Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Augustina Rahardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban berlapis yang ditanggung perempuan pedagang di Pasar Kebayoran Lama. Selama ini, beban berlapis perempuan hanya diartikan sebagai kerugian akibat adanya peran perempuan secara umum. Penulis berargumen bahwa beban berlapis perempuan pedagang semakin berat dengan adanya digitalisasi yang selama ini dianggap dapat meningkatkan peluang yang menguntungkan karena digitalisasi memerlukan peningkatan kemampuan, alat teknologi, dan waktu yang lebih sebelum perempuan pedagang di pasar dapat merasakan manfaat tersebut. Untuk mengkaji persoalan ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam dengan perempuan pedagang di pasar tradisional dan observasi langsung di pasar tradisional. Dalam kajian ini, penulis menemukan bahwa beban berlapis yang ditanggung oleh perempuan pedagang pasar berkaitan dengan era digitalisasi saat ini. Dalam beban produktif, perempuan pedagang harus beradaptasi dengan teknologi untuk berjualan online. Dalam beban reproduktif, beban mereka bertambah dengan adanya tugas mendampingi anak saat pembelajaran online. Sementara itu, untuk pengelolaan komunitas, digitalisasi memungkinkan komunikasi terjadi kapan saja di luar waktu pertemuan komunitas. Ketiga beban tersebut saling berhubungan dan memberikan dampak tersendiri bagi perempuan pedagang, seperti dampak terhadap kesehatan, waktu luang untuk diri sendiri dan keluarga, serta ekonomi. Dalam mengatasi dampak tersebut, perempuan pedagang memiliki cara khusus, namun cara yang digunakan seringkali menambah beban yang sudah mereka miliki. Implikasinya, perempuan pedagang memerlukan program pelatihan dan dukungan yang memungkinkan mereka untuk menguasai teknologi digital, memanfaatkan platform e-commerce, dan memahami strategi pemasaran online guna menghadapi beban berlapis di era digitalisasi.

This study aims to determine the multiple burdens borne by women traders in Kebayoran Lama Market. So far, the layered burden of women has only been interpreted as a disadvantage due to the role of women in general. The author argues that the multiple burdens of women traders are exacerbated by digitisation, which has been considered to increase profitable opportunities because digitisation requires increased skills, technological tools, and more time before women traders in the market can experience these benefits. To study this issue, the researcher used a qualitative method, by conducting in-depth interviews with women traders in traditional markets and direct observation in traditional markets. In this study, the author found that the multiple burdens borne by women market traders are related to the current digitalisation era. In the productive burden, women traders must adapt to technology to sell online. In reproductive burden, their burden increases with the task of accompanying children during online learning. Meanwhile, for community management, digitalisation allows communication to occur at any time outside of community meetings. The three burdens are interconnected and have their own impacts on women traders, such as impacts on health, free time for themselves and their families, and the economy. In overcoming these impacts, women traders have specific ways, but the methods used often add to the burden they already have. The implication is that women traders need training and support programmes that enable them to master digital technology, utilise e-commerce platforms, and understand online marketing strategies to deal with the multiple burdens of digitalisation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Starlita
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hastobroto Sudarmono
"Tesis ini adalah tentang pelanggaran merek (pembajakan merek) yang dilakukan pedagang jeans, di pasar Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Perhatian utama tesis ini adalah: pada mekanisme pengelolaan dan strategi dalam memilih segmen pasar, menentukan target pasar, menilai kemauan pasar, mengembangkan produk, menentukan harga, menyediakan pasokan, pelayanan terhadap konsumen, mempromosikan dagangannya, dan dalam mengamankan perdagangan jeans tiruan, sehingga perdagangan masih bisa berjalan lancar sampai sekarang.
Tesis ini untuk menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan jeans tiruan masih berjalan lancar karena adanya permintaan pasar yang menjadikan peluang pengusaha mengembangkan pengelolaan dan strategi dagang dalam menuai keuntungan materi, disamping peluang tersebut tindakan polisi terhadap pelanggaran merek itu tidak konsisten dan berkelanjutan, tindakan cenderung mendua antara menindak pelanggaran dan mendahulukan pelayanan keamanan.
Masalah penelitian dalam tesis ini adalah: pengelolan perdagangan jeans tiruan di pasar Cipulir dan strategi dalam melakukan perdagangan. Sedangkan pertanyaan penelitian dari tesis ini adalah mengapa perdagangan jeans masih bisa berjalan sampai sekarang walaupun melanggar hukum?
Dalam tesis ini, perdagangan jeans tiruan dilihat dari perspektif pedagang dan polisi secara timbal balik, yang berupa pelanggaran merek yang dilakukan aleh pedagang jeans di pasar Cipulir dan tindakan yang dilakukan kepolisian, dalam hal ini polsek kebayoran lama. Oleh sebab itu saya menggunakan metodologi etnografi, yang dilakukan dengan cara pengamatan terlibat, pengamatan dan wawancara dengan pedoman untuk mengungkapkan proses pengelolaan dan strategi yang dilakukan oleh pedagang jeans, serta tindakan polsek dalam melihat pelanggaran merek.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pedagang bisa bertahan karena melakukan pengelolaan dan strategi dagangnya seperti disebut diatas. Berdasarkan pengalaman berdagangnya mereka menjalankan kegiatan dilakukan dengan memperhitungkan permintaan pasar dan harga jual murah para pedagang mampu terus menjual dagangannya dan bertahan sampai sekarang. Selain itu sikap yang lebih mendahulukan pelayanan keamanan, menguntungkan kegiatan mereka. Selain itu dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, mereka mempererat hubungan mereka dengan cara, menjalin hubungan pertemanan, sesama pedagang, menjaga hubungan baik dengan karyawan dan orang-orang yang berkaitan dengan proses perdagangan dan produksi. Sedangkan dengan aparat kepolisian hubungan bersifat personal, dan hubungan baik.
Implikasi dari tesis ini adalah, perlunya melakukan tindakan menyeluruh dalam menangani permasalahan ini, hal ini untuk menjaga masyarakat agar tetap dapat berproduksi, tetapi juga tidak merugikan negara."
2001
T8060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahreza Aditya
"ABSTRACT
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya, manusia menggunakan ruang kota sebagai tempat beraktivitas. Setiap kegiatan manusia pada ruang kota, dipengaruhi oleh persepsi dan latar belakang masing-masing individu. Hal ini membentuk akitivitas yang beragam, sehingga menjadikan kota sebagai ruang yang kompleks dan dinamis. Karena hal ini, banyaknya aktivitas manusia di ruang kota sulit untuk dipahami, sehingga fungsi ruang kota yang dapat memberi manfaat kepada kehidupan manusia justru terabaikan. Fotografi sebagai ekstensi dari indera visual, memiliki kemampuan untuk menangkap kejadian dengan membekukan kejadian ke dalam objek visual berupa foto, sehingga segala kejadian yang ditangkap dapat dievaluasi lebih lanjut. Oleh karena itu, skripsi ini akan fokus untuk membahas fotografi yang digunakan sebagai perangkat membaca aktivitas manusia dalam menggunakan ruang kota, sebagai upaya untuk memahami cara dari masing-masing individu dalam menggunakan ruang kota. Dalam kajian ini kegiatan pasar di dalam ruang kota akan dijadikan sebagai contoh studi kasus. Skripsi ini juga dilakukan untuk mendalami fotografi sebagai perangkat yang digunakan dalam kajian keruangan, sehingga fotografi dapat digunakan sebagai perangkat dalam meninjau lebih lanjut tentang ruang kota dan pengaruhnya terhadap manusia.

ABSTRACT
In an effort to fulfill their needs, humans use the city space as a place of activity. Every human activity in urban space is influenced by the perception and background of each individual, making the city a complex and dynamic space. Because of this, the function of urban space that can provide benefits to human become neglected because of the difficulty to comprehend the number of human acitvities in urban space. Photography as an extension of the visual sense has the ability to capture events by freezing it into visual objects in the form of photographs, so that all the events captured can be further evaluated. Therefore, this study will focus on discussing photography used as a tool for reading human activities, in an attempt to understand the ways of each individual in using urban space. In this study, market activity within the city space will serve as the case study. This study also explores photography as a tool used in spatial studies, so that it can be used as a tool in reviewing more about urban space and its effects on human life. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Noviana
"Skripsi ini membahas tentang penertiban pedagang kaki lima di Kawasan Pasar Kebayoran Lama. Tujuan utama dalam skripsi ini adalah mendeskripsikan implementasi Perda tentang penertiban pedagang kaki lima dan mendeskripsikan hambatan apa saja yang ditemui dalam mengimplementasikan Perda tentang penertiban pedagang kaki lima. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah perlu membuat SOP (Standar Operating Procedure), memberikan penambahan jumlah sumber daya manusia dan sanksi-sanksi yang tercantum di dalam Perda harus dijalankan.

This research tried to explore the street vendor's orderliness in Traditional Market of Kebayoran Lama. The main purposes of this research are to describe the implementation of the street vendor's orderliness and to describe the obstacles of its implementation. This research uses the qualitative approach. Based on the result of this research, the Government needs to formulate Standard Operating Procedure (SOP) regarding the local regulation No. 8 of 2007 law enforcement, increasing human resources in numbers and forcing the punishment which written on the regulation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asmawati
"Program konversi minyak tanah ke gas elpiji tiga kilogram dan pencabutan subsidi gas elpiji 12 kg, mengakibatkan harga gas elpiji 12 kg menjadi naik. Sehingga pengecer-pengecer gas elpiji 12 kg jarang ditemui. Kondisi ini juga terjadi di Kecamatan Kebayoran Lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana harga jual dengan variabel jumlah tabung, asal pembelian, frekuensi dan volume pengisian. Metode analisa yang digunakan adalah analisis deskriptif dari kondisi fisik berupa jenis jalan dan penggunan tanah.
Dari hasil analisis didapat bahwa harga jual kelas rendah berada pada pengecer yang terletak penggunaan tanah perumahan dan jenis jalan kolektor. Harga jual kelas sedang berada pada pengecer yang terletak penggunaan tanah perumahan dan semua jenis jalan (kolektor, lokal dan lingkungan). Harga jual kelas tinggi berada pada pengecer yang terletak penggunaan tanah perumahan dan semua jenis jalan (kolektor, lokal dan lingkungan).

Oil Conversion Program to 3 kg LPG and 12 kg LPG subsidies retractation caused the price of 12 kg LPG to be increased. So, 12 kg LPG retailers rarely found. This condition also occurs in the Kebayoran Lama District. This study aims to find out how the selling price condition in Kebayoran Lama District seen from some of variable, such as a number of tubes, home purchase, frequency and volume of gas filled. This reasearch use descriptive analysis of physical conditions such as type of road and land use.
This reasearch indicated that low-high selling price is located on the retailer who locate in housing land use and also around collector road. Middle-class selling price are located on the retailers who locate in housing land use and all types of roads (collectors, local, and environment). High-class selling price are located in housing land use and all types of roads (collectors, local and environment).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34111
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Elis Yulyana Tiurma
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lihawa, Ronny
"Latar belakang pemikiran dalam tesis ini adalah kondisi dan kualitas hidup masyarakat yang semakin menurun akibat urbanisasi, pengangguran, lemahnya penegakan hukum, dan berbagai perilaku tidak tertib yang tidak ditangani. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan sangat berpotensi menimbulkan terjadinya kejahatan. Untuk mengatasi agar tidak terjadi kejahatan maka strategi yang tepat adalah penerapan Pemolisian Masyarakat. Sejak lama dilingkungan Polri telah dibentuk Babinkamtibmas yang ditempatkan pada setiap Desa dan Kelurahan untuk melakukan Pembinaan Kamtibmas dengan bentuk kegiatan pertama, membina kesadaran hukum masyarakat dan kedua membina kesadaran Kamtibmas masyarakat dan ketiga membina partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan Kamtibmas secara swadaya.Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya adalah pencegahan kejahatan yang merupakan juga bagian dari kegiatan Pemolisian Masyarakat.
Tesis ini menjelaskan tentang Kegiatan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan di Kebayoran Lama Utara. Kebayoran Lama Utara merupakan salah satu Kelurahan dari Kecamatan Kebayoran Lama yang merupakan wilayah Polsek Kebayoran Lama. Permasalahan tesis ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan.
Permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada pertama, pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas, kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya dan ketiga, penerapan kebijakan Pemolisian Masyarakat oleh Babinkamtibmas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data terdiri dari; studi dokumen, angket, wawancara yang diiakukan secara mendalam, berkelompok maupun perorangan, dan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Babinkamtibmas Kelurahan Kebayoran Lama Utara.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori Broken Windows yang dikemukakan oleh Kelling dan Wilson. Teori ini menggunakan perumpamaan kejahatan dengan jendela rusak, yaitu apabila sebuah jendela rusak dibiarkan maka jendela-jendela lainnya akan menyusul dirusak. Oleh sebab itu Polisi bersama masyarakat harus segera melakukan penanganan terhadap berbagai perilaku tidak tertib sebelum hal itu menjadi kejahatan yang lebih besar.
Teori lainnya yang penting adalah yang dikemukakan oleh Bayley, bahwa kegiatan pencegahan kejahatan adalah pada dasarnya sama dengan kegiatan Pemolisian Masyarakat yaitu konsultasi, adaptasi, mobilisasi, dan pemecahan masalah. Organisasi kepolisian yang menerapkan Pemolisian Masyarakat akan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan kejahatan.
Pedoman pelaksanaan tugas Babinkamtibmas yang utama adalah Buku Petunjuk Lapangan tentang Babinkamtibmas tahun 1997, Undang-undang No 212002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kebijakan dan Strategi Polri 2002-2004. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa naskah-naskah tersebut tidak dipahami dengan baik oleh Babinkamtibmas disebabkan mereka secara resmi tidak pernah menerimanya, mereka tidak pernah secara khusus mempelajari dan para atasannya tidak pernah memberikan petunjuk tentang ketentuan-ketentuan tersebut.
Dari penelitian ini, diperoleh hasil yang menggambarkan; Pertama, Kegiatan pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas dapat dikelompokan pada konsultasi, koordinasi, penyuluhan, pelatihan, pembinaan Pam Swakarsa, dan pemecahan masalah. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa perencanaan yang baik tetapi semata- mata berdasar perintah harian Kapolsek atau karena kebiasaan yang sudah berjalan selama ini. Akibatnya kegiatan tersebut tidak efektif dalam mencegah kejahatan yang terbukti dari peningkatan angka kriminalitas yang cukup signifikan.
Kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya adalah antara lain berbagai petunjuk peiaksanaan tugas yang tidak dijabarkan oleh kesatuan Paid secara berjenjang, bahkan pedoman yang diterbitkan pada masa Polri masih bagian dari ABRI belum diganti. Penghapusan Kanit Bimmas Polsek menyebabkan fungsi supervisor tidak berjalan dengan baik. Para Babinkamtibmas bertanggung jawab langsung kepada Kapolsek yang dalam prakteknya sangat sibuk sehingga kegiatannya berjalan tanpa bimbingan dan pengawasan yang cukup. Babinkamtibmas, jumlah anggota Babinkamtibmas sangat kurang untuk melayani Kelurahan yang padat, dukungan pelaksanaan tugas sangat minim seperti kendaraan angkutan yang sudah sangat tua, ketiadaan alat komunikasi yang memadai, anggaran operasional yang jauh dari cukup, dan permasalahan yang dihadapi sangat kompleks, kemampuan Babinkamtibmas yang rendah akibat pendidikan yang kurang, dan citra Polri yang kurang mendukung pelaksanaan tugas Babinkamtibmas.
Ketiga, penerapan konsep Pemolisian Masyarakat masih jauh dari harapan disebabkan antara lain belum samanya persepsi dikalangan anggota Polri tentang konsep tersebut, forum kemitraan Polisi-masyarakat pada berbagai tingkat organisasi Paid belum terbentuk dan berfungsi sebagaimana mestinya, kemampuan pemecahan masalah yang sangat penting dalam Pemolisian Masyarakat seperti identifikasi masalah, analisa masalah, menyusun rencana penanggulangan dan evaluasi kegiatan tidak dipunyai Babinkamtibmas, dan sistim rekrutmen, pendidikan, dan penugasan yang kurang baik. Penerapan Pemolisian Masyarakat dengan baik akan meningkatkan efektifitas pencegahan kejahatan,untuk itu Pemolisian Masyarakat harus dijadikan strategi organisasi Poiri.Babinkamtibmas sebagai petugas utama Pemolisian Masyarakat harus dibekali dengan berbagai ketrampilan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Manajemen kegiatan Babinkamtibmas harus mendapat prioritas untuk dilakukan pembenahan agar dapat efektif melaksanakan tugasnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Gede Ardana
"Masalah penelitian ini menyangkut Pembentukan Polisi RW sebagai Implementasi Polmas di Kecamatan Kebayoran Lama. Permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini adalah, pertama, pelaksaaan Polisi RW Polsek Kebayoran Lama saat ini, serta peran Polisi RW dalam menerapkan program Polmas pada komunitas masyarakat di tingkat RW dirasakan belum maksimal. Kedua, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksaaan Polisi RW Polsek Kebayoran Lama dalam rangka mengimplementasikan Polmas, termasuk kekuatan dan kelemahan yang berasal dari internal organisasi, serta peluang dan kendala yang diakibatkan oleh perkembangan lingkungan strategik (eksternal). Ketiga, upaya Polsek Kebayoran Lama dalam meningkatkan kinerja Polisi RW melalui pendekatan Polmas, merupakan strategi Polsek Kebayoran Lama dalam meningkatkan kemampuan individu SDM Polri (enabling) maupun pemberdayaan institusi (empowering) Polisi RW itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan data dan informasi sebagai representasi dari keadaan sebenarnya atau fenomonologis. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang obyektif melalui teknik wawancara mendalam (indepth interviewing), studi literatur, dan pengamatan terlibat (participant observer).
Konklusi dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan kegiatan Polisi RW melalui pendekatan Polmas di Kecamatan Kebayoran Lama belum tercapai karena tidak ada parameter baku yang digunakan untuk mengukur. Hal ini dipengaruhi faktor yang berasal dari internal dan eksternal. Upaya Polsek Kebayoran Lama dalam menyikapi hal tersebut dengan membangun strategi yang berlandaskan Program Kerja. Sasaran, mencakup penyempurnaan struktur organisasi, pengawakan, dan tahapan serta transformasi organisasi.

Research concerns with the formation of Neighborhood Policemen regarding the implementation of community policing in Kebayoran Lama District. Issues covered in this study are, first, how far that the implementation of Neighborhood Policemen of Kebayoran Lama Police Sector has not been optimal implementing community policing programs in neighborhood communities. Second, there are several factors that influence the Neighborhood Policemen of Kebayoran Lama Police Sector in realizing the security of public order, namely the strengths and weaknesses from the internal organization, and opportunities and constraints caused by the development of the strategic environment (external). Third, efforts of Kebayoran Lama Police Sector in optimizing the performance of Neighborhood Policemen in realizing the security of public order, is a strategy of Kebayoran Lama Police Sector to increase both of individual capabilities of Neighborhood Policemen and institutional empowerment itself.
The research uses a qualitative approach in which data and information is a representation of actual conditions or in accordance with the phenomena. This approach aims to obtain data and objective information through in-depth interview technique (depth interviewing), literature studies, and involved observations (participant observer).
Conclusion from this research is the implementation of Neighborhood Police by community policing approach in the District of Kebayoran Lama has not been reached because there are no standard parameters used to measure. This is caused by the presence of factors that affect both from internal and external. Kebayoran Lama Police Sector efforts in addressing this by building a strategy based on work program, goals, organizational structure, manning, and the stages and organizational transformation.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29697
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elmahery Sri Pratiwy
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kegiatan PKPA bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang dilakukan, memahami tugas dan fungsi Instalasi Farmasi Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, memahami peran dan tanggung jawab apoteker di puskesmas serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang manajerial (perencanaan, pengadaan,penerimaan, penyimpanan, distribusi, pemusnahan, pengendalian dan administrasi) dan farmasi klinis (pengkajian dan pelayanan resep, Pemantauan Terapi Obat (PTO), Pemberian Informasi Obat (PIO), konseling. Tugas khusus yang diberikan berjudul analisis pola peresepan dan identifikasi terjadinya drug related problems pada pasien hipertensi periode agustus 2018. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui masalah pola peresepan dan tanggung jawab apoteker pada pasien hipertensi yang dapat mengakibatkan drug related problems.

ABSTRACT
Pharmacists Internship Working Program at RSUP Fatmawati on Public Health Care of Kebayoran Lama street, Ciputat Raya, South Jakarta. Pharmacists Internship Working Program aims to understand the duties and functions of Pharmacy at Public Health Care of Kebayoran Lama, understand the roles and responsibilities of pharmacists in public health care and to improve their knowledge and skills in managerial (planning, procurement, storage, distribution, extermination, control and administration) and clinical pharmacy (assessment and prescription services, Therapeutic Drug Monitoring, Provision of Drug Information, counseling,. Special assignment given entitled prescription analysis and identification of occurrence of drug related problems in hypertensive patients period september 2018. The purpose of this special task is to investigate prescription problems and pharmacist reseposibilities in hypertensive patients and drug-related problems occur in prescription.

 

"
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>