Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firda Jusela
"Tahun 2020 Rumah Sakit Pertamina Jaya menambah layanan Center of Excellence (CoE) ibu dan anak, namun berubah menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Pada tahun 2022, Rumah Sakit Pertamina Jaya kembali menjadi Rumah Sakit Umum dan meneruskan pengembangan CoE layanan ibu dan anak. Masalah yang muncul adalah belum adanya Perencanaan Strategis untuk mengembangkan layanan anak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis pengembangan layanan anak. Penelitian menggunakan metode operational research dengan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dan Consensus Decision Making Group (CDMG. Data sekunder menggunakan data rekam medis, laporan kinerja, literatur, hasil penelitian dan dokumen lainnya. Kerangka konsep menggunakan pendekatan strategic management model. Input stageadalah analisa lingkungan intermal didapatkan hasil Sumber Daya Manusia, Standar Operasional Prosedur, Sistem Informasi merupakan kekuatan. Fasilitas umum, keuangan dan pemasaran merupakan kelemahan. Kebijakan pemerintah, demografi, epidemiologi, teknologi dan pesaing merupakan peluang. Sosial ekonomi dan pelanggan merupakan ancaman. Matching stage posisi Rumah Sakit berada di kuadran II yaitu grow and build  dimana alternatif strategi market penetration, market development and product development. Priotira Strategi yang akan diterapkan adalah pengembangan produk layanan tumbuh kembang anak. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan posisi rumah sakit adalah grow and build dengan prioritas utama adalah pengembangan produk layanan tumbuh kembang anak.

In 2020, Pertamina Jaya Hospital added Center of Excellence (CoE) services for mothers and children, but changed it to become a Covid-19 Referral Hospital. In 2022, Pertamina Jaya Hospital will again become a General Hospital and continue the development of the CoE for maternal and child services. The problem that arises is that there is no Strategic Planning to develop children's services. This research aims to create strategic planning for the development of children's services. The research uses operational research methods using primary data in the form of in-depth interviews and Consensus Decision Making Group (CDMG. Secondary data uses medical record data, performance reports, literature, research results and other documents. The conceptual framework uses a strategic management model approach. The input stage is analysis Internal environment results: Human Resources, Standard Operating Procedures, Information Systems are strengths, finance and marketing are weaknesses The hospital is in quadrant II, namely grow and build where the alternative strategy is market penetration, market development and product development. The strategy to be implemented is product development for child development services. Based on the research results, it was found that the hospital's position is grow and build with the main priority being development child growth and development service products."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Karmawan
"Fokus dari Tesis ini adalah bagaimana mengembangkan perencanaan strategisuntuk rumah sakit, dengan studi kasus RS Pertamina Jaya yang merupakan RSswasta Kelas C. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desaindeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan baikeksternal maupun internal rumah sakit menempatkan RS Pertamina Jaya padaposisi Growth and Build pada Matriks IE dan posisi Internal Fix-It pada MatriksTOWS. Alternatif strategi terpilih adalah melakukan Penetrasi Pasar disertaiperbaikan pada faktor-faktor yang merupakan kelemahan rumah sakit untukmenangkap peluang yang dimiliki. Rencana Implementasi disusun agar sejalandengan upaya pencapaian Visi rumah sakit yaitu menjadi Institusi Kesehatan yangmampu bersaing di era globalisasi dengan Pelayanan Berstandar InternasionalTahun 2020.

The focus of this study is how to develop strategic planning for hospitals, withcase studies of Pertamina Jaya Hospital which is a class C private hospital. Thisresearch is qualitative research with descriptive design. The results showed thatenvironmental factors both external as well as internal hospital put the PertaminaJaya Hospital on the position of Growth and Build on IE Matrix and Internal Fix It on TOWS Matrix. An alternative strategy is doing market penetrationaccompanied improvements in hospital weaknesses to capture opportunities.Implementation plan was drawn up in order to be in line with the achievement ofHospital Vision to be come a Healthcare Organization which can compete in theera of globalization with International standard Services by 2020."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Chrisnani R.
"Penelitian ini dilatarbelakangi perubahan kondisi RSPP yang sebelumnya berada dibawab Pertamina lengkap dengan fasilitas pembiayaannya, namun kini dilepaskan menjadi organisasi mandiri yang harus memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri termasuk dalam pembiayaan kegiatan pelayanannya.
Faktor tersebut mendorong RSPP membuat suatu perencanaan strategi agar tetap mampu melaksanakan kegiatan pelayanannya serta bersaing dengan rumah sakit lain seperti kondisi sebelumnya bahkan bila mungkin menjadi lebih baik.
Dari analisis situasi diketahui bahwa sebenarnya RSPP telah mempunyai perencanaan strategi, tetapi karena dalam pembuatan tidak melibatkan para karyawannya sehingga mengalami kesulitan dalam implementasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun suatu perencanaan strategi RSPP tahun 2003 - 2007 yang benar-benar representatif dengan melibatkan para karyawan secara aktif dalam penyusunannya.
Jenis penelitian ini adalah Operational Research dengan analisis strategik, yaitu gabungan metode deskriptif analitik dan intuisi terbaik (good intuitive judgement). Penelitian ini menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahap dengan menggunakan empat matriks. Tahap I (input stage) mengunakan matriks EFE dan IFE. Tahap 11 (matching stage) menggunakan matriks IE dan TOWS, dan tahap III (decision stage) menggunakan QSPM. Teknik untuk analisis lingkungan, penentuan faktor sukses kritis dan penilaian (scoring) untuk setiap matriks menggunakan metode delphi dan CDMG.
Hasil penelitian untuk tahap I diperoleh nilai total EFE 3,06 dan IFE 2,65. Artinya RSPP mampu merespon dengan baik peluang dan menghindari ancaman yang ada serta memiliki posisi internal yang kuat.
Tahap II dengan matriks IE menunjukkan RSPP berada pada posisi grow and build serta dengan matriks TOWS posisi RSPP pada Future Quadrant. Strategi alternatif yang direkomendasikan oleh keduanya adalah market development, market penetration dan product development.
Pada tahap Ill dengan menggunakan QSPM diperoleh Strategi Utama untuk RSPP adalah Product Development. Produk yang akan dikembangkan kemudian dinilai lagi dengan QSPM dan menghasilkan produk prioritas yang akan dikembangkan yaitu Diabetic Center. Langkah terakhir untuk mendukung implementasi strategi yang telah disusun adalah menerjemahkannya ke dalam program kerja tahunan dan mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan RSPP agar timbul rasa memiliki dan tanggung jawab untuk secara optimal melaksanakannya.

This research is inspired by conditional change of RSPP formerly managed by Pertamina, including financing facilities, into an independent organization entitled to comply with every single need including financing activities on owned sources at present.
This factor motivates RSPP to set a comprehensive strategic plan to maintain better services and to compete with other competitors as has been performed before.
The situational analysis found that RSPP has had a strategic plan, however, there have been too much trouble in implementing such a plan due to absence of staffs participation in format.
In purpose this research is proposed to set a strategic plan for RSPP for the period of 2003 - 2007 through which all staff are actively participated that result may represent all levels.
The type of this research was operational research through strategic analysis, a consolidated method between descriptive analysis and good intuitive judgment, that strategic decision making should be information-based. The research was strategically carried out through 3 (three) steps using 4 (four) matrixes. Step I (input stage) using EFE and WE matrix. Step II (matching stage) using IE and TOWS matrix. Step III (decision stage) using QSPM. Delphi and CDMG method were used for internal and internal analysis, critical success factors and scoring for every matrix.
The input stage resulted on EFE 3,06 and IFE 2,65 total values. It means RSPP has good respond capacity for any opportunities and at the same way overcoming the available threats, and has strong internal position either.
The matching stage with IE matrix showed RSPP is on grow and build position, and with TOWS matrix RSPP is on Future Quadrant position. Both matrixes recommended a strategic alternative on market development, market penetration and product development.
The decision stage using QSPM resulted on Product Development, proposed as Grand Strategy for RSPP. The product to develop has to be appraised using QSPM and found The Diabetic Center to be the first priority.
The last step is to support the strategic implementation has been set by realizing those into annual working program and socializing through all staffs of RSPP to get sense of belonging and responsibility for optimum performance.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Darawati
"Penelitian ini membahas dan mengulas tentang rencana strategis UPF BKMM Cikampek periode 2025-2029 dan menggunakan pendekatan Balance Scorecard sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan layanan selama periode waktu tersebut untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rencana strategis ini dilakukan dengan melihat dampak rumah sakit terhadap empat perspektif yaitu keuangan, pasien, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode telaah literatur, wawancara, consensus decision making group (CDMG) dan telaah data sekunder.

Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu input stage dengan melakukan analisis situasi berdasarkan faktor internal dan eksternal UPF BKMM, matching stage untuk menentukan posisi agar UPF BKMM mengetahui strategi apa yang harus dilakukan menggunakan matriks IE dan matriks TOWS, decision stage untuk menentukan strategi prioritas dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) serta implementasi  dengan menyusun pedoman penerapan menggunakan pendekatan Balance Scorecard.

Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan bagi UPF BKMM Cikampek seperti sistem informasi rumah sakit (SIM RS) yang sudaah sepenuhnya terintegrasi dan mandiri, sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan UPF BKMM adalah sumber daya manusia yang belum memenuhi kapasitas. Salah satu contoh Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah letak geografi dari UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek terletak di lokasi strategis, dan peluang UPF BKMM untuk bekerjasama dengan pihak lain, dimana banyaknya Perusahaan-perusahaan swasta di wilayah UPF BKMM Cikampek. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah Institusi lain/pesaing dimana kompetisi layanan Kesehatan di daerah Karawang kian meningkat

. Posisi strategi  UPF BKMM Cikampek berada pada sel V dalam matriks IE yang berartikan Hold and  Maintain. Oleh karena itu, UPF BKMM dalam lima tahun kedepan memfokuskan pengembangannya dengan penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar dengan tersusunnya empat prioritas strategi yaitu: 1) pengembangan layanan unggulan, 2) penetrasi pasar dengan meningkatkan upaya- upaya pemasaran serta bekerja sama dengan komunitas, 3) mendorong semangat pegawai untuk selalu meningkatkan pelayanan prima, dan 4) mengembangkan budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan inovasi terkait pelayanan digitalisasi Selain itu tersusun juga key performance indicator (KPI) UPF BKMM Cikampek sebagai langkah- langkah untuk memenuhi pencapaian sasaran strategi.


This research discusses and reviews the UPF BKMM Cikampek strategic plan for the 2025-2029 period and uses the Balance Scorecard approach as a guide in planning, implementing and managing services during that time period to identify strengths, weaknesses, opportunities and threats. This strategic plan is carried out by looking at the hospital's impact on four perspectives, namely finance, patients, internal business processes and learning and growth. This research is qualitative research that uses literature review methods, interviews, consensus decision making group (CDMG) and secondary data review.

This research was carried out in four stages, namely input stage by conducting situation analysis based on internal and external factors of UPF BKMM, matching stage to determine the position so that UPF BKMM knows what strategy to use using the IE matrix and TOWS matrix, decision stage to determine priority strategies using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and implementation by preparing implementation guidelines using the Balance Scorecard approach.

The results of this research show that there are several internal factors that are strengths for UPF BKMM Cikampek, such as the hospital information system (SIM RS) which is fully integrated and independent, while the internal factors that are weaknesses of UPF BKMM are human resources that do not yet meet capacity. One example of an external factor that becomes an opportunity is the geographic location of UPF BKMM. UPF BKMM Cikampek is located in a strategic location, and there are opportunities for UPF BKMM to collaborate with other parties, where there are many private companies in the UPF BKMM Cikampek area. Meanwhile, external factors that pose a threat are other institutions/competitors where competition for health services in the Karawang area is increasing

. The position of the UPF BKMM Cikampek strategy is in cell V in the IE matrix which means Hold and Maintain. Therefore, in the next five years, UPF BKMM will focus its development on market penetration, product development and market development with four strategic priorities, namely: 1) development of superior services, 2) market penetration by increasing marketing efforts and working together with the community, 3) encouraging employee enthusiasm to always improve service excellence, and 4) developing a culture of good governance and increasing innovation related to digitalization services. Apart from that, key performance indicators (KPI) UPF BKMM Cikampek have also been prepared as steps to meet the achievement of strategic targets."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Ariani Hazaniah
"Perlengkapan yang berkaitan dengan sistem pengangkutan internal limbah medis seperti masker, sarung tangan dan kantong plastik limbah medis disediakan oleh rekanan. Peralatan seperti tempat sampah untuk limbah medis dan benda tajam tersedia di ruang perawatan. Kebijakan dasar mengenai pengangkutan internal limbah medis di RS Pertamina Jaya adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2008. Pengangkutan internal limbah medis dilakukan 3 (tiga)kali dalam sehari. Limbah medis dibagi menjadi limbah medis, non medis, benda tajam, cair dan kaca/beling. Rata-rata limbah medis dari bulan Januari-Mei yaitu sekitar 28-36 kg/hari. Masalah keterbatasan sarana dan prasarana sistem pengangkutan internal limbah medis adalah belum adanya pelatihan dan pendidikan, troli dan jalur khusus, standar operasional prosedur yang baku dan perlu adanya evaluasi rutin.

Equipment associated with the internal transportation system of medical waste such as masks, gloves and plastic bags of medical waste is provided by the partners. Equipment such as bins for medical waste and sharps are available in the treatment room. Basic policy on internal transport of medical waste in the Pertamina Jaya Hospital came from Keputusan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2008. Internal transport of medical waste made 3 (three) times a day. Medical waste is divided into medical waste, non-medical sharps, liquid and glass. The average medical waste of the month January to May which is about 28-36 kg/day. The problem of limited facilities and infrastructure system of internal transportation of medical waste is the absence of training and education, trolleys and special lines, standard operating procedures standard and the need for routine evaluation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Hidayatullah
"Penelitian ini untuk menilai pelaksanaan manajemen teknologi peralatan medis di Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan cara telaah dokumen dengan instrumen MFK 8 akreditasi KARS 2012 dengan pembatasan pada tiga alat medis yang berkategori critical equipment yaitu ventilator, mesin hemodialisa dan defibrilator. Hasilnya adalah kekurangan nilai sebesar 23 untuk bisa lulus dengan penyebabnya adalah perencanaan yang tidak konfrehensif dan kurangnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Usulan solusi bagi manajemen RSPJ adalah menentukan tujuan dan target manajemen teknologi peralatan medis , membuat perencanaan yang komfrehensif, memenuhi kebutuhan sumber daya manusia disertai peningkatan pengetahuan dan keterampilannya.

This study was to assess the implementation of health technology management at Pertamina Jaya Hospital by review the documents according to Chapter 8 Facilities Management and Safety , Commission on Accreditation of Hospital, version 2012 . It was limited on three critical equipment i.e ventilators, hemodialysis machine and defibrillator. The result is not pass, minus 23 to pass and the causes are not konfrehensif planning and lack of quantity and quality of human resources. Proposed solutions for management of RSPJ are setting objectives and targets of health technology management, the komfrehensive planning and improvement human resources."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T47229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non Pertamina di Rumah Sakit Pertamina Jaya saat ini belum diketahui tetapi data RSPJ menunjukkan adanya tingkat retensi yang masih rendah (<80%) dengan adanya angka loss pasien yang cukup tinggi lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non PERTAMINA di unit rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Dalam kerangka konsep penelitian ini terdapat variabel dependen, independen dan faktor konfonding. Sebagai variabel dependen adalah loyalitas pelanggan, variabel independen adalah kepuasan pelanggan yang meliputi harapan dan persepsi responden. Tingkat kepuasan dihitung berdasarkan gap dengan metode SERVQUAL yang terdiri dan lima dimensi yaitu dimensi tangible, reliability, resposiveness, assurance dan empathy. Hasil perhitungan, bertujuan untuk meIihat diantara kelima dimensi tersebut manakah yang merniliki pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan dan mencari faktor yang menjadi konfonding terhadap hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan di unit rawat jalan poliklinik spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode kuantitif yang menggunakan 137 orang pasien yang datang ke polilditui spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya dalam masa penelitian menjadi respondennya secara acak. Sebelum melakukan survey terhadap responden, kuesioner terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya, setelah didapat hasil kuisioner valid dan reliabel maka penyebaran kuesioner dilakukan. Kemudian data yang sudah diperoleh dari hash l penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif, korelasi chi-Square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penggunaan SERVQUAL sebagai alat ukur kepuasan pada masing-masing dimensi, memperlihatkan adanya hubungan signifrkan antam kepuasan dengan loyalitas pelanggan. Dimensi Responsiveness dan Reliability adalah variabel yang paling signifikan, sedangkan basil uji p value, variabel Tangible (0.584), Assurance (0.620) dan Empathy (0.300) seeara statistik tidak signifikan. Jarak merupakan konfonding hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan, Sedangkan waktu tempuh bukan merupakan variabel konfonding. Maka rnodelnya adalah sebagai berikut loyalitas = -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (reli) + 0.990 (Resp) + 0.293 Ass(1) 0.598 (Emp) + 0.222 (Waktu) — 1.730 (Jantic). Sebagai kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat kepuasan dapat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan tetapi tingkat loyalitas pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan saja melainkan masib ada faktor konfonding yang dapat mempengaruhi hubungan kepuasan dengan loyalitas pelanggan yaitu jarak. Oleh karena itu disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan dan bisa menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan terhadap rumah sakit pertamina jaya dimasa depan.

The loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in Pertamina Jaya Hospital has not been identified nowadays but its data shows that there is low retention level (<80%) with high loss value more than 50%. This research intended to find out the loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in outpatient department in Pertamina Hospital Jakarta. There are dependent and independent variabel and also confounding factor within its conceptual construction of this research. The loyality of customer as the dependent variable, the independent variable is the customers' satisfaction focused in the respondents' expectation and perception. The level of satisfaction is counted based on the gap with SERVQUAL method which consists of five dimensions namely tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The result of this research is to identify which one is the most dominant among those five dimensions towards customers' loyalty and to find out the confounding factor towards the relation between the customers' satisfaction and customers' loyality in outpatient department of specialist clinics in Pertamina Jaya Hospital. This is a quantitative study which involved. 137 patients in Pertamina Jaya Hospital, specialists polyclinic. The respondents were taken randomly. Before doing the survey, the questioannaire had been tested. After getting the validity and reliability, the questionnaires were distributed. Then, the data was processed and analyzed by using descriptive analysis, chi-square correlation and logistic retention. SERVQUAL showed there's a significant relation between customer's satisfaction and loyalty, especially from responsiveness and reliability dimensions. They are the most significant. Meanwhile, p value shows Tangible (0.584), assurance (0.620) and empathy (0.300). They statistically show insignificant value, though they are also important in seeing the satisfaction and loyalty. While distance is a confoding, time isn't. It makes the model : Loyalty -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (Reli) + 0.990 (Resp) +0.293 ass (1) + 0.598 (Ernp) + 0.222 (Time) — 1.730 (distance). As a conclusion, satisfaction can influence customer's loyalty, though it's not the only reason. There's a confoding reason, which is distance. That's why, it is recommended to hospital management to always fulfill customer's satisfaction and finally grow the loyalty to the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34343
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutajulu, David Rainer Irianto
"Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui posisi strategis RSIA Nabasa saat ini, (2) merekomendasikan alternatif strategi yang sesuai, (3) menerjemahkan strategi terpilih menjadi program kerja dengan pendekatan Balanced Scorecard, dan (4) mengusulkan rencana implementasi strategi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Keabsahan data diuji dengan metode triangulasi. Tahapan penelitian mencakup input stage menggunakan analisis EFAS dan IFAS, matching stage menggunakan matriks IE dan TOWS, serta decision stage menggunakan QSPM. Strategi terpilih kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran strategis dan program kerja menggunakan kerangka Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan posisi strategis RSIA Nabasa berada pada kuadran V (Hold and Maintain) matriks IE dan kuadran II (Internal Fix-It) matriks TOWS, yang mengarahkan pada strategi penetrasi pasar. Strategi ini dijabarkan ke dalam 12 sasaran strategis dan 31 program kerja dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Program kerja unggulan yang direkomendasikan antara lain peningkatan kualitas layanan, efisiensi biaya, pengembangan SDM, dan optimalisasi teknologi. Rencana implementasi strategi disusun untuk periode 5 tahun dengan roadmap, indikator kinerja, dan target yang jelas. Implikasi manajerial utama meliputi penguatan fungsi pemasaran, pengembangan sistem informasi, penyelarasan organisasi, serta monitoring dan evaluasi berkala. Penelitian ini juga merekomendasikan penerapan strategi omnichannel marketing untuk meningkatkan jangkauan pelanggan dan memberikan pengalaman layanan yang konsisten.

This study aims to (1) assess the current strategic position of RSIA Nabasa, (2) recommend suitable alternative strategies, (3) translate the chosen strategy into action plans using the Balanced Scorecard approach, and (4) propose a strategy implementation plan. This research employs a qualitative methodology with a case study approach. Data collection is conducted through in-depth interviews, observations, and document analysis. Data validity is examined using the triangulation method. The research stages include an input stage using EFAS and IFAS analysis, a matching stage using IE and TOWS matrices, and a decision stage using QSPM. The selected strategy is then translated into strategic objectives and action plans using the Balanced Scorecard framework. The findings reveal that RSIA Nabasa's strategic position lies in quadrant V (Hold and Maintain) of the IE matrix and quadrant II (Internal Fix-It) of the TOWS matrix, directing towards a market penetration strategy. This strategy is elaborated into 12 strategic objectives and 31 action plans across 4 perspectives of the Balanced Scorecard. The recommended flagship programs include service quality improvement, cost efficiency, human resource development, and technology optimization. The strategy implementation plan is developed for a 5-year period with a clear roadmap, performance indicators, and targets. Key managerial implications encompass strengthening the marketing function, developing an information system, organizational alignment, and regular monitoring and evaluation. This study also recommends the adoption of an omnichannel marketing strategy to enhance customer reach and deliver a consistent service experience. The results of this research contribute to the body of knowledge in strategic management, particularly in the context of healthcare organizations. The proposed strategic plan and implementation roadmap serve as a guiding framework for RSIA Nabasa to navigate the dynamic healthcare landscape, optimize its resources, and deliver superior value to its stakeholders. Furthermore, the recommendation to embrace omnichannel marketing highlights the importance of integrating digital and physical touchpoints to create a seamless patient experience in the digital era.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Elsa Ria
"Fokus penelitian ini adalah mengenai pengadaan untuk persediaan barang umum pada bagian logistik Rumah Sakit Pertamina Jaya, yang berkaitan dengan biaya pemesanan, biaya penyimpanan, jumlah pemesanan dan frekuensi pembelian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pengadaan barang berdasarkan metode EOQ dibandingkan dengan metode yang saat ini di gunakan di bagian logistik Rumah Sakit Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode EOQ, biaya persediaan EOQ lebih efisien dan dapat mencegah kekosongan barang. Terdapat perbedaan jumlah pemesanan barang serta frekuensi pembelian. Dengan menggunakan metode EOQ, jumlah barang yang akan dipesan lebih sedikit dibandingkan dengan rumah sakit. Tetapi frekensi pembelian akan lebih sering. Disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan metode EOQ dalam pengadaan barang umum.

The focus of this study is logistic procurement in the Logistics Departmen Pertamina Jaya Hospital. Related to the cost of inventory, storage costs, the and frequency of purchase orders.
The purpose of this study is to determine the efficiency of the procurement of goods based on EOQ ancompared to method that are currently used in Pertamina Hospital Jaya. This research is a case study. The results of this study using qualitatif approach.
The results of this study indicated that by using the EOQ, The inventory cost is more efficient and coned prevent the shortage of the supplier. Number and frequency of purchase order items, would also be different if using EOQ. Number of supplier purchased will be less but more frequent as compared to the current procedure. It is suggested to consider to adopt EOQ method in procurement to non mediical supplier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>