Latar Belakang : Penyakit insufisiensi vena kronik (PIVK) memiliki prevalensi yang cukup tinggi di seluruh dunia, yaitu sekitar 60-70%. Penyebab paling sering pada penyakit insufisiensi vena kronik adalah kelainan primer dari dinding vena dan katupnya mengakibatkan inkompetensi pada katup vena, reflux dan obstruksi vena. Transforming growth factor-ð½1 (TGF-ð½1) adalah sitokin dengan polipeptida kompleks yang secara signifikan ditemukan pada semua pasien penyakit insufisiensi vena kronik. Waktu refluks yang didapat dari pemeriksaan Ultrasonografi duplex (DUS) menunjukkan derajat keparahan dari insufisiensi katup vena. Akan tetapi, Hubungan kadar TGF-ð½1 terhadap tingkat keparahan dari penyakit insufisiensi vena kronik belum diketahui.
Tujuan : untuk mengetahui perbedaan kadar TGF-ð½1 terhadap tingkat keparahan dari penyakit insufisiensi vena kronik pada vena superfisial tungkai bawah.
Metode : Studi menggunakan desain potong lintang pada pasien dengan vena yang sehat dan pasien dengan penyakit insufisiensi vena kronik yang dilakukan oeprasi bedah pintas arteri koroner (BPAK) di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pada April – Mei 2024. Tingkat keparahan penyakit insufisiensi vena kronik dinilai dengan waktu refluks dari pemeriksaan ultrasonografi duplex. TGF-ð½1 didapat dari pemeriksaan ELISA pada jaringan vena. Luaran primer adalah perbedaan kadar TGF-ð½1 berdasarkan tingkat keparahan penyakit insufisiensi vena kronik.
Hasil : Sebanyak total 56 subjek berhasil dilakukan analisis akhir. Mayoritas subjek dengan PIVK pada penelitian ini (67,7%) tergolong ke dalam PIVK derajat berat (waktu refluks >1000 ms). Tidak terdapat perbedaan nilai median yang signifikan antara derajat keparahan PIVK dengan kadar TGF-β1 (p>0.05). Namun dapat dilihat bahwa median kadar TGF-β1 lebih meningkat pada vena dengan PIVK ringan-sedang dan berat (14,27 pg/mg dan 14,04 pg/mg) jika dibandingkan dengan vena normal (10,97 pg/mg).
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kadar TGF-ð½1 terhadap tingkat keparahan penyakit insufisiensi vena kronik pada vena superfisial tungkai bawah pada pasien yang dilakukan tindakan bedah pintas arteri koroner.
Kata kunci: Insufisiensi vena kronik, Transforming growth factor - Beta 1, Waktu refluks
Background: Chronic venous insufficiency (PIVK) has a fairly high prevalence throughout the world, around 60-70%. The most common cause of chronic venous insufficiency is primary abnormalities of the venous wall and valve resulting in valve incompetence, reflux, and venous obstruction. Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) is a complex polypeptide cytokine that is significantly found in all patients with chronic venous insufficiency. Reflux time obtained from Duplex Ultrasonography (DUS) examination indicates the severity of valve insufficiency. However, the relationship between TGF-β1 levels and the severity of CVI has not yet been determined.
Objective: To determine the differences in TGF-β1 levels concerning the severity of chronic venous insufficiency in the superficial veins of the lower limbs.
Method: The study used a cross-sectional design in patients with healthy veins and patients with chronic venous insufficiency who undergoing coronary artery bypass surgery at the Harapan Kita National Cardiovascular Center from April to May 2024. The severity of chronic venous insufficiency was assessed by reflux time from duplex ultrasonography examination. TGF-β1 was obtained from ELISA examination of venous tissue. The primary outcome was the difference in TGF-β1 levels based on the severity of chronic venous insufficiency.
Results: A total of 56 subjects underwent final analysis. The majority of subjects with CVI in this study (67.7%) were classified into severe CVI (reflux time >1000 ms). There were no significant differences in median values between the severity of CVI and TGF-β1 levels (p>0.05). However, it was observed that the median TGF-β1 levels increased in veins with mild-moderate and severe CVI (14.27 pg/mg and 14.04 pg/mg) compared to normal veins (10.97 pg/mg).
Conclusion: There is no significant differences in TGF-β1 levels concerning the severity of chronic venous insufficiency in the superficial veins of the lower limbs in patients undergoing coronary artery bypass graft surgery.
Keywords: Chronic venous insufficiency, Transforming Growth Factor-β1, Reflux time.
"
Latar belakang : Konduit vena lebih rentan mengalami trombosis dini dalam satu tahun pertama pasca bedah pintas arteri koroner sehingga meningkatkan risiko morbiditas maupun mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ada tidaknya perbedaan kejadian trombosis dini konduit vena pascabedah pintas arteri koroner (BPAK) dengan teknik on-pump dan off-pump pada pasien non-resisten aspirin.
Metode : Dilakukan suatu studi kohort prospektif pada pasien yang menjalani operasi BPAK elektif di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dari bulan September 2019 hingga September 2020. Penelitan ini membandingkan kejadian trombosis pada satu bulan pascabedah pada kelompok on-pump dan off-pump dengan menggunakan pemeriksaan MSCT, serta membandingkan nilai MGF dan PI pada kedua kelompok tersebut.
Hasil : Sebanyak 60 konduit vena dari 28 pasien yang menjalani BPAK dilibatkan dalam penelitian ini. Sebanyak masing-masing 30 konduit pada kelompok off-pump dan on-pump. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan bermakna pada kejadian trombosis dini antara kedua kelompok. Kejadian trombosis dini pada BPAK on-pump sebanyak 13,3% dan pada BPAK off-pump 13,3% (p=1). Evaluasi nilai MGF dan PI juga menunjukan hasil tidak berbeda bermakna antara kedua teknik operasi maupun pada kelompok konduit yang paten atau oklusi.
Simpulan : Tidak ada perbedaan bermakna pada kejadian trombosis dini antara BPAK baik secara on pump maupun off pump.
Introduction : Early thrombosis is more common in vein grafts and may occur within the first year after coronary artery bypass graft surgery and can increase morbidity and mortality rate. This study aims to establish whether there is a difference of the incidence of early thrombosis after on-pump and off-pump CABG in non-aspirin resistant patient population.
Method : Patients who undergone elective CABG surgery from September 2019 to September 2020 in single center was included in this prospective cohort study. This study compares the incidence of vein graft thrombosis at one month postoperative in both groups on pump and off pump using MSCT, and compares MGF and PI value of in on pump and off pump group also in patent and occluded vein grafts.
Results : A total of 60 vein grafts (30 on-pump and 30 off-pump) from 28 patients were analyzed in this study. There was no significant difference on the incidence of early vein graft thrombosis between two groups (13,3% in on pump vs 13,3% in off pump, p:1). MGF and PI value showed no difference in both techniques also no difference in patent group and occluded group
Conclusion : There is no significant difference in early vein graft thrombosis after on-pump or off-pump CABG.
"