Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Misbach Fikri
"Industri elektronik adalah salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia dan merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara ini. Bisnis dan industri berperan dalam mempengaruhi lingkungan, terutama melalui rantai pasokan mereka agar dapat terus menerus bertahan dan memenangkan persaingan. Green Supply Chain Management (GSCM) adalah metode untuk meningkatkan kinerja lingkungan di seluruh rantai pasokan GSCM diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan limbah, termasuk bahan kimia beracun, emisi, energi, dan limbah padat tetapi penerapan GSCM tidak mudah dan membutuhkan biaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pengukuran kesiapan penerapan GSCM pada perusahaan elektronik. Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan elektronik yang berlokasi di Depok yang bergerak di bidang perancangan dan produksi alat ukur kerusakan dan penunjang maintenance. Penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert dan pembobotan Analytical Hierarchy Process (AHP) kemudian dihitung nilai kesiapan penerapan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 50 indikator pengukuran kesiapan penerapan. Hasil nilai kesiapan penerapan untuk GSCM diperoleh sebesar 421,334 dimana menurut literatur perhitungan quartil terletak diantara Q2 dan Q3 yang berarti perusahaan siap menerapkan praktik GSCM. 

Electronics industry is one of industrial sectors developed rapidly in Indonesia and is one of the main drivers of this country's economic growth. Business and industry play a role in influencing the environment, especially through their supply chains. Green Supply Chain Management (GSCM) is a principes for improving environmental performance throughout the supply chain. GSCM is expected to reduce or eliminate waste, including toxic chemicals, emissions, energy and solid waste throughout the supply chain, but implementing GSCM is not easy and costly. Therefore, it is necessary to carry out an analysis to measure the readiness to implement GSCM in electronics companies. This research was conducted at an electronics company located in Depok which is engaged in the design and production of damage measuring and maintenance tools. The research was carried out using Likert scale and Analytical Hierarchy Process (AHP) weighting is carried out and then the implementation readiness value is calculated. The results show that there are 50 indicators for measuring policy welfare. The result of the readiness value for implementing GSCM was obtained at 421.334, where according to the accounting literature the quartile is located between Q2 and Q3, which means the company is ready to implement GSCM practices."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putra Nugraha
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang apa saja faktor pendorong dan penghambat penerapan GSCM pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dan berusaha membandingkannya dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan sebelumnya. Lebih jauh lagi penelitian ini berusaha menganalisis apa saja bentuk-bentuk penerapan GSCM dan dampaknya. Penelitian ini merupakan jenis eksploratori dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan strategi case study. Penelitian ini dilakukan kepada dua perusahaan yang bergerak pada sektor yang berbeda yaitu perusahaan peritel dan perusahaan teknologi informasi komunikasi supaya untuk memperkaya studi ini dengan melihat penerapan GSCM dari kacamata dua perusahaan yang memiliki sifat yang berbeda. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan motivasi perusahaan lain untuk mendorong penerapan konsep ini di perusahaan mereka. Lebih jauh lagi diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk pengembangan kebijakan-kebijakan terkait lingkungan hidup agar mendorong perusahaan yang beroperasi di Indonesia untuk menjalankan usahanya dengan cara yang berkelanjutan (sustainable)

ABSTRACT
This thesis will touch upon the drivers and barriers of implementing GSCM by companies in Indonesia and compare those with the previous study. Furthermore the study will try to analyze the type of GSCM implementation and its impacts. This study is an exploratory type that uses qualitative approach and case study strategy. This study is carried out at two companies that focus in different sector, namely a retailer company and an information and communication company. This is done to enrich the study by seeing the GSCM implementation by companies that coming from two different sectors. It is hoped that this study can provide motivation to other companies to implement this concept into their companies. Furthermore it is hoped that this study can provide inputs for the government in developing policies related to environment that can drive companies that operate in Indonesia to run their business in a sustainable way."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dinda Halimah
"Salah satu penyumbang pencemaran lingkungan di negara berkembang adalah usaha mikro kecil dan menengah yang disebabkan oleh proses rantai pasok yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini membahas mengenai praktik green supply chain management (GSCM) terhadap kinerja lingkungan dan biaya operasional pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) industri makanan dan minuman di Indonesia. Terutama untuk meneliti dengan adanya ecocentricity dan traceability rantai pasok yang memoderasi antara praktik GSCM dengan kinerja lingkungan dan biaya operasional. Metode judgement sampling digunakan dalam penelitian ini dan terdapat 93 responden yang berkontribusi. Kuesioner penelitian disebarkan secara daring dan data dianalisis dengan menggunakan pemodelan Partial Least Square-Structured Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik green supply chain management memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja lingkungan maupun biaya operasional UMKM industri makanan dan minuman di Indonesia. Ecocentricity rantai pasok memoderasi dalam hubungan praktik GSCM dengan kinerja lingkungan maupun biaya operasional. Namun, traceability rantai pasok tidak memoderasi dalam hubungan praktik GSCM dengan kinerja lingkungan maupun biaya operasional.

One of the contributors to environmental pollution in developing countries is micro, small, and medium enterprises caused by supply chain processes that are not environmentally friendly. This study discusses green supply chain management (GSCM) practices on environmental performance and operational costs in micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia's food and beverage industry. Especially to examine the existence of supply chain ecocentricity and traceability that moderates GSCM practices with environmental performance and operational costs. The judgment sampling method was used in this study, and 93 respondents contributed. Research questionnaires were distributed online, and data were analyzed using Partial Least Square-Structured Equation Modeling (PLS-SEM). The results of this study indicate that green supply chain management practices have a significant relationship to environmental performance and operational costs of MSMEs in the food and beverage industry in Indonesia. Supply chain ecocentricity moderates the relationship between GSCM practices, environmental performance, and operating costs. However, supply chain traceability does not moderate the relationship between GSCM practices, environmental performance, and operational costs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoshi Monica Perwitasari Budiyasa
"Operasi pada sektor Hulu Migas banyak memberi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meningkatnya pengawasan terhadap lingkungan secara global membuat ?Green? menjadi sebuah inovasi yang diadopsi oleh berbagai perusahaan di dunia. Green Supply Chain Management (GSCM) merupakan inovasi dengan menaikan efisiensi pada ekologi. Penelitian dilakukan pada satu perusahaan hulu migas dimana difokuskan pada faktor-faktor yang terdapat dalam proses SCM perusahaan tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan hasil identifikasi proses mana saja pada SCM Hulu Migas yang dapat diaplikasikan dengan pendekatan ramah lingkungan, mendapatkan strategi dalam penerapan GSCM pada Industri Hulu Migas serta menggambarkan urutan prioritas penerapannya berdasarkan variabel yang dominan.
Penelitian dilakukan dengan melakukan studi literatur dan survey pakar untuk mendapatkan variabel yang signifikan. Pengolahan data dilakukan dengan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) dimana hubungan antara variabel diuraikan secara spesifik.ISM merupakan suatu teknik permodelan yang memberikan gambaran tentang hubungan antar elemen dan struktur hierarki guna menyusun suatu perencanaan strategis.
Hasil pengolahan data dianalisa dengan metode MICMAC dengan menepatkan variabel pada empat kuadran sesuai nilai driver power dan dependence. Hasil identifikasi proses GSCM pada hulu migas yang dapat diaplikasikan dengan pendekatan lingkungan adalah Procurement, Inventory, Logistic/ Warehouse, dan Complience&Strategic.
Terdapat 13 variabel untuk perumusan strategi GSCM berdasarkan urutan driver power paling tinggi. Variabel yang menjadi elemen kunci adalah peraturan atau regulasi terkait ramah lingkungan yang berada pada kuadran IV.

Upstream operation give impact to social, economy & environment. Increment of environment controlling in global makes ?green? as a new trend which is currently being adopted by several companies in the world. Green supply management is one of innovation that increase the efficiency of ecology. The research carried on upstream oil and gas industry according to factors in their SCM process.
Research objective is to get indentification of wich function in SCM oil and gas industri can be applied with enviromentall friendly, get the strategy to implementing GSCM, and describe the number of priority based on dominant variable.
Research is done with literature review and survey from expert to identify variable in GSCM strategy. Data processing to be done with intrepretative Structural Modelling (ISM) where relation between variables outlines specificcaly. ISM is modelling technique that give descriptions of relationship between variables and structure hierarchy planning to drow up the strategy.
The result of data processing analysis by MICMAC that places the variables into four sector base on their driver power and dependence. The Result of identification on SCM process that will be approached with environment aspect are procurement, inventory, logistic/ warehouse and compliance & strategic.
There are 13 variables to formulated the GSCM stategic in upstrem oil and gas industry and the priority that shown base on their driver power. The key variablein system is ?Regulation related to environment friendly? wich available at quadrant IV
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Dimas Agung Perwira
"Perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) memiliki ruang lingkup pekerjaan yang luas sehingga proyek-proyeknya membutuhkan dukungan dari rekanan terutama dalam bidang penyediaan jasa atau yang dikenal dengan Subkontraktor. Dengan mengalihkan lingkup mayoritas kepada Subkontraktor, hal ini menyebabkan Subkontraktor mempengaruhi kinerja keberhasilan proyek. Namun dalam prakteknya subkontraktor yang dipilih belum efektif dalam mendukung peningkatan kinerja perusahaan karena banyak subkontraktor yang gagal dalam melaksanakan pekerjaannya. Masalah ini juga dihadapi oleh salah satu perusahaan EPC terkemuka di Indonesia yang dipilih sebagai studi kasus. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, penelitian ini memandang perlu adanya pengembangan proses pengambilan keputusan terutama pada kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan subkontraktor agar tujuan pemilihan subkontraktor yang lebih baik dapat tercapai. Multi Criteria Decision Making (MCDM) dipilih dalam penelitian ini karena kompleksitas kriteria dalam proses pengambilan keputusan dan teknik Analitycal Hierarchy Process (AHP) diusulkan. AHP menerapkan struktur hirarkis dalam mencapai tujuan dan mampu mengkonsolidasikan expert judgment pada multikriteria yang tidak berkaitan satu sama lain. Berikut adalah kriteria dan subkriteria yang diperoleh melalui tahapan literature review dan pengolahan data. Kriteria yang penting adalah kriteria kemampuan, keselamatan, dan teknis. Sedangkan ringkasan subkriteria penting adalah kekuatan finansial untuk kriteria kapabilitas, dan program keselamatan kerja untuk kriteria keselamatan, serta jadwal pelaksanaan dan daftar personil untuk kriteria teknis.

Engineering Procurement Construction (EPC) companies have a wide scope of work so that their projects require support from partners, especially in the field of service supply or known as Subcontractors. By transferring the majority scope to Subcontractors, this causes Subcontractors to affect the performance of project success. However, in practice the selected subcontractors have not been effective in supporting increased company performance because many subcontractors have failed in carrying out their work. This problem is also faced by a leading EPC company in Indonesia, which is selected as a case study. In dealing with this problem, this study considers that it is necessary to develop the decision-making process, especially on the criteria used in the subcontractor selection process so that the goal of choosing a better subcontractor can be achieved. Multi Criteria Decision Making (MCDM) is selected in this study due to complex criteria in the decision-making process and Analytical Hierarchy Process (AHP) technique is proposed. AHP applies hierarchical structure in achieving goals and can consolidate expert judgments on multi-criteria that are not related to one another. The following are the criteria and sub-criteria obtained through the literature review and data processing stages. The important criteria are Kapabilitas, safety, and technical criteria. While the summary of the important sub-criteria is financial strength for Kapabilitas criteria, and work safety program for safety criteria, and implementation schedule and personnel list for the technical criteria."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulul Azmi Kamili
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu meminimasi risiko negatif bagi perusahaan akibat dari efek negatif bagi lingkungan dari aktifitas SCM MRO dengan memberikan usulan strategi manajemen rantai pasok hijau yang optimal untuk diimplementasikan di industri MRO aviasi termasuk dengan penentuan kriteria yang krusial dalam mempengaruhi pemilihan strategi tersebut. Untuk menjawab tujuan penelitan ini, fokus penelitian dibagi kepada tiga kategori proses kunci dari manajemen rantai pasok industri MRO yaitu proses purchasing, proses internal dan proses outsourcing. Metode Analytical Network Process (ANP) digunakan dalam penelitian ini sebagai metode untuk menentukan usulan strategi manajemen rantai pasok hijau (Green Supply Chain Management-GSCM) yang paling optimal untuk diimplementasikan pada industry MRO Aviasi. Berdasarkan hasil, alternatif risk-based strategi menjadi alternatif strategi paling optimal untuk diimplementasikan di proes SCM MRO Aviasi, sedangkan kriteria Green Management System merupakan kriteria yang memiliki bobot pengaruh paling tinggi,

The purpose of this study is to help minimize negative risks for companies due to negative effects on the environment from MROs SCM activities by proposing an optimal green supply chain management strategy to be implemented in the aviation MRO industry including with determining the crucial criteria which influencing the selection of the strategy. To help achieve the objectives of this research, the focus of this study is divided into three key process in aviation MRO industry supply chain management, which are the purchasing process, the internal process and the outsourcing process. The Analytical Network Process (ANP) method is used in this study as a method for determining the most optimal Green Supply Chain Management (GSCM) strategy to be implemented in the MRO Aviation industry. Based on the results, risk-based strategy alternative is the most optimal alternative strategy to be implemented in the MRO Aviation SCM process, while the Green Management System criteria is the criteria that has the highest weight value."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Muandito Yogantoro
"Supply Chain Management (SCM) merupakan sebuah pemahaman baru dalam melengkapi konsep logistik yang terdahulu. Logistik biasanya hanya dikaitkan dengan hal-hal fisik seperti distribusi, penyimpanan, inventori, dan lain sebagainya. Sementara itu, SCM membawa pandangan yang lebih luas tentang konsep logistic itu sendiri, yang di dalamnya memasukkan teknologi dan restrukturisasi pada birokrasi dalam proses logistic yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Globalisasi, pengurangan aturan dan batasan usaha dalam menciptakan nilai pasar yang kompetitif, perkemabngan teknologi yang semakin cepat, kesemuanya telah membuat setiap perusahaan yang berorientasi pada profit harus dapat selalu beradaptasi dalam persaingan ekonomi global. Dalam kondisi yang baru ini, kita tidak menemukan batasan-batasan pasar seperti wilayah dan waktu, sehingga perusahaan yang ingin mengukuhkan diri sebagai pemimpin di bidangnya harus melakukan inovasi-inovasi baru yang berbeda. Seperti halnya pasar, kompetisi kini juga berlangsung tidak hanya secara nasional dalam satu negara, tapi telah melintasi opersaingan regional mapupun dunia secara keseluruhan.
Tesis yang saya hadirkan di sini akan mencoba untuk memperlihatkan salah satu strategi baru yang dapat diimplementasikan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan efisiensi. Pengurangan biaya produksi serta operasi, pengelolaan waktu yang lebih efisien dalam menunjang proses logistik yang efektif, merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam SCM. Halliburton adalah sebuah perusahaan pemimpin di bidang jasa energi dunia. Dengan kata lain, halliburton juga merupakan sebuah aktor global. Dengan 70 cabang di seluruh dunia, Halliburton sudah mengukuhkan diri sebagai yang terbesar di bidangnya. Halliburton mengimplementasikan SCM sebagai salah satu strateginya dalam menghadapi para kompetitor. Ditambah dengan beberapa inovasi yang dimilikinya dalam SCM, Halliburton semakin terdepan dalam lingkungan bisnisnya. Dalam Bab I, tesis ini akan menyediakan informasi secara umum mengenai latar belakang SCM, sejarah perkembangan SCM, dan SCM dalam bidang perminyakan. Dalam Bab I tersebut juga terdapat perumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada Bab II terdapat beberapa tinjauan pustaka / literatur yang memberikan pandangan teoritis dalam penelitian ini, sedangkan di Bab III akan dijabarkan secara rinci mengenai profil perusahaan Halliburton, latar belakang, dan jalannya bisnis tersebut di masa sekarang yang berkaitan dengan SCM, serta Bab IV berisikan analisis dari fakta yang dijabarkan di bab-bab sebelumnya. Tesis ini akan ditutup dengan Bab V, yang berisikan kesimpulan serta saran dari penulis untuk perkembangan SCM ke depan.

Supply Chain Management (SCM) is a new role of the previous logistic concept. Logistic in the old days were more about physical activities such as distribution, warehouses, inventory, etc. Meanwhile, SCM has brought a wider views, it also includes Technology and restructuring bureaucracies of the logistics process. Globalization, the elimination of business rules to create a more competitive value, rapid development in technology has forced all profitable organization to change and elaborate them in the new global economy. There are no market limits in this new condition, and all companies who would like to be leaders in their industries should be able to compete with new ways and innovations. As well as the market, competition are no longer in country basis or even regional basis but worldwide instead.
This thesis is trying to present one of the strategies that can be implemented by companies, in order to do business in a more efficient way. The reduction of cost and the efficiency of timeliness trough the effective logistic process are the other sides of strategy that can be done besides the production point of view. PT Halliburton is a business leader in its industry; Halliburton is a global business actor. With 70 branches trough out the world, Halliburton strengthen their position in global competition. Halliburton implement SCM as one of their strategies to defeat their competitors. Halliburton has several innovations in their SCM process and it is already leverage for the new business environment. In Chapter one, this thesis will provide information regarding background of SCM, history of the development of SCM, and SCM in oilfield industry. Chapter one also provides problems and research objectives for Halliburton Indonesia. Chapter two provides literature and theoretical point of view that is useful for the next chapters. Chapter three will inform you the profile of Halliburton and all the company?s background. Chapter four consists of analysis and closed by chapter five as a conclusion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24445
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Fahmi
"ABSTRAK
Produk ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir, disisi lain kasus penolakan masih ditemukan, terutama untuk produk ekspor ke Amerika Serikat, terdeteksi kontaminasi bakteri Salmonella spp. Tujuan penelitian mengidentifikasi adanya potensi resiko bahaya kontaminasi Salmonella spp., determinasi tingkat resiko Salmonella spp. rantai pasok ikan cakalang skala kecil, mengusulkan alternatif perbaikan dalam sistem pembinaan, pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan cakalang di PPN Palabuhanratu. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya potensi kontaminasi Salmonella spp. didapatkan dari rantai pasok di kapal adalah 18,5%, pendaratan/TPI 18,5%, dan pengumpul 7%. Persentase kontaminasi sampel didapatkan dari air/es adalah 11%, ikan cakalang 26% dan swab tangan pekerja 7%. Perhitungan jumlah koloni di kapal 46% (480 koloni/ml), pendaratan 34% (360 koloni/ml) dan pengumpul 20% (210 koloni/ml). Berdasarkan jenis sampel, air/es 28% (290 koloni/ml), ikan cakalang 61% (640 koloni/25g) dan swab tangan pekerja 11% (120 koloni/cm2). Alternatif sistem pengendalian di rantai pasok skala kecil adalah dengan memberikan pembinaan dan pengawasan dalam rangka perbaikan sistem cara penanganan ikan yang baik dan benar sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/MEN-KP/2013.

ABSTRACT
Indonesian exports of fishery products have increased in the last five years, on the other hand, the case of rejection could still be found, especially for products that were exported to the United States of which Salmonella spp was detected frequently. The purposes of this study was to identify the potential hazards of Salmonella spp, to determine the risk level of Salmonella spp. Contamination of the small scale supply chains of skipjack, The study was carried out by determining to propose options for improvement in guidance and control systems to achieve quality and safety assurance of skipjack fisheries in the Pelabuhanratu fishing port. The result from this research shows that the percentage of Salmonella spp. contamination from supply chain 18,5% was collected on board, 18,5% was from the landing site, and, 7% was at the collection area of supplier’s handling space. While the percentage contamination of samples obtained from the water/ice (11%), skipjack (26%), and hand swabs of workers (7%). The expected colony counts of bacteria on board 46 % (480 colonies/ml), the landing site 34% (360 colonies/ml) and at the supplier 20% (210 colonies/ml). Based on the percentage of sample water/ice 28% (290 colonies/ml), skipjack 61% (640 koloni/25g) and hand swabs of worker 11% (120 colonies/cm2). The official control alternatives in small scale supply chain is to give guidance and supervision in order to provide a system improvement of good handling practices established according to the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries No. 52A/MEN-KP/2013."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nur Larasati
"Makalah ini memberikan wawasan tentang manajemen rantai pasokan Walmart, yang befokus kepada evolusi, integrasi teknologi, kemitraan strategis, dan inisiatif keberlanjutan dari Walmart. Dimulai dengan pendiriannya pada tahun 1962, Walmart telah berkembang secara global, memanfaatkan sistem Kolaborasi Rantai Pasokan (Supply Chain Collaboration) untuk meminimalkan biaya. Inovasi seperti database Retail Link dan strategi "cross-docking" mengoptimalkan efisiensi komunikasi dan distribusi, meningkatkan daya saing pasar. Kemitraan yang berhasil, seperti kemitraan Walmart dengan P&G, menunjukkan adopsi teknologi canggih untuk perencanaan kolaboratif dan manajemen inventaris. Komitmen Walmart terhadap keberlanjutan menegaskan kesadaran lingkungan proaktifnya. Melihat ke depan, makalah ini menekankan pentingnya adaptasi yang berkelanjutan bagi Walmart terhadap teknologi dan dinamika pasar yang terus berkembang untuk kesuksesan berkelanjutan.

This paper offers insights into Walmart's supply chain management, highlighting its evolution, technological integration, strategic partnerships, and sustainability initiatives. Beginning with its inception in 1962, Walmart has expanded globally, leveraging the Supply Chain Collaboration (SCC) system to minimize costs. Innovations like the Retail Link database and "cross-docking" strategy optimize communication and distribution efficiency, enhancing market competitiveness. Successful alliances, like the P&G partnership, showcase the adoption of advanced technologies for collaborative planning and inventory management. Walmart's commitment to sustainability, exemplified by the Responsibility Sourcing Program, underscores its proactive environmental stewardship. Looking ahead, the report emphasizes the importance of Walmart's continuous adaptation to evolving technologies and market dynamics for sustained success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Mahaputra Santoso
"Gudang memiliki peran penghubung yang penting dalam rantai pasokan dan dapat memperkaya keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Agar selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik maka perlu diketahui kondisi gudang saat ini melalui penilaian kinerja dan perbaikan pada aspek-aspek yang mempunyai nilai rendah. Penelitian ini untuk mengukur kinerja dan memberikan rekomendasi gudang Work-in-Process dari perusahaan manufaktur elektronik pada tahun 2023 dengan menggunakan metode SCOR dan AHP. Terdapat 26 indikator kinerja yang akan dijadikan acuan untuk menentukan kinerja gudang. Hasil yang diperoleh adalah kinerja gudang berada pada kategori Sedang menurut Traffic Light System dengan nilai sebesar 58,16%. Indikator prioritas juga diidentifikasi menggunakan metode Importance Performance Analysis untuk mengidentifikasi indikator yang mempunyai nilai rendah namun mempunyai bobot kepentingan tinggi. Diperoleh 5 indikator yang merupakan prioritas yaitu Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan kelima indikator kinerja tersebut adalah Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, dan Just In Time (JIT) System in Warehousing Process.

The warehouse has an important linking role in the supply chain and can enrich the competitive advantage for the company. In order to always be able to provide the best service, it is necessary to know the current condition of the warehouse through performance assessment and improvement on aspects that have low scores. This research is to measure the performance and provide recommendations for the Work-in-Process warehouse of an electronics manufacturing company in 2023 using the SCOR and AHP methods. There are 26 performance indicators that will be used as a reference to determine warehouse performance. The results obtained are that the warehouse performance is in the Average category according to the Traffic Light System with a value of 58.16%. Priority indicators are also identified using the Importance Performance Analysis method to identify indicators that have low scores but have high importance weights. Five prioritized indicators were obtained, namely Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. The recommendations given to improve the five performance indicators are Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, and Just In Time (JIT) System in Warehousing Process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>