Ditemukan 203815 dokumen yang sesuai dengan query
Muhamad Alim
"Di tengah peperangan yang kembali berkecamuk antara Israel dan Palestina sejak 7 Oktober 2023, gerakan BDS terus menunjukan eksistensi dan pengaruhnya dalam memobilisasi masyarakat internasional. Ketertarikan publik Internasional terhadap gerakan BDS melalui media sosial mengalami peningkatan secara signifikan. Perang yang terjadi tidak hanya dalam hardpower, tetapi juga softpower melalui media sosial, termasuk Twitter. Perjuangan bangsa Palestina pun dilakukan secara non-violence melalui BDS Movement. BDS menjadi gerakan ekonomi politik internasional yang dinilai efektif menjadi ancaman Israel. Dari latar belakang tersebut, peneliti menganalisis jejaring informasi, aktor berpengaruh dan dampak pemberitaan media terhadap gerakan BDS Movement pada periode 1 Januari-30 Mei 2024 dengan kata kunci #BDSMovement dan #boycottIsrael pada platform Twitter. Penelitian kualitatif ini menggunakan Social Network Analysis Model dan teori Media-Policy Interaction dengan terlebih dahulu mengumpulkan data tweets (crawling data) menggunakan APIs X (Twitter). Lalu data yang terkumpul dianalisis secara tematik dan divisualisasikan menggunakan software NetworkX. Hasil penelitian menemukan terdapat 29.927 tweets dengan 22.056 aktor (nodes) dan 22.710 jaringan (edges). Bulan Mei 2024 Gerakan BDS di twitter meningkat signifikan karena adanya aktivitas boikot yang dilakukan di berbagai institusi perguruan tinggi di dunia. Analisis sentimen menunjukan bahwa terdapat 76,4% merupakan sentimen negatif, 12,6% sentimen positif dan 11% Sentimen netral. Pada penelitian tersebut juga mengungkap bahwa semua publikasi bersifat organik dan tidak terindikasi menggunakan Bot. peneliti mengungkap ada 20 akun twitter yang menjadi pusat penyebaran informasi BDS, satu di antaranya adalah BDS Movement. Peneliti tidak menemukan respons langsung dari Israel, tetapi respons terhadap BDS Movement datang dari Amerika Serikat dan Inggris yang merupakan sekutu dekat Israel. Kampus juga merespons gerakan BDS Movement dengan berbagai cara.
Amid the war that has been raging between Israel and Palestine since October 7, 2023, the BDS movement continues to show its existence and influence in mobilizing the international community. International public interest in the BDS movement through social media has increased significantly. The war is not only in hard power but also soft power through social media, including Twitter. The struggle of the Palestinian people was carried out in non-violence through the BDS Movement. BDS is an international political economy movement that is considered effective as a threat to Israel. From this background, researchers analyzed information networks, influential actors, and the impact of media coverage on the BDS Movement from January 1-May 30, 2024, with the keywords #BDSMovement and #boycottIsrael on the Twitter platform. This qualitative research uses the Social Network Analysis Model and Media-Policy Interaction theory by first collecting tweet data (crawling data) using APIs X (Twitter). Then the collected data was analyzed thematically and visualized using NetworkX software. The results found 29,927 tweets with 22,056 actors (nodes) and 22,710 networks (edges). In May 2024, the BDS movement on Twitter increased significantly due to boycott activities carried out at various higher education institutions in the world. Sentiment analysis showed 76.4% negative sentiments, 12.6% positive sentiments, and 11% neutral sentiments. The study also revealed that all publications were organic and there was no indication of using Bots. researchers revealed that 20 twitter accounts were the center of BDS information dissemination, one of which was the BDS Movement. Researchers did not find a direct response from Israel, but responses to the BDS Movement came from the United States and Britain, which are close allies of Israel. Universities have also responded to the BDS Movement in various ways."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Marvel Krent
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial dan faktor psikologi sosial terhadap perilaku dan gerakan boikot produk pro-Israel pada masyarakat Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan gerakan sosial, tetapi sedikit penelitian yang berfokus pada konteks boikot produk pro-Israel di Indonesia, terlebih yang membedakan aktivitas pembagian informasi dan penerimaan informasi di media sosial. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana aktivitas di media sosial serta faktor psikologi sosial seperti norma pribadi, sikap terhadap boikot, tekanan sosial yang dirasakan mengenai boikot, kesadaran akan konsekuensi dari tidak melakukan boikot, dan persepsi kontrol yang dimiliki dari suatu perilaku dapat memengaruhi perilaku dan gerakan boikot. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM dan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan media sosial dan berpartisipasi dalam gerakan boikot yang diisi oleh 645 responden secara valid. Sementara itu, pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas membagikan informasi di media sosial memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku boikot, sementara aktivitas menerima informasi memerlukan mediasi dari faktor psikologi sosial untuk memengaruhi perilaku boikot. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa media sosial dan faktor psikologi sosial dapat memengaruhi gerakan boikot di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perusahaan dalam menyusun konten media sosial yang bijak, pengembang aplikasi untuk mengembangkan fitur yang mendukung aksi kolektif, dan aktivis untuk menyusun strategi kampanye aksi kolektif yang lebih efektif.
This study aims to analyze the influence of social media usage and social psychological factors on the behavior and movement of boycotting pro-Israel products among Indonesian society. The background of this research is the increasing use of social media as a tool for voicing social movements, but there is limited research focusing on the context of boycotting pro-Israel products in Indonesia, especially distinguishing between information sharing and information receiving activities on social media. This study explores how activities on social media and social psychological factors such as personal norms, attitudes towards boycotts, subjective norms, awareness of the consequences, and perceived behavioral control can influence boycott behavior and movement. The methodology of this study employs a quantitative approach using PLS-SEM and a qualitative approach using content analysis. Quantitative data collection was conducted by distributing online questionnaires to Indonesians actively using social media and participating in the boycott movement, with 645 valid responses collected. Meanwhile, qualitative data collection was carried out through interviews with 30 respondents. The results show that information sharing activities on social media have a direct impact on boycott behavior, while information receiving activities require mediation from social psychological factors to influence boycott behavior. Additionally, this study indicates that social media and social psychological factors can influence boycott movements in Indonesia. This research is expected to provide practical guidance for companies in creating sensible social media content, application developers in creating features that support collective action, and activists in devising more effective collective action campaign strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Charles Pramudana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial dan faktor psikologi sosial terhadap perilaku dan gerakan boikot produk pro-Israel pada masyarakat Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan gerakan sosial, tetapi sedikit penelitian yang berfokus pada konteks boikot produk pro-Israel di Indonesia, terlebih yang membedakan aktivitas pembagian informasi dan penerimaan informasi di media sosial. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana aktivitas di media sosial serta faktor psikologi sosial seperti norma pribadi, sikap terhadap boikot, tekanan sosial yang dirasakan mengenai boikot, kesadaran akan konsekuensi dari tidak melakukan boikot, dan persepsi kontrol yang dimiliki dari suatu perilaku dapat memengaruhi perilaku dan gerakan boikot. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM dan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan media sosial dan berpartisipasi dalam gerakan boikot yang diisi oleh 645 responden secara valid. Sementara itu, pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas membagikan informasi di media sosial memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku boikot, sementara aktivitas menerima informasi memerlukan mediasi dari faktor psikologi sosial untuk memengaruhi perilaku boikot. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa media sosial dan faktor psikologi sosial dapat memengaruhi gerakan boikot di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perusahaan dalam menyusun konten media sosial yang bijak, pengembang aplikasi untuk mengembangkan fitur yang mendukung aksi kolektif, dan aktivis untuk menyusun strategi kampanye aksi kolektif yang lebih efektif.
This study aims to analyze the influence of social media usage and social psychological factors on the behavior and movement of boycotting pro-Israel products among Indonesian society. The background of this research is the increasing use of social media as a tool for voicing social movements, but there is limited research focusing on the context of boycotting pro-Israel products in Indonesia, especially distinguishing between information sharing and information receiving activities on social media. This study explores how activities on social media and social psychological factors such as personal norms, attitudes towards boycotts, subjective norms, awareness of the consequences, and perceived behavioral control can influence boycott behavior and movement. The methodology of this study employs a quantitative approach using PLS-SEM and a qualitative approach using content analysis. Quantitative data collection was conducted by distributing online questionnaires to Indonesians actively using social media and participating in the boycott movement, with 645 valid responses collected. Meanwhile, qualitative data collection was carried out through interviews with 30 respondents. The results show that information sharing activities on social media have a direct impact on boycott behavior, while information receiving activities require mediation from social psychological factors to influence boycott behavior. Additionally, this study indicates that social media and social psychological factors can influence boycott movements in Indonesia. This research is expected to provide practical guidance for companies in creating sensible social media content, application developers in creating features that support collective action, and activists in devising more effective collective action campaign strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ainun Chandrayu Mayeswari
"Serangkaian penyerangan dan pengepungan di Gaza yang dilakukan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 lalu menyebabkan aksi boikot konsumen kembali muncul dan dilakukan oleh masyarakat dunia, salah satunya di Indonesia. Konsumen di Indonesia melakukan boikot kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap menunjukkan dukungannya kepada Israel. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aksi boikot konsumen sebagai bentuk partisipasi politik merujuk pada teori Micheletti tentang konsumerisme politik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada aksi boikot Israel, masyarakat sebagai konsumen telah memanfaatkan pasar sebagai arena politiknya. Namun, berbeda dengan aksi boikot konsumen pada umumnya, aksi boikot Israel memiliki motivasi agama dibelakangnya yang mendorong konsumen di negara mayoritas Muslim, seperti Indonesia dalam melakukan aksi boikotnya. Berbagai perusahaan terdampak di Indonesia pun memberikan respons dengan melakukan beberapa strategi, seperti bekerja sama dengan organisasi dan lembaga keagamaan dan melakukan strategi stonewall dalam mengatasi aksi boikot Israel yang terjadi di Indonesia.
A series of attacks and sieges in Gaza carried out by Israel on October 7th, 2023 caused consumer boycotts to emerge again and were carried out by the world community, one of which was in Indonesia. Consumers in Indonesia are boycotting companies that are seen as showing their support for Israel. This research aims to explain consumer boycotts as a form of political participation referring to Micheletti's theory of political consumerism using a qualitative approach. This research shows that during the boycott of Israel, people as consumers have used the market as their political arena. However, unlike consumer boycotts in general, Israel's boycott has a religious motivation behind it, which encourages consumers in Muslim-majority countries, such as Indonesia, to carry out boycotts. Various affected companies in Indonesia also responded by implementing several strategies, such as collaborating with religious organizations and institutions and implementing a stonewall strategy to overcome the Israeli boycott that occurred in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Prita Putri Wulandari Wibawa
"Konflik Rusia-Ukraina menciptakan dampak yang merugikan bagi Ukraina karena adanya serangan secara umum oleh Rusia sejak Januari 2022 dan memicu kampanye boikot digital oleh Ukraina melalui situs web Boycottrussia.info yang dibuat pada tahun 2023 oleh pengembang perangkat lunak asal Ukraina, ralabs.org. Situs web tersebut berisikan berbagai macam bentuk informasi terkait seruan boikot secara digital terhadap Rusia. Penelitian ini mengidentifikasi gambar digital pada situs web dan interpretasi makna yang tertulis pada seruan kampanye. Penelitian ini menggunakan kerangka teoritis kampanye digital oleh Bennet dan Segerberg tahun (2013) dan Analisis Wacana Kritis oleh Fairclough tahun (1989) untuk menganalisis dimensi narasi kampanye boikot digital melalui sumber data penelitian yang diambil dari portal Boycottrussia.info dengan jumlah 8 templat gambar kampanye pada situs web yang memiliki makna berbeda dari total 15 gambar templat. Penelitian ini menggunakan metode analisis Kualitatif dengan tahapan analisis data, deskripsi hasil penelitian, dan kesimpulan akhir. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran kampanye boikot digital pada isu konflik regional.
The Russia-Ukraine conflict has had detrimental effects on Ukraine due to widespread attacks by Russia since January 2022, which triggered a digital boycott campaign by Ukraine through the website Boycottrussia.info, created in 2023 by Ukrainian software developers ralabs.org. This website contains various forms of information related to the digital boycott calls against Russia. This study identifies digital images on the website and interprets the meanings conveyed by the campaign messages. The research employs the theoretical framework of digital campaigns by Bennet and Segerberg (2013) and Critical Discourse Analysis by Fairclough (1989) to analyse the narrative dimensions of the digital boycott campaign using data sourced from the Boycottrussia.info portal. It examines 8 campaign image templates on the website with different meanings out of a total of 15 image templates. The study utilises a qualitative analysis method involving data analysis, description of research findings, and final conclusions. This research aims to provide insights into the role of digital boycott campaigns in regional conflict issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Andhika Ega Praditya
"Penelitian ini membahas mengenai pemilihan umum dan gerakan lingkungan di India. Sejak kemerdekaan India pada tahun 1947, orientasi utama pembangunan di India adalah merekonstruksi perekonomian dalam negeri dan ketahanan pangan, sedangkan sektor pertanian dan pengelolaa sumber daya air terpuruk akibat kelemahan dalam hal investasi dan inovasi. Kondisi ini kemudian menimbulkan krisis sumber daya air akibat dari kelemahan tata kelola dari pemerintah. Odisha merupakan negara bagian di wilayah timur India yang dilanda krisis sumber daya air berkepanjangan. Gerakan “No Water No Votes” merupakan sebuah gerakan boikot yang hadir sebagai upaya dari penduduk Odisha untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum Lok Sabha 2019. Dengan pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini digunakan konsep Protest Voting yang dikemukakan oleh Alvarez, Kiwet, dan Nunez untuk menjelaskan bagaimana Gerakan “No Water No Votes” dapat mempengaruhi hasil pemilihan umum India di Odisha 2019. Melalui dua indikator di dalam konsep tersebut, blank, null, and spoiled ballots, dan None of the Above. Penelitian ini menemukan bahwa, Gerakan “No Water No Votes” berhasil mempengaruhi penurunan perolehan suara partai Biju Janata Dal (BJD) pada pemilihan umum 2019. Partai BJD merupakan partai regional yang mendominasi di Odisha selama hampir dua dekade.
This study discusses the general election and environmental movement in India. Since India's independence in 1947, the main orientation of development in India has been to reconstruct the domestic economy and food security, while the agriculture and water resources management sectors have suffered from weaknesses in investment and innovation. This condition then led to a water resources crisis as a result of weak governance from the government. Odisha is a state in eastern India that has been hit by a prolonged water resource crisis. "No Water No Votes" movement is a boycott movement that was present as an effort from the Odisha people to influence the results of the 2019 Lok Sabha general election. With a qualitative approach, this study using Protest Voting concept by Alvarez, Kiwet, and Nunez to explain how the "No Water No Votes” movement can affect the outcome of the Indian general election in Odisha 2019. Through the two indicators in the concept, blank, null, and spoiled ballots, and None of the Above. This study found that, the "No Water No Votes" movement succeeded in influencing the decline in the Biju Janata Dal (BJD) party's vote acquisition in the 2019 general election. The BJD party was the regional party that dominated in Odisha for almost two decades."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutiara Arum Prawira Negara
"Terjadinya isu-isu sosial dalam beberapa waktu terakhir telah membangkitkan dorongan untuk berpartisipasi dalam aksi boikot sebagai suatu bentuk protes. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara norma sosial, dioperasionalisasikan menjadi norma injunctive dan norma deskriptif, dan motivasi boikot. Peneliti menduga bahwa terdapat hubungan antara norma sosial dan motivasi boikot. Untuk menguji hipotesis tersebut, 170 orang berusia antara 18 dan 64 tahun dan berdomisili di wilayah Jabodetabek direkrut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Ditemukan bahwa norma injunctive dan norma deskriptif memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi boikot. Namun demikian, terdapat variasi kekuatan hubungan norma sosial dengan berbagai jenis motivasi untuk berpartisipasi dalam aksi boikot.
The occurrence of social issues in recent times has generated the urge to participate in boycotts as a form of protest. This study aims to examine the relationship between social norms, specifically injunctive norms and descriptive norms, and boycott motivations. The researcher hypothesized that there is a correlation between social norms and boycott motivation. To test the hypothesis, 170 people aged between 18 and 64 years old and residing in the Greater Jakarta area were recruited to participate in this study. The method used in this study was correlational analysis. The results of the analysis showed that the research hypothesis was accepted. It was found that injunctive norms and descriptive norms have a significant relationship with boycott motivation. However, there were variations in the strength of the relationship between social norms and different types of motivation to participate in boycotts."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Handrini Ardiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penyelarasan bingkai pada gerakan separatisme media sosial dengan melakukan studi pada #FreeWestPapua di Twitter. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis jaringan media sosial dan analisis pembingkaian untuk big data menggunakan topic model pada 27.126 kata yang digunakan untuk melakukan pembingkaian serta melakukan uji signifikansi terhadap keselarasan bingkai pada jaringan #FreeWestPapua. Hasil pelitian ini mengungkapkan bahwa keempat jenis strategi penyelarasan bingkai Snow ditemukan pada jaringan #FreeWestPapua di Twitter. Keempat strategi penyelarasan pembingkaian yang ditemukan pada jaringan tersebut ada;ah strategi penyelarasan bingkai dengan cara menjembatani antar bingkat, strategi frame amplification, frame extention dan frame transformation. Sementara berdasarkan analisis korelasi keselarasan bingkai tersebut menunjukkan signifikansi negatifyang menunjukkan keberadaan bingkai diagnostik.
This study aims to determine the frame alignment strategy separatism movement on social media by conducting a study on #FreeWestPapua on Twitter. The research was conducted using social media network analysis methods and framing analysis for big data using a topic model of 27,126 words used for framing and testing the significance of frame alignment on the #FreeWestPapua network. The results of this study found that all four types of Snow frame alignment strategies are found on the #FreeWestPapua network on Twitter. They are frame bridging, frame amplification, frame extention and frame transformation. Meanwhile, based on the correlation analysis, the alignment of the frame shows a negative significance which indicates the existence of a diagnostic frame."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Gilang Rahmat Hastanto
"Penelitian ini menggunakan metode calendar-time portfolio untuk melihat bagaimana dampak boikot terhadap kinerja saham jangka panjang perusahaan yang produknya menjadi sasaran boikot. Dengan mengumpulkan data harga saham dari perusahaan yang terkena dampak selama satu tahun setelah MUI merilis Fatwa nomor 83 tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, data kemudian diolah dengan metode calendar-time portfolio untuk menemukan abnormal return. Hasilnya menunjukkan bahwa boikot terhadap produk yang diduga berafiliasi dengan Israel menghasilkan abnormal return harian negatif sebesar -0,26% dan signifikan secara statistik. Orisinalitas penelitian ini adalah untuk mempertimbangkan efek jangka panjang boikot terhadap harga saham.
This study uses the calendar-time portfolio method to see how the impact of the boycott on the long-term stock performance of companies whose products are the targets of the boycott. By collecting stock prices data from affected company for one year after MUI released Fatwa number 83 of 2023 concerning the Law on Support for the Palestinian Struggle, the data then processed with calendar-time portfolio method to find abnormal return. The result shows that the boycott on products that suspected of being affiliated with Israel resulted in a negative daily abnormal return of -0.26% and was statistically significant. The originality of this study is to consider long-term effect of boycott on stock prices."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andes Masyri Hidayat
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemakaian media sosial Twitter dalam kehidupan masyarakat. Pemakaian twitter dengan akses yang tidak terbatas membuat aliran komunikasi semakin mudah.Peningkatan penggunaan Twitter semakin mempermudah individu untuk mengekspresikan diri. Twitter juga dapat turut mendorong tumbuhnya gerakan sosial politik. Salah satu gerakan sosial yang tumbuh melalui media sosial twitter adalah Gerakan Sosial #saveKPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi media sosial dalam mendukung suatu gerakan sosial dan menganalisa suatu topik di dalam twitter dalam membangkitkan gerakan sosial di dunia nyata. Terdapat beberapa teori yang mendukung penelitian ini yaitu, media baru, media massa di Internet, computer mediated communication (CMC), masyarakat jaringan, Word of Mouth, sosiologi, dan civil society.
Proses komunikasi di dalam media sosial Twitter ini meneguhkan asumsi dari sebuah konsep teori Word of Mouth (WOM), bagaimana media sosial Twitter ini berperan menyebarkan informasi secara cepat dan berdampak secara luas. Secara informal muncul para pemilik akun yang berperan sebagai pemimpin opini. Para pemimpin opini ini mempunyai dua peranan utama, yaitu menggerakkan proses penguatan pemikiran melalui pesan-pesan berbentuk fakta dan opini, serta memobilisasi para pengikut opini melalui pesan-pesan berbentuk pengumuman dan ajakan untuk turut berperan aktif dalam aksi di dunia nyata. Dengan adanya para pemimpin opini yang menjalankan peran-peran tersebut, individu-individu yang terlibat dalam gerakan sosial #saveKPK di dunia maya dapat dimobilisasi untuk turut berperan aktif dalam aksi gerakan sosial #saveKPK di dunia nyata, yaitu melalui kegiatan yang disebut "Semut Rangrang".
The study was based on the phenomenon of the use of social media Twitter in the public life. The use of internet with no limit for its access has made communication flow easier and more freely-open knowledge and information. The rise in use of Twitter has made personal expression of opinion by individuals easier. Twitter has also induced the rise of various socio-political movements. One of these social movements using Twitter was #saveKPK movement. The objective of the study was to investigate the functions of social media in supporting a social movement and to analyse a topic in Twitter which enhance the rise of social movement in the actual world. There were a number of theories supporting the study such as new media, mass media in the internet, computer mediated communication (CMC), network society, Word of Mouth, sociology, civil socitety, and social movement. Communication process in the media has verified the assumption taken from the word mouth theory demonstrating the role of Twitter in fast dissemination of information with widespread impact. Although formally the social movement through Twitter has no leader, informally a few accounts rose as the opinion leaders. These opinion leaders had two main functions: to induce the process of strengthening the ideas by providing messages in the forms of facts and opinions, as well as to mobilize the opinion followers by providing messages in the forms announcements and invitations to participate in the actual actions in the real life. The presence of these opinion leaders with such functions, have enabled individuals involved in the social movement #saveKPK in the cyber world to be mobilised to participate actively in the real world actions, such as through "Semut Rangrang" activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library