Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Rifqi Fauzan
"Implan biomaterial telah menjadi solusi yang menjanjikan untuk pengobatan ortopedi, dengan tujuan menggantikan atau memperbaiki fungsi jaringan tulang yang rusak. Dalam penelitian ini, kami menginvestigasi efek penambahan kalsium (Ca) pada paduan Zn-Zr sebagai biomaterial implan untuk aplikasi ortopedi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kekuatan mekanik, biokompatibilitas, dan kemampuan osteogenesis paduan Zn-Zr melalui penambahan kalsium. Metode penelitian melibatkan persiapan paduan Zn-Zr dengan komposisi yang berbeda, termasuk variasi kandungan kalsium. Sifat-sifat fisik dan mekanik dari paduan tersebut dianalisis menggunakan teknik karakterisasi seperti mikroskopi optik (OM), uji kekerasan, dan pengamatan XRD. Selain itu, evaluasi biokompatibilitas dan kemampuan osteogenesis paduan Zn-Zr dengan penambahan kalsium juga dilakukan melalui uji polarisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kalsium pada paduan Zn-Zr signifikan meningkatkan kekuatan mekanik paduan tersebut, dengan kekerasan dan kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan paduan tanpa penambahan kalsium. Selain itu, paduan dengan penambahan kalsium menunjukkan biokompatibilitas yang lebih baik dan mendorong pertumbuhan sel tulang yang lebih baik, menunjukkan potensi sebagai biomaterial implan untuk pengobatan ortopedi.

Biomaterial implants have emerged as a promising solution for orthopedic treatment, aiming to replace or repair damaged bone tissue. In this study, we investigate the effect of calcium (Ca) addition to the Zn-Zr alloy as a biomaterial implant for orthopedic applications. The objective of this research is to enhance the mechanical strength, biocompatibility, and osteogenic ability of the Zn-Zr alloy through calcium addition. The research method involves the preparation of Zn-Zr alloys with different compositions, including variations in calcium content. The physical and mechanical properties of the alloys are analyzed using characterization techniques such as optical microscopy (OM), hardness testing, and XRD analysis. Furthermore, the biocompatibility evaluation and osteogenic capability of the Zn-Zr alloy with calcium addition are also conducted through polarization testing. The research findings show that calcium addition to the Zn-Zr alloy significantly improves its mechanical strength, with higher hardness and tensile strength compared to the alloy without calcium addition. Moreover, the alloy with calcium addition exhibits better biocompatibility and promotes better bone cell growth, demonstrating its potential as a biomaterial implant for orthopedic treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hanafiah
"Perkembangan biomaterial berbasis Zn mulai banyak digunakan sebagai aplikasi medis yang memiliki sifat utama yaitu biodegradable. Penggunaan paduan Zn sebagai aplikasi biomaterial sudah mulai digunakan pada sekitar tahun 2011 tetapi masih memerlukan beberapa material pendukung agar mampu memaksimalkan sifat mekanik dan ketahanan degradasi pada paduan Zn. Paduan utama Zn memiliki nilai laju degradasi yang sudah cukup baik tetapi memerlukan unsur pendukung agar dapat memperbaiki sifat mekaniknya. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung aplikasi biomaterial berbasis Zn dengan penambahan unsur lain agar mampu memperbaiki sifat mekanik dan laju degradasi. Pada penelitian ini unsur yang ditambahkan yaitu zirkonium (Zr) dan Mangan (Mn) dengan komposisi Zr sebesar 1% dan komposisi Mn sebesar 0.25%, 0.50%, dan 1%. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan cara membuat sampel dengan pengecoran pada temperature 650-750°C dan dilanjutkan pengujian mikrostruktur dan perilaku korosi. Dari hasil analisa mikrostruktur, penambahan variasi Mn pada paduan Zn-1Zr akan membentuk banyak presipitat apabila semakin banyak kandungan Mn yang diberikan dan pada kandungan tersebut, ukuran butir yang dihasilkan lebih kecil dan halus. Pengujian polarisasi dilakukan untuk mengetahui perilaku korosi. Laju korosi yang dihasilkan menunjukan bahwa semakin banyak penambahan unsur Mn pada paduan Zn-1Zr maka laju korosi yang dihasilkan semakin tinggi.

The development of Zn-based biomaterials has been widely used in medical applications due to their main characteristic of biodegradability. The use of Zn alloys as biomaterial applications started around 2011 but still requires some supporting materials to maximize the mechanical properties and degradation resistance of Zn alloys. The main Zn alloy has a decent degradation rate but requires supporting elements to improve its mechanical properties. This research aims to support Zn-based biomaterial applications by adding other elements to enhance the mechanical properties and degradation rate. In this study, zirconium (Zr) and manganese (Mn) were added with a composition of 1% Zr and Mn compositions of 0.25%, 0.50%, and 1%. The research method used in this study involved creating samples through casting at a temperature of 650-750°C, followed by microstructure analysis and corrosion behavior testing. The microstructure analysis results showed that the addition of various Mn compositions to the Zn-1Zr alloy would form numerous precipitates with an increase in Mn content. At this content level, the resulting grain size is smaller and finer. A polarization test was carried out to determine the corrosion. The corrosion rate demonstrated that the higher the addition of Mn to the Zn-1Zr alloy, the higher the resulting corrosion rate."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylani Tiarna Riasmin
"Paduan zirkonium dikembangkan untuk aplikasi biomaterial karena sifat biokompatibilitasnya yang baik dengan magnetic susceptibility lebih rendah dibandingkan biomaterial logam lain. Pengembangan pembuatan paduan Zr-12Mo dengan metode metalurgi serbuk dapat dijadikan solusi alternatif terhadap proses cor yang memerlukan peleburan zirkonium dan molibdenum yang memiliki titik lebur tinggi. Proses sinter merupakan tahapan penting yang menentukan sifat akhir produk metalurgi serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh temperatur dan waktu sinter terhadap densitas, porositas, struktur mikro serta sifat mekanis paduan Zr-12Mo yang diproduksi dengan berbagai parameter sinter. Penelitian menggunakan temperatur sinter 1000°C, 1100°C dan 1200°C dengan variasi waktu tahan 2 dan 4 jam di masing-masing temperatur. Sampel dilakukan pengujian densitas, XRD dan kekerasan, pengamatan dengan OM dan SEM, serta pengujian terhadap sifat bioaktif dengan menguji terbentuknya lapisan hidroksiapatit setelah perendaman dalam SBF selama seminggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur sinter lebih dominan dalam mempengaruhi hasil proses sinter dibandingkan waktu tahan karena peningkatan temperatur sangat meningkatkan difusi. Porositas minimum, densitas dan kekerasan maksimum serta difusivitas Mo dalam Zr optimal dicapai pada temperatur sinter 1200°C dengan waktu tahan 4 jam.

Zirconium alloys have been developed for biomaterial applications because it has good biocompatibility with magnetic susceptibility that is lower than other metallic biomaterials. Developing of Zr-12Mo alloys by powder metallurgy method can be used as alternative solution for casting process that need melting of zirconium and molybdenum which have high melting point. Sintering process is the important stage which determining final properties of powder metallurgy’s products. This research is aimed to study the effects of sintering time and temperature on density, porosity, microstructure, and mechanical properties of Zr-12Mo alloys produced by various sintering parameters. This research uses sintering temperatures of 1000°C, 1100°C and 1200°C with holding times for 2 and 4 hours for each temperature. Samples are examined by density, XRD and hardness testing, observation with OM and SEM, and also bioactive testing by proving the forming of hidroxyapatite layers after soaking in SBF for a week. The results show that sintering temperature more dominant in affecting sintering products than holding time because the increase of sintering temperature increase the diffusion greatly. Minimum porosity, maximum density and hardness with optimal diffusivity is achieved by using sintering temperature of 1200°C with holding time for 4 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Waqyan Ghani Fahmi
"ABSTRAK
Perkembangan biomaterial berbasis Mg dan Fe dalam satu dekade terakhir telah dipelajari secara ekstensif sebagai material biodegradable untuk aplikasi medis. Namun perkembangan material ini mengalami keterbatasan atau stagnan dalam hal kesesuaiannya untuk aplikasi klinis. Dalam tiga tahun terakhir, paduan berbasis Zn mulai menjadi alternatif untuk diteliti sebagai pengganti biomaterial berbasis Mg dan Fe. Paduan berbasis Zn memiliki laju degradasi yang sedang namun memiliki sifat mekanik yang rendah, sehingga perlu ditambahkan unsur lain untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Pada penelitian ini unsur yang ditambahkan yaitu zirkonium (Zr) dengan variasi komposisi sebesar 0.5%, 1%, dan 2%. Metode pemaduan yang digunakan yaitu pengecoran dengan temperatur sebesar 550°C. Dari hasil analisa struktur mikro, penambahan Zr pada paduan Zn akan membentuk presipitat di pinggiran dekat dengan batas butir dan semakin banyak kadar Zr yang ditambahkan, ukuran butir yang terbentuk semakin kecil. Ukuran butir dari Zn murni sampai penambahan 2%Zr secara berurutan yaitu 266.40µm, 20.16µm, 16.70µm, 15.85µm. Dari hasil analisa XRD, penambahan Zr sebesar 0.5%, 1%, 2%, akan membentuk fasa Zn dan fasa Zn22Zr. Nilai kekerasan yang dihasilkan dari Zn murni sampai penambahan 2%Zr secara berurutan yaitu 35.162HV, 41.988HV, 42.324HV, 57.112HV. Semakin banyak kadar Zr yang ditambahkan pada paduan Zn maka nilai kekerasan yang dihasilkan semakin besar.

ABSTRACT
The development of Mg and Fe based biomaterials in the past decade has been extensively studied as biodegradable material for medical applications. The development of this material is limited or stagnant in terms of suitability for clinical applications. In the past three years ago, Zn-based alloys began to be an alternative to be studied as a substitute for Mg and Fe based biomaterials. Zn-based alloys have a moderate degradation rate but have a low mechanical properties, so other elements need to be added to improve their mechanical properties. In this study the added element is zirconium (Zr) with a composition variation of 0.5%, 1%, and 2%. The alloying method used is casting with a temperature of 550°C. The results of the microstructure analysis, the addition of Zr to Zn alloys will form precipitates in the side the grain boundaries and more addition of Zr composition, the smaller grain size formed. The grain size from pure Zn until the addition of 2% Zr in sequence are 266.40µm, 20.16µm, 16.70µm, 15.85µm. The XRD analysis, from addition of Zr of 0.5%, 1%, 2%, will form the Zn phase and the intermetallic phase Zn22Zr. The hardness value obtained from pure Zn until 2% Zr in sequence are 35.162HV, 41.988HV, 42.324HV, 57.112HV. The more Zr composition are added to the Zn alloy, the greater value of the hardness formed."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Intan
"
Paramedis dalam bekerja sehari-hari menghadapi risiko LTJS dan dapat berdampak infeksi. RUMKITAL Dr. Midiyato S berkedudukan di Kota Tanjugpinang Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai prevalensi HIV tinggi, menggunakan jarum suntik rata rata 200 buah per hari. Kejadian LTJS dan faktor faktor yang mempengaruhinya belum terdata baik.
Telah dilakukan penelitian cross sectional di RUMKITAL Dr. Midiyato S dan didapatkan insiden LTJS pada tahun 2012 sebesar 80% di mana faktor persepsi terhadap risiko LTJS, faktor reinforcing, dan faktor enabling berhubungan signifikan dengan kepatuhan paramedis dalam melakasanakan kewaspadaan universal. Faktor enbaling juga berhubungan signifikan dengan keamanan menyuntik. Kepatuhan dan keamanan menyuntik selanjutnya berhubungan signifikan dengan kejadian LTJS.
Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan secara berurutan adalah faktor reinforcing (p = 0.000; α = 0,05, OR = 99,000), faktor enabling (p= 0,000, α = 0,05, OR =11,160), dan faktor persepsi (p = 0,00; α = 0,05, OR = 4,677).
Faktor yang paling dominan berhubungan dengan LTJS secara berurutan adalah faktor keamanan menyuntik (p = 0,000; α = 0,05, OR = 63,000) dan faktor kepatuhan (p = 0,000; α = 0,05, OR = 42,429).

ABSTRACT
Paramedics on carry out duties are contracting the risk of needle stick injuries (NSI) and possible infections. Dr. Midiyato S Naval Hospital is located in Tanjungpinang The Capital City of Kepulauan Riau Province where high prevalance of HIV infection takes place. Dr. Midiyato S Naval Hospital (DMSNH) utilizes an average of 200 needles per day. Incidence and factors correlating to NSI are unidentified.
A cross sectional study is completed at DMSNH in year 2012. The incidence of NSI was 80%, whereas factors correlated to paramedics’ compliance to universal precaution practice are perception, reinforcing factors, and enabling factors. Enabling factors are also correlated to injection safety. Paramedics’ compliance and injection safety are in turn correlated to NSI incidence.
Factors ranging from most correlated to compliance are reinforcing factors (p = 0.000, α = 0,05, OR = 99,000), enabling factors (p = 0,000, α = 0,05, OR =11,160), and perception (p = 0,00, α = 0,05, OR = 4,677).
Factors ranging from most correlated to NSI are injection safety (p value = 0,000; α = 0,05, OR = 63,000) dan paramedics’ compliance (p value = 0,000; α = 0,05, OR = 42,429)."
2013
T32514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Basuki Setyo R
"ABSTRAK
Zirkonium sebagai biomaterial logam mulai banyak diteliti dalam beberapa tahun ini. Sifat mekanis, biokompatibilitas, dan magnetic suscetibility yang baik menjadi pertimbangan digunakan zirkonium untuk aplikasi biomaterial. Namun demikian paduan zirkonium masih memiliki beberapa kekurangan sehingga dilakukan penelitian untuk mendapatkan sifat yang optimal dari paduan zirkonium. Pengaruh temperatur dan waktu sebagai parameter sinter untuk paduan Zr-8Mo-4Nb untuk aplikasi biomaterial menggunakan metalurgi serbuk telah diamati dalam penelitian ini. Densitas dan Porositas paduan telah diukur menggunakan Prinsip Archimedes. Mikrostuktur paduan diuji menggunakan X-Ray diffractometer (XRD), Secondary Electron Microscope (SEM), dan Mikroskop Optik (OM), kekerasan paduan juga diukur menggunakan Rockwell C, dan bioaktifitas menggunakan larutan SBF dilanjutkan dengan FTIR. Hasil penelitian menunjukan dengan peningkatan temperatur dan waktu tahan sinter, akan meningkatkan densitas, kekerasan serta menurunkan porositas paduan Zr-8Mo-4Nb. Selain itu paduan Zr-8Mo-4Nb juga memiliki sifat bioaktivitas yang baik dengan membentuk lapisan hidroksiapatit pada permukaan sampel

ABSTRACT
Zirconium as biomaterial has been widely researched in recent years. Mechanical properties, biocompatibility, and magnetic suscetibility well into consideration use zirconium for biomaterial applications. However, zirconium alloy still have some disadvantages, and the purpoes of this research to get the optimal properties of zirconium alloy. Effect of sintering temperature and holding time of Zr-4Nb-8Mo alloy for biomaterials application using powder metallurgy has been observed in this study. Density and porosity are measured using Archimedes principles. The microstructure was evaluated with X-Ray diffractometer (XRD), Secondary Electrone Microscope (SEM) and Optical Microscope (OM), hardness was measured with Rockwell C hardness. Bioactivity was tested with SBF solution continued with FTIR. The results showed that increasing sintering temperature and holding time will increase the density, hardness and reducce the porosity of Zr-4Nb-8Mo alloys. Furthermore Zr-8Mo-4Nb showed a good bioactivity indicated by hydroxyapatite formation on the surface.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book highlights the various types of polymer and nanocomposites that can be derived from biorenewable resources. It covers various aspects of biobased polymers and nanocomposites, including preparation, processing, properties, and performance, and the latest advances in these materials."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20507029
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sima Novrita Deviyanti
"Skripsi ini membahas pengaruh teknik inkremental dan aplikasi re-etch re-bond terhadap pencegahan perubahan warna tepi restorasi resin komposit nanohybrid setelah perendaman dalam larutan kopi, dengan cara membagi 24 gigi molar 3 menjadi 4 kelompok. Sample dibuat kavitas berbentuk lingkaran dengan diameter 2 mm kemudian ditumpat resin komposit nanohybrid dengan teknik inkremental (kelompok I-II) dan bulk (kelompok III-IV),pada kelompok I juga diaplikasikan re- etch re-bond setelah finishing lalu direndam dalam larutan kopi. Hasilnya, kelompok I menunjukkan nilai pewarnaan tepi tumpatan yang terendah dan pewarnaan tepi bermakna secara statistik (p<0,05) terjadi pada penghitungan hari ke-6 dan ke-12. Kesimpulannya, teknik penumpatan inkremental dan pengaplikasian re-etch re-bond dapat meminimalkan perubahan warna tepi tumpatan.

This study discusses the influence of incremental technique and re-etch re-bond applications to the prevention of marginal discoloration nanohybrid composite resin after immersed in a solution of coffee, by dividing the 24 third molars into 4 groups. Sample made a circular cavity with a diameter of 2 mm then restored by nanohybrid composite resin with incremental technique (group I-II) and bulk (group III-IV), in group I also applied re-etch re-bond after finishing and then immersed in a solution of coffee . As a result, group I showed the lowest value of marginal discoloration and the marginal discoloration statistically significant (p <0.05) occurred in the counting day 6 and 12. In conclusion, incremental techniques and application of re-etch re- bond can minimize marginal discoloration of composite resin
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Qonita
"Pemilihan biomaterial yang dapat digunakan dalam aplikasi bahan implan perlu berdasarkan pada kompabilitas tubuh manusia, sehingga bahan implan memiliki sifat optimal yang akan bertahan lama tanpa menunjukkan penolakan selama ditanam dalam tubuh manusia. Paduan Co-Cr-Mo merupakan salah satu bahan yang dapat diaplikasikan sebagai implan biomedis. Karena paduan ini telah memenuhi persyaratan bahan yang dapat digunakan sebagai implan tubuh, seperti ketahanan korosi yang tinggi. Sintesis paduan Co-20.3Cr-6.1Mo dengan penambahan variasi unsur mangan sebesar 5 wt% dan 7.5 wt%. Paduan diberikan perlakuan metode panas selama 65 jam pada temperatur 700 oC. Pemberian perlakuan panas diharapkan dapat meningkatkan sifat ketahanan korosi, sifat mikro dan sifat mekanik paduan. Karakterisasi dilakukan menggunakan difraksi sinar-X, serta pengujian ketahanan korosi menggunakan Potensio Dinamis dalam temperatur ruang dan temperatur 38 oC. Pola difraksi sinar-X dan ketahanan korosi menunjukkan hasil yang berbeda untuk masing-masing sampel. Hasil menunjukkan bahwa struktur dan ketahanan korosi paduan ini sangat dipengaruhi akibat adanya pemberian perlakuan panas pada paduan. Dimana paduan yang mengalami heat treatment memiliki laju korosi yang lebih baik dibandingkan spesimen tanpa mengalami heat treatment.

The selection of biomaterials that can be used in implant material applications needs to be based on human body compatibility, so that implant material has optimal properties that will last a long time without showing rejection during implantation in the human body. Co-Cr-Mo alloy is a material that can be applied as a biomedical implant. Because this alloy has met the requirements of materials that can be used as body implants, such as high corrosion resistance. Synthesis of Co-20.3Cr-6.1Mo alloy with the addition of manganese elements 5% by weight and 7.5% by weight. This alloy is given a heat treatment method for 65 hours at a temperature of 700 oC. Provision of heat treatment is expected to increase corrosion resistance, microstructure and mechanical properties of the alloy. Characterization was carried out using X-ray diffraction, as well as corrosion resistance testing using Dynamic Potensio at room temperature and 38 oC. X-ray diffraction patterns and corrosion resistance show different results for each sample. The results show that the structure and corrosion resistance of these alloys is greatly affected due to the heat treatment given to the alloy. Where the alloys undergoing heat treatment have a better corrosion rate than specimens without undergoing heat treatment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Setia Putra
"Penggunaan titanium sebagai biomaterial telah dilakukan sangat lama. Titanium digunakan sebagai biomaterial dikarenakan sifat mekanik yang unggul serta ketahanan korosinya yang baik. Pengujian dilakukan pada sampel yang di oksidasi dan tidak di oksidasi. Pengamatan mikrostruktur dilakukan dengan mikroskop optik elektron. Kekerasan dari material sebelum proses oksidasi dan setelah di oksidasi pada temperatur 500oC, 700oC dan 1000oC berturut turut 309 VHN, 322 VHN, 283 VHN dan 316 VHN. Analisa struktur menunjukkan membesarnya ukuran butir seiring dengan meningkatnya temperatur oksidasi. Sedangkan pengujian XRD menunjukkan adanya senyawa TiO2, Al2O3, VO dan V-O.532.

Titanium has been used as biomaterials for a very long time. Because of superior mechanical properties and good corrosion resistance. In this research, Ti-6Al-4V alloys were oxidized and characterized for application as biomaterials. Microstructure observation was performed with electron optical microscope. Hardness of material oxidation and after oxidation at temperature 500oC, 700oC and 1000oC is 309 VHN, 322 VHN, 283 VHN and 316 VHN. Structure analysis show that grain size increases as oxidation temperature increases. Moreover, XRD Analysis show the presence of TiO2, Al2O3, VO and V-O.532.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>