Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risqi Septiana
"Penilaian risiko kesehatan di bengkel alat berat adalah langkah penting untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan yang timbul dari berbagai faktor lingkungan kerja, termasuk kebisingan, getaran, radiasi pengelasan, paparan panas, dan ergonomi. Penelitian ini menggunakan sequential explanatory mix-method research design yang dilakukan dengan menilai risiko secara kuantitatif dan menginterpretasi data secara kualitatif. Penelitian ini mengacu pada pedoman manajemen risiko dari AS/NZS 4360:2004 dan menggunakan metode semi kuantitatif dari W.T. Fine. Pengumpulan data primer menggunakan walk-through survey, observasi, dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari penelusuran pada dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 64 penilaian risiko dari hasil identifikasi bahaya di bengkel alat berat PT X. Pada penilaian basic risk terdapat 14 risiko kategori high (22%), kemudian turun menjadi kategori priority 2 pada penilaian existing risk setelah diketahui pengendalian yang telah dilakukan. Tiga bahaya yang memiliki risiko tertinggi yaitu kebisingan, asap pengelasan, dan bahaya angkat angkut (manual handling). Dalam penelitian ini diberikan rekomendasi pengendalian hingga bahaya dapat diperkirakan turun menjadi kategori acceptable pada penilaian predictive risk.

Occupational health risk assessment at a heavy equipment workshop is a crucial step in identifying, evaluating, and controlling hazards that can impact workers' health. This study aims to analyze the health risks arising from various workplace environmental factors, including noise, vibration, welding fumes, heat exposure, and ergonomics. The research employs a sequential explanatory mixed-method research design, which involves quantitative risk assessment and qualitative data interpretation. The study follows the risk management guidelines of AS/NZS 4360:2004 and utilizes the semi-quantitative method of W.T. Fine. Primary data were collected through walk-through surveys, observations, and interviews, while secondary data were obtained from company documents.The results indicate that 64 risk assessments were conducted following hazard identification at the heavy equipment workshop of PT X. The basic risk assessment revealed 14 high-category risks (22%), which were subsequently reduced to priority 2 category in the existing risk assessment after accounting for current control measures. The three highest risks identified were noise, welding fumes, and manual handling. This study provides control recommendations to reduce these hazards to an acceptable category in the predictive risk assessment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Jihan Fairuzia
"Proses peleburan merupakan proses pencairan dan pematangan logam di dalam tungku dengan suhu mencapai lebih dari 1600oC untuk menghasilkan logam cair yang akan dicetak menjadi sebuah komponen penyusun alat berat. Skripsi ini bertujuan untuk menilai risiko kesehatan kerja pada proses peleburan di pabrik pengecoran perusahaan alat berat. Penelitian menggunakan desain sequential explanatory dengan menggabungkan metode kuantitatif untuk melakukan penilaian risiko berdasarkan metode penilaian semi-kuantitatif W.T. Fine dan metode kualitatif untuk menginterpretasikan penilaian risiko. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara informan, dan telaah data perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya 87 risiko dari 7 tahapan proses kerja. Setelah diberikan rekomendasi pengendalian lanjutan, penilain risiko prediktif pada kategori substantial, priority II, dan acceptable masing-masing sebanyak 45, 24, dan 18 risiko. Bahaya dengan tingkat risiko prediktif kategori substantial adalah bising, asap logam, dan debu logam, sehingga masih dibutuhkan perhatian lebih. Penyebab tingginya tingkat risiko pada bahaya kebisingan, asap logam, dan debu logam dianalisis pada penelitian ini.

Melting process of metals in the furnace is carried out at temperature exceeding 1600oC to produce molten metal that will be molded into components for heavy equipment. This thesis aims to assess occupational health risks in the melting process at heavy equipment manufacturer’s foundry plant. The research uses a sequential explanatory design, combining quantitative methods to conduct risk assessments based on the W.T. Fine semi-quantitative assessment method, and qualitative methods to interpret the risk assessments. Data collection was conducted through observation, informant interviews, and company data review. The research findings indicate the presence of 87 risks from 7 stages of the work process. After the implementation of further risk control recommendations, the predictive risk assessment in the substantial, priority II, and acceptable categories amounted to 45, 24, and 18 risks respectively. Hazards with substantial predictive risk levels include noise, metal fume, and metal dust, requiring further attention. The causes of the high level of risk in noise, metal fume, and metal dust hazards were analyzed in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayuwardani
"Penanganan batubara akan selalu menghasilkan debu batubara dalam jumlah yang signifikan, termasuk di dalamnya PM10. PM10 adalah partikulat respirabel yang dapat terhirup manusia dan mengendap di thoraks.Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan dengan desain studi cross sectional untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan pekerja Divisi Alat Berat di PT Z.Penelitian dilakukan di PT Z pada bulan Mei-Juni 2015.Jumlah sampel diambil dengan metode total sampling sejumlah 47 responden. Konsentrasi PM10 diukur di 6 titik sampling dengan hasil konsentrasi tertinggi 0,355 mg/m3 dan konsentrasi terendah 0,151 mg/m3.
Rata-rata pola aktivitas pekerja di divisi Alat Berat PT Z menunjukkan waktu kerja selama 8 jam/ hari, 263 hari/ tahun, selama 13,3 tahun. Hasil perhitungan asupan untuk durasi realtime adalah 0,0065 mg/kg/hari dengan RQ = 0,75. Sedangkan hasil perhitungan untuk asupan lifetime yaitu 0,012 mg/kg/hari dengan RQ = 1,38. Manajemen risiko yang paling mungkin dilakukan adalah dengan menurunkan konsentrasi menjadi 0,16 mg/m3. Pengendalian PM10 di area kerja dapat dilakukan dengan carakonstruksi jalan yang tepat, pengairan rutin di sepanjang jalan, penggunaan terpal untuk menutup muatan truk, hingga pemasangan barrier tanaman.

Coal handling will always produce significant amount of coal dust, including PM10. PM10 is a respirableparticulate that can be inhaled by human and settle in thoracic area. This research is using Environmental Health Risk Analysis with cross sectional study design to determine health risk level of workers in Heavy Equipment division in PT Z. This study was conducted in PT Z in May-June 2015. The number of samples taken by total sampling method is 47 respondents. PM10 concentrations were measured at 6 sampling points with the results of the highest concentration of 0.355 mg/m3 and the lowest 0.151 mg/m3.
The average activity patterns of Heavy Equipment workers shows a working hour of 8 hours/ day, 163 day/year for 13.3 years. The intake measurement for real-time duration in 0,0065 mg/kg/days with RQ value of 0.75, whereas the intake measurement for life-span duration is 0.012 mg/kg/days with an RQ value of 1.38. The most feasible risk management is to lower the concentration of PM10 to 0,16 mg/m3. PM10 quality control in the working area can be done by proper road construction, regular watering on haul roads, applying tarps on truckbed, and the installment of plant barrier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudia Oemar
"Penggunaan bahan kimia telah berkembang luas pada berbagai sektor industri baik formal maupun non-formal, termasuk industri mebel. Produk dengan bahan kimia dipakai untuk membantu meningkatkan kualitas dan keindahan produk mebel. Cat, thiner, dan pelitur adalah produk berbahan kimia yang biasa dipakai dalam pembuatan mebel. Toluene adalah komponen atau campuran bahan kimia utama yang terdapat dalam cat, thinner, dan pelitur.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis tingkat risiko pajanan Toluene pada karyawan bengkel mebel X di Jatinegara. Untuk menentukan tingkat resiko, Sample toluene di udara diambil mengunakan Coconut Shell Charcoal lalu dianalisis dengan Gas Chromatography untuk mendapatkan nilai konsentrasi toluene. Konsentrasi toluene tertinggi berada di titik 5 yaitu area cat kursi sebesar 22.975 mg/m³.
Berdasarkan perhitungan RQ pada 33 pekerja di bengkel mebel, didapatkan bahwa untuk pajanan realtime sebanyak 61% pekerja memiliki risiko kesehatan non karsinogenik karena nilai RQ > 1. Sedangkan menururt perhitungan RQ lifetime, didapatkan bahwa 88% dari 33 pekerja memiliki risiko kesehatan non karsinogenik karena nilai RQ > 1.

Use of chemical has grown wider at various sectors in formal and non-formal including furniture industry. Those chemicals were used to improve the quality and beauty of furniture products. Paint, thiner, and varnish are the chemical product that commonly used in the furniture. Toluene is the major chemical contained in paint, thinner, and varnish.
This study attempts to analyze the risk levels of risk exposure on employees of furniture workshop ?X? in Jatinegara. To determine the risk levels, coconut shell charcoals were used in air sampling, and then were analyzed with gas chromatography to get toluene concentration. Highest toluene concentration was at painting area, 22.975 mg/m³.
Based on RQ realtime calculation, there were 61% of workers having non carcinogenic health risk because the value of RQ > 1. Acording to RQ lifetime calculation, got that 88% of 33 workers having non carcinogenic health risk because the value of RQ > 1.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Niayu Adiva
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran risiko kesehatan dan tingkat risiko kesehatan pada area workshop dan warehouse PPI Cakung PT United Tractors Tbk. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode semi-kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya fisika berupa kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dan radiasi ultraungu dan bahaya kimia berupa oli, solar, thinner, debu, cooler, benzene, toluene, xylene, dan fume dari hasil pengelasan. Tingkat risiko residu berkisar pada kategori low (rendah) hingga medium (sedang). Pengendalian sudah diterapkan untuk banyak risiko dan terdapat penerapan pengendalian yang efektif menurunkan tingkat risiko medium menjadi low. Meski demikian, masih perlu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko secara komprehensif yang meliputi observasi dan wawancara karena masih terdapat bahaya yang tingkat risikonya belum diketahui dan agar sesuai dengan kondisi di lapangan.

This research is a descriptive study conducted to describe health risks and health risk levels in the PPI Cakung workshop and warehouse area of PT United Tractors Tbk. The research design used is descriptive with a semi-quantitative method. The data used is secondary data obtained from the company. The results showed that there were physical hazards such as noise, vibration, lighting, extreme temperature, and ultraviolet radiation and chemical hazards such as oil, diesel, thinner, dust, cooler, benzene, toluene, xylene, and fumes from welding activity. Residual risk levels range from low to medium. Controls have been implemented for many risks and there are effective controls implemented to reduce the medium risk level to low. However, it is still necessary to carry out a comprehensive hazard and risk identification which includes observation and interviews because there are still hazards whose level of risk is unknown and to suit conditions in the field."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Mufidah
"Risiko terkait keselamatan dan kesehatan tidak hanya mengancam siswa, melainkan dapat terjadi pada karyawan sekolah. Penilaian yang salah tentang risiko akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak sesuai dan memicu tindakan tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai persepsi karyawan sekolah dasar di Kecamatan Beji Depok terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan paradigma psikometrik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif berdesain cross sectional dengan jumlah responden yang terlibat sebanyak 199 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan paradigma voluntarines, risiko yang tidak bisa diterima secara sukarela adalah adanya tindak kekerasan dari murid ataupun orang tua. Berdasarkan paradigma immediacy effect, risiko yang memiliki efek segera adalah risiko terpeleset. Berdasarkan paradigma knowledge in experience, risiko yang sering dialami adalah kelelahan mata.
Berdasarkan paradigma knowledge in science, risiko yang belum diketahui secara ilmu pengetahuan adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma controllability, risiko yang tidak bisa dikendalikan adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma newness, risiko yang baru diketahui adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma chronic/catastrophic, risiko yang memiliki efek katastropik adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma common/dread, risiko yang jarang terjadi dan membuat takut adalah bencana alam. Terakhir berdasarkan paradigma severity of consequence, risiko yang memiliki efek fatal adalah kebakaran dan bencana alam. Maka dari itu, perlu diadakan pelatihan khususnya terkait bencana alam untuk menambah pengetahuan karyawan sekolah.

Safety and health risks are not only threatening to students, but can occur in school employees. A false assessment of risk leads to inappropriate decision making and unsafe act or human error. The purpose of this study was to assess risk perception of occupational safety and health on primary school employees in Beji Depok sub district based on psychometric paradigm. The design of this study used a descriptive quantitative method with a cross sectional approach and the number of respondents involved as many as 199 people. The results of this study show that based on the voluntarines paradigm, the risk that can not be accepted voluntarily is the presence of violence from students or parents. Based on the immediacy effect paradigm, the risk that has an immediate effect is the risk of slipping.
Based on the paradigm of knowledge in experience, the risk is often experienced eye fatigue. Based on the knowledge in science paradigm, the risks not yet known in science are exposed to hazardous materials. Based on the controllability paradigm, the uncontrollable risk is a natural disaster. Based on the newness paradigm, the newly discovered risk is exposed to hazardous materials. Based on the chronic catastrophic paradigm, the risk of having a catastrophic effect is a natural disaster. Based on the common dread paradigm, the risks that are rare and frightening are natural disasters. Last based on the severity of consequence paradigm, the risks that have a fatal effect are fires and natural disasters. Therefore, it is necessary to conduct training especially related to natural disasters to increase knowledge of school employees.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medonna Febrina Putri
"Tesis ini membahas mengenai penilaian risiko kesehatan berdasarkan task analysis pada aktivitas well services industri pengeboran minyak bumi di PT X Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif dengan desain deskriptif berdasarkan HRA model PT Pertamina (2018) berdasarkan factor tingkat pajanan dan tingkat. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi aktivitas well services berdasarkan task yang ada pada SOP dan JSA, walkthrough survey dan menilai risiko. Berdasarkan penilaian risiko kesehatan didapatkan tingkat risiko tinggi (high) untuk bahaya bising terhadap SEG floorman, driller, derrickman, dan mechanic dan bahaya ergonomi terhadap SEG floorman, driller, derrickman, dan operator dozer. PT AB dan PT CD perlu melakukan pengendalian tambahan terhadap bahaya bising dan bahaya ergonomi antara lain: Hearing Loss Prevention Program (HLPP), audit terhadap SOP & peralatan, melakukan pengukuran dosis personal bahaya bising, pembatasan jam kerja, pengukuran audiometri, melakukan supervisi dilapangan terhadap pengunaan earplug, pengunaan double earplug & earmuff, melakukan sosialisasi bahaya bising secara konsisten, menyediakan perancah (scafolding) pada aktivitas nipple up & nipple down horse head, melakukan pelatihan posisi tubuh yang ergonomi serta menambahkan Ergonomic Postur Assessment sebagai salah satu item dalam pemeriksaan kesehatan berkala. Bahaya gas H2S terhadap SEG floorman, driller dan derrickman dan bahaya gas CO terhadap SEG mechanic mendapatkan tingkat risiko medium, sehingga perlu dilakukan pemantauan implementasi pengendalian yang sudah ada serta pengendalian tambahan secara konsisten. Selanjutnya bahaya getaran mendapatkan tingkat risiko low terhadap SEG mechanic dan bahaya gas O2 terhadap SEG floorman, driller, derrickman, mechanic dan operator Dozer mendapatkan tingkat risiko very low, oleh karena itu PT AB dan PT CD melalui HES departemen perlu melakukan monitoring secara berkala dan konsisten terhadap impelementasi pengendalian yang sudah ada. Selain itu hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa identifikasi potensi bahaya lainnya seperti pencahayan, radiasi gamma, heat stress, welding fume, bahaya biologi dan bahaya psikososial pada pekerjaan well services berdasarkan task analysis.

This thesis discusses the health risk assessment based on task analysis on the well services activities of the petroleum drilling industry at PT X 2019. This research is a semiquantitative study with a descriptive design based on the HRA model of PT Pertamina (2018) bases factor exposure level and hazard level. The first step is to identify performed the task well services based on SOP and JSA, walkthrough survey and risk assessment. Based on the health risk assessment, there is a high risk level for noise hazards to similar exposure group (SEG) floorman, driller, derrickman, and mechanic and ergonomic hazards to floorman, driller, derrickman, and dozer operators. PT AB and PT CD need to conduct additional controls for noise hazards and ergonomic hazards, including: Hearing Loss Prevention Program, auditing SOPs & equipment, measuring personal dose of noise hazards, limiting working hours, audiometric measurements, conducting field supervision of the use of earplugs, using double earplugs and earmuffs, disseminating noise hazards consistently, providing scaffolding for Nipple Up and Nipple Down Horse Head activities, conducting ergonomic body position training, and adding Ergonomic Posture Assessment as an item in periodic health checks. The hazard of H2S gas to the SEG floorman, driller and derrickman and the danger of CO gas to the SEG mechanic has a medium level of risk, it is necessary to monitor the implementation of existing controls as well as additional controls consistently. Furthermore, the vibration hazard gets a low risk level for the SEG mechanic and the danger of O2 gas against the SEG floorman, driller, derrickman, mechanic and Dozer operators get a very low risk level, therefore PT AB and PT CD through the HES department need to monitor regularly and consistently the implementation of existing controls. In addition, the results of this study also suggest that the identification of other potential hazards such as lighting, gamma radiation, heat stress, welding fume, biological hazards and psychosocial hazards in well-service work based on task analysis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Cantika
"Risiko kesehatan di tempat kerja adalah permasalahan yang harus diminimalisasi agar para pekerja tetap sehat dan selamat. Penelitian yang dilakukan di Area Gas Plant dan Power Plant PT.X menunjukkan bahwa dua area pendukung eksplorasi minyak dan gas bumi PT.X ini masih banyak bahaya kesehatan yang belum teridentifikasi sehingga belum dilakukan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan tingkat risiko Area Gas Plant dan Power Plant PT.X sehingga dapat diberikan rekomendasi pengendalian bahaya kesehatan yang sesuai untuk meminimalisasi risiko yang ada, berdasarkan penilaian risiko kesehatan dan analisis sumber daya. Desain studi yang digunakan adalah desktiptif analitik dengan pendekatan observasional yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan perhitungan nilai risiko berdasarkan metode semikuantitatif ICMM (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai bahaya kesehatan yang mendapatkan prioritas tinggi pengendalian yaitu bahaya bising, bahan kimia silika, dan bahan kimia amina di dua area tersebut.

Health risks in the workplace are the problem that must be minimized in order to keep workers healthy and safe. Research conducted in Gas Plant and Power Plant Area shows that the two areas of PT.X, which to support oil and gas exploration, still have many health hazards that have not been identified so that control is not performed. This study aims to determine the level of risk and the value of Gas Plant and Power Plant Area of PT.X so it can be given appropriate health hazard control recommendations to minimize risks, based on the health risk assessment and analysis of resources. Study design used is descriptive analytical observational approach which refers to standard AS/NZS 4360:2004 and calculation of risk based on a semiquantitative method of ICMM (2011). The results of this study indicate that there are a variety of health hazards whose priority is high, that is, noise hazards, silica chemicals, and chemicals amine in both areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mindalena
"Penelitian dilakukan berdasarkan semakin meningkatnya jumlah pekerja informal yang bekerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), akan tetapi minimnya kegiatan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan di sektor tersebut padahal pekerja infomal jarang yang diikutsertakan progam asuransi kesehatan/kecelakaan kerja.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi pembuatan alas kaki di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z dan menentukan risiko tertingginya serta memberikan rekomendasi tindakan pengendalian terhadap risiko yang teridentifikasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ialah semi kuantitatif dan deskriptif berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan metode Job Safety Analysis untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko dan metode Fine untuk mengukur tingkat risiko dengan mengalikan antara kemungkinan, paparan dan konsekuensi dari setiap risiko yang ada. Studi deskriptif dilakukan untuk menjelaskan tindakan pengendalian yang sudah dilakukan oleh masing-masing UMKM. Pengambilan sampel penelitian dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yakni semua pekerja yang berada di proses produksi pembuatan alas kaki di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahap proses produksi di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z terdapat risiko yang termasuk ke dalam semua kategori metode Fine, yaitu: Very High, Priority 1, Substansial, Priority 3, Acceptable. Risiko tertinggi (Very High) didapatkan dari penggunaan bahan kimia dan kabel listik yang tidak sesuai standar.

Research carried out because the increment number of informal workers who work in the sector of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), but there is lack of activity for health and safety risk assessment done in that sector and workers rarely covered by health or accident insurance program. The research aims to determine the level of occupational safety and health risks in the production process of making footwear in SMEs X, SMEs Y, SMEs Z and determine the highest risk and provide recommendations control measures against the identified risks.
The method used in this research is semi-quantitative and descriptive based on the standard AS/NZS 4360:2004 using the Job Safety Analysis method to identify hazards and risks and Fine method for measuring the level of risk by multiplying the probability, exposure and consequences of any risks. Descriptive study was conducted to elucidate the control measures already carried out by each SME. Sample was conducted by purposive sampling method, ie all workers who are in the process of production of the footwear in SMEs X, Y SMEs, SMEs Z.
The results showed that at this stage of the production process in SMEs X, Y SMEs, SME Z risks are included in all categories at Fine methods, namely: Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3, Acceptable. The highest risk (Very High) obtained from the use of chemicals and electric cables that do not meet standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>