Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirul Fuad Yusuf
"Kesultanan memegang peranan sangat penting dan strategis dalam penyebaran Islam di Nusantara (Indonesia), terutama pada awal perkembangannya. Artikel ini mencoba untuk menelusuri, apa dan sejauhmana peranan yang dilakukan kesultanan atau kerajaan Islam dalam proses penyebaran dan penguatan Islam di Nusantara. Dengan menggunakan pendekatan studi dokumen ini, tulisan ini menggaris-bawahi sejumlah kesimpulan. Pertama, Kesultanan Nusantara memegang peran penting dan strategis dalam penyebaran, pengembangan Islam proses Islamisasi di wilayah Nusantara (baca: Indonesia). Melalui pengaruh politis otoritarian, Sultan atau raja, membantu percepatan penyebaran dan pengembangan ajaran Islam Indonesia. Kedua, secara doktrinal, sebagian besar kesultanan Nusantara mengembangkan ajaran Islam moderat. Modal kultural masyarakat Indonesias pra-Islam, dan peranan Kesultanan yang otoritatif di satu pihak dan karakteristik ajaran islam moderat yang masuk ke Indonesia pada saat itu di pihak lain, Islam moderat mengalami perkem¬bangan yang sangat cepat dan efektif sehingga pengaruhnya dapat dirasa-kan hingga dewasa ini pada berbagai aspek kehidupan."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Yogyakarta : Tunas Harapan, 2005
959.82 PUR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rizky Andhifani
"Kesultanan Palembang Darussalam merupakan salah satu kekuatan politik utama di Nusantara, terutama di wilayah selatan Sumatra. Sebagai pusat pemerintahan, Sultan menggunakan piyagêm sebagai dokumen resmi untuk mengatur kebijakan, hukum, dan peraturan yang berlaku di wilayah kekuasaannya. Penelitian ini berfokus pada lima pertanyaan, yaitu: bagaimana isi piyagêm; bagaimana institusionalisasi, disiplin, hukuman dan politik tubuh; bagaimana sistem pembeda masyarakat di wilayah Uluan dan Iliran diterapkan; bagaimana bentuk resistensi terhadap kekuasaan yang muncul; serta bagaimana konstruksi identitas budaya tercermin dalam bahasa, aksara, dan kebudayaan material yang terwujud dalam piyagêm dan tinggalan arkeologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab kelima pertanyaan di atas guna memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai peran piyagêm dalam membentuk kekuasaan dan identitas budaya di Kesultanan, serta kontribusinya dalam memperkuat posisi kesultanan dalam konteks politik dan sosial pada abad XVII hingga XIX. Metode yang digunakan meliputi analisis epigrafi terhadap piyagêm yang ditemukan di berbagai lokasi di Sumatra Selatan, melalui pendekatan sejarah, teori identitas budaya, dan konsep kekuasaan Foucault, untuk menggali makna sosial, dan politik, dalam teks-teks tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa piyagêm ini memuat berbagai peraturan yang mengatur aspek sosial, ekonomi, dan hukum dalam masyarakat. Analisis terhadap piyagêm mengungkap bagaimana Kesultanan Palembang menata kekuasaan, wilayah, dan relasi sosial. Kekuasaan di Kesultanan Palembang dijalankan melalui regulasi terdistribusi yang tertanam dalam piyagêm, yang mengontrol ruang, tubuh, dan norma sosial secara halus namun efektif. Hubungan antara masyarakat di Iliran, Uluan, dan pengaruh budaya Jawa dapat dipahami melalui interaksi antara struktur kekuasaan dan identitas kolektif masyarakat. Resistensi tidak hanya menentang kekuasaan, tetapi juga berfungsi sebagai upaya untuk meredefinisi struktur sosial dan kekuasaan yang ada. Selain itu, bahasa, aksara, dan tinggalan arkeologi seperti masjid dan nisan sebagai kebudayaan material di Kesultanan berfungsi sebagai instrumen strategis kekuasaan dalam membentuk, menegosiasikan, dan melegitimasi identitas sosial-politik melalui proses akulturasi budaya antara unsur lokal dan pengaruh eksternal.

The Palembang Darussalam Sultanate was one of the major political powers in the archipelago, particularly in the southern region of Sumatra. As the centre of governance, the Sultan employed piyagêm as official documents to regulate policies, laws, and rules within his domain. This study focuses on five key questions: What is the content of the piyagêm? How are institutionalisation, discipline, punishment, and the politics of the body manifested? How were social distinctions between the Uluan and Iliran regions implemented? What forms of resistance to power emerged? And how is the construction of cultural identity reflected in the language, script, and material culture embodied in the piyagêm and archaeological remains? The aim of this research is to answer these questions in order to gain a more comprehensive understanding of the role of piyagêm in shaping power and cultural identity within the Sultanate, as well as its contribution to strengthening the Sultanate’s political and social position between the 17th and 19th centuries. The methods employed include epigraphic analysis of piyagêm found in various locations in South Sumatra, supported by historical approaches, cultural identity theory, and Foucault’s concepts of power, to explore the social and political meanings embedded in these texts. The findings reveal that the piyagêm contain a wide range of regulations governing social, economic, and legal aspects of society. Analysis of the piyagêm illustrates how the Palembang Sultanate organised power, territory, and social relations. Power within the Sultanate was exercised through distributed regulations embedded in the piyagêm, which subtly yet effectively controlled space, the body, and social norms. The relationship between communities in the Iliran and Uluan regions, along with Javanese cultural influence, can be understood through the interplay of power structures and collective identity. Resistance was not only a reaction to authority but also functioned as an attempt to redefine existing social and political structures. Furthermore, language, script, and material culture such as mosques and tombstones served as strategic instruments of power in forming, negotiating, and legitimising socio-political identity through the cultural acculturation process between local traditions and external influences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizki Nuramita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas reformasi yang terjadi di Kesultanan Oman pada 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Penelitian ini membahas latar belakang, kronologi dan dampak dari reformasi yang terjadi di Kesultanan Oman pada 2011. Fokus penelitian ini terdapat dalam bidang politik dan sosial ekonomi. Hasil penelitian menemukan bahwa aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat Oman pada 2011 membawa arus reformasi dalam negara tersebut. Aksi protes oleh masyarakat terjadi sejak Januari hingga Mei 2011 di beberapa kota besar di Oman. Gelombang perubahan yang terjadi di Kesultanan Oman disebabkan oleh adanya ketidakpuasan serta keinginan masyarakat untuk mengubah keadaan dalam negeri. Tidak adanya tokoh pemimpin dalam gerakan masyarakat Oman menyebabkan gerakan kurang terkoordinasi dan dampaknya pemerintah berusaha meredakan amarah masyarakat dengan memenuhi tuntutan yang bersifat jangka pendek. Pemerintah juga melakukan pembenahan politik dan kondisi sosial ekonomi dengan melakukan reformasi di berbagai bidang. Perubahan yang timbul pasca gerakan perubahan tidak dapat terjadi dalam kurun waktu yang singkat dan harus terus diupayakan secara bertahap.

ABSTRACT
This thesis discusses the reforms going on in the Sultanate of Oman in 2011. The method used in this research is the historical research method. This study discusses the background, chronology and impact of the reforms going on in the Sultanate of Oman 2011. The focus of this research laid in the political and socio-economic aspects. The study found that the Omanis protests in 2011 brought current reforms in the country. The protests occurred from January to May 2011 in several major cities in Oman. A wave of changes going on in the Sultanate of Oman due to people's discontent and their desire to change the situation in the country. The absence of a leading figure in Oman‟s social movement made it poorly coordinated and effected to the government‟s response. The government tried to defuse public anger by meeting their short-term demands in short order. The government reform the political and socio-economic conditions by applying changes in various fields. The transformation emerging after the movement of change can not happen in a short period of time and should continue to be pursued gradually."
2016
S65219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Putra Wiratama
"Jurnal ilmiah ini membahas mengenai penyebaran Agama Islam di Indonesia, khususnya Kesultanan Kutai Kartanegara. Metodologi yang dipakai adalah berdasarkan metode sejarah dengan tinjauan pustaka. Kesultanan Kutai Kartanegara adalah sebuah Kerajaan tertua di Indonesia. Telah eksis dari abad ke 5, dan mempunyai cerita sejarah yang panjang, nilai historis yang tinggi dan sangat mempengaruhi perkembangan Islam di Negara Indonesia. Sebelum menganut Agama Islam, kerajaan Kutai bercorak agama Hindu dan Animisme. Berkat kerja keras Para Ulama lah raja dan masyarakat Kutai Kartanegara berubah menjadi penganut Islam.

This scientific journal/paper discusses about the spread of Islam in Indonesia, particularly in the Kingdom of Kutai Kartanegara. The methodology used in this journal is based on the historical method with literature review. The Kingdom of Kutai Kartanegara is the oldest kingdom of Indonesia. It was established on the 5th century and had a long history background along with a high historical value, therefore giving a big influence on the Islam development in Indonesia. Before embracing islam, Kingdom of Kutai had Hinduism and Animism patterns in it. The Ulemas' hard work was the reason why the king and his subjects converted to Islam.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Gayatri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Surat Perjanjian Kesultanan Bima selanjutnya disebut SPKB 8.5, 8.6, 8.9, dan 8.10. SPKB 8.5, 8.6, 8.9, dan 8.10 berisi perjanjian antara Belanda dan Kesultanan Bima. Keempat SPKB tersebut ditulis dalam bahasa Melayu dengan aksara jawi dengan bahasa Melayu yang saat ini tidak lazim digunakan. Kajian filologi digunakan untuk menghasilkan suntingan teks yang membuat empat naskah dapat dibaca. Empat SPKB disunting menggunakan metode edisi kritis. Melalui edisi kritis, teks dapat diperbaiki dan diberi keterangan tambahan untuk memudahkan pembaca memahami isi teks. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam empat teks SPKB tersebut, dibahas hubungan Belanda dengan Kesultanan Bima dari aspek ekonomi. Berdasarkan analisis aspek ekonomi yang telah dilakukan, terlihat ketidakberdayaan Kesultanan Bima melawan monopoli perdagangan Belanda.

ABSTRACT
This research discusses Surat Perjanjian Kesultanan Bima abbreviated as SPKB 8.5, 8.6, 8.9, and 8.10. SPKB 8.5, 8.6, 8.9, and 8.10 contains agreement between the colonial government Dutch Indies and the Sultanate of Bima. The four SPKB are written in Malay language using jawi script which is not commonly used today. This study is based on philology theories. The text is translated to Latin script. Text edition is based on critical edition. This research also shows the relation between Netherland and the Sultanate of Bima in economic aspect. Based on the analysis, the Sultanate of Bima is in a position as victim of Colonial Government rsquo s trade monopoly system. Netherland also dominate the trade in Bima. "
2017
S68989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Muhammad
Yogyakarta: Ombak, 2004
959.802 2 SYA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
959.8 PEL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilir Ismail
Mataram: Lengge bekerjasama dengan Yayasan adikarya IKAPI dan The Ford foundation, 2004
930 HIL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Tangerang: Serat Alam Media, 2012
959.88 ITA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>