Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rayyan Hafizh
"Penelitian ini menyelidiki pengaruh penambahan gula terhadap perilaku mekanis tanah bergradasi celah, khususnya campuran pasir dan kerikil, dalam kondisi pengujian triaksial. Tujuan utamanya adalah untuk mengeksplorasi hipotesis bahwa gula dapat meningkatkan pengikatan struktur mikro dalam tanah dengan gradasi celah, sehingga berpotensi mengubah sifat mekaniknya. Rancangan percobaan yang komprehensif digunakan, yang mencakup analisis saringan untuk menentukan distribusi ukuran partikel, uji kepadatan kering untuk memastikan karakteristik pemadatan tanah, dan analisis perilaku tegangan-regangan untuk mengamati respon mekanis tanah yang terkena beban. Penerapan diagram lingkaran Mohr memainkan peran penting dalam mengevaluasi kohesi tanah dan sudut gesekan. Temuan uji sel triaksial menunjukkan bahwa penambahan gula memang mempengaruhi perilaku mekanis tanah. Meskipun tekanan sel konstan yang diterapkan selama pengujian membatasi penilaian respons tegangan dinamis, hasilnya menunjukkan perbedaan nyata dalam kurva tegangan-regangan dan turunan lingkaran Mohr ketika membandingkan spesimen yang diberi gula dengan kontrol. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa gula berkontribusi terhadap kinerja mekanis tanah, mendukung hipotesis awal bahwa gula dapat membantu menstabilkan struktur mikro tanah dengan gradasi celah selama pembebanan triaksial.

This research investigates the effects of sugar addition on the mechanical behaviour of gap-graded soils, specifically mixtures of sand and gravel, under triaxial testing conditions. The primary objective is to explore the hypothesis that sugar can enhance the binding of microstructures within gap-graded soils, potentially altering their mechanical properties. A comprehensive experimental design was employed, which included sieve analysis to determine particle size distribution, dry density tests to ascertain the soil's compaction characteristics, and stress-strain behaviour analysis to observe the mechanical response of the soil under load. The application of Mohr circle diagrams played a pivotal role in evaluating the soil's cohesion and friction angle. The findings of the triaxial cell tests suggest that sugar addition does indeed influence the soil's mechanical behaviour. While the constant cell pressure applied during the tests limited the assessment of dynamic stress responses, the results indicated a noticeable difference in the stress-strain curves and the derived Mohr circles when comparing the sugar-amended specimens to the control. These outcomes suggest that sugar contributes to the soil's mechanical performance, supporting the initial hypothesis that sugar can aid in stabilizing the microstructure of gap-graded soils during triaxial loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Resdian
"Dalam penelitian ini kami mendapatkan material keras melalui modifikasi mikrostruktur dari bubuk Co-Cr-W yang jatuh ke dalam plasma. Sampel dibuat berdasarkan variasi kuat arus listrik dan laju bubuk yang jatuh ke dalam plasma. Dari beberapa sampel yang berbeda, dianalisa mikrostrukturnya dengan menggunakan SEM dan sifat kekerasannya diukur dengan menggunakan Vickers Hardness Tester.
Dari hasil penelitian diperoleh beban kekerasan maksimum sebesar 450 kg/mm2 bila sampel dibuat dengan arus 125 A dan flowrate 2,2 lb/h. Dengan demikian mikrostruktur dapat dimodifikasi dengan menggunakan PTAW dengan melakukan variasi laju bubuk, kuat arus dan komposisi material-material logam yang akan dicampur.

In this research we have used Plasma Transferred Arc-Welding (PTAW) to get hard material through modification microstructure from powder Co-Cr-W which falls into plasma. The sample was prepared by varying the electric current and flowrate of the falling. For variety of the specimen, we have utilized SEM to analyze the microstructure and the hardness is measured by using Vickers Hardness Tester.
The result show that the maxim hardness load is obtained at 450 kg/mm2 while the current is 125 A and flowrate 2,2 lb/h. It is concluded that microstructure can be modified by using PTAW by conducting variation flowrate, electrics current and metal materials composition to be mixed."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Santoso
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi lapisan dari bahan dasar bubuk JK 7117 dan JK 7184 dengan menggunakan Metode High Velocity Oxygen Fuel (HVOF) Thermal Spray Coating. Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan bahwa lapisan dari JK 7117 Powder memiliki dua fasa, yaitu fasa Tungsten Carbida (WC), dan fasa Cobalt (Co) yang disebut dengan lapisan WC/Co. Sedangkan lapisan dari JK 7184 Powder memiliki tiga fasa, yaitu fasa Chromium Cobalt (CrCo), fasa Tungsten Carbida (WC) dan fasa Cobalt (Co) yang disebut dengan lapisan WC/CrCo/Co. Hasil foto dengan scanning electron microscope (SEM) lapisan WC/Co menunjukkan bahwa butir-butir kristal memiliki dua bentuk warna yang sangat kontras, sedangkan lapisan WC/CrCo/Co memiliki tiga bentuk warna yang sangat kontras.
Analisis mikrostruktur lapisan menunjukkan bahwa variasi tekanan oksigen dan tekanan propana menghasilkan rasio ukuran diameter grain yang bervariasi. Kekerasan tertinggi pada lapisan WC/Co diperoleh dengan komposisi optimum rasio ukuran diameter grain WC/Co=12 sedangkan lapisan WC/CrCo/Co pada rasio ukuran diameter grain Co/CrCo=3. Jadi disimpulkan bahwa rasio ukuran diameter grain WC/Co=12 dan Co/CrCo=3 merupakan komposisi rasio ukuran diameter grain yang paling optimum untuk mendapatkan nilai kekerasan yang paling tinggi pada kedua lapisan ini dengan menggunakan metode High Velocity Oxygen Fuel (HVOF) Thermal Spray Coating."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suheni
"ABSTRAK
Super duplex stainless steel adalah baja yang memiliki ketahanan korosi dan kekuatan mekanis yang baik sehingga banyak digunakan pada industry terutama pada industry minyak, gas dan petrokimia. Dalam penggunaan dilapangan sering digunakan proses penyambungan logam dengan metoda pengelasan. Untuk menghasilkan lasan yang baik perlu diperhatikan prosedur dan parameter pengelasan yang digunakan terutama masukan panas.
Dalam penelitian ini digunakan variable masukan panas dan komposisi gas pelindung untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap keseimbangan struktur fasa ferit-austentit pada lasan baja tahan karat super duplek SAF 2507 dengan metoda las tungsten inert gas (TIG). Masukan panas divariasikan dengan menerapkan kecepatan pengelasan yang berbeda 1, 3, 4 dan 5 mm per det sedangkan gas pelindung yang digunakan 100% argon, 98% argon + 2% nitrogen dan 95% argon + 5% nitrogen.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan kecepatan pengelasan yang berbeda dihasilkan kedalaman dan lebar logam las yang berbeda. Demikian juga halnya dengan penggunaan gas pelindung yang berbeda akan menghasilkan perbandingan lebar dan dalam logam las yang berbeda pula. Dengan menggunakan gas pelindung 95% argon + 5% nitrogen fasa ferit-austentit yang dihasilkan pada logam las relative seimbang dibandingkan dengan yang lainnya.
Pada pengelasan yang lambat, disamping menghasilkan masukan panas yang besar, kekerasan pada logam las juga tinggi serta mempengaruhi pertumbuhan fasa autentit. Semakin tinggi masukan panas (2,280 kJ per mm) semakin rendah fasa austentit pada logam las."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Ganda Putra
"Magnesium memiliki nilai massa jenis lebih ringan diantara logam-logam komoditi penyuplai industri otomotif lainnya yaitu 1,74 gr/cm3. Berat magnesium sendiri lebih ringan 30% terhadap aluminium dan 70% terhadap baja. Perbaikan sifat-sifat mekanik dan ketahanan korosi pada paduan Mg-Al-Zn dapat dilakukan secara intrinsic melalui penambahan unsur paduan, perlakuan panas dan modifikasi teknik fabrikasi. Peningkatan sifat mekanik pada paduan (90-x)Mg9AlZnxCa dilakukan dengan penambahan unsur Ca yang divariasikan konsentrasi (0; 1; 1,5 dan 2 % berat) dengan Teknik fabrikasi pembuatan paduan (90-x)Mg-9Al-1Zn-xCa melalui proses semi-solid casting metoda Thixoforming menjadi parameter penting untuk menghasilkan suatu produk komponen otomotif. Sampel yang diuji memiliki multi fasa yaitu fasa a-Mg struktur kristal Hexagonal space group P63/mmc, fasa kedua β-Mg17Al12 struktur kristal kubik space group I-m43 m dan fasa Al2Ca termasuk dalam struktur kristal kubik dengan space grup Fd-3m. Hasil SEM-EDS menunjukkan terbentuknya fasa Al2Ca pada batas butir dapat menghambat pertumbuhan butir baru dan mengurangi terbentuknya fasa β-Mg17Al12.
Pada sampel as-cast penambahan Ca 1 wt.% terjadi penurunan fraksi massa fasa a-Mg dan peningkatan fraksi massa fasa β-Mg17Al12. Pada sampel dengan penambahan Ca 1,5 dan 2 wt.% menunjukkan penurunan fraksi massa fasa a-Mg dan fasa β-Mg17Al12 serta adanya pembentukan fasa baru yaitu fasa Al2Ca. Pada sampel 1 wt.% Ca hasil proses thixoforming mengakibatkan penurunan fraksi massa fasa a-Mg, sedangkan fraksi massa fasa β-Mg17Al12 terjadi peningkatan yang signifikan. Pada sampel dengan penambahan Ca 1,5 dan 2 wt.% menunjukkan penurunan fraksi massa fasa a-Mg dan fasa β-Mg17Al12 serta adanya peningkatan pembentukan fasa baru yaitu fasa Al2Ca. Kekerasan tertinggi dihasilkan pada sampel 1 % berat Ca setelah dilakukan proses thixoforming dan ageing (T6) selama 20 jam sebesar 92,48 BHN. Pada pengukuran butir dengan metoda Jeffries teridentifikasi terjadi penghalusan butir sampai 17µm.

Magnesium has a lighter density value than other commodity metals supplying the automotive industry, namely 1.74 gr/cm3. The weight of magnesium itself is 30% lighter for aluminum and 70% for steel. Improvement of mechanical properties and corrosion resistance of Mg-Al-Zn alloys can be made intrinsically by adding alloying elements, heat treatment, and modification of fabrication techniques. The improvement of the mechanical properties of the alloy (90-x)Mg9AlZnxCa was carried out by adding elements of Ca with varying concentrations (0; 1; 1.5 and 2% by weight) with the fabrication technique of making alloys (90-x)Mg-9Al-1Zn-xCa through Thixoforming metal casting semi-solid process is a vital parameter to produce an automotive component product. The samples tested had multiple phases: the a-Mg phase with the Hexagonal space group P63/mmc crystal structure, the second phase β-Mg17Al12 cubic crystal structure with the space group I-m43 m, and the Al2Ca phase included in the cubic crystal structure with the space group Fd-3m. The SEM-EDS results show that the formation of the Al2Ca phase at the grain boundaries can inhibit the growth of new grains and reduce the formation of the β-Mg17Al12 phase.
In the sample addition of Ca one wt.%, there was a decrease in the mass fraction of the a-Mg phase and an increase in the mass fraction of the β-Mg17Al12 phase. The samples with the addition of Ca 1.5 and 2 wt.% showed a decrease in the mass fraction of the a-Mg and β-Mg17Al12 phases and the formation of a new phase, namely the Al2Ca phase. In the sample of 1 wt.% Ca, the thixoforming process resulted in a decrease in the mass fraction of the a-Mg phase, while the mass fraction of the β-Mg17Al12 phase experienced a significant increase. The sample with the addition of Ca 1.5 and 2 wt.% showed a decrease in the mass fraction of the a-Mg and β-Mg17Al12 phases and an increase in the formation of a new phase, namely the Al2Ca phase. The highest hardness produced in 1% by weight of Ca sample after thixoforming and aging (T6) for 20 hours was 92.48 BHN. In the grain measurement using the Jeffries method, the grains are refined to 17µm
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aqil Mustaqbal
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, telah dilakukan proses SPD (Severe Plastic Deformation)
dengan teknik ECAP (Equal Channel Angular Pressing) bersudut 900 pada
material Cu-30%Zn. Proses ECAP dilakukan dengan memasukkan material pada
cetakan yang kemudian diberikan penekanan dengan menggunakan mesin
kompaksi hidrolik berkapasitas 40 Ton. Spesimen dilakukan proses ECAP
sebanyak 3 kali passing dengan rute Bc. Pengamatan mikrostruktur dilakukan
untuk mengetahui ukuran butir dan penghalusan butir. Dari hasil pengamatan
didapatkan bahwa ukuran butir akan menjadi semakin halus dengan semakin
banyaknya passing pada spesimen. Ukuran diameter rata-rata butir pada spesimen
pra-ECAP adalah 18 μm, ukuran diameter rata-rata butir pada spesimen ECAP
pass pertama, pass kedua, dan pass ketiga yaitu 12 μm, 8 μm¸dan 6 μm, secara
berurutan. Selanjutnya diuji kekerasan untuk mengetahui pengaruh proses ECAP
pada tiap lewatan. Nilai kekerasan rata-rata untuk spesimen pra-ECAP sebesar 73
HV. Pada pass pertama nilai kekerasan rata-rata sebesar 190 HV untuk
penampang membujur dan 194 HV untuk penampang melintang. Pada pass kedua
nilai kekerasan sebesar 220 HV untuk penampang membujur dan 213 HV untuk
penampang melintang. Sedangkan pada pass ketiga nilai kekerasan sebesar 234
HV untuk penampang membujur dan 235 HV untuk penampang melintang.

ABSTRACT
In this study, SPD (Severe Plastic Deformation) has been done by ECAP (Equal
Channel Angular Pressing) technique using 90° angle on the material Cu-30%Zn.
ECAP processing is performed by inserting material into dies, afterwards pressure
is given through 40 tons capacity hydraulic compaction machine. ECAP
specimens are processed 1 to 3 passing by Bc route. Microstructural observations
is performed to determine grain size and grain refining. From the observation, it is
found that the grain size will become more refined with increasing number of
passing on the specimen. Average grain size for specimen pra-ECAP is 18 μm.
Average grain size for specimen ECAP first pass, second pass, and third pass are
12 μm, 8 μm, and 6 μm, respectively. Furthermore, hardness is tested to obtain
the effect of ECAP processing trough passing. The average hardness values for
specimens pre-ECAP is 73 HV. On the first pass an average hardness value is 190
HV for longitudinal cross sections and 194 HV for transversal cross sections. On
the second pass an average hardness value is 220 HV for longitudinal cross
sections and 213 HV for transversal cross sections. While on the third pass an
average hardness value is 234 HV for longitudinal cross sections and 235 HV for
transversal cross sections."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42176
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Luthfi Noviardi Andani
"ABSTRAK
Penambahan nano SiC pada aluminium A356 bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanis
aluminium A356 dengan densitas yang tetap rendah. Penambahan nano SiC pada
penelitian ini sebesar 0.10, 0.15, 0.20, 0.25, dan 0.30 %berat. Penggunaan nano SiC
ditujukan untuk menjaga keuletan dari material. Ikatan antar fasa yang baik diperlukan
agar pengaruh nano SiC pada aluminium A356 berfungsi dengan baik. Untuk membuat
ikatan antar fasa yang baik diberikan penambahan magnesium, Mg, sebanyak 1 %berat.
Proses fabrikasi yang digunakan adalah metode pengecoran aduk dimana pengecoran aduk
adalah metode yang ekonomis dan mudah untuk dioptimalkan. Sifat mekanis yang
didapatkan adalah optimum pada penambahan nano SiC sebanyak 0.25 %berat dimana
kekuatan tarik sebesar 175.57 MPa yang meningkat 21.87%, kekerasan sebesar 60.8 HRE
yang meningkat 50.59%, harga impak sebesar 0.0287 Joule/mm3 yang meningkat 14.8%,
dan ketahanan aus sebesar 1.75 x 10-5 mm3/mm yang lebih rendah 21.13% dibandingkan
sifat mekanis aluminiun A356. Proses dan komposisi yang tepat merupakan hal yang
penting dalam pembuatan komposit.

ABSTRACT
Nano SiC addition on the aluminum A356 aims to improve the mechanical properties of
aluminum A356 with remains low density. The addition of nano SiC in this study at 0.10,
0.15, 0.20, 0.25, and 0.30 %wt. The use of nano sized SiC intended to maintain the
ductility of the material. Good interfacial bonding is required to get nano SiC effect on the
aluminum A356 is functioning properly. To create a good bonding between phases, given
the addition of magnesium, Mg, 1% by weight. Fabrication process used is stir casting
method which is an economical and easy to optimized method. The mechanical properties
obtained optimum on addition of nano SiC as much as 0.25 %wt where the tensile strength
is 175.57 MPa which is increased by 21.87%, hardness is 60.8 HRE which is increased
50.59%, the toughness is 0.0287 Joules/mm3 which is increased 14.8%, and the wear
resistance is 1.75 x 10-5 mm3/mm lower 21.13% of aluminiun A356 mechanical properties.
The right process and composition is important in the manufacture of composites with stir
casting."
2017
S66581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus King Mulia Lumban Gaol
"Sekam padi menjadi salah satu sumber potensial untuk memperoleh silika dengan proses yang lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu konsen untuk melakukan pengolahan limbah menjadi material yang berguna menjadi salah satu alasan pemanfaatan sekam padi. Silika sendiri sebagai partikel berukuran nano saat ini banyak digunakan dalam berbagai bidang industri karena karakteristiknya yang unik. Partikel nano silika dapat diperoleh dengan memproses sekam padi sebagai prekursor melalui metode sol-gel. Larutan HCl sebagai larutan yang digunakan untuk memurnikan silika menjadi parameter utama dalam penelitian. Konsentrasi HCl divariasikan untuk memperoleh perbandingan. Hasil yang diperoleh dijadikan rujukan untuk menentukan konsentrasi optimum HCl yang dapat digunakan untuk melakukan sintesis partikel nano silika. Kemurnian silika dalam partikel dan ukuran partikel yang diperoleh menjadi data utama yang ingin diperoleh dari penelitian kali ini. Kemurnian silika akan diukur melalui pengujian SEM dan ICP-EOS. Sementara itu ukuran partikel akan diukur melalui pengujian SEM dan XRD. Data yang diperoleh dari pengujian-pengujian tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan keberhasilan metode sol-gel pada ekstraksi silika dari sekam padi untuk sintesis partikel nano silika.

Rice husk become one of potential resource to obtain silika with eco-friendly process. Furthermore, consent to recyling wastes into valuable materials is another reason to utilise rice husk. Silica as nanoparticles is used in many field of industries because its unique properties. Silica nanoparticles can be obtained by processing rice husk as precursor with sol-gel method. HCl as solution that used to purify silica content become the main parameter in this research. HCl concentration were varied to obtain comparison. Obtained results are used as reference to determine optimum concentration of HCl used to synthesize silica nanoparticles. Silica purity in particles and particle size are main data that wanted in this research. Silica purity were measured by SEM and ICP-OES. Meanwhile particle size were measured by SEM and XRD. Results then are used to determine whether sol-gel method that used to synthesize silica nanoparticles by extract silica from rice husk is success or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Maharani Fadli
"Kecepatan pendinginan dalam perlakuan panas berperan penting dalam menghasilkan mikrostruktur yang memengaruhi sifat mekanis dari baja. Konduktivitas termal yang rendah dari fluida yang umumnya digunakan dalam quenching menyebabkan penurunan efisiensi dalam transfer panas. Salah satu pengembangan fluida media quenching untuk meningkatkan konduktivitas termal adalah melalui suspensi partikel padatan kecil dalam fluida. Pada penelitian ini, dilakukan pendinginan baja AISI 4140 menggunakan fluida dengan penambahan partikel hasil pengolahan PCB. Variasi konsentrasi dari partikel PCB, yaitu sebesar 0%, 0,3%, 0,5%, dan 0,7%. Partikel PCB akan didispersikan oleh Cocamidopropyl Betaine dengan variasi konsentrasi 0%, 3%, 5%, 7%. PCB disintesis melalui crushing dengan disc mill, leaching oleh HCl 1 M, pirolisis pada 500oC, dan planetary ball milling selama 20 jam. Untuk karakterisasi partikel PCB dilakukan pengujian PSA, XRF, dan XRD. Setelah milling, diketahui ukuran partikel menurun dari 704 nm menjadi 589,1 nm. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi partikel PCB dan CAPB, dilakukan pemanasan baja AISI 4140 hingga suhu di atas 900oC lalu didinginkan menggunakan fluida yang telah disintesis. Hasil yang diperoleh meliputi kurva pendinginan, data kekerasan, dan foto struktur mikro. Kenaikan kekerasan baja paling tinggi diperoleh pada fluida dengan konsentrasi partikel 0,3% dan 5% CAPB, yaitu sebesar 45,31 HRC dengan fasa martensite dan bainite.

Quenching plays an important role in producing microstructures that affect the mechanical properties of steel. The low thermal conductivity of fluids commonly used in quenching leads to decreased efficiency in heat transfer. One of the developments in quenching media fluids to improve thermal conductivity is through the suspension of small solid particles in the fluid. In this study, AISI 4140 steel was quenched using a fluid with the addition of PCB particles. The concentration variations of PCB particles are 0%, 0.3%, 0.5%, and 0.7%. PCB particles will be dispersed by Cocamidopropyl Betaine with concentration variations of 0%, 3%, 5%, 7%. PCB was synthesized through crushing with a disc mill, leaching by 1 M HCl, pyrolysis at 500oC, and planetary ball milling for 20 hours. To characterize the PCB particles, PSA, XRF, and XRD tests were conducted. After milling, the particle size decreased from 704 nm to 589.1 nm. To determine the effect of PCB and CAPB particle concentration, AISI 4140 steel was heated to temperatures above 900oC and then cooled using the synthesized fluid. The results obtained include cooling curves, hardness data, and microstructure photos. The highest increase in steel hardness was obtained in fluids with particle concentrations of 0.3% and 5% CAPB, which amounted to 45.31 HRC with martensite and bainite phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>