperluas Pembangunan infrastruktur gas bumi. Upaya yang dilakukan ada dengan terus melakukan terobosan bisnis dan mengembangkan insfrastruktur serta peningkatan pemanfaatan gas bumi. Dengan meningkatnya pertumbuhan kebutuhan gas bumi di Indonesia akan disertai dengan bertambahnya jumlah asset penyalur gas. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan untuk menjaga kehandalan asset penyalur gas demi memastikan keamanan dan keselamatan pengguna gas ataupun masyarakat dari kecelakaan ataupun bencana akibat penyaluran gas bumi. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kehandalan instalasi penyalur gas salah satunya adalah dengan melakukan inspeksi teknis dengan mengacu pada Permen ESDM Nomor  32  Tahun  2021  tentang  Inspeksi  Teknis  dan  Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi. Kegiatan inspeksi yang dilakukan yaitu pengaplikasian metode RBI pada MRS Bitung 3 merupakan bentuk pelaksanaan dari peraturan tersebut. Hasil analisis menggunakan metode RBI menunjukkan bahwa pada MRS Bitung 3 masuk kedalam kategori high risk dengan remaining life 9 tahun. Dengan kategori tersebut, MRS Bitung 3 perlu dilakukan rencana inspeksi dalam 1 tahun kedepan dan perlu pemeliharaan dan pengecekkan rutin pada sistem metering dan regulating agar tidak terjadi kegagalan. Dalam aspek kode etik dan etika insiyur, penerapan dilakukan dengan tetap mematuhi peraturan K3L dan berkoordinasi dengan pihak terkait perihal hasil inspeksi. Penyajian data dilakukan secara transsparan dan objektif agar hasil inspeksi dapat dipertanggung jawabkan untuk melakukan langkah preventif pada MRS Bitung 3. Dalam aspek K3L, penerapan dilakukan pada saat inspeksi dengan mematuhi peraturan K3L yang diberlakukan di Perusahaan seperti penggunaan APD lengkap, pengecekkan kesesuaian alat, dan melakukan toolbox meeting. Aspek K3L juga diterapkan pada instalasi dan peralatan MRS Bitung 3 seperti adanya perlengkapan deteksi dini dan peralatan penanggulangan bahaya.
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) plays a crucial role in ensuring national energy resilience by strengthening supply and expanding the development of natural gas infrastructure. Efforts undertaken include continuous business innovation and infrastructure development as well as increasing the utilization of natural gas. With the growing demand for natural gas in Indonesia, there will be an increase in the number of gas distribution assets. Therefore, activities are needed to maintain the reliability of gas distribution assets to ensure the safety and security of gas users and the community from accidents or disasters resulting from gas distribution. One of the activities that can be done to maintain the reliability of gas distribution installations is by conducting technical inspections referring to Ministerial Regulation No. 32 of 2021 concerning Technical Inspection and Safety Inspection of Installations and Equipment in the Oil and Gas Business Activities. The inspection activity carried out involves the application of RBI methods at MRS Bitung 3, which is a form of implementation of the regulation. The analysis results using the RBI method indicate that MRS Bitung 3 falls into the high-risk category with a remaining life of 9 years. With this category, MRS Bitung 3 needs to undergo inspection planning in the next 1 year and requires routine maintenance and checking of metering and regulating systems to prevent failures. In terms of ethical codes and engineering ethics, implementation is carried out by adhering to HSE regulations and coordinating with relevant parties regarding inspection results. Data presentation is done transparently and objectively so that inspection results can be accounted for to take preventive measures at MRS Bitung 3. In terms of HSE aspects, implementation is carried out during inspections by adhering to OHS regulations enforced in the Company such as the use of complete PPE, checking equipment compliance, and conducting toolbox meetings. HSE aspects are also applied to the installations and equipment of MRS Bitung 3, such as the availability of early detection equipment and hazard mitigation tools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fakhrul Arifin
"Kode etik merupakan suatu hal mendasar yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal di kehidupan, tidak terkecuali di lingkungan kerja dalam sebuah perusahaan . Tesis ini akan membahas tentang analisa singkat terhadap kode etik di Commonwealth Bank of Australia. Secara umum, saya akan menjelaskan terkait kepemilikan saham di Commonwealth Bank, pelanggaran terhadap kode etik di Commonwealth Bank dalam 5 tahun terakhir, hubungan Commonwealth Bank dengan UNGC, dan implmentasi CSR di Commonwealth Bank of Australia.

Code of Conduct and Ethics is a fundamental thing that is needed in various aspect in life, including in company’s work environment. This thesis will discuss a brief analysis on Commonwealth Bank code of conduct and ethics. Generally, i will explain the share ownership portion in Commonwealth Bank of Australia, violations of code of conduct and ethics in the last 5 years, Commonwealth Bank’s relationship with UNGC, and CSR implementation in the Commonwealth Bank of Australia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Guspradana Sesridha Alius
"Sidang sengketa Pilpres 2014 merupakan peristiwa nasional yang diliput oleh banyak media massa. Dari sekian banyak media massa yang meliput, terdapat dua media massa yang petingginya aktif mendukung salah satu pasangan calon, yaitu Media Indonesia dan Koran SINDO. Untuk mengungkap sejauh mana pengaruh keberpihakan dua petinggi media massa terhadap artikel berita sidang sengketa Pilpres 2014 yang terdapat dalam dua media massa tersebut, nilai ciri kebahasaan apa saja yang digunakan untuk menunjukkan keberpihakan ditinjau dari sudut pandang linguistik, dan pelanggaran kode etik jurnalistik apa saja yang dilakukan kedua media massa tersebut, dilakukan penelitian menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dukungan petinggi Media Indonesia dan Koran SINDO berpengaruh pada pilihan kata, tata bahasa, dan struktur berita sidang sengketa Pilpres 2014. Media Indonesia menggunakan rata- rata tujuh ciri nilai kebahasaan untuk menunjukkan keberpihakan. Koran SINDO menggunakan rata-rata tujuh nilai ciri kebahasaan untuk menunjukkan keberpihakan. Pelanggaran kode etik jurnalistik pasal tiga ditemukan dalam dua media massa tersebut

The 2014 presidential election dispute session is a national event that is covered by many mass media. Of the many mass media cover, there are leader of two mass media actively support one candidate, Media Indonesia and Koran SINDO. To uncover the extent of the influence of the mass media leader against two high-ranking news articles disputed 2014 presidential election session contained in two of the mass media, the value of linguistic characteristics are to be used to show the alignments from the point of view of linguistics, and violation of journalism ethics what is being done both the mass media, research conducted using Norman Fairclough method of critical discourse analysis.
From the results of this study concluded that the influence of Media Indonesia and Koran SINDO leader affecting on the choice of words, grammar, and structure of the session of dispute of presidential election 2014. Media Indonesia using seven values linguistic characteristics to show partiality. Koran SINDO using seven values linguistic characteristics to show partiality. Violations of third chapter of journalistic ethics found in the two media."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Dwinanta
"PT Z adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan jasa maritim. Kegiatan bisnis utama dari PT Z adalah jasa pengangkutan pasokan bahan baku bagi kegiatan lepas pantai dan pengangkutan bbm ke wilayah di Indonesia melalui jalur perairan yang tidak dapat dilalui oleh kapal - kapal besar. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT Z tidak lepas dari risiko bahaya baik bagi pekerjanya, lingkungan di sekitar area kerja dan aset properti perusahaan. PT Z menetapkan strategi dan penerapan aspek keselamatan kerja secara konsisten untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan kerja agar aspek tersebut dapat menjadi daya saing bagi perusahaan dan nilai tambah bagi bisnis perusahaan.
Sesuai dengan peraturan pemerintah No 45 Tahun 2012 tetang manajemen keselamatan kapal bahwa setiap perusahaan pelayaran harus memenuhi persyaratan manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal. Sedangkan sistem manajemen keselamatan yang yang sesuai persyaratan adalah International Safety Management (ISM) Code yaitu koda internasional tentang manajemen keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan pencemaran sebagaimana yang diatur dalam Bab IX Konvensi SOLAS 1974 yang telah diamandemen.
Hasil yang paling signifikan dari penelitian ini adalah tingkat penerapan sistem manajemen keselamatan kelautan di kapal masih belum maksimal dan berpengaruh terhadap keselamatan kerja. Hal ini tergambar pada variable penelitian kepatuhan crew terhadap porsedur SMK Kelautan. Hasil penelitian menunjukan bahwa crew tidak sepenuhnya patuh pada prosedur yang ditetapkan. Hasil penelitian juga menunjukan belum maksimalnya penerapan sistem manejemen keselamatan kelautan di darat. Hal ini tergambar pada variable kebijakan dan prosedur. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan tidak mudah dimengerti.

PT Z is a company engaged in the field of shipping and maritime services. The main business activity of PT Z is a transportation service for the supply of raw materials and transportation of offshore activities in the area of fuel into Indonesia through the waterway impassable by boat - big boat. In the course of business of PT Z is not free from the risk of danger is good for workers, the environment around the work area and property assets of the company. PT Z set the strategy and implementation of consistent safety aspects to prevent the occurrence of safety incidents so that these aspects can be a competitive edge for the company and add value to the business enterprise.
In accordance with government regulation No 45 of 2012 neighbors vessel safety management that any shipping company must meet the requirements of safety management and the prevention of pollution from ships. While the safety management system that suits the requirements of the International Safety Management (ISM) Code is an international code of safety management operation of the ship and the prevention of pollution as provided for in Chapter IX of the SOLAS Convention 1974 as amended. The most significant result of this study is the level of implementation of the safety management system on board marine still not up and affect safety. This is reflected in the research variable adherence to porsedur SMK Marine crew.
The results showed that the crew did not fully comply with established procedures. The results also show the application of the system not maximal manejemen marine safety on land. This is reflected in the variable policies and procedures. The results showed that the procedures established by the company are not easy to understand.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Zaidun
"Tesis ini membahas analisa perbandingan metode assessment berbasis resiko dengan metode assessment berbasis waktu untuk mengatasi masalah korosi pada stasiun pengolahan gas ditinjau dari segi efektifitas dan efesiensi dari jadwal inspeksi yang akan dilakukan serta besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kedua metode tersebut. Penelitian yang dilakukan untuk metode assessment berbasis resiko dilakukan dengan metode semi kuantitatif dengan analisa technical module subfator (TMSF) sesuai dengan standar API-581. Analisa keekonomian dilakukan dengan metode perbandingan net present value (NPV) dengan mempertimbangkan biaya aktual serta eskalasi kenaikannya per tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jadwal inspeksi berdasarkan assessment berbasis resiko lebih efektif dan efesien. Inspeksi yang dilakukan berdasarkan analisa tingkat resiko setiap peralatan. Metode inspeksi dipilih berdasarkan estimasi mekanisme kegagalan yang terjadi. Bila ditinjau dari segi biaya maka metode assessment berbasis resiko dapat mengurangi biaya sebesar 46% untuk jadwal inspeksi selama 15 tahun kedepan.

The focus of this study is to compare the efficiency between risk base inspection and time base inspection. Study of risk base inspection is using semi-quantitative method with technical module subfactor analysis based on API-581 standard. Economic analysis is conducted by comparing the net present value with actual cost of inspection followed by annual escalation consideration. Results of this study show that risk base assessment inspection schedule is more effective and efficient than time base assessment. The inspection is based on risk level each equipment. Inspection method is based on estimation of failure mechanism. Economic analysis shows that risk base inspection is able to reduce cost until 46% for 15 years inspection schedule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfilia Angelina
"Kode Etik dan Perilaku merupakan aspek penting yang menjadi pedoman bagi perusahaan. Makalah ini mengevaluasi penerapan Kode Etik dan Perilaku di Commonwealth Bank Australia. Makalah ini akan membahas pelanggaran Kode Etik serta implikasinya terhadap bank, pentingnya inisiatif Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) terkait dengan Kode Etik dan Perilaku bank, dan peran bank sebagai salah satu penandatangan United Nation Global Compact.

Code of Conduct and Ethics is an important aspect that act as guidelines for company. This paper evaluates the application of Commonwealth Bank Australia Code of Conduct and Ethics. This paper will cover Code of Conduct and Ethics breaches as well as their implication to the bank, the importance of Information Technology (IT) Governance and Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives related to the bank Code of Conduct and Ethics, and the bank’s role as one of the United Nation Global Compact Signatory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Saputra Kusyanto
"Material pipa baja karbon API 5Lgrade B merupakan pipa baja yang banyak digunakan dalam industry minyak dan gas bumi. Jenis pipa tersebut sering terjadi kerusakan yang disebabkan oleh korosi internal. Penelitian ini dilakukan pada unit FGR karena terjadinya internal korosi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan metoda Risk Based Inspection untuk mengetahui tingkat risiko pada unit tersebut. Peneliti menganalisis perilaku korosi sampel pipa terkorosi API 5L grade B berupa struktur mikro, perubahan sifat mekanik dan perubahan komposisi kimia yang dibandingkan dengan pipa yang baru dan belum terkorosi.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa pipa penyalur pada unit FGR tersebut penilaian tingkat risiko yang didapatkan adalah medium risk dengan analisis komposisi kimia produk korosi yang dominan adalah FeCO3 Siderit yang diakibatkan dari proses oksidasi besi akibat adanya H2O dan CO2.

Carbon steel pipe material API 5L grade B is commonly used for distribution of oil and gas industry. It often occurs damage that is caused by internal corrossion. This research is done in flare gas recovery unit where high internal corrosion happened. It has been performed by risk based inspection method to know risk level of this part. The researcher analyze fluid composition and corroded sample API 5L grade B by developing of microstructure, mechanical denaturing and change of chemical composition comparing with new pipe sample.
The result is showing that the pipe API 5L grade B applied as distribution line is found existence of deterioration pipe material caused by internal corrosion and has risk at medium level medium risk. The chemical composition analysis at corroded sample API 5L grade B indicates dominant corrosion product is hematite FeCO3, that is caused by H2O and CO2. Mechanical properties of this sample is still meet the standard of API 5L grade B.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanry Taruna
"Tesis ini membahas perbandingan antara kebijakan Pemerintah dengan metode Risk Based Inspection, dalam menetapkan interval inspeksi pengujian pada katup pengaman,  untuk menjamin keandalan. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain one group pre-test post test. Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara interval inspeksi dan pengujian katup pengaman yang digunakan, dan kebijakan Pemerintah belum dapat menjamin keandalan dibandingkan metode RBI, sehingga disarankan untuk Pemerintah melakukan peninjauan  terhadap kebijakan serta melakukan perumusan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).

This thesis addresses the comparison between Government policy and Risk Based Inspection methods, in establishing test inspection intervals on safety valves, to ensure reliability. Research is quantitative research with the design of one group pre-test post test. The results of the study found that there was a noticeable difference between the inspection intervals and the safety valve testing used, and the Government's policy could not guarantee reliability compared to the RBI method, so it was recommended that the Government conduct a review of the policy and formulate an evidence-based policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affan Himawan
"Peningkatan akan kebutuhan LPG untuk keperluan domestik untuk setiap tahunnya berdampak kepada perubahan pola operasi distribusi dan juga peningkatan kapasitas penimbunan pada beberapa terminal LPG yang sudah ada (existing) atau pembangunan baru yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan coverage days operasional terminal LPG. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan EPC (engineering, procurement and construction) pada pembangunan dan pengembangan terminal LPG pressurized akan berdampak terhadap rencana roadmap infrastruktur terminal LPG yang telah direncanakan dan keterlambatan untuk memperoleh manfaat dari hasil investasi dalam pembangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Sembilan puluh lima faktor-faktor penyebab keterlambatan konstruksi diidentifikasi dengan systematic literature review dari dua belas jurnal dalam tiga tahun terakhir (2018-2020). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi delapan kategori yaitu pemilik proyek, kontraktor, konsultan, material, pekerja dan peralatan, kontrak, hubungan kontraktual, dan eksternal. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Delphi yang melibatkan sepuluh ahli untuk menganalisis faktor-faktor yang dihasilkan dari systematic literature review. Terdapat dua puluh tujuh faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan dengan tingkat konsensus lebih dari tujuh puluh persen terungkap dalam konteks ini. Tingkat konsensus untuk hasil akhir mencapai delapan puluh persen. Wawancara dilakukan untuk mengetahui beberapa alternatif solusi terhadap faktor dominan penyebab keterlambatan.

The increasing demand for LPG for domestic use every year impacts changes in distribution operation patterns. It requires increasing the storage capacity of several existing LPG terminals or new developments to maintain and increase the coverage days of LPG terminal operations. The delay in completing EPC (engineering, procurement, and construction) work on constructing the pressurized LPG terminal will impact the planned LPG terminal infrastructure roadmap and delays in obtaining benefits from the investment. This study aims to analyze the dominant factors causing delays in completing work. Ninety-five factors causing construction delays are identified in a systematic literature review from twelve publications in the last three years (2018-2020). These factors are divided into eight categories: clients, contractors, consultants, materials, workers and equipment, contracts, contractual relationships, and externals. We utilize a Delphi method involving ten experts to analyze the factors resulting from the systematic literature review. Our context reveals that there are twenty-seven dominant factors causing delays with a consensus level of more than seventy percent. The consensus rate for the final result is also sufficient at eighty percent. Interviews were conducted to investigate alternative solutions to the dominant factors causing delays."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G Sony Hernantyo
"ABSTRAK
Gas Metering Station CNOOC SES Ltd di Cilegon adalah fasilitas
untuk serah terima gas dari pihak CNOOC SES Ltd kepada PLTGU Cilegon
dengan jumlah penyerahan gas sekitar 80 juta kaki kubik per hari yang
berlokasi di Kecamatan Pulo Ampel Kabupaten Serang Propinsi Banten.
Bahaya yang timbul dari kegiatan operasi Gas Metering Station ini adalah
bahaya kebakaran akibat kebocoran gas dari fasilitas yang ada antara Iain :
slug receiver, closed drain dmm, pig receiver, filter coalescer & metering skid
serta pipa penyalur serta kemungkinan terjadinya Iedakan. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian analitis deskritif dengan melakukan analisa
dan perhitungan terhadap faktor-fakior yang menyebabkan terjadinya bahaya
kebakaran dan ledakan serta level keparahan (severity) yang mungkin terjadi.
Metode yang dipergunakan adalah melakukan sectioning di Gas Metering
Station, penghitungan frekuensi kebocoran berdasarkan data yang ada di
dalam E&P Forum, menilai scenario kebakaran yang mungkin terjadi dengan
metode ETA-Event Tree Analysis, menilai severity yang mungkin timbul
dengan menggunakan acuan Health & Safey Executive Standard serta
menentukan hazardous area dengan menggunakan tabel dari Canada Gas
institute. Gas Metering dapat dibagi menjadi 5 section yakni : slug receiven
closed drain drum, pig receiver; filter coalescer & metering skid dan pipa
penyalur dengan scenario berdasarkan safety protection philosophy sebagai
berikut : Kemungkinan Percikan - Alarm Sukses - Emergency Shutdown -
Blowdown System - Fire Protection Sukses - Trend Teijadinya Kebakaran.
Frekuensi kebakaran per tahun untuk masing-masing section adalah sebagai
berikut : slug receiver (5.2x10?), closed drain drum (3.8 x10"), pig receiver (2.2
x 10"), rilter coalescer & metering skid (5 x10"?) dan pipa penyalur (7.5x10??).
Event outcome sebagai hasil Event Tree Analysis beserta nilainya adalah
sebagai berikut : Gas Bocor -> Percikan Langsung -> BDS Sukses -> Jet
Fire (0.00E+OO), Gas Bocor -> Percikan Langsung -> BDS Gagal -> Jet Fire
(3.07E-02), Gas Bocor -> Percikan Langsung ~> FPS Sukses -> Eksplosion (0.00E+0O), Gas Bocor -> Percikan Langsung -> FPS Gagal -> Eksplosion
(1 .62E-03), Gas Bocor -> Percikan Menyusul -> BDS Sukses -> Flash Fire
(0.00E+00), Gas Bocor -> Percikan Menyusul -> BDS Gagal -> Flash Fire
(1 .62E~03), Gas Bocor -> Deteksi Gagal -> ESD Sukses -> BDS Sukses ->
FPS Sukses (8.08E-05), Gas Bocor -> Deteksi Gagal -> ESD Gagal -> BDS
Gagal (4.25E-06). Pada keadaan teriadi kebakaran maka severity
mempunyai level significant dengan kecepatan gas terbakar 0.57 lgq/detik
selama 125 detik, dan tangki bahan bakar solar PLTGU Cilegon dalam
keadaan aman. Dengan program perawatan peralatan fire protection system
di Gas Metering Station dan pelatihan tanggap darurat untuk personil di
Iapangan, diharapkan severity level dapat ditekan menjadi minor bahkan tidak
terjadi.

ABSTRACT
The risk of Gas Metering Station operation is the gas leakage of the following
equipment such as: slug receiver, closed drain drum, pig receiver, filter
coalescer & metering skid which potentially result a tire and followed by a
explosion. The research- design is analytical descriptive by performing
analysis and calculation of the related factors produces a tire and explosion
and its level of severity. The sequences of research are as follow: Gas
Metering Station sectioning, calculate frequency refering the E&P Forum
database, assessment of the Ere scenario by using ETA-Event Tree Analysis,
assessment of the Severity by using Health & Safety Executive Standard and
determine the hazardous area by using Canada Gas Institute table. Gas
Metering Station consists of 5 sections i.e. slug receiver, closed drain drum,
pig receiver, filter coalescer 8. metering skid and pipeline. Refer to the safety
protection philosophy of Gas Metering Station, the sequences of a fire as
follow: Initial Ignition - Alarm Success - Emergency Shutdown success -
Blowdown System Success - Fire Protection System Success and Escalation
of fire occurrence. The fire frequencies per year for each seclioning are as
follow: slug receiver (5.2x10"), closed drain drum (3.8 x10??), pig receiver (2.2 x
10??), filter coalescer & metering skid (5 x1 O"?) and pipeline (7.5x10?°).The event
outcome of event tree analysis including the values are as follow:
Gas Leaking ~> Immediate Ignition -> BDS Success -> Jet Fire (0.00E+00),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> BDS Fail -> .let Fire (3.07E-02),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> FPS Success -> Explosion (0.00E+O0),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> FPS Fail -> Explosion (1.62E~03),
Gas Leaking -> Lagging Ignition -> BDS Success -> Flash Fire (0.00E+0O),
Gas Leaking -> Lagging ignition -> BDS Fail -> Flash Fire (1 .62E-03), Gas Leaking -> Detector Fail -> ESD Success -> BDS Success -> FPS
Success (8.08E-05),
Gas Leaking -> Detector Fail -> ESD Fail -> BDS Fail (4.25E-06)
ln case of ire occurs, the severity will be signiticant level with gas leak flow
rate is 0.57 kgs/second during 125 seconds and the PLTGU Cilegon fuel
storage tank is in safe condition.
By implementing the tire protection system maintenance program and regular
personnel training for emergency response, the severity level of Gas Metering
Station will be minor and expected to be zero.
"
2007
T34523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>