Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Wulandari
"Sering kali apa yang direncanakan dalam pembangunan tidak selalu sejalan dengan realitas di lapangan. Penelitian ini dilakukan pada komunitas Kampung Pitu, Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Kampung Pitu tinggal di salah satu puncak Gunung Api Purba Nglanggeran yang awalnya terisolasi secara geografis dari kampung lainnya. Perubahan terjadi sejak tahun 2015 seiring dengan ditetapkannya lanskap Kampung Pitu sebagai bagian geosite Geopark Gunung Sewu. Pembangunan infrastruktur jalan menjadi gerbang pembuka interaksi Kampung Pitu dengan dunia luar. Penelitian ini memanfaatkan kerangka pemikiran Tania Li dalam The Will To Improve (2012) yang menggambarkan adanya potensi jarak antara wacana dan praktik pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab bagaimana implementasi konsep geopark mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Pitu. Penelitian lapangan dilakukan dengan metode etnografi selama satu bulan. Geopark merupakan wacana pembangunan global dengan konsep mendorong masyarakat untuk turut serta menjaga warisan geologis dan memperbaiki keadaan hidupnya dengan upayanya sendiri melalui pariwisata. Sebagai wacana global yang diimplementasikan secara lokal, konsep geopark mengalami berbagai tahapan penerjemahan. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa paradigma pembangunan global dapat terputus di tingkat lokal dan dimaknai secara berbeda oleh masyarakat setempat. Dalam disiplin antropologi pembangunan, tesis ini berargumen bahwa governmentality sangat penuh dengan pertaruhan, rentan gagal, dan pada kenyataannya gagal dalam kasus Kampung Pitu. Dengan mengelaborasi konsep working missundertanding, tesis ini menawarkan alternatif untuk memahami kesalahpahaman yang bekerja dalam implementasi wacana pembangunan. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan, praktisi pembangunan, dan organisasi non-pemerintah untuk lebih memperhatikan apresiasi etnografis dalam pelaksanaan pembangunan.

What is planned in development does not always align with the reality on the ground. This research was conducted in the Kampung Pitu community, Nglanggeran, Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta. The Kampung Pitu community resides on one of the peaks of the Nglanggeran Ancient Volcano, which was initially geographically isolated from other villages. Changes have occurred since 2015 with the designation of the Kampung Pitu landscape as part of the Gunung Sewu Geopark geosite. The construction of road infrastructure has opened the gateway for Kampung Pitu’s interaction with the outside world. This study utilizes Tania Li’s framework in “The Will To Improve” (2012), which illustrates the potential gap between development discourse and practice. The aim of this research is to address how the implementation of the geopark concept affects the daily lives of the Kampung Pitu community. Field research was conducted using ethnographic methods over the course of one month. Geoparks represent a global development discourse that encourages communities to preserve geological heritage and improve their living conditions through their own efforts via tourism. As a global discourse implemented locally, the geopark concept undergoes various stages of translation. The findings of this research indicate that the global development paradigm can become disconnected at the local level and is interpreted differently by local communities. In the discipline of development anthropology, this thesis argues that governmentality is fraught with risks, prone to failure, and indeed fails in the case of Kampung Pitu. By elaborating on the concept of working misunderstanding, this thesis offers an alternative to understanding the misunderstandings at play in the implementation of development discourse. This research provides valuable insights for policymakers, development practitioners, and non-governmental organizations to pay greater attention to ethnographic appreciation in the execution of development projects."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1987
301.24 KEB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdi
Depok: Rajawali Pers, 2023
551.13 HAM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Anggit Prameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan spasial dampak perkembangan geowisata Kawasan Geopark Karangsambung terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah perkembangan geowisata dan kondisi ekonomi lokal. Pengumpulan data dilakukan melalu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta perkembangan geowisata, melakukan klasifikasi jenis rumah tangga, klasifikasi perubahan pendapatan rumah tangga, dan pembuatan klasifikasi untuk radius lokasi rumah informan terhadap pusat wisata. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) perkembangan geowisata ditandai dengan bertambahnya jumlah objek wisata dari atraksi wisata dan jumlah fasilitas sekunder wisata waktu ke waktu, 2) pertambahan dari fasilitas sekunder dan pertambahan atraksi pada geowisata di Kecamatan Ayah menjadi indikasi dalam perkembangan geowisata itu sendiri, 3) dampak ekonomi lokal yang ditimbulkan dari adanya perkembangan geowisata di Kecamatan Ayah berupa perubahan jenis rumah tangga dan perubahan pendapatan rumah tangga, dan 4) dampak dari perkembangan ini dilihat pada perubahan jenis rumah tangga yang mengarah pada jenis rumah tangga pariwisata.

This study aims at analyzing the process and spatial impact of geotourism development of the Karangsambung Geopark Area on the economic condition of local communities in Ayah District, Kebumen Regency. This research used qualitative methods. The variables used in this study were the development of geotourism and local economic conditions. Data collection was carried out through observation, interviews, and literature studies. Data processing was carried out by making maps of geotourism developments, classifying household types, classifying changes in household income, and making classifications for the radius of the location of informants' houses against tourist centres. Data analysis techniques were carried out by descriptive analysis and spatial analysis. The results showed that 1) the development of geotourism was characterized by an increase in the number of attractions from tourist attractions and the number of secondary tourist facilities over time, 2) the increase in secondary facilities and attractions in geotourism in Ayah District was an indication of the development of geotourism itself, 3) the local economic impact arising from the development of geotourism in Ayah District in the form of changes in household types and changes in house income ladder, and 4) the impact of these developments was seen in changes in household types leading to tourism household types."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fadhillah
"ABSTRAK
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu bagian dari wilayah Indonesia yang memiliki keanekaragaman geologi, biologi dan budaya, yang wajib untuk dilestarikan. Salah satu cara yang dapat membantu pelestarian keanekaragaman ini adalah dengan menciptakan Geopark. Pengembangan wilayah yang dilakukan dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di wilayah geopark. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu terhadap kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan aktivitas spiritual kualitas hidup masyarakat yang tinggal di wilayah geopark. Metode Public health Assessment PHA digunakan untuk melihat hasil awal dampak dari pengembangan lingkungan terhadap kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 101 responden yang tinggal di wilayah geopark serta mengobservasi wilayah geopark dan juga melakukan pengujian pada 16 sampel air bersih. Hasil statistik dan hasil wawancara yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan perubahan lingkungan fisik yang terjadi di wilayah geopark tidak mempengaruhi kualitas hidup masyarakat yang tinggal di wilayah geopark, untuk hasil observasi terlihat adanya perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah Geopark Ciletuh. Kesimpulannya, pengembangan wilayah geopark Ciletuh tidak berpengaruh kepada kualitas hidup masyarakat. Partisipasi masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam pengendalian pembangunan di sekitar wilayah Geopark Ciletuh dalam menjaga kelestarian lingkungan.

ABSTRACT
Sukabumi regency is part of Indonesia region which has geodiversity, biodiversity and cultural diversity, which are required to be preserved. One way that can help preserve this diversity is by creating a Geopark. The development of the region can affect the quality of life of the community in the geopark. This study aims to determine the impact of the development of Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu on physical health, psychological health, social relations and spiritual activity of quality of life of people living in geopark areas. The Public Health Assessment PHA method is used to see the preliminary impact of environmental development on health. This research was conducted by interviewing 101 respondents who live in the geopark region as well as observing the geopark region and also conducted experiments on 16 water samples. The results of statistics and interview conducted in this study indicate that the physical environment changes that occur in the geopark area does not affect the quality of life of people living in the geopark area, for the observation results seen environmental changes that occur in the Geopark Ciletuh region. In conclusion, the development of Geopark Ciletuh area has no effect on the quality of life of the community. Community and government participation are essential in controlling the development around Geopark Ciletuh areas to protecting the environment."
2017
T47734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Khasanah
"Geopark sebagai salah satu upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dicirikan dengan variasi warisan geologi yang seringkali berasosiasi dengan multi bahaya.  Masalah dalam penelitian adalah adanya potensi ketidakberlanjutan Geopark oleh ancaman multi bahaya. Tujuan penelitian yaitu menganalisis potensi multi bahaya, menilai kerentanan keberlanjutan Geopark, menilai upaya kolektif masyarakat dan menyusun konsep keberlanjutan Geopark. Metode yang digunakan adalah metode analisis spasial, Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE), analisis deskriptif eksploratif dan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil penelitian menunjukkan tingkat multi bahaya sedang (68,55%), rendah (25,27%) dan tinggi (6,18%). Kerentanan keberlanjutan Geopark menunjukkan tingkat kerentanan keberlanjutan tinggi (4 Desa), sedang (3 Desa) dan rendah (2 Desa). Upaya kolektif masyarakat belum terbentuk. Konsep keberlanjutan Geopark pada kawasan multi bahaya berbasis masyarakat dilakukan dengan integrasi dan elaborasi aspek lingkungan, yaitu prioritas mitigasi berdasarkan sebaran multi bahaya, geodiversitas, biodiversitas, budaya, sosial ekonomi dan upaya kolektif masyarakat serta dengan kebijakan penguatan interaksi kolaboratif antar pemangku kepentingan.

Geoparks as an effort to achieve sustainable development, are characterized by a variety of geological heritage, often associated with multi-hazard. The is the potential for Geopark's unsustainability due to multi-hazard threats. The research aims to analyze the potential for multi-hazards, assess the vulnerability of Geopark sustainability, assess the collective action, and develop a concept of Geopark sustainability. The methods are spatial analysis methods, Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE), exploratory descriptive analysis, and Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) analysis. The results showed that the multi-hazard levels were moderate (68.55%), low (25.27%) and high (6.18%). Geopark sustainability vulnerability shows high (4 villages), medium (3 villages), and low (2 villages) sustainability vulnerability levels. Collective action has not yet been formed. The concept of Geopark sustainability in community-based multi-hazard areas is carried out by integrating and elaborating environmental aspects, mitigation priorities based on the distribution of multi-hazards, geodiversity, biodiversity, culture, socio-economics, and collective action, and the policies to strengthen collaborative interactions between stakeholders.

 

Keywords: collective action, Geopark sustainability concept, multi-hazard, vulnerability to Geopark sustainability."

Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klaten: Nas Media Indonesia, 2024
pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
"NAPA Bulletin is a peer reviewed occasional publication of the National Association for the Practice of Anthropology, dedicated to the practical problem-solving and policy applications of anthropological knowledge and methods.
Peer reviewed publication of the National Association for the Practice of Anthropology. Dedicated to the practical problem-solving and policy applications of anthropological knowledge and methods. Most editions available for course adoption.
Contents :
1. Solving the environmental equation : an engaging anthropology
2. Alleviating poverty and conserving wildlife in Africa
3. Anthropology in persuit of conservation and development
4. Anthropology, the environment and the third world
5. The tropical forestry action plan
6. Ecological awareness and risk perception in Brazil
7. The cultural environment of development"
Arlington, VA: National Association for the Practice of Antropology, 1995
e20393943
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cochrane, Glynn
New York, NY: Oxford University Press, 1971
301 COC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2012
301 APP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>