Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Putri Khairunnisa
"Dengan jumlah pengguna media sosial yang besar, fenomena ulasan palsu daring bukanlah hal yang jarang terjadi di Indonesia. Namun, hal ini belum banyak dibahas secara akademis, terlepas dari kompleksitas isu dan beragamnya kerugian bagi korban. Menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini bertujuan untuk memahami pengalaman perempuan yang ter-viktimisasi oleh ulasan produk kecantikan palsu di Twitter (X) melalui metode wawancara mendalam. Penelitian ini mengadopsi perspektif feminisme Marxis untuk turut mengeksplorasi penggunaan ulasan daring oleh industri kecantikan sebagai perantara teknologi yang mempromosikan standar feminitas guna menumbuhkan konsumerisme perempuan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ulasan palsu tergolong sebagai penipuan karena merupakan iklan yang menyesatkan. Standar kecantikan/feminitas yang termuat dalam ulasan palsu menuntut perempuan untuk terus-menerus mengonsumsi produk kecantikan, sehingga semakin rentan menjadi korban eksploitasi kapitalisme dan patriarki. Tidak hanya menyebabkan kerugian fisik, kesehatan, sosial, emosional, atau finansial, ulasan palsu juga dapat memengaruhi kepercayaan diri perempuan dan menjebak mereka dalam tanggung jawab atas kerja domestik digital yang tidak dibayar.

With a large number of social media users, the online fake reviews phenomenon is not uncommon in Indonesia. However, it has not been widely discussed academically, despite the complexity of the issue and the various losses for victims. By using a qualitative approach, this study aims to understand the experiences of women victimized by fake beauty product reviews on Twitter (X) through in-depth interviews. This research adopts a Marxist feminist perspective to also explore the beauty industry’s use of online reviews as a tool that promotes femininity standards to encourage consumerism on women. The findings of this research show that fake reviews are considered as fraud because they are misleading advertisements. The beauty/femininity standards contained in fake reviews demand continuous consumption of beauty products, making women more vulnerable to exploitation by capitalism and patriarchy. Not only do fake reviews cause physical, health, social, emotional, or financial harm, they can also affect women’s self-confidence and trap them in the responsibility of unpaid digital domestic labor."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qinthara Nafisah Azzahra
"Keterdesakan ekonomi telah menjadi faktor utama yang mendorong perempuan Indonesia untuk bekerja sebagai seorang pekerja rumah tangga migran di Malaysia. Selama proses migrasi, perempuan pekerja rumah tangga migran rentan menghadapi terjadinya pelanggaran hak seperti eksploitasi dan kekerasan. Eksploitasi dan kekerasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran merupakan fenomena global yang terus berulang. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan realitas forced labour yang dialami oleh perempuan pekerja rumah tangga migran Indonesia di Malaysia. Dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif, penulis menemukan bahwa perempuan pekerja rumah tangga migran mengalami viktimisasi akibat dari situasi forced labour yang dihadapi selama bekerja. Forced labour dilihat sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran karena telah merugikan perempuan melalui dampak fisik, psikis, ekonomi, maupun sosial. Kekerasan ini telah memaksa perempuan untuk terus bertahan dalam kondisi buruk tanpa adanya pilihan untuk keluar. Teori feminis Marxist digunakan untuk menjelaskan bagaimana kapitalisme dan patriarki telah mempengaruhi penindasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran. Kapitalisme terus mengedepankan eksploitasi tenaga kerja perempuan untuk memperoleh keuntungan dan menciptakan perbedaan kelas dalam masyarakat, sementara patriarki meminggirkan posisi perempuan.

Economic desperation has been a major factor driving Indonesian women to work as migrant domestic workers in Malaysia. During the migration process, women migrant domestic workers are vulnerable to rights violations such as exploitation and violence. Exploitation and violence against women migrant domestic workers is a recurring global phenomenon. This paper aims to describe the reality of forced labour experienced by Indonesian women migrant domestic workers in Malaysia. Using a qualitative content analysis method, the author found that women migrant domestic workers experience victimization as a result of the forced labour situation faced during their work. Forced labour is seen as a form of violence against women migrant domestic workers because it has harmed women through physical, psychological, economic, and social impacts. This violence has forced women to continue to endure bad conditions without the option to leave. Marxist feminist theory is used to explain how capitalism and patriarchy have influenced the oppression of women migrant domestic workers. Capitalism continues to prioritize the exploitation of women's labor for profit and creates class differences in society, while patriarchy marginalizes the position of women."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eagleton, Terry
London: Routledge, 1976
801.95 EAG m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nelly
"Nelly. Trilogi Indiana Chronicle karya Calra Ng: Potret perempuan dalam budaya populer. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah ada gagasan feminis yang disampaikan melalui tokoh utama perempuan dalam novel tersebut. Novel trilogi Indiana Chronicle dipilih mewakili novel-novel lain yang juga bergenre chicklit karena bentuknya yang trilogi. Dengan bentuk tersebut, diharapkan penggambaran tokoh utama perempuan di dalamnya menjadi semakin jelas dan utuh. Oleh karena itu, dalam mendeskripsikan tokoh utama perempuannya dapat lebih jelas dan kompleks. Novel ini bercerita tentang perempuan lajang berkerja yang hidup di kota besar. Kehidupan dan permasalahan tokoh utama perempuannya menjadi konflik utama yang mengalirkan cerita dalam novel-novel chicklit, termasuk Indiana Chronicle. Masalah umum perempuan, seperti bentuk fisik, ukuran baju, persahabatan, seks dan pasangan hidup, pernikahan, serta masalah lainnya, secara lugas dibicarakan dalam novel ini. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh feminisme, yaitu perempuan mulai berani membicarakan tentang dirinya sendiri. Karakter Indiana dalam Indiana Chronicle menunjukkan adanya penggambaran ulang mengenai image perempuan. Pergeseran tersebut diduga terjadi karena semakin berkembangnya feminisme sehingga perempuan semakin bebas mengekspresikan perasaan dan dirinya. Akan tetapi, sesuai dengan postfeminisme, Indiana tetap tidak menyangkal diri bahwa ias tetap membutuhkan laki-laki."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Karina, auhtor
"Penulisan dalam skripsi ini dilakukan terhadap makna beauty yang dipahami secara berbeda, luas, dan banyak. Adapun metode penulisan yang ditempuh untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini adalah metode kepustakaan, metode dekonstruktif maupun metode analisis kritis. Dalam menganalisa problem beauty untuk mendapati pemahaman ontologis perspektif feminis, digunakan teori Speculum Luce Irigaray. Potret mengenai kecantikan perempuan dalam media ataupun definisi kecantikan tidak mewakili bagaimana perempuan yang 'seutuhnya' melainkan bagaimana perempuan 'seharusnya'. Definisi beauty perempuan yang katanya bersifat subjektif masih terdapat ideologi patriarki dan dikekang. Perempuan dituntut untuk tampil cantik dan menarik demi diakui feminitasnya oleh laki-laki, dalam hal pendefinisian akan cantik atau tubuhnya pun masih melalui sudut pandang laki-laki dan bukan berasal dari dirinya sendiri.

This thesis discuss the meaning of beauty that is understood differently, in wide range, and in many ways. To answer this problem, author use literally method, deconstructive, as well as critical analysis method. To analyze the problem of beauty to get fully understanding about ontological feminist perspective, using the theory of Speculum by Luce Irigaray. The image of women's beauty in media or in the definition of beauty itself does not define women as 'whole' and does not describe what women 'should be'. Definition of beauty which is known as subjective matter, but in the actualization still contains ideology patriarchy. That ideology force women to appeared beautifully and attractive in order to be acknowledge their femininity by social."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Soekowati
"Revolusi ilmu penngetahuan pada abad ke-17 dan abad ke-18 serta revolusi Kantian pada abad ke-18 yang berlangsung di Barat, telah mengakibatkan tergugahnya kesadaran manusia akan daya konstruksi akalnya. Manusia semakin giat mempergunakan kemahiran akal. Temuan-temuan baru, inovasi-inovasi menyemarakkan kehidupan barat. Ilmupengetahu.an semakin maju dan kehidupan menjadi semakin asyik, mudah, murah, efisien. Dunia barat dilanda demam iptek. Pada abad ke-20 mulai timbul kekuatiran dan kecemasan akan bahaya-bahaya yang tersembunyi di belakang lajunya pertumbuhan ilmu. pengetahuan serta penerapannya.
Berbagai teori diajukan untuk menanggulangi dampaknegatif yang ditimbulkan iptek. Terutama mazhab Frankfurtdengan teori kritis telah mengupas situasi dunia barat.
Tulisan-tulisan teori kritis telah menarik perhatian kaum intelektual muda di Indonesia. Maka timbul pertanyaanapakah ajaran ini dapat ditransfer ke negara kita.
Penulis mengajukan su.atu teori lain, yang lebih cocok dengan Pancasila. Dampak negatif yang ditimbulkan iptek dapat diatasi dengan sikap eling dan waspada yang harus dimiliki para ilmuwan dan para pemilik ilmu pengetahuan, dengan penguasaan alam dalam diri sendiri secara mu.tlak.
Selain itu untuk setiap disiplin ilmu diperlukan pemahaman akan filsafat ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu yang bersangkutan."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Hari Wirawan
"Jurnal ini membahas tentang representasi perempuan dalam iklan bir Wieckse Rosé yang muncul di Belanda pada tahun 2007. Wieckse Rosé adalah minuman bir berwarna merah muda yang memiliki rasa buah yang cocok diminum oleh perempuan, sehingga bir ini masuk dalam kategori bir untuk perempuan atau vrouwenbier. Pada penelitian ini, penulis menganalisis sistem tanda berupa indeks, ikon dan simbol dalam iklan Wieckse Rosé, kemudian mengkaitkannya dengan teori feminisme eksistensialisme Simone de Beauvoir. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dari buku-buku semantik, periklanan, feminisme dan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, penggunaan indeks, ikon dan simbol dalam iklan Wieckse Rosé bertujuan untuk menuntut kesetaraan dalam beraktivitas di ruang publik dan sebuah koreksi mengenai citra perempuan di media yang tidak relevan dengan kondisi yang sebenarnya.

This journal talks about the representation of women in Wieckse Rosé beer commercials that appeared in Netherlands in 2007. Wieckse Rosé is a pink colored beer with fruit flavor that is suitable for women. In Nederland, this kind of beer is specifically for women, or as know as vrouwenbier. In this research, writer analyzed a sign sytem in the form of index, icons and symbols in this commercials and then connect them with the Simone de Beauvoir theory of existentialism feminism. The research in this journal using a literature review of semantics, advertising and feminism books. The results of this research shows that index, icons and symbols in advertising Wieckse Rosé are use to aim demand equality in activities in public spaces and a correction of the image of women in the media are not relevant to the actual conditions.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Deviena Putri
"Maraknya digitalisasi penjualan tiket dan penggunaan media sosial yang luas menjadikan penipuan tiket konser secara daring sebagai isu yang tak kunjung selesai. Prevalensi kasus tersebut malah semakin meningkat dengan adanya tren pelaksanaan konser musik di Indonesia. Didasari oleh pendekatan kualitatif, studi ini mengeksplorasi pengalaman viktimisasi yang dilalui oleh para pengguna media sosial ketika mereka melalui penipuan tiket konser. Dengan melakukan wawancara dengan sepuluh pengguna media sosial yang merupakan korban dari penipuan tiket konser, temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pengalaman dan dampak viktimisasi antara korban. Di atas itu, hasil dari wawancara yang dilakukan dengan Kominfo dan Polda Metro Jaya menemukan bahwa sudah terdapat beberapa langkah pencegahan yang dilakukan oleh negara. Namun, pernyataan dari para subjek penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari segala upaya tersebut masih menghadapi berbagai hambatan.

The digitalization of ticket sales and the widespread use of social media have made online concert ticket fraud a persistent issue. The prevalence of these cases has increased with the rising trend of music concerts in Indonesia. Based on a qualitative approach, this study explores the experiences of victimization experienced by social media users when they go through concert ticket fraud. By conducting interviews with ten social media users who were victims of concert ticket fraud, the findings of this research show that there are differences in the experiences and impacts of victimization between victims. On top of that, the results of interviews conducted with Kominfo and Polda Metro Jaya found that there had been several preventive steps taken by the state. However, statements from research subjects show that the implementation of all these efforts still faces various obstacles."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghna Honesty Ameera
"Artikel ini meneliti bentuk objektivikasi perempuan dan bagaimana tokoh perempuan yang merepresentasikan jenis kelamin kedua dalam cerpen Mouche terbebas dari objektivikasi dalam perspektif feminisme. Cerpen ini mengisahkan kehidupan Joseph Prunier dan keempat kawan lelakinya, N’a-qu’un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, dan Tomahawk, saat mereka menghabiskan waktu bersama-sama di sebuah kapal yang mereka beli. Kehidupan kelompok pertemanan yang hanya terdiri dari laki-laki itu berubah usai hadirnya seorang perempuan bernama Mouche. Dalam membedah pergeseran interaksi antar tokoh, penelitian ini menggunakan teori naratologi struktural Greimas (1982), konsep objektivikasi Nussbaum (1995), dan konsep feminisme Beauvoir (1949). Struktur naratif teks memperlihatkan alur cerita digerakkan oleh kehadiran Mouche sebagai tokoh perempuan. Kemudian, hasil analisis tematis menunjukkan tokoh perempuan dalam cerpen mengalami objektivikasi berupa instrumentality, denial of autonomy, dan ownership. Penelitian ini menemukan adanya upaya Guy de Maupassant sebagai penulis crepen menampilkan sisi lain perempuan melalui perubahan karakter tokoh perempuan. Tokoh Mouche berhasil membebaskan dirinya dari belenggu objektivikasi dengan perlawanan dan kekuatan yang dimilikinya.

This article examines the forms of objectification of women and the way the female character representing the second sex in the short story Mouche combats objectification from a feminist perspective. The story revolves around Joseph Prunier and his friends, N'a-qu'un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, and Tomahawk, as they spend time together on a boat. Their life changes upon the arrival of a woman named Mouche. In dissecting the shifting interactions between characters, this article uses Greimas' structural narratology theory (1982), Nussbaum’s concept of objectification (1995), and Beauvoir’s concept of existentialist feminism (1949). The narrative structure of the text shows that the storyline is driven by the presence of Mouche as a female character. The results of the thematic analysis show that the female character in this short story experiences objectification practices in the form of instrumentality, denial of autonomy, and ownership. This research found Guy de Maupassant’s attempt to portray another side of the female character, Mouche, through her character development. Mouche managed to free herself from the shackles of objectification with her resistance and power."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Astri Astika
"Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana dualistik patriarkal bekerja, khususnya dalam konsep pembangunan yang sering kali dalam praktiknya, menunjukkan adanya ketimpangan posisi antara laki-laki dan perempuan. Sejak awal konsep pembangunan merupakan ranah publik sudah didominasi oleh laki-laki sebagai tuan, perempuan kemudian hanya dipandang sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara pada salah wilayah desa yaitu Mawar. Hasil wawancara akan digunakan untuk memperkuat hasil dengan metode analisis kritis dari masalah tersebut, dengan menggunakan logika feminis non-hierarkis. Seharusya konsep pembangunan menjadi perhatian penting, semua itu tidak akan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan jika salah satu pihak tertindas, pembangunan harus bisa memberikan manfaat bagi semua, karena itu perlu adanya tindakan yaitu dengan memeriksa lebih jauh tentang konsep yang dipakai dan membantu menjelaskan struktur umum yang mengakibatkan banyaknya kelompok tertindas, dan memberikan beberapa langkah penting agar konsep pembangunan yang sebenarnya bisa dilakukan, yaitu memberikan manfaat bagi semua.

This paper provides an overview of how patriarchal dulistics works, especially in the concept of development which often in practice shows an imbalance in the position of men and women. Since the beginning, the concept of development as a public sphere has been dominated by men as masters, women are then only seen as complements to achieve goals. The method used is a qualitative method with data collection techniques through interviews in one of the village areas, namely Mawar. The results of the interviews will be used to strengthen the results with a critical analysis method of the problem, using non-hierarchical feminist logic. Should the concept of development be an important concern, all of that will not work as expected if one party is oppressed, development must be able to provide benefits for all, therefore action is needed, namely by examining further the concepts used and helping explain the structure which resulted in many oppressed groups, and provided several important steps so that the actual development concept could be implemented, namely to provide benefits for all."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>