Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusuf Hawasy
"Reformasi menyebabkan terjadinya desentralisasi dan demokratisasi di Indonesia sehingga kewenangan pemerintah daerah menjadi semakin besar pada sektor perekonomian serta gubernur dengan berbagai latar belakang karier dan politik mulai mengisi kursi kepemimpinan daerah tingkat provinsi di Indonesia. Studi terdahulu menemukan bahwa latar belakang gubernur mempengaruhi keputusan mereka saat menjabat yang kemudian mempengaruhi kinerja pemerintah daerah dan perekonomian daerah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh latar belakang karier dan politik gubernur terhadap perekonomian regional di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari 34 provinsi dalam kurun waktu 2011 hingga 2019 dan menggunakan model time fixed effects sebagai metode utama. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari latar belakang karier gubernur tertentu yang secara signifikan dapat mempengaruhi perekonomian regional. Di sisi lain, latar belakang politik cenderung tidak memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian regional.

Reformation brought decentralization and democratization in Indonesia so that regional government authority became greater in the economic sector and governors with various career and political backgrounds began to fill regional leadership positions at the provincial level in Indonesia. Previous studies have found that governor's backgrounds influence their decisions while in office, which then influences the performance of regional government and the regional economy. Therefore, this research aims to see how the governor's background influences the regional economy in Indonesia. This research uses data from 34 provinces from 2011 to 2019 and uses the time fixed effects model as the main method. The research results show that there is an influence from the career background of certain governors which can significantly influence the regional economy. On the other hand, the political background tends not to have a big impact on the regional economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulani Rezeki Elida
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh dari implementasi kebijakan fiskal daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan selama periode dimulainya desentralisasi fiskal di Indonesia, yaitu pada tahun 2001 hingga 2011 dengan menggunakan metode panel data (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur). Ukuran yang digunakan untuk menganalisa desentralisasi fiskal adalah indikator otonomi, indikator penerimaan, dan indikator pengeluaran. Selain itu juga, untuk melihat pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah digunakan variabel kontrol yang menjadi variabel pendukung yaitu Jumlah Penduduk, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Pekerjaan, dan Investasi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi daerah di provinsi-provinsi di Kalimantan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya desentralisasi fiskal juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan variabel-variabel lainnya kecuali variabel jumlah penduduk.

This research paper is looking for the effect of regional fiscal policy implementation on regional economic growth in provinces in Kalimantan Island over the period when fiscal decentralization started in Indonesia, 2001 - 2011 by using panel data estimation from 4 provinces (West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, and East Kalimantan). The measurement of fiscal decentralization is used to analyse are Autonomy Indicator, Revenue Indicator, and Expenditure Indicator. Moreover, to see the effect of fiscal decentralization on economic growth is used control variables to support that, such as Population, Initial GDRP, Employment, and Investment. The paper concludes with there is positive relationship between fiscal decentralization and local economic growth in provinces in Kalimantan. The result shows that increase in fiscal decentralization will increase local economic growth, and other variables too except population."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Laura Kartini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yaitu sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) layak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi di Indonesia pada tahun 2005-2015 serta menganalisis faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi di Indonesia pada tahun 2005-2015. Metode penelitian yang dipergunakan pendekatan kuantitatif dan pengujian hipotesis dengan mengumpulkan dan menggunakan data sekunder untuk dianalisis. Pengujian kesesuaian model menunjukkan bahwa metode yang tepat untuk digunakan adalah metode fixed effect model. Hasil analisis dengan metode fixed effect model menunjukkan bahwa pembangunan Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum Layak sebagai infrastruktur Pekerjaan Umum memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015. Sedangkan pembangunan sanitasi sebagai infrastruktur Pekerjaan Umum tidak memiliki pengaruh yang signifikan namu memiliki hubungan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005 – 2015. Faktor lain yang terdiri dari Angka Partisipasi Murni tingkat SMA dan Pembentukan Modal Tetap Bruto secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015. Sedangkan jumlah tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia pada tahun 2005-2015.

The purpose of this research is to analyze the influence of drinking water and sanitation access on regional economic growth province in indonesia year 2005-2015 and to analyze other factors affecting provincial economic growth in Indonesia in 2005-2015. The research method used a quantitative approach and hypothesis testing by collecting and using secondary data to be analyzed. The model conformity test shows that the right method to use is the fixed effect model. The result of analysis with fixed effect model shows that the development of Infrastructure of Water Supply infrastructure has a significant positive impact on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015. While Environmental Sanitation of Settlement as Public Works infrastructure has not a significant positive impact on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015. While other factors consisting of Pure Participation Rate (Angka Partisipasi Murni) SMA, Gross Fixed Capital Formation together have a positive influence on Regional Economic Growth in Indonesia in 2005-2015."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damia Liana
"Inovasi pada suatu daerah akan berdampak pada daerah disekitarnya dikarenakan adanya transfer teknologi antar daerah sehingga akan terbentuk difusi teknologi baru. Dalam penulisan ini akan dibahas mengenai pengaruh dari inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional 33 provinsi di Indonesia pada periode 2009-2014. Model spasial error digunakan untuk menganalisis pengaruh inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Pendidikan digambarkan dengan jumlah angkatan kerja dengan minimal pendidikan strata 1 (S1) digunakan sebagai proksi dari inovasi, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja dan penanaman modal asing digunakan sebagai variabel kontrol bagi pertumbuhan ekonomi regional. Data dari variabelvariabel ini tersedia dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Melalui pendekatan spasial ekonometrika didapatkan hasil bahwa inovasi dan TPAK memiliki dampak yang signifikan, namun inovasi memiliki dampak negatif sebesar 0.35% terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Sedangkan untuk penanaman modal asing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

Innovations in a region will have an impact on the surrounding region due to the transfer of technology between regions that will form the diffusion of new technologies. In this paper will discuss the effect of innovation on regional economic growth from 33 provinces in Indonesia in the period of 2009-2014. Spatial error models used to analyze the impact of innovation on regional economic growth. Education is described by the number of students is used as a proxy of innovation, while the labor force participation rate and foreign investment is used as a control variable for regional economic growth. Data from these variables available from Statistics Indonesia. Through spatial econometric approach showed that innovation and LFPR have a significant impact, but innovation has a negative impact of 0.35% on the growth of regional economies. As for foreign investment does not have a significant effect on regional economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Juwita Hendriani
"ABSTRAK
Infrastruktur diperlukan terutama dalam upaya meningkatkan perekonomian suatu wilayah yang meliputi jalan, listrik dan jaringan air bersih. Keberadaan infrastruktur secara umum dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini membahas peran infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi regional secara keseluruhan, pertumbuhan sektor industri dan sektor jasa kota-kota di propinsi Jawa Timur dengan analisis ekonometrika menggunakan data panel pada periode tahun 2000-2012. Variabel terikat yang digunakan adalah PDRB secara keseluruhan, nilai tambah sektor industri, dan nilai tambah sektor jasa. Sedangkan variabel bebasnya adalah panjang jalan, energi listrik yang terjual, dan jumlah produksi air yang terjual. Variabel kontrol yang digunakan yaitu kenaikan BBM tahun 2005 dan angkatan kerja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keberadaan infrastruktur dan angkatan kerja dengan pertumbuhan ekonomi.

 

 

 


Infrastructure is absolutely necessary, especially in an effort to improve the economy of a region which includes roads, electricity and sanitation. The existance of infrastructure in general can be a positive impact on economic growth. This research discusses the contribution of infrastructure on regional economic growth, industrial sector growth, and services sector growth in urban area in East Java provinces with econometric analysis using panel data in the period 2000 to 2012. Dependent variable used are overall Gross Regional Domestic Product (GDRP), industrial sector added value, and services sector added value. Independent variable used are the length of road, the number of sold electricity energy, and the number of sold water production. Control variable used are the oil price increasing on 2005 and labor force. Result of this study can be concluded that there is a positive relationship between infrastructure existance and labor force with economic growth.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T52418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pike, Andy
London: Routledge, 2017
338.9 PIK l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Setiawan
"Pelabuhan Indonesia terdiri dari pelabuhan komersial dan pelabuhan non komersial. Perkembangan fasilitas dan hinterland pelabuhan komersial lebih baik daripada pelabuhan non komersial karena dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara BUMN , PT. Pelindo. Perbedaan fasilitas dan luas hinterland tersebut dapat dilihat dari 60 jumlah bongkar muat pelabuhan di Indonesia dikelola oleh pelabuhan komersial. Dari tahun 2010-2014, jumlah bongkar muat pelabuhan terus mengalami peningkatan. Semakin besarnya jumlah bongkar muat pelabuhan, maka semakin tinggi tingkat pembangunan dan perekonomian hinterland dari pelabuhan. Oleh karena itu, dilakukan analisis dampak bongkar muat pelabuhan terhadap pertumbuhan ekonomi regional dengan menggunakan regresi data panel berdasarkan Augmented Solow Growth Model terhadap 32 provinsi pada tahun 2010-2016. Hasil penelitian menunjukkan bongkar muat seluruh pelabuhan berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, bongkar muat masing-masing pelabuhan komersial dan pelabuhan non komersial sama-sama tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengelolaan tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional.

Indonesian ports consist of commercial ports and non commercial ports. The development of commercial ports rsquo facilities and hinterland is more advanced than non commercial ports because commercial ports have been managed by State Owned Enterprise SOE , PT. Pelindo. The differences in facilities and hinterland generate nearly 60 of total port throughput in Indonesia ports handled by commercial ports. From 2010 2014, the total port throuhgput continues to increase. The greater number of port throughput, the higher level of development and economy occur in hinterland. Therefore, it necessary to analyze the impact of port throughput on regional economic growth using panel data regression based on Augmented Solow Growth Model on 32 provinces over the period 2010 2016. The results show that total port throughput in all ports has positive and significant impact on economic growth. However, port throughput on each type, commercial ports and non commercial ports has insignificant impact on economic growth. We can conclude that the difference in port management have not affected regional economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Susantono
Jakarta: Delft Academic Press, 2015
338.959 8 BAM i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Aulia Bella
"ABSTRAK
Provinsi Jawa Tengah memiliki PDRB dengan sektor industri pengolahan yang
menjadi penyumbang kontribusi perekonomian tertinggi sehingga daerah yang unggul pada
sektor ini lebih maju ketimbang daerah lain. Penelitian ini ingin mengungkapkan bahwa
hanya daerah tertentu saja yang terdapat aglomerasi industri sedang dan ada beberapa daerah
yang beraglomerasi kecil. Tujuan penelitian ini untuk: Mengetahui di daerah mana saja
terjadi aglomerasi industri di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pengaruh aglomerasi
industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pola
interaksi pertumbuhan ekonomi antar Kota Kabupaten di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Aglomerasi industri sedang di
Provinsi Jawa Tengah terletak di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus. Tidak Ada Kota
dan Kabupaten yang memiliki tingkat aglomerasi tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Variabel
aglomerasi industri berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat Kota
Kabupate Provinsi Jawa Tengah. Di beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi (Pati,
Kudus, Jepara) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya. Di
beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi ( Kendal, Salatiga, Semarang)
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya

ABSTRACT
Central Java province has PDRB the manufacturing sector contributed the highest
economic contribution so that the area that excels in this sector is more advanced than other
regions. This study wanted to express that only a certain area contained industrial
agglomeration being and there are some areas that are small beraglomerasi. The purpose of
this study to: Knowing those areas where industrial agglomeration occurs in Central Java.
Knowing how industrial agglomeration effect on economic growth in Central Java.
Determine how the interaction patterns of economic growth across the Regency in Central
Java. Based on the analysis, it can be deduced that the agglomeration industry is in Central
Java province is located in the district of Jepara and Kudus. No City and County which has a
high level of agglomeration in Central Java province. Variable industrial agglomeration
significant effect on economic growth at the municipal level Kabupate Central Java Province.
In some areas with high levels of agglomeration (Pati, Kudus, Jepara) positive influence on
other areas of regional economic growth. In some areas with high levels of agglomeration
(Kendal, Salatiga, Semarang) negatively affect other areas of regional economic growth."
2016
S64888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Robinson
Jakarta : Bumi Aksara , 2005
338.9 TAR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>