Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhisty Dwi Ramadhanti
"Stres akademik dapat terjadi pada siswa kelas XII SMA yang akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri karena peluang masuknya yang kecil, jumlah pendaftar yang tidak sedikit, serta mekanisme yang sering berubah-ubah. Pemilihan mekanisme koping remaja dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, salah satunya dari pola asuh orang tua. Dengan begitu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara pola asuh orang tua dengan mekanisme koping remaja. Penelitian dengan metode cross-sectional ini melibatkan 232 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Parenting Style Questionnaire dan The Brief Cope. Hasil analisis menggunakan chi-squared didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan mekanisme koping remaja (p-value=0,689). Penelitian ini merekomendasikan perawat dan sekolah untuk meningkatkan kapasitas dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya menggunakan mekanisme koping yang adaptif sebagai upaya menghadapi stres akademik sehingga tidak mengganggu capaian akademik siswa.

Academic stress can occur in 12th grade high school students who will face public university entrance exams because of the small chances of entry, the large number of applicants, and mechanisms that often change. The selection of adolescent stress coping mechanisms can be influenced by the family environment, one of which is parenting. Thus, the purpose of this study is to look at the relationship between parenting patterns and adolescent stress coping mechanisms. This cross-sectional study involved 232 respondents who were taken with purposive sampling technique. The instruments used in this study were Parenting Style Questionnaire and The Brief Cope. The chi-squared analysis found no significant relationship between parenting style and adolescent coping mechanisms (p-value=0.689). This study recommends nurses and schools increase institutional capacity to educate students about the importance of using adaptive coping mechanisms to deal with academic stress so as not to interfere with students' academic achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christanty, examiner
"Kemampuan seseorang menghadapi stresor tergantung tumbuh kembang serta pola asuh orangtua. Dengan demikian, remaja memiliki respon berbeda-beda saat stres. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan mekanisme koping remaja dalam menghadapi stres di SMA Negeri 99 Jakarta dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebesar 189 remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Sebesar remaja 52.4% yang memiliki mekanisme koping destruktif dan sebesar 39.2% yang mendapatkan pola asuh demokratis. Dari penelitian disimpulkan tidak ada hubungan pola asuh orangtua dengan mekanisme koping remaja dalam menghadapi stres di SMA Negeri 99 Jakarta (p = 0,188). Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada perawat dan masyarakat khususnya remaja untuk memberitahu pola asuh terbaik untuk remaja dan mekanisme koping yang buruk (destruktif) yang tidak boleh kita gunakan saat stres. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah memperluas area penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5817
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Sandra Pratiwi
"ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, di mana pada masa remaja terjadi perubahan fisik, emosi maupun sosial.
Tugas utama remaja adalah untuk menemukan identitas dirinya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja di Kabupaten Pekalongan. Desain
penelitian ini adalah deskriptif korelasional secara potong lintang. Responden
berjumlah 465 remaja. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang
tua dengan pencapaian identitas diri remaja. Variabel usia yang paling
berhubungan dengan pencapaian identitas diri remaja di kabupaten Pekalongan.
Penelitian ini merekomendasikan kepada remaja usia 15 -18 tahun hendaknya
tetap melakukan eksplorasi dan komitmen supaya identitas diri meningkat dan
merekomendasikan kepada orang tua hendaknya memberikan pola asuh sesuai
dengan usia anak remaja, dengan tetap melakukan komunikasi secara dua arah.
Diharapkan penelitian selanjutnya meneliti tentang pola asuh dengan pencapaian
identitas diri remaja pada responden kelas X, XI, dan XII agar sebaran usia remaja
merata, sehingga bisa diketahui dengan jelas gambaran pencapaian identitas diri
remaja baik remaja awal, madya maupun akhir

ABSTRACT
Teenager is considered in a transition period from being a child to youth. During
this period, there are significant changes physically, emotionally and socially.
The critical task of teenager is towards a strong self identity. The purpose of this
research was to describe the relationship between the identity achievements
among teenagers in Pekalongan. This study used a descriptive correlational
design with a cross sectional approach. There were 465 teenagers as responder.
Selected using cluster sampling procedure. The result of this research showed
that there were correlations between the parenting patterns with teenagers self
identity achievement. The variable that most related to teenager?s self identity
achievement was their age. The study recommended to tenageers who were 15-18
years old to keep exploration and commitment that personal identity had been
reached remains elevated, and also recommended to the parents in order to give
parenting teenagers, with keep communication in two ways. Next study was
hoped can observe about parenting with teenagers on the achievement of self
identity of responder class X, XI, and XII so teenagers uneven age distribution, so
it can be clear overview of the achievement of self identity both teenagers teens
early, middle and late"
2016
T45818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anandari
"ABSTRAK
Kasus kekerasan di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2008 anak yang berhadapan dengan hukum mencapai 78 ribu berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dirjen Pemasyarakatan, Dephukham. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan perilaku kekerasan pada pelajar SMP di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia kerja sama dengan BNP DKI Jakarta, yaitu Survei Perilaku Remaja yang dilaksanakan pada tahun 2006 dengan desain potong lintang. Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor pola asuh yang berhubungan dengan perilaku kekerasan pada pelajaran SMP adalah perlakuan kasar orang tua dan sanksi. Dengan demikian, untuk mengatasi masalah kekerasan pada pelajar SMP, orang tua perlu menghilangkan unsur kekerasan dalam mendidik anak-anaknya dan menggunakan cara pemberian sanksi yang tepat.

ABSTRACT
Cases of violence in Indonesia is increasing from year to year and in 2008, children in conflict with the law are 78 thousand according to data compiled by the Directorate General of Penitentiary, Department of Law and Human Rights. This thesis aim is to examine the association of parenting with violent behavior in Junior High School students in Jakarta. This research is a quantitative study that used data from Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia in cooperation with BNP Jakarta, namely the Youth Behavior Survey conducted in 2006 with a cross-sectional design. Based on these results, parenting factors related to violent behavior of Junior High School students are harsh treatment of parents and internalization of values. Thus, to overcome the problem of violence in Junior High School students, parents need to eliminate the element of violence in educating their children and use a proper way to give sanction."
Universitas Indonesia, 2013
T32650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Istiana
"Identitas diri adalah tugas utama remaja untuk pertumbuhan dan perkembangan. Keluarga merupakan salah satu faktor pembentukan identitas diri remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan pembentukan identitas diri remaja.Desain penelitian menggunakan deksripsi korelasi. Sampel penelitian adalah sebanyak 75 orang di SMAN 29 Jakarta. Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square (11 = 0,1 da CI = 90%). Hasil penelitian menyimpulkan terdapat hubungan antara pola asuh Orang tua dengan pembenlukan identitas diri pada remaja SMAN 29 Jakarta (p value = 0,078). Penelitian ini dapat menjadi dasar pada penelitian selanjutnya dan dikembangkan menjadi lebih komprehensif dan mampu digeneralisasi.

Self identity is prime task adolescene for growth and development. Family as one factor for self identity formation. The research purpose is to explore the correlation between parenting and self identity formation. This research design is a descriptive correlation. This samples are 75 student from SMAN 29 Jakarta. Data were univariat and bivariat analyzed using chi-square test (a= 0,1 and Cl = 90%). The result of the research conclude that there are a correlation between pmenting and self identity fomiation adolescene in SMAN 29 Jakarta (p value = 0,078). This result can be foundation research furthermore and can to expand be more comprehensive and can to generalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5876
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa
"Pola asuh merupakan tindakan yang dilakukan orang tua dalam membimbing, memimpin dan mendidik anak-anaknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah Iingkungan fisik, lingkungan sosial, pendidikan internal dan eksternal, suasana psikologis, sosial budaya dan perilaku orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pola asuh orang tua dengan anak usia remaja di RT. 13 Kelurahan Jatimekar Bekasi..Disain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Populasi yang diambil adalah orang tua yang mempunyai anak remaja dari usia 11 - 20 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan 25 pertanyaan. Data yang diperoleh dihitung dan di skoring dengan menggunakan rumus tendensi sentral median. Analisa hasil yang didapat adalah 59,5 % responden memiliki persepsi posilif tehadap pola asuh. Persepsi positif orang tua terhadap pola asuh merupakan gambaran baiknya penerapan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya, sehingga diharapkan dengan penerapan pola asuh ini akan mewujudkan perilaku yang positif; kreatif dan bermanfaat bagi perkembangan remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5559
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Perkembangan pada remaja membuat rentan melakukan kenakalan remaja. Banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja termasuk pola asuh orangtua. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling sebanyak 138 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner pola asuh orangtua dan kenakalan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh orangtua terhadap kenakalan remaja (p=0,03). Penelitian ini diharapkan menjadi dasar program preventif kenakalan remaja di Kelurahan Kalibaru.

Adolescent is a period of transition from child to adulthood. Development in adolescents made vulnerable teenage mischief. Many factors affect juvenile delinquency including parenting. This study aims to identify relationships parenting parents to juvenile delinquency in Kelurahan Kalibaru, North Jakarta. This study applied cross-sectional study design with cluster sampling technique (138 respondents). A questionnaires of parenting and juvenile delinquency was used as data collection method. The results of this study demonstrated an association between parenting to juvenile delinquency (p =0,03). This study is expected to be the basis of juvenile delinquency prevention program in Kelurahan Kalibaru."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiryadi
"Sikap asertif menjadi penting pada masa remaja, karena pada masa ini remaja sudah mulai memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana teman dan lingkungan sosial sangat berpengaruh. Masa remaja merupakan proses dimana mulai senang berkelompok dan melakukan kegiatan bersama-sama dengan teman-teman, dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya remaja kadang menghadapi tekanan-tekanan. Tekanan ini biasa berupa ajakan, rayuan bahkan paksaan untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak ingin dilakukan. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan remaja, termasuk sikap asertif. Penelitian ini merupakan penelitian dcngan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan karakteristik orang tua dan pola asuh keluarga dengan sikap asertif siswa SMA di Kota Banjarmasin. Populasi penelitian adalah siswa yang tercatat di sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Banjarmasin tahun ajaran 2006/2007. Jumlah sampel pada penelitjan ini sebanyak 99 siswa yang dilakukan dengan teknik multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik orang tua yang berhubungan dengan sikap asertif siswa SMA kota Banjarmasin adalah pendidikan ayah (p =0,001), pendidikan ibu (p = 0,000), pekerjaan ayah (p = 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,001), dan tipe keluarga (p = 0,008). Sedangkan analisis korelasi pola asuh juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan sikap asertif siswa (p=0,002). Hasil analisis multivariat didapal 3 variabel yang berhubungan dengan sikap asertif yaitu pendidikan ayah, pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu, dimana pekerjaan ayah merupakan variabel yang paling dominant berhubungan dengan sikap asertif siswa. Perawat komunitas diharapkan memberikan infonnasi kepada remaja, orang tua tentang sikap asertif dan orang tua meningkatkan komunikasi dan interaksi yang terbuka dan jujur dengan siswa."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Oktafiani
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pola asuh orang rua terhadap sikap kepemimpinan anak remaja sulung pada siswa kelas XI di SMA N 28 Jakarta kepada 58 responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif koleratif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap sikap kepemimpinan remaja sulung. Hasil analisis menunjukkan pola asuh yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap kepemimpinan yang efektif adalah pola asuh demokratis. Pola asuh tersebut dinilai Iebih banyak memberikan nilai positif dalam diri remaja sulung.

This research focused on the relations between child rearing and leadership attitude ofthe eldest children at SMA N 23 Jakarta, especially to 58 participants in the eleventh grade. Uris research is a quantitative research and using descriptive correlation design. The result oftltis research indicated the relation of child rearing and leadership attitude ofthe eldest children. The analysis denotes the most influential of child rearing style to establish leadership attitude in the eldest children is democratic style. This style assessed gives more positive value in the adolescent self."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5848
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Yulianti
"Hubungan sibling (antara saudara kandung) memberikan pengaruh yang penting pada kehidupan keluarga dan dalam perkembangan seseorang. Hal ini disebabkan karena hubungan antara saudara kandung merupakan hubungan yang paling lama (longest-fasting) dimiliki oleh individu (Papalia, 1998). Dalam hubungan dengan saudara kandung terdapat empat hal yang muncul, yaitu adanya kehangatan (warmth), status/kekuatan (relative power / status), ada konflik dan juga ada persaingan (rivalry) antara sesama saudara kandung Furman & Buhrmester (dalam Brody, 1996).
Hubungan saudara kandung yang dikatakan sibling rivalry, yaitu bila terdapat adanya persaingan, kecemburuan, kemarahan dan kebencian yang menyangkut pada banyak hal seperti dalam pendidikan, kasih sayang orang tua atau lainnya.
Hubungan antara saudara kandung dipengaruhi oleh beberapa hal. Furman, W. & Lanthier, (1996) antara lain variabel konstelasi keluarga dan juga peran orang tua. Beberapa variabel konstelasi keluarga yang mempengaruhi hubungan antara saudara kandung, antara lain jarak usia antara saudara kandung, persamaan / perbedaan jenis kelamin, besar kecilnya keluarga dan urutan kcluarga. Sedangkan peran orang tua yang mempengaruhi adalah pola asuh orang tua dan perlakuan / treatment dari orang tua.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimanakan gambaran pola asuh orang tua, perlakuan orang tua dan variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Sampel pada penelitian ini adalah dua orang kakak adik yang mengalami sibling rivalry yang diambil dengan metode pengambilan sampel incidental purposif sampling. Penelitian ini mcnggunakan metode pengambilan data yaitu wawancara dengan pedoman wawancara, dan juga menggunakan alat bantu lainnya seperti alat perekam serta alat tes HTP, SSCT dan family drawing.
Hasil dari penelitian ini yaitu pola asuh orang tua pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yaitu pola asuh autoritarian dan pola asuh autoritatif. Perlakuan orang lua pada anak yang mrngalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek yailu terdapat perlakuan / treatment khusus yang dilakukan oleh orang Lua pada salah salu saudara kandung mercka. Dua pasang subyek menyadari bahwa perlakuan yang berbeda / khusus pada Salah satu anak tersebut kemudian mempengaruhi pada penenluan anak favorit, pemberian perhatian, pembagian waktu yang diberikan oleh orang tua dan kedekatan antara anak dengan orang tua. Variabel konstelasi keluarga pada anak yang mengalami sibling rivalry pada kedua pasang subyek memiliki kesamaan pada jenis kelamin yang berbeda dan besar kecil keluarga; serta memiliki perbedaan pada variabel jarak usia dan urutan kelahiran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>