Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22080 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heidy Sekardini
"Kajian Perancangan Tugas Akhir ini mengeksplorasi adaptasi sebagai pendekatan dalam arsitektur simbiotik sebagai sebuah evolusi, yang bertujuan untuk menjadikan interaksi antara manusia dan alam melalui lensa 'Connectedness with Nature' dan simbiogenesis sebagai basis perancangan. Melalui studi literatur, kajian ini menyoroti bagaimana evolusi manusia dari masyarakat pemburu-peramu ke industri telah bergeser ke era kapitalisme dan era Anthropocene. Hal ini mengakibatkan dominasi dan kerusakan lingkungan yang signifikan, memicu perlunya perkuatan keterhubungan dengan alam. Dengan mengadopsi perspektif 'Being as Nature', perancangan ini berargumen bahwa manusia sebagai bagian dari sistem alam dapat menghadirkan arsitektur yang simbiotik dan mengintegrasikan ciri-ciri genetik yang mendukung simbiosis alami melalui Homo botanicus. Dengan menjadi ‘Being as Nature’, Homo botanicus memulai era Mothering Nature – mothering, sebagai kata kerja. Dengan mendefinisikan ciri-ciri genetik tanaman dalam tiga bioma, desain dikembangkan menggunakan skrip komputasi untuk mendemonstrasikan arsitektur simbiosis yang dihasilkan oleh Homo botanicus dan alam. Kajian ini mengusulkan desain arsitektur yang tidak hanya meniru tapi menjadi bagian dari proses simbiogenetik alam, dengan mengekstrak mekanisme pertumbuhan alam. Sebuah sudut pandang yang tidak melihat alam sebagai “sumber daya” yang dieksploitasi, tetapi membimbing pertumbuhan alam secara alamiah sesuai ciri genetiknya.

This design study explores the evolution of adaptation as an approach in symbiotic architecture, employing interactions between humans and nature through the lens of 'Connectedness with Nature' and symbiogenesis as basis for designing. Through a literature review, this study highlights how human evolution from a hunter-gatherer to an industrial society has shifted to the era of capitalism and the Anthropocene. This results in significant environmental domination and degradation, fueling the need to strengthen connectedness with nature. By adopting 'Being as Nature' as a perspective, this project argues that humans as part of a natural system can facilitate symbiotic architectural design, integrating genetic traits that support natural symbiosis through Homo botanicus. By becoming 'Being as Nature', Homo botanicus began the era of Mothering Nature – mothering, as a verb. By defining the genetic traits of plants in three biomes, the design is developed using computational scripting to demonstrate the symbiotic architecture generated by Homo botanicus and nature. This study proposes architectural designs that not only imitate but become part of nature's symbiogenetic processes, by extracting natural growth mechanisms. A point of view that does not see nature as a "resource" to be exploited but to be guided so that nature grows naturally according to its genetic traits."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harari, Yuval Noah
"Summary
"Over the past century, humankind has managed to do the impossible and rein in famine, plague, and war. For the first time ever, more people die from eating too much than from eating too little; more people die from old age than from infectious diseases; and more people commit suicide than are killed by soldiers, terrorists and criminals put together. The average American is a thousand times more likely to die from binging at McDonald's than from being blown up by Al Qaeda. What then will replace famine, plague, and war at the top of the human agenda? As the self-made gods of planet Earth, what destinies will we set for ourselves, and which quests will we undertake? Homo Deus explores the projects, dreams and nightmares that will shape the twenty-first century -- from overcoming death to creating artificial life. It asks the fundamental questions: Where do we go from here? And how will we protect this fragile world from our own destructive powers? This is the next stage of evolution. This is Homo Deu"
London: Vintage Publishing, 2017
909.83 HAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harari, Yuval Noah
Jakarta: Pustaka Alvabet, 2018
909.83 HAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Az-Zahra
"Penelitian ini menjelajahi potensi integrasi arsitektur dengan teknologi modifikasi genetika untuk menciptakan Homo Deus, sebuah spesies manusia yang ditingkatkan secara genetis, melalui pendekatan arsitektur berbasis proses dengan metode "kits and parts". Arsitektur Homo Deus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip biomolekuler dapat diterapkan dalam perancangan ruang spasial untuk mencapai sistem operasi arsitektur yang efektif. Studi ini menyoroti pentingnya substansi dan siklus dalam membentuk arsitektur yang fungsional dan responsif terhadap perubahan genetik. Penelitian ini mencakup pemahaman mendalam tentang berbagai proses yang terjadi pada sel, struktur genetik, dan material yang membentuk tubuh manusia. Pada akhir penelitian, ditemukan bahwa dengan memanfaatkan teknologi adaptif pada zamannya, seperti CRISPR dalam studi ini, arsitektur masa depan dapat menciptakan ruang yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan dan perubahan evolusi.

This study explores the potential integration of architecture with genetic modification technology to create Homo Deus, a genetically enhanced human species, through a process-based architectural approach using "kits and parts" methodology. Homo Deus architecture demonstrates how principles of biomolecules can be applied in spatial design to achieve an effective architectural operating system. The study highlights the importance of substance and cycles in shaping functional architecture that is responsive to genetic changes. It encompasses a deep understanding of various processes occurring within cells, genetic structures, and materials shaping the human body. Ultimately, the research finds that leveraging adaptive technologies of its time, such as CRISPR in this study, future architecture can create spaces that are adaptive and responsive to the development and evolutionary changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Held, Lewis I., 1951-
"How did the zebra really get its stripes, and the giraffe its long neck? What is the science behind camel humps, leopard spots, and other animal oddities? Such questions have fascinated us for centuries, but the expanding field of evo-devo (evolutionary developmental biology) is now providing, for the first time, a wealth of insights and answers. Taking inspiration from Kipling's 'Just So Stories', this book weaves emerging insights from evo-devo into a narrative that provides startling explanations for the origin and evolution of traits across the animal kingdom. Held's unique and engaging style makes this narrative both enlightening and entertaining, guiding students and researchers through even complex concepts and encouraging a fuller understanding of the latest developments in the field. The first five chapters cover the first bilaterally symmetric animals, flies, butterflies, snakes, and cheetahs. A final chapter surveys recent results about a menagerie of other animals"--"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
576.8 HEL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Mahakarya Sembahen
"Batu bara masih menjadi primadona di beberapa daerah yang memiliki potensi besar di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Selatan. Tidak terpenuhinya pasokan batu bara dalam negeri pada sistem Domestic Market Obligation dari tahun ke tahun menjadi indikator bahwa batu bara dijual secara ekspor dengan berorientasi pada perolehan pendapatan yang maksimal. Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, produksi yang bergantung pada permintaan ekspor dinilai dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan menghasilkan eksternalitas negatif. Dalam Geografi Ekonomi Evolusioner, pendekatan Path Dependence digunakan dalam penelitian ini untuk mengurai kondisi tersebut berdasarkan penelusuran proses sejarah Provinsi Sumatera Selatan sebagai wilayah pengekspor batu bara yang dibentuk oleh kelembagaan, serta menelisik perilaku kelembagaan yang mengunci identitas tempat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kelembagaan dalam membentuk dan mengunci identitas tempat Provinsi Sumatera Selatan sebagai Wilayah Pengekspor Batu Bara. Pendekatan kualitatif yang digunakan pada penelitian ini bersifat desk research untuk literatur sejarah terkait dengan menekankan dari masa kemerdekaan, serta melakukan wawancara mendalam kepada kelembagaan pada masa sekarang untuk menggali perspektif yang mengunci identitas tempat. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa kelembagaan pada masa ke masa memberikan kontribusi dalam berbagai bentuk yang terus berkembang dari masa ke masa, dan kelembagaan terkait mengunci identitas tempat Provinsi Sumatera Selatan sebagai wilayah pengekspor batu bara.

Coal is basic commodity in several provinces that have great potential in Indonesia, including the Province of South Sumatra. The non-fulfillment of domestic coal supply through the ‘Domestic Market Obligation’ system from year to year is an indicator that coal is sold by export with the orientation of obtaining maximum income. In the sustainable development paradigm, production that depends on export demand is considered to make economic be volatile and create negative externalities. In Evolutionary Economic Geography, Path Dependence approach is used in this study to unravel this conditions based on tracing historical process of South Sumatra Province as a coal exporting region formed by institutions, and examines this condition being locked the place identity. The purpose of this study was to analyze the influence of institutions in shaping and lock the identity of the province of South Sumatra as a Coal Exporting Region. The qualitative approach used in this research is desk research for and related history literature around Indonesia post-independence period, and conducting in-depth interviews with institutions this era. The results of the study was concluded that institutional from time to time gave contributions in various forms and continued to develop, then the related institutions locked the place identity of South Sumatra Province as a coal exporting region."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansharni Fernanda
"Telah cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa kedekatan dengan alam berperan terhadap kebahagiaan. Namun, temuan mengenai hubungan antara kedekatan alam dan stres masih relatif sedikit. Temuan lain juga menunjukkan bahwa orang-orang yang merawat tanaman dan binatang memiliki kedekatan dengan alam yang tinggi. Berangkat dari fenomena di masa pandemi Covid-19 ini, karena makin banyak orang yang memiliki hobi merawat tanaman dan binatang, maka ada dua pertanyaan penelitian yang ingin dijawab: 1. Apakah kedekatan alam berperan negatif dalam penurunan stres; 2. Apakah kegiatan hobi merawat tanaman dan binatang ini berperan sebagai moderator pada hubungan variabel kedekatan dengan alam dan stres? Data didapatkan dari 310 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 18 dan 60 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah PSS (Perceived Stres Scale) dan NRS (Nature Relatedness Scale). Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedekatan dengan alam memang berperan memprediksi stres secara negatif, dan hanya hobi merawat tanaman yang berperan terhadap penurunan stres pada responden. Temuan ini menunjukkan pentingnya kedekatan dengan alam dan merawat tanaman, untuk penurunan stres, khususnya di masa pandemi covid-19 ini. Selain itu, temuan ini juga penting sebagai masukan tentang kebijakan berbasis lingkungan.

Over the years, research has proven a relation between Nature Relatedness and Happiness. However, research has little to none proven relation between Nature Relatedness and Happiness. Other research showed that people caring for animals and plants exhibit a high level of Nature Relatedness. Departing from the phenomenon of increasing interest in caring for animals and plants during the COVID-19 pandemic, this research aims to answer two scientific questions: (1) does Nature Relatedness affect stress reduction negatively?; (2) Does caring for animals and plants activities play a role of moderator between Nature Relatedness and Stress? This research will use Perceived Stress Scale (PSS) and Nature Relatedness Scale (NRS) to test the hypothesis. Research participants for this study are adults between the ages of 18 and 60 (N=310; 90 Male, 220 female). Results show that Nature Relatedness does indeed play a role in predicting Stress negatively; and just the activities of caring for plants take on a role in predicting Stress Reduction. These findings indicate numerous benefits for mental health that are given by Nature Relatedness and caring for animals and plants, particularly in Stress Reduction during this COVID-19 pandemic. Furthermore, these findings also promote mental health through the means of planting and the importance of environmental policy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
Jakarta: Red & White, 2006
R 779 SIG b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni Soenarno
"Pendidikan lingkungan hidup mengandung materi konservasi alam. Penyampaian materi konservasi alam dapat dengan metode pengajaran karyawisata dan kawasan konservasi alam sebagai media pendidikan. Dalam pelajaran Biologi di SMA terdapat materi konservasi alam. Masalah di sini adalah SMA-SMA di Kabupaten Ciamis kurang memanfaatkan Taman Wisata Pananjung Pangandaran, Kabupaten Ciamis sebagai media pendidikan melalui metode karyawisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan metode pengajaran karyawisata dan pemanfaatan Taman Wisata Pananjung Pangandaran sebagai media pendidikan pada SMA di Kabupaten Ciamis, sehubungan dengan itu maka bagaimanakah sikap siswa SMA tersebut terhadap konservasi alam. Hipotesisnya adalah: (1) ada hubungan antara jurusan Al, A2 dan A3 di SMA dengan sikap siswa terhadap konservasi alam: (2) ada hubungan antara metode pengajaran karyawisata ke kawasan konservasi alam dengan sikap siswa terhadap konservasi alam: (3) ada hubungan antara asal SMA dengan sikap siswa terhadap konservasi alam.;
Disain penelitiannya adalah disain survei analitis dan studi kasus. Teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Teknik pengambilan datanya menggunakan kuesioner, wawancara, pengamatan. SMA yang diteliti adalah SMAN 2 Ciamis dan SMAN Pangandaran. Pengolahan data statistiknya dengan program komputer SPSS/PC+. Pengujian hipotesis dengan uji Chi--square, diperkuat dengan nilai C Cramer dan nilai Lambda dari Goodman dan Kruskal.;
Pertanyaan penelitian pertama yaitu bagaimanakah pelaksanaan metode pengajaran karyawisata dan penggunaan Taman Wisata Pananjung Pangandaran sebagai media pendidikan pada SMA di Kabupaten Ciamis. Kesimpulan yang diperoleh adalah di SMAN Pangandaran dan SMAN 2 Ciamis dijumpai ada guru bidang studi yang berkelebihan jumlahnya dan ada guru yang tidak berkompeten untuk mengajar suatu bidang studi. keadaan ini ditambah dengan kurangnya sarana pendidikan membuat guru cenderung menggunakan metode pengajaran ceramah. Karyawisata umumnya dilakukan di kelas II atau III. Yang banyak memanfaatkan Taman Wisata Pananjung Pangandaran adalah guru dan siswa jurusan A2 atau Bjologi. Taman Wisata Pananjung Pangandaran sehenarnya dapat dimanfaatkan oleh semua jurusan di SMA (Al, A2. A3 dan A4).;
Pertanyaan penelitian kedua adalah bagaimanakah sikap siswa SMA tersebut terhadap konservasi alam. Kesimpulan yang ditarik adalah tidak terdapat hubungan antara sikap siswa terhadap konservasi alam dengan jurusan di SMA, dengan keikutsertaan siswa dalam karyawisata. dengan asal SMA siswa. Tidak adanya hubungan tersebut disebabkan oleh penerapan metode yang sama bagi materi yang sama. selain itu juga disebabkan faktor-faktor di luar pendidikan SMA. Faktor-faktor tersebut berupa keadaan ekonomi keluarga, perhatian keluarga kepada siswa. media Massa. Pengetahuan siswa tentang konservasi alam pada umumnya cukup baik. Umumnya siswa berpendapat bahwa pembangunan dan konservasi alam itu sama pentingnya, dan konservasi alam tidak dapat ditunda lagi, mereka mendukung pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.;
Daftar Kepustakaan: 43 (1967 - 1989);

Environmental education contains natural conservation material. Natural conservation material can be taught through a field-trip method and the natural conservation area as the educational media. Natural conservation material is also taught at SMA's (Senior High Schools). The subjects in this writing are Senior High Schools (SMA) at Kabupaten Ciamis. They rarely used Pananjung Pangandaran Recreational Park at Kabupaten Ciamis as educational media through a field-trip method. These research objectives were known how a field-trip method were done with Pananjung Pangandaran Recreational Park as educational media by the Senior High Schools (SMA) at Kabupaten Ciamis. and in connection with this, how SMA student's attitudes toward natural conservation were. The hypothesis were: (1) Al (Physics). A2 (Biology). A3 (Social).
programs at SMA have association with student's attitudes toward natural conservation: (2) a field-trip method has association with student's attitudes toward natural conservation: (3) origin schools (SMA) has association with student's attitudes toward natural conservation.
These research designs were analytical survey and case study. The sampling technique was purposive sampling. The data have been collected by questionnaires, interview, and observation. The research object schools were SMAN Pangandaran and SMAN 2 Ciamis. The data were analyzed by SPSS/PC+. The hypothesis were tested by Chi-square test. and were supported by C Cramer's value and Lambda value from Goodman - Kruskal.
The first research question was how a field-trip method has been done with Pananjung Pangandaran Recreational Park as educational media by the SMA at Kabupaten Ciamis. At both schools. the amount of teachers who taught the same subject study exceed the needs. and some others weren't competent to teach certain subject studies. Both schools didn't have sufficient educational facilities. Both conditions made the teachers tend to use a lecture method. A field-trip method usually was done in the second and third grade. A2 (Biology) program utilized Pananjung Pangandaran Recreational Park for education more than other programs. The Pananjung Pangandaran Recreational Park can be used by Al (Physic). A2 (Biology), A3 (Social) and A4 (Languages) programs.
The second research question was how SMA student's attitudes toward natural conservation were. There were no association between student's attitudes toward natural conservation with Al (Physics). A2 (Biology), A3 (Social) programs at SMA, with a field-trip method. and with origin schools (SMA). This Condition was caused by the same methods application for the same materials, student's family economical condition. family attention toward students. and mass media. Student's natural conservation knowledge generally were good enough. Generally students thought the natural conservation as important as t development, and natural conservation can not be put off, and;they supported sustainable development realization.
References: 43 {1967 - 1989)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rineka Cipta, 1995
R 333.703 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>