Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rahmadya Permana
"Pada penelitian ini, dilakukan analisis tekno-ekonomi terhadap proses peningkatan bilangan iodin minyak jelantah menggunakan reaksi dehidrogenasi oksidatif (ODH) dengan katalis Ti/NiO. Proses yang dirancang disimulasikan menggunakan software Aspen Hysys. Terdapat 2 skenario proses dengan perbedaan senyawa pendonor atom oksigen yang digunakan, yaitu gas oksigen dan gas karbon dioksida. Untuk melengkapi simulasi, dilakukan pemodelan kinetika reaksi dan optimasi bilangan iodin produk setelah melewati ODH menggunakan data penelitian terdahulu berupa suhu, rasio laju alir, waktu tinggal, neraca massa, dan bilangan iodin produk. Kapasitas produksi dari pabrik ini adalah sebesar 1 megaliter/tahun. Hasil simulasi yang diperoleh berupa spesifikasi dasar alat proses, kapasitas produksi, kebutuhan bahan baku, serta kebutuhan energi dan utilitas. Lalu, dilakukan kajian keekonomian melalui perhitungan total investasi kapital dan biaya manufaktur. Terakhir, dilakukan analisis kelayakan pabrik secara ekonomi dengan mempertimbangkan nilai net present value, internal rate of return, payback period, dan profitability index. Simulasi yang dilakukan pada menunjukkan bahwa kebutuhan energi listrik dan steam sebesar 268 megajoule/jam dan 0,46 ton/jam untuk proses dengan gas oksigen serta 815 megajoule /jam dan 10 ton/jam untuk proses dengan gas karbon dioksida. Secara berurutan, total investasi kapital dan biaya manufaktur yang diperoleh sebesar Rp37,4 miliar dan Rp39,9 miliar/tahun untuk proses dengan gas oksigen serta Rp89,4 miliar dan Rp44,1 miliar/tahun untuk proses dengan gas karbon dioksida. Proyek dengan profitabilitas terbaik adalah pabrik ODH menggunakan gas oksigen dengan net present value sebesar Rp89,8 miliar, internal rate of return sebesar 35,97%, payback period selama 2,49 tahun, dan profitability index sebesar 2,40.

In this research, a techno-economic analysis was carried out on the process of increasing the iodine value of used cooking oil using the oxidative dehydrogenation (ODH) reaction with a Ti/NiO catalyst. The designed process is simulated using Aspen Hysys software. There are 2 process scenarios with the difference is the oxygen atom donor compound used, namely oxygen gas and carbon dioxide gas To complete the simulation, modelling of the reaction kinetics and optimization of product iodine value after passing through the ODH reaction was carried out using data derived from previous research, such as temperature, flow rate ratio, residence duration, mass balance, and product iodine number. The production capacity of this factory is 1 megalitre/year. The simulation results obtained are basic specifications of process equipment, mass balance, as well as energy and utility requirements. Then, an economic study was carried out by calculating total capital investment and manufacturing costs. Finally, an analysis of the economic feasibility of the factory is carried out by considering the net present value, internal rate of return, payback period and profitability index. The simulations conducted in this study demonstrate that the electrical energy and steam requirements are 268 megajoule/hour and 0.46 tons/hour for the process with oxygen gas and 815 megajoule /hour and 10.18 tons/hour for the process with carbon dioxide gas. Sequentially, the total capital investment and manufacturing costs obtained were IDR 37.4 billion and IDR 39.9 billion/year for processes using oxygen gas and IDR 89.4 billion and IDR 44.1 billion/year for processes using carbon dioxide gas. The project with the best profitability is the ODH factory which uses oxygen gas with a net present value of IDR 89.8 billion, an internal rate of return of 35.97%, a payback period of 2.49 years, and a profitability index of 2.40."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savia Keisha Davina
"Minyak jelantah kelapa sawit Indonesia memiliki bilangan iodin yang rendah (50-55 g-I2/100g) jika dibandingkan dengan permintaan kualitas ekspor oleh Eropa (minimal 70 g-I2/100g). Minyak jelantah jika dibuang begitu saja dapat mencemari lingkungan dan jika dipakai berulang kali dapat memberikan dampak bagi kesehatan. Maka, salah satu solusi untuk minyak jelantah yang ada di Indonesia yaitu mengekspornya ke Eropa untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel. Dehidrogenasi oksidatif (ODH) merupakan salah satu metode alternatif dalam menghilangkan senyawa hidrogen pada minyak jelantah untuk dapat meningkatkan bilangan iodin dari minyak jelantah sehingga dapat memenuhi standar kualitas ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa dari karbon dioksida sebagai donor oksigen dan Ti/NiO sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan iodin dengan mengurangi senyawa hidrogen pada minyak jelantah sehingga terbentuk ikatan rangkap. Variasi yang dilakukan adalah rasio loading katalis dan suhu reaksi. Untuk mengetahui jumlah bilangan iodin sebelum dan sesudah proses ODH, digunakan metode Wijs dengan standar ASTM D5554-15 dan uji FTIR untuk memvalidasi adanya peningkatan ikatan rangkap pada produk. Hasil penelitian menunjukkan bilangan iodin yang paling tinggi didapatkan dari hasil reaksi ODH dengan suhu reaksi 350oC dan rasio loading katalis Ti/NiO 2% dengan bilangan iodin sebesar 75 g-I2/100g.

Indonesian palm cooking oil has a low iodine value (50-55 g-I2/100g) compared to the export quality demand by Europe (at least 70 g-I2/100g). If used cooking oil is thrown away, it can pollute the environment and if used repeatedly, it can have an impact on health. So, one solution for used cooking oil in Indonesia is to export it to Europe to be used as raw material for biodiesel production. Oxidative dehydrogenation (ODH) is one of the alternative methods in removing hydrogen compounds in used cooking oil to increase the iodine number of used cooking oil so that it can meet export quality standards. This study aims to determine the performance of carbon dioxide as an oxygen donor and Ti/NiO as a catalyst to increase the iodine number by reducing hydrogen compounds in used cooking oil so that double bonds are formed. Variations made are catalyst loading ratio and reaction temperature. To determine the amount of iodine number before and after the ODH process, the Wijs method was used with ASTM D5554-15 standard and FTIR test to validate the increase of double bonds in the product. The results showed that the highest iodine number was obtained from the ODH reaction with a reaction temperature of 350oC and a Ti/NiO catalyst loading ratio of 2% with an iodine number of 75 g-I2/100g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Jaya Rosul
"Konversi minyak jelantah sawit menjadi bahan bakar setara diesel melalui reaksi dekarboksilasi dengan pretreatment saponifikasi menggunakan Kalsium Hidroksida telah dilakukan. Pretreatment saponifikasi dan reaksi dekarboksilasi dilakukan dalam reaktor batch yang beroperasi pada tekanan atmosfer. Reaksi saponifikasi dilakukan pada kondisi 200oC dilanjutkan dengan reaksi dekarboksilasi pada kondisi 400-460oC. Variasi yang dilakukan adalah variasi waktu reaksi dekarboksilasi, rasio mol minyak terhadap Kalsium Hidroksida dan temperatur dekarboksilasi. Produk dihitung beratnya kemudian dianalisa dengan menggunakan FTIR dan GC. Produk dengan waktu reaksi dekarboksilasi 90 menit, rasio mol minyak terhadap Kalsium hidroksida 1:4.5 dan temperatur dekarboksilasi 440oC menghasilkan konversi terbesar yaitu 31.58% dengan komposisi parafin setara diesel sebesar 17.13%. Selain parafin ditemukan adanya senyawa olefin, naften, keton dan aldehid dalam produk yang dihasilkan.

Conversion of used palm cooking oil into diesel like fuel via decarboxylation reaction by pretreatment saponification using Calcium Hydroxide has been done. Saponification Pretreatment and decarboxylation reactions carried out in a batch reactor operating at atmospheric pressure. Saponification reaction carried out under 200oC followed by decarboxylation reaction at 400-460oC conditions. The research variation consist of decarboxylation reaction time, oil to Calcium Hydroxide mole ratio and decarboxylation temperature. The liquid product mass was measured and then analyzed using FTIR and GC. Products with decarboxylation reaction time of 90 minutes, oil to calcium hydroxide mole ratio 1:4.5 and decarboxylation temperature of 440oC produces the largest conversion of 31.58% with paraffin composition 17.13%. In addition to the compounds also found olefin, naphtene, ketones and aldehydes in the resulting products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irpan Friyadi
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia dan menempati peringkat ketiga dalam hal kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pembangkit listrik tenaga panas bumi masih menyisakan limbah panas sebagai aliran yang akan diinjeksikan kembali ke dalam reservoir. Di sisi lain, Indonesia juga merupakan negara dengan kapasitas produksi teh terbesar kelima di dunia. Dalam proses pengolahannya, teh membutuhkan panas yang digunakan untuk mengeringkan daun teh menjadi produk teh yang siap jual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara teknis maupun ekonomian kelayakan dari limbah panas pembangkit listrik menjadi sumber panas dalam proses pengeringan teh. Dengan menggunakan limbah panas, laju konsumsi energi yang dibutuhkan menjadi 1,5 kW per kg teh. Selain itu, biaya energi penggunaan limbah panas ini Rp. 0,026/kJ, lebih murah dari energi konvensional lain untuk pengeringan teh. Dari segi finansial, investasi ini juga layak dengan nilai NPV sebesar Rp. 6.163.840.000,- dan IRR 10,23%. Skema ko-finansial dibutuhkan untuk membuat investasi ini menguntungkan secara ekonomi.

ABSTRAK
Indonesia is the country with the largest geothermal reserves in the world and puts Indonesia as the third-ranked in terms of the capacity of geothermal power plants. Geothermal power plants still leave waste heat as a stream that will be injected back into the reservoir. The waste heat can still be used directly for various applications. On the other hand, Indonesia is also a country with the fifth largest tea production capacity in the world. In the treatment process, the tea requires heat which used to dry the tea leaves into tea products are ready to sell. This study aimed to analyze the technical and economic feasibility of geothermal power plant waste heat becomes a source of heat in the drying process of tea. By using waste heat, the rate energy consume is 1,5 kW/kg of tea. In addition, the energy price is Rp. 0,026/kJ, cheaper than other conventional energy for tea drying. In financial terms, this investment is also feasible with NPV Rp. 6.163.840.000,- dan IRR 10,23%. Cofinancing scheme needed to make this investment economically profitable.
"
2016
S63652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Raditya Yudha Atmaja
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan permintaan biodiesel sebagai energi alternatif pengganti petrodiesel dengan emisi yang lebih rendah. Namun, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa penggunaan biodiesel memiliki dampak buruk pada mesin karena kadar air yang tinggi menyebabkan pembentukan lumpur dan pertumbuhan mikroba. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain dasar unit pemurnian biodiesel dengan menggunakan media penggabungan, filter membran, dan sistem UV. Untuk mengetahui apakah unit pemurnian mampu mengatasi masalah tersebut, percobaan dilakukan dengan mengolah sampel biodiesel melalui pilot project dan memvalidasi hasilnya menggunakan pengujian visual dan pengukuran jumlah partikel. Selain itu, evaluasi ekonomi dilakukan untuk menganalisis potensi keuntungan ekonomi dari unit ini. Hasilnya menunjukkan bahwa unit berhasil mengirimkan bahan bakar yang lebih bersih dengan peningkatan dari bahan bakar ASTM D1500 skala 5,5 menjadi 2,5 dan mengurangi kandungan partikulat dari skala ISO4406 26/22/18 menjadi 18/14/10. Selain itu, unit purifier dapat menghasilkan potensi penghematan hingga 54 miliar rupiah per tahun dengan kapasitas 1500 L/menit.

In recent years, there has been an increasing demand for biodiesel as an energy alternative to petrodiesel with lower emissions. However, there is increasing concern that the use of biodiesel has an adverse impact on the engine due to the high moisture content leading to sludge formation and microbial growth. The main purpose of this study is to develop the basic design of a biodiesel purification unit by using coalescing media, a membrane filter, and a UV system. To determine whether the purification unit is able to solve the problem, the experiment was executed by processing biodiesel samples through the pilot project and validated the result using visual testing and particle count measurement. In addition, an economic evaluation is carried out to analyze any potential economic advantage of this unit. The result indicates that the unit is managed to deliver the cleaner fuel with improvement from ASTM D1500 scale 5.5 fuel to 2.5 and reducing the particulate content from ISO4406 scale 26/22/18 to 18/14/10. Moreover, the purifier unit could generate potential savings of up to 54 billion rupiahs per year with capacity 1500 L/mins."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ayu Azizah
"Seiring dengan bertambahnya populasi manusia di muka bumi, kepedulian terhadap energi dan sumber pangan juga semakin besar. Masalah muncul terutama di kota-kota perkotaan yang padat dimana tidak mungkin untuk menanam pertanian konvensional. Banyak negara termasuk Indonesia sudah mulai menerapkan sel surya sebagai alternatif sumber energi lama seperti solar atau bahan bakar fosil. Namun, baru sedikit yang mulai menerapkan Agrophotovoltaics (APV), yang mengoptimalkan penggunaan gandanya sebagai sumber energi, khususnya untuk keperluan pertanian. Di sisi lain, pertanian vertikal adalah metode untuk mengolah sumber makanan berkelanjutan dengan memanfaatkan permukaan miring vertikal untuk membantu menghasilkan makanan bahkan di daerah perkotaan. Setelah menjalankan simulasi dengan HOMER Pro untuk APV dengan pertanian vertikal di Jakarta, hasilnya kemudian dianalisis melalui penilaian tekno-ekonomi dan kanvas model bisnis untuk prospek bisnisnya. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa masuk akal jika APV dibangun bersama dengan sistem hidroponik dan kemudian dijalankan sebagai bisnis menengah hingga besar mengingat biaya awalnya yang tinggi dibandingkan jika tidak dibangun bersama dengan sistem PV. Tidak hanya menjalankan bisnis penjualan tanaman dari sistem hidroponik yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi menguntungkan dalam jangka panjang, tetapi juga prospek yang baik untuk dipasang bersama dengan sistem APV dengan mempertimbangkan lingkungan.

Along with the increasing human population on earth, the concern regarding energy and food sources also grows bigger. The problem arises especially in crowded urban cities in which it is impossible for conventional farms to be planted. Many countries including Indonesia have started implementing solar cells as an alternative to the old energy sources such as diesel or fossil fuels. However, only a few have started implementing Agrophotovoltaics (APV), which optimizes its dual use as an energy source, in particular agricultural purposes. On the other hand, vertical farming is a method to cultivate sustainable food sources by utilizing vertically inclined surfaces to help produce foods even in urban areas. After running a simulation with HOMER Pro for APV with vertical farming in Jakarta, the results were then analyzed through techno-economic assessment and a business model canvas for its business prospect. The conducted analysis shows that it is plausible for APV to be built in together with a hydroponic system and then ran as a medium to big-sized business considering its high initial cost compared to when it’s not built in together with a PV system. Not only running a business of selling crops from a hydroponic system has a high potential to become profitable in the long run, it is also a good prospect for it to be installed along with APV system in consideration the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Meisya Putriadi
"Kualitas udara di Indonesia tergolong buruk akibat tingkat polutan yang tinggi, dengan 44% penyumbang polusi berasal dari kendaraan bermotor. Polutan ini terutama berasal dari pembakaran bahan bakar minyak yang masih menggunakan standar EURO II. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi regulasi yang lebih ketat, yakni EURO V, yang membatasi kadar sulfur maksimal 10 ppm. Implementasi ini menghadapi beberapa hambatan, seperti kebutuhan unit tambahan pada kilang yang meningkatkan modal awal atau capital expenditure, serta perubahan kondisi operasi akibat penambahan proses. Oleh karena itu, analisis tekno-ekonomi dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan implementasi regulasi EURO V pada kilang. Unit hidrodesulfurisasi dalam penelitian ini disimulasikan menggunakan Aspen HYSYS V14, menghasilkan produk dengan kandungan sulfur sebesar 10 ppm untuk kapasitas produksi 64.596.604 barel per tahun. Reaktor yang digunakan adalah Trickle Bed Reactor dengan katalis CoMo/Al2O3. Hasil analisis investasi menunjukkan Net Present Value sebesar $2.954.915.845, Internal Rate of Return 19,36%, dan Payback Period selama 6,5 tahun. Perhitungan probabilitas menggunakan metode Monte-Carlo menunjukkan tingkat keyakinan hingga 95%. Analisis sensitivitas meninjau bahwa harga minyak merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas kilang. Implementasi bahan bakar minyak berstandar EURO V dapat mengurangi emisi SO2 hingga 97,95%, menjadikannya salah satu solusi efektif untuk mengurangi polusi udara di Indonesia.

The air quality in Indonesia is notably poor due to high pollutant levels, with 44% of the pollution stemming from motor vehicles. These pollutants primarily originate from the combustion of fuel oil, which largely adheres to the EURO II standard. This study aims to evaluate the implementation of stricter regulations, specifically EURO V, which limits sulfur content to a maximum of 10 ppm. However, this implementation faces several challenges, such as the need for additional units at refineries, increasing initial capital expenditure, and changes in operational conditions due to the added processes. Therefore, a techno-economic analysis is conducted to assess the feasibility of implementing EURO V regulations at refineries. In this study, the hydrodesulfurization unit is simulated using Aspen HYSYS V14, producing a product with a sulfur content of 10 ppm for a production capacity of 64,596,604 barrels per year. The reactor used is a Trickle Bed Reactor with CoMo/Al2O3 catalyst. The investment analysis results indicate a Net Present Value of $2,954,915,845, an Internal Rate of Return of 19.36%, and a Payback Period of 6.5 years. Probability calculations using the Monte Carlo method show a confidence level of up to 95%. Sensitivity analysis reveals that oil prices are the most influential parameter affecting refinery profitability. Implementing EURO V standard fuel can reduce SO2 emissions by up to 97.95%, making it an effective solution for reducing air pollution in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhtarus Bahroinuddin
"Fokus pada penelitian ini adalah melakukan kajian tekno-ekonomi sistem purifikasi minyak
transformer untuk industri migas lepas pantai. Tantangan yang dihadapi adalah merancang
sebuah desain sistem purifikasi yang cocok untuk area operasi yang terbatas, tidak
mengganggu operasi (secara online), dan dilakukan tanpa keluar dari pipa / sistem
transformer sesuai dengan regulasi yang berlaku (closed loop). Metodologi yang digunakan
pada penelitian ini adalah menggunakan studi literatur penelitian-penelitian sebelumnya,
penelusuran pasar, dan data kontrak yang berlaku di industri migas Indonesia. Kajian
diawali dengan melakukan review metode purifikasi yang dapat dilakukan secara online
dan closed loop terhadap lima (5) metode antara lain: sedimentasi alami, filtrasi, adsorpsi,
degassing & dehydration¸dan penambahan zat aditif. Metode-metode purifikasi yang
memenuhi syarat online dan closed loop (yaitu filtrasi, adsorpsi, dan degassing &
dehydration) kemudian dikombinasikan menjadi tiga (3) sistem purifikasi dan dievaluasi
kesesuaiannya terhadap kontaminan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem purifikasi
yang cocok untuk industri hulu migas lepas pantai Indonesia adalah kombinasi metode
filtrasi (pre-filter dan filter primer) – degassing & dehydration – filtrasi sekunder dengan
flow rate 10 liter per menit. Sistem yang paling sesuai adalah yang terdiri dari proses prefilter
dan filtrasi primer yang memiliki kemampuan penyaringan partikel hinnga 50 mikron
dan penurunan tekanan 0,01 MPa, dilanjutkan proses degassing & dehydration beroperasi
pada tekanan vakum -0,08 MPa gauge dan suhu 65 0C, dan diakhiri dengan filtrasi sekunder
dengan spesifikasi filter sama dengan filtrasi pertama. Investasi sistem purifikasi ini cukup
murah dan ekonomis dengan biaya kapital Rp107.305.658,50, nilai IRR 43,33%, NPV
Rp340.315.914,00, dan payback period selama 2,47 tahun.

The focus of this research is to conduct techno-economic analysis for investment on
purification system of transformer oil in offshore oil and gas industry. The challenges of the
purification system are the design shall be appropriate for limited space area, no production
disruption (works online), and conducted without discharging from the pipe / transformer
system in accordance with regulations (closed loop). The methodology of this research is
conducting literature study and review to previous researches, market assessment, and
existing contract data which applied in oil & gas industri of Indonesia. The study begins
with a review to purification methods which can be conducted online and closed looply into
five (5) methods which are: natural sedimentation, filtration, adsorption, degassing &
dehydration¸ and the additives. Purification methods that meet the online and closed loop
requirements (which are filtration, adsorption, and degassing & dehydration) are then
combined into three (3) purification systems and evaluated for their contaminant suitability.
This research conclude that the most appropriate purification system is the combination of
filtration (pre-filter & primary filter) – degassing & dehydration – filtration methods with
flow rate 10 liters per minute. The most appropriate system is consisting of pre-filter and
primary filtration process which can filter the partikel up to 50 microns with drop pressure
0.01 MPa, followed by degassing & dehydration process which operated at pressure -0.08
MPa gauge and temperature 65 0C, and finalized by secondary filtration process with the
same specification with primary filter. The purification system investment is quite cheap
and economical with capital expenditure Rp107.305.658,50, IRR value 43,33%, NPV
Rp340.315.914,00, and payback period 2,47 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Hernanda
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi matahari sebesar 4,8 kWh/m2/hari, sudah saatnya energi terbarukan berbasis panel surya terus dikembangakan. Pengembangan potensi panel surya di Jawa Bali di rencanakan PLN sebesar 800 MW bedasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2018-2027. PLTS-PV Rooftop 2 kWp yang dirancang pada sektor rumah tangga Jawa Bali dibuat berdasarkan pendapatan perkapita, jumlah pelanggan, jumlah penjualan tenaga listrik, dan jumlah penduduk. Energi yang dihasilkan PLTS dapat menghemat pemakain bahan bakar batu bara pada tahun 2019 sebesar 1,07 triliyun rupiah dan hingga tahun 2027 dapat menghemat sekitar 11,08 triliyun rupiah. Skema Net Metering dengan adanya insentif 30 dapat diterapkan untuk pembangunan PLTS-PV Rooftop 2 kWp. Dengan pemasagan pada sektor rumah tangga di Jawa Bali dapat menghemat pembayaran listrik rumah tangga sebesar 37,9-41 .

ABSTRACT
Indonesia as a country located on the equator, has 4.8 kWh m2 day the potential of solar energy, it is time for expanded renewable energy based solar panels. The potential development of solar panels in Java Bali is planned to 800 MW based on Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL year 2018 2027. PLTS PV rooftop 2 kWp designed on the Java Bali household sector is based on per capita income, number of customers, total electricity power sales, and number of population. The energy produced by PLTS can save the use of coal fuel in 2019 of 1.07 trillion rupiah and until 2027 can save about 11.08 trillion rupiah. The Net Metering scheme with a 30 incentive can be applied to PLTS PV Rooftop 2 kWp development. With installation in the household sector in Java Bali can save household electricity payment by 37.9 41 . "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri
"Telah dibuat cumene dari minyak gondorukem (rosin oil) melalui reaksi perengkahan dan dehidrogenasi menggunakan katalis HZSM-5 yang dimodifikasi. Penelitian ini berhasil melakukan modifikasi terhadap katalis asam padat berbasis zeolit, untuk menurunkan kekuatan asam katalis dengan cara menambahkan promotor logam Cu-Ni dan Ni-Mo. Berkurangnya kekuatan asam katalis dapat menghentikan reaksi perengkahan pada tahap terbentuknya produk cumene. HZSM-5 termodifikasi dikarakterisasi menggunakan metoda FTIR-pyridine yang menunjukkan terjadi penurunan kekuatan asam katalis.
Uji aktivitas katalis untuk reaksi perengkahan dan dehidrogenasi dilakukan untuk mendapatkan kondisi proses yang mengarah kepada produk senyawa cumene, serta analisa produk akhir menggunakan FTIR dan GC-MS. Katalis Cu-Ni/HZSM-5 mampu melakukan reaksi perengkahan-dehidrogenasi gondorukem, sehingga menghasilkan cumene dengan komposisi terbesar sebanyak 3,27%, dengan kondisi proses pada tekanan 30 bar dan temperatur 450o C.

Cumene has been synthesized from rosin oil through cracking and dehydrogenation reactions using modified HZSM-5 catalyst. The research was successfully modified the zeolite-based solid acid catalyst, to reduce acid strength by adding Cu-Ni and Ni-Mo metal as promoter. Catalyst with suitable acid strength could stop the cracking reaction to produce cumene. Modified HZSM-5 were characterized using FTIR-pyridine method. The result showed that the acid strength of the catalyst decreased.
Catalyst activity test for cracking and dehydrogenation reactions were carried out to obtain reaction condition to produce cumene and the final products were analysized using FTIR and GC-MS. Cu-Ni/HZSM-5 catalyst was suitable for the cracking-dehydrogenation reactions of rosin oil, resulting in the largest cumene with composition as much as 3.27%, with reaction conditions at a pressure of 30 bar and temperature 450o C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>