Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Maritza Hardjanto
"Penerjemahan takarir untuk media audiovisual saat ini sangat diperlukan untuk menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas. Akan tetapi, di dalam proses penerjemahan, terdapat kemungkinan kesalahan penerjemahan, khususnya pada kata sapaan yang sangat berkaitan dengan unsur budaya dari bahasa sumber. Penelitian ini menarik karena belum banyak penelitian yang melihat kesalahan penerjemahan kata sapaan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jerman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya kesalahan penerjemahan kata sapaan dalam serial Netflix Gadis Kretek dari bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber (BSu) ke bahasa Jerman sebagai bahasa sasaran (BSa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan sintesis teori kesalahan penerjemahan menurut Nord (2005), Hansen (2009), serta Silalahi, dkk (2018). Terdapat 20 data kesalahan penerjemahan yang ditemukan dalam takarir bahasa Jerman pada serial Gadis Kretek dan kesalahan penerjemahan linguistik menjadi kategori kesalahan penerjemahan paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 50% dari total data.
The translation of subtitles for audiovisual media is currently regarded as an essential tool for reaching a wider target audience. Nevertheless, it is important to recognise the possibility of translation errors occurring during the translation process, particularly within salutation words that are culturally specific to the source language. This study is relevant because it addresses a gap in the research on the translation errors of salutation words from Indonesian to German. This study therefore aims to examine the mistranslation of greeting words in the Netflix series Gadis Kretek from Indonesian as the source language (SL) to German as the target language (TL). The mzzethod used in this research is a qualitative method with a descriptive analysis approach, using a synthesis of translation error theories according to Nord (2005), Hansen (2009), and Silalahi, et al (2018). A total of 20 instances of translation errors have been identified in the German subtitle. It can be concluded that linguistic translation errors make up the largest proportion of these errors, making up 50% of the total data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Sekar Azzahra
"Film merupakan sarana hiburan kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai. Di zaman digital ini, banyak diciptakan platform baru untuk menonton film dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah aplikasi bernama “Netflix”. Pada aplikasi ini terdapat film dari berbagai negara yang memiliki takarir bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, data diambil dari takarir film aplikasi Netflix, yaitu pada film yang berjudul Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang berbahasa Belanda. Data dianalisis untuk melihat metode penerjemahan apa yang digunakan. Penilaian tingkat keterbacaan penerjemahan juga dilakukan pada metode penerjemahan yang paling banyak dan sedikit. Terjemahan takarir film Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang memiliki banyak dialog singkat ini diterjemahkan dengan 8 metode penerjemahan, yaitu metode kata demi kata, harfiah, setia, semantik, komunikatif, idiomatik, bebas, dan adaptasi. Dari 8 metode tersebut, metode penerjemahan setia paling banyak digunakan, sementara metode idiomatik paling sedikit. Kedua metode tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang sama tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahan disesuaikan dengan kebutuhan demi menyampaikan makna yang akurat.

Currently, film is a means of entertainment in everyday life that is often found because it has many fans. Many new platforms have been created in this modern era for watching movies from many parts of the world with many language translations, one of which is an application called "Netflix". In this application there are films from various countries that have Indonesian subtitles with subtitles. In this study, data was taken from subtitles for the Netflix application, namely a film entitled “Mijn Beste Vriendin Anne Frank”. The research data comes from Dutch and Indonesian subtitles on the Netflix movie streaming platform. An analysis was done to determine which method had the most and least frequency used in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film along with an assessment of the readability of the translation, which was also carried out on the most and least used translation method in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film. Subtitle translation of the film “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” which has many short dialogues has as many as 8 methods used, namely the word for word, literal, loyal, semantic, communicative, idiomatic, free, and adaptation method. Of the 8 methods, there is the loyal translation method which is most widely applied in this film and the idiomatic method which is the least used. The two methods in this film have the same high level of legibility. In order to convey an accurate meaning from the existing film scenario, the frequency of the translation method is adjusted to the needs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asaa Anyahdiyani Robbi
"Menerjemahkan subtitles pada film merupakan pekerjaan yang rumit karena penerjemah dihadapi dengan peraturan yang membatasi mereka dalam menerjemahkan suara aktor, terlebih jika terdapat culture-specific items atau istilah-istilah yang sarat budaya. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan subtitle yang digunakan di film Sang Kiai atau The Clerics dan mengamati ideologi penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah selama proses penerjemahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode campuran antara kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Retention adalah strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, ideologi peneremahan yang dominan adalah domestikasi. Dapat dikatakan bahwa penerjemah berusaha untuk membuat film ini semudah mungkin untuk dipahami pembaca bahasa target dengan membuat peneremahannya setia kepada bahasa target.

Translating subtitles for movies is a complicated task as the translators are faced with certain restrictions that limit them in translating the actors’ voices, especially if culture-specific items are involved. This study aims to conduct an investigation on the subtitling strategies found in the movie The Clerics or Sang Kiai and later attempt to observe the type of translation ideology employed by the translator during the subtitling. The method applied in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods. The study finds that Retention is the most used subtitling strategy. However, the dominant translation ideology found throughout the subtitle is domestication. It can be said that the translator attempted to make this movie as comprehensible as possible for the target audience by making it faithful to them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Andrasyah Isa
"ABSTRAK
Disertasi ini menyingkap strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika dan ungkapan sapaan bahasa Indonesia serta budaya kebahasaan yang terlibat di dalam penerjemahan. Penelitian kualitatif ini menggunakan tiga novel Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya dan wawancara dengan penerjemah serta narasumber lain. Didukung oleh teori penerjemahan, ungkapan sapaan, dan budaya kebahasaan, penelitian ini menemukan dua ideologi penerjemahan yang berhulu pada strategi penerjemahan pemancaan (foreignization) dan pelokalan (domestication). Di samping itu, juga ditemukan tujuh metode penerjemahan dan dua puluh empat teknik penerjemahan serta budaya kebahasaan yang menyangkut kuasa (power) dan solidaritas (solidarity).

ABSTRACT
This dissertation reveals the translation strategies, ideologies of translation, translation methods, and translation techniques of American-English forms of address into their Indonesian translations within linguistic culture involved in the translation. This qualitative research employs three American novels with their translation versions and interviews with their translators and other resource persons. Through the theories of translation, forms of address theories, and linguistic culture, the research findings indicate that two ideologies of translation: foreignization and domestication. Besides, it is also found that there are seven methods of translation with twenty four techniques of translation and linguistic culture relating to power and solidarity."
Depok: 2015
D2108
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Mirza Al Kautsar
"Dalam penelitian ini dianalisis prosedur, teknik, dan metode penerjemahan yang dipakai dalam menerjemahkan lirik lagu Take Me Home, Country Roads dalam lirik lagu adaptasi bahasa Jerman Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). Lirik lagu dianalisis menggunakan teori prosedur, teknik, dan metode penerjemahan dari Newmark (1988). Penulis mengelompokkan masing-masing lagu per bait, satu bait berisi empat baris. Dengan begitu baik lirik lagu bahasa sumber maupun bahasa sasaran memiliki empat bait yang dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan terbatas pada analisis prosedur, teknik dan metode penerjemahan yang digunakan dalam lirik lagu bahasa sasaran atau unsur lingual saja, kalaupun ada unsur lain seperti kultural atau musikal, hanya dijabarkan sepintas. Berdasarkan hasil penelitian, prosedur dan teknik yang dipakai dalam adaptasi lagu ini adalah modulasi bebas dan mempunyai fungsi komunikatif dan fungsi estetik. Metode yang dipakai adalah free translation, adaptation, dan idiomatic translation. Penerjemah dalam adaptasi juga memperhatikan unsur-unsur seperti jumlah suku kata, pemilihan kata, dan rima.

This study analyzes translation procedure, technique, and methods used to translate Take Me Home, Country Roads song lyrics into German adaptation lyrics in Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). The lyrics were analyzed using translation procedure, technique, and methods theory by Peter Newmark (1988). The lyrics of two songs are grouped by verse, one verse contains four lines. Therefore both songs will have four verses to analyze. This study uses a qualitative descriptive method and is limited to translation procedure, technique, and methods used or lingual matter, other matters e.g. cultural or musical are briefly discussed. According to the results, translation procedure, technique, and methods used are free modulation, communicative purpose, and aesthetic purpose. Methods used are free translation, adaptation and idiomatic translation. The translator also takes into account elements like syllable count, word choice, and rhyme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Ramadhana Andyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan yang terdapat dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dengan serial Gadis Kretek karya sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berupa alur, periodisasi, dan tokoh serta penokohan yang dianalisis melalui perspektif teori alih wahana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Gadis Kretek dan serial Gadis Kretek. Data penelitian dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat dalam novel Gadis Kretek serta dialog dan simbol yang terdapat di dalam serial Gadis Kretek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca, simak, dan catat. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga jenis alih wahana pada serial Gadis Kretek, yaitu penambahan, pengurangan, dan perubahan variasi. Penambahan terdapat pada perubahan peran Soedjagad dan kaitannya dengan Partai Merah. Pengurangan terdapat pada periodisasi di serial Gadis Kretek yang hanya terdiri dari dua jenis, yaitu masa muda Soeraja dan masa tua Soeraja. Perubahan variasi terdapat pada perubahan dari Partai Komunis Indonesia menjadi Partai Merah, perubahan nama Sentot menjadi Seno, perubahan profesi Lebas, dan perubahan karakter Jeng Yah.
This research aims to explain the differences between the novel Gadis Kretek by Ratih Kumala and the Gadis Kretek series by directors Kamila Andini and Ifa Isfansyah in terms of plot, periodization, characters, and characterization. These differences will be analyzed through the perspective of ecranization theory. This research used a qualitative descriptive method. The data sources in this research are the novel Gadis Kretek and the Gadis Kretek series. The research data in this study are the words and sentences from the novel Gadis Kretek, as well as dialogues and symbols contained in the Gadis Kretek series. The data collection techniques involve reading, observing, and noting. The result of this research is the presence of three types of adaptation in the Gadis Kretek series, namely addition, subtraction, and variation change. Addition is found in the change of Soedjagad's role and its relation to the Partai Merah. Subtraction is found in the periodization in the Gadis Kretek series, which only consists of two types, namely the young Soeraja period and the old Soeraja period. Variation change is found in the transformation from the Partai Komunis Indonesia to the Partai Merah, the change of Sentot's name to Seno, Lebas's change of profession, and the change in Jeng Yah's character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Noverdi
"ABSTRACT
Penelitian berupa terjemahan beranotasi ini menjelaskan pertanggungjawaban penerjemah atas pemilihan padanan. Dengan sumber data berupa buku the Soul of the Indian karya Charles Alexander Eastman, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah penerjemahan yang dihadapi dan menjelaskan solusinya. Data penelitian berupa masalah penerjemahan yang ditemukan dan dikelompokkan sesuai dengan kategori anotasinya. Metode penelitian kualitatif diterapkan dalam bentuk analisis komparatif. Temuan penelitian mencakup dua hal utama. Pertama, dari 27 data anotasi, terdapat 8 nama atau sebutan untuk Tuhan atau Deitas, 1 nama seremoni, 1 sebutan untuk tokoh spiritual, 1 nama praktik spiritual, 4 majas, 9 istilah khusus, dan 3 kolokasi. Dari 8 prosedur penerjemahan yang digunakan, prosedur kombinasi adalah yang dominan. Kedua, masalah penerjemahan diatasi dengan penerapan teori, metode, dan prosedur penerjemahan yang relevan. Temuan menunjukkan bahwa spiritualisme dan budaya bangsa Indian saling berkait sehingga data anotasi tidak hanya bersifat spiritual tetapi juga kultural. Maka, penerjemah harus memahami spiritualisme dan budaya masyarakat bahasa sumber dan sasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
907 PJKB 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Faika Salendru-Razak
"Fungsi teriemahan bagi manusia. Terjemahan merupakan suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Pekerjaan terjemahan telah dilakukan selama berabad-abad. Fungsi sebenarnya dari terjemahan ialah untuk menyampaikan amanat yang terdapat dalam suatu bahasa ke bahasa lain. Terjemahan panting bagi manusia karena dengan adanya terjemahan kita dapat mengetahui dan menge_nal lingkungan dan kehidupan masyarakat lain. Selain itu kita dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan ma_syarakat lain tanpa harus menguasai bahasa masyarakat ter_sebut. Untuk meningkatkan pengetahuan suatu masyarakat, ma_ka perlu diketahui ilmu pengetahuan dan teknologi tidak saja di negara itu sendiri tetapi juga di negara lain. Namun sering terjadi kasulitan dalam hal ini karena tidak semua orang menguasai bahasa lain. Untuk mengatasi perso_alan yang timbul akibat perbedaan bahasa, maka banyak karya-karya ilmiah yang diterjemahkan. Karena itu dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan terjemahan makin meningkat sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lu, Xuanyi
"Penelitian ini merupakan terjemahan beranotasi. Dalam penelitiannya, penulis ini menerjemahkan dua bab dari buku biografi Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia: dari Tjoe Bou San sampai Yap Thiam Hien dan menganotasi terjemahannya mengenai bagian yang penting dan dirasakan perlu. Tujuan penelitian umum adalah menghasilkan terjemahan yang berhasil dan berterima bagi pembaca bahasa sasaran. Tujuan penelitian khusus dapat dijabarkan: (1) menemukan metode yang tepat untuk menerjemahkan teks sumber ini; (2) menemukan teknik penerjemahan yang cocok dan memberikan alasan memilih padanan. Dalam menerjemahkan biografi itu, penulis ini menggunakan metode penerjemahan komunikatif (Newmark, 1988) dan menganggap teori kesepadaan dinamis dari Nida dan Taber (1982) sebagai prinsip utama. Anotasi menjelaskan berbagai unsur yang diklasifikasi dalam enam kelompok, yaitu kata bermuatan budaya, frasa yang diterjemahkan ke dalam bentuk idiom bahasa Tionghoa, nama diri, metafora, catatan kaki, dan kalimat. Menerjemahkan sebuah teks dengan baik bukan hanya memerlukan tingkat kemahiran bahasa yang tinggi tetapi juga pengetahuan yang luas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
907 PJKB 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>