Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqilah Widyayu
"Senyawa turunan dihidropirimidin (DHPM) merupakan senyawa organik yang memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai antikoagulan, antihipertensi, antiinflamasi, antimikroba, antibakteri, antifungi, dan antioksidan. Pengembangan sintesis turunan DHPM dapat disintesis melalui reaksi Biginelli. Modifikasi pereaksi dan metode reaksi ini terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang paling baik dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini, telah dilakukan sintesis senyawa turunan DHPM yaitu 5-acetyl-6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-3,4-dihydropyrimidin-2(1H)-one, dan 1-(6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-2-thioxo-1,2,3,4-tetrahydropyrimidin-5-yl)ethanone melalui reaksi Biginelli dengan metode refluks dengan jus belimbing sayur sebagai katalis asam. Reaktan aldehid yang digunakan adalah 2-(2-propun-1-iloksi)benzaldehid sedangkan reaktan 1,3-dikarbonil yang digunakan adalah asetilaseton. Perbedaan sintesis senyawa turunan DHPM terletak pada komponen urea yang digunakan yaitu urea dan tiourea. Rendemen yang dihasilkan untuk senyawa 5-acetyl-6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-3,4-dihydropyrimidin-2(1H)-on sebesar 93%. Kemurnian senyawa target diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan dilakukan kromatografi kolom untuk medapatkan senyawa target yang murni. Senyawa hasil sintesis kemudian dikarakterisasi dengan uji LC-MS/MS, FTIR, dan NMR yang menandakan bahwa produk 5-acetyl-6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-3,4-dihydropyrimidin-2(1H)-on berhasil disintesis, namun tidak berhasil didapatkan produk 1-(6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-2-thioxo-1,2,3,4-tetrahydropyrimidin-5-yl)ethenone dari sintesis Biginelli menggunakan jus belimbing sayur.

Dihydropyrimidine (DHPM) and its derivatives are organic compounds that have many benefits including anticoagulant, antihypertensive, anti-inflammatory, antimicrobial, antibacterial, antifungal, and antioxidant properties. The synthesis of DHPM derivatives can be achieved through the Biginelli reaction. Modifications in the reactants and reaction methods are continuously explored to achieve optimal and environmentally friendly results. In this study, the synthesis of dihydropyrimidine derivatives, specifically dihydropyrimidinones, 5-acetyl6-methyl-4-(2-(prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-3,4-dihydropyrimidin-2(1H)-one and dihydropyrimidinethiones, 1-(6- methyl-4-(2- (prop-2-yn-1-yloxy)phenyl)-2-thioxo-1,2,3,4-tetrahydropyrimidin-5-yl)ethanone was conducted using the Biginelli reaction with starfruit juice as an acid catalyst. The difference in the synthesis of DHPM derivatives lies in the urea component used, namely urea and thiourea. Substrates such as 2-(2-prop-1- enyloxy)benzaldehyde, acetylacetone, and urea/thiourea were used to form the dihydropyrimidine derivative compounds. The synthesized product of dihydropyrimidinone compound was obtained in 93% yield, whereas the dihydropyrimidinethione product was not successfully obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Maulana
"ABSTRAK
Senyawa Annonaceous acetogenin (asetogenin) dari daun sirsak telah terbukti memiliki sifat antikanker. Gugus asetogenin terdiri dari berbagai senyawa, salah satunya adalah Annonacin yang banyak terdapat di bagian daun tanaman sirsak. Adapun tujuan dari isolasi ini adalah untuk mendapatkan senyawa annonacin yang dapat digunakan sebagai standar untuk penelitian lebih lanjut. Isolasi annonacin terdiri dari tiga tahap yaitu maserasi, fraksinasi, dan isolasi. Pelarut yang digunakan antara lain etanol, etil asetat, heksana, kloroform, dan air. Hasil isolasi tersebut diuji dengan menggunakan kedde reagent untuk mengetahui ada atau tidaknya gugus lakton serta jumlah konsentrasi lakton yang dikandung. Hasil uji reagen kedde menunjukkan adanya gugus lakton dengan perubahan warna menjadi pink-ungu. Jumlah konsentrasi lakton terkandung dari F4.4 241,86 mg/gr. Sitotoksisitas annonacin diuji menggunakan metode Brine Shrimp Test dengan menghitung LC50. Didapat nilai LC50 sebesar 1,04 ppm. Analisis kualitatif hasil isolasi dilakukan menggunakan HPLC dan LC-MS menghasilkan terdapat senyawa annonacin dari F4.4 dengan berat molekul 597,23.

ABSTRACT
Compounds of Annonaceous acetogenin (asetogenin) from soursop leaf has been shown to have anticancer properties. Asetogenin group consists of a variety of compounds, one of which is that many Annonacin located on the leaves of the soursop plants. The purpose of isolation is to get annonacin compounds that can be used as a standard for further research. Isolation of annonacin consists of three phases, namely maceration, fractionation, and isolation. Solvents used include ethanol, ethyl acetate, hexane, chloroform, and water. isolation results were tested using kedde reagent to determine the presence or absence of the lactone group and the number concentration of lactones contained. Kedde reagent test results indicate the presence of the lactone group to change into a pink-purple color. Total concentrations of F4.4 lactone contained 241.86 mg / g. Annonacin cytotoxicity was tested using Brine Shrimp Test method by calculating the LC50. Obtained LC50 values of 1.04 ppm. Qualitative analysis of the results was performed using HPLC isolation and LC-MS produces compounds contained annonacin F4.4 with a molecular weight of 597.23.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saeful Pranata
"Bio-oil production from biomass has a disadvantage because it cannot be used as fuel since it contains a lot of oxygenates, so that the heating value is low and cannot be used as fuel. This study aims to generate oil palm empty fruit bunch-based bio-oil with better quality by adding plastic waste so that can produce Bio-oil with qualified specification as a fuel. The method used in this study is slow co-pyrolysis, where a mixture of biomass and plastic materials is pyrolyzed with the heating rate is low (5°C/min). With the addition of plastic, slow pyrolysis will behave like fast pyrolysis in which a high yield of Bio-oil as a result of increased heat transfer from the heater to the reactor for biomass materials. The independent variables in this study are type of plastic (PP and HDPE) and plastic-biomass composition in the mix, while the dependent variables in this study are Bio-oil’s viscosity, color, pH, and yield. In the pyrolysis reactor, plastic materials and biomass are mixed into cracking boat. Biomass, plastics, and Bio-oil produced were analyzed using GC-MS. The result obtained is addition of plastic waste can improve the quality of bio-oil in pH, viscosity, color stability, and oxygenate compounds.

Produksi bio-oil berbasis biomassa memiliki kendala dalam kualitas karena tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar karena bio-oil yang dihasilkan masih mengandung banyak oxygenates (senyawa yang mengandung oksigen), sehingga heating value-nya rendah dan belum dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bio-oil berbasis tandan kosong kelapa sawit dengan kualitas yang lebih baik melalui penambahan limbah plastik sehingga dapat menghasilkan Bio-oil yang dengan spesifikasi yang sesuai untuk digunakan sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah slow co-pyrolysis, di mana campuran biomassa dan bahan plastik dipirolisis dengan heating rate yang rendah (5oC/menit). Dengan penambahan plastik, slow pyrolysis akan berkelakuan seperti fast pyrolysis di mana yield Bio-oil tinggi sebagai akibat dari peningkatan perpindahan panas dari pemanas pada reaktor ke bahan biomassa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis plastik (PP dan HDPE) dan komposisi plastik-biomassa dalam campuran (0:100, 10:90, 25:75, 50:50, 75:25, 100:0), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah viskositas, pH, warna, dan yield Bio-oil. Dalam reaktor pirolisis, bahan plastik dan biomassa dicampur ke dalam cracking boat. Biomassa, plastik, dan Bio-oil yang dihasilkan dianalisis menggunakan GC-MS. Hasil yang didapatkan adalah penambahan limbah plastik dapat meningkatkan kualitas bio-oil dari segi pH, viskositas, kestabilan warna, dan kandungan oksigenat.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Limbah glasir dari industri keramik mengandung logam berat yang berasal dari proses pewarnaan keramik dan berpotensi mencemari lingkungan. Kandungan logam berat pada limbah glasir PT.X yaitu Cd 0,013 mg/L; Cu 0,033 mg/L; Pb 1,200 mg/L; dan Zn 7,003 mg/L. Limbah tanah liat yang dihasilkan industri keramik berpotensi dijadikan adsorben untuk mengolah logam berat dalam limbah glasir. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode batch adsorpsi untuk menentukan dosis adsorben dan waktu kontak yang optimum dalam mengolah limbah glasir. Hasil penelitian menunjukan dosis optimum adsorben sebesar 5 g/L dan waktu kontak 15 menit dengan kondisi pH 8 dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri keramik kadar efluen Pb memiliki ambang batas sebesar 1 mg/L. Kadar logam setelah diadsorpsi telah mencapai baku mutu yaitu sebesar 0,614 mg/L dan 2,07 mg/L untuk Pb dan Zn dengan efisiensi pengurangan kadar logam Pb sebesar 61% dan Zn sebesar 9,8%. Dari hasil penelitian ini digunakan untuk mendisain pengolahan limbah glasir pada industri keramik PT.X menggunakan koagulasi dan sedimentasi dalam satu bak.

Glaze wastewater from ceramic industry contains heavy metal which can potentially cause severe pollution problems. Glaze wastewater typically contains Cd 0.013 mg/L; Cu 0.033 mg/L; Pb 1.2 mg/L; and Zn 7.003 mg/L. Clay waste generated from ceramic industry can be utilized as an adsorbent to remove heavy metals in glaze wastewater. The present study investigates in bench scale and uses batch adsorption method to determine optimum adsorbent amount and contact time in removing heavy metals in glaze wastewater. The results showed that the optimum adsorbent amount and contact time respectively are 5 g/L and 15 minutes with pH 8 and stirring speed of 150 rpm. Based on regulation of the Minister of Environment No 16/2008 concerning effluent water standard for ceramic industries, the lead (Pb) concentration must be less than 1 mg/L. Under optimum operating condition, the concentration of lead (Pb) and zinc (Zn) in treated wastewater was reduced to 0.614 mg/L and 2.070 mg/L. The removal efficiency achieves 61.0% for Pb and 9.8% for Zn. Both fulfill the discharge requirement based on the referred regulation. The results of the study are then used to design wastewater treatment plant in PT.X using coagulation and sedimentation in multifunctional tank. The tank can be used as storage tank and wastewater treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Heru Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis material katalis terimmobilisasi mikropartikel dan nanopartikel TiO2 dan evaluasi aktivitas fotokatalitiknya pada dekolorisasi larutan zat warna azo Acid Red 4 (AR4). Mikropartikel TiO2 diimmobilisasikan pada pelat akrilik, sedangkan nanopartikel TiO2 terimmobilisasi pada pelat gelas. Nanopartikel TiO2 dilekatkan pada lapisan pendukung nanofiber untuk meningkatkan performa fotokatalitik, membentuk komposit nanofiber-nanopartikel di atas pelat gelas. Pada beban katalis 2,0 g/l, performa fotokatalitik lapisan katalis terimmobilisasi (k'=0,013 menit -1) lebih baik dibandingkan katalis tersuspensi (k'=0,008 menit -1). Efisiensi dekolorisasi fotokatalitik katalis terimmobilisasi TiO2 berukuran nanopartikel mencapai 82,3% dalam waktu irradiasi 2 jam, lebih tinggi dibandingkan katalis berukur an mikropartikel (77,8%). Teknik komposit nanofiber-nanopartikel TiO2 memperlihatkan peningkatan kinetika fotokatalitik (k'= 0,018 menit -1) dibandingkan lapisan katalis tunggal nanopartikel (k'= 0,015 menit -1). Katalis terimmobilisasi TiO2 tetap efektif dalam penggunaan berulang meski ditemukan sedikit penurunan efisiensi pengolahan.

This research studied the synthesis of immobilized TiO2 microparticle and nanoparticle catalyst materials and evaluated its photocatalytic activity on the decolorization of Acid Red 4 (AR4) azo dye solution. TiO2 microparticles were immobilized on an acrylic plate, while TiO2 nanoparticles were immobilised on a glass plate. TiO2 nanoparticles were embedded in a nanofiber support layer to enhance photocatalytic performance, forming a nanofiber-nanoparticle composite on the glass plate. In the catalyst load 2.0 g/l, the performance of the photocatalytic layer of immobilized catalyst (k '= 0.013 min-1) is better than that of the suspended catalyst (k'= 0.008 min-1). Photocatalytic decolorization efficiency of TiO2 immobilized catalysts of nanoparticle sized reached 82.3% in irradiation time of 2 hours, which is higher than microparticle sized catalysts (77.8%). The technique of TiO2 nanofiber-nanoparticle composite showed improved photocatalytic kinetics (k'= 0.018 min-1) compared to a single layer of nanoparticle catalyst (k'= 0.015 min-1). Immobilized TiO2 catalysts remain effective with repeated use despite a slight decrease inprocessing efficiency."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Puti Minanga
"Ester sukrosa dengan derajat substitusi 1-3 dapat digunakan sebagai emulsifier non-ionik yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini, ester asam lemak sukrosa disintesis melalui reaksi esterifikasi antara sukrosa dengan asam lemak hasil hidrolisis minyak kelapa sawit menggunakan lipase Candida rugosa yang terimmobilisai pada matriks zeolit. Lipase Candida rugosa terimmobilisasi menunjukkan % aktivitas hidrolisis terbesar yaitu 11,0032 % pada perbandingan enzim dengan zeolit yaitu 2:3. Sintesis ester asam lemak sukrosa ini dilakukan pada suhu 40oC, waktu inkubasi selama 32 jam, dengan memvariasikan jumlah lipase imobil pada matriks zeolit. Produk esterifikasi dapat dihasilkan pada penggunaan lipase immobil pada matriks zeolit sebanyak 2400 mg dengan nilai % konversi asam lemak sebesar 9,750 %. Spektrum FTIR produk esterifikasi menunjukkan adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 1742,71 cm-1 yang merupakan serapan vibrasi regangan dari gugus fungsi ester C=O. Hasil uji emulsi sederhana terhadap produk hasil esterifikasi menunjukkan bahwa emulsi memiliki ketahanan selama lebih dari 24 jam.

Sucrose fatty acid esters with substitution degree between 1-3 are used as enviroment friendly non-ionic emulsifier. In this research , sucrose fatty acid esters can be synthesized with esterification reaction between sucrose and fatty acid obtained from hydrolyzed palm oil by using immobilized Candida rugosa lipase on zeolite. Immobilized Candida rugosa lipase showed the highest immobilizing activity 11,00 % with the ratio between enzyme and zeolite 2:3. Synthesis of sucrose fatty acid ester was carried out at a temperature of 40 ° C, the incubation time for 32 hours, by varying the amount of immobilized lipase on zeolite. Esterification products was produced using 2400 mg immobilized enzymes on zeolite with fatty acid conversion value of 9.750%. FTIR spectrum of the esterification product showed absorption peak at wave numbers 1742.71 cm-1 which is the stretch vibration absorption of the ester functional group C = O. The reults of the simple emulsion test for the esterification product showed that the emulsion was stable for more than 24 hours."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: VCH, 1995
R 572.7 ENZ
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Setiadi
"Pengembangan dan penelitian suatu proses untuk mengurangi ketergantungan pada sumber fosil merupakan tema penting untuk memantapkan keberlangsungan sistem industri kimia di masa depan. Salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan adalah adanya berbagai bentuk sumber senyawa organik yang berasal dari material biomasa,k arena jenis material ini dapat terbaharui dari hasil fotosintesa melalui proses fiksasi karbon dioksida dan penangkapan energi matahari. Potensi material ini sangat prospektif sebagai sumber awal hidrokarbon baik sebagai bahan bakar maupun bahan kimia seperti LPG dan senyawa aromatik. Namun, rute proses melalui senyawa organik turunan biomasa menjadi hidrokarbon menggunakan proses katalitik dengan HZSM-5 sebagai katalis dengan memanfaatkan persenyawaan organik hasil fermentasi (aseton, butanol, alkohol) ataupun senyawa hasil pirolisis biomasa masih jarang dikembangkan. Sehingga apabila teknologi berbasis biomasa tersebut dapat berperan penting di masa mendatang, maka teknologi ini dapat memberikan kontribusi suatu sistem daur-ulang material yang lebih langgeng, mengurangi pengaruh beban pemanasan global akibat gas CO2. Serta dapat mencanangkan perubahan paradigma posisi minyak bumi sebagai sumber energi utama menjadi energi alternatif serta menjadikan aktivitas energy -hunting kearah energy -farming.

The exploration and development of a promising process to reduce the dependency on fossil resources is an important issue for establishing a sustainable system of chemical industry in the future. An alternative option should be decided on the various form of biomass resources, because these materials are the results of botanical photosynthesis by fixation of carbon dioxide and solar energy in botanical activities as considered to be high potential usage as starting materials of resources. These kind of renewable resources are expected to be able to create many alternative routes for production of hydrocarbons for fuel and chemicals such as LPG (C3-C4hydrocarbons), aromatic chemicals hydrocarbons. However, a little attention has been given to the applications of HZSM -5 in efforts to find aromatic chemicals with utilization of hydrocarbons that come from the biomass -derived chemicals such as fermentation products (acetone, butanol), biomass - derived oil. If so, the biomass -based technology should play an important role for establishing a sustainable system of material recycle, free from CO2 global warming effect in the future. And the paradigm should be changed the position of petroleum oi l as main energy resource into the alternative energy resource."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yahdiana
"Congo Red sebagai salah satu bahan kimia organik sintetik yang banyak digunakan untuk industri tekstil mencemari lingkungan air dan tanah. Zat warna tekstil ada beberapa macam, pada penelitian ini menggunakan zat warna congo red. Percobaan ini bertujuan untuk mengurangi limbah zat warna congo red dengan metode fotokatalitik menggunakan katalis suspensi TiO2. Proses fotokatalisis yang melibatkan partikel-partikel semikonduktor TiO2 di bawah iluminasi sinar UV-Vis akan menghasilkan radikal hidroksil yang dapat mendegradasi zat warna congo red.
Hasil yang didapat menunjukkan konsentrasi TiO2 optimum untuk mendegradasi zat warna congo red adalah 4,5 mg dan waktu optimum yang didapat 150 menit. Penggunaan jumlah TiO2 Optimum (4,5 mg) dengan lama waktu radiasi yang optimum (150 menit), pada berbagai konsentrasi. TiO2 optimum dan waktu optimum adalah sebesar 48,90 %. Sedangkan CODnya sebesar 84,1 %. Penggunaan penjumlahan TiO2 optimum (4,5 mg) dengan lama waktu radiasi yang optimum (150 menit), pada berbagai variasi konsentrasi masih cukup effektif pada konsentrasi congo red 50 ppm absorbansi berkurang sebesar 62,5 % COD berkurang sebesar 10,71 %.

Congo Red as one of the synthetic organic chemicals that widely used for textile industries has been contributed on water and soil polution. In this experiment, congo red dye is used as subtrate. The purpose of this experiment is to reduce congo red dye by photocatalytic process, using TiO2 as catalyst. Photocatalysis process involving TiO2 semiconductor particles under illumination of UV-Vis will produce hydroxyl radicals that can degrade the dye congo red.
The results showed the optimum concentration of TiO2 to degrade the dye congo red was 4.5 mg and obtained the optimum time 150 minutes. Optimum use of the TiO2 (4.5 mg) with the optimum duration of radiation (150 minutes), at various concentrations. TiO2 optimum and optimum time amounted to 48.90 %. While COD of 84.1 %, optimum use of the sum of TiO2 (4.5 mg) with the optimum duration of radiation (150 minutes), at various concentrations are still quite effective at 50 ppm concentration of congo red absorbance was reduced by 62.5% COD was reduced by 10.71 %.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S945
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>