Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dzulfiqar Fauzan Rabbani
"Fotoproduksi meson-η ′ dipelajari menggunakan model Lagrangian efektif dengan model isobar. Lagrangian efektif akan digunakan untuk menghitung amplitudo invarian untuk kanal-s suku Born, kanal-t suku pertukaran vektor meson, serta resonans spin 1/2, spin 3/2, spin 5/2, dan spin 7/2. Amplitudo invarian akan dikerjakan secara analitik dan numerik yang kemudian akan didapatkan penampang lintang differensial. Hasil penampang lintang differensial akan dibandingkan dengan data eksperimen.

η ′ meson photoproduction on the nucleon has been studied with effective lagrangian approach using isobar model. Effective lagrangian will be used to calculate invariant amplitude for s-channel Born term, t-channel vector-meson exchange term, and resonance spin 1/2, spin 3/2, spin 5/2, and spin 7/2. Invariant amplitude calculated by using analitic and numeric method which then will be obtained differential cross section. The result of differential cross section will be compared with experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saipudin
"Data terkini dengan presisi tinggi untuk reaksi γp → pη′ pada energi pusat-massa dalam rentang mendekati energi ambang hingga 2.84 GeV diperoleh dari kolaborasi CLAS pada laboratorium Jefferson telah dianalisis dengan menggunakan model isobar. Fotoproduksi η′ dapat dijelaskan dengan baik dalam semua rentang data energi yang tersedia dengan menyelidiki resonan S11 dan P11 untuk spin-1/2, selain menggunakan kontribusi kanal nukleon s- dan u-, juga arus meson kanal t-. Untuk resonan yang diselidiki, analisis digunakan nilai massa dan lebar resonan yang didukung oleh Particle Data Group. Kami menekankan, data penampang lintang sendiri mampu dihasilkan nilai parameter resonan, konstanta kopling hadronik dan mesonik.

The recent high-precision data for the reaction γp → pη′ at center-of-mass energies from near threshold to 2.84 GeV obtained by the CLAS collaboration at the Jefferson Laboratory have been analyzed within an isobar model. The η′ photoproduction can be described quite well over the entire energy range of available data by considering S11 and P11 resonances, in addition to the nucleon s- and u-channel resonance contributions, also t-channel mesonic currents. For the resonances considered, our analysis are used mass and width value advocated by the Particle Data Group. We emphasize, that cross-section data alone are unable can reproduced resonance parameters value, coupling constant hadronic and mesonic.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feli Cianda Adrin Burhendi
"Reaksi fotoproduksi h Meson dengan menggunakan partikel Gamma (Foton) sebagai proyektil dan Nukleon sebagai target untuk mencari Gamma (Foton) yang terhambur. Reaksi fotoproduksi yang ditinjau adalah gN! hN dengan model isobar. Amplitudo transisi diagram Feynman pada kerangka pusat massa digunakan untuk mencari Amplitudo Kuadrat dengan melibatkan melibatkan s-channel, u-channel, dan t-channel pada suku Born dan resonan. Nilai yang dicari adalah nilai Penampang Lintang Differensial dengan menggunakan energi sistem mulai dari 1.685 MeV hingga 2.795 MeV dalam beberapa variasi sudut q. Fitting grafik hubungan antara Penampang Lintang Differensial dengan energi sistem dalam beberapa variasi sudut agar diketahui besarnya kontribusi dari amplitudo transisi pada setiap channel dari suku Born dan resonan pada proses perhitungan data eksperimen CLAS.

Eta Meson Photoproduction reaction using Gamma particles (photons) as projectiles and Nucleon as a target to look for Gamma (photons) are scattered. Reactions were reviewed photo-production is gN! hN with isobaric models. The amplitude transitions of Feynman diagrams at the center of mass frame used to find Amplitude Squares involving the s-channel, u-channel, and t-channel on Born term and resonance. Values are looking for is the value of the differential cross section on the energy system used by 1.685 MeV Up to 2.795 MeV. After that fitting the graph of the differential cross section with the energy system to shows the result how much the contribution of the amplitude transitions at each channel of the Born term and resonance in the calculation process experimental data CLAS.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Bastian Vieri
"Fotoproduksi meson η′ pada nukleon dipelajari dengan menggunakan model interaksi Lagrangian efektif. Model interaksi Lagrangian efektif digunakan untuk menghitung amplitudo transisi dengan memperhitungkan kontribusi dari kanal-s non-resonan, kanal-u non-resonan, kanal-t, serta resonan nukleon spin 1/2 N*(1895) dan N*(1895), dan spin 3/2. Faktor bentuk digunakan hanya pada kanal-t agar amplitudo transisi yang didapatkan tetap Gauge Invarian. Amplitudo transisi invarian yang telah didapatkan kemudian didekomposisi menjadi matriks-matriks dalam bentuk yang mempermudah dalam melakukan perhitungan numerik. Nilai yang dicari adalah penampang lintang differensial dengan dengan menggunakan energi sistem dari 1.925 MeV sampai 2.795 MeV dalam beberapa variasi sudut θ. Fitting grafik hubungan penampang lintang differensial dengan energi sistem dalam beberapa variasi sudut menunjukkan terjadinya divergensi penampang lintang sebagian seiring dengan meningkatnya energi sistem.

η' meson photoproduction off nucleon is studied by using the effective Lagrangian approach. Effective Lagrangian approach were used to calculate the transition amplitude of the reaction by including the contribution of the non-resonant s- and u-channel, the vector meson exchange terms, and also the nucleon resonances of spin-1/2 N*(1895) and N*(2100), and spin-3/2. Form factor was used only on the t-channel so that the transition amplitude’s gauge invariance was conserved. The invariant transition amplitude then was decomposed into matrices which can help to simplify the numerical calculation. The observables that were investigated were the differential cross section with the energy of the system from 1.925 MeV up to 2.975 MeV in several angles θ variation. The fitting graph of the relation between differential cross section and energy of the system in several angles variation displays that the differential cross section was divergent as the energy of the system rises."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eisenberg, Judah M.
New York: John Wiley & Sons, 1980
539.721 62 EIS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Billie Rizky
"Fotoproduksi meson-η′ pada nukleon telah dipelajari menggunakan model isobar dengan pendekatan Lagrangian efektif. Amplitudo invarian tree-level menyertakan kontribusi suku Born, suku pertukaran meson vektor kanal-t, dan suku kontribusi resonans nukleon spin-1/2, spin-3/2, dan spin-5/2. Resonans yang dipertimbangkan, yaitu N(1895)1 2 −, N(1900)3 2 +, N(2000)5 2 +, N(2060)5 2 −, N(2100)1 2 +, N(2120)3 2 −, N(2300)1 2 +, dan N(2570)5 2 −. Penampang lintang diferensial yang diperoleh dari perhitungan amplitudo invarian kemudian dibandingkan dengan data eksperimen kolaborasi A2 (2017) dan CLAS (2009). Tetapan sambat interaksi kuat diperoleh melalui fitting dengan meminimalkan χ2/N. Begitupun dengan amplitudo helisitas resonans yang tidak tercatat di Particle Data Group (PDG). Ditemukan bahwa resonans nukleon N(1895)1 2 − dan N(2100)1 2 + memiliki peran signifikan terhadap model.

η′-meson photoproduction on the nucleon has been studied using an isobar model with an effective Lagrangian approach. The tree-level invariant amplitudes consist of the nucleon Born terms, the t-channel vector meson exchanges, and the contribution of spin-1/2, spin- 3/2, and spin-5/2 nucleon resonances. Considered nucleon resonances are N(1895)1 2 −, N(1900)3 2 +, N(2000)5 2 +, N(2060)5 2 −, N(2100)1 2 +, N(2120)3 2 −, N(2300)1 2 +, and N(2570)5 2 −. The calculated differential cross section based on the invariant amplitudes was compared with the A2 (2017) and CLAS (2009) collaboration experimental data. The strong coupling constant was obtained through data fitting by minimizing the χ2/N. Using the same method, also obtained the resonance helicity amplitudes not recorded in the Particle Data Group (PDG). It was found that the N(1895)1 2 − and N(2100)1 2 + nucleon resonances play a significant role in the model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Puspitasari Izaak
"Telah dipelajari dan dikembangkan sebuah model sederhana untuk reaksi fotoproduksi η pada nukleon yaitu model isobar dengan menggunakan formalisme amplitudo transversal pada kerangka pusat massa. Fotoproduksi dianalisis pada energi foton Lab. antara 0.8-1.2 GeV. Reaksi fotoproduksinya adalah γ N → η N. Amplitudo yang ditinjau melibatkan kanal-s, kanal-t dan kanal-u pada suku Born dan resonan. Perhitungan observable yang ditinjau adalah penampang lintang differensial, penampang lintang total, dan polarisasi foton. Hasil penelitian ini menunjukkan seberapa besar kontribusi dari amplitudo transisi pada kanal-s, kanal-t dan kanal-u dari suku Born dan resonan pada proses perhitungan data observable.

A simple model for h photoproduction have been studied and developed in this research named isobaric model using transversal amplitudes formalism in the center of mass system. Photoproduction is analyzed in foton Lab. energy 0.8-1.2 GeV. The considered reaction is γN → ηN. Amplitudes consist of s channel, t channel and u channel in Born term and resonance term. Observable that we consider are differential cross section, total cross section and photon polarization. The result of this research is to show how large the contribution of transition amplitudes in channel-s, t-channel and channel-u from Born term and resonance term in the calculation of the observable data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhidayatuddiniyah T.W.
"Telah diinvestigasi reaksi fotoproduksi gp! hp yang dikembangkan dengan model isobar. Amplitudo transisi pada kerangka pusat massa dijabarkan ke dalam amplitudo Chew-Goldberger-Low-Nambu (CGLN). Amplitudo yang ditinjau melibatkan kanal-s, -t, dan u pada suku Born dan resonan. Diformulasikan pula penampang lintang differensial dan polarisasi foton untuk melihat kontribusi dari masing-masing kanal. Parameter model ditentukan melalui fitting dengan data eksperimen.

Have investigated reaction of photoproduction gp!hp being developed with isobar models. The amplitude transitions at the center of mass frame are translated into amplitude of Chew-Goldberger-Low-Nambu (CGLN). The amplitude of the terms involving the channel-s, -t, and -u in Born term and Resonans term. Formulated also the differential cross section and polarization of photons to see the contribution of each channel. Model parameters are determined by fitting the experimental data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Saputro
"Telah dipelajari dan dikembangkan sebuah model sederhana untuk menjelaskan reaksi fotoproduksi pion pada nukleon yaitu model isobar dengan menggunakan formalisme amplitudo transisi diagram Feynman pada kerangka pusat massa. Reaksi fotoproduksi yang ditinjau yaitu γ + ρ ➙ π0 + ρ. Amplitudo transisi dihitung untuk setiap kanal mulai dari suku Born hingga suku resonan untuk mencari nilai penampang lintang total lalu membandingkannya dengan data eksperimen di sekitar daerah resonan Delta (1232) atau P33 dengan menggunakan model isobar. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan empat parameter dari suku resonan tanpa menggunakan kanal􀀀t.

Has been studied and developed a simple model to explain the reaction of pion photoproduction on the nucleon using isobaric model and formalism of Feynman diagrams transition amplitudes in the center of mass framework. Reaction were reviewed photoproduction γ + ρ ➙ π0 + ρ. Transition amplitudes were calculated for every channel from Born term until resonance term to find the value of total cross section and then compared with experimental data in the region of Delta (1232) or P33 resonance using isobaric model. This research shows that the result had a better agreement using four parameter from resonance term without using t-channel."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Rahmansyah
"ABSTRACT
Penulis mempelajari sifat-sifat bintang gelap menggunakan model interaksi diri, model pertukaran meson vektor dan model kondensat Bose-Einstein. Bintang gelap merupakan kumpulan dari materi gelap boson. Materi gelap boson berada dalam keadaan dasar. Sifat-sifat dari bintang gelap yang dipelajari oleh penulis yaitu massa dan jari-jari bintang, deformasi pasang-surut, momen inersia dan hubungan I-Love-Q. Dengan diketahui sifat-sifat tersebut, penulis dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada materi gelap boson. Massa materi gelap boson ditetapkan yaitu 300 MeV dan 400 MeV. Nilai konstanta kopling pada model interaksi diri, nilai massa interaksi pada model pertukaran meson vektor dan nilai panjang hamburan pada model kondensat Bose-Einstein diambil dari hasil simulasi numerik materi gelap dingin dan tidak bertumbukan CCDM yang memenuhi persamaan 0.1 ?cm?^2/g le; ?/m_b le;1 ?cm?^2/g.

ABSTRACT
We study properties of dark stars on self interaction model, exchange vector meson model and Bose Einstein condensate model. Dark stars are compact objects formed from bosonic dark matter. Bosonic dark matter is in ground state. The properties of the dark stars studied by us are the mass and radius of stars, tidal deformation, inertia moment, and I Love Q relation. By knowing these properties, we can see the interactions that occur in bosonic dark matter. Bosonic dark matter mass is set at 300 MeV and 400 MeV. Coupling constant on self interaction model, interaction mass on exchange vector meson model, and scattering length on Bose Einstein condensate model determined by the result of numerical simulations CCDM which requires 0.1 ?cm?^2/g le; ?/m_b le;1 ?cm?^2/g. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>