Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Kreasih
"Berbagai penelitian mengenai relasi hubungan dalam keluarga dengan risiko remaja terjerumus dalam kenakalan remaja menemukan adanya faktor proteksi dan risiko. Semakin tinggi faktor proteksi maka faktor risiko akan semakin menurun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan faktor proteksi dan menurunkan faktor risiko adalah perubahan perilaku pola komunikasi dalam keluarga. Studi baseline penelitian ini menemukan bahwa dengan memperbaiki komunikasi maka keberfungsian keluarga akan lebih baik dan kemudian berdampak kepada ketahanan remaja terhadap napza. Penelitian ini menggunakan model intervensi berbasis keluarga (Family United) yang disusun oleh BNN dan UNODC. Partisipan pada penelitian ini yaitu 8 (delapan) remaja rentan usia 14-18 tahun bersama dengan keluarganya yang berdomisili di Desa Dukong. Intervensi dilaksanakan selama 4 (empat) sesi selama 4 (empat) hari. Instrumen yang digunakan yaitu Anti Drugs Scale, Family Assessment Device dan behavioral checklist untuk mengukur perubahan perilaku komunikasi dalam keluarga dan perilaku remaja untuk menolak napza. Perilaku komunikasi keluarga setelah 4(empat) minggu setelah intervensi menurun daripada sesaat setelah intervensi. Sedangkan perilaku remaja untuk menolak napza setelah intervensi dan 4 (empat) minggu setelah intervensi cenderung menetap. Hasil uji beda menunjukkan skor anti drugs scale (p<0.001) setelah dan sebelum intervensi diberikan. Sedangkan hasil uji beda post-test dan pre-test keberfungsian keluarga menunjukkan (p<0.001) dari sisi orangtua dan dari sisi remaja.

Various studies on the relationship between family relationships and the risk of adolescents falling into juvenile delinquency have found that there are protective and risk factors. The higher the protection factor, the lower the risk factor. One of the efforts that can be made to increase protection factors and reduce risk factors is to change the behavior of communication patterns in the family. The baseline study of this research found that by improving communication, family functioning will be better and then have an impact on adolescents' resilience to drugs. This study used a family-based intervention model (Family United) developed by BNN and UNODC. The participants in this study were 8 (eight) vulnerable adolescents aged 14-18 years along with their families who live in Dukong Village. The intervention was carried out for 4 (four) sessions over 4 (four) days. The instruments used were Anti Drugs Scale, Family Assessment Device and behavioral checklist to measure changes in family communication behavior and adolescent behavior to refuse drugs. Family communication behavior after 4 (four) weeks after the intervention decreased than immediately after the intervention. Meanwhile, adolescents' behavior to refuse drugs after the intervention and 4 (four) weeks after the intervention tended to stay the same. T-test results showed anti-drugs scale scores (p<0.001) after and before the intervention was given. While the results of the post-test and pre-test difference test of family functioning showed (p<0.001) from the parent's side and from the teenager's side."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Asri Nurani
"Perubahan pada masa remaja merupakan risiko yang menyebabkan remaja berperilaku negatif seperti peyalahgunaan NAPZA. Karya Ilmiah Akhir ini menggambarkan program Keluarga Untuk Remaja Sehat (KUAT) sebagai strategi intervensi pelayanan dan asuhan keperawatan komunitas dalam pengendalian risiko penyalahgunaan NAPZA melalui integrasi teori manajemen keperawatan, community as partner, family centre nursing dan health promotion model di Kelurahan Cisalak Pasar Depok. Pengkajian dilakukan dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran angket pada 72 remaja. Bentuk intervensi yang digunakan yaitu pembentukan kelompok, promosi kesehatan, konseling, dan terapi keluarga. Hasil dari program KUAT teridentifikasi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok remaja dan kelompok pendukung KUAT.
Simpulan dari karya ilmiah akhir ini adalah program KUAT efektif dan aplikatif digunakan dalam pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan pengendalian penyalahgunaan NAPZA bagi remaja. Rekomendasi penulis yaitu perlunya program pengendalian risiko penyalahgunaan NAPZA bagi remaja di tatanan masyarakat yang melibatkan perawat komunitas secara aktif, khususnya di wilayah Kota Depok.

Changes in adolescence are risk that causing them behave negatively including drug abuse. This scientific paper is describe about Keluarga Untuk Remaja Sehat (KUAT) program as an intervention strategy in community nursing care for risk control of drug abuse through the integration of the theories nursing management, community as partner, family center nursing, and health promotion model at Kelurahan Cisalak Pasar, Depok. Assessment was done through intrerviews, observations and questioners to 72 adolescents. Forms of KUAT’s intervention are self help group, support group, health promotion, counseling, and family therapy. Result of KUAT program is the increasing of group’s knowledge, attitude and behavior.
Conclusion is that KUAT as a strategy of intervention was effective and aplicable to use in the management of service and nursing care for controlling the drug abuse risk in adolescent. It is reccomended that risk control of drug abuse program is needed for adolescent especially at the community in order to involve community nurses actively, especially in Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reni Chairani
"Remaja jalanan sebagai kelompok marginal kesehatan sangat rentan terhadap masalah penyalahgunaan NAPZA. Kondisi inilah yang menyebakan remaja jalanan membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus, salah satunya pelayanan keperawatan komunitas yang dilakukan bersama lintas sektor dan masyarakat sebagai mitra. Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi dapat digunakan sebagai pendekatan saat memberikan layanan keperawatan, yang dapat meningkatkan perilaku adaptif remaja jalanan dan ketangguhan keluarga dalam pencegahan risiko penyalahgunaan NAPZA, sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Desain penelitian adalah penelitian operasional dengan tiga tahap: tahap I identifikasi masalah, tahap II pengembangan model dan modul, tahap III uji coba Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi dengan menggunakan studi penelitian kuantitatif quasy experiment pre-post test with control group, responden remaja jalanan yang masih pulang ke rumah (children on the street) di Jabodetabek.
Uji statistik yang digunakan adalah chi square, regresi logistik, t-test, man u whitney, wilcoxon, dan regresi linear. Model intervensi berjenjang Ampibi yang dilengkapi dengan 3 buku saku dan 1 buku kerja, dikembangkan berdasarkan hasil studi literatur, studi pendahuluan, penelitian tahap I, expert review, content dan construct validity, yang menggunakan integrasi teori model sistem dan pencapaian tujuan, serta teori model sosial ekologi. Bentuk intervensi keperawatan yang diberikan adalah edukasi, layanan konseling, pembinaan, pendampingan, dan kunjungan rumah.
Hasil analisis membuktikan bahwa ada peningkatan yang sangat bermakna skor rerata perilaku adaptif remaja jalanan dan ketangguhan keluarga terkait upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA setelah diterapkan Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi. Keberhasilan penerapan model ini diharapkan menjadi salah satu model pelayanan keperawatan komunitas untuk remaja jalanan.

Street teenagers as a marginalized health group are prone to drug abuse problems. This condition causes street teenagers require special attention and service, particularly community nursing services carried out together across sectors and communities as partners. The Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model can be used as an approach for providing nursing services, which may improve adaptive behavior of street teenagers and family resilience in preventing the risk of drug abuse.
The operational research design was used with three phase: First phase was problem identification, second phase was model and module development, and third phase tried out Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model using quantitative research study with quasi-experiment pre-post test in control group. The respondents were street teenagers in Jabodetabek living at home.
The statistical tests used were chi square, logistic regression, t-test, man u whitney, wilcoxon, and linear regression. The Ampibi Multilevel Intervention Model is equipped with 3 pocket books and 1 workbook, which were developed based on the results of literature studies, preliminary studies, first phase research, expert review, content and construct validity. They used the integration of system model theory and goals achievement, as well as social model theory ecology. The nursing intervention provided education, counseling service, coaching, mentoring, and home visits.
The analysis results reveals very significant increase in the mean score of street tenagers adaptive behavior and family resilience related to drug abuse prevention efforts, after the Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model is implemented. The effectiveness of application of s model is expected to be one of the models of community nursing services for street teenagers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2764
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsafitri
"Sejak program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sejahtera (P2WKSS) diimplementasikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial Kabupaten Bogor turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program WRSE yang menyasar perempuan pencari nafkah utama dan/atau pembantu pencari nafkah dalam rumah tangga miskin. Namun, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Bogor di tahun 2019 berada di posisi terendah kedua di Provinsi Jawa Barat, yang salah satunya menunjukan masih terdapat ketimpangan distribusi pendapatan antara perempuan dan laki-laki. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pelaksanaan program WRSE di Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data gabungan atau mixed methods. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program belum mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan perempuan di Kabupaten Bogor karena tidak memenuhi kebutuhan strategis gender. Faktor lainnya ialah pada saat pelaksanaan program tidak menyediakan Tempat Penitipan Anak (TPA), keterbatasan pemberian modal awal untuk usaha, jangka waktu pelatihan keterampilan terlalu pendek, dan tidak dilakukan monitoring lanjutan.

Ever since the Bogor Regency Department of Women Empowerment, Child Protection, Human Population Control, and Family Planning (DP3AP2KB) implement the Increasing Role of Women Towards a Prosperous Family (P2WKSS) program, the Bogor Regency Department of Social Service has participated in organizing women's economic empowerment through the Socio-Economic Vulnerable Women (WRSE) program. The program targets women who classified as the primary breadwinners and assistant breadwinners in poor households. However, Bogor Regency's Gender Empowerment Index (IDG) in 2019 was at the second-lowest in West Java Province, showing inequality in income distribution between women and men. Therefore, this study analyzes the implementation results of the Socio-Economic Vulnerable Women (WRSE) program in the Bangunjaya Village, Cigudeg District, Bogor Regency using the Context, Input, Process, Product (CIPP) evaluation model. This research conducted post-positivist approach which combined qualitative and quantitative data collection techniques. This research collects data through semi-structured in-depth interviews, document studies, and surveys. The result shows that the program has not reduced women's poverty in Bogor Regency because the program design does not meet gender strategic need. Also, during the program implementation, it did not provide a Child Care Center (TPA), has limited initial capital for businesses, the period of skills training was too short, and further monitoring was not carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryanti
"Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah kompleks dan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan dan sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kerja sama komunitas untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga dengan menjabarkan program kemitraan BNN dengan PKK serta proses pencegahan berbasis komunitas di Kecamatan Kalideres. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan BNN dengan PKK secara langsung menghasilkan pembentukan kader pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga. Proses pencegahan dilaksanakan berbasis komunitas melalui PKK dan kader PKK sebagai agen perubahan sosial. Kerja sama komunitas untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dilakukan 'oleh dan untuk masyarakat'.

Drug abuse is a complex issue and causes other health and social problems. This study to understand the community 39 s cooperation to family based drug abuse prevention by describing BNN partnership program with PKK and community based prevention process in Kalideres Subdistrict. The method used was qualitative with descriptive analysis technique.
The results showed that BNN 39 s partnership with PKK directly resulted the forming of special cadres of family based drug abuse prevention. The prevention process is community based through PKK and PKK cadres as agents of social change. Community cooperation for the prevention of drug abuse is done ldquo by and for community .
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kodir Jaelani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan Tangkap PUMP PT tahun 2012 terhadap pendapatan nelayan kabupaten Belitung dan menilai kinerja program tersebut. Analisis terhadap pendapatan digunakan metode selisih dalam selisih serta regresi linier berganda. Untuk menganalisis kinerja digunakan metode Importance-Performance Analysis IPA. Hasil analisis menunjukkan bahwa program PUMP meningkatkan rata-rata pendapatan nelayan penerima bantuan sebesar Rp 394.380,00/bulan pada tahun 2016. Sedangkan dari analisis regresi menunjukkan bahwa bantuan PUMP, modal melaut dan pengalaman nelayan berdampak positif signifikan terhadap pendapatan nelayan. Akan tetapi, dari temuan penelitian ini sepertinya bantuan PUMP PT tidak berdampak besar terhadap peningkatan pendapatan nelayan. Beberapa kinerja program masih perlu ditingkatkan agar berjalan lebih baik.

This study aims to analyze the impact of The Mina Rural Business Development Program of Capture Fishery PUMP PT 2012 against the fishermen's income and program's performance. The impact on the fishermen's income, analyzed by difference in difference method and multiple linear regression. The Program's performance analyzed by The Importance Performance Analysis IPA method. The result showed that the Program has increasing average of the fishermen's income Rp 394,380.00 month in 2016. While the regression analysis showed that the PUMP PT aid, fishing capital and fishing experience has a significant positive impact on the fishermen's income. However, from this study the PUMP PT seem does not have a major impact on increasing fishermen's income. Some of the program's performance needs to be improved for better result.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Sophiarany
"Penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012 sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, kriminalitas, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor individu, keluarga, dan lingkungan dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA pada remaja yang bersekolah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara pada tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar/Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011. Sampel berjumlah 5999 responden, berstatus remaja yang bersekolah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara yang berusia 10-24 tahun.
Hasil penelitian ini adalah ditemukannya faktor individu yang berhubungan dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, status merokok, status minum alkohol, dan usia pertama minum alkohol; faktor keluarga, yaitu pekerjaan ayah, ayah melakukan penyalah guna NAPZA, dan saudara kandung penyalah guna NAPZA; faktor lingkungan lokal, yaitu teman sebaya penyalah guna NAPZA dan ketersediaan NAPZA. Penelitian ini menemukan bahwa risiko lebih tinggi untuk penyalahgunaan NAPZA ditemukan pada remaja berada pada usia 17-24 tahun, jenis kelamin lelaki, pendidikan tinggi, perokok, peminum alkohol, usia minum alkohol yang semakin dini, ayah yang tidak bekerja, ayah yang menyalahgunakan NAPZA, saudara kandung yang menyalahgunaka NAPZA, teman sebaya yang menyalahgunakan NAPZA, serta NAPZA yang tersedia di lingkungan tempat tinggal.

The increase of drug abuse among adolescents keeps getting higher from 2010 to 2011, thus creating many health, crime, and social issues. This research aims to see the relationship between individual, family, and environment factors with the drug abuse behaviors among school adolescents in the Provinces of DKI Jakarta, East Java, and North Sumatra in the year 2011. This research is a quantitative study, with a cross-sectional design and uses secondary data from Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar/Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011. The sample amounts to 5999 respondents with the status of school adolescents in DKI Jakarta, East Java, and North Sumatra, ranging from 10-24 years of age.
The result of this research is to find individual factors that associate with the drug abuse behaviors among adolescents, which are age, gender, education, cigarettes consumptions, alcohol consumptions, and the first age of alcohol consumptions; family factors, which are occupation of father, father's drug abuse, and siblings's drug abuse; local environment factors, which is peers's drug abuse and the availability of drugs. This research found that the risk of drug abuse is higher for adolescents around the age of 17-24 years old, male, high education, smokers, consumes alcohol, early age of alcohol consumption, unemployed father, father abuses drug, siblings abuse drug, peers abuse drug, and drug is available in the local environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netismar
"ABSTRAK Penyalahgunaan NAPZA/rokok pada remaja di SMK
Kecamatan Cimanggis Depok Risiko penyalahgunaan NAPZA/rokok pada remaja terus meningkat, hal ini dapat memberikan dampak negatif pada remaja baik pada fisik, psikologis, ekonomi dan social
remaja. Kondisi ini membutuhkan intervensi yang dapat mencegah risiko penyalahgunaan NAPZA/rokok pada remaja. Karya Ilmiah ini bertujuan umtuk memberikan gambaran dan pengaruh pelaksanaan intervensi MASBRO (Mari Ayo Sadari Bahaya Rokok) dan sebagai
bentuk intervensi keperawatan komunitas pada remaja. Pelaksanaan intervensi MASBRO dilakukan di komunitas khususnya seting sekolah dan keluarag selama 6 bulan. Hasil
intervensi MASBRO menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengatahuan, sikap, dan keterampilan terhadap pencegahan risiko penyalahgunaan NAPZA/rokok sebelum dan
sesudah intervensi (p value= 0.000). Intervensi dapat dipalikasikan sebagai salah satu upaya
pencegahan risiko penyalahgunaan NAPZA/rokok pada remaja di sekolah.

ABSTRACT
The risk of drug / smoking abuse in adolescents was increasing, this condition may cause
negative impact on physical, psychological, economic and social of adolescents. This
condition requires interventions that can prevent the risk of drug / cigarette abuse in
adolescents. This Final paper aims to provide an overview and influence of the
implementation of the intervention of MASBRO (Let's Realize the Dangers of Cigarettes)
and as a form of community nursing intervention in adolescents. The implementation of the
MASBRO intervention was carried out in the community, especially the school settings and
family planning for 6 months. The results of the MASBRO intervention showed an increase
in the average knowledge, attitudes, and skills to prevent the risk of drugs / cigarettes abuse
before and after the intervention (p value = 0.000). MASBRO implementation efectively
increase of knowledge, attitudes, and skills to prevent the risk of drug/cigarette abuse. This
Interventions should be sustainable in order to prevent the risk of drug abuse / cigarettes for
teenagers in the school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Eka Sary
"World Drug Report, laporan tahunan United Nation Office on Drug and Crime (UNODC) 2018 menyebutkan bahwa pada tahun 2016 dari sekitar 275 juta penduduk dunia atau 5, 6 % dari populasi global yang berusia 15-64 tahun menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (NAPZA) sekali dalam hidup mereka. Sekitar 31 jutanya adalah penyalahguna narkoba yang mungkin memerlukan perawatan. Tanggung jawab terpenting dari pemberi pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit adalah memberikan asuhan dan pelayanan pasien yang efektif dan aman. Panduan praktik klinis yang tertuang dalam clinical pathway merupakan salah satu upaya untuk menjamin kualitas perawatan pada pasien. Clinical pathway adalah salah satu alat manajemen perawatan yang banyak dipakai oleh pemberi layanan kesehatan dimana clinical pathway berpotensi mengurangi variasi layanan yang tidak perlu sehingga dapat meningkatkan outcome klinis dan juga penghematan pemakaian sumber daya (finansial). Penerapan Clinical pathway pada terapi detoksifikasi penyalahgunaan NAPZA/adiksi berpotensi memberi peluang untuk meningkatkan kualitas perawatan dengan biaya yang sama. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan rumah sakit memanfaatkan suatu sistem yang dapat mengakomodasi penambahan variasi dalam perawatan dan memudahkan evaluasi pelayanan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sebuah prototipe clinical pathway berbasis elektronik untuk perawatan pasien penyalahguna NAPZA dengan berbasis web. Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode prototipe dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pengguna sistem dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah terbangunnya prototipe sistem yang dapat memberikan informasi tingkat kepatuhan PPA dan merekam variasi yang ada selama perawatan s harus dikembangkan sesuai dengan komponen.

Th World Drug Report, 2018 annual report of the United Nations Office on Drug and Crime (UNODC) states that in 2016 out of around 275 million world population or 5, 6% of the global population aged 15-64 years use narcotics, psychotropic substances and addictive substances others (drugs) once in their lives. Around 31 million are drug abusers who may need treatment. The most important responsibility of health care providers, especially hospitals, is to provide effective and safe care and patient care. The clinical practice guide contained in the clinical pathway is an effort to ensure the quality of care for patients. Clinical pathway is one of the care management tools that is widely used by health care providers where the clinical pathway has the potential to reduce unnecessary variations in services so that it can improve clinical outcomes and also reduce the use of resources (financial). The application of Clinical Pathways to drug abuse / addiction detoxification therapy has the potential to provide an opportunity to improve the quality of care at the same cost.Information technological advances allow hospitals to utilize a system that can accommodate additional variations in care and facilitate evaluation of services provided. The purpose of this research is to design and create an electronic-based clinical pathway prototype for the treatment of web-based drug users. System design is done by using a prototype method and data collection is done by interviewing system users and observations. The results of this study are the establishment of a system prototype that can provide information on the level of PPA compliance and record variations that exist during treatmente focus of this study is the freshman student of Faculty of Psychology at University of Indonesia experience of acquiring, evaluating and using information, when "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>