Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini menceritakan tentang sejarah Banyumas. Pemilik naskah adalah Raden Danubrama; sedangkan penulisnya adalah Ki Demang Surapeksana. Naskah ini kemungkinan ditulis oleh 2 orang yang berbeda karena terlihat dari jenis tulisan pada halaman 1-69 dan 70-120."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 22-SJ.8
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berbahasa Melayu ini berisi sejarah ringkas Sumenep, Madura, serta silsilah para pangeran, panembahan, sultan dan bupatinya. Dimulai dari Pangeran Cakranagara sampai kepada Panembahan Natakusuma. Babon naskah ini diperoleh Pigeaud (?) atas bantuan R. Arya Supatmanegara, putra bupati Sumenep, Pangeran Adipati Pratamingkusuma. Data lebih lanjut tentang naskah induk ini tidak ditemukan dalam teks. Staf Panti Boedaja kemudian membuatkan salinannya sebanyak empat eksemplar pada bulan September 1933. Pada koleksi FSUI terdapat baik ketikan asli (A 32.06a) maupun dua tembusan karbon (b-c), sedangkan salinan sisanya tidak diketahui keberadaannya, kemungkinan terdapat di koleksi Museum Sono Budoyo. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofllm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.1-A 32.06a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan ketik dari prasasti yang terdapat di makam keluarga bupati Tuban. Prasasti yang didirikan oleh Perhimpunan Familiebond Citrasoma Tuban pada tahun 1922, mencatat garis keturunan trah Citrasoma dari jaman Majapait (Prabu Bratana dan Prabu Brawijaya), lewat bupati-bupati di Mataram dan Pasisiran, terutama di Japara, Lamongan, Blora, Rembang, Pathi, Tuban, dan lain-lain. Pigeaud memperoleh informasi ini dari Bupati Tuban yang bernama K.R.M.T. Kusumabrata pada tahun 1933. Berdasarkan informasi tersebut, Pigeaud atau stafnya kemudian membuat salinan ketik sebanyak empat eksemplar. Data mengenai larikh penyalinan tidak ditemukan dalam teks. FSUI kini menyimpan tiga eksemplar salinan ketik ini. yaitu ketikan asli (A 32.05a) dan dua buah tembusan karbon (b-c), sedangkan salinan sisanya tidak diketahui keberadaannya. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.2-A 32.05a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tentang sejarah dan silsilah Cirebon (Gunungjati) dan sejarah Kedhung Kethithang. Kcterangan sub-judul di h.ii berbunyi: isinipoen anerangaken bab sadaja aloeran ingkang sambet soemambet saking antawisipoen tanah Djawl kalijan sadjawining tanah Djawa?. Dengan demikian, keterangan silsilah dalam teks ini sama sekali tidak cocok dengan penyebutan judul (h.i, ii, 1) yaitu Sudarsana Mardawa Lagu. Judul yang lebih tepat adalah Cathetan Sujarah Cirebon. Adapun rincian isi naskah ini sebagai berikut: l. Isthika ing Cirebon (h.1-9), berisi sejarah Gunungjati, Cirebon, dan Sumedang. Dimulai dengan silsilah Dewi Siti Patimah Juharalkarim, istri dari Sayiddina Kalimurtala, sampai dengan Arya Nata Adinagara VI di Sumedang; 2. Isthika ing Kedhung Kethithang (h.9-24). Sejarah di Kedhung Kethithang ini berisi uraian tentang silsilah B.R.Ay. Sengara hingga Pangeran Natayuda V berputra Tumenggung Yuda Atmaja, Bupati Kedhung Kethithang. Teks naskah ini sama sekali tidak menyebutkan keterangan mengenai waktu penulisan atau penyalinannya. Keterangan penyalinan juga tidak ditemukan dalam teks ini, tetapi berdasarkan jenis kertas dan tinta serta gaya tulisan yang dipergunakan kemungkinan cocok untuk penyalinan sekitar tahun 1930an. Menurut catatan pada h.i, naskah ini pernah dimiliki Padmasumitra di Jayaningratan, Yogyakarta yang kemudian dibeli Pigeuad (?) seharga f4,50-."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.14-A 42.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta: 1922
BKL.1162-SJ 66
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus bahasa jawa dialek Banyumas, yang disusun oleh Hadiwiyata, sebanyak 563 kata dengan padanannya dalam bahasa Jawa dialek Surakarta. Untuk memperjelas definisi seringkali kata-kata tertentu diberi gambar. Menurut keterangan pada h.i, naskah ini adalah bundel kedua dan merupakan tambahan dari suatu teks dialek Banyumas yang disusun oleh Hadiwiyata. Teks tersebut rupanya termuat dalam naskah BA.1. Menurut keterangan pada h.48, teks ini selesai disalin pada tanggal 25 Mei 1935. Keterangan lebih lanjut lihat juga deskripsi naskah BA.1 di atas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.2-NR 297
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus jawa dialek Banyumas, susunan hadiwiyata, sebanyak 440 kata dengan padanannya dalam bahas Jawa dialek Surakarta. Untuk memperjelas definisi seringkali kata-kata tertentu disertai dengan gambar. Menurut keterangan yang terdapat pada h.i, naskah ini merupakan catatan yang dimaksudkan untuk melengkapi karangan B.S. Esser, Dialect van Banjoemas, (VBG 68, eerste stuk), dan diperoleh Th. Pigeaud pada tahun 1935. Naskah ini selesai disalin tanggal 29 April 1935 oleh Hadiwiyata sendiri (h.93) dan telah disalin pula ke dalam BA.4. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca pada deskripsi naskah BA.1 di atas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.3-NR 294
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi salinan teks Babad Banyumas diturun dari naskah asli KBG 526. Pada h.ii disebutkan bahwa yang menyalin naskah babon bernama R. Natahamijaya, carikjaksa ing nagari Magetan. Setelah teks babad pokok, yang berbentuk tembang macapat dan tersusun dalam 23 pupuh, terdapat tambahan atau kelanjutan, berbentuk prosa, yang ditulis oleh R.A. Mertadireja, Bupati Banyumas. Namun penulis teks pokok, atau tahun penulisannya, belum diketahui. Salinan atau alih aksara ketikan ini dibuat oleh Pigeaud (atau stafiiya) pada tahun 1928 dalam rangka Pigeaud mencari sumber istilah untuk kamus yang baru mulai disusunnya di Surakarta. Hal ini terlihat dari adanya di sana-sini kata-kata yang digarisbawahi dengan menggunakan pensil biru dan merah terutama untuk nama tempat dan nama tokoh. Nama-nama yang, ditunjukkan dengan cara tersebut kemudian direncanakan akan diangkat dan dimasukkan di file-file nama tokoh dan tempat untuk buku onomastikon sastra Jawa. Oleh Pigeaud versi Babad Banyumas ini dikatakan versi A, sedangkan versi B, karangan Siswasarjana, ada pada FSUI/SJ.15. Untuk diskusi lebih lengkap tentang 1 Babad Banyumas, dan khususnya tentang naskah SJ. 14 ini, lihat Knebel 1930. Pada koleksi FSUI dapat dijumpai dua salinan naskah ketikan ini, yaitu A 7.01a (ketikan asli) dan b (tembusan karbon). Hanya ketikan asli yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.14-A 7.01a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara sebuah teks prosa berjudul Babad Banyumas, yang oleh Pigeaud dinyatakan sebagai versi 'B'. Ditulis oleh Siswasarjana, seorang guru sekolah desa di Kutawis, Bukateja, Banyumas. Tahun penulisan tidak disebutkan. Bandingkan Babad Banyumas versi 'A' pada FSUI/SJ.14 dan versi lain pada SJ.16. Lihat juga dalam indeks tentang Babad Wirasaba dan Babad Pasir. Naskah diperoleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1929 sebagai kiriman dari Bale,.Poestaka. Kemungkinan penulis mengirimkan konsepnya kepada Bale Poestaka dengan harapan akan diterbitkan, tetapi Bale Poestaka tidak berminat. Pigeaud mempergunakan naskah ketikan ini sebagai sumber bahan leksikografi. Setelah diterima, naskah diperiksa oleh Pigeaud dan setiap nama tokoh atau nama tempat digarisbawahi, dengan maksud akan dimasukkan indeks onomastikon besar yang juga digarap oleh Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.15-A 11.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi karangan tentang sejarah Banyumas yang diserahkan kepada Bale Poestaka oleh Bupati Banyumas pada bulan Juni 1932, untuk dipertimbangkan kelayakannya bila diterbitkan. Babad Banyumas berbentuk prosa ini berisi uraian ringkas sejarah wilayah Banyumas dari jaman Majapait sampai tahun 1930an. Fokus utamanya adalah silsilah para bupati Banyumas mulai dari nenek moyang R. Ketuhu. Teks terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama ditulis oleh R. Wiryaatmaja, patih di Purwakerta, pada tahun 1898, atas permintaan Tn. W.P.D. de Wolff van Westerrode (assistent resident di Purwakerta). Bagian kedua merupakan lanjutan, ditulis oleh R. Purwasupraja, mantan patih di Banyumas, pada bulan Februari 1932. Oleh Bale Poestaka naskah karangan sejarah ini dikirim kepada dua pembaca ahli untuk dinilai. Hasil penilaian itu, berbahasa Belanda, terlampir pada h.i-iv naskah ini. Dua-duanya merekomendasikan agar naskah tidak diterbitkan, dan memang oleh Bale Poestaka naskah tersebut ditolak. Namun rupanya beberapa tahun kemudian teks yang sama diterbitkan oleh penerbit pribumi, ialah Mardimulya di Yogyakarta (t.t.). Pada edisi tersebut, R. Salsaman dicantumkan sebagai penyunting. Lihat deskripsi naskah MSB/SJ.148 untuk keterangan selanjutnya. Setelah ditolak Bale Poestaka, naskah ini dikirim kepada Pigeaud, barangkali dianggap sebagai bahan yang cocok unruk diperiksa oleh tim penyusun kamus Jawa-Belanda baru. Pigeaud menerima naskah ini pada bulan November 1932, dan pada bulan Desember sudah diketik rangkap empat. Tiga dari empat ketikan rangkap empat iru sekarang tersimpan di koleksi FSUI, berkode A 30.04a-c. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.16-A 30.04a
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>