Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40277 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Annisa Purwaningtyas
"Studi ini mengeksplorasi simulasi beberapa skema proses power-to-methanol dengan menggunakan umpan syngas Metanol yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bensin konvensional, seperti emisi lebih rendah, angka oktan lebih tinggi, pembakaran lebih bersih, dan desain mesin lebih irit. Namun sumber produksi metanol mempengaruhi dampak lingkungannya. Metanol yang dihasilkan dari bahan bakar fosil (gray-methanol atau brown-methanol) masih menghasilkan emisi yang tinggi, sedangkan metanol yang dihasilkan dari energi terbarukan (green-methanol) mampu menurunkan emisi secara signifikan. Studi ini mengusulkan konsep Power-to-Methanol, yang memanfaatkan listrik berlebih dari sumber terbarukan untuk menghasilkan metanol hijau dari CO2 dan H2. Studi ini membahas terkait dampak dari perbedaan setiap skema proses terhadap kebutuhan aliran umpan, hasil produksi metanol, konsumsi daya, analisis terhadap keekonomian, dan mengetahui skema proses yang terbaik untuk sintesis metanol. Hasil simulasi mengindikasiikan bahwa persentase komponen dari laju alir masuk reaktor berpengaruh terhadap jumlah metanol yang dihasilkan. Umpan reaktor dengan CO menghasilkan konversi dan efisiensi purifikasi yang lebih baik. Melalui hasil analisis ekonomi, ketiga skema dinyatakan tidak layak secara ekonomi dengan nilai NPV dan ROI dari Skema A, B, dan C berturut-turut adalah-$278.852.399,57, -$302.159.259,97, -$344.454.465,7 dan -20,61%,, -14,17%, dan -22,75%. Analisis sensitvitas dan kelayakan menunjukkan bahwa harga SOEC memiliki pengaruh paling besar terhadap profitabilitas. Secara keseluruhan, skema B merupakan skema dengan potensi terbaik dari segi teknis dan ekonomi apabila dibandingkan dengan kedua skema lainnya

This study explores the simulation of several power-to-methanol process schemes using Methanol syngas feed which has several advantages over conventional gasoline, such as lower emissions, higher octane number, cleaner combustion, and more economical engine design. However, the source of methanol production influences its environmental impact. Methanol produced from fossil fuels (gray-methanol or brown-methanol) still produces high emissions, while methanol produced from renewable energy (green-methanol) is able to reduce emissions significantly. This study proposes the Power-to-Methanol concept, which utilizes excess electricity from renewable sources to produce green methanol from CO2 and H2. This study explores at how alternative process schemes affect feed flow requirements, methanol production, power consumption, and economic feasibility in order to determine the optimal scheme for methanol synthesis. Simulation results show that reactor input flow composition affects methanol output, with CO feed resulting in higher conversion and purification efficiency. Economic study shows that all three designs are economically not feasible with NPVs and ROIs of -$278.85M, -$302.16M, -$344.45M, and -20.61%, -14.17%, -22.75%, respectively. Sensitivity and feasibility studies show that SOEC prices have a significant effect on profitability.  Scheme B has the most potential both technically and economically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumber daya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2, sebagai Gas Rumah Kaca (ORK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan
kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing
dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) tbk, Citeureup.
Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalis;s penggunaan bahan bakar alternatif (BBA)
pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing
memenuhi unsur-unsurur keberlanjutan seperti economically profitable, socially
acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus,
kesimpulannya yaitu: (1) Kritena pemilihan BBA dalam industri semen: nilai
kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendali pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syurat
belum mencukupi dan kendal. berupa biaya investasi serta operasional yang
tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki
keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan bubuk gergaji tidak dapat
mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan
BBA ini tidak mempertimbangkan penggunaan BBA sebagai baban bakar rumah
tangga dan baban dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu
mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya baban bakar
sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi
bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7.49%, (6)
Teknologi co-processing pada tanur seme memberikan penerimaan
(kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan
karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara
mandiri sebingga mengurangi biaya yang sehurusnya dikeluarkan jika
pengolaanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevan Jeremy Igorio
"Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2020 yang lalu. Hasilnya, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1.8 % dari 133 juta kendaraan menjadi 136 juta kendaraan. Tidak hanya itu, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia didominasi oleh sepeda motor dan mobil penumpang dengan masing – masing berjumlah 115 juta dan 15 juta. Peningkatan ini memberikan dampak buruk pada kualitas lingkungan yang semakin tercemar dan meningkatkan ketergantungan Indonesia akan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan harus mulai disosialisasikan dan digunakan oleh masyarakat. Melalui Permen ESDM 12 tahun 2015, pemerintah berencana untuk menggunakan E100 pada kendaraan dengan persentase transportasi non-PSO sebesar 10% pada Januari 2020. Namun, sampai saat ini hal tersebut belum dapat direalisasikan karena mahalnya harga bioethanol dibandingkan harga bensin RON 90. Sehingga pada penelitian ini kami mencoba menambahkan campuran methanol agar dapat menurunkan harga campuran bahan bakar. Pengujian ini menggunakan 2 metode uji, yaitu engine test bed 125 cc dan uji jalan 1800 cc. Melalui dua pengujian tersebut penulis akan mendapatkan hasil pengukuran emisi gas buang seperti CO, CO2, O2, HC, dan NOx. Selain itu, bahan bakar yang akan diuji adalah RON 90, GEM 80, E15 M5, E10 M10, E20, dan M20 dengan E melambangkan persentase bioethanol dalam campuran dan M melambangkan perssentase methanol dalam campuran. Hasil pengujian engine test bed menunjukkan bahwa penggunaan bioethanol dan methanol dapat menurunkan emisi CO, HC, dan NOx hingga 40%, 17%, dan 23% dan meningkatkan emisi CO2, dan O2 sebesar 14% dan 70%. Hasil pengujian uji jalan menunjukkan hal yang sama. Emisi CO dan HC turun hingga 49% dan 18% dan emisi CO2 dan NOx meningkat hingga 20% dan 30%.

Badan Pusat Statistik (BPS) released data on the number of motorized vehicles in 2020. As a result, the number of motorized vehicles in Indonesia has increased by 1.8% from 133 million vehicles to 136 million vehicles. Not only that, the number of motorized vehicles in Indonesia is dominated by motorcycles and passenger cars with 115 million and 15 million respectively. This increase has a negative impact on the quality of the increasingly polluted environment and increases Indonesia's dependence on fossil fuels. Therefore, alternative fuels that are environmentally friendly must be socialized and used by the community. Through the Minister of Energy and Mineral Resources 12 of 2015, the government plans to use E100 in vehicles with a percentage of non-PSO transportation of 10% in January 2020. However, this has not been realized due to the high price of bioethanol compared to the price of RON 90 gasoline. In this case we are trying to add a mixture of methanol to reduce the price of the fuel mixture. This test uses 2 test methods, namely the 125 cc engine test bed and the 1800 cc road test. Through these two tests, the authors will get the results of measuring exhaust emissions such as CO, CO2, O2, HC, and NOx. In addition, the fuels to be tested are RON 90, GEM 80, E15 M5, E10 M10, E20, and M20 with E representing the percentage of bioethanol in the mixture and M representing the percentage of methanol in the mixture. The results of the engine test bed show that the use of bioethanol and methanol can reduce CO, HC, and NOx emissions by 40%, 17%, and 23% and increase CO2 and O2 emissions by 14% and 70%, respectively. The test results of the road test shows the same thing. CO and HC emissions fell by 49% and 18% and CO2 and NOx emissions increased by 20% and 30%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Dafinah Ramadhani
"Sintesis biodiesel dengan Reaktor Plasma DBD Dielectric Barrier Discharge Non-Thermal telah berhasil diteliti dan sangatlah menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kinerja purwarupa reaktor plasma DBD Non-Thermal dan mendapatkan kondisi ope rasi yang optimum dalam memproduksi metil ester. Bahan baku penelitian adalah minyak jarak pagar dan metanol. Sedangkan gas argon berfungsi sebagai carrier pada pembentukan pijar plasma.Variasi yang digunakan untuk melakukan uji kinerja reaktor adalah mode pembangkit plasma dan sistem sirkulasi cairan. Produksi metil ester terbaik dengan bahan baku minyak jarak pagar adalah 10,84. Proses ini dicapai pada kondisi rasio molar minyak : metanol 1:1, P dan T ambien, laju alir umpan cairan 2,2 ml/sekon, laju alir gas 41,67 ml/s, tegangan tinggi regulator 220 Volt dan waktu reaksi 6 jam. Reaktor DBD plasma Non-Thermal sangat potensial karena mampu mensintesis biodiesel tanpa menggunakan katalis, membutuhkan metanol yang sedikit, energi yang relatif rendah, dan tidak menghasilkan gliserol sebagai poduk samping.

Synthesis of biodiesel with DBD Dielectric Barrier Discharge Non Thermal Reactor has been successfully researched and very promising. This study is to describe alternative and innovative methodologies for converting jatropha oil into biodiesel. The aim of present experiment is to design DBD non thermal plasma reactor coaxial pipe type and to do its performance test in converting biodiesel The raw materials are jatropha oil, methanol, with carrier of plasma argon gases. The variations used to perform the reactor are plasma generator mode and liquid circulation system. The best methyl ester production with castor oil was 10.84. with total reaction 6 hours. The operating conditions used were molar methanol to oil molar ratio 1 1, ambient temperature and pressure feed flow and gas flow rate reactors is 1.64 ml s and 41.67 ml s. Therefore, this plasma electro catalysis system was promising for biodiesel synthesis from vegetable oils due to no need a catalyst, no soap formation, required less methanol and no glycerol by product."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesia Fitri Anisa
"

Pada penelitian ini, diterapkan teknologi konversi trigliserida dari limbah minyak kelapa sawit untuk menghasilkan biodiesel dengan menggunakan reaktor plasma jenis Dielectric Barrier Discharge (DBD). Reaktor plasma DBD memiliki kelebihan dibandingkan metode konvensional antara lain tidak memerlukan dinding yang tahan tekanan tinggi, mudah diperbesar skalanya, perolehan (yield) produk dapat mencapai hampir 100 % tanpa ada reaksi pembentukan sabun dan gliserol sehingga tidak memerlukan pemisahan dan waktu reaksi yang dibutuhkan sangat singkat. Kondisi operasi yang diterapkan adalah tekanan pada 1 atm, laju alir reaktan 1,33 mL/s, laju alir gas argon 25,3 mL/s, volume umpan 200 ml, rasio molar minyak : metanol (1:1), temperatur reaksi 50 oC, waktu reaksi  120 menit, dan tegangan 220 VAC. Biodiesel yang diperoleh memiliki yield FAME sebesar 56,26%. Karakterisasi produk biodiesel yang dilakukan meliputi GC-MS, GC-FAME, densitas, viskositas, bilangan peroksida, bilangan asam, dan kadar air dalam minyak.

 


In this research an innovated technology is applied by conversing triglyceride from used palm oil or wasted cooking oil to biodiesel with Dielectric Barrier Discharge (DBD) type plasma reactor. DBD plasma reactors have the advantage compare to conventional method of not requiring high pressure resistant walls, easily enlarged in scale, the product yield can reach nearly 100% without any formation of soap and glycerol thus doesnt require separation and the reaction time required is very short. The operating conditions used are pressure at 1 atm, flow rate of wasted cooking oil and methanol at 1,33 mL/s, flow rate of argon gas at 25,3 mL/s, volume of the reactant at 200 ml, molar ratios of oil : methanol (1:1),  feed temperature at 50 oC, reaction time of 120 minutes, and voltage at 220 VAC. The biodiesel obtained as the final product has a FAME yield of 56,26%. Characterization of biodiesel include GC-MS, GC-FAME, density, viscosity, peroxide value, acid number, and water content.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ali Herviyansyah
"Kolom pancaran dirancang dengan menggunakan nozzle yang dapat mempercepat pencampuran ke arah reaksi. V-major notch nozzle memiliki geometri puncak dan palung yang memberikan axial-switch pada turbulensi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan konversi dan yield biodiesel pada rasio mol metanol/trigliserida yang lebih rendah pada reaksi katalitik. Variabel penelitian ini yaitu rasio mol trigliserida/ metanol (1:3,75, 1:4,5, 1:5,25, dan 1:6,0). Konversi trigliserida tertinggi yang dihasilkan v-major notch nozzle pada rasio mol 1:6,0 dalam waktu reaksi 45 menit sebesar 78,76% dan dalam waktu reaksi 60 menit sebesar 77,72%. Sementara konversi trigliserida tertinggi yang dihasilkan circular nozzle pada rasio mol 1:6,0 dalam waktu reaksi 60 menit sebesar 77,44%. Yield biodiesel tertinggi yang dihasilkan v-major notch nozzle pada rasio mol 1:4,5 dalam waktu reaksi 45 menit sebesar 57,50% dan dalam waktu reaksi 60 menit pada rasio 1:6,0 sebesar 47,93%. Yield biodiesel tertinggi yang dihasilkan circular nozzle pada rasio mol 1:6,0 dalam waktu reaksi 45 menit sebesar 54,87%.

Jet column is designed using nozzle that can accelerate mixing towards reaction. V-major notch nozzle has peaks and throughs around the nozzle lips. This study purpose is to increase conversion and yield of biodiesel in lower mole ratio of methanol/CPO on catalytic reaction. This study variables are mole ratio of triglyceridesmethanol (1:3,75, 1:4,5, 1:5,25, and 1:6,0). The triglycerides highest conversion produced by v-major notch nozzle at 1:6,0 mole ratio (45 minutes reaction) was 78,76% and (60 minutes reaction) 77,72%. The triglycerides highest conversion produced by v-major notch nozzle at 1:6,0 mole ratio (60 minutes reaction) was 77,44%. The Highest yield of biodiesel in v-major notch nozzle was 57,50% (45 minutes reaction and mole ratio 1:4,5) and 47,93% (60 minutes reaction and mole ratio 1:6,0). The highest yield of biodiesel at mole ratio 1:6,0 and 60 minutes reaction was 54.87%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Paramita
"ABSTRAK
Pada tahun 2050 timbulan sampah di perkotaan diproyeksikan akan mencapai 151.921 ton. Oleh karena itu sampah masih menjadi masalah bagi perkotaan. Praktek landfill dan open dumping masih banyak dilakukan di Indonesia sehingga banyak TPA yang cepat habis masa layannya, padahal sampah dapat diolah menjadi energi dengan teknologi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan potensi Refuse Derived Fuel RDF dari sampah kota sebagai bahan bakar alternatif pada kiln semen ditinjau dari aspek teknis, ekonomi dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mixed method yaitu metode kuantitatif untuk aspek teknis dan ekonomi dan kualitatif untuk aspek sosial. Hasil penelitian ini adalah; i . timbulan sampah TPA Jeruk legi sebesar 141,552 ton/hari, ii . nilai kalor RDF rerata sebesar 3563 kkal/kg, iii . harga jual RDF sebesar 283.000 Rp/ton bersaing dengan harga sekam padi, dan iv . pemulung menerima program ini asalkan diberikan waktu untuk memulung. Peneliti menyimpulkan bahwa sampah Kota Cilacap mempunyai potensi untuk diubah menjadi RDF.

ABSTRACT
By 2050, municipal solid waste MSW generation is projected to reach 151,921 tons in urban areas. Therefore MSW remains a problem for urban areas. Landfill and open dumping practices are still widely practiced in Indonesia, thus many landfills are rapidly depleted, while MSW can be processed into energy with an appropriate technology. The purpose of this study is to examine the potential of Refuse Derived Fuel RDF from municipal waste as an alternative fuel in cement kilns in terms of technical, economic and social aspects. This research deploys quantitative approach and mixed method whereas quantitative method for technical and economic aspect and qualitative for social aspect. The results of this study are i . Kota Cilacap rsquo s waste generation is 141,552 ton day, , ii . an average RDF calorific value is 3563 kcal kg, iii . RDF selling price of 283,000 Rp ton is competitive with rice husk prices, and iv . waste pickers accept this program as long as given time to scavenge. Researchers conclude that Cilacap rsquo s municipal solid waste has the potential to be converted into RDF."
2017
T49612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Aulia Ardiansyah
"Kebutuhan energi di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Pembuatan biodiesel merupakan salah satu cara mengatasi hal tersebut. Dengan jet column ini, reaksi antara dua jenis fluida dapat ditingkatkan tanpa harus menaikkan suhu reaksi dengan menciptakan kondisi di mana fluida satu dapat terdispersi dengan cepat ke dalam fluida lain. Jet column akan dapat menghasilkan reaksi lebih merata dari pada penggunaan tangki berpengaduk, hal ini dikarenakan tangki berpengaduk hanya akan menghasilkan turbulensi di sekitar blade saja. Sedangkan jet column akan dapat menghasilkan turbulensi di seluruh tangki. Tabbed nozzle menghasilkan konversi tertinggi pada rasio 5,25:1 dengan nilai 77,72% pada menit ke 45, dan circular nozzle menghasilkan konversi tertinggi dengan rasio 6:1 dengan nilai 77,44%. Untuk yield tabbed nozzle terbaik pada rasio 5,25:1 sebesar 57,5% pada menit 45 dan circular nozzle sebesar 54,87%.

Energy needs in Indonesia is increasing every year. The production of biodiesel is a way to overcome it. With jet column, the reaction between two types of fluid can be increased without rising the temperature of the reaction by creating conditions in which a fluid can be dispersed quickly into another fluid. Jet column will be able to produce a reaction that more evenly distributed than the use of a stirred tank, because stirred tank can only generate turbulence around the blade but the jet column can produce turbulence throughout the tank. Tabbed nozzle produce the highest conversion ratio of 5.25 : 1 with a value of 78.76 % at 45th minute, and the circular nozzle produces the highest conversion ratio of 6 : 1 with a value of 77.44 %. The best yield is achieved by tabbed nozzle at a ratio of 5.25 : 1 at 57.5 % on 45 minutes and 54.87 % by the circular nozzle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Afandi
"Biodiesel adalah minyak diesel alternatif yang secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak tanaman, lemak hewan, dan minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dari hasil reaksi transterifikasi antara minyak dengan alkohol monohidrat dalam suatu katalis NaOH. Reaksi transterifikasi berlangsung 0,5-1 jam pada suhu sekitar 400C hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah adalah gliserol dan lapisan atas metil ester.
Penelitian ini pada intinya adalah mensimulasikan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan chemcad, dimana metode yang digunakan adalah metode hybrid. Pada penelitian ini akan digunakan senyawa trigliserida sebagai minyak nabatai (CPO) yang akan direaksikan dengan senyawa alkohol (methanol) dengan bantuan katalis basa (NaOH) dalam proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol.
Dalam penelitian ini, dimana akan menggunakan temperatur proses pada reaktornya sebesar 60 0C dan pada tekana 200 Kpa, rasio molar Alkohol-Minyak 9:1 dengan katalis sebanyak 1% dari jumlah minyak yang diumpankan. Perhitungan awal ekonominya diperoleh dengan memperhatikan nilai CCF sebesar 1,30 maka bisnis dalam produksi biodiesel sangat feasible untuk dijalankan mengingat nilai CCF > 0,33.

Biodiesel is alternative diesel oil that the definition as methyl esterfrom nabati oil, animal fat and waste cooking oil. Biodiesel from result reaction transesterification between oil and alcohol in base catalyzed. Transesterification reaction works 0.5 - 1 hours at temperature about 40 0C until formed two layers, under layer is glycerol and up layers is methyl esters.
Result this simulated process biodiesel with chemcad, where the method using hybrid method. This research used triglycerides compound as nabati oil (CPO) that can bereacted with methanolcompound with base catalyzed (NaOH) in transesterification process. Transesterification is convertion step from triglycerides be came alkyl esters from reaction with alcohol and result side product as glycerol.
This research which using temperature process at reactor abaut 60 0C and at preasure 200 kpa, molar ratio alcohol-oil 9:1 with catalyzed 1% from all feed oil. Early economic acount from see the CCF score abaut 1.30 so businessin biodiesel production is very feasible for runing, remember that score CCF > 0.33.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Nawfal Hamid
"ABSTRAK
Biodiesel merupakan metil ester hasil proses transesterifikasi dari trigliserida dengan suatu sumber alkil. Tetapi pada proses transesterifikasi pada umumnya akan terbentuk produk samping berupa gliserol. Gliserol dapat menjadi pengotor pada biodiesel yang harus dipisahkan melalui sebuah proses separasi sebelum biodiesel dapat digunakan. Pada penelitian ini, akan diproduksi biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit dan dimethyl carbonate DMC yang akan direaksikan di dalam reaktor. Selain itu, juga akan dibuat biodiesel dengan variasi katalis enzim lipase pada proses transesterifikasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh produk biodiesel non-gliserol dengan sumber alkil dimethyl carbonate pada reaksi transesterifikasinya, memperoleh produk biodiesel dengan katalis enzim pada reaksi transesterifikasinya, mendapatkan kondisi pembentukan biodiesel terbaik dengan variabel rasio mol alkil : minyak, dan memperoleh biodiesel dengan kualitas terbaik, diukur dari karakteristik viskositas, densitas, dan titik kabut. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mereaksikan minyak kelapa sawit dengan DMC untuk mendapatkan biodiesel non-gliserol, serta mereaksikan minyak dengan methanol dan katalis enzim lipase. Variasi yang diberikan adalah rasio DMC:minyak pada sintesis biodiesel non-gliserol dan rasio methanol:minyak pada sintesis biodiesel secara enzimatik. Produk biodiesel kemudian diukur yieldnya dengan menggunakan Gas Chromatography, kemudian biodiesel dilakukan pengujian viskositas, densitas, dan titik kabut untuk dibandingkan dengan standar biodiesel yang sudah ditetapkan. Produk biodiesel yang dihasilkan memiliki kadar yang cukup tinggi tanpa produk samping gliserol sehingga tidak perlu ada tahapan pemurnian dan biodiesel dapat langsung digunakan, serta memiliki kualitas sebaik biodiesel yang sudah komersial dengan pengukuran beberapa karakteristik.

ABSTRAK
Biodiesel is a methyl ester transesterification process result of triglyceride with an alkyl source such as alcohol. However, the transesterification process would formed byproducts such as glycerol. Glycerol is an impurities in biodiesel which must be separated before biodiesel is used. In this research, will be produced biodiesel made from palm oil and dimethyl carbonate DMC to be reacted. Also, biodiesel will be made with lipase as the catalyst in the transesterification process. The purpose of this research is to gain non glycerol biodiesel product with dimethyl carbonate as the reagent, to gain biodiesel product with enzyme catalyst in the transesterification process, to obtain the best biodiesel product with variation of molar ratio between the alkyl and the oil, and to obtain the best biodiesel quality seen by four characteristics methyl ester yield, density, viscosity, and cloud point . The research method is to react the palm oil with DMC to gain the non glycerol biodiesel product, and to react the palm oil with methanol and lipase. Variations given is the molar ratio of DMC oil in the non glycerol biodiesel production, and molar ratio of methanol oil in the enzymatic biodiesel production. The yield of produced biodiesel is then measured using Gas Chromatography, then the methyl ester yield, viscosity, density, and cloud point are tested to compare between the produced biodiesel and the standard that has been set. The expected result of this research biodiesel is to produce methyl ester with high yield without a byproduct glycerol so there is no more purification stages and biodiesel can be directly used, as well as having biodiesel product with good quality like the commercial biodiesel product."
2017
S68064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>