Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviana
"Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Salah satu kegiatan preventif yang dilakukan di Puskesmas yaitu Vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mengadakan vaksin rutin yang dilakukan sebagaimana bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini didasarkan pada hasil analisa situasi program imunisasi rutin menunjukkan masih adanya disparitas cakupan imunisasi di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan, dimana jumlah anak-anak yang belum/tidak lengkap status imunisasinya masih banyak. Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi Imunisasi Program dan Imunisasi Pilihan. Imunisasi Program adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi Program terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus. Berrdasarkan data yang paling banyak digunakan dalam periode Januari-Maret 2023 pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yaitu Vaksin IPV. Untuk data yang memenuhi target berdasarkan grafik yaitu Vaksin BCG, IPV, dan TD. Sedangkan data yang belum memenuhi target yaitu DPT, MR, DT, PCV, HB0, dan OPV. Maka dapat disimpulkan bahwa target vaksin rutin belum sepenuhnya terpenuhi.

Community Health Center, Puskesmas is a health service facility that organizes public health efforts and first-level individual health efforts, by prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve public health status. One of the preventive activities carried out at the Puskesmas is vaccination to increase immunity. Pasar Rebo Sub-district Health Center conducts routine vaccines as part of public health services. This is based on the results of the situation analysis of the routine immunization program which shows that there are still disparities in immunization coverage at the district, sub-district and village levels, where the number of children with incomplete immunization status is still large. Based on the type of implementation, immunization is grouped into Program Immunization and Optional Immunization. Program Immunization is an immunization that is required for someone as part of the community in order to protect the person concerned and the surrounding community from diseases that can be prevented by immunization. Program immunization consists of routine immunization, additional immunization, and special immunization. Based on the data that was most widely used in the January-March 2023 period at the Pasar Rebo District Health Center, namely the IPV Vaccine. For data that meets the target based on the graph, namely BCG, IPV, and TD Vaccines. Meanwhile, data that have not met the target are DPT, MR, DT, PCV, HB0, and OPV. Then it can be concluded that the routine vaccine target has not been fully met.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Lestari Negari
"Puskesmas Kecamatan Duren Sawit merupakan salah satu puskesmas di bawah naungan suku dinas kota Jakarta Timur yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.. Poliomyelitis adalah penyakit infeksi menular yang menyebabkan kelumpuhan syaraf disebabkan oleh polio virus, sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Polio hanya dapat dicegah dengan vaksin polio. Vaksin polio diberikan beberapa kali agar dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Upaya promotif dan preventif penyakit polio dilakukan melalui media promosi kesehatan leaflet yang merupakan selebaran berisi informasi dan himbauan dengan gambar, warna, dan layout yang menarik. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dan wawancara. untuk mendapatkan data dan informasi dengan kata kunci poliomyelitis, vaksin polio, imunisasi melalui jurnal penelitian, e-book, website WHO, website Kemenkes RI, dan peraturan pemerintah. Wawancara dilakukan secara langsung kepada apoteker penanggung jawab vaksin Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Hasil data yang diperoleh kemudian didesain sedemikian rupa yang menarik hingga menjadi leaflet menggunakan aplikasi desain online Canva. Leaflet tersebut dicantumkan scan QR-code dan dicetak yang kemudian dipasang pada akrilik mudah dijangkau pembaca baik masyarakat maupun tenaga kesehatan lain.

Puskesmas Kecamatan Duren Sawit is one of the health centers under the auspices of the East Jakarta city service tribe which is a first-level health service facility organizing health maintenance efforts, health promotion (promotive), disease prevention (preventive), disease healing (curative), and health recovery (rehabilitative), which is carried out in a comprehensive, integrated and sustainable manner. Poliomyelitis is a contagious infectious disease that causes paralysis of the nerves caused by the polio virus, mostly affecting children under 5 years of age. Polio can only be prevented by the polio vaccine. The polio vaccine is given several times to protect a child for life. Promotive and preventive efforts of polio disease are carried out through leaflet health promotion media which is a leaflet containing information and appeals with attractive images, colors, and layouts. The methods used were literature studies and interviews to obtain data and information with the keywords poliomyelitis, polio vaccine, immunization through research journals, e-books, WHO website, Ministry of Health website, and government regulations. Interviews were conducted directly to the pharmacist in charge of the vaccine at the Puskesmas of Duren Sawit District. The results of the data obtained were then designed in an attractive way to become a leaflet using the Canva online design application. The leaflet includes a QR-code scan and is printed which is then mounted on acrylic easily accessible to readers, both the community and other health workers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Yunda Setyowati
"Tugas khusus ini membahas tentang kejadian mati listrik yang mengakibatkan rusaknya vaksin di Puskesmas Wilayah Matraman. Pengkajian ini menggunakan fishbone diagram untuk menganalisis permasalahan secara jelas dengan mencatat semua faktor yang mempengaruhi rusaknya vaksin akibat mati listrik di Puskesmas Wilayah Matraman. Prioritas akar permasalahan yang dikaji dari segi petugas puskesmas, yaitu tidak adanya pembagian tugas kepada security dalam penanganan rantai dingin ketika kondisi darurat. Dari segi produk, alur pengelolaan rantai dingin terpusat pada petugas farmasi. Dari segi produk dalam menunjang penanganan vaksin dalam kondisi kedaruratan, SOP yang berlaku tidak efektif diterapkan diluar jam kerja petugas farmasi. Dari lingkungan, fasilitas yang menunjang penyimpanan produk rantai dingin tidak diperiksa secara berkala dan adanya keterbatasan sistem pemantauan suhu dengan sensor untuk mendeteksi adanya penyimpangan suhu. Penyesuaian SOP penanganan rantai dingin diluar jam kerja perlu dilakukan terhadap SOP yang sebelumnya.

This work practice report discusses the electricity blackout incident which resulted the destruction of vaccines at Matraman Regional Health Center. This study uses a fishbone diagram to analyze the problem clearly by recording all the factors that influence vaccine damage due to power outages at the Matraman Regional Health Center. The priority root of the problem studied by community health center officers is the lack of division of duties among security in handling the cold chain during emergencies. In terms of products, the flow of cold chain management stops with pharmacy officers. In terms of products to support the handling of vaccines in emergency conditions, the applicable SOPs are not effective when applied outside the working hours of pharmacy staff. From the environment, facilities that support the storage of cold chain products are not checked regularly and there is a limited temperature monitoring system with sensors to detect temperature deviations. Adjustments to the SOP for cold chain handling outside working hours need to be made to the previous SOP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anfa Adnia Fatma
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) dalam melaksanakan pengadaan, penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman suatu produk farmasi diatur dalam CDOB. Sebuah PBF dalam menerapkan CDOB juga harus memiliki sistem manajemen yang baik yang ditunjang dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), sumber daya manusia yang kompeten dan sistem pendokumentasian yang baik. Data diambil berdasarkan dari SOP, observasi lapangan terkait proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman dan melakukan wawancara pada pihak yanng bertanggung jawab pada area tersebut. Pada pelaksanaan proses pengadaan penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman telah cukup sesuai dengan SOP yang diberlakukan oleh perusahaan, serta hal tersebut sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pada proses penanganan produk vaksin, setiap personil telah memahami tanggung jawab dalam penanganannya serta memahami bagaimana cara menjaga mutu dari obat yang didistribusikan, salah satunya yaitu menjaga produk vaksin / CCP untuk disimpan pada suhu 2-8°C dengan disertakan termometer.

Pharmaceutical Wholesalers (PBF) in carrying out procurement, receipt, storage and delivery of pharmaceutical products are regulated in the CDOB. A PBF in implementing CDOB must also have a good management system which is supported by Standard Operating Procedures (SOP), competent human resources and a good documentation system. Data was taken based on SOPs, field observations related to the procurement, receiving, storage and delivery processes and conducting interviews with parties responsible for the area. The implementation of the procurement process for receiving, storing and shipping is in accordance with the SOPs implemented by the company, and this is in accordance with the guidelines for Good Medicine Distribution Methods (CDOB). In the process of handling vaccine products, each personnel understands the responsibilities in handling them and understands how to maintain the quality of the medicines distributed, one of which is keeping vaccine / CCP products stored at a temperature of 2-8°C with a thermometer included.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salikha Rizky Dirgantara
"Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di negara berkembang. Antimikroba, seperti antibiotik, menjadi solusi utama untuk menghadapi masalah ini. Pada penggunaannya, evaluasi antibiotik merupakan aspek penting dalam mempromosikan penggunaan antibiotik yang tepat dalam praktik klinis. Penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang menjadi masalah serius dalam kesehatan global. Metode Gyssens adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria tertentu dan telah digunakan dalam penelitian di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat jalan Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo menggunakan metode alur Gyssens. Desain penelitian adalah cross-sectional retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien yang terdaftar pada Poli Permata selama Januari hingga Maret 2023. Sampel dipilih dengan teknik random sampling dan berjumlah 86 rekam medis. Data dianalisis kualitatif menggunakan kategori Gyssens yang meliputi kesesuaian diagnosis, indikasi, dosis, keamanan, dan harga. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan antimikroba pada pasien rawat jalan Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sebagian besar tergolong rasional sebesar 93,02%. Evaluasi dengan alur Gyssens menemukan bahwa sebanyak 80 kasus (93,02%) penggunaan antimikroba dinilai tepat dan bijak. Namun, masih terdapat beberapa kasus (6,98%) yang masuk dalam kategori I-VI yang belum tepat atau bijak dalam penggunaan antimikroba, seperti tidak tepat interval pemberian, tidak tepat cara pemberian, dan pemilihan antimikroba yang kurang efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas penggunaan antimikroba di Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sesuai dengan kriteria Gyssens. Namun, perlu perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman dalam penggunaan antibiotik agar dapat mengurangi risiko resistensi antimikroba.

Infectious diseases continue to pose a significant public health challenge, especially in developing countries. Antimicrobials, particularly antibiotics, serve as the primary solution to combat these diseases. However, the appropriate evaluation of antibiotics is crucial to promote their correct usage in clinical practice. Misuse and overuse of antibiotics can lead to the development of antibiotic resistance. To address this issue, the Gyssens method, a qualitative approach based on specific criteria, has been utilized. This study focused on outpatients at the Permata Polyclinic Health Center in Pasar Rebo District, and the evaluation of prescriptions was conducted using the Gyssens method. The research employed a retrospective cross-sectional design, utilizing medical records from patients at the Permata Polyclinic during January to March 2023. The sample size consisted of 86 medical records, selected through a random sampling technique. The data were qualitatively analyzed using Gyssens categories, which encompassed diagnosis suitability, indication, dosage, safety, and price. The evaluation further revealed that in 80 cases (93.02%), the use of antimicrobials was considered appropriate and wise. However, there were still some cases (6.98%) falling into categories I-VI, indicating inappropriate or unwise usage of antimicrobials, such as incorrect administration intervals, inappropriate administration methods, and ineffective antimicrobial selection. The findings of this study demonstrate that the majority of antimicrobial use in the Permata Polyclinic of the Pasar Rebo District Health Center complies with the Gyssens criteria. However, further attention is needed to increase awareness and understanding in the use of antibiotics in order to reduce the risk of antimicrobial resistance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saintica Luthfia Utama
"Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Penggunaan antibiotik masih menjadi terapi andalan terhadap penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.. Risiko kejadian resistensi karena kesalahan penggunaan antibiotik adalah permasalahan serius yang harus diatasi. Dalam praktik kedokteran gigi, antibiotik diresepkan untuk tujuan profilaksis atau pun untuk tujuan terapeutik. Namun peresepan antibiotik pada oleh praktisi gigi sering kali tidak tepat sehingga turut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian resistensi antibiotik. Secara global, praktisi gigi meresepkan total 9%–10% dari semua resep antimikroba. Apoteker turut berperan dalam pengendalian, identifikasi dan penyelesaian masalah terkait penggunaan obat termasuk antibiotik yang diresepkan dari semua poli di Puskesmas, termasuk poli gigi. Dalam pengkajian rasionalitas penggunaan antibiotik, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Gyssens. Gyssens. Penelitian dilakukan secara retrospektif yaitu mengumpulkan data sekunder berupa rekam medik pasien poli gigi dan dilakukan penentuan kriteria ekslusi dan inklusi. rasionalitas penggunaan antibiotika di Poli Gigi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada bulan Januari s.d. Maret 2023 adalah sebesar 52,67%. Terdapat 37,45% antibiotika yang digunakan masih tidak rasional yang disebabkan oleh tidak ada indikasi penggunaan antibiotik; sebesar 9,47%, karena adanya antibiotik yang lebih efektif ; 0,41% karena terdapat antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman.

Antibiotics are substances produced by microorganisms that are able to inhibit the growth of other microorganisms. The use of antibiotics is still the mainstay of therapy for infectious diseases caused by bacteria. The risk of resistance due to incorrect use of antibiotics is a serious problem that must be addressed. In dental practice, antibiotics are prescribed for prophylactic purposes as well as for therapeutic purposes. However, antibiotic prescribing by dental practitioners is often inappropriate, contributing to the increase in the incidence of antibiotic resistance. Globally, dental practitioners prescribe a total of 9%–10% of all antimicrobial prescriptions. Pharmacists play a role in controlling, identifying and resolving problems related to the use of drugs including antibiotics prescribed from all clinics at the Community Health Center, including dental clinics. In assessing the rationality of antibiotic use, one method that can be used is the Gyssens method. Gyssens. The research was carried out retrospectively, namely collecting secondary data in the form of medical records of dental poly patients and determining exclusion and inclusion criteria. rationality for the use of antibiotics in the Dental Clinic of the Pasar Rebo District Health Center from January to March 2023 is 52.67%. There are 37.45% of antibiotics used which are still irrational due to there being no indication for antibiotic use; amounting to 9.47%, due to the presence of more effective antibiotics; 0.41% because there are other antibiotics that are less toxic/safer."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirah Syafitri Tiham
"Imunisasi merupakan suatu upaya pembentukan imunitas pada masyarakat terhadap suatu penyakit tertentu. Puskemas Kecamatan Duren Sawit memiliki peran penting dalam mewujudkan keberhasilan program imunisasi, khususnya dalam penyaluran vaksin ke puskesmas-puskemas kelurahan di bawah supervise puskemaskas Kecamatan Duren Sawit. Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi pemakian vaksin selama  periode Januari-Maret 2023 yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah vaksin yang diberikan oleh pemerintah telah tepat sasaran dan juga dapat digunakan untuk menentukan pola perencanaan pengadaan vaksin untuk dua tahun berikutnya. Metode yang digunakan adalah studiliteratur dengan penelusuran data retrospektif. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa vaksin dengan pemakaian paling banyak pada periode Januari-Maret 2023, adalah vaksin HBO, diikuti dengan DPT-HIB, Polio Oral, PCV, BCG, MR, IPV dan TD dengan presentase berturut-turut, yaitu 32%, 20%, 16%, 9%,  8%, 7%, 6%, dan 2%. Sementara selama 3 bulan tidak ada pemakaian vaksin DT, Influenze, HPV dan meningitis.

Immunization is an effort to form immunity in the community against a certain disease. The Duren Sawit Subdistrict Health Center has important roles in realizing the success of the immunization program, especially in distributing vaccines to village health centers under the supervision of the Duren Sawit District Health Center. This report aimed to evaluate vaccine use during the January-March 2023 period which could be used to find out whether the vaccines given by the government had been right on target and could also be used to determine the planning pattern for vaccine procurement for the next two years. The method used was a literature study with a retrospective data search. Based on the results of data analysis, it could be concluded that the vaccine with the most use in the January-March 2023 period was the HBO vaccine, followed by DPT-HIB, Oral Polio, PCV, BCG, MR, IPV and TD with successive percentages, namely 32%, 20%, 16%, 9%, 8%, 7%, 6% and 2%. Meanwhile, for 3 months there was no use of the DT, Influenze, HPV and meningitis vaccines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Elisa Br.
"Penggunaan antibiotik yang rasional merupakan aspek penting dalam pengobatan infeksi guna mencegah resistensi bakteri dan meningkatkan efektivitas terapi. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik di Poli Rawat Bersalin Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo periode Januari-Maret 2024. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian diperoleh menggunakan teknik random sampling sebanyak 32 pasien. Evaluasi rasionalitas dilakukan berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat dosis, tepat cara dan durasi pemberian, serta interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh resep antibiotik (100%) memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat cara serta durasi pemberian, serta tidak ditemukan interaksi obat yang merugikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penggunaan antibiotik di Poli Rawat Bersalin Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo telah sesuai dengan standar rasionalitas pengobatan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan guna memastikan efektivitas dan keamanan terapi.

Rational use of antibiotics is a crucial aspect of infection treatment to prevent bacterial resistance and enhance therapy effectiveness. This study aims to evaluate the rationality of antibiotic use in the Maternity Outpatient Clinic of Pasar Rebo District Health Center during the period of January-March 2024. This research employed a descriptive method with a retrospective approach using medical record data from patients who met the inclusion and exclusion criteria. The study sample was obtained using a random sampling technique, totaling 32 patients. Rationality evaluation was conducted based on parameters including appropriate indication, correct dosage, proper administration route and duration, and drug interactions. The results showed that all antibiotic prescriptions (100%) met the criteria for appropriate indication, correct dosage, and proper administration and duration, with no harmful drug interactions found. These findings indicate that the use of antibiotics in the Maternity Outpatient Clinic of Pasar Rebo District Health Center aligns with rational drug use standards. This study emphasizes the importance of continuous monitoring and periodic evaluation of antibiotic use in healthcare facilities to ensure therapy effectiveness and safety. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Amarta
"Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS- CoV-2) (Shereen, Khan, Kazmi, Bashi, & Siddique, 2020) Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotive dan preventif, untuk mencapai derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Tatalaksana pengobatan pasien COVID-19 di Indonesia mengacu pada Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 4 yang diterbitkan pada bulan Januari 2022. Puskesmas Ps. Rebo memiliki 320 pasien COVID-19 pada bulan Januari hingga Maret 2022. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penggunaan antimikroba, mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam alur penanganan pasien COVID-19, dan mengevaluasi penatalaksanaan pasien COVID-19 di Puskesmas Ps. Rebo. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1. Antimikroba yang digunakan pada pasien COVID-19 di Puskesmas Ps. Rebo adalah favipiravir (80,3%); azitromisin (9,8%); oseltamivir (0,8%); ciprofloxacin (0,8%); amoxicillin (0,8%).

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus (Shereen, Khan, Kazmi, Bashi, & Siddique, 2020) Community Health Centers are health care facilities which organizes community health efforts and individual health efforts at the first level, by prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve the highest degree of public health in their working area (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2014). The management of the treatment of COVID-19 patients in Indonesia refers to the 4th edition of the Guidelines for the Management of COVID-19 which was published in January 2022. The Ps. Rebo had 320 COVID-19 patients from January to March 2022. This research was conducted to describe the use of antimicrobials, identify problems that occur in the flow of handling COVID-19 patients, and evaluate the management of COVID-19 patients at the Ps Health Center. Rebo. Based on the research, it can be concluded that 1. Antimicrobials used on COVID-19 patients at the Ps. Rebo is favipiravir (80.3%); azithromycin (9.8%); oseltamivir (0.8%); ciprofloxacin (0.8%); amoxicillin (0.8%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Putri Intan Pratiwi
"Puskesmas merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan pada tingkat pertama. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, diantara mikroorganisme yang sering menjadi penyebab ISPA ialah virus dan bakteri. ISPA yang disebabkan oleh bakteri, pada pengobatannya membutuhkan suatu antibakteri atau dikenal dengan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang sering digunakan mengakibatkan besarnya peluang terjadinya penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan mengakibatkan  terjadinya resistensi antibiotik. Umur sangat berpengaruh terhadap kejadian ISPA, anak dan balita lebih beresiko daripada usia dewasa. Tujuan dilakukan tugas khusus ini untu mengetahui nilai rasionalitas dan peresepan antibiotik pada pasien balita di Poli ISPA Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pada Periode 17 Maret hingga 17 Juni 2023. Pengamatan dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder berupa rekam medik pasien balita di Poli ISPA kemudian ditentukan kriteria inklusi lalu ditentukan kategori rasionalitas dengan metode gyssens. Hasil yang didapat yaitu penggunaan antibiotik peroral pasien  balita di Poli ISPA yang sudah rasional sebanyak 30%.

Distrcit Health Center (Puskesmas) is a health service facility that organizes community health efforts and individual health efforts at the first level. ISPA (Acute Respiratory Infection) is a disease caused by microorganisms, among the microorganisms that often cause ISPA are viruses and bacteria. ISPA caused by bacteria, treatment requires an antibacterial or known as an antibiotic. Frequent use of antibiotics results in a large opportunity for irrational use of antibiotics and results in antibiotic resistance. Age greatly influences the incidence of ISPA, children and toddlers are more at risk than adults. The aim of carrying out this special task is to determine the value of rationality and antibiotic prescribing in toddler patients at the ISPA Poly, Pasar Rebo District Helath Center in the period 17 March to 17 June 2023. Observations were carried out by collecting secondary data in the form of medical records of toddler patients at the ISPA Poly Clinic and then determining the inclusion criteria. then determine the category of rationality using the Gyssens method. The results obtained were that the use of oral antibiotics in toddler patients at the ISPA Poly was rational at 30%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>