"Tidak dapat dipungkiri bahwa penglihatan merupakan hal yang amat
vital dalam kehidupan manusia terlebih-lebih jika dlkaitkan pekerjaan.
Hampir semua jenis pekerjaan memerlukan fungsi penglihatan yang
normal. Dengan demikian satu tujuan kerja yang paling utama yakni
untuk meningkatkan produktifitas dapat di capai secara optimal.
Masalahnya adalah ada satu jenis kelainan penglihatan yang
prevalensinya cukup besar yaitu kelainan refraksi. Hal ini umumnya
terjadi karena pengaruh keturunan (tidak dapat dirubah) dan pengaruh
Iingkungan. Bahkan ada data yang menunjukan bahwa kebutaan akibat
dari kelainan refraksi di Indonesia sebesar 0,06%. Jadi kalau dlilihat dari
jumlah penduduk Indonesia sekarang yang + 200 juta, maka kebutaan
karena ini berkisar 120.000 orang, jumlah yang cukup besar.
Efeknya adalah orang tidak blsa bekerja secara produktif dan sedikit
banyak akan menjadl beban baik individu bersangkutan ataupun negara
secara keseluruhan."