Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendra Fariadi
"Persediaan farmasi harus dikelola dengan baik untuk kelancaran pelayanan dan keuangan rumah sakit. Pengelolaan sedian farmasi rumah sakit dimulai dari alur perencanaan dan pengadaan obat-obatan di rumah sakit. Sistem perencaanaan yang tepat dibutuhkan untuk pengelolaan perencaan dan persediaan di rumah sakit agar efisiensi dalam proses pengadaan obat dapat tercapai. RS Hermina Medan melakukan perubahan dalam sistem perencaan obat-obatan dari awalnya menggunakan sistem min-max menjadi sistem pareto. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat efisiensi terhadap kedua sistem tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan riset operasional terhadap sampel obat hasil analisis ABC dan menggabungkan metode kualitatif. Hasil analisis ABC berdasarkan nilai pemakaian selama Agustus dan September 2023 diperoleh obat kategori A mewakili 80% dari total nilai persedian obat JKN di Instalasi Farmasi. Hasil penelitian menunjukan dengan membandingkan perhitungan untuk perencanaan pengadaan obat kategori A dengan sistem pareto dan min-max didapatkan total inventory cost lebih rendah dengan menggunakan sistem min-max. Namun, rencana pengadaan dengan sistem min-max dapat lebih baik apabila perhitungan pemakaian obat di kontrol secara rutin dan proses perencanaan pengadaan dibantu oleh sistem informasi yang lebih baik. Penelitian diharapkan dapat dilanjutkan dengan waktu yang lebih panjang agar penilaian inventory cost dapat lebih akurat.

Pharmaceutical supplies must be managed well for the smooth running of hospital services and finances. Management of hospital pharmaceutical supplies starts from the flow of planning and procurement of medicines in the hospital. An appropriate planning system is needed for managing planning and supplies in hospitals so that efficiency in the drug procurement process can be achieved. Hermina Medan Hospital made changes to its medicine planning system from initially using a min-max system to a Pareto system. This research aims to compare the level of efficiency of the two systems. This research was conducted using operational research on drug samples resulting from ABC analysis and combining qualitative methods. The results of ABC analysis based on usage values ​​during August and September 2023 showed that category A drugs represent 80% of the total value of UHC drug supplies in pharmacy installations. The research results show that by comparing calculations for planning the procurement of category A drugs using the Pareto and min-max systems, the total inventory cost is lower using the min-max system. Procurement planning using a min-max system can be better if the calculation of drug use is routinely controlled and the procurement planning process is assisted by a better information system. It is hoped that the research can be continued for a longer period so that inventory cost assessments can be more accurate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Rizky Benedict
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit pada tahun 2023, serta memberikan rekomendasi untuk perencanaan tahun 2025. Metode penelitian melibatkan wawancara dengan penanggung jawab gudang dan apoteker, serta analisis laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO) periode Januari–Desember 2023. Hasil penelitian menunjukkan nilai rasio perputaran persediaan (ITOR) rata-rata sebesar 4,4, yang lebih rendah dibandingkan standar ideal (8–12 kali per tahun). Hal ini mengindikasikan adanya stok obat yang menumpuk, terutama untuk beberapa jenis obat seperti tablet parasetamol, yang nilai ITOR-nya hanya 0,7. Intervensi yang dilakukan meliputi pengurangan pengadaan obat untuk beberapa jenis obat sebanyak 4% dari tahun sebelumnya. Perencanaan pengadaan tahun 2025 disarankan untuk menggunakan metode yang lebih efektif guna meningkatkan efisiensi persediaan dan mengurangi biaya operasional. Hasil ini diharapkan dapat membantu Puskesmas Duren Sawit dalam pengelolaan obat yang lebih optimal dan efisien.

This study aims to analyze drug planning and procurement at the Puskesma Duren Sawit in 2023 and provide recommendations for the 2025 planning. The research methods included interviews with warehouse managers and pharmacists, as well as an analysis of drug usage reports and requests (LPLPO) from January to December 2023. Findings revealed an average inventory turnover ratio (ITOR) of 4.4, which is below the ideal standard (8–12 times per year), indicating stockpile issues, particularly with drugs like paracetamol tablets, which had an ITOR of only 0.7. Interventions included reducing drug procurement for several items by 4% compared to the previous year. Recommendations for 2025 planning suggest utilizing more effective methods to enhance inventory efficiency and reduce operational costs. These findings aim to assist the Puskesmas Duren Sawit in achieving better and more efficient drug management. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Julianto
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku bisnis di Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Pemanfaatan TI yang telah dilakukan adalah implementasi e-Procurement dalam proses pengadaan barang/jasa. Implementasi e-Procurement bertujuan untuk melakukan efisiensi biaya berupa penurunan biaya operasional dan penurunan risiko terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa. Investasi yang dilakukan perlu dinilai kelayakannya dengan mengukur keefektifan implementasi e-Procurement.
Penelitian sebelumnya telah mengukur keefektifan implementasi e-Procurement di instansi pemerintah dengan menggunakan metode Information Productivity. Perbedaan karakteristik instansi pemerintah dengan BUMN memerlukan penyesuaian dalam penerapan metode Information Productivity dalam mengukur keefektifan implementasi e-Procurement di BUMN. Pengukuran keefektifan dikombinasikan dengan Pemodelan Proses Bisnis untuk menganalisa perubahan proses bisnis yang terjadi dan mengidentifikasi manfaat yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks Information Productivity lebih dari 80% dan menunjukkan kecenderungan meningkat. Analisis atas proses bisnis menunjukkan bahwa e-Procurement dapat meningkatkan transparansi, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan barang/jasa di BUMN.

The state-owned enterprises as one of the business entity in Indonesia, has utilizes the development of information technology in their operations. They utilize IT as in e-Procurement for goods/services. The e-Procurement implementation is designed to be cost efficiency such as operational cost decreases and risks reduction in procurement fraud. The feasibility of this investment should be studied with measuring the e-procurement effectiveness.
Previous research has measured the e-Procurement implementation effectiveness in the government institution using Information Productivity method. Since the distinction characteristic of the government institutions and state-owned enterprises, there is necessity to adjust the Information Productivity method in measuring the e-Procurement implementatiom in the state-owned enterprises. The effectiveness measurement combined with the Business Proses Modeling is used to analyzes business process changes and identification of benefits obtained.
Researh results showed that Information Productivity index is more than 80% and tends to increase. Analysis in business process showed that e-Procurement is able to enhance transparency, and in the end could decreased the risks of the procurement fraud in state-owned enterprises.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T750
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Anshory Hendri
"Laporan ini menganalisis perencanaan pengadaan obat antibiotik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) selama tahun 2023 menggunakan metode ABC. Metode ini mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai investasinya, yang dihitung dari jumlah pemakaian dikalikan harga per unit. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar nilai investasi penggunaan antibiotik di RSUI terkonsentrasi pada kelompok A (70,03% dari total anggaran), yang terdiri dari 8 jenis antibiotik. Meskipun jumlah jenis antibiotik pada kelompok A relatif sedikit, namun memiliki nilai investasi dan penggunaan yang tinggi sehingga membutuhkan strategi pengendalian persediaan yang ketat. Kelompok B (19,63% dari total anggaran) terdiri dari 9 jenis antibiotik, dan kelompok C (10,34% dari total anggaran) terdiri dari 32 jenis antibiotik. Kelompok B dan C, meskipun jumlah jenisnya lebih banyak, memiliki nilai investasi dan penggunaan yang relatif rendah. Kesimpulannya, metode ABC efektif dalam mengidentifikasi jenis antibiotik yang perlu diprioritaskan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan di RSUI.

This report analyzes the antibiotic procurement planning at the Pharmacy Installation of Universitas Indonesia Hospital (RSUI) in 2023 using the ABC method. This method classifies drugs based on their investment value, calculated by multiplying the quantity used by the unit price. The analysis revealed that the majority of the investment value for antibiotic usage at RSUI is concentrated in Group A (70.03% of the total budget), consisting of 8 types of antibiotics. Although Group A includes relatively few types of antibiotics, their high investment value and utilization require strict inventory control strategies. Group B (19.63% of the total budget) includes 9 types of antibiotics, while Group C (10.34% of the total budget) consists of 32 types. Groups B and C, despite comprising more types of antibiotics, have relatively low investment value and utilization. In conclusion, the ABC method is effective in identifying priority antibiotics for planning and inventory control at RSUI. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alme Wirdiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pada kegiatan pengadaan melalui penyedia dan memberikan solusi dengan merancang sistem terintegrasi untuk memonitor pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Instansi XXX. Instansi XXX merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Instansi XXX mengikuti tata cara dan alur yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pengadaan dalam Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018. Pada penelitian ini, penulis membagi kegiatan penelitian menjadi dua tahap, yaitu identifikasi masalah menggunakan PIECES Framework berdasarkan hasil wawancara dan perancangan sistem menggunakan metode FAST (Bentley, 2007). Hasil analisis masalah adalah terdapat enam permasalahan kegiatan pengadaan pada Instansi XXX, yaitu ketidakjelasan batasan tugas/akses, ketidaktepatan waktu, ketidaktepatan spesifikasi, pembayaran tidak tepat, kurang termonitor proses dan banyaknya pengadaan pada waktu bersamaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, selanjutnya dikembangkan sistem monitoring pengadaan terintegrasi dengan menggunakan metode FAST. Pendekatan perancangan sistem menggunakan end-user development, yaitu aplikasi berbasis komputer yang dapat digunakan oleh user untuk mengembangkan aplikasi sendiri (Romney, 2018). Hasil dari perancangan sistem adalah adanya sistem yang dapat digunakan pelaku pengadaan untuk memonitor setiap proses kegiatan pengadaan barang/jasa di Instansi XXX. Berdasarkan hasil analisis masalah dan sistem yang telah dirancang, sebagian permasalahan pada kegiatan pengadaan di Instansi XXX telah dapat diselesaikan.

This study aims to identify problems in procurement activities through providers and provide solutions by designing an an integrated system to monitor the implementation of the procurement process at XXX Institute. XXX Institute under the authority of Government that services in education and training. XXX institute follows the procedures and rules set by the government to achieve the procurement objectives in Presidential Regulation No. 16 Tahun 2018. In this study, the authors divided research activities into two stages consist of problem identification using the PIECES Framework based on interview results and designing the system using the FAST method (Bentley, 2007). The results of the problem analysis, there are six problems that occur in procurement activities consist of unclear assignment or access restrictions, inaccurate time, inaccurate specifications, inaccurate payments, the processes is not monitored and the load of procurements request which will then be analyzed by the PIECES Framework. Based on these problems, an integrated procurement monitoring system was developed using the FAST method. The system design approach uses end-user development, which is a computer-based application that can be used by users to develop their own applications (Romney, 2018). The result of the system design is a system that can be used by procurement parties to monitor every process of the procurement at XXX Institute. Based on the resultes of the problem analysis and the system that has been designed, some of the problems found in procurement activities at XXX Institute have been resolved."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Putri Primanda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme pengadaan barang dan jasa di Universitas XYZ dan mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal dalam pengadaan barang dan jasa di Universitas XYZ. Metode dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif berupa studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara secara terstruktur terhadap 4 responden seperti Kepala Bagian Pengadaan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dana Pemerintah Universitas XYZ, dan Kasubag Pengawasan serta Kasubag Pemilihan Penyedia. Selanjutnya, Rencana Umum Pengadaan (RUP), rekap data pengadaan, dan dokumen pengadaan serta data pendukung lainnya seperti mempelajari Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 beserta perubahannya untuk mengetahui kepatuhan terhadap peraturan dan pengendalian internal terhadap mekanisme pengadadaan barang dan jasa Universitas XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pengadaan barang dan jasa Universitas XYZ sebagian besar telah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku namun masih ditemukan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal sebagai berikut: RUP yang disusun belum berfungsi sebagai fungsi perencanaan dan pengendalian sehingga membuka peluang terjadinya pemecahan paket dan rencana realisasi yang tidak dapat dimonitoring.

ABSTRACT
This study aims to explain the procurement mechanism of goods and services at XYZ University and identify weaknesses of internal controls in procurement of goods and services at XYZ University. The method in this research is descriptive analysis in the form of case study. The data were obtained through structured interviews with 4 respondents such as Head of Procurement Section and Committing Officer (PPK) of XYZ University Government Fund, and Sub-Head of Supervision and Sub-Head of Provider Selection. Furthermore, the General Plan of Procurement (RUP), procurement data recapitulation, and procurement documents as well as other supporting data such as studying Presidential Regulation number 54 of 2010 and its amendments to know compliance with regulations and internal control over XYZ University's goods and service delivery mechanism. The results showed that the procurement mechanism of goods and services of XYZ University has been in accordance with the prevailing rules and regulations but still found some weaknesses in the internal control as follows: The RUP has not functioned as a function of planning and control so that opens the opportunity for the breaking of packages and plans realizations that can not be monitored."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wijayanti
"Siklus dan proses pengadaan merupakan salah satu proses operasional yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan target perusahaan. Proses pengadaan yang efektif, efisien serta mempunyai acuan data master pemasok yang akurat akan meningkatkan performa perusahaan serta memaksimalkan pencapaian target perusahaan yang akan dicapai.  Penelitian ini dilakukan karena permasalahan tidak akuratnya data master pemasok yang berakibat menjadi tidak efektifnya proses pengadaan dan berakibat menjadi timbulnya masalah dalam pemenuhan proyek kepada pelanggan serta mengakibatkan terjadi selisih yang cukup besar dalam konfirmasi audit atas hutang sehingga mengakibatkan terlambatnya finalisasi laporan audit perusahaan. Penelitian dengan menggunakan strategi studi kasus berikut ini membahas mengenai evaluasi kualitas data master pemasok didalam proses pengadaan dalam kaitannya dengan peningkatan performa perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Setelah dilakukan evaluasi, penelitian ini menyimpulkan bahwa proses reviu atas data master pemasok di bagian pengadaan PT X belum dilakukan secara efektif dan harus diperbaiki karena buruknya kualitas data master pemasok yang dimiliki perusahaan. Dari hasil penelitian dapat direkomendasikan berupa masukan aksi tindak lanjut dalam penerapan proses reviu data master pemasok sehingga tercipta perbaikan kinerja dalam proses pengadaan untuk efektivitas proses bisnis yang ada pada PT X

The procurement cycle and process is one of the most important operational processes in achieving the company's goals and targets. An effective, efficient procurement process and having an accurate supplier master data reference will improve company performance and maximize the action of company in order to achieve target.  This research was conducted due to the problem of inaccurate supplier master data from ineffective procurement process and resulted in problems in fulfilling projects to customers and resulted in difference in audit confirmation of debts, resulting in late finalization of the company's audit report.  

The following research using the case study strategy discusses the evaluation of supplier master data quality in procurement process that affecting the achievement of purpose in the company. This research provide conclusions on the results of the evaluation of the effectiveness of review supplier master data in procurement process at PT X and give recommendations of action plan for performance improvement in achieve purpose in PT X."

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiani Dianingtyas
"Sejak tahun 2014, proses perencanaan dan pengadaan obat di seluruh fasyankes baik institusi pemerintah maupun swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan harus berdasarkan katalog elektronik pemerintah. Ini merupakan upaya untuk membentuk sistem pengadaan sediaan farmasi yang lebih transparan, efektif dan efisien. Metode penelitian yang dipakai yaitu metode studi kualitatif melalui cara mengumpulkan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Masih banyak hambatan teknis yang dihadapi saat tahap persiapan dan pengadaan obat melalui e-catalogue. Meskipun kesesuaian peresepan obat dengan FORNAS sudah tinggi, namun sebanyak 21% jenis obat FORNAS tersebut tidak dapat diadakan melalui e-catalogue. Masih perlunya peningkatan jumlah jenis obat yang tersedia di e-catalogue, serta peningkatan kualitas informasi dan kualitas sistem khususnya dalam kemudahan penggunaan dan keandalannya untuk dapat meningkatkan efektivitas penggunaan infrastruktur yang telah ada.

Since 2014, the process of planning and procuring drugs in all health facilities, both government and private institutions in collaboration with BPJS Health, must be based on the government's electronic catalog. This is an effort to establish a pharmaceutical preparation procurement system that is more transparent, effective and efficient. The research method used is a qualitative study method by collecting data by observation, in- depth interviews, and document review. Determination of informants is done by purposive sampling. There are still many technical obstacles faced during the preparation and procurement stages of drugs through e-catalogue. Even though the suitability of drug prescriptions with FORNAS is already high, as many as 21% of FORNAS types of drugs cannot be procured through e-catalogue. It is still necessary to increase the number of types of drugs available in the e-catalogue, as well as to improve the quality of information and the quality of the system, especially in terms of ease of use and reliability, in order to increase the effectiveness of use of the existing infrastructure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Ananta Amiruddin
"Penelitian yang dilakukan di gudang obat farmasi RSUD Kota Makassar ini membahas kegiatan proses penyimpanan barang, yang dinilai penulis masih terdapat permasalahan yang merupakan pemborosan atau waste. Penelitian ini diakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan action reseach dengan fokus pada proses penyimpanan dan pendistribusian barang dengan metodologi lean. Lingkup penelitian mencakup proses penerimaan barang, penyusunan dan penyimpanan, penerimaan permintaan (Ampra) dari depo farmasi dan penyerahan barang ke depo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyimpanan obat di gudang farmasi belum sesuai standar dan masih terdapat kegiatan yang tidak mendatangkan nilai tambah (non value added). Pada kegiatan penerimaan didapat komposisi value added di banding non value added sebesar 60% : 40%. Sedangkan pada proses penerimaan permintaan (Ampra) barang dari depo sampai penyerahan barang permintaan didapatkan komposisi value added disbanding non value added sebesar 30% : 70%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem penyimpanan gudang yang sekarang ini belum dalam kondisi lean. Pemborosan (waste) yang terjadi antara lain: overproduction / duplication (rework), delay / waiting (penundaan), transportation (transportasi yang berlebihan), processes, inventories (persediaan tidak tepat/ berlebihan), motions (gerakan tidak perlu), defect (cacat) / Error Transaction, dan Human Potential / Defective Design. Untuk mengurangi waste tersebut maka dilakukan implementasi dengan menggunakan lean tools, seperti 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke), visual management, kanban, dan kaizen. Setelah dilakukan implementasi tersebut didapatkan hasil future state mapping terjadi penurunan yang signifikan pada proses penerimaan barang sampai penyimpanan barang, yaitu hasil perhitungan VSM (Value Stream Map) komposisi value added dibanding non value added sebesar 73% : 27%. Sedangkan pada proses penerimaan permintaan barang dari depo sampai penyerahan barang permintaan didapatkan komposisi value added dibanding non value added sebesar 38% : 62%. Kesimpulan penelitian ini Lean Hospital merupakan metode atau tool yang tepat untuk menurunkan nilai non value added dengan mengurangi waste dan meningkatkan nilai tambah untuk pelanggan. Saran dari peneliti adalah mendorong rumah sakit untuk melanjutkan sebagai langkah awal dalam perbaikan berkelanjutan, yang harus disertai dengan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung

The research conducted in the pharmacy warehouse of the Regional General Hospital of Makassar City addresses the activities of the goods storage process, which the author considers to still have issues constituting waste. This qualitative research employs an action research approach with a focus on the storage and distribution processes using lean methodology. The scope of the study encompasses the receiving of goods, arranging and storing, receiving requests (Ampra) from the pharmacy depot, and delivering goods to the depot. The research findings indicate that the drug storage process in the pharmacy warehouse does not meet standards, and there are still activities that do not add value (non-value added). In the receiving activity, the composition of value-added compared to non-value-added is 60%:40%. Meanwhile, in the process of receiving requests (Ampra) from the depot to the delivery of requested goods, the composition of value-added compared to non-value-added is 30%:70%. This indicates that the current warehouse storage system is not in a lean condition. The waste that occurs includes overproduction/duplication (rework), delay/waiting, excessive transportation, inefficient processes, excessive inventories, unnecessary motions, defects/error transactions, and human potential/defective design. To reduce these wastes, implementation is carried out using lean tools such as 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain), visual management, kanban, error proofing, and kaizen. After the intervention, the future state mapping results showed a signifikan decrease in the process from receiving goods to storing them, with the Value Stream Map (VSM) calculation indicating a composition of value added compared to non-value added at 73%:27%. Meanwhile, in the process of receiving requested goods from the depot to delivering them, the composition of value added compared to non-value added was found to be 38%:62%. The conclusion of this study is that Lean Hospital is an appropriate method or tool to reduce non-value-added aspects by minimizing waste and enhancing value for patients. The researcher's recommendation is to encourage the hospital to continue as an initial step in continuous improvement, which should be accompanied by meeting the needs of human resources (HR) and supporting facilities"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainurinsan Amaludin
"ABSTRAK
Masalah terkait pengadaan obat di rumah sakit kerapkali terjadi, tidak terkecuali di RSUD Pasar Minggu. Masalah pengadaan obat yang sering terjadi di RSUD PasarMinggu adalah peningkatan anggaran obat, seringnya terjadi kekosongan stok obat, dan lead time pengadaan obat yang relatif lama. Oleh karena itu, diperlukan upaya efisiensi pengadaan dan penyimpanan obat dalam penyusunan rencana kebutuhan obat untuk memperlancar kegiatan operasional dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Bentuk penelitian ini adalah riset operasional dengan metode kualitatif dan kuantitatif untuk menyusun upaya efisiensi baik dari pendekatan farmasi dan non farmasi. Pendekatan farmasi dilakukan dengan mengelompokkan obat menurut Analisis ABC nilai investasi kemudian membandingkan beberapa model inventori demi mendapatkan model dengan total biaya pengadaan dan penyimpanan obat terkecil, sementara pendekatan non farmasi melalui upaya manajemen formularium. Hasil Analisis ABC nilai investasi menunjukkan bahwa terdapat 34 jumlah obat kelompok A yang menjadi fokus utama efisiensi pengendalian biaya obat. Obat kelompok A tersebut kemudian dihitung perencanaan kebutuhannya dengan menggunakan model inventori Economic Order Quantity EOQ untuk menghasilkan perhitungan total biaya pengadaan dan penyimpanan obat TIC terkecil. Untuk mengantisipasi kejadian kekosongan stok obat dilakukan dengen menentukan nilaisafety stock yang mempertimbangkan jumlah pemakaian dan lead time masing-masing obat.

ABSTRACT
Planning Medication Procurement in RSUD Pasar Minggu Problems related to procuring medication often occur in hospital, including in RSUD Pasar Minggu. The problems involved are increased medication budget, the frequent occurrence of out of stock medication, and relatively long medication procurement lead time. Therefore, it is necessary to determine efforts to maximize efficiency inmedication procurement and inventory in planning medication needs so that operational activities can be reinforced and the quality of health service can be improved.
This is an operational research with qualitative and quantitative method to establish efficiency efforts both from pharmaceutical and nonpharmaceutical approaches. Pharmaceutical approach involves doing ABC Analysis to group the medication based on its investment values. Then, three inventory models will be compared to getthe model with the lowest total inventory cost TIC . Meanwhile, nonpharmaceutical approach is done by formulary management efforts. ABC Analysis of investment value indicates that group A medication consist of 34items. Those items become the main focus of medication cost containment. The medication needs for group A are then calculated by Economic Order Quantity EOQ model to generate the lowest TIC. In addition, safety stock calculation that determines not only the demand of the medication but also the procurement lead timeof each drug is vital to anticipate the occurrence of out of stock medication.Keywords ABC Analysis Efficiency EOQ TIC."
2017
T48643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>