Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Luh Lasiyani
"Kanker payudara merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak pada populasi wanita Indonesia dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk. Kemoterapi menjadi modalitas pengobatan yang sering digunakan, namun menimbulkan berbagai efek samping. Keluhan fisik sebagai efek samping yang sering diungkapkan yakni gangguan tidur yang berdampak pada perkembangan kanker. Relaksasi pranayama merupakan sebuah intervensi non-farmakologi yang mengadopsi kearifan lokal budaya Bali, dipadukan dengan sleep hygine education, dijadikan sebagai upaya meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas kombinasi relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian berupa quasi experimen dengan pendekatan pre-post with control group, sampel sebanyak 49 partisipan, terdiri dari 26 kelompok kontrol dan 23 kelompok intervensi. Penelitian dilaksanakan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dengan mengajarkan teknik relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada kelompok intervensi serta perawatan biasa dan edukasi standar pada kelompok kontrol. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI dan sleep diary. Hasil penelitian menunjukkan relaksasi pranayama dan sleep hygiene education mampu menurunkan skor kualitas tidur kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol, dengan nilai P=0,001 (α<0,05). Relaksasi pranayama dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri perawat onkologi untuk memperbaiki kualitas tidur, serta menurunkan kelelahan, ansietas, mual muntah dan nyeri khususnya pada pasien kanker payudara yang sedang kemoterapi.

Breast cancer is the most common disease in the Indonesian female population with a prevalence of 42,1 per 100.000 population. Chemotherapy is a treatment often used, but it causes various side effects. Physical complaints as a side effect that are often expressed are sleep disorders which have an impact on the development of cancer. Pranayama relaxation is a non-pharmacological intervention that adopts local Balinese cultural wisdom, combined with sleep hygiene education, as an effort to improve sleep quality. This study aims to identify the effectiveness combination of pranayama relaxation and sleep hygiene education in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used quasi-experiment with a pre-post with control group approach, with a sample of 49 participants, consist of 26 control groups and 23 intervention groups. The research was conducted at Prof. Ngoerah General Hospital, by teaching pranayama relaxation techniques and sleep hygiene education to the intervention group as well as usual care and standard education to the control group. Measurements used the PSQI questionnaire and sleep diary. The results showed that pranayama relaxation and sleep hygiene education were able to reduce the sleep quality score of the intervention group compared to the control group, with a value of P=0.001 (α<0.05). Pranayama relaxation can be used as an independent intervention for oncology nurses to improve sleep quality, as well as reduce fatigue, anxiety, nausea, vomiting and pain, especially in breast cancer patients undergoing chemotherapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musaddad Kamal
"

Gangguan tidur merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien gagal jantung. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan sleep hygiene dan relaksasi Benson terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan data menggunakan purposive sampling dan melibatkan 100 responden dengan New York Heart Association class II dan III. 50 responden pada kelompok intervensi dan 50 responden pada kelompok kontrol. Kombinasi Sleep hygiene dengan relaksasi Benson berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, begitu pula relaksasi Benson berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur walaupun skor kualitas tidur masih buruk. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kualitas tidur setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, I±= 0,05).


Sleep disturbance is a common problem in heart failure patients. The aim of current study was to evaluate the effect of sleep hygiene and Benson relaxation on the sleep quality among heart failure patients. The design of this study used quasi-experiment with pre and post test. This study used a purposive sampling and involved 100 respondents with New York Heart Association class II and III. 50 respondents in the intervention group and 50 respondents in the control group. The combination of Sleep hygiene and Benson relaxation had a significant effect on sleep quality, as well as Benson relaxation had a significant effect on sleep quality even though sleep quality scores were still poor. In this study there were significant differences between sleep quality scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, I± = 0.05).

"
2019
T52925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Wulansari
"ABSTRAK
Gangguan tidur yang dialami pasien kanker payudara bisa mempengaruhi fisik,
mental, kesehatan serta kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh
latihan progressive muscle relaxation dan sleep hygiene education terhadap
perubahan skor kualitas tidur pasien kanker payudara. Desain Penelitian
menggunakan metode quasi eksperiment dengan pre-post test with control group
yang melibatkan 62 pasien kanker payudara dengan metode consecutive sampling
di Jakarta . Hasil uji statistik dengan independent t-test menunjukkan adanya
perbedaan bermakna skor kualitas tidur antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol (6,66±3,815;9,30±3,334, pvalue = 0,005). Latihan progressive muscle
relaxation dan sleep hygiene education terbukti dapat mempengaruhi perubahan
kualitas tidur pasien kanker sehingga menjadi pilihan terapi untuk mengatasi
gangguan tidur.

ABSTRACT
Sleeping disorder experienced by patients with breast cancer can affect the physical,
mental, health, and well-being. This study examines the effect of progressive muscle
relaxation training and sleep hygiene education to change sleep quality scores of
patient with breast cancer. The study design using quasi experiment with pre-post test
within control group, involving 62 breast cancer patients using consecutive sampling
method in Jakarta. Statistical test results with independent t-test showed a significant
difference in score of sleep quality between in intervention group and the control
group (6,66±3,815;9,30±3,334, pvalue = 0,005). Progressive muscle relaxation
exercise and sleep hygiene education proven to be affective to change the patients
sleeping quality, so that it can be an alternative therapeutic option to overcome
sleeping disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Gita Apriani Br
"Pendahuluan Fatigue dan gangguan tidur masalah yang sering terjadi pada anak dengan kanker selama menjalani pengobatan. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat menurunkan fatigue dan gangguan tidur adalah slow deep breathing dan sleep hygiene education. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas slow deep breathing dan sleep hygiene education terhadap fatigue dan gangguan tidur pada anak usia sekolah dengan kanker. Metode Penelitian eksperimental desain quasi experiment pendekatan nonrandomized pretest and posttest control group. Responden anak usia sekolah dengan kanker berjumlah 36 anak, terdiri dari kelompok kontrol (n=18) dan kelompok intervensi (n=18). Kelompok intervensi diberikan slow deep breathing dan sleep hygiene education sedangkan kelompok kontrol dengan perawatan rutin. Penilaian skala fatigue menggunakan instrumen skala FOA-A dan gangguan tidur dengan skala GATIA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor fatigue antara kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,001); adanya hubungan karakteristik dengan skor fatigue, yaitu jenis kanker (p value=0,024), stadium kanker (p value=0,001), jenis pengobatan (p value=0,001), dan gangguan tidur (p value=0,002); sedangkan tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dan lama pengobatan dengan skor fatigue. Rekomendasi penelitian yaitu penerapan slow deep breathing dan sleep hygiene education karena mudah dilakukan, nyaman, murah dan tidak berisiko membahayakan dalam menurunkan fatigue dan gangguan tidur pada anak.

Introduction Fatigue and sleep disorders often occurs in children with cancer. One of the non-pharmacological interventions that can reduce fatigue and sleep disorders is slow deep breathing and sleep hygiene education. The purpose of the study was to identify the effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education. Purpose of the study was identify effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education to fatigue and sleep disorders in school age children with cancer. Methods Experimental research design quasi experiment approach nonrandomized pre-post test control group. School age children respondents with cancer totaled 36 children consisting of control groups (n=18) and intervention groups (n=18). Intervention group was given slow deep breathing and sleep hygiene education while control groups with routine care. Fatigue scale assessment using FOA-A scale instruments and sleep disorders with GATIA scale. Results research shows that there is differences in fatigue scores between intervention and control groups (p value=0.001); there is a characteristic relationship with fatigue score cancer type (p value=0.024), stage of cancer (p value=0.001), type of treatment (p value=0.001) and sleep disorders (p value=0.002); whereas there is no relationship age, sex, and long treatment with fatigue score. Recommendations research application of slow deep breathing and sleep hygiene education are easy to do, convenient, cheap and not risk harmful in reducing fatigue and sleep disorders in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmariani Irbar
"Latar Belakang: Gangguan tidur merupakan salah satu masalah umum yang banyak dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Permasalahan ini tidak terlepas dari dampak proses penyakit dan pola hidup yang tidak sehat. Gangguan tidur dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk dan berdampak pada diabetes melitus tipe 2, yaitu meningkatkan risiko komplikasi penyakit bahkan kematian. Diperlukan intervensi atau terapi untuk mengatasi gangguan tidur secara komprehensif dari berbagai disiplin ilmu. Praktik sleep hygiene yang buruk karena beberapa faktor termasuk kecemasan, stres, depresi, dll juga menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Teori self efficacy dapat diterapkan untuk meningkatkan rasa percaya diri pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami masalah psikososial seperti stres, kecemasan dan depresi. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan terhadap 46 pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan tidur yang dialokasikan pada kelompok intervensi (n=23) dan kelompok kontrol (n=23). Program edukasi sleep hygiene berbasis teori self efficacy diberikan selama dua minggu dan menilai kualitas tidur dan praktik sleep hygiene menggunakan kuesioner Pittsburg Scale Quality Index (PSQI) dan Sleep Hygiene Index (SHI) sebelum dan sesudah intervensi. Skor komponen dibandingkan antara kedua kelompok. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kualitas tidur dan nilai Sleep Hygiene Index antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi (p = 0,026 dan p = 0,025). Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi sleep hygiene berbasis teori self efficacy efektif terhadap peningkatan kualitas tidur dan praktik sleep hygiene yang baik.

Introduction: Sleep disorder is one of common problem that can be found on Diabetes Mellitus Type 2 patients. This problem is related by the impact of the diseases process and unhealthy lifestyle. Sleep disorder is associated with poor sleep quality and have an impact on type 2 diabetes mellitus, namely increasing the risk of disease complications and even death. Interventions or therapies are needed to treat sleep disorders comprehensively from various scientific disciplines. Poor sleep hygiene practices due to several factors including anxiety, stress, depression, etc. also cause poor sleep quality. Self-efficacy theory can be applied to increase the self-confidence of type 2 diabetes mellitus patients who experience psychosocial problems such as stress, anxiety and depression. Materials and methods: This study was conducted on 46 type 2 diabetes mellitus patients with sleep disorders who were allocated to the intervention group (n=23) and the control group (n=23). The sleep hygiene education program based on self-efficacy theory was given for two weeks and assessed sleep quality and sleep hygiene practices using Pittsburg Scale Quality Index (PSQI) and Sleep Hygiene Index (SHI) questionnaires before and after the intervention. Component scores were compared between the two groups. Results: There was a significant difference between the average sleep quality score and sleep hygiene index value between the intervention group and the control group after being given the intervention (p=0,026 and p=0,025). Conclusion: The results of this study indicate that sleep hygiene education based on self-efficacy theory is effective in improving sleep quality and good sleep hygiene practices."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Kadek Sriasih
"Kemoterapi pada anak kanker dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kelelahan, gangguan tidur serta penurunan kemampuan beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi intervensi edukasi tidur sehat dan terapi musik terhadap perubahan kelelahan, kualitas tidur dan status fungsional anak dengan kanker di rumah singgah. Desain penelitian adalah quasi experiment pre-post test with control group. Sampel terdiri dari 58 anak usia sekolah dan remaja yang terbagi menjadi kelompok kontrol n=29 dan kelompok intervensi n=29. Kombinasi edukasi tidur sehat dan terapi musik diberikan kepada kelompok intervensi, dan kelompok kontrol mendapat perawatan rutin. Hasil analisis dengan independen t test menunjukkan terdapat perbedaan skor kelelahan, kualitas tidur dan status fungsional setelah diberikan intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p.

Chemotherapy in children could cause health problem such as fatigue, sleeping disorder and the decreasing of activity daily living. The objective of this research was to identify the effect of combining therapy of healthy sleep education and music therapy to the alteration of fatigue, sleep quality and functional status of children with cancer in shelter homes. This research design was quasy experiment pre post test with control group. Sample of this research was as much as 58 school age children and teenagers divided into control group n 29 and intervention group n 29. The combining therapy of healtthy sleep education and music therapy was given to the intervention group and control group was given routine care. The analysis result using independent T test showed that there were the diverification on fatigue score, sleep quality and functional status between intervention group and control group with p."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Ika Nur Rohmah
"Gangguan tidur dipandang sebagai masalah potensial yang terjadi pada pasien pasca stroke. Dalam mengatasi gangguan tidur dibutuhkan intervensi psikologis dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson dikombinasikan dengan Sleep Hygiene Education (SHE) terhadap kualitas tidur pasien pasca stroke. Metode yang digunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Dari 58 responden, 30 responden kelompok intervensi menerapkan relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE dan 28 responden menerapkan relaksasi Benson sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kualitas tidur pada kedua kelompok (p=0,0001) setelah perlakuan dan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok tersebut (p=0,0001). Relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE direkomendasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengoptimalkan kualitas tidur pada pasien pasca stroke.

Sleep disorder was considered as a potential problem for post-stroke patients. To prevent sleep disorders, psychological and behavioral interventions are needed. The purpose of this study to evaluate the effect of Benson`s relaxation techniques combined with Sleep Hygiene Education (SHE) towards sleep quality of poststroke patients. Quasi experiment pre and post test design with control group was used. From 58 respondents, 30 person were implement Benson`s relaxation combined with SHE as intervention group and 28 person implement Benson`s relaxation as control group.
The result shows there was increased sleep quality in both groups (p=0,000) and there was significant differences between the groups (p=0,0001). Benson`s relaxation combined with SHE was recommended as one of the non-pharmacological method to optimize sleep quality in post-stroke patients."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Herawati
"Klien kanker payudara hampir tidak pernah merasakan sakit akibat perkembangan sel kanker dan karena perawatan kemoterapi yang sedang berlangsung. Nyeri kanker yang dirasakan di otak bisa membuat klien kanker payudara dengan mudah terjaga. Akibatnya kualitas tidur klien terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri kanker dengan kualitas tidur klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki total 76 responden di RS Kanker Dharmais dan RS MRCCC Siloam Jakarta dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah BPI-SF untuk nyeri kanker (intensitas nyeri dan efek nyeri) dan kuesioner PSQI untuk kualitas. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri kanker dengan kualitas tidur (r: 0,331, p: 0,004, α: 0,05) dan pengaruh nyeri terhadap kualitas tidur pada klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (r: 0,360, p: 0,001, α: 0,05). Berdasarkan hasil tersebut perlu dipahami urgensi kualitas tidur untuk meningkatkan derajat kesehatan klien. Peran perawat yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keterampilan manajemen nyeri pada klien kanker payudara yang mengalami nyeri.

Breast cancer clients almost never feel pain due to cancer cell development and because of ongoing chemotherapy treatments. Cancer pain that is felt in the brain can make breast cancer clients easily awake. As a result, the client's sleep quality is disturbed. This study aims to determine the relationship between cancer pain and sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy. This study design used a cross sectional approach. This study had a total of 76 respondents in Dharmais Cancer Hospital and MRCCC Siloam Hospital Jakarta using purposive sampling technique. The measuring instruments used were the BPI-SF for cancer pain (pain intensity and pain effects) and the PSQI questionnaire for quality. The results of this study were analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the intensity of cancer pain and sleep quality (r: 0.331, p: 0.004, α: 0.05) and the effect of pain on sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy (r: 0.360, p: 0.001) , α: 0.05). Based on these results, it is necessary to understand the urgency of sleep quality to improve the client's health status. The role of nurses that can be done is to improve pain management skills in breast cancer clients who experience pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Ayubbana
"Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dapat mengalami gangguan irama sirkandian berupa gangguan siklus tidur dan berakibat terjadinya fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest-posttest group design, metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah 42 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skor fatigue le; 30. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Brief Fatigue Inventory BFI . Hasil uji pooled t test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas pemberian kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi p value = 0,385 . Namun tindakan kombinasi back massage dan aromaterapi lavender serta tindakan back massage memberikan efektifitas terhadap penurunan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Breast cancer patients undergoing chemotherapy may experience circadian rhythm disturbances such as sleep disturbance and fatigue. The aim of this study was to determine the effectiveness of back massage and aromatherapy lavender combination compared with back massage toward fatigue in breast cancer patients. A quasi experimental pretest posttest group design with purposive sampling method was used. The study involved 42 breast cancer patients undergoing chemotherapy with fatigue score le 30. Fatigue was measured by using Brief Fatigue Inventory BFI instrument. The pooled t test results showed that there was no significant difference between the effectiveness of combination of back massage and lavender aromatherapy compared with back massage intervention p value 0.385 . However, the finding indicated that both intervention were effective for reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sariaman
"Kecemasan merupakan salah satu efek psikologis kemoterapi pada pasien kanker payudara. Kecemasan menyebabkan pasien dan keluarga memilih untuk menghentikan siklus kemoterapi sehingga menurunkan kualitas hidup serta mengakibatkan kanker metastase ke organ lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi terapi musik klasik dan teknik relaksasi napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan 62 pasien kanker payudara diunit one day care RSUP Fatmawati Jakarta. Pengkajian tingkat kecemasan menggunakan kuesioner STAI dengan metode wawancara. Uji hipotesis mengunakan uji T dependen yang menunjukkan terjadi penurunan kecemasan sebesar 12.61 pada kelompok intervensi dan 7.71 pada kelompok kontrol dengan selisih perubahan tingkat kecemasan 5.03 serta menunjukkan perbedaan yang siginifikan p value < 0.05 . Dapat disimpulkan kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi napas dalam signifikan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi.

Anxiety is one of psychological effect from chemotherapy in breast cancer patients. Anxiety causes patients and families choose to discontinue the chemotherapy and degrade patient rsquo s quality of life as well as resulting cancer metastasis to another organ. This study aimes to identify the combination effect of classical music therapy and deep breathing relaxation technique to anxiety level on breast cancer patients undergoing chemotherapy. Design of this research is a quasi experiment involving 62 breast cancer patients in One Day Care Unit, Fatmawati Hospital Jakarta. The result of independent t test wich is used to prove the hypothesis showed lowering 12.61 of anxiety level at intervention group and 7.71 in the control group with 5.03 of mean difference of anxiety level changes as well as showing significant difference beetwen two groups p value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>