Ditemukan 141137 dokumen yang sesuai dengan query
Michael Daw Balma
"Indonesia sebagai sebuah negara memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Tanggung jawab untuk meneliti dan mendokumentasikan sejarah tersebut umumnya jatuh pada sejarawan. Namun, dengan perkembangan teknologi, cara baru untuk menyimpan data sejarah terus bermunculan. Pada skripsi ini, kami mengusulkan penggunaan knowledge graph dengan menggabungkan beberapa ontologi yang telah ada menjadi satu kesatuan ontologi yang dapat merepresentasikan sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan (Kolonialisme) hingga pasca-kemerdekaan (Orde Lama dan Orde Baru). Untuk menggunakan ontologi ini, penulis harus mencari tahu cara paling efektif dan e sien untuk menggunakan sumber data terstruktur dari Wikipedia serta melakukan perubahan menjadi triple. Penulis juga mencari tahu penggunaan graf, timeline, serta peta untuk memvisualkan data sejarah Indonesia dan mengembangkannya menjadi sebuah aplikasi baru. Ontologi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan bantuan sejarawan, sedangkan aplikasi visualisasi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan metode usability testing dan system usability scale. Terdapat beberapa masukan dari sisi kelengkapan dan ketercukupan ontologi serta usability dari visualisasi yang dapat terbuka bagi penelitian dan pengembangan di masa depan. Sebagai kesimpulan, ontologi dan visualisasi yang dikembangkan memiliki hasil yang cukup baik untuk dapat membantu sejarawan dalam menjadi tempat awal untuk mencari sebuah peristiwa/ak- tor/tempat sejarah, melihat keterhubungan data sejarah, serta memvisualkan data sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan.
Indonesia as a nation has a long and rich history. The responsibility of researching and documenting history usually falls on historians. However, with the development of technology, new ways of storing historical data have emerged. In this paper, we propose the use of knowledge graph by merging multiple existing ontologies into one ontology that is able to represent Indonesia’s historical data from the pre-independence period (Colonialism) to the post-independence periods (Old Order and New Order). To utilize the ontology, the author in this research have to nd the most effective and ef cient way to source structured data from Wikipedia and transform them into triples. We also explore the use of graphs, timelines, and maps to visualize Indonesian historical data and develop them into a new application. The created ontology has been evaluated with the help of historians, and the visualization application is assessed through usability testing (UT) and system usability scale (SUS). There are several suggestions regarding the completeness and adequacy of the ontology as well as the usability of the visualization which can be opened up for future research and development. In conclusion, both the ontology and the visualization application are suf ciently effective to help historians as a starting point to search a historical events/actors/places, understanding the relation between historical data, also representing and visualizing Indonesian historical data during the pre-independence to the post-independence periods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Judah Ariesaka Magaini
"Indonesia sebagai sebuah negara memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Tanggung jawab untuk meneliti dan mendokumentasikan sejarah tersebut umumnya jatuh pada sejarawan. Namun, dengan perkembangan teknologi, cara baru untuk menyimpan data sejarah terus bermunculan. Pada skripsi ini, kami mengusulkan penggunaan knowledge graph dengan menggabungkan beberapa ontologi yang telah ada menjadi satu kesatuan ontologi yang dapat merepresentasikan sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan (Kolonialisme) hingga pasca-kemerdekaan (Orde Lama dan Orde Baru). Untuk menggunakan ontologi ini, penulis harus mencari tahu cara paling efektif dan e sien untuk menggunakan sumber data terstruktur dari Wikipedia serta melakukan perubahan menjadi triple. Penulis juga mencari tahu penggunaan graf, timeline, serta peta untuk memvisualkan data sejarah Indonesia dan mengembangkannya menjadi sebuah aplikasi baru. Ontologi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan bantuan sejarawan, sedangkan aplikasi visualisasi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan metode usability testing dan system usability scale. Terdapat beberapa masukan dari sisi kelengkapan dan ketercukupan ontologi serta usability dari visualisasi yang dapat terbuka bagi penelitian dan pengembangan di masa depan. Sebagai kesimpulan, ontologi dan visualisasi yang dikembangkan memiliki hasil yang cukup baik untuk dapat membantu sejarawan dalam menjadi tempat awal untuk mencari sebuah peristiwa/ak- tor/tempat sejarah, melihat keterhubungan data sejarah, serta memvisualkan data sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan.
Indonesia as a nation has a long and rich history. The responsibility of researching and documenting history usually falls on historians. However, with the development of technology, new ways of storing historical data have emerged. In this paper, we propose the use of knowledge graph by merging multiple existing ontologies into one ontology that is able to represent Indonesia’s historical data from the pre-independence period (Colonialism) to the post-independence periods (Old Order and New Order). To utilize the ontology, the author in this research have to nd the most effective and ef cient way to source structured data from Wikipedia and transform them into triples. We also explore the use of graphs, timelines, and maps to visualize Indonesian historical data and develop them into a new application. The created ontology has been evaluated with the help of historians, and the visualization application is assessed through usability testing (UT) and system usability scale (SUS). There are several suggestions regarding the completeness and adequacy of the ontology as well as the usability of the visualization which can be opened up for future research and development. In conclusion, both the ontology and the visualization application are suf ciently effective to help historians as a starting point to search a historical events/actors/places, understanding the relation between historical data, also representing and visualizing Indonesian historical data during the pre-independence to the post-independence periods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Richie Christiansen Senlia
"Indonesia sebagai sebuah negara memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Tanggung jawab untuk meneliti dan mendokumentasikan sejarah tersebut umumnya jatuh pada sejarawan. Namun, dengan perkembangan teknologi, cara baru untuk menyimpan data sejarah terus bermunculan. Pada skripsi ini, kami mengusulkan penggunaan knowledge graph dengan menggabungkan beberapa ontologi yang telah ada menjadi satu kesatuan ontologi yang dapat merepresentasikan sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan (Kolonialisme) hingga pasca-kemerdekaan (Orde Lama dan Orde Baru). Untuk menggunakan ontologi ini, penulis harus mencari tahu cara paling efektif dan e sien untuk menggunakan sumber data terstruktur dari Wikipedia serta melakukan perubahan menjadi triple. Penulis juga mencari tahu penggunaan graf, timeline, serta peta untuk memvisualkan data sejarah Indonesia dan mengembangkannya menjadi sebuah aplikasi baru. Ontologi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan bantuan sejarawan, sedangkan aplikasi visualisasi yang dikembangkan telah dilakukan evaluasi dengan metode usability testing dan system usability scale. Terdapat beberapa masukan dari sisi kelengkapan dan ketercukupan ontologi serta usability dari visualisasi yang dapat terbuka bagi penelitian dan pengembangan di masa depan. Sebagai kesimpulan, ontologi dan visualisasi yang dikembangkan memiliki hasil yang cukup baik untuk dapat membantu sejarawan dalam menjadi tempat awal untuk mencari sebuah peristiwa/ak- tor/tempat sejarah, melihat keterhubungan data sejarah, serta memvisualkan data sejarah Indonesia selama periode pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan.
Indonesia as a nation has a long and rich history. The responsibility of researching and documenting history usually falls on historians. However, with the development of technology, new ways of storing historical data have emerged. In this paper, we propose the use of knowledge graph by merging multiple existing ontologies into one ontology that is able to represent Indonesia’s historical data from the pre-independence period (Colonialism) to the post-independence periods (Old Order and New Order). To utilize the ontology, the author in this research have to nd the most effective and ef cient way to source structured data from Wikipedia and transform them into triples. We also explore the use of graphs, timelines, and maps to visualize Indonesian historical data and develop them into a new application. The created ontology has been evaluated with the help of historians, and the visualization application is assessed through usability testing (UT) and system usability scale (SUS). There are several suggestions regarding the completeness and adequacy of the ontology as well as the usability of the visualization which can be opened up for future research and development. In conclusion, both the ontology and the visualization application are suf ciently effective to help historians as a starting point to search a historical events/actors/places, understanding the relation between historical data, also representing and visualizing Indonesian historical data during the pre-independence to the post-independence periods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Bringing together key researchers in disciplines ranging from visualization and image processing to applications in structural mechanics, fluid dynamics, elastography, and numerical mathematics, the workshop that generated this edited volume was the third in the successful Dagstuhl series. Its aim, reflected in the quality and relevance of the papers presented, was to foster collaboration and fresh lines of inquiry in the analysis and visualization of tensor fields, which offer a concise model for numerous physical phenomena. Despite their utility, there remains a dearth of methods for studying all but the simplest ones, a shortage the workshops aim to address."
Berlin: Springer, 2012
e20419793
eBooks Universitas Indonesia Library
Djohan Rady
"Tesis ini adalah sebuah upaya eksplorasi potensi teori evolusi Darwin sebagai basis penjelasan kausal bagi fenomena sosial dan budaya. Upaya tersebut dicapai melalui analisa terhadap ontologi ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi dipilih karena sampai saat ini ilmu ekonomi adalah satu-satunya cabang ilmu sosial yang dianggap memiliki derajat eksplanasi setingkat ilmu-ilmu eksak. Dari analisa tersebut, penulis berpendapat bahwa dua dimensi ilmu ekonomi, yakni asumsi homo economicus dan mekanisme pasar, memiliki kompatibilitas yang tinggi dengan prinsip teori evolusi Darwin mengenai keberlangsungan hidup (survivability) dan adaptasi. Jadi, penulis beranggapan bahwa tingginya derajat eksplanasi yang dihasilkan ilmu ekonomi semata-mata disebabkan adanya kesesuaian antara ontologi ilmu ekonomi dengan ontologi evolusi Darwinian. Sebagai kesimpulan, penulis beranggapan bahwa ilmu-ilmu sosial akan dapat memberikan eksplanasi yang lebih baik jika mengadopsi prinsip-prinsip teori evolusi Darwin sebagai paradigma utamanya.
This graduate thesis is an attempt to explore the potentiality of Darwin's theory of evolution as the basic explanation of social and cultural phenomena. That main objective is realized through the means of analysis upon the ontology of economics, since economics is the only social science deemed equal to those of natural sciences. Upon analysis, it is apparent that the 'exactness' of economics explanations very much indebted to its ontological similarities with the ontology of Darwin's theory of evolution. The two main economics ontological assumptions, homo economicus and market mechanism, are very much alike with Darwin's two main ontological assumptions of evolution, survivability and adaptation. Consequentially, we can think of economics 'exactness' as a result of its ontological compatibility with Darwin's theory of evolution. As a conclusion, this thesis staunch to the hypothesis that humanities and social sciences can gain methodological status equivalent to economics only if they accept Darwin's theory of evolution as its very basic ontological assumption. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42258
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Prajna Wira Basnur
"Pencarian informasi tertentu akan sulit dilakukan bila mengandalkan kueri saja. Pemilihan kueri yang kurang spesifik akan berakibat banyaknya informasi yang tidak relevan ikut terambil oleh sistem. Salah satu cara yang paling berhasil untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan klasifikasi dokumen berdasarkan topiknya. Ada banyak metode digunakan untuk melakukan klasifikasi dokumen seperti menggunakan pendekatan statistik dan machine learning. Namun, metode klasifikasi dokumen tersebut membutuhkan training data atau dokumen pembelajaran. Pada penelitian ini penulis berusaha untuk melakukan klasifikasi dokumen menggunakan sebuah metode yang tidak memerlukan dokumen pembelajaran. Metode klasifikasi ini menggunakan ontologi untuk melakukan klasifikasi dokumen. Klasifikasi dokumen dengan menggunakan ontologi dilakukan dengan membandingkan nilai kemiripan diantara dokumen dan sebuah node yang ada di ontologi. Sebuah dokumen diklasifikasikan dalam sebuah kategori atau node jika memiliki nilai kemiripan paling tinggi di salah satu node di ontologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ontologi dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi dokumen. Nilai recall adalah 97,03%, precision 91,63%, dan fmeasure 94,02%.
Searching specific information will be difficult if only rely on query. Choosing less specific queries will result many irrelevant information fetched by the system. One of the most successful way to overcome this problem is to perform document classification based on the topic. There are many methods that can be used to conduct such a document classification, such as statistical and machine learning approaches. However, those document classification methods require training data or learning documents. In this study, the authors attempted to classify documents using a method that doesn?t require learning documents. This classification method uses ontology to classify documents. Document classification by using ontology is done by comparing the value of similarity among documents and existing node in the ontology. A document is classified into a category or a node, if it has the highest similarity value in one of the nodes in the ontology. The results showed that the ontology can be used to perform document classification. Recall value is 97.03%, precision is 91.63%, and f-measure is 94.02%."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bruno Rumyaru
"Keberadaan manusia memperlihatkan suatu ketegangan diri dan krisis identitas. Manusia berusaha mencari jawaban atas hakekat dan makna keberadaannya sendiri. Ada fenomena paradoksal kehidupan manusia. Di satu pihak manusia berusaha memenuhi bdquo;kepentingan? dan bdquo;kecenderungan? diri melalui segala bdquo;prestasi? dan atribut artifisial yang diperoleh. Di lain pihak, pelbagai bentuk realisasi keberadaan ini menciptakan ketegangan eksistensial. Keberadaan eksistensial manusia memperlihatkan realitas dilematis. Manusia menjadi terasing dari diri sendiri self alienation ; terasing dengan sesama, bahkan jauh dari Tuhannya. Praktik relasional dengan yang lain menjadi sebuah bdquo;jalan buntu? dengan aneka problem dan ketegangan yang muncul tanpa penyelesaian. Manusia tidak lagi hidup menurut identitas eksistensialnya; ada krisis identitas relasional yang terjadi. Praktik hidup relasional tidak lagi menjadi jalan pemenuhan diri sebaliknya menjai bdquo;jalan buntu? dan problematis. Akibatnya, Manusia menjadi terasing dengan keberadaannya sendiri. Manusia kontemporer membutuhkan re-conscientia- kesadaran untuk kembali pada hakekat ontologi eksistensi manusia, jati diri manusia. Disertasi ini menggagas Trias Entitas sebagai bdquo;jalan baru? menuju manusia eksistensial atau citra keberadaan manusia ideal di tengah masyarakat melalui relasi dengan Tuhan, alama semesta dan sesama.
Human existence shows a strain of self and identity crisis. Humans trying to find answers to the essence and meaning of its own existence. There is a paradoxical phenomenon of human life. On the one hand human is trying to meet the needs and the tendency through all the achievements and attributes artificially obtained. But on the other hand, all the results create existential tension. The existence of human show dilemma. Men became alienated both from themselves self alienation , from the other horizontally and vertically. The lives got blocked with various problems without any ways out. Contemporary humans are in need of re conscientia consciousness to get back on to the nature ontology of human existence. This dissertation initiated Trias Entitas as a 39 new path 39 towards the ideal of human existence as needed in his relationship with God, environment and creatures."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D1720
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Bakker, Anton
Yogyakarta: Kanisius , 1992
111 BAK o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"E-Learning content being a barrier for e-learning is no longer true on today's Internet. The current concerns are how to effectively annotate and organize the available content (both textual and non texrual) to facilitate effective sharing, reusability and customization. In this paper, we explain a component - oriented approach to organize content in an ontology. we also illustrate our-3tier e-learning content management architecture and relevant interfaces. We use a simple yet intuitive example to succussfully demonstrate the current working prototype which is capable of compiling personalized course materials. The e - learning system explainedt here used the said ontology."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Iswahyudhi
"Permasalahan waktu berkembang seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia tentang alam. Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai macam konsep waktu dalam kebudayaan. Dengan mereduksi dan mengabstraksikan perbedaan konsep waktu ke dalam bentuk ontologi, maka perbedaan konsep waktu yang ada dalam kebudayaan dapat disatukan. Pencarian ontologi waktu dengan metode dialektika negatif menghadirkan kontradiksi antara alam dan kebudayaan. Secara historis, kontradiksi ini berdasarkan pada alur perkembangan kebudayaan. Hakikat waktu adalah gerak. Namun alur historis kebudayaan manusia lambat laun menjadikan gerak memiliki makna sebagai waktu.
The problem of time develops alongside man's increasing knowledge about nature. This, in turn, causes the emergence of numerous concepts of time in culture. Through reducing and abstracting various concepts of time into an ontological form, different concepts of time that exist in culture can be unified. The search for ontology of time through negative dialectics presents contradiction between nature and culture. Historically, this contradiction is based on the flow of cultural development. The essence of time is motion. Owing to the historical flow of culture, however, motion develops its meaning as time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52683
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library