Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isyah Auliarahmani Rafifa
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helga Syahda Elmira
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Tuma’ninah
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Asadillah
"Di era digitalisasi informasi yang berkembang pesat, universitas memainkan peran vital dalam melestarikan dan menyebarkan aset akademik dan sejarah. Universitas Indonesia telah meluncurkan platform seperti SEKAR dan OVIS, namun masih menghadapi tantangan dalam optimalisasi digitalisasi dan manajemen arsip. Penelitian ini bertujuan merancang antarmuka intuitif untuk situs arsip multimedia yang sesuai dengan kebutuhan khusus UI. Dengan pendekatan kualitatif dan metode pengembangan perangkat lunak dan desain berpusat pada pengguna, tercipta platform bernama UI-Heritage. Ini akan menjadi pusat data arsip universitas dengan antarmuka modern, empat tingkat otorisasi pengguna, fitur pencarian dan kategorisasi yang dioptimalkan, serta penyajian arsip multimedia yang terstruktur. Dibandingkan SEKAR, UI-Heritage menerapkan prinsip desain yang lebih baik. Uji efektivitas desain menggunakan SUS mendapat skor rata-rata yang baik, namun masih ada kekurangan pada arsitektur informasi yang perlu perbaikan saat implementasi. Penelitian ini berkontribusi dalam meningkatkan praktik arsip multimedia universitas dengan menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk antarmuka yang memfasilitasi pengguna dalam mengeksplorasi dan berkontribusi pada kekayaan pengetahuan dan budaya universitas.

In the rapidly evolving era of information digitization, universities play a vital role in preserving and disseminating academic and historical assets. Universitas Indonesia has launched platforms like SEKAR and OVIS, yet still faces  challenges in optimizing digitalization and archive management. This research aims to design an intuitive interface for a multimedia archive site tailored to UI's specific needs. Through qualitative approaches and user-centered software development and design methods, a platform called UI-Heritage has been created. It will serve as the university archive's data hub with a modern interface, four levels of user authorization, optimized search and categorization features, and structured multimedia archive presentation. Compared to SEKAR, UI-Heritage applies superior design principles. Usability testing using SUS yielded a good average score, although there are still deficiencies in the information architecture requiring improvement during implementation. This research contributes to enhancing university multimedia archive practices by providing a comprehensive framework for a user-friendly interface facilitating exploration and contribution to the university's wealth of knowledge and culture."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Halim Kamil
"Whistleblowing system (WBS) atau sistem pelaporan dugaan pelanggaran merupakan mekanisme atau tata kelola yang dirancang untuk memfasilitasi pengaduan atau laporan internal terkait dengan perilaku atau praktik yang tidak sesuai dengan nilai nilai suatu organisasi. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah memiliki WBS berbasis web dimana pengguna dapat langsung melakukan proses pelaporan dibandingkan dengan Universitas Indonesia yang masih menggunakan dokumen dan formulir dalam proses pelaporannya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain antarmuka dari WBS menggunakan metode Activity-Centered Design (ACD). Awalnya, kebutuhan dari calon pengguna dikumpulkan melalui wawancara dengan 15 orang sebagai calon pelapor dan 2 orang sebagai narasumber yang bertugas dalam memproses laporan. Data kebutuhan dianalisis secara kualitatif dengan metode analisis tematik sehingga didapatkan tema-tema untuk kebutuhan. Fitur-fitur yang dibutuhkan oleh warga UI sebagai pelapor antara lain membuat laporan pelanggaran dengan aman, mengecek status laporan, dan mengakses informasi mengenai ketentuan WBS. Di sisi lain, pihak pemroses laporan memiliki kebutuhan antara lain pengelompokkan daftar laporan, mekanisme komunikasi tentang dokumen-dokumen proses pelaporan yang terlibat, dan fitur rekomendasi hukuman atau peraturan tentang pelanggaran yang diproses. Setelah itu dirancang desain berdasarkan kebutuhan tersebut dengan menerapkan Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design agar hasilnya sesuai dengan kaidah desain. Lalu, hasil rancangan dievaluasi melalui proses usability testing (UT) oleh lima orang partisipan untuk melihat apakah rancangan dapat diterima oleh pengguna nantinya. Hasil usability testing menunjukkan bahwa setiap partisipan berhasil mengerjakan tes yang diberikan dengan persentase 100%. Sementara nilai Single Ease Question berada pada rata-rata 6,6 dari maksimal 7,0 yang artinya rancangan desain antarmuka mudah digunakan. Dengan demikian, implikasi teoretis dari penelitian ini yaitu perancangan desain antarmuka WBS menggunakan metode ACD yang diterapkan berhasil diterima oleh pengguna. Selain itu, implikasi praktis yang didapatkan yaitu hasil penelitian dapat digunakan untuk melanjutkan pengembangan situs WBS sehingga bisa masuk pada proses implementasi sistem.

Whistleblowing systems (WBS) are mechanisms or regulations designed to facilitate internal complaints or reports relating to behaviour or practices that are inconsistent with the values of an organization. Some colleges in Indonesia have a web-based WBS where users can directly perform the reporting process compared to the University of Indonesia that still uses documents and forms in its reporting procedure. This research aims to design the interface design of WBS using the Activity-Centered Design method (ACD). Initially, the needs of potential users were collected through interviews with 15 people as potential rapporteurs and 2 people as sources in charge of processing reports. Data needs are qualitatively analyzed using thematic analysis methods so that themes for needs are obtained. After that, the design was designed on the basis of that need by applying Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design to match the design principles. Then, the results of the design were tested and evaluated through the usability testing (UT) process by five participants to see if the design was acceptable for future users. The usability test results showed that each participant successfully completed the given test with a percentage of 100%. While the Single Ease Question score was on an average of 6.6 from a maximum of 7,0 which means that the design of the interface was easy to use. Thus, the theoretical implications of this study are that the design of the WBS interface using the ACD method applied successfully accepted by the user. Besides, the practical implications are that the results of the research can be used to continue the development of the WBS site so that it can go into the system implementation process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahid Muttaqin
"Pada sebuah web, graphic user interface adalah jembatan antara manusia dan satu sistem web di dalam komputer. Graphic user interface dibuat untuk membantu manusia dalam menggunakan komputer dengan cara yang dipahami oleh manusia, tentunya menjadi sebuah hal yang penting dalam perancangan sebuah graphic user interface sebuah web agar sebuah web tersebut dapat digunakan sesuai tujuannya. Skripsi ini merancang sebuah sistem tur virtual untuk laboratorium dan menganalisa graphic user interface dengan menggunakan prinsip pada ilmu interaksi manusia dan komputer serta akan membahas lama respons time dari SITUR-LAB. Dari hasil penelitian didapatkan nilai akhir kuesioner untuk tampilan antarmuka sebesar 3,885 likert, isi sebesar 4,167 likert, dan keseluruhan sebesar 4,086 likert, serta nilai keseluruhan dari penelitian pada alat ukur kuesioner evaluasi sebesar 4,046 likert. Hasil penelitian berupa alat ukur kuesioner skala kegunaan sistem mendapatkan nilai akhir sebesar 77,125 sus score. Serta dalam pengujian stres meter dengan skenario 50 user dengan perulangan 10 kali, didapatkan waktu respons time antara 7,3 – 18,7 ms dan rata-rata selama 12,504 ms.
In a web, graphic user interface is the bridge between human and the computer system. Graphic user interface designed to assist human in using a computer in a way that is understandable by humans, would be an important thing in designing a graphic user interface of a web cam be a used according to its purpose. This paper design a tur virtual of laboratory and analyze graphic user interface by using the principle of the science of human computer interaction , and has discuss about response time of SITUR-LAB. From the result of research user evaluation conducted final value obtained for part 1 (user interface) is 3,885 likert, part 2 (contain) is 4,167 likert, and last part (overall) is 4,086 likert. From the result of research scale usable system conducted final value obtained 77,125 sus score. And for stress testing meter with skenario 50 users with loop 10 times, response time obtained between 7,3 to 18,7 ms and the average time 12,504 ms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febe Monika
"Kasus-kasus kekerasan seksual di Indonesia membutuhkan solusi untuk memiliki platform pelaporan yang efisien. Di era digital dengan teknologi konektivitas ekstensif dari Revolusi Industri 4.0, aplikasi seluler adalah alat portabel yang paling sesuai untuk berbagi lokasi secara real-time dan pelaporan darurat. Sasaran pengguna aplikasi seluler ini adalah korban, saksi, dan pencegah kasus kekerasan seksual. Penelitian ini berpedoman pada metodologi berpikir desain (design thinking) dan memanfaatkan beberapa analisis statistik untuk pengumpulan dan pengolahan data melalui Kansei engineering (KE), Principle Component Analysis (PCA) sebagai alat reduksi dimensi faktor dengan rotated varimax solution, dan partial least square untuk menentukan elemen desain antarmuka pengguna. Output dari penelitian ini digambarkan dalam bentuk desain antarmuka pengguna melalui rapid prototyping dan diuji melalui Usability Testing's set of scoring metrics. Selain itu, user experience design juga dikembangkan dalam bentuk mock-up yang dapat diklik. Penelitian ini mencakup dua desain antarmuka pengguna akhir yang telah diuji dan cocok untuk user target

The emerging, urgent cases of sexual violence in Indonesia call for a solution to have an efficient reporting platform. In this digital era with industry 4.0 extensive connectivity technologies, a mobile application is the most suitable, portable tool for real-time location sharing and emergency reports. This mobile application's user targets are victims, witnesses, and preventers of sexual violence cases. This research was guided by design thinking methodology and utilized several statistical analysis for data gathering and processing through Kansei engineering, principle component analysis as the factor dimension reduction tool with rotated varimax solution, and partial least square for determining the user interface’s design elements. The output of this research was depicted in user interface design wireframes through rapid prototyping and tested via usability testing's set of scoring metrics. Moreover, the user experience design was developed too in the form of a clickable mock-up. This research resulted in two final user interface design suited for the user target"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Netanya
"Kekerasan dan pelecehan seksual adalah kejahatan keji yang 'sering' dilakukan. Ini adalah tindakan kejam yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental korban. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menemukan solusi untuk menciptakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk mengatasi masalah dunia. Dalam kaitannya dengan kekerasan dan penyerangan seksual, SDG 5 dan SDG 16 diangkat dalam topik ini karena terdapat target SDG 5.2 yaitu menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap semua perempuan dan anak perempuan di ruang publik dan privat, termasuk perdagangan manusia. dan eksploitasi seksual dan jenis lainnya, target SDG 16.1 dan SDG 16.2 untuk secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan angka kematian terkait di mana pun dan mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan terhadap dan penyiksaan terhadap anak. Untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut, menciptakan ruang aman dari kekerasan dan pelecehan seksual dengan saling membantu dimanapun dan kapanpun dibutuhkan adalah asal muasal terciptanya EVA. EVA adalah aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna mendapatkan dukungan, bantuan, dan perlindungan. Tujuannya adalah untuk mengakhiri kekerasan dan pelecehan seksual dengan cara apa pun yang memungkinkan. EVA memiliki tujuh fitur utama yang dapat membantu pengguna, antara lain tombol darurat, fitur sesi terapi, fitur pendidikan, fitur pelacakan lokasi, fitur peringatan lainnya dan otoritas, dan terakhir fitur rekam dan laporan.

Violence and sexual assault are a heinous crime that is 'often' committed. It is a cruel act that can have a negative impact on a victim's physical and mental health. United Nation has come up with a solution to invent Sustainable Develop Goals to cope with the world’s problem. In the relation to violence and sexual assault, SDG 5 and SDG 16 are come up in the topic because there is a target of SDG 5.2 which is eliminating the all forms of violence against all women and girls in the public and private spheres, including trafficking and sexual and other types of exploitation, target of SDG 16.1 and SDG 16.2 to significantly reduce all forms of violence and related death rates everywhere and end abuse, exploitation, trafficking and all forms of violence against and torture of children. To contribute achieving those goals, creating a safe space from violence and sexual assault by helping each other wherever and whenever needed was the provenance of creating EVA. EVA is a mobile app that allows users to get support, help, and protection. Its goal is to end violence and sexual assault in any way possible. EVA has seven major features that can assist users, including an emergency button, therapy session feature, education feature, tracking location feature, alert other and authorities feature and lastly record and report feature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Tamirin
"Meskipun pelaku kekerasan seksual di kampus kini ditindak semakin tegas, masih terdapat sejumlah isu yang memerlukan tinjauan mendalam, salah satunya terkait keputusan organisasi mahasiswa untuk memublikasikan putusan bersalah pelaku di media sosial. Penelitian ilmiah yang menyatakan manfaat dari publikasi semacam ini, baik kepada korban/penyintas, pelaku, maupun publik secara umum masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari publikasi putusan bersalah pelaku terhadap dua perempuan korban/penyintas kekerasan seksual di lingkungan Universitas Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta dianalisis dengan pendekatan naratif feminis dan perspektif feminis posmodern. Analisis mengungkap bahwa dampak publikasi bervariasi antar individu, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Temuan keseluruhan menunjukkan bahwa publikasi tidak secara signifikan membantu proses pemulihan. Meskipun publikasi dapat membawa validasi, dukungan, dan emosi positif bagi korban/penyintas, manfaat tersebut hanya bersifat sesaat. Di sisi lain, publikasi justru membawa berbagai risiko reviktimisasi, seperti penyebaran identitas, intimidasi, hingga ancaman. Temuan ini menegaskan pentingnya pertimbangan matang atas seluruh risiko sebelum memutuskan publikasi. Hal ini dibutuhkan guna memastikan implementasi prinsip-prinsip penanganan kekerasan seksual yang ideal.

Even though perpetrators of sexual violence on campus are now dealt with more firmly, there are still several issues that require in-depth review, one of which is related to the student organization's decision to publish the perpetrator's guilty verdict on social media. Scientific research stating the benefits of this kind of publication, both for victims/survivors, perpetrators, and the general public is still minimal. This research aims to explore the impact of the publication of the perpetrator's guilty verdict on two female victims/survivors of sexual violence within the Universitas Indonesia. Data were generated from in-depth interviews and analyzed using a feminist narrative approach and a postmodern feminist perspective. Analysis reveals that the impact of publications varies across individuals and is influenced by various factors. Overall findings suggest that publication does not significantly aid the recovery process. Although publications can bring validation, support, and positive emotions to victims/survivors, these benefits are only felt momentarily. On the other hand, publication carries various risks of revictimization, such as spreading identity, intimidation, and threats. These findings emphasize the importance of careful consideration of all risks before deciding on publication. This is needed to ensure the implementation of the principles of ideal handling of sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirul Muminin
"Sumber timbulan sampah Kampus Universitas Indonesia Depok berasal dari gedung, taman, kantin dan jalan yang menghasilkan sampah secara kontinu setiap harinya. Timbulan sampah UI pada tahun 2012 mencapai 16,65 ton/hari dengan komposisi organik lebih besar dari pada anorganik masing-masing 95,8% dan 4,2% dari total timbulan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah peralatan operasional yang dibutuhkan untuk menangani sampah mulai dari sumber timbulan menuju Unit Pengolahan Sampah Universitas Indonesia yang telah tersedia.
Pada pola penanganan di sumber diproyeksikan jumlah kebutuhan peralatan hingga tahun 2022 meliputi pewadahan berupa 4 jenis tong sampah yang berbeda yaitu daya tampung dan lokasi peletakan, alat pengumpul berupa gerobak sebanyak 1 - 6 unit dan pengangkutan berupa mobil pick up dan gerobak motor masing-masing sebanyak 2 - 4 unit dan 4 - 8 unit untuk sampah organik dari gedung dan sampah kantin, serta truk bak terbuka sebanyak 2 unit untuk sampah taman dan jalan. Pemanfaatan sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik dijual ke lapak, dan residu dibuang ke TPA Cipayung.

In Universitas Indonesia, solid waste is generated from building, garden, cafetaria, and road every day. Solid waste generation reached 16,65 ton/day with the composition of organic waste (95,8% ) was greater than inorganic waste (4,2%) in 2012. The objective of this study is finding the operational tools which is needed to handle the waste from the source to the material recovery facilities (MRF) located inside Universitas Indonesia.
In the handling at the source, the the operational tools quantity is projected up to 2022, including 4 kinds of solid waste container which have different capacity and placement location. The collection equipments are 1–6 units of cart and the transportation vehicles such as pick up (2-4 units), motor cart (4-8 units) for the organic waste from building and cafetaria, and 2 trucks for garden and road waste. Composting is the treatment of organic waste. On the other hand, inorganic waste is sold to the waste collector and the residue is disposed to Cipayung landfill.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>