Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Yustika
"Dalam menghadapi keadaan darurat global akibat perubahan iklim dan kekurangan sumber daya vital, diperlukan komitmen internasional untuk menghentikan kerusakan planet dan penurunan kesejahteraan sosial. PBB melahirkan konsep Environmental, Social, dan Governance (ESG) dengan tujuan sebagai standar kinerja perusahaan dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola, dengan tindakan seperti pengurangan emisi karbon, investasi lingkungan, dan program pelatihan ramah lingkungan. Namun belum ada yang meneliti hubungan ESG performance dan ESG controversy terhadap volatility perusahaan. Penelitian ini menggunakan GMM untuk melihat keterkaitan antara variabel. Sampel penelitian ini mencakup ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina) dengan periode 2018 sampai 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ESG performance yang memiliki dampak yang signifikan terhadap volatility, sedangkan ESG controversy tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap volatility

In the face of a global emergency due to climate change and the shortage of vital resources, international commitment is needed to stop the planet's degradation and the decline in social welfare. The UN introduced the concept of Environmental, Social, and Governance (ESG) as a standard for corporate performance with criteria covering environmental, social, and governance aspects, including actions such as carbon emission reduction, environmental investment, and eco-friendly training programs. However, no research has yet examined the relationship between ESG performance and ESG controversy on corporate volatility. This study uses GMM to explore the correlation between these variables. The research sample includes ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, the Philippines) for the period from 2018 to 2022. The results of this study indicate that ESG performance has a significant impact on volatility, whereas ESG controversy does not have a significant impact on volatility"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amadeo Vivaldi Christnawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola atau yang kini biasa disebut dengan environmental, social, and governance (ESG), serta pengaruh moderasi dari ESG controversies dan board gender diversity terhadap risiko perusahaan di Indonesia. Kinerja ESG diukur menggunakan indikator ESG Score yang dibuat oleh Thomson Reuters. Indikator risiko yang digunakan adalah risiko total, dan risiko sistematis. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 38 perusahaan di Indonesia untuk periode 2016-2020. Ditemukan bahwa kinerja ESG perusahaan tidak berpengaruh kepada risiko total dan risiko sistematis perusahaan di Indonesia. Selain itu, juga tidak terdapat pengaruh moderasi dari ESG controversy dan board gender diversity terhadap hubungan kinerja ESG terhadap risiko total dan risiko sistematis perusahaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris bahwa di Indonesia, mulai menaruh perhatian kepada aspek keberlanjutan yaitu ESG, namun hasil penelitian belum bisa menggambarkan apa hubungan antara kinerja ESG dengan risiko perusahaan akibat masih terbatasnya perusahaan yang mendapatkan nilai ESG dari Thomson Reuters. Diharapkan dengan adanya bukti ini, perusahaan dapat lebih terdorong untuk memulai dan meningkatkan kinerja ESG perusahaannya.

This study aims to analyse the effect of environmental, social, and governance performance or what is now commonly referred to as environmental, social, and governance (ESG), also the moderating effect of ESG controversies and board gender diversity on corporate risk in Indonesia. ESG performance is measured using the ESG Score indicator created by Thomson Reuters. The risk indicators used are total risk and systematic risk. The sample in this study consisted of 38 companies in Indonesia for the 2016-2020 period. It was found that the company's ESG performance had no effect on the total risk and systematic risk of companies in Indonesia. In addition, there is also no moderating effect of the ESG controversy and board gender diversity on the relationship between ESG performance and the company's total and systematic risk. The results of this study can be empirical evidence that in Indonesia, starting to pay attention to the sustainability aspect, namely ESG, but the results of the study have not been able to describe the relationship between ESG performance and company risk due to the limited number of companies receiving ESG scores from Thomson Reuters. It is hoped that with this evidence, companies can be more motivated to start and improve their company's ESG performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Mustikawati
"Studi ini mengkaji dampak kontroversi ESG terhadap kinerja keuangan dan biaya utang perusahaan dengan peran moderasi dari kinerja ESG dan tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan diukur melalui independensi dewan dan keberagaman gender. Penelitian menggunakan sampel perusahaan publik non-keuangan terdaftar di bursa efek ASEAN-5 selama 2019-2023. Hasil penelitian menunjukkan kontroversi ESG berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan dan berdampak positif terhadap biaya utang. Kinerja ESG mampu memperlemah pengaruh kontroversi ESG terhadap kinerja perusahaan. Independensi dewan hanya mampu memperlemah hubungan kontroversi ESG dengan biaya utang. Keberagaman gender mampu memperlemah hubungan kontroversi ESG dengan kinerja perusahaan dan biaya utang melalui uji robustness.

This study examines the impact of ESG controversies on firm performance and cost of debt with the moderating role of ESG performance, board independence, and board gender diversity. The research utilize a sample of non-financial public companies listed on ASEAN-5 stock exchanges in 2019-2023. The findings reveal that ESG controversies negatively affect firm performance and positively impact cost of debt. ESG performance mitigates influence of controversies ESG on firm performance. Board independence only moderates relationship between ESG controversies and cost of debt. Gender diversity mitigates relationship between ESG controversies and firm performance and cost of debt, as confirmed by robustness test."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Utami
"Perhatian yang semakin meningkat terkait perubahan iklim menjadi semakin penting dalam lanskap bisnis dengan temuan yang bervariasi. Beberapa peneliti berpendapat perusahaan yang mengutamakan performa ESG cenderung memiliki kinerja finansial yang lebih baik dibandingkan perusahaan sejenis. Namun, literatur lain pada sektor minyak dan gas menemukan hasil yang kontradiktif saat meneliti hubungan antara corporate social responsibility dengan efisiensi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara implementasi ESG dan kinerja perusahaan energi tahun 2017 hingga 2021. Skor ESG dan Pilar ESG digunakan sebagai proksi untuk mengevaluasi kinerja 79 perusahaan energi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi ESG tidak memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan energi, namun dapat memberikan dampak positif dan signifkan terhadap kinerja pasar perusahaan energi (SMR) khususnya di negara maju. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa investor mengutamakan keterlibatan lingkungan yang aktif dan kebijakan tata kelola yang efektif saat akan membuat keputusan investasi di sektor energi.

Growing concerns about climate change have gained prominence in the business landscape, leading to a range of studies with varied findings. Some researchers argue that companies prioritizing ESG considerations tend to outperform their peers financially. However, the literature focused on the oil and gas sector has produced conflicting results when attempting to establish a connection between corporate social responsibility and firm efficiency. This study aims to thoroughly investigate the correlation between ESG implementation and the performance of energy firms between 2017 and 2021. ESG scores and ESG Pillars were employed as proxies for evaluating ESG performance across 79 energy companies. The results of this study indicate that the implementation of ESG does not have a positive and significant impact on ROA and ROE of energy companies, but can have a positive and significant impact on the market performance of energy companies (SMR), especially in developed countries. The results of this study also show that investors prioritize active environmental engagement and effective governance policies when making investment decisions in the energy sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mildania
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kinerja Environmental, Social, dan Governance (ESG) dan pilarnya terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan berupa profitabilitas dengan proksi return on asset (ROA) dan kemungkinan financial distress dengan proksi Altman Z-score (1968) dengan menggunakan metode regresi data panel. Penelitian juga menguji peran moderasi status Sharia-compliant perusahaan dalam hubungan ESG terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Sampel penelitian mencakup 959 perusahaan publik non-finansial di Asia Pasifik periode 2013-2022 mengecualikan perusahaan Taiwan. Kriteria Sharia-compliant didasarkan pada FR IdealRatings Islamic Indices. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG, kinerja pilar Environmental, dan pilar Social signifikan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara negatif. Kinerja pilar Governance signifikan mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan secara negatif. Penelitian ini juga menemukan bahwa status Shariacompliant pada perusahaan memiliki efek moderasi positif terhadap kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Dampak positif kinerja pilar Social terhadap profitabilitas akan lebih besar pada perusahaan yang berstatus Sharia-compliant. Selain itu, dampak positif kinerja ESG, pilar Environmental dan pilar Social terhadap stabilitas keuangan akan lebih besar pada perusahaan yang berstatus Sharia-compliant. Temuan ini menunjukkan bahwa gabungan pemeriksaan ESG dan Syariah dapat meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan praktik yang lebih etis, bertanggung jawab, dan transparan, sehingga menciptakan pasar baru bagi calon investor.

This research aims to identify the influence of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance and its pillars on company financial performance and stability (profitability) with return on assets (ROA) proxy and possibility of financial distress with Altman Z-score proxy using panel data regression method. The research also examines moderating role of a company's Sharia-compliant status in relationship of ESG to company financial performance and stability. The sample includes 959 non-financial public companies in Asia Pacific for the 2013-2022 period excluding Taiwanese companies. Sharia-compliant criteria are based on FR IdealRatings Islamic Indices. The results show that ESG, Environmental and Social pillar performance significantly influence company's financial performance negatively. Governance pillar significantly affects the company's financial stability negatively. This research also finds that Sharia-compliant status of a company has a positive moderating effect on the company's performance and financial stability. The positive impact of Social pillar on profitability will be greater in Sharia-compliant firm. In addition, positive impact of ESG, Environmental and Social pillar on financial stability will be greater in Sharia-compliant firm. These findings show that the combination of ESG and Sharia screenings can increase company value, promote more ethical, responsible and transparent practices, thereby creating new markets for potential investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ady Widya Mitra
"Kegiatan berbasis ESG telah terbukti memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi. Namun, pandemi COVID-19 mengajak organisasi untuk berpikir ulang mengenai manfaat dan alokasi sumber daya yang dimiliki. Pandemi telah memaksa organisasi untuk memikirkan kembali bagaimana program tanggung jawab sosial perusahaan dapat berkontribusi lebih pada kinerja organisasi dalam hal peningkatan laba dengan tetap mempertahankan tujuan dan motivasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah tanggung jawab sosial perusahaan memiliki dampak terhadap kinerja organisasi sebelum dan selama pandemi Covid-19. Dengan metode studi kasus untuk menentukan faktor CSR yang diukur dalam indikator Lingkungan, Sosial, dan Pemerintah.

Terdapat berbagai cara dalam menentukan skor atau peringkat kegiatan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG), namun tujuan akhir yang ingin dicapai adalah pengukuran menggunakan kombinasi output keuangan berdasarkan aspek konstituen; faktor pelanggan, faktor pasar, dan faktor keuangan. Dalam penelitian ini, penulis mendekonstruksi kinerja peringkat ESG di tingkat pilar E, S, dan G dan menggunakan indikator isu-isu utama yang mendasari aspek lingkungan, sosial-komunitas, sosial-karyawan, dan tata kelola. Dengan menggunakan kinerja dari 2018 hingga 2020 di perusahaan publik yang terdaftar dalam indeks LQ45, penulis menemukan bahwa bobot E, S, dan G yang lebih seimbang dan spesifik industri menunjukkan kinerja jangka panjang yang lebih baik. Dalam studi ini juga ditemukan bahwa cakrawala waktu yang digunakan menjadi pertimbangan penting pada signifikansi indikator, dimana dalam pra-pandemi aspek lingkungan memiliki dampak paling besar terhadap kinerja perusahaan. Selama pandemi ditemukan bahwa ESG/CSR dalam aspek sosial dan tata kelola memiliki dampak paling besar terhadap kinerja perusahaan.


ESG activity has been proven to have a positive impact on the organization's performance. However, the COVID-19 pandemic has brought a new perspective to the organization. The pandemic had forced the organization to rethink how corporate social responsibility programs can contribute more to the organization's performance in terms of increased profit while still maintaining their cause and motivation. This research aims to examine whether corporate social responsibility impacts organization performance before and during the Covid-19 pandemic. This research applied case study methods to determine CSR factors that are measured in Environment, Social, and Government indicators.

While there are many ways to construct a company’s environmental, social, and governance (ESG) score or rating, involving different combinations of financial output based on constituent aspects; customer factor, market factor, and financial factor. In this study, the authors deconstruct ESG rating performance at the E, S, and G pillar levels and use key issues indicators that underlie environment, social-community, social-employee, and governance aspects. Based on measurement of company performance from 2018 to 2020 of public listed companies registered in the LQ45 index, the authors also find that a more balanced and industry-specific weighting of E, S, and G issues showed better long-term performance. This study find that the time horizon used has an important bearing on the indicators’ significance, while in pre-pandemic ESG/CSR in environment aspect has most impact to the company performance. During pandemic ESG/CSR in social and governance aspect is the most impact to company performance."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Adi Wicaksono
"Perhatian global terhadap isu-isu keberlanjutan terus meningkat, salah satunya dilatarbelakangi kekhawatiran mengenai dampak negatif dari perubahan iklim yang ekstrem. Untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2050, investasi yang signifikan diperlukan dan pembiayaan melalui instrumen green bond adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana proyek hijau. Di satu sisi, faktor ESG sering digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi komitmen dan tindakan perusahaan dalam membantu pencapaian target NZE. Walau demikian, apakah penerbitan green bond dan kinerja ESG dapat meningkatkan profitabilitas masih menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Studi ini menerapkan model Difference-in-Difference (DID) untuk menguji dampak penerbitan green bond dan kinerja ESG terhadap profitabilitas perusahaan menggunakan data panel perusahaan yang terdaftar di Cina, Korea Selatan dan Thailand dari tahun 2016-2022. Selain itu, data panel regression digunakan untuk menguji pengaruh penerbitan green bond terhadap kinerja ESG. Hasil analisis DID menemukan bahwa penerbitan green bond tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA maupun ROE. Selain itu, dari hasil regresi DID tersebut ditemukan bahwa kinerja ESG (esg_1t) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (pada significance level 10%). Pada hasil analisis data panel regression, penelitian ini menemukan bahwa penerbitan green bond (green_bond) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja ESG perusahaan.

Concerns about the detrimental effects of catastrophic climate change are one reason for the increased global attention to sustainability issues. Significant investment is required to achieve carbon neutrality by 2050, and financing through green bonds is one approach for firms to fund those green projects. On the other side, ESG criteria are frequently used as a measure to assess corporations' commitment and actions toward net zero emission targets. Using panel data from listed firms in China, South Korea, and Thailand from 2016 to 2022, this study employs the Difference-in-Difference (DID) model to investigate the impact of green bond issuance and ESG performance on firm profitability. Furthermore, panel data regression is used to examine the impact of green bond issuance on ESG performance. According to the findings of the analysis, the issuance of green bonds had no significant impact on ROA or ROE. However, according to the DID regression results, ESG performance (esg_1t) had a positive and significant effect on ROE (at a 10% significance level). This study also discovered that issuing green bonds (green_bond) had a negative and significant impact on the company's ESG performance.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasira Alisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pengungkapan corporate social responsibility perusahaaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui pengukuran berbasis akuntansi dan berbasis pasar. Proksi yang digunakan sebagai pengukuran berbasis akuntansi adalah menggunakan Return on Equity (ROE) dan proksi yang digunakan sebagai pengukuran berbasis pasar adalah Tobin’s Q. Total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 34 perusahaan non keuangan dan keuangan yang tergabung dalam indeks IDX ESG Leaders dengan periode penelitian dari tahun 2017 hingga 2019. Peneliti menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan keberlanjutan perusahaan. Cara pengolahan data yang dilakukan adalah data panel. Berdasarkan dengan hasil pengolahan data yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa pengungkapan corporate social responsibility memiliki pengaruh yang tidak signifikan baik terhadap ROE maupun Tobin’s Q.

This study evaluates the effect of corporate social responsibility disclosure on corporate financial performance as measured by accounting-based and market-based performance. The proxy used as an accounting-based measurement is Return on Equity (ROE). The proxy used as a market-based measurement is Tobin’s Q. The total sample used in this study is 34 non-financial and financial companies that include IDX ESG Leaders Index, with study periods are from 2017 to 2019. This study uses secondary data derived from annual reports, financial reports, and sustainability reports. Subsequently, the researcher will be using data panel regression. This study found that the corporate social responsibility disclosure had an insignificant effect on ROE and Tobin’s Q."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shalahudin Yahya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap stock price crash risk pada perusahaan terbuka di kawasan E7 selama periode 2019–2023. Negara-negara yang termasuk dalam klasifikasi E7 adalah Brasil, Rusia, India, China, Indonesia, Meksiko, dan Turki. Dengan menggunakan data sekunder dari laporan keberlanjutan perusahaan dan data pasar saham, penelitian ini mengaplikasikan metode regresi panel dengan model Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan ESG memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan terhadap risiko crash harga saham yang diukur menggunakan negative coefficient of skewness (NCSKEW) dan down-to-up volatility (DUVOL). Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun ESG sering dikaitkan dengan peningkatan transparansi dan pengurangan risiko keuangan, dalam konteks negara berkembang seperti E7, implementasi ESG belum cukup kuat untuk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas harga saham. Faktor-faktor seperti ketidakpastian regulasi, void kelembagaan, dan kurangnya mekanisme pengawasan ESG yang ketat kemungkinan besar berkontribusi terhadap hasil ini. Studi ini memberikan implikasi bagi investor, regulator, dan perusahaan dalam memahami efektivitas ESG sebagai alat mitigasi risiko pasar di negara berkembang.

This study aims to analyze the impact of Environmental, Social, and Governance (ESG) disclosure on stock price crash risk in publicly traded companies within the E7 countries during the 2019–2023 period. The E7 countries include Brazil, Russia, India, China, Indonesia, Mexico, and Turkey. Utilizing secondary data from corporate sustainability reports and stock market data, this research employs a panel regression method with a Fixed Effect model. The findings indicate that ESG disclosure has a positive but statistically insignificant relationship with stock price crash risk, measured using negative coefficient of skewness (NCSKEW) and down-to-up volatility (DUVOL). These results suggest that, although ESG is often associated with increased transparency and reduced financial risks, its implementation in emerging markets such as the E7 has not been strong enough to significantly impact stock price stability. Factors such as regulatory uncertainty, institutional voids, and the lack of stringent ESG oversight mechanisms likely contribute to these findings. This study provides implications for investors, regulators, and corporations in understanding the effectiveness of ESG as a risk mitigation tool in emerging markets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irbah Nisrina Tania
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja ESG terhadap inovasi hijau perusahaan, pengaruh kinerja ESG terhadap kendala pembiyaaan perusahaan, dan peran mediasi kendala pembiayaan dalam hubungan antara ESG dan inovasi hijau. Metode penelitian menggunakan metode estimasi fixed-effect model dengan data panel pada 57 perusahaan publik sektor manufaktur di negara Cina, Jepang, dan Korea Selatan dari tahun 2017-2021. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG yang lebih baik dapat secara signifikan mendorong inovasi hijau, namun tidak dapat meringankan kendala pembiayaan, serta kendala pembiayaan tidak memediasi hubungan antara ESG dan inovasi hijau.

This study aims to analyze the effect of ESG performance on corporate green innovation, the effect of ESG performance on corporate financing constraints, and the mediating role of financing constraints in the relationship between ESG and green innovation. The research method uses the fixed-effect model estimation method with panel data on 57 listed companies in the manufacturing sector in China, Japan and South Korea from 2017-2021. The results of this study found that better ESG performance can significantly encourage green innovation, but cannot alleviate financing constraints, and financing constraints do not mediate the relationship between ESG and green innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>