Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Amanda Novriwani
"Migrasi orang tua adalah fenomena yang banyak terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun remitansi dari orang tua yang bermigrasi dapat meningkatkan standar hidup dan akses sumber daya bagi rumah tangga, akan tetapi absen orang tua dalam mengasuh anak dalam dapat berdampak buruk terhadap kondisi gizi anak-anak. Studi ini mengeksplorasi bagaimana dampak migrasi orang tua terhadap status gizi anak-anak yang ditinggalkan di Indonesia, dengan fokus pada kondisi stunting, wasting, dan underweight. Berdasarkan data dari IFLS wave 5 penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian tentang bagaimana ketidakhadiran orang tua memengaruhi malnutrisi anak. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat dampak yang berbeda dari setiap kategori anak yang ditinggalkan terhadap malnutrisi anak. Migrasi orang tua oleh setidaknya satu orang tua, dan migrasi ayah memiliki efek negatif terhadap malnutrisi anak di Indonesia. Dengan kata lain, memiliki setidaknya satu orang tua migran, khususnya ayah, mengurangi kemungkinan anak yang ditinggalkan mengalami malnutrisi. Namun, migrasi ibu memiliki hubungan positif dengan wasting, yang berarti bahwa ditinggalkan oleh ibu meningkatkan kemungkinan anak mengalami wasting.

Parental migration is a common phenomenon in many countries including Indonesia. While the remittances from migrant parents can potentially improve household living standards and access to resources, the prolonged absence of a nurturing parent may adversely affect children's nutritional well-being. This study explores the impact of parental migration on the nutritional status of left-behind children in Indonesia, focusing on stunting, wasting, and underweight conditions. Drawing on data from waves 5 of the Indonesia Family Life Survey (IFLS), this research aims to fill the existing gap in understanding how the absence of a parent influences child malnutrition. The findings indicate that there is a different impact of each category of left behind on the malnutrition of children. Parental migration by at least one parents, and paternal migration has a negative effect on child malnutrition in Indonesia. In other words, having at least one migrant parent, specifically, father, decreases the likelihood of left behind children to be malnourished. However, maternal migration has a positive relation with wasting, means that being left behind by mother increases the likelihood of children to be wasted. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agung Saryanto
"Migrasi mempengaruhi perkembangan sumber daya manusia, termasuk anak-anak. Meski migrasi berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun dampaknya terhadap perkembangan anak-anak yang tertinggal masih menjadi pertanyaan. Anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya untuk bermigrasi merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah selama tumbuh kembangnya. Kemampuan kognitif mungkin terganggu jika orang tua bermigrasi. Tesis ini membahas tentang pengaruh migrasi orang tua terhadap perkembangan kognitif anak tertinggal dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5. Dari estimasi model OLS diketahui bahwa ketidakhadiran orang tua akibat migrasi oleh ayah berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitif anak. Sedangkan migrasi ibu berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap skor kognitif anak. Sedangkan model 2SLS menjelaskan pengaruh migrasi orang tua dan kognitif anak melalui jalur peningkatan kesejahteraan keluarga. Hasilnya, migrasi ayah berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengeluaran rumah tangga, dimana peningkatan pengeluaran ini dapat sangat meningkatkan kecerdasan anak. Terakhir, penelitian ini juga membuktikan bahwa kemampuan kognitif anak juga dipengaruhi oleh karakteristik dan masukan anak saat lahir, keluarga, dan kondisi sosial ekonomi

Migration affects the development of human resources, including children. Although migration has the potential to improve family welfare, its impact on the development of children who are left behind is still a question. Children who are left by their parents to migrate are a group that is vulnerable to problems during their development. Cognitive abilities may be impaired if parents migrate. This thesis discusses the effect of parental migration on the cognitive development of underdeveloped children using IFLS 4 and 5 data. From the estimation of the OLS model, it is known that the absence of parents due to migration by fathers has a positive effect on children's cognitive abilities. Meanwhile, maternal migration has a negative but not significant effect on children's cognitive scores. Meanwhile, the 2SLS model explains the effect of parent and child cognitive migration through the pathway of increasing family welfare. As a result, father migration has a positive and significant effect on increasing household expenditure, where this increase in expenditure can greatly increase children's intelligence. Finally, this study also proves that children's cognitive abilities are also influenced by the characteristics and input of children at birth, family, and socio-economic conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Nurrizki Effendie
"Kesehatan mental lansia merupakan masalah yang tersebar luas. Anak-anak dengan orang tua yang sakit mental cenderung memiliki lebih banyak masalah daripada mereka yang memiliki dua orang tua yang sehat - karena baik transmisi genetik maupun gangguan kehidupan keluarga berhubungan dengan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara kesehatan mental orang tua dan dampaknya terhadap kemampuan kognitif anak menggunakan data dari Indonesian Families The Live Survey (IFLS) gelombang kelima yang dirilis pada tahun 2014/2015 dan berfokus pada sampel anak-anak berusia 7-14 tahun bersekolah dan menjawab tes kognitif dalam kuesioner IFLS 5
dengan menggunakan metode OLS. Studi ini menemukan ada skor tes kognitif yang lebih rendah di antara anak-anak yang orang tuanya mengalami tekanan psikologis tingkat tinggi (skor skala CES-D 10). Dengan kata lain, kesehatan mental orang tua dipastikan berdampak pada kognisi anak di Indonesia. Selain itu, kesehatan mental orang tua bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak, karakteristik anak, karakteristik orang tua dan rumah tangga, serta karakteristik lingkungan seperti usia anak, daerah tempat tinggal, jam sekolah, tempat tinggal pulau, kognitif ayah. , ibu kognitif, dan sekolah.

The mental health of the elderly is a widespread problem. Children with mentally ill parents tend to have more problems than those with two healthy parents - because both genetic transmission and disorders of family life are associated with the disease. This This study aims to observe the relationship between the mental health of parents and their impact on children's cognitive abilities using data from the fifth wave of Indonesian Families The Live Survey (IFLS) was released in 2014/2015 and focuses on a sample of children aged 7-14 years attending school and answering cognitive tests in the IFLS 5 questionnaire by using the OLS method. The study found there were lower cognitive test scores among children whose parents experience high levels of psychological distress (CES-D scale score of 10). In other words, the mental health of parents is confirmed for impact on children's cognition in Indonesia. Furthermore, parents Mental health is not the only factor that can affect children's cognitive abilities, children characteristics, characteristics of parents and households, and the environment characteristics such as the child's age, area of ​​residence, school hours, island residence, cognitive father, cognitive mother, and school."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzah Rana Fadhilah
"Pertanyaan mengenai bagaimana kualitas pendidikan dapat ditingkatkan berakar dari Fungsi Produksi Pendidikan yang menyatakan empat faktor yang mempengaruhi capaian pendidikan, yaitu kemampuan dasar anak, latar belakang keluarga, faktor teman sebaya, dan faktor sekolah. Studi ini mencoba menguji hubungan antara salah satu faktor latar belakang keluarga, status pernikahan orang tua, dengan performa pendidikan anak yang diukur dengan skor kognitif dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. Studi ini menemukan bahwa anak dengan orang tua yang berpisah secara signifikan memiliki performa pendidikan yang lebih rendah dibanding anak yang orang tuanya masih bersama. Temuan ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang berpisah perlu didukung dengan faktor lain untuk menutupi dampak negatif perpisahan orang tua pada performa pendidikannya.

The question of how education quality can be improved rooted back to Education Production Function that stated four factors affecting academic achievement, which are children innate ability, family background, peer influence, and school inputs. This study attempts to examine the relation between one of family background characteristics, parental marital status, with children education performance which is proxied by cognitive score from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. This study found that children with separated parents have significant lower education performance than those with intact parents. This finding suggests that children with separated parents need to be supported through other factors such as school inputs to offset the negative impact of parental separation on their education performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Kurniasari
"Migrasi berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia sehingga dipandang sebagai salah satu strategi rumah tangga. Banyak orang tua kemudian memutuskan untuk bermigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya, termasuk kesejahteraan anak-anaknya yang ditinggalkan. Upaya tersebut yang berarti orang tua tidak hadir di rumah, menunjukkan pengawasan yang tidak sempurna terhadap alokasi sumber daya anak. Sementara itu, orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol kebiasaan makan dan pemilihan makanan anak, yang mencerminkan status gizi mereka. Skripsi ini membahas tentang implikasi pengaruh migrasi orang tua terhadap alokasi makanan anak tertinggal (LBC) yang diukur dengan Keberagaman Makanan Individu (IDDS) untuk melihat potensi gizi buruk anak melalui asupan makanan/diet. Penulis menggunakan data cross-section dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 dan memperkirakan pengaruhnya dengan model Ordinary-Least Squared (OLS) dan Propensity Score Matching (PSM) untuk mengurangi selection bias pada sampel anak Indonesia yang ditinggalkan usia 1-14 tahun. Dari kedua model OLS dan PSM, penulis menemukan bahwa migrasi orang tua oleh setidaknya salah satu dari orang tua mereka atau kedua orang tua mereka menunjukkan alokasi makanan yang jauh lebih baik untuk anak yang ditinggalkan daripada anak yang tidak ditinggalkan bila dikaitkan dengan semua faktor sosial ekonomi lainnya. Tidak ada tanda-tanda perbedaan gender pada efek migrasi orang tua terhadap alokasi makanan anak. Namun, karena dampak migrasi orang tua hanya berlaku ketika semua faktor dimasukkan, signifikansi dari karakteristik anak, orang tua, kepala rumah tangga, ukuran rumah tangga, dan partisipasi masyarakat sama pentingnya untuk memastikan skor keragaman makanan anak-anak. Dengan demikian, pemberian dan pemantauan alokasi makanan untuk anak lebih mengandalkan seberapa baik kondisi di rumah meskipun keterlibatan orang tua sangat minim.

Migration substantially contributes to human capital development, so it is viewed as one of household strategy. Many parents then decide migrating to improve their family welfare, including the well-being of their children who are left behind. The effort means the parent is absent at home, indicating imperfect monitoring towards children’s resource allocation. Meanwhile, the parent has a prominent role in controlling children’s dietary habits and food selection, reflecting their nutritional status. This thesis discusses the implication of parental migration effect on left-behind children’s (LBC) food allocation measured by Individual Dietary Diversity Score (IDDS) to see potential child malnutrition through food/dietary intake. The author uses cross-section data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 and estimates the effect with Ordinary-Least Squared (OLS) and Propensity Score Matching (PSM) to reduce selection bias on Indonesian children aged 1-14 years old samples. From both OLS and PSM models, the author found that parental migration by at least one of their parents or both of their parents shows a significantly better food allocation for LBC compared to non-LBC when corresponded with all other socioeconomic factors. No sign of gender differences on parental migration effect on children’s food allocation. However, because parental migration impact only prevails when all factors were included, the significance of children’s, parents’, head of household’s characteristics, size of household, and community participation equally essential to ensure children dietary diversity score. Thus, the provision and monitoring of food allocation for children rely more on how well the condition at home even though parental involvement is minimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Claudia Putri
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari perceived social support dan internalizing symptoms pada remaja yang ditinggalkan orang tuanya untuk bekerja sebagai buruh migran di luar negeri. Alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) digunakan untuk mengukur dukungan sosial yang dipersepsikan dari tiga sumber dan alat ukur Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) pada dimensi internalizing problems untuk gejala internalizing. 171 remaja terlibat dalam studi ini. Melalui teknik statistik Pearson Correlation, ditemukan bahwa perceived social support berkorelasi secara negatif dan signifikan dengan internalizing symptoms. Berdasarkan hasil dari studi ini, penulis menyarankan agar buruh migran tetap melakukan komunikasi dengan anak-anaknya.

This study aims to seek the relationship between perceived social support and internalizing symptoms in adolescents who are left behind by their parents to be a migrant worker abroad. Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) are used to measure perceived social support from three sources, and the broad dimension of internalizing problem in the Strength and Difficulties Questionnaire are used to measure internalizing symptoms. 171 adolescents are involved in this study. The Pearson Correlation indicates that perceived social support correlates significantly and negatively with internalizing symptoms. It is suggested that parents working abroad should communicate frequently with their children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Nuraini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi berprestasi antara remaja laki-laki dan remaja perempuan yang ditinggal orang tua bekerja sebagai buruh migran di luar negeri.Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi adalah Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009). Partisipan pada penelitian ini merupakan 165 remaja berusia 11-16 tahun yang berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan, dimana tingkat motivasi berprestasi remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki.

The purpose of this study is to examine achievement motivation difference between male and female adolescent left behind by migrant worker parents. Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009) is used to measure achievement motivation. Participants of this study were 165 adolescents between 11-16 years old who lives in Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. The result of this study shows that there is a significant difference on achievement motivation between male and female adolescents left behind by parent’s migration where female adolescent scored higher achievement motivation compare to male adolescent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ramadhani
"

Malnutrisi adalah kondisi gizi yang tidak proporsional pada anak yang ditunjukkan dalam tiga kondisi — stunting, underweight, dan wasting. Malnutrisi pada anak merupakan salah satu beban kesehatan terbesar di Indonesia. Kejadian malnutrisi anak menunjukkan peningkatan, namun dikategorikan sebagai sangat parah untuk stunting dan underweight dan cukup parah untuk wasting. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) Wave 5 tahun 2014/2015, dan bertujuan menganalisis hubungan antara karakteristik ibu dan kejadian malnutrisi pada anak yang berusia 5-59 bulan di Indonesia. Hasil regresi probit menunjukkan bahwa karakteristik ibu (indeks massa tubuh ibu (BMI), tinggi badan, dan pendidikan) secara signifikan mempengaruhi malnutrisi pada anak. Selain itu, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah usia anak, jumlah anggota dalam rumah tangga, pengeluaran per kapita rumah tangga, area dan wilayah rumah tangga.


Child malnutrition is a condition of disproportionate nutrition in children. It manifests in three forms—stunting, being underweight, and wasting. It is one of the biggest burdens in Indonesia, as the incidence shows an improvement, but it continues to be categorized as highly severe for stunting and being underweight and moderately severe for wasting. Using the Indonesian Family Life Survey (IFLS) Wave 5 data year 2014/2015, this study analyzes the association between maternal characteristics and the incidence of malnutrition among children aged 5–59 months in Indonesia. The probit regression result implies that maternal characteristics (mother’s body mass index (BMI), height, and education) significantly influence the child’s malnutrition. Furthermore, there are other compounding factors to consider, such as the child’s age, the number of members in a household, the household’s per capita expenditure, and the household’s area and region.

"
2019
T55269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sartika
"

Perbedaan pola migrasi antar daerah menunjukkan adanya kesenjangan pembangunan, salah satunya dari sisi fasilitas serta penyediaan barang dan layanan publik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mendorong orang untuk melakukan migrasi. Desentralisasi merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan dan mempercepat proses pemerataan pembangunan daerah, diantaranya melalui pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada). Kepala daerah terpilih diharapkan dapat menghasilkan kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakatnya. Pada saat pelaksanaan pilkada akan ada perubahan arah kebijakan terkait fasilitas dan penyediaan barang publik dari pemerintah daerah. Hal ini akan mempengaruhi pola migrasi yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pola migrasi pada saat pelaksaan Pilkada di Indonesia menggunakan data Migrasi persemester tahun 2014-2018 dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri pada 514 kabupaten/kota. Hasil estimasi menggunakan model panel fixed effect menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan Pilkada berkorelasi negatif dengan migrasi keluar pada waktu menjelang pelaksanakan pilkada karena adanya efek antisipasi masyarakat terhadap arah kebijakan baru dari calon kepala daerah.


Differences in migration flow between regions suggest a gap in development, such as amenities and public goods provision. Indonesia has decentralized to reduce this gap, including through direct election in region level (Pilkada). The elected leader can provide public goods according to people’s needs and preferences. A change in policy direction related to amenities and the provision of public goods from local government will occur at the time of election. This influences different migration patterns. This study specifies and estimates a panel model for intermunicipal out-migration in Indonesia during the elections period using Indonesia's 514 municipal migration data between 2014 and 2018 from the Ministry of Home Affairs, we show that throughout the observed year our regression analysis demonstrates that there’s a strong lead effect of election on the size of out-migration flows. Our findings thus suggest that local election can reduce outmigration flow due to the effect of public anticipation on the new policy direction of the prospective regional head.

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutvianti Zahra
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh migrasi orangtua terhadap kognitif anak. Penelitian ini menggunakan data longitudinal dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan tahun 2014 dengan metode Pooled Least Square dan Instrumental Variable Two-Step Least Square (2SLS). Hasil deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata skor kognitif pada saat anak berusia 14-25 tahun mengalami penurunan.
Penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan skor kognit if antara anak dari orangtua migran dengan anak non migran. Hasil inferensial juga menemukan bahwa migrasi orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kognitif anak. Kognitif anak dipengaruhi oleh karakteristik lain seperti umur, jenis kelamin, lama sekolah, pendidikan ibu, pengeluaran pendidikan per kapita, dan wilayah tempat tinggal.

This research aims to study the effect of parental migration on childrens cognitive. This study uses longitudinal data from Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007 and 2014 with the Pooled Least Squared method and Instrumental Variable Two-Step Least Square (2SLS). Descriptive results show that the average cognitive score of children aged 14-25 years decline.
This study found that there were no significant differences in cognitive scores between children of migrant parents and non-migrant parents. Inferential results also found that parental migration did not have a statistically significant effect on childrens cognitive. Childrens cognition is influenced by other characteristics such as age, sex, years of schooling, mothers education, per capita education expenditure, and area of residence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>