Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nauraa Silva Rachelya Rahman
"Jumlah lansia dunia diperkirakan akan terus meningkat dan menyebabkan membludaknya jumlah populasi lansia. Sementara, angka kelahiran tidak meningkat sehingga struktur populasi menjadi piramida terbalik dan hal ini disebut sebagai ancaman “Silver Tsunami”. Fenomena ini dapat membawa manfaat ataupun beban. Jika masyarakat dapat memahami lansia dengan lebih baik, lansia dapat menjalani penuaan secara optimal tanpa menjadi beban. Penuaan secara optimal disebut juga dengan successful aging. Agar successful aging tercapai, lansia butuh pengertian dari lingkungan, terutama keluarga. Penelitian ini bertujuan memahami successful aging dari sudut pandang generasi lansia maupun generasi anak dewasa. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang membandingkan persepsi dari enam dimensi successful aging, yaitu physical health, cognitive health, social engagement, positive attitude, independence, dan spirituality. Jumlah partisipan penelitian ini adalah 78 partisipan generasi lansia dan 75 partisipan generasi anak dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi yang dianggap paling penting menurut generasi lansia maupun anak dewasa adalah spirituality. Dari hasil t-test, ditemukan empat dimensi yang dipersepsikan berbeda kepentingannya oleh generasi lansia dan anak dewasa, yaitu social engagement, positive attitude, independence, dan cognitive health secara signifikan. Sementara itu, dimensi physical health dan spirituality tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya edukasi bagi masyarakat tentang kebutuhan lansia agar dapat menjalani kehidupan yang tetap berkualitas.

The global elderly population is projected to steadily increase, leading to a surge in their numbers and potentially creating an inverted population structure known as the "Silver Tsunami," as birth rates remain stagnant. This phenomenon poses both opportunities and challenges. Understanding the elderly better could enable them to age optimally without becoming a burden, a concept termed successful aging. Achieving successful aging requires support from the environment, particularly from families. This study aimed to explore successful aging from the perspectives of both the elderly and adult children, using a descriptive approach to compare perceptions across six dimensions: physical health, cognitive health, social engagement, positive attitude, independence, and spirituality. The study involved 78 elderly participants and 75 adult children. Findings revealed that spirituality was deemed the most crucial dimension by both groups. Significant differences in perceived importance were observed between generations for social engagement, positive attitude, independence, and cognitive health, as indicated by t-tests. However, physical health and spirituality dimensions did not show significant divergence. This research underscores the importance of public education on meeting the needs of the elderly to ensure they maintain a high quality of life."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuryanano
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007
150 WUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Quadagno, Jill S.
New York: St. Martin's Press, 1980
612.6 QUA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chusnul Chotimah
"Masa lansia merupakan periode terakhir dalam rentang kehidupan manusia, adalah masa di mana seseorang dapat melakukan penilaian terhadap makna kehidupannya dengan mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap perkembangan sebelumnya. Hal ini mengakibatkan munculnya kepuasan atau ketidakpuasan terhadap kehidupan yang dialami individu lansia. Havighurst menyatakan bahwa kepuasan hidup adalah kriteria utama dari successful aging (dalam Schroots, 1993). Di lain pihak, Linda George dan Elizabeth Clipp (dalam Turner & Helms, 1997) menyimpulkan bahwa salah satu hal penting yang berkaitan dengan successful aging adalah bahwa tingkat kepuasan hidup cenderung stabil sepanjang waktu. Dengan demikian untuk melihat kepuasan hidup seseorang dapat dilakukan dengan menganalisa perjalanan hidupnya sejak kecil hingga masa lansia. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan suatu analisa terhadap perkembangan lansia untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang memberikan kontribusi pencapaian successful aging seseorang. Teori psikososial Erikson dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini karena Erikson juga mengemukakan pentingnya kepuasan dan penemuan makna hidup yang disebutnya dengan integrity, selain itu tahap-tahap perkembangan psikososial Erikson merupakan model teori kepribadian sepanjang rentang kehidupan yang paling berpengaruh (Van Manen & Whitbourne, 1997).
Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga subyek dengan rentang usia '70 - 79 tahun, yang secara obyektif dikategorikan mencapai succesfull aging, yaitu kesehatan fisik baik, ada jaminan keamanan finansial, serta berperan aktif dan terlibat dalam kegiatan di masyarakat.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa lansia yang mencapai successful aging mengalami kepuasan dalam hidupnya, mencakup kepuasan subyek terhadap kehidupan keluarganya, kegiatan yang dilakukannya serta kepuasan akan pencapaian pribadi yang telah diraihnya, seperti karir dan tujuan hidup. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa adanya hal-hal seperti significant others, keyakinan terhadap Tuhan, kemampuan penyesuaian diri., dan tingkat aktivitas yang dilakukan banyak memberikan pengaruh terhadap kemampuan subyek dalam menemukan makna hidup dan menerima keadaan dirinya sehingga terdapat kepuasan dalam hidupnya.
Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain hendaknya penelitian dilakukan pada jumlah subyek yang lebih banyak dan dari latar belakang kebudayaan yang lebih bervariasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armalia Nora Arlotas
"Proses penuaan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi kognitif pada lansia. Penurunan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sampel diambil dari populasi menggunakan tekhnik random sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 51 responden. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann whitney. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 37 pertanyaan dimana sebelumnya dilakukan uji validitas. Dari hasil analisis bivariat didapatkan hasil nilai p value 0,007 dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kemampuan lansia melakukan aktifitas sehari-hari. Saran dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan eksperimen tentang intervensi yang tepat untuk mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia.

Aging process causes some changes in the cognitive function of the elderly. The weakening cognitive ability may affect the capability of the elderly to perform activity daily living. Samples here are taken from the population by random sampling. The samples in this research consist of 51 respondents. The analysis used here is Bivariate analysis using Mann whitney test. Questionnaires are used as an instrument, consisting 37 questions where prior validity test is conducted. The bivariate analysis shows a result of p value 0.007, which concludes that there is a meaningful relationship between cognitive function and the activity daily living of elderly. This research further suggests the importance of conducting experiment on the right intervention to prevent the weakening of cognitive function of the elderly.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [2014;2014, 2014]
S56268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matheus Nathanael
"Pendahuluan. Proses penuaan merupakan kondisi gangguan fungsi akibat penurunan integritas fisiologis yang dapat menjadi faktor risiko penyakit utama lain. Proses penuaan diakibatkan radikal bebas dan kondisi stres oksidatif sehingga dapat mempercepat proses penuaan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan mediator proinflamasi, penurunan kognisi dan kekuatan otot. Berdasarkan studi, Acalypha indica Linn (AI) menunjukkan efek antioksidan dan antiinflamasi. Ekstrak tanaman herbal AI juga diketahui dapat menekan sitokin proinflamasi, meningkatkan kognisi dan kekuatan otot. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh AI dalam proses penuaan melalui perlakuan terhadap tikus Sprague-Dawley (SD) tua.
Metode. Tikus SD terdiri dari Tikus SD tua (n=21) dan Tikus SD muda sebagai pembanding (n=6). Tikus SD tua dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan (ekstrak etanol AI 250 mg/kg berat badan), kontrol negatif, dan kontrol positif (vitamin E 6 IU). Kognisi tikus SD diuji menggunakan metode Y-maze sebelum dan selama perlakuan melalui uji setiap minggu. Perlakuan diberikan tikus selama 28 hari. Pada hari ke-29, kekuatan otot tikus dilakukan dengan metode grip test, setelah itu tikus diterminasi dan dilakukan pengukuran kadar interleukin-6 darah menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Hasil. Ditemukan penurunan kadar IL-6 darah (p=0,02) dan peningkatan kekuatan otot (p=0,032) yang signifikan pada kelompok perlakuan (AI) dibandingkan dengan kontrol negatif. Namun, tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada kognisi tikus (p>0,05).
Kesimpulan. Ekstrak etanol AI dapat menurunkan kadar IL-6 darah dan meningkatkan kekuatan otot tikus SD tua, tetapi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kognisi tikus SD tua. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat lebih jauh dan mendalam mengenai potensi AI sebagai agen antipenuaan.

Objectives. Aging is a condition of impaired function due to the decrease of physiological" "integrity that can be a risk factor for another disease. Aging process is caused by free radicals and oxidative stress that can increase proinflammatory mediators, such as interleukin-6. Acalypha indica Linn (AI), is widely used as a herbal medicine. Studies have shown that AI have antioxidant and antiinflammatory effects and known to suppress proinflammatory cytokines, improve cognition and muscle strength. We aimed to study the effects of AI in the aging process through treatment on aged Sprague-Dawley (SD) rats.
Methods. Old (n=21) and young SD rats as a comparison group (n=6). Aged rats were divided into treatment group (AI ethanolic extract 250mg/kg bodyweight), negative control, and positive control (6IU vitamin E). SD rats cognition was tested (Y-maze method) before and during treatment every week. Treatment was given for 28 days. On the 29th day, muscle strength was tested (grip test). SD rats were terminated and measured for its blood interleukin-6 levels using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Results. Decrease in blood IL-6 levels (p=0.02) and an increase in muscle strength (p=0.032) significantly was found in the treatment group (AI) compared to negative control. Statistics did not show significant differences in rats cognition (p>0.05).
Conclusions. AI ethanolic extracts can reduce blood IL-6 levels and increase muscle strength on aged SD rats, but did not have a significant effect on its cognition. More research is needed to look further about the potential of AI as an antiaging agent.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grunig, Rudolf
"Buku inibertujuan untuk membantu manajemen dalam kesuksesan menyelesaikan masalah yang kompleks."
Berlin: Pringer, 2005
153.83 GRU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adzra Fadhila
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai gambaran relasi sosial pada lanjut usia dalam mencapai penuaan yang sukses. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Terdapat 6 informan dalam penelitian ini dengan variasi jenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta variasi usia young-old dan old. Hasil dari penelitian ini adalah lanjut usia yang memiliki relasi sosial di masa tua dapat mengaktualisasikan dirinya kepada orang lain dan terus produktif meskipun mengalami kemunduran fungsi fisik dan kognitif. Dengan memiliki relasi sosial, lanjut usia juga dapat memberikan dukungan sosial kepada orang lain sehingga membuat diri lanjut usia merasa berguna dan dibutuhkan oleh orang lain.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the description of social relationships owned by the elderly in achieving successful aging. The research used in this research is qualitative approach with descriptive type. There were six informants in this study with male and female of gender variations, and also young old and old 39 old 39 of age variations. The results of this study are the elderly who have social relations can actualize him herself to others and continue to be productive although the decline in physical and cognitive functions. By having social relationships, elderly people can also provide social support to others so that making themselves elderly feel useful and needed by others. "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Uly Aanda Maria Nugraheni
"Pendahuluan : Akhir-akhir ini penelitian terkait mikrobiom kulit manusia menjadi fokus di bidang dermatologi dan kosmetik karena mikrobiota kulit yang memiliki fungsi vital dalam menjaga homeostasis kulit. Sudah banyak laporan disbiosis mikrobiom yang berhubungan dengan beberapa kondisi kulit, baik patologis maupun nonpatologis, contohnya pada penuaan atau aging. Pada kulit menua terdapat perubahan struktural dan fungsional kulit yang menyebabkan perubahan habitat mikrobiom, sehingga terjadi perubahan komposisi mikrobiota. Hal tersebut dapat menyebabkan disbiosis, sehingga dapat pula menjadi faktor predisposisi dalam proses penuaan kulit. Tujuan Penelitian : Menilai korelasi antara mikrobiom kulit dengan parameter penuaan kulit wajah perempuan Indonesia dan juga mengetahui gambaran mikrobiom pada kulit dewasa muda, lansia perempuan Indonesia, serta menilai perbedaan shannon index serta relative abundance mikrobiom kulit antara perempuan dewasa muda dan lansia. Metodologi Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari – Maret 2023 di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSCM. Subjek penelitian berjumlah 48 orang yang terdiri dari 24 orang perempuan sehat usia dewasa muda (21–37 tahun) dan 24 orang lansia (60–76 tahun) yang melewati kriteria penerimaan dan penolakan. Subjek penelitian yang terpilih melakukan kunjungan ke Poliklinik DV RSCM, dan dilakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan wajah menggunakan skin analyzer JANUS™ III, serta pengambilan apusan kulit (swab) pada kedua pipi. Hasil sampel apusan kulit kemudian dilakukan ekstraksi DNA menggunakan DNeasy PowerSoil Kit™ dan dilakukan sekuensing pada region V3-V4 16s rRNA dengan alat Next Generation Sequencing (NGS), MiSeq Illumina™. Total didapatkan 39 sampel DNA yang dapat diidentifikasi oleh alat MiSeq Illumina™. Hasil Penelitian : Abundance filum firmicutes dan genera staphylococcus secara bermakna lebih besar pada kelompok lansia. Shannon index kelompok dewasa muda lebih tinggi daripada kelompok lansia namun tidak berbeda bermakna dan hanya berkorelasi lemah terhadap usia (P>0,05). Terdapat korelasi positif antara Staphylococcus dengan usia, serta Paracoccus dengan porfirin. Terdapat korelasi negatif antara Shannon index dengan pori-pori, dan Cutibacterium dengan porfirin (P≤0,05) Kesimpulan : Hasil penelitian akhir didapatkan dari 39 sampel apusan kulit yang berhasil diidentifikasi oleh alat NGS, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang membandingkan metode pengambilan sampel mikrobiom kulit wajah untuk standarisasi penelitian selanjutnya dan perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak serta multi-centered untuk mewakili daerah Indonesia di pedalaman dengan iklim dan lingkungan yang berbeda dengan masyarakat urban.

Introduction: Recently research related to the human skin microbiome has become a focus in the fields of dermatology and cosmetics because skin microbiome has a vital function in maintaining skin homeostasis. There have been many reports of microbiome dysbiosis associated with several skin conditions, both pathological and non-pathological, for example aging. In aging skin, there are structural and functional changes in the skin that cause alterations in the microbiome habitat, resulting changes in the composition of the microbiota. This condition can cause dysbiosis, and it may also be a predisposing factor for the skin aging process. Objectives: To assess the correlation between the skin microbiome and the facial aging score of Indonesian women and also to determine the description of Indonesian young adults and elderly's women microbiomes, as well as addressing the differences in Shannon index and the relative abundance of skin microbiomes between young adult and elderly women. Methods: This research is an analytical observational study with cross-sectional design. Samples were taken in February – March 2023 at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), Dermatology and Venereology (DV) clinic. The research subjects were 48 people consisting of 24 healthy young adult women (21–37 years) and 24 elderly people (60–76 years) who passed the inclusion and exclusion criteria. The selected research subjects visited DV RSCM clinic, and underwent anamnesis, clinical examination, and facial examination using the JANUS™ III skin analyzer, also took skin swabs on both cheeks. The resulting skin swab samples were subjected to DNA extraction using DNeasy PowerSoil Kit™ and sequenced at V3-V4 16s rRNA region using the NGS (Next Generation Sequencing) tool, MiSeq Illumina™. Total were 39 DNA samples were obtained which could be identified by MiSeq Illumina™. Results: Abundance of the phylum Firmicutes and the genera Staphylococcus was significantly higher in elderly group. Shannon index of the young adult group was higher than the elderly group but was not stastistically ignificant and only weakly correlated with age (P>0.05). There is positive correlation between Staphylococcus and age, as well as Paracoccus and porphyrins. There is negative correlation between Shannon index and pores, Cutibacterium with porphyrins (P≤0.05) Conclusion: The final research results were obtained from 39 skin swab samples that were successfully identified by NGS tool. It is necessary to carry out future research that compares facial skin microbiome sampling methods to standardize further skin mikrobiome research and also to carry out research with a larger number of samples and multi-centered to represent rural areas of Indonesia with different climates and environments from urban communities (Jakarta)."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"The Handbook of the Psychology of Aging has become the definitive reference source for information on the psychology of adult development and aging. It provides comprehensive reviews of research on biological and social influences on behavior and age-related changes in psychological function. The seventh edition of the Handbook will contain all new material and include an entirely new section devoted to what neuroscience has discovered on cognitive aging. Contains all the main areas of psychological gerontological research in one volume Entire section on neuroscience and aging Begins with a section on theory and methods Edited by one of the father of gerontology (Schaie) and contributors represent top scholars in gerontology"
Amsterdam: Elsevier, 2011
155.67 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>