Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Candra Nugraha
"Penelitian ini menyelidiki pengaruh penggunaan jasa koperasi dan keberadaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey Wave 5 (2014) penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara penggunaan layanan koperasi, keberadaan BMT, dan efek gabungan mereka terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik koperasi maupun BMT secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan rumah tangga yang di ukur melalui tingkat pengeluaran perkapita. Studi ini menyimpulkan bahwa kedua institusi ini sangatlah penting untuk pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

This study investigates the impact of using cooperative services and the presence  of Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) on household welfare in Indonesia. Using data from the Indonesian Family Life Survey Wave 5 (2014), the research explores the relationship between the use of cooperative services, the presence of BMT, and their combined effect on improving economic well-being. The results of the study show that both cooperatives and BMT significantly contribute to increasing household welfare, measured by per capita expenditure levels. The study concludes that these two institutions are crucial for economic development and poverty alleviation in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ainun Nisa F
"Inklusi keuangan merupakan salah satu cara untuk mencapai berbagai tujuan pada SDG. Salah satu fokus dari inklusi keuangan adalah menyediakan akses layanan keuangan yang berdampak ke berbagai sektor kehidupan, termasuk kesehatan. Sektor kesehatan di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah. Masalah kesehatan tersebut memiliki dampak luas ke berbagai sektor, termasuk keuangan. Adanya layanan keuangan mikro berpotensi menjadi solusi untuk masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akses terhadap Lembaga Keuangan Mikro dengan kesehatan masyarakat di Indonesia dalan konteks Syariah (LKMS). Analisis terhadap akses dilakukan dengan menggunakan proxy variabel keberadaan LKMS. Keberadaan LKMS dapat menjelaskan akses dengan keterkaitan pada kemudahan dalam menggunakan layanan LKMS dan juga berkaitan dengan dampak sosial LKMS kepada masyarkat disekitarnya. Akses terhadap LKMS dianalisis keterkaitannya dengan kondisi kesehatan melalui mediating pendapatan dan aset dengan menggunakan metode structural equation modelling. Penelitian ini menggunakan data IFLS wave 5 dan data BMT digunakan sebagai konteks yang mewakili LKMS. Penelitian ini juga membandingkan sample BMT dan BRI untuk melihat perbedaan dampak keduanya. Hasil analisis menunjukan bahwa akses terhadap LKMS memiliki hubungan yang cenderung positif dengan kondisi kesehatan masyarakat.

Financial inclusion is one way to achieve various goals in the SDGs. One of the focus of financial inclusion is providing access to financial services that have an impact on various sectors of life, including health. The health sector in Indonesia still faces several problems. This health problem has a broad impact on various sectors, including finance. The existence of microfinance services has the potential to be a solution to this problem. This study aims to analyze the effect of access to microfinance institutions on public health in Indonesia in the context of Sharia (LKMS). The analysis of access was carried out using a proxy variable for the existence of LKMS. LKMS existence can explain access in relation to the ease of using LKMS services and is also related to the social impact of the LKMS to the surrounding community. Access to LKMS is analyzed in relation to health conditions through mediating income and assets using the structural equation modeling method. This study uses IFLS wave 5 data and BMT data is used as a representative context for LKMS. This study also compared samples of BMT and BRI to see the difference in their impact. The results of the analysis show that access to LKMS has a positive correlation towards health conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maesera Idul Adha
"Penelitian ini menghasilkan bukti empiris dampak migrasi terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia, menggunakan data panel Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 dan 2007, dan metode difference-in-differences dengan propensity score matching. Penelitian ini mengestimasi dampak migrasi pada rumah tangga migran kerja dan rumah tangga migran nonkerja dalam hal pendapatan perkapita, beberapa variabel pengeluaran perkapita dan aset perkapita rumah tangga. Hasil penelitian menemukan bahwa migrasi kerja berdampak terhadap total pengeluaran perkapita rumah tangga, pengeluaran murni pangan perkapita rumah tangga, dan pengeluaran rutin nonpangan perkapita rumah tangga. Sedangkan migrasi nonkerja berdampak terhadap pendapatan perkapita dan aset perkapita rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap remitansi pada rumah tangga dengan menggunakan data transfer sebagai proksi. Migrasi kerja menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pengeluaran transfer perkapita rumah tangga, namun tidak terbukti memiliki dampak terhadap nett transfer perkapita rumah tangga. Sementara migrasi nonkerja menunjukkan dampak yang signifikan terhadap nett transfer perkapita rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap suplai tenaga kerja rumah tangga dimana ditemukan bahwa migrasi kerja membawa dampak signifikan, namun migrasi nonkerja tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap suplai tenaga kerja rumah tangga.

This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork migration on percapita income, some of per capita expenditures variables, per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor supply. It is found that work migration have impact significantly on household labor supply. But non-work migration have no significant impact on household labor supply.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Indrastuty
"Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya melampaui defisit -2 standar deviasi di bawah median panjang atau tinggi badan. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita mulai dari faktor gizi sampai faktor sosial ekonomi. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, praktik pemberian air susu ibu, umur kepala rumah tangga, usia ibu pertama kali melahirkan, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan rumah tangga, daerah tempat tinggal, dan juga sarana sanitasi. Multi dimensi faktor yang menyebabkan stunting memiliki dampak bagi kehidupan balita dan mempengaruhi perekonomian bangsa akibat meningkatnya pembiayaan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak stunting terhadap sosial ekonomi rumah tangga di Indonesia, menggunakan data panel Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 1993 dan IFLS 2014. Unit analisis penelitian ini adalah individu bayi usia 0-59 bulan (balita) dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1.295 individu. Analisis multivariat pada data dilakukan dengan pendekatan Propensity Score Matching (PSM) untuk melihat pencocokan nilaikedekatan antar dua kelompok. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, tempat tinggal, sanitasi pembuangan kotoran manusia dan pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian balita stunting. Dampak stunting terhadap pendidikan anak ketika dewasa sebesar 2,3%, dampak stunting terhadap status pekerjaan sebesar 3,7% dan dampak stunting terhadap status ekonomi sebesar 8,3%.

Stunting is a problem of growth and development in children under five who are malnoutrished because children lack -2 deviation standart below the median length or height. Many factors improve nutrition in toddlers ranging from nutrition to socio-economic factors. Malnutrition occurs from the womb baby and at the beginning of life after birth, the practice of giving mothers milk, the age of the housewife, the age of the mothers first childbirth, the mothers education level, mothers employment status, household income, housing, and sanitation facilities. Multi-dimensional factors that cause stunting have an impact on the lives of toddlers and have an impact on improving state finances to improve publi finances. This study aims to analyze the impact of stunting on household socioeconomics in Indonesia, using a panel data of Indonesian Family Life Survey IFLS) in 1993 and 2014. The unit of analysis of this study was individuals aged 0-59 months with a number of samples fulfilled the inclusion and exclusion criteria of 1,295 individuals. Multivariate analysis of the data was carried out with the aim of Propensity Score Matching (PSM) to see the value of proximity between two groups. The results of research obtained from maternal education factors, maternal employment status, place of residence, sanitation of human waste and household income have a significant relationship to the incidence of stunting in children under five. Stunting effect the education of adult is 2.3%, stunting effect on employment status is 3.7% and stunting effect on economic status is 8.3%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amartya Elisa Siadari
"Rumah tangga buruh tani termasuk ke dalam rumah tangga miskin di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pendapatan buruh tani yang rendah dan tidak tetap. Beberapa penelitian mengenai kemudahan untuk mengakses pinjaman dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan pinjaman yang diterima rumah tangga buruh tani terhadap pengeluaran rumah tangga buruh petani. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari IFLS (Indonesia Family Life Survey) gelombang 5 tahun 2014 serta data PODES (Potensi Desa) tahun 2014. Dalam survei IFLS terdapat bagian yang membahas data ekonomi responden yang berprofesi sebagai pekerja bebas di sektor pertanian. Data PODES memberikan informasi mengenai ketersediaan infrastruktur dan potensi yang dimiliki oleh wilayah-wilayah di Indonesia. Jumlah bank umum dan koperasi simpan pinjam dari data PODES digunakan untuk penelitian ini. Metode regresi OLS (Ordinary Least Square) digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rumah tangga buruh tani yang memiliki pinjaman, mempunyai pengeluaran per kapita rumah tangga yang lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki pinjaman.

Farm labor households are among the poorest households in Indonesia. This is due to the low and irregular income of farm laborers. Several studies have shown that easy access to loans can improve the welfare of farmers through increased household income and expenditure. This study aims to examine the relationship of loans received by farm labor households to farm labor household expenditures. The data used in this study are secondary data obtained from IFLS (Indonesia Family Life Survey) wave 5 in 2014 and PODES (Potensi Desa) data in 2014. In the IFLS survey, there is a section that discusses the economic data of respondents who work as free laborers in the agricultural sector. PODES data provides information on the availability of infrastructure and the potential of regions in Indonesia. The number of commercial banks and savings and loan cooperatives from the PODES data is used for this study. The OLS (Ordinary Least Square) regression method is used in this study. The results of this study show that farm labor households with loans have higher per capita household expenditure than those without loans."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Muliansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah migrasi mempengaruhi kesejahteraan di Indonesia, baik kesejahteraan diukur secara objektif maupun subjektif. Unit sampel IFLS yang digunakan adalah 22 tahun keatas tahun 2014. Kesejahteraan objektif merupakan konsumsi perkapita riil yang menggambarkan perbedaan daya beli di tahun 2007 dan 2014, sedangkan kesejahteraan subjektif merupakan indeks persepsi tentang kepuasan hidup. Metode analisis yang digunakan adalah logistik data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migrasi secara signifikan berpengaruh positif pada kesejahteraan di Indonesia, baik kesejahteraan objektif maupun subjektif. Dapat disimpulkan bahwa migran cenderung merasa lebih sejahtera dan memiliki daya beli lebih tinggi daripada non migran.

This study aims to analyze whether migration has an impact on wellbeing in Indonesia, using both objective and subjective measurement. The sample of study consist of individual aged 22 years old and above in 2014 using longitudinal data of IFLS. Objective wellbeing is measured by real per capita expenditure between 2007 and 2014, while subjective wellbeing is a self rated assessment index on life satisfaction. Analyze by Logistic panel data regression, the results show that migration positively affects wellbeing in Indonesia significantly. It is suggested that migrants tend to have better subjective wellbeing, and in results from objective measurement show that they also have higher purchasing power parity than non migrant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indra Megah Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak remitansi terhadap tingkat kemiskinan keluarga/rumah tangga. Remitansi merupakan transfer uang dan barang yang dikirimkan oleh anggota keluarga yang ada diluar negeri yang sedang bekerja kepada keluarga yang ditinggalkan di Indonesia. Semua data sampel dalam penelitian ini merupakan data yang bersumber dari IFLS wave 4 & 5. Metode yang dilakukan dalam unit analisis penelitian ini adalah metode Panel Logit. Metode ini digunakan dengan cara menggabungkan kedua metode logit dan panel data. Panel logit merupakan metode yang variabel dependennya berupa kategori atau dummy dengan struktur data yang berupa panel data (memiliki banyak individu dan banyak waktu). Kemiskinan diukur menggunakan garis kota/kabupaten 2007 & 2014 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerima remitansi peluang kemiskinannya lebih rendah 0,05 dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak menerima remitansi.

ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the impact of remittances on the level of family / household poverty. Remittance is a transfer of money and goods sent by family members who are abroad who are working to families left behind in Indonesia. All sample data in this study are data sourced from IFLS waves 4 & 5. The method used in the unit of analysis of this study is Panel Logit method. This method is used by combining both logit and panel data methods. Logit panel is a method whose dependent variable is a category or dummy with a data structure in the form of a data panel (has many individuals and a lot of time). Poverty is measured using city / district lines 2007 & 2014 based on the Indonesia Central Bureau of Statistics (BPS) report. The results showed that households which received remittances lowered their probability of poverty by 0.05 compared to households that did not receive remittances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofiya Rohmah Asyahida
"Depresi antenatal merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sering kali
luput dari perhatian. Penelitan ini dilakukan karena mengingat dampak yang ditimbulkan
oleh depresi antenatal baik bagi ibu maupun janinnya dan belum adanya penelitian
mengenai pengaruh status sosial ekonomi terhadap depresi antenatal menggunakan data
sekunder berskala nasional yaitu IFLS V. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh status sosial ekonomi terhadap depresi antenatal di Indonesia. Desain penelitian
yang digunakan adalah cross-sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2020 –
Januari 2021. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian antenatal di Indonesia
yaitu sebesar 21.4%. Setelah dikontrol oleh confounder, nilai rasio odds terjadinya
depresi antenatal lebih besar 1,32 kali pada status sosial ekonomi kuintil 3 (menengah ke
atas) dibandingkan dengan status sosial ekonomi kuintil 4 (kaya), dan odds tersebut
meningkat pada kuintil status sosial ekonomi 2 dan 1. Terlihat pada status sosial ekonomi
kuintil 2 (menengah kebawah), odds terjadinya depresi antenatal 1.95 lebih besar dan
pada status sosial ekonomi kuintil 1(miskin), odds terjadinya depresi antenatal lebih besar
1.84 jika keduanya dibandingkan dengan status sosial ekonomi kuintil 4 (Kaya).
Kesimpulannya, prevalensi depresi antenatal di Indonesia tinggi dan terdapat pengaruh
status sosial ekonomi terhadap kejadian depresi antenatal, oleh karena itu perlu dilakukan
penyuluhan mengenai dampak, faktor risiko dan upaya pencegahannya, terumata pada
ibu hamil dan keluarganya yang berada pada status sosial ekonomi rendah

Antenatal depression is a public health problem that often goes unnoticed. This research
was conducted because considering the impact of antenatal depression on both the mother
and the fetus and the absence of research on the effect of socioeconomic status on
antenatal depression using national-scale secondary data, namely IFLS V. This study
aims to determine the effect of socioeconomic status on antenatal depression in Indonesia.
The research design used was cross-sectional, which was conducted in December 2020 -
January 2021. The results showed that the prevalence of antenatal incidence in Indonesia
was 21.4%. After being controlled by confounders, the odds ratio value of antenatal
depression was 1.32 times greater in the socioeconomic status quintile 3 (middle and
upper) compared to the socioeconomic status quintile 4 (rich), and the odds increased in
the socioeconomic status quintile 2 and 1. It can be seen that in the socioeconomic status
of quintile 2 (middle to lower), the odds of antenatal depression are 1.95 greater and in
quintile 1 (poor) socioeconomic status, the odds of antenatal depression are 1.84 greater
if both are compared with the socioeconomic status of quintile 4 (Rich ). In conclusion, the prevalence of antenatal depression in Indonesia is high and there is an effect of socioeconomic status on the incidence of antenatal depression, therefore it is necessary to do counseling regarding the impact, risk factors and prevention efforts,
especially for pregnant women and their families who are in low socioeconomic status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Putra Ginanjar
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh pendapatan rumah tangga dan
modal sosial terhadap risiko menjadi korban kejahatan harta benda. Analisis
dilakukan menggunakan data IFLS tahun 2007 dengan sampel responden kepala
rumah tangga dan anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan
rumah tangga dan modal sosial terhadap risiko menjadi korban kejahatan harta
benda digunakan model logit. Hasil estimasi menunjukkan bahwa pendapatan
rumah tangga, modal sosial trust dan variabel kontrol tingkat pendidikan kepala
rumah tangga dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap risiko rumah
tangga menjadi korban kejahatan harta benda.

ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the impact of household income and
social capital on the risk of being a property crime victim. Analysis based on 2007
IFLS data with the household head and members as the sample. To determine the
impact of household income and social capital on the risk of being a property crime
victim used logit model. Estimation results indicate that household income, social
capital trusts and control variables namely the education level of household head
and the size of household family have significant impact on the risk of being a
property crime victim., The purpose of this research is to identify the impact of household income and
social capital on the risk of being a property crime victim. Analysis based on 2007
IFLS data with the household head and members as the sample. To determine the
impact of household income and social capital on the risk of being a property crime
victim used logit model. Estimation results indicate that household income, social
capital trusts and control variables namely the education level of household head
and the size of household family have significant impact on the risk of being a
property crime victim.]
"
2015
T43616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Dana Kharisma
"Kemiskinan merupakan masalah yang tidak kunjung usai namun tetaplah harus diatasi. Indonesia juga tidak terlepas dari masalah ini, dimana setiap tahunnya sekitar 30 juta penduduk Indonesia miskin. Banyak faktor yang berpengaruh di belakang semua itu, faktor-faktor tersebut mendorong untuk menjadi miskin atau sebaliknya: sejahtera. Adalah suatu hal yang menarik untuk membahas faktor-faktor tersebut dan karena itulah penelitian ini mengangkat topik tersebut. Penelitian ini dilandasi oleh temuan empiris Lawson, McKay dan Okidi mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan di Uganda. Mereka menemukan berbagai faktor seperti karakteristik umum rumah tangga, modal manusia (pendidikan), dan modal fisik yang biasanya berupa aset, yang ternyata berpengaruh pada kondisi kesejahteraan rumah tangga di Uganda. Selain itu teori modal sebagai ?penyebab kesejahteraan? yang dikembangkan David Piachaud juga kemudian melengkapi landasan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisa kemiskinan dinamis, yang disertai pengolahan data dengan perangkat statistik dan ekonometrika sebagai metodenya. Analisa kemiskinan dinamis itu sendiri membutuhkan ketersediaan data panel yang menampilkan informasi dari sumber yang sama pada setiap waktunya. Sehingga digunakanlah data panel IFLS 1997 dan 2000 (Indonesia Family Life Survey, bersumber dari RAND) yang menyediakan informasi panel terbaru dari sampel rumah tangga yang mewakili sekitar 83 % penduduk Indonesia. Sebagai hasil dari penelitian ini penulis menemukan bahwa sebagian besar faktor berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Jumlah anggota rumah tangga yang besar dan status janda yang disandang kepala rumah tangga akan mengurangi kesejahteraan dan mendorong mereka menjadi miskin. Pendidikan, terutama setingkat SMA atau lebih sangat berpengaruh mengangkat rumah tangga miskin menjadi sejahtera, sama halnya dengan keterlibatan rumah tangga dalam suatu usaha terutama bisnis non pertanian. Kemudian aset fisik, hanya aset yang berdaya guna tinggi dan cukup likuid yang mampu menjadi penyebab kesejahteraan rumah tangga Indonesia, seperti halnya kendaraan, perhiasan, dan keuangan. Beberapa temuan menarik lain juga berhasil didapatkan seperti eksisnya value of children bagi orang miskin dan betapa rumah tangga miskin lebih sulit untuk mencapai kesejahteraan karena keterbatasan akses terhadap pendidikan, pasar, maupun kesempatan kerja. Penelitian ini kemudian berakhir pada kesimpulan: pendidikan sebagai faktor penentu utama kesejahteraan. Karena dengan terpenuhinya pendidikan, akses pada ?penyebab kesejahteraan? lain dengan sendirinya akan terbuka."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>